Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Fase dan Ciri-ciri Perkembangan PraNatal, Anak Usia Balita, dan Anak Usia SD

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar psikologi

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. H. Syaifuddin, M.Pd.I

Penyusun :

Zahra Arroyyan (06010123024)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

2023
Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Fase dan Ciri-ciri
Perkembangan PraNatal, Anak Usia Balita, dan Anak Usia SD dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah pengantar psikologi. Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang perkembangan manusia bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih Prof. Dr. H. Syaifuddin, M.Pd.I selaku guru
Mata kuliah pengantar psikologi. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Surabaya, 13 September 2023

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ............................................................................................................................... i


Daftar Isi........................................................................................................................................iii
BAB I ............................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
1.3 Tujuan.............................................................................................................................. 2
BAB II ........................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
A. Pertumbuhan dan Perkembangan ......................................................................................... 3
B. Pengertian Pranatal .............................................................................................................. 3
C. Pengertian Anak Usia Balita................................................................................................. 4
D. Pengertian Anak Usia SD ..................................................................................................... 4
E. Pengertian Remaja ................................................................................................................ 4
F. Pengertian Dewasa ................................................................................................................ 5
G. Fase Perkembangan Pranatal ................................................................................................ 5
H. Fase Perkembangan Anak Usia Balita ................................................................................ 6
a. Perkembangan Fisik Motorik ........................................................................................ 6
b. Perkembangan Kognitif................................................................................................. 7
c. Perkembangan Sosio Emosional ................................................................................... 7
I. Fase Perkembangan Anak Usia SD ....................................................................................... 8
a. Perkembangan Fisik motorik......................................................................................... 8
b. Perkembangan Kognisi ................................................................................................. 9
BAB III........................................................................................................................................ 12
PENUTUP ............................................................................................................................... 12
A.Kesimpulan...................................................................................................................... 12
B.Saran ................................................................................................................................ 12
Daftar Pustaka ............................................................................................................................. 13

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada masa awal penelitian ilmiah tentang tumbuh kembang anak


pengembangan individu psikolog (Barat). Masa prenatal ini kurang mendapat perhatian
dan biasanya diabaikan. Dan penelitian dilakukan oleh sebagian besar ahli Psikologi
(Barat) cenderung dimulai dari bayi baru lahir dan terlepas dari waktu prenatal. Hal ini
terjadi karena mereka berasumsi bahwa perkembangan kehidupan individu dalam
kandungan bersifat perkembangan fisik dan memiliki sedikit pengaruh pada
pemahaman psikis tentang pembangunan.

Namun pada tahun 1940 terjadi kesadaran bahwa hal ini sangatlah penting untuk
memahami pola piker perkembangan yang normal. Bahkan akhir ini para peneliti ilmiah
menunjukkan bahwa banyak pola perkembangan yang terjadi pada masa prenatal. Jadi,
bagian ini bukan hanya periode yang sangat menentukan melainkan banyak sekali
manfaat dan tujuannya. Maka dari itu, makalah ini kami bahas.

