Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

HAMBATAN-HAMBATAN DALAM PERKEMBANGAN


ANAK USIA DINI

Dosen Pengampu:
Ismiati, M. Ed.

Disusun Oleh:
Salma Nabila: 2231030008

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


(STKIP) AN-NUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM
BANDA ACEH
2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kami kesehatan dan kemampuan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “HAMBATAN-HAMBATAN DALAM
PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI” ini dengan baik. Shalawat serta salam
selalu kita curah limpahkan kepada baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW
tentunya kepada para sahabatnya, keluarga, tabi’i dan tabi’atnya, hingga kepada
kita selaku umatnya di akhir zaman ini. Tidak lupa juga kami mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan konstribusi dalam
penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan maksimal jika tidak mendapat
dukungan dari berbagai pihak.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
matakuliah Psikologi Perkembangan dengan dosen pengampu Ismiati, M.Ed..
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga penulis. Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih
terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian
dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Kami berharap
semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.

Banda Aceh, 17 Januari 2024


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah ...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3
2.1 Pengertian Perkembangan Anak Usia Dini .................................................3
2.2 Hambatan Perkembangan Anak Usia Dini .................................................6
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan ....................................8
BAB III PENUTUP ..............................................................................................12
3.1 Kesimpulan ...............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan adalah suatu perubahan yang berlangsung seumur hidup
dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi seperti biologis,
kognitif, dan sosio-emosional. Makalah ini akan membahas mengenai
masalah perkembangan yang sering terjadi pada anak usia dini serta
bagaimana cara penanganan yang tepat terhadap Faktor faktor yang
menghambat perkembangan pada anak usia dini tersebut.
Bahasa adalah alat atau sarana untuk berkomunikasi antara individu
yang satu dengan individu lain secara pribadi maupun di dalam komunitas.
Terdapat beberapa perkembangan kreativitas yang memotivasi, yang dapat
meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidup.
mbrTerdapat beberapa faktor yang dapat menghambat perkembangan
anak seperti gangguan sprektum autism, gangguan belajar (kognitif), cerebral
pasly (motoric), gangguan berbahasa, sindrom Asperger, dan gangguan
penglihatan. Usia dini adalah masa yang paling tepat untuk menstimulasi
perkembangan individu. Agar dapat memberikan berbagai upaya
pengembangan, maka perlu diketahui tentang perkembangan-perkembangan
yang terjadi pada anak usia dini. Pengetahuan tentang perkembangan anak
usia dini akan menjadi modal orang dewasa untuk menyiapkan berbagai
stimulasi, pendekatan, strategi, metode, rencana, media atau alat permainan
edukatif, yang dibutuhkan untuk membantu anak berkembang pada semua
aspek perkembangannya sesuai kebutuhan anak pada setiap tahapan usianya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian dan macam-macam Perkembangan anak usia dini
2. Masalah apa saja yang sering terjadi pada anak usia dini?
3. Faktor apa saja yang menjadi hambatan pada anak usia dini?
4. Penanganan hambatan perkembangan pada anak usia dini

1
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian perkembangan anak usia dini
2. Untuk mengetahui masalah yang sering terjadi pada perkembangan anak
usia dini
3. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi penghambat
perkembangan anak usia dini

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perkembangan Anak Usia Dini


Masa usia 0-6 tahun merupakan periode emas untuk pertumbuhan dan
perkembangan kognitif, bahasa, sosial emosional, fisik motorik, nilai agama
dan moral serta seni. Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini terjadi
sangat pesat. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan atau
keterampilan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari pengalaman dan
proses pematangan. Perkembangan berkaitan juga dengan kemampuan gerak,
intelektual, sosial, dan emosional.
Gunarsa menjelaskan bahwa terdapat beberapa prinsip dalam
perkembangan, yaitu:
1. Perkembangan berlangsung secara progresif, teratur, koheren, dan
berkesinambungan artinya bahwa satu tahap perkembangan berkaitan
dengan tahap perkembangan lainnya,
2. Perkembangan dimulai dari yang umum ke yang khusus. Contohnya reaksi
tersenyum seorang bayi jika melihat wajah akan berubah seiring dengan
bertambahnya usia dengan yang telah dapat membedakan wajah-wajah
seseorang,
3. Perkembangan merupakan suatu kesatuan, artinya aspek fisik motorik,
bahasa, sosial dan emosi perlu dikembangkan secara berimbang,
4. Perkembangan berlangsung secara berantai, meskipun tidak ada pembatas
yang jelas, namun perkembangan yang dicapai oleh anak saat ini
dipengaruhi perkembangan sebelumnya, contoh kemampuan berbicara
pada anak dikuasai setelah anak belajar mengoceh,
5. Setiap perkembangan memiliki ciri dan sifat yang khas,
6. Perkembangan memiliki pola yang pasti sehingga dapat diprediksi,

