Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

” IDENTIFIKASI PERKEMBANGAN USIA 3-4 TAHUN”


DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. Hendra Sofyan, M.Si.
Rizki Surya Amanda, M.Pd.

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 4 :
PUSPA EMILIA NASUTION (A1F121037)

FITRIA ANANDA PUTRI (A1F121054)


RENI AMALIA (A1F121060)

SATRESIA AM SIMBOLON (A1F121061)


ELISA FATMA ZUZIAH (A1F121062)

KELAS : R-002
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt, atas segala limpahan rahmat, nikmat serta karunia-
nya yang tak ternilai dan tak dapat dihitung sehingga penulis bisa menyusun dan
menyelesaikan makalah ini. Makalah yang membahas tentang IDENTIFIKASI
PERKEMBANGAN USIA 3-4 TAHUN ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Perkembangan Psikologi Anak di program studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia
Dini.

Adapun, penyusunan makalah ini kiranya masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu,
penulis menghaturkan permohonan maaf apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini.
Penulis pun berharap pembaca makalah ini dapat memberikan kritik dan sarannya kepada
penulis agar di kemudian hari penulis bisa membuat makalah yang lebih sempurna lagi.

Adapun, penulis juga berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembacanya
ataupun untuk tugas perkuliahan selanjutnya. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih.

Jambi, 14 September 2021

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 3
BAB I .............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................................................... 5
BAB II ............................................................................................................................................ 7
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 7
2.1 Perkembangan Agama dan Moral Anak Usia 3-4 Tahun ......................................................... 6
2.2 Perkembangan Fisik-Motorik Anak Usia 3-4 Tahun ................................................................ 8
2.3 Perkembangan Kognitif Anak Usia 3-4 Tahun ......................................................................... 9
2.4 Perkembangan Bahasa Anak Usia 3-4 Tahun ......................................................................... 10
2.5 Perkembangan Sosial-Emosional Anak Usia 3-4 Tahun ........................................................ 10
2.6 Perkembangan Seni Anak Usia 3-4 Tahun ............................................................................. 11
BAB III......................................................................................................................................... 21
PENUTUP.................................................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………..13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Perkembangan peserta didik merupakan sebuah perubahan secara bertahap dalam


kemampuan, emosi, dan keterampilan yang terus berlangsung hingga mencapai usia rentang
usia 0-6 tahun atau pada masa ini sering disebut dengan masa The Golden age atau masa
keemasan sebab pada usia ini terjadi perkembangan yang sangat menakjubkan dan terbaik
pada usia dini. Pada masa ini, seorang anak mengalami tumbuh kembang yang sangat luar
biasa, baik dari segi fisik, motorik, emosi, kognitif, maupun psikosial (Indrijati, 2016: 26).
Menurut National Association For The Education Young Children (NAEYC) menyatakan
bahwa anak usia dini atau Early Childhood merupakan anak yang berada pada usia 0-8 tahun.
Pada masa itu merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan berbagai aspek dalam
rentang kehidupan manusia. Proses pembelajaran terhadap anak harus memperhatikan
karakteristik yang dimiliki dalam tahap perkembangan berbagai aspek dalam rentang
kehidupan manusia. Proses pembelajaran terhadap anak harus memerhatikan karakteristik
yang dimiliki dalam tahap perkembangan anak.

Perkembangan anak usia dini mencakup berbagai aspek. Secara umum, perkembangan anak
usia dini mencakup perkembangan fisik, sosial, emosi, dan kognitif. Namun beberapa ahli
mengembangkan menjadi aspek-aspek perkembangan lebih terperinci. Di dalam Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
Pendidikan Anak Usia

Dini pada Pasal 5 dinyatakan, bahwa aspek-aspek pengembangan dalam kurikulum PAUD
mencakup nilai agama, nilai moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni
(Sit, 2017: 9).
Pada perkembangan anak usia dini memiliki tingkat pencapaian yang berbeda-beda sesuai
tingkatan usia anak. Begitu pula bagi anak yang berusia 3-4 tahun memiliki perbedaan
standar tingkat pencapaian perkembangan dibanding usia di bawah atau di atasnya. Tingkatan
pencapaian perkembangan digunakan untuk melihat sejauh mana perkembangan anak atau
anak berkembang sesuai tingkatan usianya atau belum.

Tingkat pencapaian perkembangan itu secara rinci telah tertuang dalam Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar
Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. Dalam peraturan itu berisi tentang Tingkat Pencapaian
Perkembangan Anak mulai aspek perkembangan nilai agama-moral, fisik-motorik, kognitif,
bahasa, sosial-emosional, dan seni.

