Dosen Pengampu:
Lely Nur Azizah,M.Psi.
TAHUN 2023
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr. Wb
Syukur Alhamdulillah kami hantarkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayah – Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat waktu.
Shalawat dan salam kepada junjungan Nabiyullah Muhammad SAW beserta
keluarga dan sahabat – sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama Islam. Semoga
kita sebagai umatnya senantiasa mendapat syafa’atnya.
Kemudian dari pada itu, kami sadar bahwa dalam menyusun makalah ini banyak
yang membantu terhadap usaha kami, mengingat hal itu dengan segala hormat kami
sampaikan rasa terima kasih yang sedalam – dalamnya kepada :
1. Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung Prof. Dr.
Maftukhin, M.Ag
2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini
ibu Lely Nur Azizah,M.Psi.
3. Teman-teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah.
Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut kamiihanya dapat berdo’a dan
memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi amal sholeh
di mata Allah SWT . Aamiin.
Dan dalam penyusunan makalah ini kami sadar bahwa masih banyak kekurangan
dan kekeliruan, maka dari itu kami mengharapkan kritikan positif, sehingga dapat
diperbaiki seperlunya.
Akhirnya kami tetap berharap semoga makalah ini menjadi butir – butir amalan
kami dan bermanfaat khususnya kami dan umumnya. Aamiin.
Wassalamualaikum Wr. Wb
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Psikologi Perkembangan anak usia dini merupakan ilmu pengetahuan untuk
meneliti tingkah laku mempelajari proses perkembangan mental dan strutur fisik
anak.Perkembangan anak usia dini memiliki tumbuh kembang yang baik seperti sensori
motor,kognitif,biologis,emosi,bahasanya. Bayi ketika baru lahir memiliki reflex dasar
seperti menangis,menendang.Respon yang diberikan ketika bayi menyusui ibunya dia
senang karena kebutuhan biologisnya terpenuhi. Aspek-aspek yang mempengaruhi
tumbuh kembang anak usi 0-2 tahun terdapat pada perkembangan
biologis,kognitif,bahasa,pola pengasuhan orang tua.
Pada masa ini bayi memiliki keterampilan motorik yang bagus seperti
berguling,merangkak,berdiri.Waktu emas saat pengasuhan orang dewasa terhadap anak
serta lingkungannya yang supportif dan adaptif.Perawat utama yang lebih baik adalah
ibu.Walaupun irawat oleh pengasuh orang lain tetapi ibu yang memberikan kasih sayang
kepaada bayi.Ibu bukan hanya meberikan perhatian fisik melainkan psikologis sang anak
menentukan masa pertumbuhan dan perkembangan menentukan saat dia menjalani
kehidupan masa depan kelak.
Komunikasi dari ibu kepada bayi merupakan aspek penting seperti emosi
kebahagiaan maupun kesedihan.Emosi dipengaruhi oleh biologis dan lingkungan Bayi
memperlihatkan kemampuan belajar melalui memori ingatan sadar dan tak sadar serta
atensi .Pentingnya mengetahui tumbuh kembang pada anak usia dini terutama di usia 0-2
tahun bertujuan agar kita tahu tahap perkembangan normal anak khususnya pada usia 0-2
tahun, apa sajakah tanda seorang bayi yang memiliki perkembangan yang normal seperti
perkembangan bayi usia 0-2 tahun pada umumnya, dan agar kita tahu apa yang harus
dilakukan untuk merawat bayi usia 0-2 tahun dengan baik.
B.Rumusan Masalah
1. Bagaimana tahap-tahap perkembangan bayi dimulai?
2. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bayi?