3
7. Perkembangan dipengaruhi oleh kematangan dan belajar serta faktor dari
dalam (bawaan) dan faktor dari luar (lingkungan, pengasuhan dan
pengalaman) dan
8. Adanya perbedaan individual (uniqness) yang mengandung arti bahwa
setiap individu memiliki pencapaian perkembangan yang tisa sama
meskipun berasal dan dibesarkan oleh orang tua yang sama.1
Perbedaan kemampuan pada masing-masing anak dipengaruhi oleh
faktor internal maupun eksternal:
1. Faktor internal. Perkembangan dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari
diri anak sendiri, sejak anak berada di dalam kandungan. Faktor bawaan
(gen).
Setiap anak dilahirkan dengan membawa faktor keturunan yang
diwariskan dari kedua orangtuanya yang bersifat fisik dan non fisik.
Adapun faktor keturunan yang bersifat fisik bisa bersifat normal maupun
patologik. Faktor gen fisik yang normal seperti warna dan bentuk rambut,
warna kulit dan lain sebagainya. Sedangkan faktor gen yang patologik
yang mungkin mempengaruhi perkembangan anak misalnya, down
syndrome, thalassemia dan lain-lain. Temperamen sebagai faktor
keturunan yang bersifat non fisik juga dapat mempengaruhi perkembangan
anak. Kondisi Kehamilan. dan persalinan.
Selain itu, kondisi janin semasa kehamilan juga akan mempengaruhi
perkembangan anak. Jika nutrisi dalam kandungan tercukupi, maka janin
akan berkembang dengan baik. Sebaliknya, jika gizi yang diterima selama
dalam kandungan tidak tercukupi, janin akan mengalami hambatan saat
proses perkembangan dalam kandungan, infeksi virus TORCH
(toxoplasma, rubella, cytomegalovirus, hepatitis), proses kelahiran seperti
lahir dengan berat badan lahir rendah, asfiksia (kekurangan oksigen), bayi
lahir tidak menangis, lahir prematur. Selain gizi yang diterima ibu selama

1
Singgih D. Gunarsa, Psikologi Anak: Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja,
(Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2008), hal. 167-169.

4
masa kehamilan, konsumsi obat yang tidak sesuai anjuran dokter juga akan
mempengaruhi perkembangan janin.
2. Faktor eksternal. Perkembangan dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari
luar diri anak, berasal dari lingkungan tempat anak tinggal.
a) Faktor ekologi.
Mulai dari terjadinya pembuahan di kandungan, ekologi pengaruh
lingkungan dari keluarga dan rumah, komunitas dan masyarakat
mempengaruhi semua aspek dalam perkembangan. Beberapa contoh dari
faktor ekologis yang kuat adalah: tingkat penghasilan; tercukupinya
makanan dan tempat berlindung: praktik dan nilai budaya, kesehatan
umum dan nutrisi; adanya perawatan untuk ibu dan anak sebelum dan
sesudah kelahiran; tingkat pendidikan keluarga (tingkat pendidikan ibu
adalah prediktor utama pencapaian anak di sekolah), pengertian keluarga
atas kewajiban dan tanggungjawab sebelum dan sesudah kelahiran bayi,
komunikasi keluarga dan cara membesarkan anak (dicintai, dihukum;
diasuh atau diabaikan), Peran Gender.
Pada awal kehidupan anak mempelajari peran gender yang berlaku
di dalam budaya mereka. Masing-masing anak perempuan dan laki-laki
mengembangkan perilaku serta sikap dan komitmen yang didefinisikan,
langsung atau tidak langsung, sebagai atribut perempuan atau laki-laki.
Terlebih tiap anak memainkan peran gender mereka sesuai dengan
pengalaman sehari-hari. Perasaan anak mengenai maskulinitas dan
feminitas akan dipengaruhi oleh teman bermain mereka serta kesempatan
bermain, mainan jenis tontonan televisi dan terutama orang dewasa
panutan (keluarga, tetangga, guru).
Anak usia dini adalah individu dengan rentang usia antara 0 sampai
6 tahun yang memiliki perkembangan dan pertumbuhan yang cepat dan
berbeda pada setiap tahap usianya. Perkembangan anak akan sangat
optimal apabila didukung oleh lingkungannya. Dukungan tersebut harus
disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak. Orang tua dengan guru
dapat memberikan dukungan yang optimal kepada anak saat melakukan

