Anda di halaman 1dari 16

PEMANFAATAN SEL VOLTA DAN SEL ELEKTROLISIS

DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Disusun Oleh:
Salwa Khalida

Pembimbing:
Muzakir Junet, S.Pd.

KIMIA
XII MIPA7
SMA NEGERI 2 BANDA ACEH

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmatnya dan karunianya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pemanfaatan Sel Volta Dan Sel
Elektrolisis Dalam Kehidupan Sehari-hari ini.

Karya tulis ini kami buat sebagai salah satu makalah untuk tugas kimia. Tujuan dari makalah
ini adalah mengetahui apa itu sel volta dan sel elektrolisis serta pemanfaatan nya dalam
kehidupan sehari-hari.

Akhir kata, kami uncapkan terimakasih pada pihak-pihak yang membantu kami dalam
pembuatan karya tulis ini. Kami menyadari bahwa karya jauh dari sempurna, tapi kami
berharap bahwa karya ini dapat bermanfaat dalam pembelajaran sehari-hari. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai usaha kami. Amin.

Banda Aceh, 2 Oktober 2023

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 1
1.4 Manfaat ..................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sel Volta ................................................................................................. 2


2.2 Pemanfaatan Sel Volta dalam Kehidupan Sehari-hari .............................................. 2
2.3 Pengertian Sel Elektrolisis ........................................................................................ 9
2.4 Pemanfaatan Sel Elektrolisis dalam Kehidupan Sehari-hari .................................. 10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 12


3.2 Saran ....................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Banyak peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan proses dari reaksi kimia.
Salah satunya adalah reaksi kimia yang bisa menimbulkan energi listrik yang bisa
memudahkan manusia dalam melakukan kegiatannya. Misalnya saja kami ambil contoh
dalam industry pembuatan baterei, Aki, dan lain-lain yang bisa mengantarkan Arus Lisrik.
Serta hubungan elektrolisis terhadap Kehidupan. Reaksi Kimia yang bisa menghantarkan
Listrik berhubungan sekali dengan sel elektrokimia, Karena dalam sel elektrokimia terjadi
reaksi antara ion anode dan ion katode yang bisa menghantarkan arus listrik. Dalam sel
elektrokimia dibagi menjadi dua jenis yaitu sel volta dan sel elektrolisis. Sel volta merupakan
hasil dari reaksi redoks spontan diubah menjadi energi listrik. Sedangkan Sel Elektrolisis
energi listrik digunakan untuk melangsungkan reaksi kimia tak spontan. Berikut ini kami
akan membahas tentang penerapan sel volta dan elektrolisis dalam kehidupan dan industri.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud dengan sel volta dan sel elektrolisis?
2. Bagaimana Penerapan Sel Volta dan Elektrolisis pada kehidupan sehari-hari?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu sek volta dan elektrolisis.
2. Untuk mengetahui pemanfaatan sel volta dan sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari.

1.4 Manfaat
Untuk memberikan informasi tentang sel volta dan sel elektrolisis sampai dengan kegunaan
kedua nya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga makalah ini diharapkan dapat menjadi
sumber pengetahuan untuk penulis maupun pembaca tentang sel elektrokimia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sel Volta


Sel volta adalah suatu sel yang di dalamnya terjadi reaksi redoks spontan yang menghasilkan
energi listrik. Sel volta mempunyai elektrode logam yang dicelupkan ke dalam larutan
garamnya.

2.2 Pemanfaatan Sel Volta dalam Kehidupan Sehari-hari


Sel volta banyak sekali digunakan pada kehidupan sehari-hariSel volta yang biasa digunakan
pada kehidupan manusia seperti jenis- jenis baterai dan aki (accu). Baterai dan aki sangatlah
berbeda, perbedaan ini dapat dilihat dari setelah pemakaian kedua benda tersebutBaterai
apabila sudah terpakai tidak dapat digunakan lagi karena sudah tidak ada lagi arus listrik pada
baterai tersebut. Sedangkan aki apabila arus listriknya sudah habis dapat diisi lagi dengan
mengalirkan arus listrik

Sel volta dibagi menjadi tiga bagianyaitu Sel Volta Primer, Sel Volta Sekunder, Sel Bahan
Bakar. Ketiga bagian tersebut juga memiliki contoh masing-masing lagiOleh karena itu
marilah kita lihat pembahasan mengenai macam-macam dari sel volta berikut ini.

a) Sel Volta Primer


Sel Volta Primer merupakan sel baterai yang tidak dapat diisi lagi jika sumber energinya
telah habis. Contoh Sel Volta Primer:

1. Sel Kering Karbon Seng


Sel Kering Karbon (sel Leclanché) ditemukan oleh insinyur Perancis Georges Leclanché
(1839-1882) yang paling umum dan mudah didapatkanBerbagai usaha peningkatan telah
dilakukan sejak itu tetapi, yang mengejutkan adalah desain awal tetap dipertahankan, yakni
sel kering mangan Sel kering mangan terdiri dari bungkus dalam zink (Zn) sebagai elektroda
negatif (anoda) batang karbon/grafit (C) sebagai elektroda positif (katoda) dan pasta MnO2
dan NH4Cl yang berperan sebagai larutan elektrolit.

