Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Karakteristik Pada Fase Bayi


Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur
Mata Kuliah: Psikologi Pengembangan
Desen Pengampu: Dr.Hj. Hani Herlina, S.Ag.,M.Pd.I.

Disusun Oleh:

MUHAMAD ICHSAN ARDIANSYAH : 2207000942


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM
CIAMIS JAWA BARAT 2022
KATA PENGANAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai tepat waku. Tidak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu Mata kuliah Psikologi Perkembangan Ibu Dr.
Hj. N. Hani Herlira, S.Ag., M.Pd.I yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah
ini. Dalam makalah ini menjelaskan tentang Perkembangan yang Terganggu dan
Penyimpanan Dalam Perkembangan.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalaham yang belum kami ketahui. Maka
dari itu kami mohon saran dan kritik dari teman-teman maupun dari dosen, demi tercapainya
makalah yang sempurna.

Ciamis, 7 juli 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHSAN........................................................................................................................6
A. Fase Bayi..................................................................................................................................6
B. Ciri Ciri Bayi Neonatal...............................................................................................................6
C. TUGAS POKOK BAYI NEONATAL.......................................................................................7
D. TUGAS DALAM PERKEMBANGAN MASA BAYI..............................................................7
BAB II PENUTUP...............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................10
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Fase bayi adalah periode awal perkembangan manusia yang sangat penting. Selama periode
ini, bayi mengalami banyak perubahan dan perkembangan yang signifikan dalam berbagai
aspek, seperti fisik, kognitif, sosial, dan emosional. Pemahaman yang mendalam tentang fase
bayi menjadi sangat penting bagi orang tua, pengasuh, dan profesional kesehatan anak untuk
memberikan perawatan yang optimal dan mendukung perkembangan bayi secara
menyeluruh. Dalam konteks ini, latar belakang masalah yang muncul adalah bahwa masih
ada banyak tantangan dan permasalahan yang dihadapi oleh orang tua, pengasuh, dan
profesional kesehatan anak dalam memahami dan mengatasi fase bayi dengan efektif.
Beberapa masalah yang sering muncul antara lain:
1.Pola tidur yang tidak teratur: Bayi pada fase awal sering mengalami pola tidur yang tidak
teratur, sering terbangun di malam hari, dan sulit tidur. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan
dan stres pada orang tua atau pengasuh yang merawat bayi.
2.Pemenuhan kebutuhan nutrisi: Bayi pada fase ini membutuhkan asupan nutrisi yang tepat
untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya. Namun, beberapa orang tua mungkin
menghadapi tantangan dalam memahami kebutuhan nutrisi bayi dan memberikan makanan
yang sesuai.
3.Perkembangan motorik: Bayi juga mengalami perkembangan motorik yang pesat pada fase
ini, seperti mengangkat kepala, meraih objek, dan bergerak merangkak. Orang tua dan
pengasuh perlu memahami tahapan perkembangan motorik ini agar dapat memberikan
rangsangan yang sesuai untuk bayi.
4.Perkembangan bahasa dan komunikasi: Pada fase bayi, perkembangan bahasa dan
komunikasi merupakan hal penting. Bayi mulai bereksperimen dengan suara, mengeluarkan
bunyi-bunyian, dan belajar berkomunikasi dengan orang di sekitarnya. Orang tua perlu
memahami tahapan perkembangan bahasa ini agar dapat berinteraksi secara efektif dengan
bayi.
5.Melalui pemahaman yang lebih baik tentang masalah-masalah ini, orang tua, pengasuh, dan
profesional kesehatan anak dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi
tantangan dalam fase bayi. Oleh karena itu, penelitian dan pemahaman yang lebih dalam
tentang fase bayi menjadi sangat penting untuk meningkatkan kualitas perawatan dan
pengasuhan bayi secara menyeluruh
B. Rumusan Masalah
Supaya dalam pembahasan ini lebih terarah terhadap masalah yang akan diuraikan, maka
penulis merumuskan masalah sebagai berikut.
1. Apa saja ciri ciri bayi neonatal
2. Bagaimana penyesuaian pokok pada bayi neonatal
3. Apa tugas dalam perkembangan pada masa bayi
C. Tujuan Penulisan
Sejalan dengan rumusan masalah tersebut maka tujuan penulisannya adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui ciri ciri bayi neonatal
2. untuk mengetahui penyesuaian pokok pada bayi neonatal
3. untuk mengetahui tugas perkembangan pada masa bayi
BAB II PEMBAHSAN
A. Fase Bayi
Fase bayi adalah periode perkembangan awal kehidupan manusia yang dimulai sejak
lahir hingga usia sekitar 2 tahun. Selama fase ini, bayi mengalami pertumbuhan fisik yang
cepat dan perkembangan kognitif yang signifikan. Berikut adalah penjelasan mengenai
beberapa aspek penting dalam fase bayi:
1.Perkembangan fisik: Pada fase bayi, terjadi pertumbuhan fisik yang pesat. Bayi mulai
mengembangkan kemampuan motorik seperti menggenggam, meraih, dan menggerakkan
tubuh. Mereka juga mengalami pertumbuhan berat badan dan tinggi badan yang cepat.
2.Perkembangan kognitif: Fase bayi merupakan periode penting dalam perkembangan
kognitif. Bayi mulai mengembangkan kemampuan persepsi dan kognisi dasar, seperti
mengenali wajah orang tua, mengikuti objek dengan mata, dan memahami hubungan sebab-
akibat sederhana.
3.Perkembangan bahasa: Selama fase bayi, bayi mulai mengembangkan kemampuan bahasa.
Mereka mulai mengeluarkan suara-suara awal, meniru suara yang mereka dengar, dan
mengenali kata-kata sederhana. Bayi juga mulai memahami komunikasi verbal dan
nonverbal.
4.Perkembangan sosial dan emosional: Bayi mulai mengembangkan hubungan sosial dengan
orang tua dan anggota keluarga lainnya. Mereka belajar mengenali ekspresi wajah dan emosi
orang lain, serta mulai menunjukkan emosi seperti kegembiraan, ketakutan, dan kesedihan.
5.Perkembangan motorik: Fase bayi merupakan periode penting dalam perkembangan
motorik bayi. Mereka mulai belajar menggerakkan tubuh mereka sendiri, seperti merangkak,
duduk, berdiri, dan berjalan
B. Ciri Ciri Bayi Neonatal
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri bayi neonatal:
1.Berat badan: Bayi neonatal biasanya memiliki berat badan antara 2,5 hingga 4,5 kilogram.
2.Panjang tubuh: Panjang rata-rata bayi neonatal adalah sekitar 45 hingga 55 sentimeter.
3.Ukuran kepala: Lingkar kepala bayi neonatal berkisar antara 32 hingga 36 sentimeter.
4.Kulit: Kulit bayi neonatal umumnya halus, lembut, dan berwarna merah muda atau merah
terang. Beberapa bayi dapat memiliki bintik-bintik kemerahan yang disebut eritema
toksikum.
6.Rambut: Bayi neonatal bisa memiliki sedikit atau banyak rambut pada kepala mereka.
Warna rambut bisa berbeda, mulai dari pirang, cokelat, hingga hitam.
7.Mata: Warna mata bayi neonatal bisa bervariasi, mulai dari biru muda hingga cokelat gelap.
8.Kaki dan tangan: Bayi neonatal biasanya memiliki kaki dan tangan yang kecil dan gemuk.
Mereka juga memiliki kuku yang lembut dan pendek.
9.Gerakan: Bayi neonatal mampu menggerakkan tangan dan kaki mereka, meskipun gerakan
mereka masih terbatas dan belum terkoordinasi dengan baik.
10.Respons: Mereka mampu merespons sentuhan, suara, dan cahaya. Refleks dasar seperti
refleks menghisap dan menggenggam juga sudah ada pada bayi neonata
C. TUGAS POKOK BAYI NEONATAL
Tugas pokok bayi neonatal melibatkan perawatan khusus dan pemantauan yang cermat untuk
memastikan pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Beberapa tugas pokok bayi