4
Deteksi dini merupakan upaya penjaringan yang dilaksanakan secara komprehensif untuk
menemukan penyimpangan tumbuh kembang dan mengetahui serta mengenal faktor resiko
(fisik, biomedis, psikososial) pada balita, yang disebut juga anak usia dini (Tim Dirjen
Pembinaan Kesmas, 1997). (Tin Suharmini, dkk.:2009)

Pentingnya melakukan penelitian ini agar para pendidik atau para orang tua mengetahui
tingkat pencapaian perkembangan anak. Sehingga apabila dalam tingkat pencapaian
perkembangan anaknya ada yang belum berkembang atau ada penyimpangan, maka orang
tuanya bisa langsung memberikan stimulasi, penyembuhan serta pemulihan sesuai dengan
penyimpangan apa yang dialami anak. Melalui jurnal ini peneliti bermaksud untuk
memberikan gambaran tentang tingkat pencapaian perkembangan anak pada usia 3-4 tahun
serta stimulasi apa yang diberikan pada anak.

2. Rumusan Masalah
1. Apa saja perkembangan nilai agama dan moral pada anak usia 3-4 tahun?
2. Apa saja perkembangan fisik-motorik pada anak usia 3-4 tahun?
3. Apa saja perkembangan kognitif pada anak usia 3-4 tahun?
4. Apa saja perkembangan bahasa pada anak usia 3-4 tahun?
5. Apa saja perkembangan sosial emosional pada anak usia 3-4 tahun?
6. Apa saja perkembangan seni pada anak usia 3-4 tahun?

3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja perkembangan nilai agama dan moral anak usia 3-
4 tahun
2. Untuk mengetahui apa saja perkembangan fisik motorik anak usia 3-4 tahun
3. Untuk mengetahui apa saja perkembangan kognitif anak usia 3-4 tahun
4. Untuk mengetahui apa saja perkembangan bahasa anak usia 3-4 tahun
5. Untuk mengetahui apa saja perkembangan sosial emosional anak usia 3-4
tahun
6. Untuk mengetahui apa saja perkembangan seni pada anak usia 3-4 tahun

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Perkembangan Agama dan Moral Anak Usia 3-4 Tahun

Perkembangan nilai-nilai moral dan agama adalah kemampuan anak untuk bersikap
dan bertingah laku. Islam telah mengajarkan nilai-nilai positif yang bermanfaat dalam
kehidupan bermasyarakat. Hal ini menyebabkan perlunya pengembangan pembelajaran
terkait nilai nilai moral dan agama. Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam ajaran Islam
telah dijelaskan bagaimana proses pengembangan nili-nilai agama dan moral pada anak usia
dini dapat diterapkan dengan benar. Hasil analisis melalui pembahasan ditemukan 10
metode penting bagi pengembangan nilai-nilai moral dan agama pada anak usia 5 -6 tahun
antara lain adalah (i) bercerita (ii) bernyanyi (iii) bersyair (iv) karyawisata (v)pembiasaan
(vi) bermain (vii) outbond (viii)bermain peran (ix) diskusi dan (x) keteladanan.

Pengembangan nilai nilai moral dan agama anak dapat dikembangkan melalui metode
sebagai berikut :
1. Metode bercerita

Metode Bercerita dapat dijadikan metode untuk menyampaikan nilai-nilai yang


berlaku dalam masyarakat. Dalam cerita atau dongeng dapat ditanamkan berbagai macam
nilai moral, nilai agama, nilai sosial, nilai budaya, dan sebagainya. Ketika bercerita seorang
guru juga dapat menggunakan alat peraga untuk mengatasi keterbatasan anak yang belum
mampu berpikir secara abstrak (Zainab, 2012).
2. Metode bernyanyi

Metode Bernyanyi adalah suatu pendekatan pembelajaran secara nyata yang mampu
membuat anak senang dan bergembira. Anak diarahkan pada situasi dan kondisi psikis untuk
membangun jiwa yang bahagia, senang menikmati keindahan, mengembangkan rasa melalui
ungkapan kata dan nada. Pesan-pesan pendidikan berupa nilai dan moral yang dikenal- kan
kepada anak tentunya tidak mudah untuk diterima dan dipahami secara baik. Anak tidak
dapat disamakan dengan orang dewasa (sabiati Amin 2016).
3. Metode bersyair
Pendekatan pembelajaran melalui kegiatan membaca sajak merupakan salah satu
kegiatan yang akan menimbulkan rasa senang, gembira, dan bahagia pada diri anak. Secara
psikologis anak Taman Kanak-kanak sangat haus dengan dorongan rasa ingin tahu, ingin
mencoba segala sesuatu, dan ingin melaku- kan sesuatu yang belum pernah dialami atau
dilakukannya. Melalui metode sajak guru bisa menanamkan nilainilai moral kepada anak.
Sajak merupakan metode yang juga dapat membuat anak merasa senang, gembira dan
bahagia ( Arief Armai, 2011)
4. Metode karya wisata

