Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PROSES TAHAPAN DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

DISUSUN OLEH:
RAHMA AYU ( A1I123021 )
SRI ULFA DAMAYANTI ( A1I123027 )
RIFAL ( A1I123023 )
RIZKI FITRIANI ( A1I123025 )
FANI ( A1I123045 )

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang bertema, “Proses Tahapan Dalam
Tumbuh Kembang Anak” dapat penulis selesaikan dengan baik. Tim penulis berharap
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca yang bisa
kita pelajari. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT
karuniai kepada penulis sehingga laopran ini dapat penulis susun melalui beberapa
sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui media internet.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan penulis semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas
makalah ini. Kepada kedua orang tua penulis yang telah memberikan banyak
kontribusi bagi penulis, dosen pembimbing penulis, dan juga kepada teman-teman
seperjuangan yang membantu penulis dalam berbagai hal. Harapan penulis, informasi
dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada
yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna,
karena itu penulis memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan
makalah penulis selanjutnya

Kendari, 22 Februari 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................3
C. Tujuan Penulisan................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................4
A. Perkembangan Pada Masa Parental....................................................................4
B. Perkembangan Pada Masa Bayi.........................................................................6
C. Perkembangan Pada Mada Kanak-Kanak........................................................12
BAB III PENUTUP.....................................................................................................16
A. Kesimpulan.......................................................................................................16
B. Saran.................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap individu mengalami perkembangan. Perkembangan terjadi sejak usia
dini hingga dewasa. Perkembangan tidak dapat diukur, tetapi dapat dirasakan.
Perkembangan bersifat maju ke depan (progresif), sistematis, dan berkesinambungan.
Hal-hal yang berkembang pada setiap individu adalah sama, hanya saja terdapat
perbedaan pada kecepatan perkembangan, dan ada perkembangan yang mendahului
perkembangan sebelumnya, walaupun sejatinya perkembangan antara aspek yang
satu dengan aspek yang lain terjadi secara beriringan.
Bertumbuh adalah perubahan fisik yang dengan mudah dapat diukur.
Berkembang adalah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh menjadi
lebih kompleks. Pertumbuhan ialah terjadinya perubahan yang bersifat kuantitatif,
yang dapat diukur. Titik beratnya ada pada fisik. Pertumbuhan Anak Anda bisa
dipantau dengan pengukuran tinggi badan, lingkar kepala, berat badan, dan ukuran
ang standart yang telah disepakatai secara internasional. Adapun perkembangan ialah
terjadinya pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang sangat kompleks,
Misalkan Anak Anda sudah berjalan dan berbicara. Sedangkan Perkembangan
diamati dari bagaimana cara bermain, belajar, berbicara, dan juga bersikap.
Pertumbuhan dan perkembangan Anak dipengaruhi banyak faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal yang terjadi pada anak kita meliputi jenis kelamin,
usia, perbedaan ras, genetik, dan kromosom.Adapun faktor eksternal terdiri dari
keadaan lingkungan sosial, nutrisi, ekonomi, dan stimulasi psikologis. Perkembangan
anak sudah menjadi bidang ilmu yang luas dan kompleks. Perkembangan merupakan
suatu proses halus dan berkesinambungan atau kontinu yakni sebuah proses
penambahan yang bertahap terhadap suatu keterampilan yang sama yang pernah
digunakan sejak dulu.

1
Perkembangan manusia mempunyai tiga domain utama. Pertama,
perkembangan fisik yaitu perubahan terhadap ukuran, postur tubuh, penampilan,
kemampuan motorik, persepsi serta kesehatan fisik. Kedua, Perkembangan Kognitif
yakni perubahan dalam kemampuan intelektual seseorang yang didalamnya meliputi
ingatan, pengetahuan akademis dan sehari-hari, pemecahan masalah, imajinasi,
kreatifitas dan bahasa. Ketiga, perkembanganemosional dan sosial yakni perubahan
seseorang dalam komunikasi emosional, pemahaman diri, pemahaman tentang orang
lain, keterampilan antar pribadi, pertemanan, relasi, sertapenalaran moral dan
perilaku.
Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun. Pada
usia tersebut, perkembangan terjadi sangat pesat. Berdasarkan hasil penelitian, sekitar
40% dari perkembangan manusia terjadi pada usia dini. Oleh karena itu, usia dini
dipandang sangat penting sehingga diistilahkan usia emas (golden age). Setiap
individu mengalami usia dini, hanya saja usia dini tersebut hanya terjadi satu kali
dalam fase kehidupan setiap manusia, sehingga keberadaan usia dini tidak boleh
disia-siakan. Usia dini adalah masa yang paling tepat untuk menstimulasi
perkembangan individu. Agar dapat memberikan berbagai upaya pengembangan,
maka perlu diketahui tentang perkembangan-perkembangan yang terjadi pada anak
usia dini. Pengetahuan tentang perkembangan anak usia dini akan menjadi modal
orang dewasa untuk menyiapkan berbagai stimulasi, pendekatan, strategi, metode,
rencana, media atau alat permainan edukatif, yang dibutuhkan untuk membantu anak
berkembang pada semua aspek perkembangannya sesuai kebutuhan anak pada setiap
tahapan usianya.
Perkembangan fisik setiap orang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan
pola warisan genetik pada kromosom. Anak yang belum lahir akan memulai
kehidupan dengan karakteristik fisik spesifik. Faktor lingkungan semenjak anak lahir
hingga tahun-tahun awal pertumbuhan memberikan pengaruh psikologis awal dan
kontak sosial melalui pengalaman positif atau negatif dengan orang tua maupun
pengasuh. Sebagai contoh pengaruh lingkungan di sekitar anak dapat berkembang

2
melalui pengasuh secara langsung atau dari keluarga, perkembangan dipengaruhi oleh
berbagai macam pengalaman psikososial, kognitif, moral, dan perkembangan spiritual
dipupuk melalui interaksi dalam keluarga, sekolah, dan komunitas. Pemahaman
berbagai variabel-variabel yang saling terkait ini pada tahapan kehidupan tertentu
melalui teori pertumbuhan dan perkembangan manusia
Berdasarkan pemaparan tersebut oleeh karena itu penulis mengangkat judul
dalam makalah ini yaitu Proses Tahapan Dalam Tumbuh Kembang Anak.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut oleh karena itu penulisan makalah ini
mengangkat masalah yang akan dibahas diantaranya:
1) Bagaimana tahap perkembangan pada masa parental?
2) Bagaimana tahap perkembangan pada masa bayi?
3) Bagaimana tahap perkembangan pada masa kanak-kanak?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari masalah yang diangkat
untuk masuk dalam pembahasan yaitu:
1) Untuk mengetahui perkembangan pada masa parental.
2) Untuk mengetahui perkembangan pada masa bayi.
3) Untuk mengetahui perkembangan pada masa kanak-kanak.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Pada Masa Parental


Perkembangan pranatal adalah perkembangan awal dari manusia. Dimulai
dari pembuahan yang terjadi dari pertemuan sel sperma dengan sel telur. Sel telur
yang telah matang dibuahi oleh sel sperma yang matang yang akhirnya akan menjadi
sel-sel baru dan membentuk zigot. Pembuahan ini menandakan berfungsi dengan
baiknya organ reproduksi manusia. Dalam pembuahan ada beberapa kondisi yang
ditentukan:
1) Bawaan lahir
2) Penentuan jenis kelamin
3) Jumlah anak
4) Urutan dalam keluarga
Periode pranatal atau pra lahir merupakan masa kritis bagi perkembangan
fisik, emosi, dan mental bayi. Ini adalah masa mulai terbentuknya kedekatan antara
bayi dan orang tua dengan konsekuensi yang akan berdampak panjang, terutama yang
berkaitan dengan kemampuan dan kecerdasan bayi dalam kandungan. Masa prenatal
memiliki 6 ciri penting, diantaranya
1) Terjadinya pembauran sifatsifat yang diturunkan oleh kedua orang tua janin,
2) Pengaruh kondisi-kondisi dalam tubuh ibu,
3) Kepastian jenis kelamin,
4) Pertumbuhan cepat,
5) Mengandung banyak bahaya fisik dan psikis, dan
6) Membentuk sikap-sikap yang baru diciptakan.
Perkembangan prenatal terjadi dalam tiga tahap, yaitu geminal, embrionik dan
fetal. Selama tahapan prenatal ini, zigot yang awalnya hanya satu sel kemudian
tumbuh menjadi embrio yang kemudian menjadi janin. Sebelum dan sesudah lahir
perkembangan terus berlangsung mengikuti dua prinsip. Pertama, prinsip

4
sefalokaudal, bahwa perkembangan berlangsung dari kepala ke bagian bawah tubuh.
Kepala embrio, otak, dan mata terbentuk paling awal dan berukuran besar serta tidak
proporsional sampai bagian-bagian tubuh lain terbentuk. Kedua, prinsip
proximodistal, perkembangan berlangsung dari bagianbagian tubuh yang dekat
dengan bagian tengah tubuh menuju keluar. Kepala dan dada embrio terbentuk
sebelum terbentuknya tungkai dan lengan serta kaki terbentuk sebelum terbentuknya
jari tangan dan kaki.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal yaitu
diantaranya:
1) Teratogen. Unsur-unsur yang menyebabkan adanya kelainan pada kelahiran
akibat dari proses kehamilan yang tidak optimal. Bila teratogen beraksi pada awal
kehamilan saat proses pembuahan dan organogenesis, bisa jadi berdampak negatif
pada janin yang mengakibatkan kelainan anatomis. Namun, apabila teratogen
beraksi pada saat organogenesis sudah lengkap dan matang di usia kehamilan tua,
kemungkinan tidak menyebabkan kelainan anatomis.
2) Faktor ibu. Ibu menjadi kunci utama yang sangat berpengaruh terhadap
perkembangan janin. Sehingga kondisi fisik dan psikis ibu harus dijaga agar janin
berkembang dengan sempurna. Selain itu, penyakit dan kondisi ibu selama
kehamilan bisa mengakibatkan infeksi, kelainan dan kerusakan selama proses
kehamilan yang mengakibatkan bayi lahir kurang sempurna. Beberapa penyakit
yang dapat mempengaruhi janin, di antaranya, campak rubella, sifilis, herpes alat
kemaluan, dan AIDS. Selain dari penyakit, usia ibu juga mempengaruhi janin. Ibu
yang hamil di usia beresiko yaitu saat remaja (dibawah 18 tahun) dan saat usia ibu
sudah memasuki dewasa tengah (di atas 35). Bayi yang lahir dari ibu remaja,
kebanyakan mengalami prematur dan keguguran. Pada ibu yang berusia paruh
baya, kehamilan bisa berakibat keguguran, keterbelakangan mental pada bayi, dan
komplikasi penyakit.

5
3) Faktor ayah. Ayah juga berperan penting dalam perkembangan optimal janin.
Perhatian dan kasih sayang seorang ayah kepada ibu akan membuat emosi ibu
akan stabil, tenang dan bahagia. Stimulasi ayah pada janin dan sering mengajak
bicara janin dalam kandungan juga dapat menenangkan janin, membangun ikatan
emosional bayi dengan ayah dari suara dan sentuhan bayi, bisa berdampak pada
perkembangan bahasa bayi. Selain itu, usia ayah yang sudah terlalu tua
mengakibatkan anak kekurangan kalsium sehingga tinggi badannya kurang dan
bisa mengakibatkan anak mengalami keterbelakangan mental seperti down
syndrome.
4) Lingkungan. Polusi dan bahan-bahan beracun yang semakin banyak di suatu
lingkungan dapat membahayakan kondisi janin dalam kandungan dan berakibat
keterbelakangan mental pada anak. Terkontaminasi polusi dan bahan-bahan
beracun dapat mengakibatkan keterbelakangan mental pada anak. Ibu yang
sedang mengandung sebaiknya sangat berhatihati dengan lingkungan dan apa
yang akan di konsumsinya, karena jika ia mengkonsumsi makanan yang
terkontaminasi bahan-bahan beracun dapat mengganggu perkembangan janin.

B. Perkembangan Pada Masa Bayi


Setiap bayi mengalami tahap pertumbuhan dan perkembangan dalam masa
hidupnya. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang
berkesinambungan, bersifat kontinue, dan pertumbuhan merupakan bagian dari
proses perkembangan. Penting untuk memahami perkembangan masa bayi karena ini
adalah waktu ketika berbagai kemampuan dan keterampilan dasar berkembang.
Perkembangan masa bayi juga mempengaruhi perkembangan selanjutnya.
Setiap tahapan perkembangan memiliki ciri-ciri perkembangan tertentu yang
berbeda dengan tahap perkembangan lainnya. Periode bayi baru lahir juga
mempunyai ciri yang perlu dipahami, terutama oleh orangtua, agar dapat memberi
perlakuan yang lebih tepat pada bayinya. Berikut ini adalah ciri-ciri masa bayi:
1) Masa bayi adalah masa dasar yang sesungguhnya

6
Meskipun seluruh masa anak-anak terutama tahun-tahun awal dianggap
sebagai masa dasar. Namun, masa bayi adalah dasar periode kehidupan yang
sesungguhnya karena pada saat ini banyak pola perilaku, sikap, ekspresi, dan emosi
terbentuk Ada empat alasan yang menyebabkan mengapa dasar-dasar yang diletakkan
pada masa bayi itu sangat penting. Pertama, berlawanan dengan tradisi, sifat-sifat
yang buruk tidak berkurang dengan bertambahnya usia anak, sebaliknya, pola-pola
yang terbentuk pada permulaan kehidupan cenderung mapan, apakah itu sifat baik
atau buruk, berbahaya atau bermanfaat. Kedua, kalau pola perilaku yang kurang baik
atau kepercayaan dan sifat yang buruk mulai berkembang, maka semakin cepat hal-
hal itu diperbaiki akan semakin mudah bagi anak. Ketiga, karena dasar-dasar awal
cepat berkembang menjadi kebiasaan melalui pengulangan, maka dasar-dasar itu
akan selamanya mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosial. Dan keempat, karena
faktor belajar dan pengalaman memakinkan peran yang penting dalam
perkembangan.
2) Masa bayi adalah masa di mana pertumbuhan dan perubahan berjalan pesat
Bayi berkembang pesat, baik secara fisik maupun secara psikologis. Meskipun
pertumbuhan pesat terjadi pada seluruh periode bayi, namun yang terpesat adalah
dalam tahun pertama. Perubahan tidak hanya terjadi dalam penampilan tetapi juga
dalam kemampuan. Pertumbuhan dan perkembangan intelektual bayi, berjalan sejajar
dengan pertumbuhan dan perubahan fisik. Sebelum masa bayi berakhir periode ini,
bayi mampu mengerti banyak hal dan dapat mengutarakan kebutuhan dan keinginan
dengan berbagai cara yang sekiranya dapat dimengerti oleh orang lain.
3) Masa bayi adalah masa berkurangnya ketergantungan
Masa bayi merupakan masa dimana ketergantungan terhadap orang lain
perlahan mulai berkurang. Bayi ingin melakukan hal-hal yang diinginkan tanpa
bantuan orang lain. Berkurangnya ketergantungan ini, merupakan efek dari pesatnya
perkembangan pengendalian tubuh yang memungkinkan bayi untuk belajar
merangkak, berguling, duduk, berdiri, dan akhirnya berjalan. Kemandirian juga
meningkat dengan berkembangnya kemampuan bayi untuk mengkomunikasikan

7
kebutuhan-kebutuhannya kepada orang lain. Bayi tidak senang diperlakukan seperti
bayi, ia tidak mau lagi membiarkan orang lain melakukan hal-hal yang dapat
dilakukan atau yang dianggapnya bisa dilakukan sendiri. Jika keinginannya ingin
mandiri ini dilarang, maka ia akan protes melalui amarah atau tangisan
4) Masa bayi adalah masa meningkatnya individualitas
Masa bayi merupakan masa meningkatnya kemandirian dan individualitas,
dimana bayi mulai mengembangkan hal-hal yang sesuai dengan kemampuan dan
minatnya. Individualitas bayi tampak dalam penampilan dan pola perilakunya.
Dengan meningkatnya individualitas, maka tiap bayi harus diperlakukan sebagai
individu. Tidak dapat diharapkan teknik-teknik latihan anak yang sama akan cocok
untuk semua bayi
5) Masa bayi adalah permulaan sosialisasi
Masa bayi merupakan awal dari proses sosialisasi, dimana bayi telah dapat
menunjukkan keinginannya untuk menjadi bagian dari kelompok sosial. Bayi pada
periode ini mengembangkan ikatan emosi dengan ibunya yang nantinya ketika ia
telah mendapatkan kepuasan dari hubungan dengan ibunya, maka bayi
mengembangkan hubungannya dengan orang lain dengan hangat
6) Masa bayi adalah permulaan berkembangnya penggolongan peran seks
Masa ini merupakan masa dimana bayi dididik untuk dikenalkan dengan
kebiasaan menurut jenis kelaminnya masing-masing. Hampir dari saat dilahirkan
anak laki-laki diperlukan sebagai laki-laki dan perempuan sebagai perempuan. Anak
laki-laki, misalnya diberi pakaian warna biru, diselimuti dengan selimut biru dan
kamarnya tidak diberi hiasan jumbai-jumbai dan kerat-kerat seperti kamar anak
perempuan. Mainan dipilihkan yang sesuai dengan anak laki-laki dan mereka
diberikan cerita-cerita tentang anak laki-laki dan kegiatan-kegiatannya
Tradisi pengenalan seks yang sama juga diperlakukan kepada anak
perempuan. Tekankan pada anak perempuan untuk bersikap sesuai dengan jenis
kelaminnya sejak masa bayi tidak terlampau kuat seperti pada anak laki-laki,
meskipun penggolongan peran seks merupakan bagian dari awal pendidikan anak

8
perempuan. Secara tidak langsung anak perempuan peran seksnya sudah ditetapkan
pada masa bayi dengan memperbolehkan mereka menangis dan menunjukkan tanda-
tanda lain “kelemahan wanita” yang tidak diperkenankan pada bayi laki-laki
7) Masa bayi adalah masa yang menarik
Masa bayi merupakan masa yang menarik bagi orang lain, dimana tubuh bayi
berukuran kecil, memiliki perut buncit, tangan dan kaki kecil dan justru kepalanya
besar membuat bayi semakin menjadi menarik. Anak-anak yang usianya lebih tua
juga menyukai bayi seperti halnya orang dewasa dimana menganggap bayi adalah
individu yang menarik karena ketergantungan dan ketidakberdayaannya
8) Masa bayi merupakan permulaan kreativitas
Masa bayi adalah masa permulaan kreativitas yang pada awalnya
diperkenalkan dan diajarkan oleh orang tua, nantinya akan menjadi dasar bagi bayi
untuk mengembangkan kreativitasnya. Misalnya orang tua memperkenalkan sendok
dan piring, bayi mengembangkan kreativitasnya dengan memukul-mukul piring
dengan sendok yang dipegangnya dan menimbulkan suara yang menyenangkan bagi
bayi
9) Masa bayi adalah masa berbahaya
Meskipun semua tahapan dalam rentang kehidupan mengandung bahaya,
tetapi bahaya tertentu lebih banyak terdapat selama masa bayi daripada dalam
periodeperiode lain. Bahaya dapat merupakan bahaya fisik dan bahaya psikologis.
Bahaya fisik yang paling sering terjadi adalah penyakit atau kecelakaan karena
kurang mampunya bayi dalam koordinasi otot dan mengendalikan lingkungannya.
Pada bahaya psikologis ketika pola-pola buruk telah terbentuk pada masa bayi, maka
periode selanjutnya akan berdampak buruk pula
Dalam buku lain menyatakan bahwa, masa bayi neonatal merupakan periode
berbahaya baik secara fisik maupun psikologis karena bayi harus melakukan
penyesuaian radikal pada lingkungan yang baru dan sangat berbeda dengan kondisi
sebelumnya, dan ini dibuktikan dengan tingginya tingkat kematian pada periode in

9
Tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada saat atau sekitar suatu
periode tertentu dari kehidupan individu, yang jika berhasil akan menimbulkan rasa
bahagia dan membawa ke arah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas
berikutnya, namun jika gagal, menimbulkan rasa tidak bahagia dan kesulitan dalam
menghadapi tugastugas berikutnya.
Pada masa bayi, anak mengalami perkembangan yang pesat dalam segala hal,
mulai dari fisik, kognitif, sosial, hingga emosional. Pada masa ini, anak belajar untuk
mengenal dunia sekitarnya melalui indera, mulai dari penglihatan, pendengaran,
hingga perabaan. Tugas perkembangan pada masa bayi adalah mengembangkan
hubungan yang sehat dan aman dengan orang tua atau pengasuh, serta
mengembangkan kemampuan motorik dan kognitif dasar. Berikut ini adalah bentuk
tugas perkembangan masa bayi yang dikemukakan oleh Havighurst :
1) Belajar berjalan
2) Belajar memakan makanan padat
3) Mengendalikan pembuangan kotoran tubuh
4) Mencapai stabilitas fisiologis yang baik
5) Mempelajari dasar-dasar berbicara
6) Belajar berhuhungan secara emosional dengan orang tua, keluarga, dan orang lain
7) Membentuk konsep-konsep sederhana tentang kenyataan sosial dan alam.
Ketika masa bayi berakhir, semua bayi normal sudah mulai belajar berjalan,
meskipun dengan tingkat kecakapan yang berbeda-beda. Mereka juga sudah belajar
memakan makanan keras dan mencapai stabilitas fisiologis yang cukup baik.
Pembuangan kotoran yang merupakan tugas utama sudah dapat dikendalikan dan
akan sepenuhnya dikuasai dalam waktu setahun atau dua tahun. Bayi juga sudah
mulai menambah kosa kata yang berguna, dapat menyebutkan kata-kata yang
digunakan secara tepat, dapat mengerti pernyataan dan perintah-perintah yang
sederhana, dan dapat menggabungkan beberapa kata menjadi kalimat yang berarti,
tetapi kemampuan mereka untuk berkomunikasi dengan orang lain dan untuk

10
mengerti apa yang dikatakan orang lain kepada mereka masih dalam tingkat yang
rendah. Oleh karena itu masih banyak yang harus dikuasai sebelum mereka masuk
sekolah.
Perkembangan yang pesat dari susunan saraf, pengerasan tulang, dan
penguatan otot, memungkinkan bayi menguasai tugas-tugas perkembangan masa
bayi, tetapi keberhasilan bayi dalam hal ini banyak bergantung pada kesempatan yang
diberikan untuk menguasai tugas tersebut dan bergantung pada bantuan serta
bimbingan yang diperoleh. Meskipun terdapat perbedaan dalam pertumbuhan dan
perkembangan fisik, tetapi dapat diperoleh gambaran umum dari pola perkembangan
fisik selama masa bayi sebagai berikut:
1) Berat Pada usia empat bulan, berat bayi biasanya bertambah dua kali lipat. Pada
usia satu tahun berat bayi rata-rata tiga kali berat pada waktu lahir atau sekitar 21
pon. Pada usia dua tahun rata-rata berat bayi Amerika adalah 25 pon. Peningkatan
berat tubuh selama bayi terutama di sebabkan karena peningkatan jaringan lemak.
2) Tinggi badan bayi secara proporsional lebih lambat dari pertumbuhan berat badan
selama tahun pertama dan lebih cepat pada tahun kedua. Pada usia empat bulan,
ukuran bayi antara 23 dan 24 inci, pada usia satu tahun, antara 28 dan 30 inci, dan
pada usia dua tahun, antara 32 dan 34 inci.
3) Proporsi fisik pertumbuhan kepala berkurang dalam masa bayi, sedangkan
pertumbuhan badan dan tungkai meningkat. Jadi bayi berangsur-angsur menjadi
kurang berat di atas dan tampak lebih ramping dan tidak gempal pada masa akhir
bayi.
4) Jumlah tulang meningkat selama masa bayi. Pengerasan tulang dimulai pada awal
tahun pertama, tetapi belum selesai sampai masa puber. Ubun-ubun atau daerah
otak yang lunak 50% bayi yang lahir telah tertutup pada usia delapan belas bulan,
dan pada hampir semua bayi telah tertutup pada dua tahun.
5) Otot dan lemak, dimana otot-otot sudah ada pada waktu lahir tetapi dalam bentuk
yang belum berkembang. Otot-otot itu berkembang lambat selama masa bayi dan

11
lemah. Sebaliknya, jaringan lemak berkembang pesat, sebagian karena tingginya
kadar lemak di dalam susu yang merupakan bahan makanan pokok bagi bayi.
6) Bangun tubuh Selama tahun kedua, ketika proporsi tubuh berubah, bayi mulai
memperlihatkan kecenderungan bangun tubuh yang karakteristik. Tiga bentuk
bangun tubuh yang paling lazim adalah ektomorfik, yang cenderung panjang dan
langsing, endomorfik, yang cenderung bulat dan gemuk, dan mesomorfik, yang
cenderung berat, keras, dan empat persegi panjang.
7) Gigi Rata-rata bayi mempunyai empat hingga enam gigi susu pada usia satu tahun
dan enam belas pada usia dua tahun. Gigi yang pertama muncul adalah gigi depan
yaitu gigi seri bawah muncul terlebih dahulu kemudian menyusul tumbuhnya gigi
seri bagian atas kira-kira pada usia 6-8 bulan, sedangkan yang terakhir adalah
raham. Empat gigi susu yang terakhir biasanya baru muncul pada tahun pertama
masa kanak kanak.
8) Susunan saraf Pertumbuhan otak tampak dengan bertambah besarnya ukuran
tengkorak kepala. Diperkirakan 1/4 dari berat otak orang dewasa dicapai pada
usia sembilan bulan dan 3/4 pada akhir tahun kedua. Pada waktu lahir, berat otak
adalah 1/8 berat total bayi, Pertambahan berat otak paling pesat pada usia dua
tahun. Otak kecil yang berperan penting untuk menjaga keseimbangan dan
pengendalian tubuh, bertambah beratnya tiga kali lipat satu tahun sesudah
kelahiran. Ini berlaku juga untuk otak besar. Selsel yang belum matang, yang ada
pada waktu kelahiran, terus berkembang sesudah kelahiran tetapi secara relatif
beberapa sel baru tertentuk.
9) Perkembangan organ perasa Pada usia tiga bulan, otot mata sudah cukup
terkoordinasi untuk memungkinkan bayi melihat sesuatu secara jelas dan nyata
dan sel-sel kerucut sudah berkembang baik untuk memungkinkan mereka melihat
warna. Pendengaran berkembang pesat selama waktu ini. Penciuman dan
pengecapan yang berkembang baik pada waktu kelahiran, terus membaik selama
masa bayi. Bayi sangat tanggap terhadap semua perangsang kulit karena tekstur

12
kulit mereka yang tipis dan karena semua organ perasa yang berhubungan dengan
peraba, tekanan, rasa sakit, dan suhu berkembang dengan baik

C. Perkembangan Pada Mada Kanak-Kanak


Perkembangan tidak diukur dari segi estetika, melainkan dari segi seberapa
baik ia melakukan fungsi yang dimaksudkan. Makna pembangunan dalam uraian ini
adalah bahwa penekanannya telah bergeser dari fungsi ke kualitas hidup. Perubahan
fungsi dapat dikaitkan dengan pengembangan materi baru yang memungkinkan
fungsi tersebut, serta fakta bahwa tingkat pengetahuan dan keterampilan orang terus
berkembang. Dengan demikian, perkembangan pribadi dapat dikonseptualisasikan
sebagai pergeseran kualitatif dalam setiap aspek kehidupan seseorang sebagai akibat
dari usia dan pendidikan.
Tahun-tahun mengasuh anak dimulai setelah melewati tahun-tahun subur
yang berbahaya, biasanya antara usia dua dan tiga belas tahun untuk anak perempuan
dan antara empat belas dan dua puluh empat tahun untuk anak laki-laki. Waktu yang
dihabiskan untuk membesarkan anak harus dibagi menjadi dua fase yang berbeda:
yang pertama, dari lahir hingga usia enam tahun, dan yang kedua, dari usia delapan
tahun hingga tiba saatnya anak menjadi dewasa secara seksual. Tonggak tahun
pertama bayi-bayi adalah sebagai berikut: Usia tua yang sarat masalah, juga dikenal
sebagai usia tua yang sulit. Sudah saatnya, atau usia mainan. Waktu sekolah sudah
habis. Saatnya mulai belajar berkelompok. Usia yang berpengetahuan dan ingin tahu.
Waktu untuk berefleksi dan waktu untuk berkreasi telah tiba. Namun demikian, ada
beberapa perubahan perkembangan yang terjadi pada anak, antara lain:
1) Kemajuan Fisik: Dibandingkan dengan pesatnya perkembangan fisik yang terjadi
selama kehamilan dan beberapa tahun pertama kehidupan seorang anak, periode
perkembangan fisik yang terjadi selama beberapa tahun pertama kehidupan
seorang anak ditandai dengan kecepatan yang lebih bertahap. Ukuran dan bentuk
tubuh (perkembangan fisik) dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan.
Sementara telinga terus tumbuh selama masa bayi, perkembangannya tidak

13
terbatas pada masa kanak-kanak. Anak kecil juga mengalami periode
perkembangan fisik yang menunjukkan keseimbangan jenis kelamin tubuh; ini
terbukti ketika anak-anak lebih menyukai satu tangan daripada tangan lainnya
saat menggunakan tangan mereka.
2) Kemampuan Kognitif: Menurut Piaget, ada beberapa tahap perkembangan
kognitif yang terjadi sejak bayi hingga dewasa. Tahapan tersebut meliputi
sensorimotor (usia 0-2), praoperasional (usia 2-7), operasional (usia 7-11), dan
operasional formal (usia 11+). (11 thn – dewasa).
3) Perkembangan linguistik, anak mulai mempelajari aturan tata bahasa dan
konvensi dalam konstruksi kalimat yang lebih kompleks dan penggunaan nada
tinggi. Empat, Pertumbuhan Sosial dan Emosional: Komunikasi Berkembang
Dari Rumah ke Lingkungan dan Taman Bermain ke Sekolah Dasar. Menurut
Lima (Personal Growth), salah satu tugas terpenting untuk perkembangan pribadi
selama masa kanak-kanak adalah belajar bertindak secara moral.
Perubahan yang terjadi berdampak besar pada kepribadian anak. Dalam
konteks ini, dapat diasumsikan bahwa keadaan individu anak akan berdampak negatif
pada perkembangan kognitifnya. Oleh karena itu, dengan perubahan yang terjadi
pada anak, tidak serta merta anak yang tadinya gemuk, pendek, dan kerdil serta tidak
mampu berkomunikasi tiba-tiba menjadi anak yang lebih tinggi, tegap, dan pandai
bicara. Anakanak kecil khususnya mengungkapkan kebenaran bahwa perkembangan
mereka benarbenar terintegrasi di seluruh perubahan biologis, psikologis, dan sosial
yang terjadi sekarang (dan mungkin selama sisa hidup mereka).
Karakteristik perkembangan anak yang berada di kelas awal SD adalah anak
yang berada pada rentangan usia dini. Masa usia dini ini merupakan masa
perkembangan anak yang pendek tetapi merupakan masa yang sangat penting bagi
kehidupannya. Oleh karena itu, pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak
perlu didorong sehingga akan berkembang secara optimal. Karakteristik
perkembangan anak pada kelas satu, dua dan tiga SD biasanya pertumbuhan fisiknya
telah mencapai kematangan, mereka telah mampu mengontrol tubuh dan

14
keseimbangannya. Untuk perkembangan kecerdasannya anak usia kelas awal SD
ditunjukkan dengan kemampuannya dalam melakukan seriasi, mengelompokkan
obyek, berminat terhadap angka dan tulisan, meningkatnya perbendaharaan kata,
senang berbicara, memahami sebab akibat dan berkembangnya pemahaman terhadap
ruang dan waktu. Anak usia SD (6-12 tahun) disebut sebagai masa anak-anak (midle
childhood).
Pada masa inilah disebut sebagai usia matang bagi anak-anak untuk belajar.
Hal ini dikarenakan anakanak menginginkan untuk menguasai kecakapan-kecakapan
baru yang diberikan oleh guru di sekolah, bahwa salah satu tanda permulaan periode
bersekolah ini ialah sikap anak terhadap keluarga tidak lagi egosentris melainkan
objektif dan empiris terhadap dunia luar. Jadi dapat disimpulkan bahwa telah ada
sikap intelektualitas sehingga mas ini disebut periode intelektual. Hal ini sejalan
dengan pendapat bahwa masa usia sekolah ini sering disebut sebagai masa intelektual
atau masa keserasian sekolah.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan pada masa parental, pranatal, bayi, dan masa kanak-kanak
merupakan tahapan penting dalam kehidupan manusia yang membentuk dasar bagi
perkembangan selanjutnya. Masa pranatal dimulai dari pembuahan hingga lahirnya
bayi, di mana faktor bawaan lahir, penentuan jenis kelamin, jumlah anak, dan urutan
dalam keluarga dapat memengaruhi perkembangan. Tahapan pranatal terbagi menjadi
geminal, embrionik, dan fetal, dengan prinsip sefalokaudal dan proximodistal.
Faktor-faktor seperti teratogen, kondisi ibu, usia ibu, peran ayah, dan
lingkungan mempengaruhi perkembangan prenatal. Lingkungan yang terkontaminasi
polusi dan bahan beracun dapat membahayakan janin. Periode bayi merupakan fase
pertumbuhan dan perkembangan yang signifikan. Masa ini mempengaruhi
kemampuan dasar anak, termasuk kemampuan motorik, kognitif, sosial, dan
emosional.
Tugas perkembangan pada masa bayi melibatkan pembentukan hubungan
yang sehat dengan orang tua, pengembangan kemampuan motorik dan kognitif dasar,
serta pembentukan konsep sederhana tentang kenyataan sosial dan alam. Penting
untuk memahami bahwa masa bayi adalah dasar bagi perkembangan selanjutnya, dan
stimulasi positif dari orang tua dan lingkungan sangat berperan dalam membentuk
kemampuan anak.
Pada masa kanak-kanak, perkembangan terjadi dalam berbagai aspek,
termasuk fisik, kognitif, sosial, dan emosional. Anak-anak mengalami tahap-tahap
perkembangan kognitif Piaget, yang mencakup sensorimotor, praoperasional,
operasional, dan operasional formal. Perkembangan bahasa, pertumbuhan sosial, dan
kemajuan emosional juga menjadi fokus penting.
Tahapan perkembangan pada masa kanak-kanak dapat mempengaruhi
karakteristik kepribadian anak, dan perubahan dalam berbagai aspek kehidupan anak

16
dapat berdampak pada perkembangan kognitifnya. Kesadaran diri dan kemampuan
moral juga menjadi penting pada tahap ini. Peran sekolah menjadi signifikan dalam
perkembangan anak, di mana mereka mengembangkan keterampilan dan pengetahuan
yang diperlukan untuk masa depannya..

B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas. Karena kami
hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan kami juga sangat
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Aprilia, W. (2020). Perkembangan pada masa pranatal dan kelahiran. Yaa Bunayya:
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(1), 39-56.
Aprillia, O., Gufran, N., & Yarni, L. (2023). Perkembangan Masa Bayi. Jurnal
Kajian dan Penelitian Umum, 1(6), 221-233.
Hidayati, A. (2017). Merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak dengan
pembelajaran tematik terpadu. Sawwa: Jurnal Studi Gender, 12(1), 151-164.
Khoiruddin, M. A. (2018). Perkembangan Anak Ditinjau dari Kemampuan Sosial
Emosional. Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman, 29(2), 425-438.
Sabani, F. (2019). Perkembangan anak-anak selama masa sekolah dasar (6–7
tahun). Didaktika: Jurnal Kependidikan, 8(2), 89-100.
Sari, S. Y. (2017). Tinjauan perkembangan psikologi manusia pada usia kanak-kanak
dan remaja. Primary Education Journal (PEJ), 1(1), 46-50.
Siswanti, D. N., Daud, M., Psi, M., Si, M., Jalal, N. M., & Psi, S. (2021). Buku Ajar
Psikologi Perkembangan Anak.

18

Anda mungkin juga menyukai