Anda di halaman 1dari 21

TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS

PERKEMABGAN
Makalah
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampu:
Dr. Afdal, S.Pd., M.Pd.
Gusni Dian Suri, M.Pd.

Disusun Oleh :
1. 21073112 Sudirman
2. 21029092 Muhammad Aqil Jawwad
3. 21058040 Shafira Ananda

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat
dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Adapun tema
dari makalah ini yaitu “Tahap-Tahap dan Tugas-Tugas Perkembangan” dengan
tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan.


Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan mengenai tahapan dan
tugas perkebangan yang dialami manusia bagi para pembaca. Ucapan terima kasih
disampaikan kepada Bapak Dr. Afdal, S.Pd., M.Pd. dan Ibuk Gusni Dian Suri,
M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Mata kuliah Psikologi Pendidikan dan semua
pihak yang terlibat dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari keterbatasan dan banyak kekurangan dalam membuat


makalah ini, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun bagi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 5 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2
A. Tahap Perkembangan Manusia .................................................................... 2
1. Embrionik(dalam kandungan/sebelum di lahirkan). ................................ 2
2. Fase pasca embrionik(setelah dilahirkan) ................................................ 3
B. Tugas Perkembangan Masa Anak, Remaja, dan Dewasa ............................ 4
1. Perkembangan masa anak-anak ................................................................ 4
2. Perkembangan masa dewasa .................................................................. 11
3. Masa Dewasa Lanjut (Masa Tua/Older Adult) ...................................... 11
C. Pemenuhan tugas perkembangan dan implementasinya dalam proses
pendidikan dan pembelajaran ............................................................................ 13
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 17
A. Kesimpulan ............................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam semua perkembangan dalam kehidupan manusia, individu perlu
memperoleh keterampilan perilaku yang merupakan tanda-tanda perkembangan
normal yang sukses. Juga penting untuk mengatasi tahap perkembangan kehidupan
lebih lanjut, dan mengatasi tugas-tugas perkembangan di awal kehidupan tidak
berhasil, kemudian mengatasi tugas-tugas perkembangan. pada tahap selanjutnya
cenderung tidak berhasil. Jika tugas-tugas perkembangan dari setiap tahap
perkembangan kehidupan manusia berhasil atau berhasil dikuasai, orang ini akan
merasa bahagia secara emosional, intelektual dan moral dan akan menjalani hidup
dengan perasaan sukses.

B. Rumusan Masalah
Adapun identifikasi masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan tahap perkembangan manusia?
2. Apakah tugas-tugas perkembangan masa kanak-kanak/anak?
3. Apakah tugas perkembangan masa remaja?
4. Apakah tugas perkembangan masa dewasa?
5. Apakah Tugas perkembangan dan implementasinya dalam pembelajaran?

C. Tujuan
Tujuan yang hendak di capai pada makalah ini sebagai berikut:
1. Mengetahui konsep dari tahap perkembangan manusia.
2. Mengetahui pemabagian masa perkembangan manusia.
3. Memahami tugas-tugas perkembangan setiap masa perkembangan.
4. Mengetahui implementasi dari tugas perkembangan dalam pembelajaran.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tahap Perkembangan Manusia


Perkembangan manusia pada tahap embrio dimulai dengan proses
pembuahan, pertemuan sel telur wanita (ibu) dan sel sperma pria (ayah). Inti sel
sperma menyatu dengan inti sel telur untuk membentuk sel baru yang disebut sel
telur yang telah dibuahi, yang membelah menjadi 2, 4, 8, 16, 32, dst. Telur yang
dibuahi yang membelah menjadi banyak sel menjadi embrio di dalam rahim dan
kemudian menjadi janin. Periode di mana janin tumbuh dan berkembang di dalam
rahim dari pembuahan hingga kelahiran kira-kira 9 bulan 10 hari, dan
perkembangan manusia terdiri dari dua tahap berikut.