Kekuatan biologis individu dan kekuatan psikologis serta sosiologis menggiring


individu menuju tugas perkembangan yang harus dikerjakannya dalam upaya usaha
menuju individu yang berhasil. Dalam menjalani hidupnya, individu akan berusaha
untuk melakukan tugas perkembangan yang sesuai dengan fase perkembangannya agar
mereka mendapatkan kebahagiaan bagi kehidupan bermasyarakatnya. Setiap tahap atau
fase pertumbuhan dan perkembangan memiliki tugas perkembangannya sendiri. Tugas
ini akan tampak pada suatu masa tertentu dalam kehidupan individu. Keberhasilan
dalam mencapai tugas tersebut akan membawa suatu rasa kebahagiaan dan
keberhasilam dalam melakukan tugas pada fase berikutnya, sedangkan bila gagal dalam
mencapai tugas itu akan membawa rasa kecewa dan ketidak bahagiaan dalam kehidupan
bermasyarakat serta akan menemui kesulitan dalam tugas berikutnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelasakan fase dan ciri perkembangan masa pra natal?
2. Jelaskan fase dan ciri perkembangan masa anak usia balita?
3. Jelaskan fase dan ciri perkembangan masa anak usia SD?
4. Jelaskan fase dan ciri perkembangan masa remaja?
5. Jelaskan fase dan ciri perkembangan masa dewasa ?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui fase dan ciri perkembangan masa pra natal
2. Untuk mengetahui fase dan ciri perkembangan masa anak usia balita
3. Untuk mengetahui fase dan ciri perkembangan masa anak usia SD
4. Untuk mengetahui fase dan ciri perkembangan masa remaja
5. Untuk mengetahui fase dan ciri perkembangan masa dewasa

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan adalah perubahan fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan
fungsi fisik yang terus menerus pada anak-anak yang biasanya sehat pada waktu
normal. peretumbuhan juga dapat diartikan sebagai suatu proses transmisi struktur fisik
(kondisi jasmani atau kondisi fisik) yang bentuknya turun-temurun proses aktif yang
berkelanjutan. Pada saat yang sama, pembangunan merupakan perubahan bertahap dan
semakin menyeluruh berfungsinya organ-organ tubuh meningkatkan dan memperluas
kapasitas manusia melalui pertumbuhan, kedewasaan atau kedewasaan
dan pembelajaran.

Seperti perubahan bentuk tubuh bayi anak-anak, anak-anak menjadi remaja,


remaja orang dewasa Pada saat yang sama, perkembangan juga mengalami perubahan
keterampilan psikologis dan motorik, seperti belajar berjalan, belajar berbicara,
permainan, berpikir konkrit, berpikir abstrak dll.1

Perkembangan dapat diartikan sebagai hasil perubahan fisik dan kemauan untuk
melakukan sesuatu dengan kegiatan sehingga seseorang mempunyai pengalaman yang
banyak. Selama pengalaman ini, dia dapat melakukan tindakan yang sama
untuk Masa depan

B. Pengertian Pranatal
Masa prenatal adalah waktu yang dialami manusia perkembangan pertama kali
atau biasa disebut permulaan perkembanga. Masa ini terjadi pada saat dalam
kandungan yaitu sekitar 9 bulan ditambah 10 hari, itu perkiraan rata-rata umum namun
sebagian besar perkembangan manusia terjadi di dalam rahim. Terkadang sering terlihat
janin lebih muda dari usia tersebut dalam dunia kedokteran, hal ini biasa disebut
dengan janin premature.

Pada saat ini, sperma pria bersatu dengan sel telur wanita dan menghasilkan
bentuk sel yang dibuahi yang disebut zigot. Sperma dan sel telur menghasilkan sel
reproduksi yang disebut "gamet". Sel-sel ini mengandung 46 kromosom, yang berasal
dari sperma telur ayah dan ibu yang dibentuk menjadi 23 pasang. dalam setiap
pasangan kromosom terdiri dari satu kromosom ayah dan satu kromosom ibu dan
setiap pasangan kromosomnya mempunyai bentuk dan ukuran jelas.2

1
Ibid, hal. 266
2
Desmita, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang

3
Dengan demikian, dapat dipahami sel sperma dan sel telur pada dasarnya
mempunyai daya hidup atau energi kehidupan. Karena sperma dan sel telur mempunyai
kekuatan hidup, maka keduanya dapat saling terkait hubungan satu sama lain, yang
kemudian menghasilkan benih manusia (embrio). Kemudian, karena kehadiran kekuatan
hidup ini, hal itu terjadi anin dalam kandungan dapat hidup dan berkembang hingga
lahir seorang individu baru.