3. Bagaimana stimulasi yang tepat untuk bayi?
4. Bagaimana perkembangan sosial dan emosional pada bayi?
5. Bagaimana perkembangan bahasa pada masa ini?
C. Tujuan Masalah
BAB 2
PEMBAHASAN
A.Tahapan-Tahapan Perkembangan Bayi
Dua tahun pertama setelah kelahiran merupakan masa-masa emas bayi. Tumbuh
kembang bayi pada usia tersebut bisa dibilang sangat cepat, sikecil bisa bertransformasi
dari bayi yang hanya bisa menangis hingga tumbuh menjadi anak balita yang mahir
berbicara.
Orang tua pada masa ini memiliki peran yang penting untuk mencermati dan
memberikan stimulasi yang maksimal kepada anak, agar anak dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik. Ayah dan ibu perlu tahu bagaimana tahapan perkembangan
normal pada bayi berusia satu sampai dua puluh empat bulan, hal ini karena agar orang
tua tahu apakah perkembangan baayi sesuai dengan usianya atau tidak.
Berikut tahapan perkembangan bayi usia 0-2 tahun;
a.Usia 0-3 bulan
1. Reflek tersenyum muncul pada minggu pertama.
2. Reaksi terhadap senyum orang lain(senyum sosial) dimulai sekitar bulan
kedua.
3. Mulai mengangkat kepala setinggi 45 derajat.
4. Menggerakkan kepala ke kanan dan kiri.
5. Melihat dan menatap wajah ibu.
6. Bereaksi terkejut pada suara keras.
7. Mengenal Ibu dengan penglihatan, pendengaran, penciuman dan otak
b.Usia 3-6 Bulan
1. Berbalik dari telungkup ke telentang.
2. Mengangkat kepala tinggi dan mempertahankan posisi kepala agar stabil.
3. Meraih benda dalam jangkauan
4. Duduk dengan dibantu.
5. Memusatkan mata pada benda-benda kecil.
6. Mulai bisa mengontrol dunianya, contoh memencet tombol mainan.
c.Usia 6-9 Bulan
1. Duduk sendiri tanpa bantuan.
2. Belajar menyangga sebagian berat badan dengan kaki.
3. Merangkat mendekati mainan atau orang lain.
4. Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainya.
5. Sebagian besar mulai mengucapkan kata “ma-ma”, “da-da” dll.
6. Makan Kue sendiri.
d.Usia 9-12 Bulan
1. Mengangkat badan ke posisi berdiri.
2. Belajar berdiri sambil berpegangan.
3. Dapat berjalan dengan dituntun.
4. Mengulurkan lengan atau badan untuk meraih mainan di dekatnya.
5. Memasukkan benda kemulut.
6. Mengulang, menirukan bunyi yang didengar.
7. Bisa bermai ciluk ba.
8. Bisa menunjuk sesuatu.
e.Usia 12-18 Bulan
1. Berdiri sendiri tanpa berpegangan.
2. Mampu membukuk untuk memeungut sesuatu.
3. Bersuara memanggil ayah dan ibu.
4. Mampu menumpuk dua buah kubus.
5. Memperlihatkan rasa cemburu atau bersaing.
f.Usia 18-24 Bulan
1. Berdiri sendiri tanpa berpegangan dan mampu berjalan tanpa terhuyung-
huyung.
2. Mampu bertepuk tangan dan melambai-lambai.
3. Mampu menumpuk empat buah kubus.
4. Mampu menjumput benda kecil.
5. Menggelindingkan bola.
6. Menyebut 3-6 kata yang memiliki arti.
7. Mampu memengang cangkir sendiri.
8. Membantu dan menirukan pekerjaan rumah tangga.
9. Meniru apa yang dilakukan orang lain.
Perkembangan anak juga dibagi menjadi 6, yakni;
1. Perkembangan Biologis
2. Perkembangan Emosi
3. Perkembangan Bahasa
4. Perkembangan Sosial
5. Perkembangan Motorik
6. Perkembangan Kognitif
“Tiap bayi lahir dalam keadaan fitrah (suci). Orang tuanyalah yang membuat ia
yahudi ( jika mereka yahudi), Nasrani ( jika mereka nasrani), Majusi (jka
mereka majusi). Seperti binatang yang lahir sempurna, adakah engkau melihat
terluka pada saat lahir”.
