PERKEMABGAN
Makalah
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu:
Dr. Afdal, S.Pd., M.Pd.
Gusni Dian Suri, M.Pd.
Disusun Oleh :
1. 21073112 Sudirman
2. 21029092 Muhammad Aqil Jawwad
3. 21058040 Shafira Ananda
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat
dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Adapun tema
dari makalah ini yaitu “Tahap-Tahap dan Tugas-Tugas Perkembangan” dengan
tepat waktu.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam semua perkembangan dalam kehidupan manusia, individu perlu
memperoleh keterampilan perilaku yang merupakan tanda-tanda perkembangan
normal yang sukses. Juga penting untuk mengatasi tahap perkembangan kehidupan
lebih lanjut, dan mengatasi tugas-tugas perkembangan di awal kehidupan tidak
berhasil, kemudian mengatasi tugas-tugas perkembangan. pada tahap selanjutnya
cenderung tidak berhasil. Jika tugas-tugas perkembangan dari setiap tahap
perkembangan kehidupan manusia berhasil atau berhasil dikuasai, orang ini akan
merasa bahagia secara emosional, intelektual dan moral dan akan menjalani hidup
dengan perasaan sukses.
B. Rumusan Masalah
Adapun identifikasi masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan tahap perkembangan manusia?
2. Apakah tugas-tugas perkembangan masa kanak-kanak/anak?
3. Apakah tugas perkembangan masa remaja?
4. Apakah tugas perkembangan masa dewasa?
5. Apakah Tugas perkembangan dan implementasinya dalam pembelajaran?
C. Tujuan
Tujuan yang hendak di capai pada makalah ini sebagai berikut:
1. Mengetahui konsep dari tahap perkembangan manusia.
2. Mengetahui pemabagian masa perkembangan manusia.
3. Memahami tugas-tugas perkembangan setiap masa perkembangan.
4. Mengetahui implementasi dari tugas perkembangan dalam pembelajaran.
1
BAB II
PEMBAHASAN
b. Trimester kedua
Pada tiga bulan kedua, janin sudah semakin berkembang dan panjangnya
sudahmencapai kurang lebih 19 cm. Tangan dan kakinya telah berkembang, muka
tumbuhmemanjang. Pada tiga bulan kedua ini detak jantung janin juga sudah mulai
bisa dideteksi.Gerakan janin juga mulai aktif.
c. Trimester Ketiga
Di tiga bulan ketiga terjadi pertumbuhan ukuran janin sangat cepat. Ukuran
tubuhsudah proporsional seperti bayi. Karena ukuran tubuhnya semakin besar, janin
tidak terlaluleluasa bergerak di dalam rahim. Menjelang kelahiran bayi pada
umumnya sudah mencapai panjang sekitar 50 cm. Berikutnya janin akan lahir ke
dunia dan disebutlah dengan sebutan bayi.
2
2. Fase pasca embrionik(setelah dilahirkan)
a. Balita
Bayi mempunyai kaki namun belum bisa berjalan dan mempunyai tangan
namun belum dapat memegang dengan baik. Bayi memperoleh makanan
dan minuman dari ASI (airsusu ibu). Seiring dengan bertambahnya usia, organ-
organ pada bayi juga akan berkembang.Pada usia 1 atau 2 tahun, bayi akan mulai
belajar berjalan dan mengendalikan fungsianggota tubuh lainnya seperti tangan,
kepala, mulut. Organ-organ tersebut akan semakinmatang pada saat usia anakanak.
b. Anak – Anak
Masa anak-anak, yaitu usia 5 hingga 12 tahun. Dalam periode ini,
pertumbuhan fisikmulai meningkat baik tinggi badan maupun berat badan disertai
perkembangan koordinasiotot-otot dan kemampuan mental. Beberapa anak dapat
membaca angka-angka dan huruf-huruf tertentu.Di atas usia ini, anak telah
berkembang dalam kemampuan berbicara, menulis,membaca, dan beralasan. Pada
usia yang sama, anak telah matang emosinya dan belajar bagaimana bergaul dengan
orang lain.
c. Remaja
Masa remaja ditandai dengan kematangan organ reproduksi. Perubahan
fisik yangterjadi merupakan tanda kematangan organ-organ reproduksi. Pada
umumnya, organreproduksi anak perempuan lebih cepat matang dibandingkan
organ reproduksi anak laki-laki.Beberapa tanda matangnya organ reproduksi pada
anak perempuan adalah tumbuhnyarambut di daerah kemaluan, membesarnya buah
dada, dan terjadi menstruasi. Adapun padaanak laki-laki, tampak dari membesarnya
jakun (sehingga suara menjadi besar), tumbuhnyarambut di wajah, otot-otot
membesar, dan mimpi yang diiringi dengan keluarnya sperma(mimpi
basah).Penyebab munculnya pubertas adalah karena kerja hormon estrogen yang
dihasilkanovarium (pada perempuan) dan testosteron yang dihasilkan testis (pada
anak laki-laki).Akibatnya, organ-organ reproduksi berfungsi dan tubuhmu
mengalami perubahan. Salah satuciri pubertas pada anak perempuan adalah
menstruasi.