C. Pengertian Anak Usia Balita


Anak usia balita adalah anak yang berada dalam umur sekita lima tahun. Setelah
berada di dalam kandungan selama kurang lebih 9 bulan 10 hari, bayi pun siap
dilahirkan ke dunia. Setelah lahir, bayi langsung menangis, yang menandakan
berfungsinya emosi dan panca inderanya dalam beradaptasi dengan lingkungan baru.
Bayi kemudian mengalami pertumbuhan dan perkembangan di bawah perawatan, nutrisi
dan bimbingan orang tuanya.

Meskipun anak saat ini masih melekat dan fokus pada orang tua atau
keluarganya, namun masa kanak-kanak ini ditandai dengan kemandirian, kemampuan
mengendalikan fisik (self-control), dan keinginan untuk memperluas pergaulan dengan
anak seusianya. lingkaran sosial mengurangi sifat mementingkan diri sendiri,
mengurangi sifat mustahil. karena dalam masa sosial ini, setiap anak bisa saja mencela,
mencela, mengejek, konflik dan adu mulut. Proses ini ditandai dengan bermain baik
sendiri maupun bersama teman.3

D. Pengertian Anak Usia SD


Para ahli menyebutnya masa kanak-kanak yaitu pada usia 10 tahun 12 tahun.
Saat ini anak-anak sudah tertarik dari lawan jenis. Menurut Piaget, anak terus-menerus
mengembangkan keterampilan intelektual pada pendidikan formal yaitu sekolah dasar.
Tidak kurang penting untuk meningkatkan aktivitas yang membutuhkan banyak energi
fisik, karena pertumbuhannya mendekati proses pematangan, yaitu masa remaja Anak
pada usia ini dicirikan oleh ciri-ciri sebagai berikut: (1) Perkembangan dan emosi
intelektual, seperti: menyelesaikan masalah matematika, (2) Pemahaman perasaan
seksual, misalnya : ketertarikan terhadap lawan jenis, (3) Perasaan agama, contoh:
beramal shaleh, (4) perasaan sosial, contoh: solidaritas dengan teman sebaya, (5)
Pengembangan kemauan, misalnya membuat kritik sederhana.

E. Pengertian Remaja
usia remaja adalah 10 tahun sampai 21 tahun menurut beberapa ahli. Fase
remaja adalah fase peralihan dari fase anak-anak menuju masa dewasa. Karakteristik
yang bisa dilihat adalah adanya banyak perubahan yang terjadi baik itu perubahan fisik
maupun psikis. Perubahan fisik yang dapat dilihat adalah perubahan pada karakteristik

3
ZulkifliL, Psikologi Pertambangan, hal.53

4
seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang untuk anak perempuan
sedangkan anak laki-laki tumbuhnya kumis, jenggot serta perubahan suara yang
semakin dalam. Perubahan mentalpun mengalami perkembangan.

Pada fase ini pencapaian identitas diri sangat menonjol, pemikiran semakin
logis, abstrak, dan idealistis. Periode ini disebut fase pubertas (puberty) yaitu suatu
periode dimana kematangan kerangka atau fisik tubuh seperti proporsi tubuh, berat dan
tinggi badan mengalami perubahan serta kematanagan fungsi seksual yang terjadi
secara pesat terutama pada awal masa remaja.

F. Pengertian Dewasa
Orang dewasa adalah orang yang bukan lagi anak-anak dan sudah menjadi anak-
anak untuk menjadi pria atau wanita sempurna. Setelah melewati masa kecil dan pada
masa remaja, seorang individu mengalami masa-masa yang ia alami untuk
menyelesaikan pertumbuhannya dan mengharuskan dia untuk berpartisipasi dalam
masyarakat dengan orang dewasa lainnya. Dibandingkan masa pertumbuhan dulunya
adalah waktu yang paling lama kehidupan.