neonatal meliputi: Pemantauan suhu: Bayi neonatal memiliki keterbatasan dalam mengatur
suhu tubuh mereka sendiri. Oleh karena itu, penting untuk memantau suhu bayi dan menjaga
suhu tubuhnya tetap stabil dengan menggunakan inkubator atau metode lainnya.Pemantauan
pernafasan: Bayi neonatal mungkin memerlukan bantuan dalam pernapasan mereka, terutama
jika mereka lahir prematur. Petugas kesehatan harus memantau pernafasan bayi dan dapat
memberikan bantuan pernapasan jika diperlukan.Memberikan makanan dan nutrisi: Bayi
neonatal mungkin tidak dapat menghisap atau menyusu dengan baik pada awalnya. Oleh
karena itu, mereka mungkin memerlukan pemberian makanan melalui tabung atau melalui
intravena. Petugas kesehatan bertanggung jawab untuk memastikan bayi menerima nutrisi
yang cukup.Perawatan kulit: Kulit bayi neonatal sangat sensitif dan rentan terhadap infeksi.
Petugas kesehatan harus menjaga kebersihan kulit bayi dan memberikan perawatan yang
tepat untuk mencegah masalah kulit seperti ruam atau infeksi.Pemantauan perkembangan:
Bayi neonatal perlu dipantau secara teratur untuk memastikan perkembangan fisik dan
kognitif yang tepat. Ini meliputi pemeriksaan rutin terhadap berat badan, pertumbuhan,
kemampuan motorik, dan kemampuan indra.Memberikan perawatan medis: Bayi neonatal
mungkin memerlukan perawatan medis khusus, tergantung pada kondisi kesehatan mereka.
Petugas kesehatan harus memastikan bahwa perawatan medis yang diberikan sesuai dengan
kebutuhan bayi dan mengawasi respons mereka terhadap perawatan tersebut.Mendukung
orang tua: Selain merawat bayi, petugas kesehatan juga memiliki peran penting dalam
mendukung orang tua bayi neonatal. Mereka harus memberikan informasi dan dukungan
emosional kepada orang tua, menjelaskan kondisi kesehatan bayi, dan membantu mereka
merasa lebih percaya diri dalam merawat bayi .
D. TUGAS DALAM PERKEMBANGAN MASA BAYI
a.PERKEMBANGAN KOGNITIF
Perkembangan konsep merupakan hasil asosiasi dari arti dengan benda dan orang-orang.
Piaget menamakan tahap perkembangan ini tahap “sensomotorik” dalam perkembangan
konsep. Pada akhir masa perkembangan ini bayi mulai menysusun kata-kata menjadi kalimat
sederhana yang dimulai dengan “siapa”apa”dan “dimana” Ada empat buah tahap
perkembangan kognitif Piaget :
1.Tahap sensori (Sensory Motor Stage)Pada tahap ini anak (usia kurang lebih 2 tahun)
mengkonstrusikan pemahaman mengenai dunia dengan mengoordinasikan pengalaman
sensoris mereka dengan tindakan fisik, motorik karena itu disebut sensori motorik.pada
tahapan ini anak hanya mempunyai pola refleks untuk bertindak. Dimana pada anak usia
sekitar dua tahun, telah mempunyai pola motorik yang kompleks dan mulai beroperasi
dengan symbol-simbol sederhana.
2.Tahap Pra-operasional (Pre-Operational Stage)Pada tahap ini, anak-anak usia kurang lebih
2-7 tahun mulai mempresentasikan ulang dengan dunia dengan kata-kata, cerita dan gambar.
Pemikiran identik sudah lebih dari sekedar hubungan sederhana antara informasi sensoris dan
aktivitas fisik. Tetapi , menurut piaget mereka masih kurang mmpunyai kemampuan untuk
melakukan operasi dalam istilah teori piaget , dimana aktivitas mental apa yang sebelumnya
mereka lakukan secara fisik.
3.Tahap operasional konkret (Concret Operational Stage)Pada tahap ini, anak usia kurang
lebih 7-11 tahun dapat melakukan operasi dan penalaran dapat operasional konkrit tidak
dapat membayangkan langkah-langkah yang diperlukan karena masih terlalu abstrak pada
tahap perkembangan ini.
4.Tahap operasional formal (Formal Operatinal Stage)Pada tahap ini , individu usia antara
kurang lebih 11-15 tahun bertindak melibihi dunia pengalaman yang actual dan nyata dalam
berpikir lebih abstrak dan logis. Sebagai bagian dari kemampuan untuk berpikir lebih abstrak,
mengembangkan cerita yang ideal , mulai berpikir mengenai masa depan ataupun apa yang