2
Anoda : logam seng (Zn)
Katoda : batang karbon/gafit (C)
Elektrolit : MnO2, NH4Cl dan serbuk karbon (C)
Reaksi yang terjadi adalah
Anoda Zn (-) : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e
Katoda C (+) : 2MnO2(s) + 2NH4+(aq) + 2e→ Mn2O3(s) +2NH3(aq) + H2O(l)
Reaksi total : Zn(s) + 2MnO2(s) + 2NH4+(aq) → Zn2+(aq) +
Mn2O3(s) + 2NH3(s) + H2O(l)

Sel kering karbon banyak digunakan untuk radio, lampu senter, jam dinding, dan mainan
anak-anak. Struktur sel kering seperti gambar di bawah ini:

2. Baterai Alkalin
Baterai Alkalin merupakan sel Leclanche yang mempunyai kekuatan arus listrik dan beda
potensial 1,5 volt. Dalam sel kering alkalin, padatan KOH atau NaOH digunakan sebagai
ganti NH4ClUmur sel kering mangan (baterai biasa) diperpendek oleh korosi zink akibat
keasaman NH4Cl. Sedangkan pada sel kering alkali bebas masalah ini karena penggantian
NH4Cl yang bersifat asam dengan KOH/NaOH yang bersifat basa. Jadi umur sel kering
alkali lebih panjang.Selain itu juga menyebabkan energi yang lebih kuat dan tahan lama.

Reaksi yang terjadi ialah:


Anoda Zn (-) : Zn → Zn2+ + 2e-
Katoda C (+) : 2MnO2 + H2O + 2e- → Mn2O3 + 20H
Reaksi total : Zn + 2MnO2 + H2O → Zn2++ Mn2O3 + 2OH

3
Berikut adalah struktur baterai Alkalin :

3. Sel Merkuri Oksida


Sel merkuri atau disebut juga baterai kancing jenis Ruben- Mallory. Sel jenis ini telah
dilarang penggunaannya dan ditarik dari peredaran sebab bahaya yang dikandungnya (logam
berat merkuri) Baterai kancing ini terdiri atas seng (anode) dan merkuri (II) oksida (katode)
Kedua elektrode tersebut berupa serbuk padat Ruang di antara kedua elektrode diisi dengan
bahan penyerap yang mengandung elektrolit kalium hidroksida (basa alkalin) Reaksi redoks
yang terjadi dalam sel adalah sebagai berikut:

Anode : Zn(s)+20H (aq) →ZnO(s)+H2O(l)+2e-


Katode : HgO(s)+H2O()+2e →Hg()+20H (aq)
Potensial sel yang dihasilkan adalah 1,35 V.Sel ini juga banyak digunakan sebagai sumber
arus pada alat-alat elektronik yang kecil.
Berikut adalah struktur Sel Merkuri:

4
4. Sel Perak Oksida
Baterai Perak Oksida Susunan baterai perak oksida yaitu Zn (sebagai anode), Ag20 (sebagai
katode), dan pasta KOH sebagai elektrolit. reaksinya sebagai berikut:

Anode : Zn+20H-Zn(OH)2 + 2e-


Katode : Ag2O+ H2O + 2e 2Ag + 2OH-

Baterai perak oksida memiliki potensial sel sebesar 1,5 volt dan bertahan dalam waktu yang
lama. Kegunaan baterai jenis ini adalah untuk arloji, kalkulator dan kamera. Berikut adalah
struktur sel perak oksida:

b) Sel Volta Sekunder


Sel Volta sekunder merupakan sel Volta yang jika habis dapat berfungsi lagi setelah dialiri
arus listrik. Contoh Sel Volta sekunder sebagai berikut:

1. Sel Aki Timbal Asam


Nilai sel terletak pada kegunaannya Diantara berbagai sel, sel timbal (aki) telah digunakan
sejak 1915. Berkat sel ini, mobil/sepeda motor dapat mencapai mobilitasnya, dan akibatnya
menjadi alat transportasi terpenting saat ini Baterai timbal dapat bertahan kondisi yang
ekstrim (temperatur yang bervariasi, shock mekanik akibat jalan yang rusak, dll) dan dapat
digunakan secara kontinyu beberapa tahun.

