DISUSUN OLEH :
ANANDA SARI KOROMPOT
DELAVIA MOKOGINTA
WANDALIA POBELA
Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT,yang mana atas limpahan
rahmat,taufik,hidayah dan karunia-Nya,sehingga penyusunan makalah yang
berjudul “TUMBUH KEMBANG BALITA” dapat terselesaikan walaupun dalam
bentuk yang sederhana.
Makalah ini disusun sesuai dengan tugas yang diberikan dosen pengampu mata
kuliah bahasa indonesia yaitu bapak Budiyata, S.Pd, M.Pd guna melengkapi tugas
menjelang Ujian Akhir Semester, penulis berharap makalah ini dapat diterima
oleh dosen dan teman-teman mahasiswa lainnya.
Pada kesempatan ini tak lupa pula penulis ucapkan banyak terimah kasih kepada
Dosen yang bersangkutan yang telah memberikan arahan sehingga penyusunan
makalah ini dapat terselesaikan.penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan.Oleh karena itu,kritik dan saran yang sifatnya
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang................................................................................................ 1
C. Tujuan ............................................................................................................. 2
D. Manfaat ........................................................................................................... 3
A. Kesimpulan ................................................................................................... 15
B. Saran ............................................................................................................. 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan yaitu pertumbuhan dan
pada potensi biologik seseorang yang merupakan hasil interaksi berbagai faktor
yang saling berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan bio-fisiko-psiko sosial dan
perilaku. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda yang memberika
Oleh karena itu, tumbuh kembang harus menjadi perhatian bagi pemerintah,
mencapai kesehatan yang optimal. Memiliki anak dengan tumbuh kembang yang
optimal adalah dambaan setiap orang tua. Untuk mewujudkannya tentu saja orang
Proses tumbuh kembang anak dapat berlangsung secara alamiah, tetapi proses
tersebut sangat tergantung kepada orang dewasa atau orang tua. Periode penting
dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa ini
selanjutnya.
1
Pada masa balita ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas,kesadaran
sosial, emosional, dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan
juga dibentuk pada masa ini. Pada masa periode kritis ini, diperlukan rangsangan
akan optimal bila interaksi diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada
Untuk bisa merawat dan membesarkan anak secara maksimal tentu kita perlu
mengetahui banyak hal yang berkaitan dengan anak itu sendiri, yang pada
gilirannya akan menjadi bekal yang sangat berharga bagi kita dalam merawat dan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah Stimulasi Tumbuh Kembang pada bayi dan balita
adalah mempelajari berbagai hal yang berhubungan dengan segala upaya untuk
menjaga dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak baik fisik, mental, sosial.
2
kemungkinan penanganan yang efektif, serta mencari penyebab dan mencegah
keadaan tersebut.
D. Manfaat
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian balita
Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun sampai lima
tahun. Menurut sutomo B dan anggraeni DY (2010), adalah istilah umum bagi
anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak pra-sekolah usia 3-5 tahun.
Anak usia toddler adalah anak usia 12-36 bulan (1-3 tahun) pada peridoe ini anak
orang lain melalui kemarahan, penolakan, dan tindakan keras kepala. Hal ini
dicermati, yaitu :
Kulit : lapisan kulit terluar menjadi lebih melindungi/protektif, dan anak masa
batita/toddler ini mempunyai masalah kulit lebih sedikit dari pada bayi.
4
Rambut dan kuku : selama masa toddler/batita ini rambut tumbuh lebih kasar,
lebih tebal, lebih gelap, biasanya berkurang ikalnya. Rambut halus menjadi pada
tampak bagian distal pada ekstremitas atas dan bawah pada saat ini.
Kepala : selama masa ini, saluran hidung pendek dan mandibula dan maksila
tenggorak.
Mulut : pertumbuhan gigi primer selesai pada usia 2 tahun, dengan gigi lengkap
berjumlah 20 gigi.
Hidung dan sinus : sinus maksilaris, mastoid, dan etmoid kecil dan belum
Mata : pada anak – anak toddler yang hiperopik (pandangan jauh), mereka
mempersiapkan infomasi hanya seperti orang dewasa inginkan. Tetapi anak selalu
kecil untuk memahami arti simbol, sehingga mereka kurang memahami apa yang
infeksi menurun.
Abdomen da sekitarnya : abdomen pada anak-anak kecil ini bentuknya silidris dan
menonjol pada posisi berdiri dan datar/rata pada saat berbaring. Abdomen ini
5
Genetalia : genetalia belum matang baik dalam struktur maupun fungsinya. Kurva
anterior pada bagian lumbal berkembang antara usia 12 dan 18 bulan pada saat
Sistem neurologis : otak mencapai 80% ukuran orang dewasa pada usia 2 tahun.
Bagian kaki berlawanan secara khas terdapat selama masa toddler karena otot-otot
Tinggi badan :
Anak usia toddler (1-3 tahun) ini menggalami kenaikan tinggi badan sekitar 7,5
cm pertahun.
Pada usia 2 tahun, anak usian ini memiliki ukuran tinggi badan sekitar 86,6 cm.
Tinggi badan pada usia 2 tahun, tingginya sekitar setengah tinggi badan orang
dewasa.
6
Berat badan :
Pertambahan berat badan anak usia toddler (1-3 tahun) mencapai 1,8-2,7 kg
pertahun.
Pada usia 2,5 tahun, berat badan anak mencapai sekiatar 4 kali berat badan bayi
Lingkar kepala ;
Pada usia 1-2 tahun lingkar kepala toddler (anak usia 1-3 tahun) sama dengan
lingkaran dadanya.
