DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS MUSAMUS
MERAUKE
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya serta kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Perkembangan Anak Pada Usia Bayi” tepat pada waktunya. Makalah ini disusun guna
memenuhi tugas pada mata kuliah Perkembangan Peserta Didik di Universitas Musamus
Merauke. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan bagi pembaca
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………….…………………………………………6
C. TUJUAN PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………………………………..6
BAB II……………………………………………………………………………………………………………………………………………………7
PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………………………………………………………...7
BAB III…………………………………………………………………………………………………………………………………………………20
PENUTUP……………………………………………………………………………………………………………………………………………20
A. KE SIMPULAN..............................................................................................................................20
B. SARAN..........................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................................21
LAMPIRAN ………………………………………………………………………………………………………………………………………….22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bayi adalah anak yang baru lahir sampai berumur 1 tahun dan
mengalami proses tumbuh kembang. Tumbuh kembang merupakan proses
yang berbeda tetapi keduanya tidak dapat berdiri sendiri, terjadi secara
berirgan, saling berkaitan dan berkesinambungan dari masa pra kelahiran
hingga dewasa. Pertumbuhan adalah perubahan besar dalam hal jumlah dan
ukuran pada tingkat sel, organ maupun individu. Perkembangan adalah
peningkatan kemampuan hal struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks.
Pertumbuhan memiliki pola teratur dan dapat di prediksi, yang merupakan
hasil dari proses pematangan.
Awal kehamilan sampai anak berusia dua tahun (periode 1000 Hari
Pertama Kehidupan) merupakan periode kritis terjadinya gangguan
pertumbuhan. Pada periode seribu hari pertama kehidupan ini, sangat penting
untuk dilakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan secara berkala
dan tentu saja pemenuhan kebutuhan dasar anak yaitu nutrisi, kasih sayang,
dan stimulasi.
4
benar menakjubkan. Sejak dilahirkan dia mulai beradaptasi dengan dunia luar
yang benar-benar berbeda dari apa yang di alaminya pada masa dalam rahim.
Semua sistem tubuh berada di tempat yang seharusnya dan siap untuk
berfungsi setelah lahir. Tubuh bayi yang baru saja lahir dengan segera
menjalankan tanggung jawabnya untuk bernapas, makan, membuang kotoran,
dan menjaga suhu tubuh. Namun, sistem ini masih agak kurang matang,
sehingga membuat bayi ini harus bergantung sepenuhnya kepada orangtua
dan pengasuh agar bisa bertahan hidup.
5
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PEMBAHASAN
Adapun tujuan dari pembahasan ini adalah untuk menguraikan
perkembangan bayi dalam berbagai aspek. Secara khusus tujuannya adalah :
1. Mengetahui apa itu perkembangan pada bayi
2. Mengetahui apa saja aspek perkembangan pada bayi.
3. Mengetahui tahapan-tahapan perkembangan dan kaitannya dengan
berbagai aspek.
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
B. Aspek – Aspek Perkembangan Bayi
- BATITA (3 Tahun)
Pada periode ini di usia 3 tahun anak masih belajar hal dasar namun
pada tingkatan yang lebih tinggi. mereka di ajarkan bahwa penting untuj
bersikap menghargai dan sopan pada orang yang lebih darinya, nilai
kesopanan tersebut dapat berupa pembiasaan untuj mencium tangan
orang yang lebih tua.
- BALITA (3 – 5 Tahun)
Pada usia ini perilaku anak dikendalikan secara pra-konvensional,
yakni moral anak belum terbentuk sempurna karena tindakan mereka
masih di dasari pada imbalan atas perbuatan baik yang mereka lakukan
serta hukuman jika salah.
8
2. Aspek Perkembangan Fisik
Petumbuhan fisik tidak dapat dikatakan mengikuti pola ketetapan yang
tertentu. Pertumbuhan tesebut terjadi secara bertahap atau dengan kata lain
seperti naik turunnya gelombang adakalanya cepat adakalanya lambat.
a. Berat Tubuh
Saat dilahirkan berat Nur Fadilah adalah 3,1 kg dan terus
bertambah hingga usianya 2 tahun beratnya mencapai kurang lebih 4 kg.
Rata-rata berat bayi ketika dilahirkan adalah 3 sampai 4 kg, tatapi ada
juga beberapa bayi yany beratnya 1½ sampai 2 kg saat dilahirkan.Pada
waktu berusia 2 dan 3 tahun berat tubuh anak akan bertabah 1½ sampai 2
½ kg setiap tahunnya. Setelah anak berusia 3 tahun, nampak berat tubuh
tidak lagi bertambah dengan cepat, bahkan cenderung pelahan sampai
saatnya nanti ia memasuki usia remaja. Pada usia 5 tahun, seorang anak
yang normal akan memiliki berat tubuh yang berkisar antara 20 kg.
b. Tinggi Tubuh
Anak-anak dengan usia sebaya dapat memparlihatkan tinggi tubuh
yang sangat berbeda, tetapi pola pertumbuhan tinggi tubuh mereka tetap
mengikuti aturan yang sama.