G. Fase Perkembangan Pranatal


Perkembangan prenatal diibagi menjadi tiga fase : germinal, embrio dan janin.4
1. Fase Germinal adalah fase prenatal yang terjadi dua minggu pertama setelah
pembuahan. Hal ini termasuk terbentuknya telur menjadi zigot. pembelahan sel
yang cepat merupakan tanda awal mula dari fase germinal. Pada fase ini akan
berkembang menjadi embrio dan lapisan luar sel akan bertugas mendukung.
2. Fase embrio adalah bagian dari perkembangan sebelum melahirkan. Fase ini
terjadi sejak dua sampai delapan minggu sejak masa pembuahan. Selama masa
ini perkembangan kesepatan dalam bedah sel semakin cepat dan organ tubuh
semakin terlihat. Bersamaan dengan terbentuknya tiga lapisan, system
pendukung kehidupan pada embrio juga berkembang dengan pesat termasuk
aminon, talli pusar dan plasenta.

Aminon adalah system dukungan yang kehidupannya merupakan kantong tipis


berisi cairan yang jernih dimana tempat membrio berkembang dan mengapung.
Sedangkan tali pusar terdiri dari dua arteri dan satu vena untuk menggabungkan bayi
dengan plasenta. Plasenta sendiri terdiri dari jaringan yang terdapat pembuluh darah
kecil.

3. Fase janin adalah fase perkembangan sebelm kelahiran dimulai dua bulan
setelah proses pembuahan. Pertumbuhan dan perkembangan semakin
menunjukkan proses yang luar biasa. Perkembangan otak adalah salah satu hal

4
E.B. Hurlock, 1980, Developmental Pshycology, hal. 38

5
yang paling mengagumkan dalam perkembangan ini. Saat bayi dilahirkan,
mereka telah memiliki kurang lebih seratus miliar neuron atau sel saraf yang
mengatur informasi dalam otak.

Pentingnya periode prenatal adalah menentukan sifat bawaan yang diperoleh


dari kedua orang tua. Sifat bawaan ditentukan saat masa perkembangan dalam
kandungan, maka hal ini sangat penting untuk fase perkembangan anak berikutnya.
Juga penentuan jenis kelamin merupakan yang terpenting kedua setelah sifat
bawaan, karena anak yang belajar sesuai dengan perilaku mereka akan mendapat
dukungan sosial.5

Terdapat empat prinsip tentang sifat dan kecerdasan orang tua yang diturunkan
kepada anaknya. Prinsip-prinsip tersebut antara lain : 1. Prinsip reproduksi, 2.
Prinsip konfirmatis, 3. Prinsip variasi, 4. Prinsip regrasi filial. Dari keempat prinsip
itu maka dalam menciptakan kecerdasan bagi anak masa prenatal sangat dibutuhkan
agar anak yang lahir itu dapat lahir dengan memiliki kecerdasan yang diharapkan.

Dalam hal intelektualitas di masa prenatal bukan untuk mengetahui kemampuan


dan kecerdasan anak, melainkan kecerdasan harus diciptakan sedini mungkin muali
dari masa dalam kandungan. Berkomunikasi dengan bayi prenatal juga dapat
didefinisikan sebagai panduan rangsang suara yang membentuk getaran yang dapat
memberikan kekuatan dalam pengindraan, organ tubuh serta emosi.

Kondisi emosi tertentu yang sering terjadi atau berlangsung lama pada sang bu dapat
mengakibatkan perubahan organic dalam bayi yang belum lahir. Bayi yang berat lahir
dengan rendah dan sering menangis kebanyakan terlahir dari ibu yang sangat cemas
selama masa kehamilan, atau mempnyai sikap negative terhadap kehamilannya. Oleh
karena itu masa prenatal ini sangat penting untuk dipelajari.