akan mereka capai. Bersifat lebih sistematis , mengembangkan hipotesis tentang mengapa
situasi terjadi dan mengujinya.
b. Perkembangan Penglihatan Pada BayiPenglihatan pada Bayi
Ketika seorang kartunis menggambarkan karakter bayi, mereka menggambarkan sepasang
mata yang besar dibandingkan dengan ukuran kepala. Mata bayi lebih dulu mencapai ukuran
maksimum dibanding organ lain di kepala. Bayi yang baru lahir bahkan telah memiliki
penglihatan fungsional walaupun masih banyak bagian yang akan berkembang.Penglihatan
terhadap wajah dan Pengenalan WajahManusia yang baru lahir ke dunia
cenderungmemperhatikan satu stimulus lebih besar daripada yang lain. dalam dua hari
pertama, mereka menghabiskan waktu lebih banyak melihat wajah-wajah daripada pajangan
stasioner lainnya. Kecenderungan tersebut menarik, karena mendukung teori bahwa terdapat
“modul oengenal wajah” yang tertanam di dalam otak, kemungkinan terpusat di girus
fusiform.Konsep“wajah” bagi seorang bayi masih belum berkembang dengan baik. Peneliti
merekam lamanya waktu yang dihabiskan bayi untuk menatap tiap wajah. Bayi yang baru
lahir memiliki prefensi yang lebih kuat untuk wajah yang tidak terbalik, terlepas apakah
wajah tersebut realistis atau terdistorsiDi masa awal kehidupan kita, kemahiran mengenali
wajah akan meningkat seiring dengan banyaknnya latihan. Contohnya, sebagian besar orang
dewasa tidak dapat mengenali wajah monyet, tetapi bayi yang sejak berumur 6 hingga 9
bulan telah dilatih melihat wajah monyet, memiliki kemampuan mengenali wajah monyet
jauh lebih baik. Kesimpulannya, bayi yang lahir menatap wajah lebih lama daripada objel tak
bergerak yang lain. bayi yang baru lahir memberikan respons yang sama terhadap wajah yang
terdistorsi dan wajah yang realistis, alaskan mata terletak pada bagian atas wajah tersebut.
Pengalaman visual berpola pada masa awal perkembangan diperlukan, khususnya pada otak
belahan kanan untuk mengembangkan kemampuan pengenalan wajah yang baik.Beberapa
bulan setelah dilahirkan, bayi masih mengalami kesulitan mengalihkan tatapan mereka dari
stimulus yang menarik perhatian. Bertahun-tahun lamanya, anak mengalami kesulitan
mengalihkan perhatian dari objek yang bergerak ke objek yang diam.
BAB II PENUTUP
Masa bayi berlangsung dua tahun pertama setelah periode bayi yang baru lahir dua minggu.
Meskipun masa bayi sering dianggap sebagai masa bayi baru lahir, tetapi label masa bayi
akan digunakan untuk membedakanya dengan periode pasca-natal yang ditandai dengan
sangat tidak berdaya.Karena istilah “Bayi” banyak ditafsirkan sebagai individu yang tidak
berdaya, maka semakin umum orang menamakan masa bayi selama dua tahun itu sebagai
anak kecil yang baru belajar berjalan. Anak kecil adalah bayi yang telah berhasil menguasai
tubuhnya sehingga relative mandiri.Pertumbuhan yang pesat selama rentang kehidupan
terjadi pada masa bayi dan periode pubertas. Selama enam bulan pertama, pertumbuhan terus
terjadi dengan pesat seperti pada masa periode prenatal dan kemudian mulai menurun. Dalam
tahun kedua tingkat pertumbuhan cepat menurun.Bayi yang lahir menatap wajah lebih lama
daripada objel tak bergerak yang lain. bayi yang baru lahir memberikan respons yang sama
terhadap wajah yang terdistorsi dan wajah yang realistis, alaskan mata terletak pada bagian
atas wajah tersebut. Pengalaman visual berpola pada masa awal perkembangan diperlukan,
khususnya pada otak belahan kanan untuk mengembangkan kemampuan pengenalan wajah
yang baik.Beberapa bulan setelah dilahirkan, bayi masih mengalami kesulitan mengalihkan
tatapan mereka dari stimulus yang menarik perhatian. Bertahun-tahun lamanya, anak
mengalami kesulitan mengalihkan perhatian dari objek yang bergerak ke objek yang
diam.Banyak bayi selama tahun pertama dan kedua, mencoba memberitahukan kebutuhan
dan keinginannya dengan cara sulit dan ruwet.
DAFTAR PUSTAKA