1. Embrionik(dalam kandungan/sebelum di lahirkan).


Perkembangan janin selama dalam kandungan di bagidalam tiga
tahap,yaitu:
a. Trimester Pertama
Tiga bulan pertama embrio berkembang menjadi janin yang panjangnya
kurang lebih5,5 cm. Janin sudah berbentuk seperti manusia walaupun ukuran
kepalanya sangat besar. Diakhir tiga bulan pertama ini janin juga sudah mulai dapat
menggerakkan tangan dan kakinya.

b. Trimester kedua
Pada tiga bulan kedua, janin sudah semakin berkembang dan panjangnya
sudahmencapai kurang lebih 19 cm. Tangan dan kakinya telah berkembang, muka
tumbuhmemanjang. Pada tiga bulan kedua ini detak jantung janin juga sudah mulai
bisa dideteksi.Gerakan janin juga mulai aktif.

c. Trimester Ketiga
Di tiga bulan ketiga terjadi pertumbuhan ukuran janin sangat cepat. Ukuran
tubuhsudah proporsional seperti bayi. Karena ukuran tubuhnya semakin besar, janin
tidak terlaluleluasa bergerak di dalam rahim. Menjelang kelahiran bayi pada
umumnya sudah mencapai panjang sekitar 50 cm. Berikutnya janin akan lahir ke
dunia dan disebutlah dengan sebutan bayi.

2
2. Fase pasca embrionik(setelah dilahirkan)
a. Balita
Bayi mempunyai kaki namun belum bisa berjalan dan mempunyai tangan
namun belum dapat memegang dengan baik. Bayi memperoleh makanan
dan minuman dari ASI (airsusu ibu). Seiring dengan bertambahnya usia, organ-
organ pada bayi juga akan berkembang.Pada usia 1 atau 2 tahun, bayi akan mulai
belajar berjalan dan mengendalikan fungsianggota tubuh lainnya seperti tangan,
kepala, mulut. Organ-organ tersebut akan semakinmatang pada saat usia anakanak.

b. Anak – Anak
Masa anak-anak, yaitu usia 5 hingga 12 tahun. Dalam periode ini,
pertumbuhan fisikmulai meningkat baik tinggi badan maupun berat badan disertai
perkembangan koordinasiotot-otot dan kemampuan mental. Beberapa anak dapat
membaca angka-angka dan huruf-huruf tertentu.Di atas usia ini, anak telah
berkembang dalam kemampuan berbicara, menulis,membaca, dan beralasan. Pada
usia yang sama, anak telah matang emosinya dan belajar bagaimana bergaul dengan
orang lain.

c. Remaja
Masa remaja ditandai dengan kematangan organ reproduksi. Perubahan
fisik yangterjadi merupakan tanda kematangan organ-organ reproduksi. Pada
umumnya, organreproduksi anak perempuan lebih cepat matang dibandingkan
organ reproduksi anak laki-laki.Beberapa tanda matangnya organ reproduksi pada
anak perempuan adalah tumbuhnyarambut di daerah kemaluan, membesarnya buah
dada, dan terjadi menstruasi. Adapun padaanak laki-laki, tampak dari membesarnya
jakun (sehingga suara menjadi besar), tumbuhnyarambut di wajah, otot-otot
membesar, dan mimpi yang diiringi dengan keluarnya sperma(mimpi
basah).Penyebab munculnya pubertas adalah karena kerja hormon estrogen yang
dihasilkanovarium (pada perempuan) dan testosteron yang dihasilkan testis (pada
anak laki-laki).Akibatnya, organ-organ reproduksi berfungsi dan tubuhmu
mengalami perubahan. Salah satuciri pubertas pada anak perempuan adalah
menstruasi.

3
d. Dewasa
Setelah melewati masa remaja, akan memasuki masa dewasa sebagai
tahapanselanjutnya dari perkembangan manusia. Pada masa ini pertumbuhan
tubuhmu mencapaiukuran maksimal. Tinggi badan akan terhenti pada usia sekitar
dua puluh tahunan.Selama masa dewasa, pemahaman emosional akan terus
berkembang, berpotensiuntuk terus belajar, mengembangkan diri dalam hal
keterampilan, dan aktualisasi diri, bekerja, membina hubungan sosial, dan terus
berprestasi.

e. Masa Tua
Segala potensi pada masa dewasa akan mengalami kemunduran ketika
memasukimasa tua. Ini terjadi pada usia sekitar 60-65 tahun. Tubuh semakin rentan,
wajah dan tanganmulai keriput, kesehatan menurun, kecerdasan menurun.Bahkan
pada usia lanjut orang mudah lupa dan membutuhkan banyak istirahat,sehingga
lebih banyak menghabiskan waktunya untuk beristirahat. Pada masa ini
aktivitasnyamenurun dan mulai sulit melakukan kegiatan sehari-hari, seperti
berjalan dan aktivitas seperti biasanya.