H. Fase Perkembangan Anak Usia Balita


Karakteristik perkembangan masa anak usia balita dapat dilihat sebagai berikut :

a. Perkembangan Fisik Motorik


Pertumbuhan fisik setiap anak tidak selalu sama. Dia pertumbuhannya cepat
namun ada pula yang lambat. Tepat waktu tinggi badan dan berat badan relatif pada
anak seimbang Perkembangan motorik anak ada dua, ada pula yang kasar dan
ada pula yang halus.6

5
F.J Monk dan AMP, Knoer, 1985, Developmental Psikologi (Psikologi Perkembangan), terj.Siti Rahayu
Hadinoto, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press) hal. 20
6
John W. Santrock, Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup, Jakarta: Erlangga, 1995, hal.
225

6
Perkembangan motoric kasar pada anak usia 3 tahun adalah melakukan gerakan
seperti melompat, berlari dan menunjukkan kebanggaan suatu prestasi. Sedangkan usia
4 tahun, anak tetap melakukan gerakan yang sama, tetapi sudah berani mengambil
resiko. Lalu pada usia 5 tahun anak lebih percaya diri dan mencoba berlomba dengan
teman sepantaran atau orang tuanya.

Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat dilihat pada usia 3


tahun yaitu kemampuan anak masih terkait dengan kemampuan bayi untuk
menempatkan dan memegang benda-benda. Pada usia 4 tahun, koordinasi motorik halus
anak telah meningkat dan menjadi lebih tepat seperti bermain balok. Sedangkan pada
usia 5 tahun, mereka sudah memiliki koordinasi mata yang bagus dengan memadukan
tangan, lengan, dan anggota tubuh lainnya untuk bergerak.

b. Perkembangan Kognitif
Proses perkembangan kognitif ini dimulai sejak lahir. Namun, campur tangan
se-lsel otak dimulai setelah seorang bayi berusia 5 bulan saat kemampuan sensorisnya
benar-benar tampak.

Ada 2 teori utama perkembangan kognitif, yakni: teori pembelajaran dan teori
perkembangan kognitif.7 Konsep utama dari teori pembelajaran adalah pelaziman,
digunakan untuk memahami bayi.Ada dua bentuk pelaziman, pertama, pelaziman klasik
berlangsung ketika suatu stimulus yang semula netral, seperti bunyi bel yang muncul
bersamaan. Kedua, pelaziman instrumental, seperti bila bayi tersenyum di saat ayah
menggelitik perutnya, lalu bayi tersenyum kembali, maka pelaziman ini mungkin
sedang berlangsung.

c. Perkembangan Sosio Emosional


Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe temperamen anak, yaitu:

Pertama, anak yang mudah diatur, mudah beradaptasi dengan pengalaman baru,
senang bermain dengan mainan baru, tidur dan makan secara teratur dan dapat
meyesuaikan diri dengan perubahan di sekitarnya.

Kedua, anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas sehari-hari, sering
menangis, butuh waktu lama untuk menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur.

Ketiga, anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama, umumnya


terlihat agak malas dan pasif, jarang berpartisipasi secara aktif dan seringkali menunggu
semua hal diserahkan kepadanya.8

7
Paul Henry Mussen, dkk., Perkembangan dan Kepribadian Anak, h. 117.
8
Ariavita Purnamasari, Kamus Perkembangan Bayi & Balita, Jakarta: Erlangga, 2005, hal. 110.

7
Dari pendapat di atas diketahui bahwa kepribadian dan kemampuan anak
berempati dengan orang lain merupakan kombinasi antara bawaan dengan pola asuh
ketika ia masih anak-anak.

Secara jelas kognisi sosial seorang anak yang berumur 0-1 tahun adalah
tumbuhnya perasaan sebagai seorang pribadi jadi lebih menyukai orang yang familiar.
Sedangkan usia 1-2 tahun yakni tumbuh pengenalan sosial dengan mengenali perilaku
yang disengaja. Lalu untuk usia 3-5 tahun, muncul pemahaman perbedaan antara
kepercayaan dan keinginan seorang anak yakni persahabatan yangdidasarkan pada
aktivitas bersama. Lalu, ketika anak berusia 6-10 tahun, persahabatan yang terbangun
lebih pada kesamaan fisik dan adanya kepercayaan secara timbal balik.9

I. Fase Perkembangan Anak Usia SD


Ciri-ciri perkembangan anak sekolah dasar adalah anak pada usia dini. Masa
anak usia dini merupakan masa perkembangan yang singkat bagi anak, namun
merupakan masa yang sangat penting dalam kehidupannya. Oleh karena itu, saat ini
segala peluang yang dimiliki anak harus dipupuk agar dapat
berkembang secara optimal.