6
Metode ini bertujuan untuk mengembangkan aspek perkembangan anak Taman
Kanak-kanak yang sesuai dengan kebutuhannya. Tujuan berkarya wisata ini perlu
dihubungkan dengan tema-tema yang sesuai dengan pengembangan aspek perkembangan
anak Taman Kanak- kanak. Tema yang sesuai seperti: binatang, pekerjaan, kehidupan kota
atau desa, pesisir, dan pegunungan ( Mahyumi Natina, 2012)
5. Metode pembiasaan

Metode Pembiasaan terkait dengan penanaman moral, lebih banyak dilakukan melalui
pembiasaan-pembiasaan tingkah laku dalam proses pembelajaran. Ini dapat dilihat misalnya,
pada berdoa sebelum dan sesudah belajar, berdoa sebelum makan dan minum, mengucap
salam kepada guru dan teman, merapikan mainan setelah belajar, berbaris sebelum masuk
kelas dan sebagainya ( Ayi Olim, 2010 )
6. Metode bermain

Metode Bermain ternyata banyak sekali terkandung nilai moral, diantaranya mau
mengalah, kerjasama, tolong menolong, budaya antri dan menghormati teman. Nilai moral
mau mengalah terjadi manakala siswa mau mengalah terhadap teman lainnya yang lebih
membutuhkan untuk satu jenis mainan. Pengertian dan pemahaman terhadap nilai moral mau
menerima kekalahan atau mengalah adalah salah satu hal yang harus ditanamkan sejak dini (
Rozalena, 2017).

7. Metode outbond
Metode Outbond merupakan suatu kegiatan yang me-mungkinkan anak untuk bersatu
dengan alam. Melalui kegiatan outbond siswa akan dengan leluasa menikmati segala bentuk
tanaman, hewan, dan mahluk ciptaan Allah yang lain. Cara ini dilakukan agar anak tidak
hanya memahami apa yang diceritakan atau dituturkan oleh guru atau pendidik di dalam
kelas. Melainkan mereka diajak langsung melihat atau memperhatikan sesuatu yang
sebelumnya pernah diceritakan di dalam kelas, sehingga apa yang terjadi di kelas akan ada
sinkronisasi dengan apa yang tampak di lapangan atau alam terbuka (Yunaida, Hana; Rosita,
Tita, 2018 )

8. Metode bermain peran


Metode ini merupakan salah satu metode yang digunakan dlam menanamkan nilai
nilai moral ke pada anak TK. Dengan bermain peran anak akan mempunyai ksadaran
merasakana jika ia menjadi seseorang yang dia perankan dalam kegiatan bermain peran (
Vivit Risnawati, 2012)
9. Metode diskusi

Metode ini adalah metode utuk mendiskusikan tentang suatu peristiwa. Biasanya
dilakukan dengan cara siswa diminta untuk memperhatikan sebuah tayangan dari CD,
kemudian setelah selesai siswa diajak berdidskusi tentang tayangan tersebut. Isi diskusinya
7
antara lsin mengapa hal tersebut dilakukan, mengapa anak itu dikatakan baik, mengapa harus
menyanyangi dan sebaginya ( Sapendi, 2015).

10. Metode keteladanan


Menurut Cheppy Cahyono, guru moral ideal adalah yang dapat menempatkan dirinya
sebagai fasilitator, pemimpin, orangtua dan bahkan tempat menyandarkan kepercayaan, serta
membantu orag lain dalam melakukan refleksi ( Cahyatun

Mchsunah, 2017)

2.2. Perkembangan Fisik-Motorik Anak Usia 3-4 Tahun


Permendikbud no.146 tahun 2014

Capaian Perkembangan Fisik-motorik Anak Usia 3-4 Tahun:


Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk pengembangan motorik kasar dan
motorik halus:
• Menunjukkan kegiatan yang menunjukkan anak mampu melompat di tempat

Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus:


• Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu meniti di atas papan yang lebih
lebar
• Melakukan kegiatan yang menunjuk kan anak mampu melompat turun dari ketinggian
kurang dari 20 cm
• Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu meniru gerakan senam yang
lebih sederhana

• Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu menuang air atau benda benda
kecil ke dalam wadah dengan tidak tumpah

• Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu memasukkan benda kecil ke


dalam botol
• Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu meronce manik-manik yang
tidak terlalu kecil dgn benang yang tidak kaku

• Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu menggunting kertas mengikuti


pola garis lurus

8
2.3. Perkembangan Kognitif Anak Usia 3-4 Tahun
Usia 3–4 tahun

Pada periode usia ini, anak-anak semakin mampu menganalisis dunia di sekitarnya dengan
cara yang lebih kompleks. Anak-anak juga menjadi lebih aktif dalam proses belajar. Selain
itu, mereka juga akan mulai mengajukan berbagai pertanyaan terkait hal-hal yang ada di
sekitarnya.

Perkembangan kognitif yang ditunjukkan oleh anak-anak usia 3–4 tahun di antaranya adalah:

*Mulai aktif mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya.

*Belajar dengan mengamati dan mendengarkan instruksi.


Dapat mengatur benda berdasarkan ukuran dan bentuknya.
*Memahami cara mengelompokkan dan mencocokkan benda sesuai dengan warnanya.
Sering mengajukan pertanyaan dengan kata tanya “mengapa” untuk mendapatkan informasi.

Menurut Permendikbud No. 137 Tahun 2014:


A.Belajar dan Pemecahan Masalah

1. Paham bila ada bagian yang hilang dari suatu pola gambar seperti pada gambar wajah
orang matanya tidak ada, mobil bannya copot, dsb

2. Menyebutkan berbagai nama makanan dan rasanya (garam, gula atau cabai)
3. Menyebutkan berbagai macam kegunaan dari benda
4. Memahami persamaan antara dua benda

5. Memahami perbedaan antara dua hal dari jenis yang sama seperti membedakan antara buah
rambutan dan pisang; perbedaan antara ayam dan kucing
6. Bereksperimen dengan bahan menggunakan cara baru
7. Mengerjakan tugas sampai selesai

8. Menjawab apa yang akan terjadi selanjutnya dari berbagai kemungkinan


9. Menyebutkan bilangan angka 1-10

10. Mengenal beberapa huruf atau abjad tertentu dari A-z yang pernah dilihatnya
B. Berpikir Logis

1. Menempatkan benda dalam urutan ukuran (paling kecil-paling besar)


2. Mulai mengikuti pola tepuk tangan

9
3. Mengenal konsep banyak dan sedikit
4. Mengenali alasan mengapa ada sesuatu yang tidak masuk dalam kelompok tertentu

5. Menjelaskan model/karya yang dibuatnya


C. Berfikir Simbolik

1. Menyebutkan peran dan tugasnya (misal, koki tugasnya memasak)


2. Menggambar atau membentuk sesuatu konstruksi yang mendeskripsikan sesuatu yang
spesifik
3. Melakukan aktivitas bersama teman dengan terencana (bermain berkelompok dengan
memainkan peran tertentu seperti yang telah direncanakan)

2.4 Perkembangan Bahasa anak Usia 3-4 Tahun


Usia 3-4 tahun
Memasuki usia 3 sampai 4 tahun si Kecil sudah mulai memikirkan lingkungan di sekitarnya
dan mulai bersosialisasi. Hal ini didukung oleh kemampuan Bahasa si Kecil yang sudah
makin membaik dan pemahaman kosa kata si Kecil juga semakin luas. Pada usia ini, tahapan
perkembangan bahasa anak usia dini sudah mampu mengingat nama teman di sekolah dan
sudah dapat berbicara dengan kalimat sederhana yang berisi 3 sampai 4 kata.

Ketika sudah bersosialisasi dengan teman sekitar, si Kecil akan mulai mempertanyakan
banyak hal kepada Mama. Oleh karena itu, Mama harus sabar menjawab setiap pertanyaan
yang ada agar rasa ingin tahu si Kecil tidak berkurang seiring berjalannya waktu.

Pada dasar nya juga karakakteristik perkembangan bahasa anak pada usia 3-4 tahun

Dibagi menjadi 3 yaitu :


1.Menerima bahasa ,menyimak perkataan orang lain
2.Mengungkap bahasa
3.Senang mendengar kan dan menceritakan kembali cerita sederhana dengan urut dan mudah
dipahami
2.5 Perkembangan Sosial-Emosional Anak Usia 3-4 Tahun

Selama usia prasekolah 3-5 tahun, anak akan menunjukkan kekuatan dan kontrolnya
akan dunia melalui permainan langsung dan interaksi social lainnya. Anak lebih tertantang
menghadapi dunia social yang lebih luas, maka dituntut perilaku aktif dan bertujuan. Anak
yang berhasil dalam tahap ini, akan merasa mampu dan kompeten dalam memimpin orang
lain. Mereka yang berada ditahap ini akan merasa bersalah, perasaan ragu- ragu dan kurang
10
inisiatif. Perasaan bersalah yang tidak menyenangkan dapat muncul apabila anak tidak diberi
kepercayaan dan dibuat merasa sangat cemas.