2. Lingkungan Sekolah
Sekolah adalah lembaga pembelajaran formal yang mengikuti kurikulum
terstruktur untuk pengajaran dan pelatihan dengan tujuan membantu siswa
dalam mewujudkan potensi mereka sepenuhnya, baik di bidang perkembangan
moral-spiritual, intelektual, emosional, atau sosial.
Mengenai peran sekolah dalam megembangkan kepribadian anak, Hurlock
berpendapat bahwa sekolah merupakan faktor penentu bagi perkembangan
kepribadian anak (siswa), baik dalam cara berfikir, bersikap maupun cara
berprilaku.
Menurut pernyataan di atas dan Hurlock, sekolah adalah lembaga
pendidikan tinggi formal yang mengikuti kurikulum pengajaran dan bimbingan
terstruktur untuk membantu siswa mencapai potensi penuh mereka, baik
potensi itu di bidang moral-spiritual, intelektual, emosional. atau
perkembangan sosial. Serta merupakan faktor penentu perkembangan
kepribadian anak (siswa), seperti berpikir, memperdaya, atau berprilaku.
2. Stimulasi suara
3. Rangsangan fisik
3. Berikan mainan yang ramah dan aman untuk bayi, seperti mainan
yang bisa dipukul atau dimainkan.
1.Perkembangan Emosi
Emosi awal yang terjadi pada bayi yaitu emosi primer dan
sadar diri.Emosi primer ini terjadi umur 6 bulan seperti
jijik,marah,sedih,senang.Sedangkan emosi sadar diri ketika anak
mengakui kesadaran misalnya cemburu,malu,bangga,menyesal dan
merasa bersalah ini terjadi pada umur 1 tahun-2 tahun.Reaksi ibu
yang bangga melihat anak membersihkan mainannya dengan
tertata rapi maka ibu menunjukkannya dengan mengapresiasi rasa
bangga.
2.Perkembangan Sosial
Lokomosi
.Referensi sosial
1.Tahap 1(lahir-2 bulan) bayi dekat dengan ibu atau saudara terdekat
2.Tahap 2(2-7 bulan) bayi dekat dengan pegasuhnya setelah ibu dan bisa
Setiap orangtua harus memahami bagaimana mengembangkan Bahasa anak dengan benar
dan tepat sesuai dengan usianya. Seperti yang diketahui Bahasa adalah alat komunikasi yang
digunakan untuk mengungkapkan perasaan, berpikir, dan menerima pikiran atau perasaan orang
lain. Setiap anak memiliki kemampuan bebahasa yang berbeda. Hal ini biasanya disebabkan oleh
beberapa faktor, salah satunya adalah rangsangan. Sebagai orangtua, secara alami memainkan
peran penting dalam perkembangan Bahasa anak. Selain itu, orangtua harus memahami
perkembangan Bahasa anak sesuai dengan usianya.
Saat bayi lahir, pesan pertamanya adalah tangisan. Menangis adalah tanda bahwa anak
(bayi) sedang mengembangkan benih kehidupan, yang juga merupakan benih Bahasa yang siap
dikembangkan oleh orangtua dan lingkungannya di masa depan, sehingga mereka dapat
berkomunikasi satu sama lain baik secara verbal maupun non-verbal.
Perkembangan Bahasa anak sangat tergantung pada Bahasa sehari-hari yang digunakan
oleh orangtua dan masyarakat sekitar sebagai lingkungan sehari-hari anak. Sementara dalam
keluarga sehari-hari orangtua berbicara Bahasa ibu (mother tongue), Bahasa yang berkembang
pada anak adalah Bahasa ibu dan itu adalah Bahasa pertama yang dia pelajari dalam hidupnya
ketika dia memperoleh bahasa. Tentunya perkembangan Bahasa anak usia 0-2 tahun masih
sangat terbatas. Ia masih sebatas menirukan kata-kata yang ia dengar dari ibu atau ayah, yang
terus mereka ucapkan secara inormal (kekerabatan) sepanjang waktu, terlepas dari apakah anak
itu mengerti apa yang didengarkannya atau tidak.