5
kegiatan main. Dukungan diberikan dalam menstimulasi berbagai
lingkup perkembangan antara lain: aspek perkembangan nilai agama dan
moral, bahasa, fisik motorik, sosial emosional, kognitif dan seni.2

2.2 Hambatan Perkembangan Anak Usia Dini


A. Gangguan sprektum autism
Gangguan ini menyerang kondisi otak yang berdampak pada komunikasi
dan interaksi sosial anakyang menyebabkan anak sulit untuk menjalin
hubungan sosial dengan orang lain. Gangguan ini muncul sejak masa anak-
anak, gejalamya muncul antara usia 18-24 bulan. tetapi anak pada tahun-
tahun pertama anak bertumbuh dengan normal, gangguan ini akan dialami
seumur hidup namun dengan perawatan dan stimulasi yang baik anak dapat
lebih mandiri dan menyesuaîlan diri dengan lingkungan.
B. Gangguan belajar (kognitif)
Gangguan belajar yaitu gangguan tumbuh kembang yang dialami oleh
anak-anak.kondisi ini ditandai Ketika anak kesulitan memahami pelajaran
tetapi sudah dilatih secara berulang. Gangguan ini berdampak kepada
kecerdasan tertentu diotak. Contoh gangguan belajar yaitu:
a) Disleksia (kesulitan membaca).
b) Disgrafia (kesulitan menulis).
c) Diskalkulia (kesulitan menghitung).
Anak yang mengalami gangguan ini bukan berarti anak tidak memiliki
kecerdasan sama sekali. Anak tetap memiliki kecerdasan intelektual yang
normal dan bisa memiliki motivasi belajar seperti anak seusianya.
C. Gangguan cerebral pasly (motoric)
Gangguan ini mempengaruhi perkembangan motorik ana untuk bergerak,
mempertahankan postur dan keseimbangan tubuhnya. Gangguan ini muncul
pada saan anak berusia balita. Kondisi ini bisa dikatakan serius dan
disebabkan oleh. kerusakan atau perkembangan otak yang tidak normal pada

2
Ernawulan Susilowati, Perkembangan Anak Usia Dini: Usia 0-8 Tahun. Bahan
Pelatihan Pembelajaran Terpadu Yayasan Pendidikan Salman Al-Farisi, 2003, hal. 101-110.

6
saat organ tersebut harusnya sedang berkembang. Hal ini dapat
terjadisebelum seorang anak lahir, bisa juga dialami saat lahir atau pada masa
pertama kehidupan.3
D. Gangguan Berbahasa
Jika anak Anda mengalami kendala atau kesulitan komunikasi, gangguan
bahasa mungkin menjadi penyebabnya. Gangguan bahasa dapat mencakup
gejala seperti:
1. Gagap Tidak mampu memahami kata-kata.
2. Tidak mampu mengekspresikan diri.
3. Kesulitan mengucapkan kata-kata atau membuat kalimat.
4. Kemampuan berbicara anak muncul terlambat.
Gangguan tumbuh kembang anak dapat dikelola sehingga anak dapat
menjalani kehidupan yang lebih mandiri ke depannya.
Apabila anak mengalami gejala-gejala awal gangguan perkembangan,
segera periksakan ke dokter spesialis anak. Dokter dapat mendiagnosis dan
menemukan rekomendasi perawatan yang tepat bagi buah hati. Terapi,
pengobatan, dan penggunaan alat bantuan dapat diberikan kepada anak untuk
membantu aktivitasnya sehari-hari.
E. Sindrom Asperger
Sindrom aspeger yaitu gangguan saraf atau neurologis yang tergolong
pada spektrum autisme atau lebih dikenal dengan autisme. Gejala yang
muncul adalah gangguan interaksi sosial, keterbatasan dan pengulangan
prilaku, ketertarikan dan aktifitas. Anak yang mengalami gangguan ini
bisanya mengalami gangguan kualitatif dan interaksi sosial, yaitu berupa
komunikasi nonverbal, caranya memandang bicara, ekspresi wajah, dan
gesture. Dan anak dalam gangguan ini juga sulit untuk bermain dengan anak
seusianya dikarenakan kurang bisa berinteraksi dan emosional.
F. Gangguan Penglihatan

3
Fatmawati, F. A, Pengembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini. (Gresik : Caremedia
Communication, 2020), hal. 89-91.