B. Tugas Perkembangan Masa Anak, Remaja, dan Dewasa


1. Perkembangan masa anak-anak
Terdapat tugas-tugas perkembangan masa kanak-kanak awal yang berbeda
dengan tugas perkembangan lainnya. Menurut Havighurst (dalam Rifai 1993),
mengemukakan beberapa tugas perkembangan masa kanak-kanak awal, yaitu:
a) Toilet training --- Hakikat tugas yang harus dipelajari anak yaitu buang air
kecil dan buang air besar yang bisa diterima secara sosial (baik waktu
maupun tempatnya). Toilet training yang berhasil dapat membentuk anak
yang berhati- hati, dapat menguasai dirinya, mendapatkan pandangan jauh
kedepan dan dapat berdiri sendiri. Tentang toilet training ini Havighurst
berpendapat : “Toilet training is the first moral training that child receives.
The stamp of the first moral training probably persist in the child’s later
character.”

4
b) Belajar membedakan jenis kelamin, serta dapat bekerja sama dengan jenis
kelamin lain. Melalui observasi, maka anak akan melihat tingkah laku yang
berbeda jenis kelamin satu dengan yang lain dan melalui latihan-latihan
mereka akan bertingkah laku seperti anak laki-laki atau anak perempuan.
Anak juga akan sadar dan tertarik soal-soal seks pada manusia dan usaha
kerja sama dengan adanya perbedaan kenyataan seksnya dan seks yang lain.
c) Belajar mencapai stabilitas fisiologis. Manusia pada waktu lahir, sangatlah
labil jika dibandingkan dengan fisiologis orang dewasa, anak akan cepat
sekali merasakan perubahan dari panas ke dingin. Oleh karena itu anak
harus belajar menjaga keseimbangan terhadap perubahan-perubahan itu,
akan tetapi hal tersebut memerlukan waktu sekitar lima tahun.
d) Pembentukan konsep-konsep yang sederhana mengenai kenyataan-
kenyataan yang bersifat sosial dan yang bersifat fisik. Pada waktu lahir anak
mengalami kehancuran-kehancuran dan ketidakkeruan dalam dunianya.
Lama-kelamaan anak akan belajar mengamati benda dan membuat
generalisasi serta mengarahkan pada satu nama, misalnya bulat, binatang,
manusia.
e) Belajar untuk menghubungkan diri sendiri secara emosional dengan orang
lain, sanak saudara dan orang lain. Melalui gerak-gerik anak, anak
dinyatakan sedang belajar mencari pengalaman dari orang lain;interaksi
anak dengan orang lain menjadikannya mampu meniru dan dapat
mengidentifikasikan diri terhadap orang lain sesuai dengan keinginannya.
f) Belajar membedakan baik dan buruk yang berarti mengembangkan kata hati
(hati nurani). Belajar mengembangkan kata hati, berarti supaya anak dapat
hidup dalam masyarakat anak harus mengetahui apa yang benar dan yang
salah, teladan, hukuman dan ganjaran. Anak harus mengetahui jika berbuat
salah akan mendapat ganjaran atau hukuman dan jika berbuat baik akan
mendapat respon berupa pujian.
Selain tugas-tugas perkembangan di atas, Rifai (1993) menambahkan
bahwa terdapat tugas perkembangan yang bersifat biososial pada masa kanak-
kanak awal meliputi:

5
a) Belajar sikap dasar terhadap tanggung jawab, kewajiban dan kenyataan.
b) Belajar kesadaran akan otonomi (kemandirian).

Menurut Hurlock (1993) masa bayi dan awal masa kanak-kanak mempunyai
beberapa tugas perkembangan yaitu:
a) Belajar memakan makanan padat
b) Belajar berjalan
c) Belajar bebahasa/berbicara
d) Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh
e) Mempelajari perbedaan seks dan tata caranya
f) Mempersiapkan diri untuk membaca
g) Belajar membedakan benar dan salah, dan mulai mengembangkan hati nurani

Selanjutnya ada beberapa tugas dalam belajar berbahasa pada awal masa
kanak-kanak, yaitu (Hurlock, 1993):
a) Pengucapan kata-kata. Anak-anak sulit belajar mengucapkan bunyi tertentu
dan kombinasi bunyi, seperti uruf mati “z”, “w”, “d”, “s” dan “g” dan
kombinasi huruf mati “sy”, “ng”, “kh”. Mendengarkan radio dan televisi
dapat membantu belajar mengucapkan kata-kata yang benar.
b) Menambah kosa kata. Kosa kata anak-anak meningkat pesat ketika ia belajar
kata-kata baru dan arti-arti baru untuk kata-kata lama. Dalam menambah kosa
kata anak-anak muda belajar kata-kata umum seperti “baik” dan “buruk”,
“memberi” dan “menerima” dan juga banyak kata-kata dengan pengunaan
khusus seperti bilangan dan nama-nama warna.
c) Membentuk kalimat. Kalimat biasanya terdiri dari tiga atau empat kata sudah
mulai disusun oleh anak usia dua tahun dan biasanya oleh anak usia tiga
tahun. Kalimat ini banyak yang tidak lengkap terutama terdiri dari kata benda
dan kurang kata kerja, kata depan dan kata penghubung. Sesudah usia tiga
tahun, anak membentuk kalimat yang terdiri dari enam sampai delapan kata.