Anak-anak usia 0-2 tahun biasanya mengucapkan suara pendek atau pesan ffonetik saat
berkomunikasi dengan orangtua mereka. Bunyi-bunyi pendek ini dipraktikan secara berulang
dan terus menerus, yang pada tahap perkembangan Bahasa selanjutnya berkembang menjadi
kata-kata dan pada beberapa tahap menjadi kalimat lengkap yang dapat dipahami oleh semua
orang. Dalam hal ini, para peneliti menggunakan metode kualitatif seperti yang dijelaskan oleh
Bogdan dan Taylor (1975:5) dalam Moloeng (2004) yang menjelaskan metodologi kualitatif
sebagai prosedur penelitian menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan
tentang perilaku yang dapat diamati. Dalam memperoleh informasi terkait kajian pemerolehan
Bahasa berupa pemerolehan fonologi dan morfologi pada anak usia 0-2 tahun dengan
menggunakan metode menyimak dan metode berbicara.
Berikut pemerolehan fonologi dan morfologi pada anak usia 0-2 tahun :
Pada data tersebut, bunyi vocal [a], [i], [u], dan [e] mendominasi pengucapan
anak pada usia 1-1,5 tahun. Sedangkan bunyi konsonan yang muncul pada
pengucapan anak usia ini yaitu : [n], [d], [h], [k], [m], [p], [y], [t], [l], [c].
d. Pemerolehan fonologi anak usia 1,5 – 2 tahun
Pada usia ini, bunyi vocal [a], [i], [u], [e] yang muncul ketika anak usia 2 tahun
berbicara, sudah bisa dikategorikan sesuai keuniversalan dalam pemerolehan Bahasa,
selain itu juga muncul bunyi vocal [o], berikut data-datanya:
Sedangkan bunyi konsonan yang muncul pada anak usia ini berdasarkan penelitan
(fakta) yaitu : [b], [d], [g], [h], [j], [k], [m], [n], [p], [t], [y], [ng].
2. Pemerolehan morfologi pada anak usia 2 tahun
a. Pemerolehan morfologi anak usia 0 – 1 tahun
Berdasarkan dari data hasil penelitian, didapatkannya fakta bahwa anak usia 0-1
tahun pengucapannya tidak dapat diuraikan, karena bunyi bahasanya masih belum
dapat dikenali.
b. Pemerolehan morfologi anak usia 1,5 tahun
Pada usia ini, bunyi Bahasa yang diucapkan oleh anak usia 1,5 tahun dapat
dikatakan bahwa anak sudah mulai mampu memproduksi kata-kata. Selain itu juga
ditemukan pengucapan-pengucapan yang sudah lebih dari satu kata walaupun secara
fisiologis mengalami perubahan bunyi, misal seperti berikut:
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan jika anak usia 1,5 tahun sudah dapat
mengucapkan kata lebih dari satu kata yang tergolong kata majemuk.
c. Pemerolehan Bahasa anak usia 2 tahun
Pada usia ini, tidak ada perubahan yang signifikan pada pemerolehan Bahasa anak
usia 2 tahun dan 1, 5 tahun pada tingkat morologi. Fakta menunjukkan bahwa ujaran-
ujaran masih tentang satu atau dua kata, dan kata benda merupakan kata yang
dominan dalam perkembangan pemerolehan Bahasa, diikuti oleh kata kerja dan kata
sifat, yang juga mengalami kosakata. Dan juga, jenis kata majemuk yang diucapkan
oleh anak usia 2 tahun itu tidak banyak, hanya berkisar pada kata-kata yang relatif
mudah diucapkan berdasarkan kemampuan yang sesuai dengan usianya.
Kesimpulan