7
Penglihatan dalam kehidupan sehari-hari sangat di butuhkan, penglihatan
yang baik membantu anak untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat
bagi tumbuh kembangnya. Namun, ada beberapa gangguang penglihatan
yang bisa terjadi seperti:
1. Rabun dekat
2. Rabun jauh
3. Mata malas
4. Mata juling
5. Penglihatan ganda
6. Sulit focus
7. Disfungsi pemrosesan visual.4

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan


Setiap perkembangan anak berbeda setiap individunya, perbedaan
tersebut akan mempengaruhi perkembangan dan hasil perkembangannya.
Missal seperti tingkat energi, intelegensi, kepribadian dan reaksi emosional.
Konteks dimana seseorang tinggal, hubungan yang kita punya, jenis sekolah
yang dimasuki, serta cara seseorang menggunakan waktu luang.5
Pertanyaan sering muncul" mengapa satu orang berbeda dengan
oranglain"? yaitu karena perkembangan bersifat kompleks dan faktor yang
mempengaruhinya berbeda-beda. Berikut faktor yang mempengaruhi
perkembangan seseorang.

A. Herediter, Lingkungan, Kematangan.


Herediter adalah faktor yang membicarakan kontroversi nature dan
nurture. Pengaruh lingkungan terbagi menjadi dua yaitu lingkungan dalam
(inner) dan lingkungan luar (outer) yaitu dunia luar dari diri seseorang dalam

4
Chamidah, A. N, Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak,
Jurnal Pendidikan Khusus Vol. 5, No. 2 : 83-93
5
Nur Hayati, Permasalahan Anak Usia Taman Kanak-Kanak. E-Jurnal Unesa Vol 8, No.
1, (2015).

8
Rahim hingga pembelajaran yang berasal dari pengalaman. Dari
perkembangan seseorang di mulai dari bayi hingga remaja, perbedaan
individual dan karakteristik bawaan dan pengalama hidup memainkan peran
lebih besar.
Proses yang akan dilalui setiap individu sangat bervariasi dalam tempo
dan waktu yang berbeda pula. Missal anak rata-rata pada umur 12 bulan bisa
berjalan namun apabila ada yang seumurnya masih belum bisa berjalan patut
di pertanyakan "ada sesuatu yang terjadi pada perkembangan anak tersebut.
Upaya untuk memahami perkembangan manusia, perlu kita
pertimbangkan bagaimana faktor herediter dan lingkungan berinteraks.
Memahami perkembangan mana yang sangat dipengaruhi oleh kematangan
atau tidak, dan yang terakhir kita bisa melihat faktor waktu dapat
mempengaruhi perkembangan dalam hidup seseorang.
B. Konteks perkembangan
Keluarga ditemukan dua susunan pada keluarga, yaitu nuclear family dan
extended family atau unit keluarga yang terdiri dari satu atau dua orang tua
baik anak biologis maupun adopsi bahkan anak tiri. Bisanya keluarga ini
banyak terdapat di masyarakat barat. Extended family biasa juga disebut
dengan keluarga besar yang hubungannya lebih jauh lagi, keluarga ini
merupakan bentuk keluarga tradisional dan banyak di temukan di dalam
masyarakat.
Lebih banyak lagi keluarganya anak akan lebih banyak mendapatkan
pengasuhan. Dan apabila orang tua bercerai makan anak akan mengikuti salah
satunya atau berpindah-pindah, hal ini sangan mempengaruhi pada
perkembangan seseorang.
C. Status ekonomi
Status sosial ekonomi yang rendah biasanya dihubungkan dengan
lingkunagan tempat keluarga tinggal serta kualitas nutrisi, perawatan
Kesehatan, dan sekolah yang tersedia untuk mereka.

9
Kemiskinan dalam jangka waktu lama akan berpengaruh terhadap
kesejahteraan fisik, kontitif, dan psikososial anak dan keluarga umumnya
keluarga miskin memiliki masalah pada emosi dan tingkah laku.
Bagaimanapun perkembangan yang positif tetap akan berlangsung pada
anak-anak dalam kemiskinan.
Selain kemiskinan, anak yang berasal dari keluarga berada juga memiliki
resiko terhadap pengaruh dari status sosail ekonomi orang tuangay. Banyak
tekanan yang diterima oleh anak seperti harus berprestasi didalam orang tua
dengan segudang kesibukannya. Hal ini meningkatkan jumlah penggunaan
obat-obatan, kecemasan, dan depresi anak-anak.
D. Budaya dan ras
Budaya mengacu kepada cara hidup masyarakat atau kelompok meliputi
adat,tradisi,keyakinan, nilai, Bahasa dan produk fisik dari alat hingga karya
seni. Ini semua akan diwariskan dan dipelajari oleh keturunan. Tetapi,
perubahan budaya sering terjadi dikarenakan adanya kontak dengan budaya
lain.
Kelompok etnik terdiri dari orang orang yang dipersatukan oleh
keturunan atau nenek moyang, agama, Bahasa, dan atau daerah asal. Pola
etnik dan budaya mempengaruhi perkembangan dalam hal komposisi rumah
tangga, sumber-sumber, ekonomi, cara bertindak, makanan yang dimakan
permainan, cara anak belajar, seberapa baik melakukan hal-hal yang
berhubungan dengan sekolah, pekerjaan, serta cara anggota keluarga berfikir
dan memandang dunia.
E. Konteks histori
Pengaruh pengalaman tertentu, yang terkait pada waktu dan tempat,
terhadap perjelanan hidup seseorang.
F. Pengaruh normative dan nonnormative
Pengaruh normative yaitu kejadian-kejadian biologis atau yang
berhubungan dengan lingkungan yang mempengaruhi sebagian besar orang di
dalam masyarakat dalam cara yang serupa.

10
Pengaruh nonnormative pengaruh tersebut berupa kejadian-kejadian yang
tidak biasa, yang mempunyai pengaruh besar pada kehidupan seseorang
karena kejadian tersebut mengganggu urutan siklus hidup yang normal". Di
dalamnya meliputi kejadian khusus yang terjadi pada waktu yang tidak tepat.
G. Pengaruh waktu
Periode kritis yaitu waktu tertentu ketika munculnya suatu kejadian
ataupun ketidakhadiran suatu kejadian mempunyai pengaruh khusus pada
perkembangan seseorang. Sebagai contoh, kejadian yang berlangsung pada
saat kehamilan. Jika ibu yang hamil terkena sinar X, memakan obat-obatan
tanpa konsultasi dengan dokter kandungan, atau mengalami penyakit tertentu
pada waktu-waktu tertentu selama kehamilan, bayinya dapat berisiko
mengalami masalah tertentu kelak. Periode kritis juga terjadi di awal masa
kanak-kanak. Seorang anak yang kurang mendapatkan pengalaman tertentu
selama periode kritis dapat menunjukkan hambatan dalam perkembangannya.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Masa usia 0-6 tahun adalah masa periode emas untuk pertumbuhan dan.
perkembangan kognitif, bahasa, sosial emosional, fisik motorik, nilai agama
dan moral serta seni. Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini terjadi
sangat pesat. Faktor perkembangan pada anak dibagi menjadi 2 yaitu faktor
Internal dan Faktor Eksternal. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi
perkembangan yaitu, Herediter, Lingkungan, Kematangan, Konteks
perkembangan Status ekonomi pengaruh Normative dan nonnormative.

12
DAFTAR PUSTAKA

Susilowati, Ernawulan. 2003. Perkembangan Anak Usia Dini: Usia 0-8 Tahun.
Bahan Pelatihan Pembelajaran Terpadu Yayasan Pendidikan Salman Al
Farisi.
Fatmawati, F.A. 2020. Pengembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini. Gresik:
Caremedia Communication.
Chamidah, A. N. 2012. Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan
Anak. Jurnal Pendidikan Khusus Vol. 5, No. 2 : 83-93.
Hayati, Nur. 2015. Permasalahan Anak Usia Taman Kanak-Kanak. E-Jurnal
Unesa Vol 8, No.1.
Gunarsa, Singgih D. 2008. Psikologi Anak: Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.

Anda mungkin juga menyukai