3
d. Dewasa
Setelah melewati masa remaja, akan memasuki masa dewasa sebagai
tahapanselanjutnya dari perkembangan manusia. Pada masa ini pertumbuhan
tubuhmu mencapaiukuran maksimal. Tinggi badan akan terhenti pada usia sekitar
dua puluh tahunan.Selama masa dewasa, pemahaman emosional akan terus
berkembang, berpotensiuntuk terus belajar, mengembangkan diri dalam hal
keterampilan, dan aktualisasi diri, bekerja, membina hubungan sosial, dan terus
berprestasi.
e. Masa Tua
Segala potensi pada masa dewasa akan mengalami kemunduran ketika
memasukimasa tua. Ini terjadi pada usia sekitar 60-65 tahun. Tubuh semakin rentan,
wajah dan tanganmulai keriput, kesehatan menurun, kecerdasan menurun.Bahkan
pada usia lanjut orang mudah lupa dan membutuhkan banyak istirahat,sehingga
lebih banyak menghabiskan waktunya untuk beristirahat. Pada masa ini
aktivitasnyamenurun dan mulai sulit melakukan kegiatan sehari-hari, seperti
berjalan dan aktivitas seperti biasanya.
4
b) Belajar membedakan jenis kelamin, serta dapat bekerja sama dengan jenis
kelamin lain. Melalui observasi, maka anak akan melihat tingkah laku yang
berbeda jenis kelamin satu dengan yang lain dan melalui latihan-latihan
mereka akan bertingkah laku seperti anak laki-laki atau anak perempuan.
Anak juga akan sadar dan tertarik soal-soal seks pada manusia dan usaha
kerja sama dengan adanya perbedaan kenyataan seksnya dan seks yang lain.
c) Belajar mencapai stabilitas fisiologis. Manusia pada waktu lahir, sangatlah
labil jika dibandingkan dengan fisiologis orang dewasa, anak akan cepat
sekali merasakan perubahan dari panas ke dingin. Oleh karena itu anak
harus belajar menjaga keseimbangan terhadap perubahan-perubahan itu,
akan tetapi hal tersebut memerlukan waktu sekitar lima tahun.
d) Pembentukan konsep-konsep yang sederhana mengenai kenyataan-
kenyataan yang bersifat sosial dan yang bersifat fisik. Pada waktu lahir anak
mengalami kehancuran-kehancuran dan ketidakkeruan dalam dunianya.
Lama-kelamaan anak akan belajar mengamati benda dan membuat
generalisasi serta mengarahkan pada satu nama, misalnya bulat, binatang,
manusia.
e) Belajar untuk menghubungkan diri sendiri secara emosional dengan orang
lain, sanak saudara dan orang lain. Melalui gerak-gerik anak, anak
dinyatakan sedang belajar mencari pengalaman dari orang lain;interaksi
anak dengan orang lain menjadikannya mampu meniru dan dapat
mengidentifikasikan diri terhadap orang lain sesuai dengan keinginannya.
f) Belajar membedakan baik dan buruk yang berarti mengembangkan kata hati
(hati nurani). Belajar mengembangkan kata hati, berarti supaya anak dapat
hidup dalam masyarakat anak harus mengetahui apa yang benar dan yang
salah, teladan, hukuman dan ganjaran. Anak harus mengetahui jika berbuat
salah akan mendapat ganjaran atau hukuman dan jika berbuat baik akan
mendapat respon berupa pujian.
Selain tugas-tugas perkembangan di atas, Rifai (1993) menambahkan
bahwa terdapat tugas perkembangan yang bersifat biososial pada masa kanak-
kanak awal meliputi:
5
a) Belajar sikap dasar terhadap tanggung jawab, kewajiban dan kenyataan.
b) Belajar kesadaran akan otonomi (kemandirian).