1. Perkembangan masa remaja


Tidak mudah untuk mendefinisikan remaja secara tepat, karena banyak
sekali sudut pandang yang dapat digunakan dalam mendefinisikan remaja. Kata

6
“remaja” berasal dari bahasa Latin adolescene berarti to grow atau to grow maturity
(Golinko, 1984, Rice, 1990 dalam Jahja, 2011).1 Banyak tokoh yang memberikan
definisi remaja, seperti DeBrun mendefinisikan remaja sebagai periode
pertumbuhan antara masa kanak-kanak dan dewasa.

Menurut Papalia dan Olds,4 masa remaja adalah masa transisi


perkembangan antara masa kanak-kanak dan dewasa yang pada umumnya dimulai
pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal
dua puluh tahun. Sedangkan Anna Freud,5 berpendapat bahwa pada masa remaja
terjadi proses perkembangan meliputi perubahan-perubahan yang berhubungan
dengan perkembangan psikoseksual, dan juga terjadi perubahan dalam hubungan
dengan orangtua dan cita-cita mereka, di mana pembentukan cita-cita merupakan
proses pembentukan orientasi masa depan.

Gunarsa & Gunarsa,12 dan Mappiare,13 menjelaskan ciri-ciri remaja


sebagai berikut :

a) Masa remaja awal. Biasanya duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama,


dengan ciri-ciri: (1) tidak stabil keadaannya, lebih emosional, (2)
mempunyai banyak masalah, (3) masa yang kritis, (4) mulai tertarik pada
lawan jenis, (5) munculnya rasa kurang percaya diri, dan (6) suka
mengembangkan pikiran baru, gelisah, suka berkhayal dan suka
menyendiri.
b) Masa remaja madya (pertengahan). Biasanya duduk di bangku Sekolah
Menengah Atas dengan ciri-ciri: (1) sangat membutuhkan teman, (2)
cenderung bersifat narsistik/kecintaan pada diri sendiri, (3) berada dalam
kondisi keresahan dan kebingungan, karena pertentangan yang terjadi dalam
diri, (4) berkenginan besar mencoba segala hal yang belum diketahuinya,
dan (5) keinginan menjelajah ke alam sekitar yang lebih luas.
c) Masa remaja akhir. Ditandai dengan ciri-ciri: (1) aspek-aspek psikis dan
fisiknya mulai stabil, (2) meningkatnya berfikir realistis, memiliki sikap
pandang yang sudah baik, (3) lebih matang dalam cara menghadapi
masalah, (4) ketenangan emosional bertambah, lebih mampu menguasai

7
perasaan, (5) sudah terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi,
dan (6) lebih banyak perhatian terhadap lamabang-lambang kematangan.

Berdasarkan pendapat para ahli yang telah dikemukakan dapatlah


disimpulkan bahwa masa remaja berada pada batas peralihan kehidupan anak dan
dewasa. Tubuhnya tampak sudah “dewasa”, akan tetapi bila diperlakukan seperti
orang dewasa remaja gagal menunjukan kedewasaannya. Pengalamannya
mengenai alam dewasa masih belum banyak karena ia sering terlihat pada remaja
adanya kegelisahan, pertentangan, kebingungan, dan konflik pada diri sendiri.
Bagaimana remaja memandang peristiwa yang dialami akan menentukan
perilakunya dalam menghadapi peristiwa-peristiwa tersebut.

Salah satu periode dalam rentang kehidupan ialah (fase) remaja. Masa ini
merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan individu,
dan merupakan masa transisi yang dapat diarahkan kepada perkembangan masa
dewasa yang sehat. Untuk dapat melakukan sosialisasi dengan baik, remaja harus
menjalankan tugas-tugas perkembangan pada usinya dengan baik.

Apabila tugas pekembangan sosial ini dapat dilakukan dengan baik, remaja
tidak akan mengalami kesulitan dalam kehidupan sosialnya serta akan membawa
kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas perkembangan untuk fase-
fase berikutnya. Sebaliknya, manakala remaja gagal menjalankan tugas-tugas
perkembangannya akan membawa akibat negatif dalam kehidupan sosial fase-fase
berikutnya, menyebabkan ketidakbahagiaan pada remaja yang bersangkutan,
menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan
tugas-tugas perkembangan berikutnya.