Anak pada usia sekolah dasar disebut masa kanak-kanak. Masa ini disebut masa
dewasa ketika anak belajar. Hal ini dikarenakan anak ingin memperoleh keterampilan
baru yang diberikan oleh guru sekolah, bahwa salah satu tanda dimulainya masa
sekolah ini adalah sikap anak terhadap keluarga tidak lagi egois, melainkan obyektif dan
empiris. dunia luar. Jadi dapat disimpulkan telah terjadi sikap intelektual, sehingga
masa ini disebut dengan masa intelektual. Hal ini sesuai dengan anggapan bahwa usia
sekolah sering disebut sebagai masa intelektual atau masa keharmonisan sekolah, yaitu
masa dimana anak relatif lebih mudah dididik dibandingkan masa-masa
sebelumnya dan sesudahnya.

Fase perkembangan anak SD dapat dilihat dari beberapa aspek utama


kepribadian individu anak, yaitu aspek 1) fisik-motorik, 2) kognisi.

a. Perkembangan Fisik motorik


Pertumbuhan fisik anak pada usia SD ditandai dengan anak menjadi lebih
tinggi, berat, dan kuat dibandingkan pada saat anak berada di PAUD/TK, hal ini
tampak pada perubahan sistem tulang, otot dan keterampilan gerak. Anak lebih aktif dan
kuat untuk melakukan kegiatan fisik seperti berlari, memanjat,melompat, berenan dan
kegiatan luar rumah lainnya.

Perkembangan fisik anak SD laki-laki dan perempuan berbeda. Anak perempuan


biasanya lebih ringan dan lebih pendek daripada anak laki-laki. Aspek perkembangan

9
Aliah B. Purwakania Hasan, Psikologi Perkembangan Islami, Jakarta: Rajawali Press, 2006, hal. 199.

8
fisik-motorik ini berpengaruh terhadap aspek perkembangan lainnya, sebagai contoh,
keadaanfisik anak yang kurang normal misalnya anak terlalu tinggi atau terlalu pendek,
anak terlalu kurus atau gemuk akan mempengaruhi rasa kepercayaan diri anak.

b. Perkembangan Kognisi
Aspek perkembangan kognisi merupakan perkembangan yang berhubungan
dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh anak, yakni kemampuan untuk berpikir
dan memecahkan masalah. Anak usia sekolah dasar memiliki karakteristik berpikir yang
khas. Cara berpikir mereka berbeda dengan anak pra sekolah dan orang dewasa. Cara
mengamati lingkungan sekitar dan mengorganisasi dunia pengetahuan yang mereka
dapatpun berbeda dengan anak prasekolah dan orang dewasa.

Cara mengamati lingkungan sekitar dan mengorganisasi dunia pengetahuan yang


mereka dapat pun berbeda dengan anak prasekolah dan orang dewasa. Pada tahap ini,
anak dinilai telah mampu melakukan penalaran logis terhadap segala sesuatu yang
bersifat konkret, tetapi anak belum mampu melakukan penalaran untuk hal-hal yang
bersifat abstrak.