Pada usia 2 tahun total kenaikan lingkaran kepala adalah 2,5 cm kemudian
kenaikan ini akan bertambah perlahan-lahan sekitar 1,5inci pertahun sampai usia 5
tahun.
Lingkar dada :
Perkembangan kognitif
7
C. Perkembangan kognitif toddler menurut piaget :
Pemikiran atau sifat anak yang aneh/ganjil menunjukan fakta bahwa mereka pada
umumnya tidak mampu menunjukan operations (eksploitasi) atau jika mereka bisa
Mental operation pada tahap ini sifatnya fleksibel dan dapat berubah tahap pra-
difisik, kebingungan antara simbol dan objek yang mereka wakili, kemampuan
untuk fokus pada satu dimensi pada satu waktu dan kebingungan tentang identitas
b). perkembangan kognitif menurut piaget diuraikan secara lebih luas, yaitu :
Fase sensorimotorik :
Fase ini untuk anatra usia 12-24 bulan, meliputi sub tahap pada masa toddler :
8
Reaksi sirkuler tersier (usia 12-18 bulan) meyangkut eksperimen uji coba dan
Selama masa ini, anak membentuk konsep yang tidak lengkap atau logis menurut
Usia 2 tahun : anak bisa mengatakan 300 kata, menggunakan 2 atau 3 suku kata
Usia 2,5 tahun : anak menyebutkan nama panggilan dan nama lengkapnya anak
9
Kemajuan biacara setelah usia 2 tahun berlalu, anak mulai meninggalkan
komunikasi prabicara yang snagat berperan selama masa bayi, setelah berusia 2
tahun.
Anak lebih banyak belajar, meskipun isyarat banyak digunakan sebagai pelengkap
pembicaraan.
dan ragu-ragu
Masa ini disebut masa balita yang berlangsung mulai usia 1-3 tahun (early child
hood).
Pada masa ini anak cenderung aktif dalam segala hal, sehingga orangtua
dianjurkan untuk tidak terlalu membatasi ruang gerak sehingga kemandirian anak.
Jadi, orangtua dalam mendidik anak pada usia ini harus seimbang antara
10
Erikson mengistilahkan krisis psikososial yang dihadapi seorang anak antara usia
1 dan 3 tahun adalah otonomi vs shame dan doubt (otonomi melawan malu dan
ragu-ragu).
Anak usia balita 1-3 tahun (toddler) telah mengembangkan rasa kepercayaan dan
Anak usia balita 1-3 tahun (toddler) mulai untuk menguasai individualisasi : i.
Anak usia balita 1-3 tahun toddler telah mempelajari bahwa orangtuannya dapat
diandalkan (dalam hal ini anak usia balita ini mulai mempelajari bagaimana
perilakunya sendiri mempunyai efek yang dapat dipercaya pada orang lain).
Anak usia 1-3 tahun (toddler) belajar menunggu lebih lama untuk pemuasan
kebutuhannnya.
11
Anak usia balita 1-3 tahun (toddler) sering menggunakan kata “tidak” jika yang ia
Rasa malu dan ragu-ragu dapat berkembang jika anak usia balita ini tetap
didapat atau jika membuatnya merasa tidak memadai pada waktu berusaha
Anak usia balita 1-3 tahun sering terus mencari obyek keamanan yang umum,
D. Perkembangan Moral
Anak melakukan sesuatu agar memperoleh hadiah (reward) dan tidak mendapat
hukuman (punishment)
Anak tidak lagi secara mutlak tergantung aturan yang ada. Mereka mulai
menyadari bahwa setiap kejadian bersifat relative, dan anak lebih berorientasi
pada prinsip kesenangan. Menurut mussen, dkk. Orientasi moral anak masih
12
Tingkat konvensional (moralitas konvensional)
Individu mendasarkan penilaian moral pada prinsip yang benar secara inheren.
Pada tahap ini ada hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungan
masyarakat.
Pada tahap ini ada norma etik dan norma pribadi yang bersifat subjektif.
13
Artinya : dalam hubungan antara seseorang dengan masyarakat ada unsur-unsur
anak usia ini pandangan moral yang negatif, menyembunyikan cinta dan kasih
sayang sebagai hukuman yang menyebabkan rasa bersalah pada anak ini.
terjadi bahaya.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian bayi yaitu masa dimana usia bayi dimulai dari 0 – 12 bulan yang
ditandai dengan pertumbuhan dan perubahan fisik yang cepat disertai dengan
perubahan dalam kebutuhan zat gizi ( Notoatmodjo, 2007 ).Pengertian balita yaitu
anak yang telah menginjak usia di atas satu tahun atau lebih popular dengan
Kemampuan motorik bayi dan balita meliputi kemampuan motorik halus dan
kasar, dan perubahan pada bayi dan balita meliputi ukuran tubuh, tinggi tubuh,
dan berat tubuh. Selain itu pada bayi dan balita yang tidak diperhatikan dengan
B. Saran
dan masyarakat khususnya supaya anak Indonesia dapat mencapai kesehatan yang
optimal.
kepada bayi dan balita untuk mencegah terjadinya kekurangan gizi yang
15
DAFTAR PUSTAKA
Maryunani,anik.(2016).AsuhanNeonatus,Bayi,Balita&AnakPra Sekolah.Bogor.IN
MEDIA
http://makalahlaporanterbaru1.blogspot.com/2014/01/makalah-tentang-konsep-
tumbuh-kembang.html
16