William Kay, sebagaimana dikutip Yudrik Jahja14 mengemukakan tugas-


tugas perkembangan masa remaja sebagai berikut:

a) Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya.


b) Mencapai kemandirian emosional dari orangtua atau figur-figur yang
mempunyai otoritas.

8
c) Mengembangkan ketrampilan komunikasi interpersonal dan bergaul dengan
teman sebaya, baik secara individual maupun kelompok.
d) Menemukan manusia model yang dijadikan identitas pribadinya.
e) Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap
kemampuannya sendiri.
f) Memeperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri) atas dasar skala
nilai, prinsip-prinsip, atau falsafah hidup (weltanschauung).
g) Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap/perilaku) kekanak-
kanakan.

Tugas-tugas perkembangan masa remaja menurut Havighurst sebagaimana


dikutip Gunarsa18, sebagai berikut:

a) Menerima kenyataan terjadinya perubahan fisik yang dialaminya dan dapat


melakukan peran sesuai dengan jenisnya secara efektif dan merasa puas
terhadap keadaan tersebut.
b) Belajar memiliki peranan sosial dengan teman sebaya, baik teman sejenis
maupun lawan jenis sesuai dengan jenis kelamin masing-masing.
c) Mencapai kebebasan dari ketergantungan terhadap orangtua dan orang
dewasa lainnya.
d) Mengembangkan kecakapan intelektual dan konsep-konsep tentang
kehidupan bermasyarakat.
e) Mencari jaminan bahwa suatu saat harus mampu berdiri sendiri dalam bidang
ekonomi guna mencapai kebebasan ekonomi.
f) Mempersiapkan diri untuk menentukan suatu pekerjaan yang sesuai dengan
bakat dan kesanggupannya.
g) Memahami dan mampu bertingkah laku yang dapat dipertanggungjawabkan
sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku.
h) Memperoleh informasi tentang pernikahan dan mempersiapkan diri untuk
berkeluarga.
i) Mendapatkan penilaian bahwa dirinya mampu bersikap tepat sesuai dengan
pandangan ilmiah.

9
Mengingat tugas-tugas perkembangan tersebut sangat kompleks dan relatif
berat bagi remaja, maka untuk dapat melaksanakan tugas-tugas tersebut dengan
baik, remaja masih sangat membutuhkan bimbingan dan pengarahan supaya dapat
mengambil langkah yang tepat sesuai dengan kondisinya. Di samping tugas-tugas
perkembangan, remaja masih mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang tentu saja
menuntut pemenuhan secepatnya sesuai darah mudanya yang bergejolak.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut, menurut Edward, sebagaimana dikutip Hafsah,19
adalah meliputi: (1) kebutuhan untuk mencapai sesuatu, (2) kebutuhan akan rasa
superior, ingin menonjol, ingin terkenal, (3) kebutuhan untuk mendapatkan
penghargaan, (4) kebutuhan akan keteraturan, (5) kebutuhan akan adanya
kebebasan untuk menentukan sikap sesuai dengan kehendaknya, (6) kebutuhan
untuk menciptakan hubungan persahabatan, (7) adanya keinginan ikut berempati,
(8) kebutuhan mencari bantuan dan simpati, (9) keinginan menguasai tetapi tidak
ingin dikuasai, (10) menganggap diri sendiri rendah, (11) adanya kesediaan untuk
membantu orang lain, (12) kebutuhan adanya variasi dalam kehidupan, (13) adanya
keuletan dalam melaksanakan tugas, (14) kebutuhan untuk betgaul dengan lawan
jenis, dan (15) adanya sikap suka mengkritik orang lain.

Intensitas kebutuhan-kebutuhan di atas tidak semua sama antara individu


yang satu dengan yang lain, karena kondisi pribadi yang berbeda, situasi lingkungan
yang berlainan, dan ada individu yang ingin segera kebutuhannya terpenuhi, namun
kenyataannya banyak yang tidak terpenuhi. Dari uraian ini nampak bahwa tugas
perkembangan dan kebutuhan merupakan sesuatu yang muncul pada periode
tertentu dalam rentang kehidupan remaja. Apabila tugas dan kebutuhan dapat
terpenuhi, maka membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas-
tugas perkembangan berikutnya. Sebaliknya apabila gagal, maka akan
menyebabkan ketidakbahagiaan pada remaja yang bersangkutan, menimbulkan
penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas
perkembangan peridode-periode berikutnya.

