Fase dan Ciri-ciri Perkembangan PraNatal, Anak Usia Balita, dan Anak Usia SD
Dosen Pengampu:
Penyusun :
2023
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Fase dan Ciri-ciri
Perkembangan PraNatal, Anak Usia Balita, dan Anak Usia SD dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah pengantar psikologi. Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang perkembangan manusia bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih Prof. Dr. H. Syaifuddin, M.Pd.I selaku guru
Mata kuliah pengantar psikologi. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
Daftar Isi
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Namun pada tahun 1940 terjadi kesadaran bahwa hal ini sangatlah penting untuk
memahami pola piker perkembangan yang normal. Bahkan akhir ini para peneliti ilmiah
menunjukkan bahwa banyak pola perkembangan yang terjadi pada masa prenatal. Jadi,
bagian ini bukan hanya periode yang sangat menentukan melainkan banyak sekali
manfaat dan tujuannya. Maka dari itu, makalah ini kami bahas.
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui fase dan ciri perkembangan masa pra natal
2. Untuk mengetahui fase dan ciri perkembangan masa anak usia balita
3. Untuk mengetahui fase dan ciri perkembangan masa anak usia SD
4. Untuk mengetahui fase dan ciri perkembangan masa remaja
5. Untuk mengetahui fase dan ciri perkembangan masa dewasa
2
BAB II
PEMBAHASAN
Perkembangan dapat diartikan sebagai hasil perubahan fisik dan kemauan untuk
melakukan sesuatu dengan kegiatan sehingga seseorang mempunyai pengalaman yang
banyak. Selama pengalaman ini, dia dapat melakukan tindakan yang sama
untuk Masa depan
B. Pengertian Pranatal
Masa prenatal adalah waktu yang dialami manusia perkembangan pertama kali
atau biasa disebut permulaan perkembanga. Masa ini terjadi pada saat dalam
kandungan yaitu sekitar 9 bulan ditambah 10 hari, itu perkiraan rata-rata umum namun
sebagian besar perkembangan manusia terjadi di dalam rahim. Terkadang sering terlihat
janin lebih muda dari usia tersebut dalam dunia kedokteran, hal ini biasa disebut
dengan janin premature.
Pada saat ini, sperma pria bersatu dengan sel telur wanita dan menghasilkan
bentuk sel yang dibuahi yang disebut zigot. Sperma dan sel telur menghasilkan sel
reproduksi yang disebut "gamet". Sel-sel ini mengandung 46 kromosom, yang berasal
dari sperma telur ayah dan ibu yang dibentuk menjadi 23 pasang. dalam setiap
pasangan kromosom terdiri dari satu kromosom ayah dan satu kromosom ibu dan
setiap pasangan kromosomnya mempunyai bentuk dan ukuran jelas.2
1
Ibid, hal. 266
2
Desmita, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
3
Dengan demikian, dapat dipahami sel sperma dan sel telur pada dasarnya
mempunyai daya hidup atau energi kehidupan. Karena sperma dan sel telur mempunyai
kekuatan hidup, maka keduanya dapat saling terkait hubungan satu sama lain, yang
kemudian menghasilkan benih manusia (embrio). Kemudian, karena kehadiran kekuatan
hidup ini, hal itu terjadi anin dalam kandungan dapat hidup dan berkembang hingga
lahir seorang individu baru.
Meskipun anak saat ini masih melekat dan fokus pada orang tua atau
keluarganya, namun masa kanak-kanak ini ditandai dengan kemandirian, kemampuan
mengendalikan fisik (self-control), dan keinginan untuk memperluas pergaulan dengan
anak seusianya. lingkaran sosial mengurangi sifat mementingkan diri sendiri,
mengurangi sifat mustahil. karena dalam masa sosial ini, setiap anak bisa saja mencela,
mencela, mengejek, konflik dan adu mulut. Proses ini ditandai dengan bermain baik
sendiri maupun bersama teman.3
E. Pengertian Remaja
usia remaja adalah 10 tahun sampai 21 tahun menurut beberapa ahli. Fase
remaja adalah fase peralihan dari fase anak-anak menuju masa dewasa. Karakteristik
yang bisa dilihat adalah adanya banyak perubahan yang terjadi baik itu perubahan fisik
maupun psikis. Perubahan fisik yang dapat dilihat adalah perubahan pada karakteristik
3
ZulkifliL, Psikologi Pertambangan, hal.53
4
seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang untuk anak perempuan
sedangkan anak laki-laki tumbuhnya kumis, jenggot serta perubahan suara yang
semakin dalam. Perubahan mentalpun mengalami perkembangan.