Menurut Hurlock (1993) masa bayi dan awal masa kanak-kanak mempunyai
beberapa tugas perkembangan yaitu:
a) Belajar memakan makanan padat
b) Belajar berjalan
c) Belajar bebahasa/berbicara
d) Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh
e) Mempelajari perbedaan seks dan tata caranya
f) Mempersiapkan diri untuk membaca
g) Belajar membedakan benar dan salah, dan mulai mengembangkan hati nurani
Selanjutnya ada beberapa tugas dalam belajar berbahasa pada awal masa
kanak-kanak, yaitu (Hurlock, 1993):
a) Pengucapan kata-kata. Anak-anak sulit belajar mengucapkan bunyi tertentu
dan kombinasi bunyi, seperti uruf mati “z”, “w”, “d”, “s” dan “g” dan
kombinasi huruf mati “sy”, “ng”, “kh”. Mendengarkan radio dan televisi
dapat membantu belajar mengucapkan kata-kata yang benar.
b) Menambah kosa kata. Kosa kata anak-anak meningkat pesat ketika ia belajar
kata-kata baru dan arti-arti baru untuk kata-kata lama. Dalam menambah kosa
kata anak-anak muda belajar kata-kata umum seperti “baik” dan “buruk”,
“memberi” dan “menerima” dan juga banyak kata-kata dengan pengunaan
khusus seperti bilangan dan nama-nama warna.
c) Membentuk kalimat. Kalimat biasanya terdiri dari tiga atau empat kata sudah
mulai disusun oleh anak usia dua tahun dan biasanya oleh anak usia tiga
tahun. Kalimat ini banyak yang tidak lengkap terutama terdiri dari kata benda
dan kurang kata kerja, kata depan dan kata penghubung. Sesudah usia tiga
tahun, anak membentuk kalimat yang terdiri dari enam sampai delapan kata.
6
“remaja” berasal dari bahasa Latin adolescene berarti to grow atau to grow maturity
(Golinko, 1984, Rice, 1990 dalam Jahja, 2011).1 Banyak tokoh yang memberikan
definisi remaja, seperti DeBrun mendefinisikan remaja sebagai periode
pertumbuhan antara masa kanak-kanak dan dewasa.
7
perasaan, (5) sudah terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi,
dan (6) lebih banyak perhatian terhadap lamabang-lambang kematangan.
Salah satu periode dalam rentang kehidupan ialah (fase) remaja. Masa ini
merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan individu,
dan merupakan masa transisi yang dapat diarahkan kepada perkembangan masa
dewasa yang sehat. Untuk dapat melakukan sosialisasi dengan baik, remaja harus
menjalankan tugas-tugas perkembangan pada usinya dengan baik.
Apabila tugas pekembangan sosial ini dapat dilakukan dengan baik, remaja
tidak akan mengalami kesulitan dalam kehidupan sosialnya serta akan membawa
kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas perkembangan untuk fase-
fase berikutnya. Sebaliknya, manakala remaja gagal menjalankan tugas-tugas
perkembangannya akan membawa akibat negatif dalam kehidupan sosial fase-fase
berikutnya, menyebabkan ketidakbahagiaan pada remaja yang bersangkutan,
menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan
tugas-tugas perkembangan berikutnya.
8
c) Mengembangkan ketrampilan komunikasi interpersonal dan bergaul dengan
teman sebaya, baik secara individual maupun kelompok.
d) Menemukan manusia model yang dijadikan identitas pribadinya.
e) Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap
kemampuannya sendiri.
f) Memeperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri) atas dasar skala
nilai, prinsip-prinsip, atau falsafah hidup (weltanschauung).
g) Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap/perilaku) kekanak-
kanakan.
9
Mengingat tugas-tugas perkembangan tersebut sangat kompleks dan relatif
berat bagi remaja, maka untuk dapat melaksanakan tugas-tugas tersebut dengan
baik, remaja masih sangat membutuhkan bimbingan dan pengarahan supaya dapat
mengambil langkah yang tepat sesuai dengan kondisinya. Di samping tugas-tugas
perkembangan, remaja masih mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang tentu saja
menuntut pemenuhan secepatnya sesuai darah mudanya yang bergejolak.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut, menurut Edward, sebagaimana dikutip Hafsah,19
adalah meliputi: (1) kebutuhan untuk mencapai sesuatu, (2) kebutuhan akan rasa
superior, ingin menonjol, ingin terkenal, (3) kebutuhan untuk mendapatkan
penghargaan, (4) kebutuhan akan keteraturan, (5) kebutuhan akan adanya
kebebasan untuk menentukan sikap sesuai dengan kehendaknya, (6) kebutuhan
untuk menciptakan hubungan persahabatan, (7) adanya keinginan ikut berempati,
(8) kebutuhan mencari bantuan dan simpati, (9) keinginan menguasai tetapi tidak
ingin dikuasai, (10) menganggap diri sendiri rendah, (11) adanya kesediaan untuk
membantu orang lain, (12) kebutuhan adanya variasi dalam kehidupan, (13) adanya
keuletan dalam melaksanakan tugas, (14) kebutuhan untuk betgaul dengan lawan
jenis, dan (15) adanya sikap suka mengkritik orang lain.