0 – 2 Tahun : 40 cm – 87 cm
3 Tahun : 86 cm – 96 cm
4 – 5 Tahun : 103 cm – 109 cm
c. Gigi
Biasanya gigi susu sudah akan memotong graham bayi ketika ia
berusia enam sampai delapan bulan, tetapi kapan tepatnya gigi itu
tumbuh keluar tergantung pada kesehatan, keturunan, gizi, jenis kelamin
anak, dan factor lainnya. Rata-rata anak usia sembilan bulan sudah
memilki tiga gigi sedangkan pada usia dua sampai dua setengah tubuh
mereka akan memiliki dua puluh gigi susu yang telah tumbuh.
9
3. Aspek Perkembangan Motorik
Aspek perkembangan motorik adalah perkembangan kemampuan
dalam mengontrol gerakan tubuh secara terkoordinasi antara susunan syaraf
dan otot bayi. Aspek ini mengalami perkembangan yang sangat menonjol
adalah pada awal kehidupan anak, yaitu pada saat dalam kandungan dan
tahun-tahun pertama kehidupannya.
- (0 – 2 Bulan)
Merespon secara spontan ketika disentuh di area tertentu,
contohnya menghisap sesuatu yang menyentuh mulut. Membuat
ekspresi wajah yang berbeda sebagai respon dari stimulasi rasa yang
berbeda. Meletakkan jari dan tangan ke dalam mulut atau
menggunakannya untuk menyentuh mainan.
- Usia 3 – 5 bulan
Dapat memegang objek dengan tangan dan menggenggamnya
dengan jari. Menarik tubuh ke posisi duduk dan bisa duduk tanpa
sandaran.Mencoba meraih barang-barang yang jauh dari jangkauan.
- 6 – 12 Bulan
Merangkak dan berjalan dengan bantuan orang lain atau furniture
di sekelilingnya. Menggenggam objek dan memainkannya dengan
menggunakan ibu jari dan jari.
- 12 – 18 Bulan
Berdiri sendiri dan berjalan tanpa berpegangan pada sesuatu atau
orang lain. Menjaga keseimbangan ketika berpindah ke tempat yang
memiliki permukaan yang berbeda.Memainkan objek dengan jelas
dengan menggunakan gerakan kedua tangan.
- 19 Bulan – 2 Tahun
10
Mampu berlari, sebab otot kaki dan syaraf telah berkembang dan
menguat sehingga anak dapat melakukan berbagai hal. Makan sendiri,
anak diajarkan untuk makan dengan otang tua. Mampu mengontrol
keinginan untuk buang air kecil atau besar .
11
masa Pra-operasional (2,0-7,0 tahun) Ciri khas masa ini adalah
kemampuan anak mempergunakan symbol yang mewakli suatu konsep.
Kemampuan simbolik ini memungkinkan anak melakukan tindakan-
tindakan yang berkaitandengan hal-hal yang telah lewat. Misal bermain
dokter-dokteran, tindakan ini berkaitan dengan kemampuan anak
menyimbolkan konsep dokter sebagai orang yang menyembuhkan maka
anak akan berperan seolah mereka sedang mengobati atau menyuntik
pasien.
5. Aspek Kreatifitas
Kreativitas adalah ciri-ciri khas yang dimiliki oleh individu yang
menandai adanya kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang sama
sekali baru atau kombinasi dari karya-karya yang telah ada sebelumnya,
menjadi sesuatu karya baru yang dilakukan melalui interaksi dengan
lingkungannya untuk menghadapi permasalahan, dan mencari alternatif
pemecahannya melalui cara-cara berpikir divergen. Sebagai contoh Nur
Fadila sangat menyukai bermain dengan boneka dan berperan seolah-
olah seorang dokter, dan ia menunjukan kesukaannya dengan terus
memainkan boneka dan terus berperan sebagai dokter. Pada usia 3-4
bulan, kegiatan anak lebih terkoordinasi. Seorang anak akan belajar dari
pengalamannya dan hal itu akan diulangnya berkali-kali karena
menimbulkan rasa senang. Pada usia 7-11 bulan kegiatan anak bukan lagi
berupa pengulangan, namun sudah disertai dengan variasi. Sedang pada
usia 18 bulan anak memvariasikan tindakannya terhadap berbagai alat
permainan.