Pada fase ini pencapaian identitas diri sangat menonjol, pemikiran semakin
logis, abstrak, dan idealistis. Periode ini disebut fase pubertas (puberty) yaitu suatu
periode dimana kematangan kerangka atau fisik tubuh seperti proporsi tubuh, berat dan
tinggi badan mengalami perubahan serta kematanagan fungsi seksual yang terjadi
secara pesat terutama pada awal masa remaja.
F. Pengertian Dewasa
Orang dewasa adalah orang yang bukan lagi anak-anak dan sudah menjadi anak-
anak untuk menjadi pria atau wanita sempurna. Setelah melewati masa kecil dan pada
masa remaja, seorang individu mengalami masa-masa yang ia alami untuk
menyelesaikan pertumbuhannya dan mengharuskan dia untuk berpartisipasi dalam
masyarakat dengan orang dewasa lainnya. Dibandingkan masa pertumbuhan dulunya
adalah waktu yang paling lama kehidupan.
3. Fase janin adalah fase perkembangan sebelm kelahiran dimulai dua bulan
setelah proses pembuahan. Pertumbuhan dan perkembangan semakin
menunjukkan proses yang luar biasa. Perkembangan otak adalah salah satu hal
4
E.B. Hurlock, 1980, Developmental Pshycology, hal. 38
5
yang paling mengagumkan dalam perkembangan ini. Saat bayi dilahirkan,
mereka telah memiliki kurang lebih seratus miliar neuron atau sel saraf yang
mengatur informasi dalam otak.
Terdapat empat prinsip tentang sifat dan kecerdasan orang tua yang diturunkan
kepada anaknya. Prinsip-prinsip tersebut antara lain : 1. Prinsip reproduksi, 2.
Prinsip konfirmatis, 3. Prinsip variasi, 4. Prinsip regrasi filial. Dari keempat prinsip
itu maka dalam menciptakan kecerdasan bagi anak masa prenatal sangat dibutuhkan
agar anak yang lahir itu dapat lahir dengan memiliki kecerdasan yang diharapkan.
Kondisi emosi tertentu yang sering terjadi atau berlangsung lama pada sang bu dapat
mengakibatkan perubahan organic dalam bayi yang belum lahir. Bayi yang berat lahir
dengan rendah dan sering menangis kebanyakan terlahir dari ibu yang sangat cemas
selama masa kehamilan, atau mempnyai sikap negative terhadap kehamilannya. Oleh
karena itu masa prenatal ini sangat penting untuk dipelajari.
5
F.J Monk dan AMP, Knoer, 1985, Developmental Psikologi (Psikologi Perkembangan), terj.Siti Rahayu
Hadinoto, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press) hal. 20
6
John W. Santrock, Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup, Jakarta: Erlangga, 1995, hal.
225
6
Perkembangan motoric kasar pada anak usia 3 tahun adalah melakukan gerakan
seperti melompat, berlari dan menunjukkan kebanggaan suatu prestasi. Sedangkan usia
4 tahun, anak tetap melakukan gerakan yang sama, tetapi sudah berani mengambil
resiko. Lalu pada usia 5 tahun anak lebih percaya diri dan mencoba berlomba dengan
teman sepantaran atau orang tuanya.
b. Perkembangan Kognitif
Proses perkembangan kognitif ini dimulai sejak lahir. Namun, campur tangan
se-lsel otak dimulai setelah seorang bayi berusia 5 bulan saat kemampuan sensorisnya
benar-benar tampak.
Ada 2 teori utama perkembangan kognitif, yakni: teori pembelajaran dan teori
perkembangan kognitif.7 Konsep utama dari teori pembelajaran adalah pelaziman,
digunakan untuk memahami bayi.Ada dua bentuk pelaziman, pertama, pelaziman klasik
berlangsung ketika suatu stimulus yang semula netral, seperti bunyi bel yang muncul
bersamaan. Kedua, pelaziman instrumental, seperti bila bayi tersenyum di saat ayah
menggelitik perutnya, lalu bayi tersenyum kembali, maka pelaziman ini mungkin
sedang berlangsung.