10
2. Perkembangan masa dewasa
Istilah dewasa merupakan organism yang telah matang. Tetapi lazimnya
merujuk pada manusia. Dewasa ialah orang yang bukan lagi anak-anak dan telah
menjadi pria atau wanita seutuhnya. Setelah mengalami masa kanak-kanak dan
remaja yang panjang seorang individu akan mengalami masa dimana ia telah
menyelesaikan pertumbuhannya dan mengharuskan dirinya untuk berkecimpung
dengan masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya. Dibandingkan dengan
masa sebelumnya, masa dewasa ialah waktu yang paling lama dalam rentang
kehidupan2.
11
Havinghurts membagi kehidupan masa dewasa atas tiga fase, yaitu dewasa
muda, dewasa, dan usia lanjut. Pada dewasa muda tugas-tugas perkembangan yang
harus diselesaikan individu adalah :
12
g) Kesiapan menghadapi kematian.
13
seperti menyangkut aspek kedisiplinan, ketartiban, kebersihan, keindahan,
kejujuran, dan tanggung jawab.
2. Membagun suasana sosio-emosional yang kondusif bagi perkembangan
keterlampilan sosial dan kematangan emosi peserta didik, seperti
memelihara hubungan yang harmonis, antara kepala sekolah dengan guru-
guru, guru-guru dengan guru-guru, guru dengan siswa, siswa dengan siswa.
Guru bersikap ramah dan respek terhadap peserta didik, begitu pun peserta
didik kepada guru.
3. Membagun iklim intelektual yang memfasilitasi perkembangan berpikir,
nalar, dan kemampuan mengambil keputusan yang baik. Penciptaan iklim
intektual ini bisa berlangsung dalam proses pembelajaran dikelas (seperti
guru memaparkan metode pembelajaran yang variatif; menjelaskan materi
pembelajaran dengan mengunakan multi media atau memanfaatkan
laboratrium secara efektif; dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya, dan mengemukakan pendapat atau gagasan); dan kegiatan
kelompok-kelompok belajar sesuai dengan minat dan kemampuannya.
4. Mengoptimalkan program bimbingan dan konseling untuk memfasilitasi
perkembangan peserta didik, baik menyakut aspek pribadi, sosial, belajar /
akademik maupun karier (sekolah lanjutkan atau dunia kerja).
14
Namun dalam penylesaian tugasnya terdapat hambatan-hambatan yang
sering kali terjadi, yaitu sebagai berikut:
1. Harapan-harapan yang kurang tepat, baik individu maupun lingkungan
sosial mengharapkan perilaku diluar kemampuan fisik maupun psikologis.
2. Melangkahi tahap-tahap tertentu dalam perkembangan sebagai akibat
kegagalan menguasai tugas-tugas tertentu.
3. Adanya krisis yang dialami individu karena melewati satu tingkatan
ketingkatan yang lain.
15
hendanya dilakukan oleh semua personil sekolah, terutama petugas
bimbingan dan konseling, yaitu guru pembimbing atau konselor sekolah.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebutuhan setiap individu harus dipenuhi dan didukung oleh peran keluarga
dan sekolah agar tidak terjadi penyimpangan. Selain itu tugas-tugas perkembangan
anak memiliki klarifikasi perbedaan yang sangat mencolok antara kanak-
kanak,remaja awal, setengah baya, masa tua. Setelah pemenuhan terhadap
kebutuhan itu tecapai maka kegiatan pembelajaran pun akan berjalan dengan baik.
17
DAFTAR PUSTAKA
Gunarsa, S.D., dan Gunarsa, Y.S., Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga,
Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001
Hurlock, E.B., Perkembangan Anak, Jilid I Edisi ke-6, Jakarta: Erlangga, 1997
Utaminingsih Diah dan Abriani Maharani Citra, 2017, Bimbingan dan Konseling
Perkembangan Remaja, Yogyakarta: Psikosain
18