12
nampak dari perilaku anak yang senang mencoba-coba dan melakukan
hal-hal yang sering membuat orang tua keheranan dan tidak jarang pula
merasa tidak berdaya menghadapi tingkah laku anak seperti senang
membongkar-bongkar barang atau alat permainan. Anak jarang
menunjukkan rasa bosan, selalu ingin melakukan sesuatu. Anak memiliki
daya imajinasi yang tinggi.
a. (MASA BAYI 0 – 2)
Perkembangan bahasa di tingkat pemula ( bayi) dapat dianggap
semacam persiapan berbicara. Pada bulan-bulan pertama, bayi hanya
pandai menangis. Dalam hal ini tangisan bayi dianggap sebagai
pernyataan rasa tidak senang. Kemudian ia menangis dengan cara
yang berbeda-beda menurut maksud yang hendak dinyatakannya.
Selanjutnya ia mengeluarkan bunyi ( suara-suara ) yang banyak
ragamnya. tetapi bunyi-bunyi itu belum mempunyai arti , hanya untuk
melatih pernapasan saja. Menjelang usia pertengahan di tahu pertama,
ia meniru suara-suara yang didengarkannya, kemudian mengulangi
suara tersebut, tetapi bukan karna dia sudah mengerti apa yang
dikatakan kepadanya.
b. (BATITA 3 Tahun)
Bahasa anak mulai menjadi bahasa orang dewasa setelah anak
mencapai usia 3 tahun. Pada saat itu ia sudah mengetahui perbedaan
antara saya, kamu dan kita.
13
c. (BALITA 3-5 Tahun)
Pada usia 4-6 tahun kemampuan berbahasa anak akan
berkembang sejalan dengan rasa ingin tahu serta sikap antusias yang
tinggi, sehingga timbul pertanyaan- pertanyaan dari anak dengan
kemampuan bahasanya. keluarganya turut mempengaruhi
pembentukan perilaku sosialnya.
14
menguasai anggota tubuhnya dapat meimbulkan rasa otonomi,
sebaliknya bila lingkungan tidak memberi kepercayaan atau terlalu
banyak bertindak untuk anak akan menimbulkan rasa malu dan ragu-ragu
Bayi terlahir dengan emosi yang sudah dibawa, sebagai contoh bayi
akan lebih nyaman berada dalam pelukan ibunya dibandingkan orang
lain. Dan menangis jika keinginannya tidak terpenuhi. Ini merupakan
bukti bahwa bayi juga memiliki emosi.
15
perkembangan bermain anak atau yang lebih dikenal sebagai Parten’s
Classic Study of Play, yaitu
b. BATITA ( 3 Tahun)
- Onlooker play (Pengamat)
Pada tahapan ini, anak melihat atau memperhatikan anak lain yang
sedang bermain. Anak-anak mulai memperhatikan lingkungannya.
16
Di sinilah anak mulai mengembangkan kemampuannya untuk
memahami bahwa dirinya adalah bagian dari lingkungan. Walaupun
anak sudah mulai tertarik dengan aktivitas lain yang diamatinya,
anak belum memutuskan untuk bergabung. Dalam tahapan ini anak
biasanya cenderung mempertimbangkan apakah Ia akan bergabung
atau tidak.
c. BALITA ( 3 – 5 Tahun)
- Associative play (Bermain Asosiatif)
Pada tahapan ini, anak terlibat dalam interaksi sosial dengan sedikit
atau bahkan tanpa peraturan. Anak sudah mulai melakukan interaksi
yang intens dan bekerja sama. Sudah ada kesamaan tujuan yang
ingin dicapai bersama namun biasanya belum ada peraturan.
Misalnya melakukan anak melakukan permainan kejar-kejaran,
namun seringkali tidak tampak jelas siapa yang mengejar siapa.
Tahapan bermain ini biasanya dilakukan oleh sebagian besar masa
anak-anak prasekolah.
17
sekolah-sekolahan, membangun rumah-rumahan, dll. Tipe
permainan ini yang mendorong timbulnya kompetisi dan kerja sama
anak. Tahapan bermain ini biasanya dilakukan oleh anak-anak pada
masa sekolah dasar, namun dalam sudah dapat dimainkan oleh anak-
anak taman kanak-kanak bentuk sederhana.
18
adanya perhatian terhadap tuhan pada tahap pertama ini dikarenakan ia
belum mempunyai pengalaman yang akan membawanya kesana, baik
pengalaman yang menyenangkan maupun yang menyusahkan. Namun,
setelah ia menyaksikan reaksi orang- orang disekelilingnya yang disertai
oleh emosi atau perasaan tertentu yang makin lama makin meluas, maka
mulailah perhatiannya terhadap kata tuhan itu tumbuh.