J. Fase Perkembangan Remaja

Masa remaja adalah masa peralihan atau masa transisi dari anak menuju masa
dewasa. Pada masa ini begitu pesat mengalami pertumbuhan dan perkembangan baik itu
fisik maupun mental. Sehingga dapat dikelompokkan remaja terbagi dalam tahapan
berikut ini.10

1. Pra Remaja (11 atau 12-13 atau 14 tahun)


Pra remaja ini mempunyai masa yang sangat pendek, kurang lebih hanya satu
tahun; untuk laki-laki usia 12 atau 13 tahun - 13 atau 14 tahun. Dikatakan juga
fase ini adalah fase negatif, karena terlihat tingkah laku yang cenderung negatif.
Fase yang sukar untuk hubungan komunikasi antara anak dengan orang tua.
Perkembangan fungsi-fungsi tubuh juga terganggu karena mengalami
perubahan-perubahan termasuk perubahan hormonal yang dapat menyebabkan
perubahan suasana hati yang tak terduga.
2. Remaja Awal (13 atau 14 tahun - 17 tahun)
Pada fase ini perubahan-perubahan terjadi sangat pesat dan mencapai
puncaknya. Ketidakseimbangan emosional dan ketidakstabilan dalam
banyak hal terdapat pada usia ini. Ia mencari identitas diri karena masa ini,
statusnya tidak jelas. Pola-pola hubungan sosial mulai berubah. Menyerupai
orang dewasa muda, remaja sering merasa berhak untuk membuat
keputusan sendiri. Pada masa perkembangan ini, pencapaian kemandirian
10
Sayyid Muhammad Az-Za’Balawi, Pendidikan Remaja antara Islam dan Ilmu Jiwa, (Jakarta, Gema
Insani, 2007), h. 7

9
dan identitas sangat menonjol, pemikiran semakin logis, abstrak dan
idealistis dan semakin banyak waktu diluangkan diluar keluarga.11
3. Remaja Lanjut (17-20 atau 21 tahun)
Dirinya ingin menjadi pusat perhatian; ia ingin menonjolkan dirinya;
caranya lain dengan remaja awal. Ia idealis, mempunyai cita-cita tinggi,
bersemangat dan mempunyai energi yang besar. Ia berusaha memantapkana
identitas diri, dan ingin mencapai ketidaktergantungan emosional.
Ada perubahan fisik yang terjadi pada fase remaja yang begitu cepat,
misalnya perubahan pada karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada,
perkembangan pinggang untuk anak perempuan sedangkan anak laki-laki
tumbuhnya kumis, jenggot serta perubahan suara yang semakin dalam.
Perubahan mentalpun mengalami perkembangan. Pada fase ini pencapaian
identitas diri sangat menonjol, pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis,
dan semakin banyak waktu diluangkan di luar keluarga.12

Karena hormon seksnya sedang bekerja, mereka menjadi remaja remaja sudah
tertarik pada lawan jenis sangat cemas dan tertekan ketika ada sesuatu yang hilang pada
penampilannya. Mereka berusaha menyembunyikan kekurangan mereka dengan
berbagai cara. di dalam pada masa pubertas, seorang remaja berusaha tampil percaya
diri dan tidak emosional lebih buruk lagi ketika mereka menghabiskan waktu bersama
teman-temannya. khawatir terhadap body image cukup kuat, terutama pada masa
remaja. Kecenderungan ini menjadi akut pada masa remaja.

K. Fase Perkembangan Dewasa

Masa dewasa merupakan masa pertama adaptasi seseorang gaya hidup baru dan
harapan sosial baru. Tidak ada saat ini diperlukan untuk memulai hidup dalam berbagai
peran sebagai peran sebagai suami dan berperan dalam kehidupan professional.13 Masa
dewasa juga merupakan masa yang sulit bagi seorang individu karena pada saat itu,
seseorang harus meninggalkan kecanduannya orang tua dan berusaha mandiri.

1. Masa adaptasi (tetap)

Saat ini seseorang sedang “mencoba” sebelum memutuskan yang mana yang pas, pas
dan memberikan kepuasan yang langgeng. Ketika dia punya menemukan gaya hidup
yang dia yakini akan memenuhi kebutuhan hidupnya, kemudian ia mengembangkan
tingkah laku, sikap dan nilai-nilai itu mungkin akan menjadi keahliannya seumur hidup.