Pertama, anak yang mudah diatur, mudah beradaptasi dengan pengalaman baru,
senang bermain dengan mainan baru, tidur dan makan secara teratur dan dapat
meyesuaikan diri dengan perubahan di sekitarnya.
Kedua, anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas sehari-hari, sering
menangis, butuh waktu lama untuk menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur.
7
Paul Henry Mussen, dkk., Perkembangan dan Kepribadian Anak, h. 117.
8
Ariavita Purnamasari, Kamus Perkembangan Bayi & Balita, Jakarta: Erlangga, 2005, hal. 110.
7
Dari pendapat di atas diketahui bahwa kepribadian dan kemampuan anak
berempati dengan orang lain merupakan kombinasi antara bawaan dengan pola asuh
ketika ia masih anak-anak.
Secara jelas kognisi sosial seorang anak yang berumur 0-1 tahun adalah
tumbuhnya perasaan sebagai seorang pribadi jadi lebih menyukai orang yang familiar.
Sedangkan usia 1-2 tahun yakni tumbuh pengenalan sosial dengan mengenali perilaku
yang disengaja. Lalu untuk usia 3-5 tahun, muncul pemahaman perbedaan antara
kepercayaan dan keinginan seorang anak yakni persahabatan yangdidasarkan pada
aktivitas bersama. Lalu, ketika anak berusia 6-10 tahun, persahabatan yang terbangun
lebih pada kesamaan fisik dan adanya kepercayaan secara timbal balik.9
Anak pada usia sekolah dasar disebut masa kanak-kanak. Masa ini disebut masa
dewasa ketika anak belajar. Hal ini dikarenakan anak ingin memperoleh keterampilan
baru yang diberikan oleh guru sekolah, bahwa salah satu tanda dimulainya masa
sekolah ini adalah sikap anak terhadap keluarga tidak lagi egois, melainkan obyektif dan
empiris. dunia luar. Jadi dapat disimpulkan telah terjadi sikap intelektual, sehingga
masa ini disebut dengan masa intelektual. Hal ini sesuai dengan anggapan bahwa usia
sekolah sering disebut sebagai masa intelektual atau masa keharmonisan sekolah, yaitu
masa dimana anak relatif lebih mudah dididik dibandingkan masa-masa
sebelumnya dan sesudahnya.
9
Aliah B. Purwakania Hasan, Psikologi Perkembangan Islami, Jakarta: Rajawali Press, 2006, hal. 199.
8
fisik-motorik ini berpengaruh terhadap aspek perkembangan lainnya, sebagai contoh,
keadaanfisik anak yang kurang normal misalnya anak terlalu tinggi atau terlalu pendek,
anak terlalu kurus atau gemuk akan mempengaruhi rasa kepercayaan diri anak.
b. Perkembangan Kognisi
Aspek perkembangan kognisi merupakan perkembangan yang berhubungan
dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh anak, yakni kemampuan untuk berpikir
dan memecahkan masalah. Anak usia sekolah dasar memiliki karakteristik berpikir yang
khas. Cara berpikir mereka berbeda dengan anak pra sekolah dan orang dewasa. Cara
mengamati lingkungan sekitar dan mengorganisasi dunia pengetahuan yang mereka
dapatpun berbeda dengan anak prasekolah dan orang dewasa.
Masa remaja adalah masa peralihan atau masa transisi dari anak menuju masa
dewasa. Pada masa ini begitu pesat mengalami pertumbuhan dan perkembangan baik itu
fisik maupun mental. Sehingga dapat dikelompokkan remaja terbagi dalam tahapan
berikut ini.10
9
dan identitas sangat menonjol, pemikiran semakin logis, abstrak dan
idealistis dan semakin banyak waktu diluangkan diluar keluarga.11
3. Remaja Lanjut (17-20 atau 21 tahun)
Dirinya ingin menjadi pusat perhatian; ia ingin menonjolkan dirinya;
caranya lain dengan remaja awal. Ia idealis, mempunyai cita-cita tinggi,
bersemangat dan mempunyai energi yang besar. Ia berusaha memantapkana
identitas diri, dan ingin mencapai ketidaktergantungan emosional.
Ada perubahan fisik yang terjadi pada fase remaja yang begitu cepat,
misalnya perubahan pada karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada,
perkembangan pinggang untuk anak perempuan sedangkan anak laki-laki
tumbuhnya kumis, jenggot serta perubahan suara yang semakin dalam.