19
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perkembangan pada masa bayi hingga kanak-kanak merupakan
masa paling penting dan vital karena keberhasilan anak melewati tugas-
tugas perkembangan dalam tiap aspek akan mempengaruhi tugas
perkembangan di tahap berikutnya. Aspek-aspek utama tersebut adalah :
B. SARAN
Makalah ini merupakan makalah yang berisi informasi dan
wawasan mengenai Perkembangan Anak Pada Usia Bayi Sesuai dengan
tujuan makalah ini, kami mengharapkan agar pembaca dapat lebih
memahami tentang informasi yang terkandung dalam makalah ini. Oleh
sebab itu, makalah ini sebaiknya dibaca dengan cermat dan teliti agar
pembaca dapat benar-benar memahami isinya dan dapat
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
20
DAFTAR PUSTAKA
21
LAMPIRAN
Lampiran ini berisi pertanyaan dan jawaban dari materi yang dipaparkan
2. Orang tua jaman dulu dan bahkan sampai sekarang sering membedong
bayi dengan tujuan meluruskan kaki pada bayi dan membuat bayi
hangat. Apakah membedong bayi itu aman, dan apakah akan
mempengaruhi perkembangan fisik bayi tersebut ?
(Intan Wardana / 202084202005)
Jawab : perlu kita ketahui dan mengubah pandangan bahwa
membedong bayi untuk meluruskan kakinya adalah sebuah mitos
belaka. Pasalnya sudah banyak dokter yang berbicara terkait hal ini.
Karena faktanya semua bayi lahir ke dunia dengan kaki bengkok
karena menyesuaikan posisi ketika masih dalam kandungan, yaitu
kedua tumit saling mendekat dan kedua lutut saling menjauh sehingga
terlihat seperti hutuf “O”. seiring bertambahnya usia kaki yang
22
bengkok ini akan lurus sendiri pada usia 3 – 7 tahun. Manfaat dari
membedong bayi sebenarnya adalah untuk membuat bayi hangat dan
nyaman karena sewaktu di rahim tubuh bayi selalu hangat. Tubuh bayi
masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. Jadi apabila
membedong dengan menarik kaki dan mengikatnya justru dapat
mengganggu tumbuh kembang bayi karena bisa menghambat
perkembangan sendi kaki akibat saraf kaki yang bermasalah.
Membedonng bayi bukanlah sebuah hal yang wajb dilakukan para
orang tua. Membedong bayi dengan alasan ingin menghangatkan
tubuh bayi dan membuat bayi nyaman sah sah saja asal tidak terlalu
kencang dan berhenti saat bayi berusia 3-4 bulan. Pada umur tersebut
bayi sudah tumbuh lebih besar dari sebelumnya dan akan membuat si
bayi tidak nyaman, dan apabila masih di bedong bisa mningkatkan
resiko sindrom kematian mendadak.
3. Mengapa ada anak batita umur 3 tahun belum bisa berbicara dengan
Bahasa sederhana sekalipun? Apakah itu mengganggu
perkembangannya dan apa solusinya?
(Intan Wardana / 202084202005)
Jawab :
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kejadian diatas yaitu :
- Kelainan perkembangan komunikasi
- Ganguan pendengaran
Apabila seorng anak kurng baik dalam mendengar biasanya akan
kesulitn dalam berkoomunikasi karena ia tidak menengar apa yang
sedang seseorang sampaikan kepedanya sehingga mempengaruhi
perkembangan komunikasinya.
- Minimnya komunikasi dengan orang tua
Seorang anak sangat membutuhkan dukungan dan stimulasi dari
orang tua untuk mendukung tumbuh kembangnya.
- Keturunan
23
Memungkinkan hal ini terjadi karena ada riwayat keluarga
sebelumnya yang memliki masalah komunikasi
- Premature
Biasanya anak yang premature mempunyai masalah komunikasi
tetapi akan membaik setelah usia 2 tahun.
- Kekurangan vitamin D dan A saat dikandungan
Vitamin D dan A berperan dalam perkembangan penglihatan,
pertumbuhan tubuh, pembelahan sel, keehatan sistem reproduksi
dan menunjangkekebalan tubuh.
Solusi :
24
(Rendra Aldi Wibisan / 202084202001)
Jawab : seperti yang sudah kami jelaskan pada makalah kami halaman
8 bagian balita usia 3-5 tahun. Pada usia ini perilaku anak di
kendalikan secara pra-konvensional, yakni moral anak belum terbentuk
sempurna karna tindakan mereka masih didasari pada imbalan atas
perbuatan baik yang mereka lakukan serta human jikaa salah. Itu
berarti anak tersebut harus di tuntun dengan memberitahu bahwa
tindakan tersebut slah dan tidak boleh dilakukan. Apabila anak tersebut
berhasil maka harus di beri sebuah reward bisa berupa pujian dan
apabila masil mengulangi kesalahan tersebut harus di berikan hukuman
kemudian di tuntun kembali mana yang benar. Tentu saja hal ini sangat
memerlukan peran orang tua serta lingkungan baik untuk anak
tersebut.
25