2.6 Perkembangan Seni anak Usia 3-4 Tahun


Menurut Permendikbud no. 137 Tahun 2014

A. Anak mampu membedakan antara bunyi dan suara


1. Mengenali berbagai macam suara dari kendaraan

2. Meminta untuk diperdengarkan lagu favorit secara berulang


B.Tertarik dengan kegiatan musik, gerakan orang, hewan maupun tumbuhan

1. Mendengarkan atau menyanyikan lagu


2. Menggerakkan tubuh sesuai irama

3. Bertepuk tangan sesuai irama musik


4. Meniru aktivitas orang baik secara langsung maupun melalui media. (misal, cara
minum/cara bicara/perilaku seperti ibu)
5. Bertepuk tangan dengan pola yang berirama (misalnya bertepuk tangan sambil mengikuti
irama nyanyian)
C. Tertarik dengan kegiatan atau karya seni

1. Menggambar dengan menggunakan beragam media (cat air, spidol, alat menggambar) dan
cara (seperti finger painting, cat air, dll)

2. Membentuk sesuatu dengan plastisin


3. Mengamati dan membedakan benda di sekitarnya yang di luar rumah

11
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan

Hakikat pendidikan bagi anak usia dini adalah pemberian upaya untukmenstimulasi,
membimbing, mengasuh, dan pemberian kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan
kemampuan dan keterampilan anak.Karakteristik perkembangan anak usia 3-4 tahun ditandai
dengan adanya perkembangan fisik atau motorik, perkembangan kognitif,
perkembangansosial, perkembangan bahasa, dan perkembangan emosi. Metode yang
biasadigunakan di antaranya: permainan bongkar pasang, kerja tim, mengisimomentum
tertentu, wisata studi, dan bercerita. Metode pembelajaran denganmenggunakan pembelajaran
berpusat pada anak memberikan kesempatan dankebebasan pada anak untuk mengemukakan
pemikirannya, danmengidentifikasikan kegiatannya. Sedangkan pembelajaran yang berpusat
pada guru, pendidik memberikan petunjuk atau instruksi langsung tentangapa yang harus
dilakukan oleh anak dan guru mengevaluasi kegiatan anak berdasarkan tindakan yang muncul
dari dalam diri anak.

Saran..
Pendidikan anak usia dini khususnya usia 3-4 tahun sebaiknyamendapatkan perhatian
khusus agar pelaksanaannya diprioritaskan, baiksecara formal maupun nonformal mengingat
usia dini merupakan usia yangsangat menentukan dalam pembentukan karakter dan
kepribadian seoranganak. Sebaiknya dalam pelaksanaan pendidikan anak usia dini
(PAUD)diterapkan metode dan model pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak.

12
DAFTAR PUSTAKA
Nurjannah, s. 2018. Perkembangan Nilai Agama dan Moral.
https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/paramurobi/article/view/177
Permendikbud No. 146 Tahun 2014.
https://www.bing.com/search?q=permendikbud+146+tahun+2014&form=ANNTH1&refig=7
1555dd30f314d7d98c8b1dbb93d9fc2&sp=1&qs=AS&pq=permendikbud+1&sk=PRES1&sc
=8-14&cvid=71555dd30f314d7d98c8b1dbb93d9fc2
Buku Psikologi Perkembangan AUD

Selaras Ndari, susanty. 2018. Metode Perkembangan Sosial Emosi Anak Usia Dini.
Edu Publisher.
https://books.google.co.id/books?id=CR6CDwAAQBAJ&lpg=PR4&ots=87F0ZicJKT&dq=p
sikologi%20pada%20anak%20usia%20dini%20sosial%20emosional&lr&hl=id&pg=PR3#v=
onepage&q=psikologi%20pada%20anak%20usia%20dini%20sosial%20emosional&f=false
Nareza, meva. 2020. Begini Tahapan Perkembangan Kognitif Anak.
https://www.alodokter.com/perkembangan-kognitif-pada-anak-1-6-tahun
Permendikbud No. 137. Tahun 2014. Permendikbud No. 137 Tahun 2014 (Lampiran
1) Standar Isi PAUD.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai