Dosen Pengampu:
Ismiati, M. Ed.
Disusun Oleh:
Salma Nabila: 2231030008
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kami kesehatan dan kemampuan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “HAMBATAN-HAMBATAN DALAM
PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI” ini dengan baik. Shalawat serta salam
selalu kita curah limpahkan kepada baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW
tentunya kepada para sahabatnya, keluarga, tabi’i dan tabi’atnya, hingga kepada
kita selaku umatnya di akhir zaman ini. Tidak lupa juga kami mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan konstribusi dalam
penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan maksimal jika tidak mendapat
dukungan dari berbagai pihak.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
matakuliah Psikologi Perkembangan dengan dosen pengampu Ismiati, M.Ed..
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga penulis. Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih
terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian
dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Kami berharap
semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian perkembangan anak usia dini
2. Untuk mengetahui masalah yang sering terjadi pada perkembangan anak
usia dini
3. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi penghambat
perkembangan anak usia dini
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
7. Perkembangan dipengaruhi oleh kematangan dan belajar serta faktor dari
dalam (bawaan) dan faktor dari luar (lingkungan, pengasuhan dan
pengalaman) dan
8. Adanya perbedaan individual (uniqness) yang mengandung arti bahwa
setiap individu memiliki pencapaian perkembangan yang tisa sama
meskipun berasal dan dibesarkan oleh orang tua yang sama.1
Perbedaan kemampuan pada masing-masing anak dipengaruhi oleh
faktor internal maupun eksternal:
1. Faktor internal. Perkembangan dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari
diri anak sendiri, sejak anak berada di dalam kandungan. Faktor bawaan
(gen).
Setiap anak dilahirkan dengan membawa faktor keturunan yang
diwariskan dari kedua orangtuanya yang bersifat fisik dan non fisik.
Adapun faktor keturunan yang bersifat fisik bisa bersifat normal maupun
patologik. Faktor gen fisik yang normal seperti warna dan bentuk rambut,
warna kulit dan lain sebagainya. Sedangkan faktor gen yang patologik
yang mungkin mempengaruhi perkembangan anak misalnya, down
syndrome, thalassemia dan lain-lain. Temperamen sebagai faktor
keturunan yang bersifat non fisik juga dapat mempengaruhi perkembangan
anak. Kondisi Kehamilan. dan persalinan.
Selain itu, kondisi janin semasa kehamilan juga akan mempengaruhi
perkembangan anak. Jika nutrisi dalam kandungan tercukupi, maka janin
akan berkembang dengan baik. Sebaliknya, jika gizi yang diterima selama
dalam kandungan tidak tercukupi, janin akan mengalami hambatan saat
proses perkembangan dalam kandungan, infeksi virus TORCH
(toxoplasma, rubella, cytomegalovirus, hepatitis), proses kelahiran seperti
lahir dengan berat badan lahir rendah, asfiksia (kekurangan oksigen), bayi
lahir tidak menangis, lahir prematur. Selain gizi yang diterima ibu selama
1
Singgih D. Gunarsa, Psikologi Anak: Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja,
(Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2008), hal. 167-169.
4
masa kehamilan, konsumsi obat yang tidak sesuai anjuran dokter juga akan
mempengaruhi perkembangan janin.
2. Faktor eksternal. Perkembangan dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari
luar diri anak, berasal dari lingkungan tempat anak tinggal.
a) Faktor ekologi.
Mulai dari terjadinya pembuahan di kandungan, ekologi pengaruh
lingkungan dari keluarga dan rumah, komunitas dan masyarakat
mempengaruhi semua aspek dalam perkembangan. Beberapa contoh dari
faktor ekologis yang kuat adalah: tingkat penghasilan; tercukupinya
makanan dan tempat berlindung: praktik dan nilai budaya, kesehatan
umum dan nutrisi; adanya perawatan untuk ibu dan anak sebelum dan
sesudah kelahiran; tingkat pendidikan keluarga (tingkat pendidikan ibu
adalah prediktor utama pencapaian anak di sekolah), pengertian keluarga
atas kewajiban dan tanggungjawab sebelum dan sesudah kelahiran bayi,
komunikasi keluarga dan cara membesarkan anak (dicintai, dihukum;
diasuh atau diabaikan), Peran Gender.
Pada awal kehidupan anak mempelajari peran gender yang berlaku
di dalam budaya mereka. Masing-masing anak perempuan dan laki-laki
mengembangkan perilaku serta sikap dan komitmen yang didefinisikan,
langsung atau tidak langsung, sebagai atribut perempuan atau laki-laki.
Terlebih tiap anak memainkan peran gender mereka sesuai dengan
pengalaman sehari-hari. Perasaan anak mengenai maskulinitas dan
feminitas akan dipengaruhi oleh teman bermain mereka serta kesempatan
bermain, mainan jenis tontonan televisi dan terutama orang dewasa
panutan (keluarga, tetangga, guru).
Anak usia dini adalah individu dengan rentang usia antara 0 sampai
6 tahun yang memiliki perkembangan dan pertumbuhan yang cepat dan
berbeda pada setiap tahap usianya. Perkembangan anak akan sangat
optimal apabila didukung oleh lingkungannya. Dukungan tersebut harus
disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak. Orang tua dengan guru
dapat memberikan dukungan yang optimal kepada anak saat melakukan
5
kegiatan main. Dukungan diberikan dalam menstimulasi berbagai
lingkup perkembangan antara lain: aspek perkembangan nilai agama dan
moral, bahasa, fisik motorik, sosial emosional, kognitif dan seni.2
2
Ernawulan Susilowati, Perkembangan Anak Usia Dini: Usia 0-8 Tahun. Bahan
Pelatihan Pembelajaran Terpadu Yayasan Pendidikan Salman Al-Farisi, 2003, hal. 101-110.
6
saat organ tersebut harusnya sedang berkembang. Hal ini dapat
terjadisebelum seorang anak lahir, bisa juga dialami saat lahir atau pada masa
pertama kehidupan.3
D. Gangguan Berbahasa
Jika anak Anda mengalami kendala atau kesulitan komunikasi, gangguan
bahasa mungkin menjadi penyebabnya. Gangguan bahasa dapat mencakup
gejala seperti:
1. Gagap Tidak mampu memahami kata-kata.
2. Tidak mampu mengekspresikan diri.
3. Kesulitan mengucapkan kata-kata atau membuat kalimat.
4. Kemampuan berbicara anak muncul terlambat.
Gangguan tumbuh kembang anak dapat dikelola sehingga anak dapat
menjalani kehidupan yang lebih mandiri ke depannya.
Apabila anak mengalami gejala-gejala awal gangguan perkembangan,
segera periksakan ke dokter spesialis anak. Dokter dapat mendiagnosis dan
menemukan rekomendasi perawatan yang tepat bagi buah hati. Terapi,
pengobatan, dan penggunaan alat bantuan dapat diberikan kepada anak untuk
membantu aktivitasnya sehari-hari.
E. Sindrom Asperger
Sindrom aspeger yaitu gangguan saraf atau neurologis yang tergolong
pada spektrum autisme atau lebih dikenal dengan autisme. Gejala yang
muncul adalah gangguan interaksi sosial, keterbatasan dan pengulangan
prilaku, ketertarikan dan aktifitas. Anak yang mengalami gangguan ini
bisanya mengalami gangguan kualitatif dan interaksi sosial, yaitu berupa
komunikasi nonverbal, caranya memandang bicara, ekspresi wajah, dan
gesture. Dan anak dalam gangguan ini juga sulit untuk bermain dengan anak
seusianya dikarenakan kurang bisa berinteraksi dan emosional.
F. Gangguan Penglihatan
3
Fatmawati, F. A, Pengembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini. (Gresik : Caremedia
Communication, 2020), hal. 89-91.
7
Penglihatan dalam kehidupan sehari-hari sangat di butuhkan, penglihatan
yang baik membantu anak untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat
bagi tumbuh kembangnya. Namun, ada beberapa gangguang penglihatan
yang bisa terjadi seperti:
1. Rabun dekat
2. Rabun jauh
3. Mata malas
4. Mata juling
5. Penglihatan ganda
6. Sulit focus
7. Disfungsi pemrosesan visual.4
4
Chamidah, A. N, Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak,
Jurnal Pendidikan Khusus Vol. 5, No. 2 : 83-93
5
Nur Hayati, Permasalahan Anak Usia Taman Kanak-Kanak. E-Jurnal Unesa Vol 8, No.
1, (2015).
8
Rahim hingga pembelajaran yang berasal dari pengalaman. Dari
perkembangan seseorang di mulai dari bayi hingga remaja, perbedaan
individual dan karakteristik bawaan dan pengalama hidup memainkan peran
lebih besar.
Proses yang akan dilalui setiap individu sangat bervariasi dalam tempo
dan waktu yang berbeda pula. Missal anak rata-rata pada umur 12 bulan bisa
berjalan namun apabila ada yang seumurnya masih belum bisa berjalan patut
di pertanyakan "ada sesuatu yang terjadi pada perkembangan anak tersebut.
Upaya untuk memahami perkembangan manusia, perlu kita
pertimbangkan bagaimana faktor herediter dan lingkungan berinteraks.
Memahami perkembangan mana yang sangat dipengaruhi oleh kematangan
atau tidak, dan yang terakhir kita bisa melihat faktor waktu dapat
mempengaruhi perkembangan dalam hidup seseorang.
B. Konteks perkembangan
Keluarga ditemukan dua susunan pada keluarga, yaitu nuclear family dan
extended family atau unit keluarga yang terdiri dari satu atau dua orang tua
baik anak biologis maupun adopsi bahkan anak tiri. Bisanya keluarga ini
banyak terdapat di masyarakat barat. Extended family biasa juga disebut
dengan keluarga besar yang hubungannya lebih jauh lagi, keluarga ini
merupakan bentuk keluarga tradisional dan banyak di temukan di dalam
masyarakat.
Lebih banyak lagi keluarganya anak akan lebih banyak mendapatkan
pengasuhan. Dan apabila orang tua bercerai makan anak akan mengikuti salah
satunya atau berpindah-pindah, hal ini sangan mempengaruhi pada
perkembangan seseorang.
C. Status ekonomi
Status sosial ekonomi yang rendah biasanya dihubungkan dengan
lingkunagan tempat keluarga tinggal serta kualitas nutrisi, perawatan
Kesehatan, dan sekolah yang tersedia untuk mereka.
9
Kemiskinan dalam jangka waktu lama akan berpengaruh terhadap
kesejahteraan fisik, kontitif, dan psikososial anak dan keluarga umumnya
keluarga miskin memiliki masalah pada emosi dan tingkah laku.
Bagaimanapun perkembangan yang positif tetap akan berlangsung pada
anak-anak dalam kemiskinan.
Selain kemiskinan, anak yang berasal dari keluarga berada juga memiliki
resiko terhadap pengaruh dari status sosail ekonomi orang tuangay. Banyak
tekanan yang diterima oleh anak seperti harus berprestasi didalam orang tua
dengan segudang kesibukannya. Hal ini meningkatkan jumlah penggunaan
obat-obatan, kecemasan, dan depresi anak-anak.
D. Budaya dan ras
Budaya mengacu kepada cara hidup masyarakat atau kelompok meliputi
adat,tradisi,keyakinan, nilai, Bahasa dan produk fisik dari alat hingga karya
seni. Ini semua akan diwariskan dan dipelajari oleh keturunan. Tetapi,
perubahan budaya sering terjadi dikarenakan adanya kontak dengan budaya
lain.
Kelompok etnik terdiri dari orang orang yang dipersatukan oleh
keturunan atau nenek moyang, agama, Bahasa, dan atau daerah asal. Pola
etnik dan budaya mempengaruhi perkembangan dalam hal komposisi rumah
tangga, sumber-sumber, ekonomi, cara bertindak, makanan yang dimakan
permainan, cara anak belajar, seberapa baik melakukan hal-hal yang
berhubungan dengan sekolah, pekerjaan, serta cara anggota keluarga berfikir
dan memandang dunia.
E. Konteks histori
Pengaruh pengalaman tertentu, yang terkait pada waktu dan tempat,
terhadap perjelanan hidup seseorang.
F. Pengaruh normative dan nonnormative
Pengaruh normative yaitu kejadian-kejadian biologis atau yang
berhubungan dengan lingkungan yang mempengaruhi sebagian besar orang di
dalam masyarakat dalam cara yang serupa.
10
Pengaruh nonnormative pengaruh tersebut berupa kejadian-kejadian yang
tidak biasa, yang mempunyai pengaruh besar pada kehidupan seseorang
karena kejadian tersebut mengganggu urutan siklus hidup yang normal". Di
dalamnya meliputi kejadian khusus yang terjadi pada waktu yang tidak tepat.
G. Pengaruh waktu
Periode kritis yaitu waktu tertentu ketika munculnya suatu kejadian
ataupun ketidakhadiran suatu kejadian mempunyai pengaruh khusus pada
perkembangan seseorang. Sebagai contoh, kejadian yang berlangsung pada
saat kehamilan. Jika ibu yang hamil terkena sinar X, memakan obat-obatan
tanpa konsultasi dengan dokter kandungan, atau mengalami penyakit tertentu
pada waktu-waktu tertentu selama kehamilan, bayinya dapat berisiko
mengalami masalah tertentu kelak. Periode kritis juga terjadi di awal masa
kanak-kanak. Seorang anak yang kurang mendapatkan pengalaman tertentu
selama periode kritis dapat menunjukkan hambatan dalam perkembangannya.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masa usia 0-6 tahun adalah masa periode emas untuk pertumbuhan dan.
perkembangan kognitif, bahasa, sosial emosional, fisik motorik, nilai agama
dan moral serta seni. Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini terjadi
sangat pesat. Faktor perkembangan pada anak dibagi menjadi 2 yaitu faktor
Internal dan Faktor Eksternal. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi
perkembangan yaitu, Herediter, Lingkungan, Kematangan, Konteks
perkembangan Status ekonomi pengaruh Normative dan nonnormative.
12
DAFTAR PUSTAKA
Susilowati, Ernawulan. 2003. Perkembangan Anak Usia Dini: Usia 0-8 Tahun.
Bahan Pelatihan Pembelajaran Terpadu Yayasan Pendidikan Salman Al
Farisi.
Fatmawati, F.A. 2020. Pengembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini. Gresik:
Caremedia Communication.
Chamidah, A. N. 2012. Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan
Anak. Jurnal Pendidikan Khusus Vol. 5, No. 2 : 83-93.
Hayati, Nur. 2015. Permasalahan Anak Usia Taman Kanak-Kanak. E-Jurnal
Unesa Vol 8, No.1.
Gunarsa, Singgih D. 2008. Psikologi Anak: Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.