Perubahan mentalpun mengalami perkembangan. Pada fase ini pencapaian
identitas diri sangat menonjol, pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis,
dan semakin banyak waktu diluangkan di luar keluarga.12
Karena hormon seksnya sedang bekerja, mereka menjadi remaja remaja sudah
tertarik pada lawan jenis sangat cemas dan tertekan ketika ada sesuatu yang hilang pada
penampilannya. Mereka berusaha menyembunyikan kekurangan mereka dengan
berbagai cara. di dalam pada masa pubertas, seorang remaja berusaha tampil percaya
diri dan tidak emosional lebih buruk lagi ketika mereka menghabiskan waktu bersama
teman-temannya. khawatir terhadap body image cukup kuat, terutama pada masa
remaja. Kecenderungan ini menjadi akut pada masa remaja.
Masa dewasa merupakan masa pertama adaptasi seseorang gaya hidup baru dan
harapan sosial baru. Tidak ada saat ini diperlukan untuk memulai hidup dalam berbagai
peran sebagai peran sebagai suami dan berperan dalam kehidupan professional.13 Masa
dewasa juga merupakan masa yang sulit bagi seorang individu karena pada saat itu,
seseorang harus meninggalkan kecanduannya orang tua dan berusaha mandiri.
Saat ini seseorang sedang “mencoba” sebelum memutuskan yang mana yang pas, pas
dan memberikan kepuasan yang langgeng. Ketika dia punya menemukan gaya hidup
yang dia yakini akan memenuhi kebutuhan hidupnya, kemudian ia mengembangkan
tingkah laku, sikap dan nilai-nilai itu mungkin akan menjadi keahliannya seumur hidup.
11
Teressa M. Mc Devitt, Jeanes Ellis Omrod, Child Development and Education,(Colombos Ohio, Merril
Prentice Hall,2002), h. 17
12
John W Santrock, Life Span Development, Perkembangan Masa Hidup, (Jakarta: Erlangga, 2002),
Ed.5 Jilid 1, h. 23
13
Yudrik Jahja, hal 246-249.
10
2. Usia produktif
Disebut masa produktif karena berada pada kelompok umur tersebut periode yang
cocok untuk pasangan hidup, pernikahan dan menghasilkan/menghasilkan anak. Pada
masa ini, organ reproduksi sangat produktif mempunyai keturunan (anak).
Masa dewasa awal merupakan masa ketika seseorang mengalami “krisis isolasi”,
katanya terisolasi atau terasing dari kelompok sosial. Kegiatan sosial dibatasi karena
berbagai tekanan pekerjaan dan keluarga. Hubungan dengan teman sebaya dan juga
membiarkan Keterasingan diperkuat dengan adanya nafsu persaingan dan keinginan
untuk maju dalam karir.
Nilai-nilai seseorang berubah pada masa dewasa awal seiring dengan berkembangnya
pengalaman dan hubungan sosial mereka. Kelas telah dimulai dilihat melalui mata
orang dewasa. Nilai variabel ini bisa untuk meningkatkan kesadaran positif tentang
alasan seseorang mengubah nilai-nilainya hidup, karena agar kelompok dapat diterima,
sesuai aturan yang disepakati. Kali ini seseorang melakukannya lebih
reseptif/berpedoman pada nilai-nilai tradisional sesuai kepercayaan. Keegoisan menjadi
sosial ketika dia menikah.
11
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Terdapat banyak sekali perbedaan perkembangan anak dari prenatal, usia balita
atupun usia sd. Maka dari itu dibutuhkan pengetahuan agar tidak salah memahami dan
bisa langsung mempraktekkannya pada orang tua di Indonesia ini. Mempelajari
perkembangan dan fase prenatal juga sangat penting karena anak menentukan sifat
bawaan dari orangtuanya. bukan untuk mengetahui kemampuan dan kecerdasan anak,
melainkan kecerdasan harus diciptakan sedini mungkin. Segala peluang yang dimiliki
anak harus dipupuk agar dapat berkembang secara optimal.
B.Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan teks
makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun
nantinya penulis akan segera melakuan perbaikan makalah itu dengan beberapa sumber
dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.
12
Daftar Pustaka
Khaulani, F., Neviyarni, S., & Irdamurni, I. (2020). Fase dan tugas perkembangan anak
Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 7(1), 51-59.
13