Berk, L. E. (2013). Development through the lifespan. Pearson (Buku yang menyediakan
penjelasan komprehensif tentang perkembangan manusia dari lahir hingga dewasa, termasuk
fase bayi

:Academy of Pediatrics. (2018). Guidelines for Perinatal Care, 9th Edition

Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 13. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2018.
A. KESIMPULAN
Masa bayi berlangsung dua tahun pertama setelah periode bayi yang baru lahir dua
minggu. Meskipun masa bayi sering dianggap sebagai masa bayi baru lahir, tetapi label masa
bayi akan digunakan untuk membedakanya dengan periode pasca-natal yang ditandai dengan
sangat tidak berdaya. Karena istilah “Bayi” banyak ditafsirkan sebagai individu yang tidak
berdaya, maka semakin umum orang menamakan masa bayi selama dua tahun itu sebagai
anak kecil yang baru belajar berjalan. Anak kecil adalah bayi yang telah berhasil menguasai
tubuhnya sehingga relative mandiri.Pertumbuhan yang pesat selama rentang kehidupan
terjadi pada masa bayi dan periode pubertas. Selama enam bulan pertama, pertumbuhan terus
terjadi dengan pesat seperti pada masa periode prenatal dan kemudian mulai menurun. Dalam
tahun kedua tingkat pertumbuhan cepat menurun.Bayi yang lahir menatap wajah lebih lama
daripada objel tak bergerak yang lain. bayi yang baru lahir memberikan respons yang sama
terhadap wajah yang terdistorsi dan wajah yang realistis, alaskan mata terletak pada bagian
atas wajah tersebut. Pengalaman visual berpola pada masa awal perkembangan diperlukan,
khususnya pada otak belahan kanan untuk mengembangkan kemampuan pengenalan wajah
yang baik.
Beberapa bulan setelah dilahirkan, bayi masih mengalami kesulitan mengalihkan
tatapan mereka dari stimulus yang menarik perhatian. Bertahun-tahun lamanya, anak
mengalami kesulitan mengalihkan perhatian dari objek yang bergerak ke objek yang
diam.Banyak bayi selama tahun pertama dan kedua, mencoba memberitahukan kebutuhan
dan keinginannya dengan cara sulit dan ruwet.

Anda mungkin juga menyukai