10
2. Perkembangan masa dewasa
Istilah dewasa merupakan organism yang telah matang. Tetapi lazimnya
merujuk pada manusia. Dewasa ialah orang yang bukan lagi anak-anak dan telah
menjadi pria atau wanita seutuhnya. Setelah mengalami masa kanak-kanak dan
remaja yang panjang seorang individu akan mengalami masa dimana ia telah
menyelesaikan pertumbuhannya dan mengharuskan dirinya untuk berkecimpung
dengan masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya. Dibandingkan dengan
masa sebelumnya, masa dewasa ialah waktu yang paling lama dalam rentang
kehidupan2.

Elizabeth B. Hurlock membagi masa dewasa menjadi tiga bagian :


a) Masa Dewasa Awal (Masa Dewasa Dini/Young Adult)
Masa dewasa awal ialah masa pencarian kemantapan dan masa reproduktif
yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional,
periode isolasi sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan,
perubahan nilai-nilai, kreativitas dan penyesuaian diri pada suatu hidup
yang baru. Berkisar antara umur 21 sampai 40 tahun.4
b) Masa Dewasa Madya (Middle Adulthood)
Masa dewasa madya ini berlansung dari umur 40 sampai 60 tahun. Ciri-ciri
yang menyangkut pribadi dan sosialnya antara lain; masa dewasa madya
ialah masa transisi, di mana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani
dan perilaku masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam
kehidupan dengan cirri-ciri jasmani dan perilaku yang baru. Perhatiannya
kepada agama lebih besar dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan
terkadang minat dan perhatiannya kepada agama ini dilandasi kebutuhan
pribadi dan sosial.

3. Masa Dewasa Lanjut (Masa Tua/Older Adult)


Usia lanjut ialah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini
dimulai dari umur 60 tahun sampai akhir hayat, yang ditandai oleh adanya
perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun.

11
Havinghurts membagi kehidupan masa dewasa atas tiga fase, yaitu dewasa
muda, dewasa, dan usia lanjut. Pada dewasa muda tugas-tugas perkembangan yang
harus diselesaikan individu adalah :

a) Memilih pasangan hidup.


b) Belajar hidup bersama pasangan hidup.
c) Memulai hidup berkeluarga.
d) memelihara dan mendidik anak.
e) Mengelola rumah tangga.
f) memulai kegiatan pekerjaan.
g) bertanggung jawab sebagai warga masyarakat dan warga negara
h) menemukan persahabatan dalam kelompok sosial.

Tugas-tugas perkembangan pada usia dewasa adalah :


a) memiliki tanggung jawab sosial dan kenegaraan sebagai orang dewasa.
b) mengembangkan dan memelihara standar kehidupan ekonomi.
c) membimbing anak dan remaja agar menjadi orang dewasa yang bertanggung
jawab dan berbahagia
d) mengembangkan kegiatan-kegiatan waktu tenggang sebagai orang dewasa,
hubungan dengan pasangan- pasangan keluarga lain sebagai pribadi
e) menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisik sebagai
orang setengah baya
f) menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai orang tua yang bertambah tua

Tugas-tugas Perkembangan Pada Masa Usia Lanjut adalah :


a) Menyesuaikan diri dengan kondisi fisik dan kesehatan yang semakin
menurun
b) Menyesuaikan diri dengan situasi pension dan penghasilan yang semakin
berkurang
c) Menyesuaikan diri dengan kematian dari pasangan hidup
d) Membina hubungan dengan sesame usia lanjut
e) Memenuhi kewajiban-kewajiban sosial dan kenegaraan
f) Memelihara kondisi dan kesehatan

12
g) Kesiapan menghadapi kematian.

C. Pemenuhan tugas perkembangan dan implementasinya dalam proses


pendidikan dan pembelajaran
Penuntasan tugas-tugas perkembangan tersebut, tidak selalu berjalan
dengan mulus, karena adanya berbagai hambatan yang muncul, baik faktor internal
maupun yang eksternal. Faktor internal yang terkait dengan kondisi individu itu
sendiri, seperti anak yang dari kecilnya sering menderita sakit, mungkin tugas
perkembanganya akan tersendat. Untuk mencegah hal tersebut, maka penting sekali
bagi orang tua, khususnya ibu untuk memperhatikan kesehatan anak pada saat
dalam kandungan, seperti (a) mengonsumsi makanan dan minuman yang halal dan
bergizi; (b) tidak merokok; (c) tidak mengonsumsi minuman keras atau obat-obatan
terlarang dan (d) secara rutin memeriksakan kandungan kedokter.