11
Teressa M. Mc Devitt, Jeanes Ellis Omrod, Child Development and Education,(Colombos Ohio, Merril
Prentice Hall,2002), h. 17
12
John W Santrock, Life Span Development, Perkembangan Masa Hidup, (Jakarta: Erlangga, 2002),
Ed.5 Jilid 1, h. 23
13
Yudrik Jahja, hal 246-249.

10
2. Usia produktif

Disebut masa produktif karena berada pada kelompok umur tersebut periode yang
cocok untuk pasangan hidup, pernikahan dan menghasilkan/menghasilkan anak. Pada
masa ini, organ reproduksi sangat produktif mempunyai keturunan (anak).

3. Saat keterasingan sosial

Masa dewasa awal merupakan masa ketika seseorang mengalami “krisis isolasi”,
katanya terisolasi atau terasing dari kelompok sosial. Kegiatan sosial dibatasi karena
berbagai tekanan pekerjaan dan keluarga. Hubungan dengan teman sebaya dan juga
membiarkan Keterasingan diperkuat dengan adanya nafsu persaingan dan keinginan
untuk maju dalam karir.

4. Periode perubahan nilai

Nilai-nilai seseorang berubah pada masa dewasa awal seiring dengan berkembangnya
pengalaman dan hubungan sosial mereka. Kelas telah dimulai dilihat melalui mata
orang dewasa. Nilai variabel ini bisa untuk meningkatkan kesadaran positif tentang
alasan seseorang mengubah nilai-nilainya hidup, karena agar kelompok dapat diterima,
sesuai aturan yang disepakati. Kali ini seseorang melakukannya lebih
reseptif/berpedoman pada nilai-nilai tradisional sesuai kepercayaan. Keegoisan menjadi
sosial ketika dia menikah.

11
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan
Terdapat banyak sekali perbedaan perkembangan anak dari prenatal, usia balita
atupun usia sd. Maka dari itu dibutuhkan pengetahuan agar tidak salah memahami dan
bisa langsung mempraktekkannya pada orang tua di Indonesia ini. Mempelajari
perkembangan dan fase prenatal juga sangat penting karena anak menentukan sifat
bawaan dari orangtuanya. bukan untuk mengetahui kemampuan dan kecerdasan anak,
melainkan kecerdasan harus diciptakan sedini mungkin. Segala peluang yang dimiliki
anak harus dipupuk agar dapat berkembang secara optimal.

B.Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan teks
makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun
nantinya penulis akan segera melakuan perbaikan makalah itu dengan beberapa sumber
dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

12
Daftar Pustaka

Suryana, D. (2011). Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Psikologi Perkembangan


Anak.

Aini, K. (2023). BAB III CIRI-CIRI DAN PRINSIP PERKEMBANGAN MANUSIA.


PSIKOLOGI PERKEMBANGAN, 39.

Khaulani, F., Neviyarni, S., & Irdamurni, I. (2020). Fase dan tugas perkembangan anak
Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 7(1), 51-59.

Diana, F. M. (2010). Pemantauan perkembangan anak balita. Jurnal Kesehatan


Masyarakat Andalas, 4(2), 116-129.

Hidayati, A. (2017). Merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak dengan


pembelajaran tematik terpadu. Sawwa: Jurnal Studi Gender, 12(1), 151-164.

Rahman, U. (2009). Karakteristik perkembangan anak usia dini. Lentera Pendidikan:


Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 12(1), 46-57

Batubara, J. R. (2016). Adolescent development (perkembangan remaja). Sari


pediatri, 12(1), 21-9.

Maulidya, F., & Adelina, M. (2018). Periodesasi perkembangan dewasa. Periodesasi


Perkembangan Dewasa, 1-10.

13

Anda mungkin juga menyukai