Sementara faktor eksternal adalah yang berasal dari lingkungan, seperti


faktor keluarga. Keluarga atau orang tua yang memperlakukan anak secara otoriter
akan menghambat tugas perkembangan anak dalam aspek kemandirian, atau
kemampuan bergaul dengan orang lain secara baik. Jika dilihat dari tugas
perkembangan, sebenarnya penuntasan perkembangan anak dan remaja
dipengaruhi juga oleh pencapaian tugas perkembangan orang dewasa.

Faktor ekternal lainnya yang mempengaruhi pencapaian tugas-tugas


perkembangan anak adalah sekolah. Pihak sekolah , mulai dari kepala, wakil, wali
kelas, guru mata pelajaran, guru bimbingan dan konseling, sampai kepada staf
sekolah perlu memiliki pemahaman dan komitmen untuk memfasilitasi peserta
didik untuk mencapai tugas-tugas perkembangannya.

Beberapa upaya yang seyogianya diperhatikan oleh pihak sekolah adalah


sebagai berikut:

1. Menciptakan iklim religius yang dapat memfasilitasi perkembangan


kesadaran beragama, akhlak mulia, etika atau karakter peserta didik. Pihak
sekolah perlu menyedikan sarana dan prasarana peribadatan, memberikan
contoh atau suritauladan dalam melaksanakan ibadah, dan berakhlak mulia,

13
seperti menyangkut aspek kedisiplinan, ketartiban, kebersihan, keindahan,
kejujuran, dan tanggung jawab.
2. Membagun suasana sosio-emosional yang kondusif bagi perkembangan
keterlampilan sosial dan kematangan emosi peserta didik, seperti
memelihara hubungan yang harmonis, antara kepala sekolah dengan guru-
guru, guru-guru dengan guru-guru, guru dengan siswa, siswa dengan siswa.
Guru bersikap ramah dan respek terhadap peserta didik, begitu pun peserta
didik kepada guru.
3. Membagun iklim intelektual yang memfasilitasi perkembangan berpikir,
nalar, dan kemampuan mengambil keputusan yang baik. Penciptaan iklim
intektual ini bisa berlangsung dalam proses pembelajaran dikelas (seperti
guru memaparkan metode pembelajaran yang variatif; menjelaskan materi
pembelajaran dengan mengunakan multi media atau memanfaatkan
laboratrium secara efektif; dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya, dan mengemukakan pendapat atau gagasan); dan kegiatan
kelompok-kelompok belajar sesuai dengan minat dan kemampuannya.
4. Mengoptimalkan program bimbingan dan konseling untuk memfasilitasi
perkembangan peserta didik, baik menyakut aspek pribadi, sosial, belajar /
akademik maupun karier (sekolah lanjutkan atau dunia kerja).

Tugas-tugas perkembangan mempunyai tiga macam tujuan yang sangat


bermanfaat bagi individu dalam menyelesaikan tugas perkembangan, yaitu sebagai
berikut:

1. Sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan


masyarakat dari mereka pada usia-usia tertentu.
2. Memberikan motivasi kepada setiap individu untuk melakukan apa yang
diharapkan oleh kelompok sosial pada usia tertentu sepanjang
kehiduapannya.
3. Menunjukkan kepada setiap individu tentang apa yang akan mereka hadapi
dan tindakan apa yang diharapkan dari mereka jika nantinya akan memasuki
tingkat perkembangan berikutnya.

14
Namun dalam penylesaian tugasnya terdapat hambatan-hambatan yang
sering kali terjadi, yaitu sebagai berikut:
1. Harapan-harapan yang kurang tepat, baik individu maupun lingkungan
sosial mengharapkan perilaku diluar kemampuan fisik maupun psikologis.
2. Melangkahi tahap-tahap tertentu dalam perkembangan sebagai akibat
kegagalan menguasai tugas-tugas tertentu.
3. Adanya krisis yang dialami individu karena melewati satu tingkatan
ketingkatan yang lain.

Tugas perkembangan tersebu harus dapat diselesaikan dengan baik, karena


akan membawa implikasi penting bagi penyelenggaraan pendidikan dalam rangka
membantu remaja tersebut, yaitu sebagai berikut:

1. Sekolah dan perguruan tinggi perlu memberikan kesempatan melaksanakan


kegiatan-kegiatan nonakademik melalui berbagai perkumpulan, misalnya
perkumpulan penggemar olahraga sejenis, kesenian, dan lain-lain.
2. Apabila ada remaja putra dan putri berperilaku tidak sesuai dengan jenis
kelaminnya, mereka perlu dibantu melalui bimbingan dan konseling.
Demikian juga, apabila seorang wanita lebih mementingkan studi dan
karirnya dari pada menaruh perhatiaanya menjadi seorang ibu, hendaklah
sekolah turut membantunya agar mereka mampu menerima perannya
sebagai wanita.
3. Siswa yang lambat perkembangan jasmaninya diberi kesempatan berlomba
dalam kegiatan kelompoknya sendiri. Perlu diberikan penjelasan melaui
bidang studi biologi dan ilmu kesehatan bahwa pada diri remaja sedang
terjadi pertumbuhaan jasmani yang bervariasi. Kepada siswa juga diberi
kesempatan untuk bertanya jawab tentang perkembangan jasmani itu.
4. Pemberian bantuan kepada siswa untuk memilih lapangan pekerjaan yang
sesuai dengan minat dan keinginanya, sesuai dengan sistem kemasyarakatan
yang dianutnya, dan membantu siswa mendapatkan pendidikan yang
bermanfaat untuk mempersiapkan diri memasuki perkerjaan. Semua ini

15
hendanya dilakukan oleh semua personil sekolah, terutama petugas
bimbingan dan konseling, yaitu guru pembimbing atau konselor sekolah.

16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan teori-teori mengenai pengertian, tahap, dan tugas serta


implikasi pertumbuhan dan perkembangan dalam kegiatan pembelajaran maka,
dapat disimpulkan bahwa setiap manusia pada hakikatnya, mengalami perubahan-
perubahan baik secara fisik maupun psikisnya melalui tahapan dari awal mula
proses terjadinya manusia hingga menjadi manusia seutuhnya.

Setiap individu mempunyai tugas pertumbuhan dan perkembangan sesuai


dengan tahap umurnya masing-masing. Tugas-tugas perkembangan tersebut harus
dapat di selesaikan dengan baik, karena akan membawa implikasi penting bagi
penyelenggaran pendidikan dalam rangka membantu peserta didik tersebut.

Masing-masing tugas perkembangan membawa implikasi yang berbeda


dalam penyelenggaraan pendidikan, yaitu dengan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan nonakademik berkenaan dengan
penyesuaian peran sosial, pemahaman terhadap kondisi fisik dan psikologis, serta
pemahaman dan penghayatan peran jenis kelamin.

Kebutuhan setiap individu harus dipenuhi dan didukung oleh peran keluarga
dan sekolah agar tidak terjadi penyimpangan. Selain itu tugas-tugas perkembangan
anak memiliki klarifikasi perbedaan yang sangat mencolok antara kanak-
kanak,remaja awal, setengah baya, masa tua. Setelah pemenuhan terhadap
kebutuhan itu tecapai maka kegiatan pembelajaran pun akan berjalan dengan baik.

17
DAFTAR PUSTAKA

Djiwandono, Sri Esti Wuryani, Psikologi Pendidikan, Edisi Revisi, Jakarta:


Grasindo, 2008

Gunarsa, S.D., dan Gunarsa, Y.S., Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga,
Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001

Hurlock, E.B., Perkembangan Anak, Jilid I Edisi ke-6, Jakarta: Erlangga, 1997

Hurlock. E.B., Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang


Kehidupan, Jakarta: Erlangga, 1993

Jahja, Yudrik, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Kencana, 2011

Mappiare, A., Psikologi Remaja, Surabaya: Usaha Nasional, 2000

Monks, F.J. dan AMP Roney, Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam


Berbagai Bagian, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2006

Sarwono, Sarlito Wirawan, Psikologi Remaja, Jakarta: PT Rajawali Press, 2006

Sugihartono, dkk, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: UNY Press, 2007

Ali Mohammad& Asrosi Mohammad,2011, Psikologi Remaja Perkembangan


Peserta Didik,Jakarta : PT Bumi Aksara

Mappiare Andi, 1982, Psikologi Remaja, Surabaya: Usaha Nasional

Sri Sulastri Rifai Melly,Psikologi Perkembangan Remaja Dari Segi Kehidupan


Sosial, Jakarta: PT Bina Aksara

Utaminingsih Diah dan Abriani Maharani Citra, 2017, Bimbingan dan Konseling
Perkembangan Remaja, Yogyakarta: Psikosain

Yusuf Syamsu, 2016, Psikologi Perkembangan Anak & Remaja,Bandung: PT


Remaja Rosdakarya

18

Anda mungkin juga menyukai