5
Dalam baterai timbal, elektroda negatif adalah logam timbal (Pb) dan elektroda positifnya
adala timbal yang dilapisi timbal oksida (PbO2), dan kedua elektroda dicelupkan dalam
larutan elektrolit asam sulfat (H2SO4). Reaksi elektrodanya adalah sebagai berikut:

Anoda Pb (-) : Pb+ SO42- → PbSO4 + 2e-


Katoda PbO2 (+) : PbO2 + SO42+4H+ + 2e- → PbSO4 + 2H2O
Reaksi total : Pb+ PbO2 + 4H++2SO42- → 2PbSO4 + 2H2O

Kondisi Saat aki digunakan :


Saat aki menghasilkan listrik, Anoda Pb dan katoda PbO2 bereaksi dengan SO42
menghasilkan PbSO4. PbSO4 yang dihasilkan dapat menutupi permukaan lempeng anoda
dan katoda. Jika telah terlapisi seluruhnya maka lempeng anoda dan katoda tidak berfungsi.
Akibatnya aki berhenti menghasilkan listrik.

Saat aki menghasilkan listrik dibutuhkan ion H+ dan ion SO42- yang aktif bereaksi.
akibatnya jumlah ion H+ dan ion SO42 pada larutan semakin berkurang dan larutan elektrolit
menjadi encer maka arus listrik yang dihasilkan dan potensial aki semakin melemah. Oleh
karena reaksi elektrokimia pada aki merupakan reaksi kesetimbangan (reversibel) maka
dengan memberikan arus listrik dari luar (mencas ) keadaan 2 elektroda (anoda dan katoda)
yang terlapisi dapat kembali seperti semula. Demikian pula ion akan terbentuk lagi sehingga
konsentrasi larutan elektrolit naik kembali seperti semula.

Anoda PbO2 (-) : PbSO4 + 2H2O →PbO2+4H+ +SO42 + 2e-


Katoda Pb (+) : PbSO4 + 2e →Pb+SO42
Reaksi total : 2PbSO4 + 2H2O→ Pb+ PbO2 + 4H++2SO42-

Selama proses penggunaan maupun pengecasan aki terjadi reaksi sampingan yaitu elektrolisis
air dan tentu saja ada air yang menguap dengan demikian penting untuk menambahkan air
terdistilasi ke dalam baterai timbalBaru-baru ini jenis baru elektroda yang terbuat dari paduan
timbal dan kalsium, yang dapat mencegah elektrolisis air telah dikembangkanBaterai modern
dengan jenis elektroda ini adalah sistem tertutup dan disebut dengan baterai penyimpan
tertutup yang tidak memerlukan penambahan airBerikut adalah struktur Sel Aki Timbal
Asam :

6
2. Sel Nikel Basa
Mirip dengan baterai timbal, sel nikel-kadmium juga reversibelSelain itu dimungkinkan
untuk membuat sel nikel- kadmium lebih kecil dan lebih ringan daripada sel timbal. Jadi sel
ini digunakan sebagai batu baterai alat-alat portabel seperti: UPS, handphone dll.

Anoda Cd (-) : Cd+20H-Cd(OH)2 + 2e-


Katoda NiO2 (+) : NiO2 + 2H2O+ 2e→ Ni(OH)2 + 20H : Cd + NiO2 + 2H2O→
Cd(OH)2+ Ni(OH)2
Reaksi total : Cd + NiO2 + 2H2O→ Cd(OH)2+ Ni(OH)2

Berikut adalah struktur Nikel Basa :

3. Sel Perak Seng


Sel ini mempunyai kuat arus (1) yang besar dan banyak digunakan pada kendaran-kendaraan
balap Sel perak seng dibuat lebih ringan dibandingkan dengan sel timbal seng. KOH adalah
elektrolit yang digunakan dan elektrodenya berupa logam Zn (seng) dan Ag (perak).
Berikut adalah struktur Sel Perak Seng:

7
4. Baterai Litium
Terdiri atas litium sebagai anoda dan MnO2 sebagai oksidator (seperti pada baterai alkaline).
Baterai Litium ini dapat menghasilkan arus listrik yang lebih besar dan daya tahannya lebih
lama dibandingkan baterai kering yang berukuran sama. Berikut notasi dari baterai Litium:
Li | Li+(pelant non-air) KOH (pasta) MnO2Mn(OH)3C

c) Sel Bahan Bakar


Sel Bahan bakar merupakan sel Galvani dengan pereaksi pereaksinya (oksigen dan hidrogen)
dialirkan secara kontinyu ke dalam elektrode berpori. Sel ini terdiri atas anode dari nikel,
katode dari nikel oksida dan elektrolit KOH.
Reaksi yang terjadi:

Anode : 2H2(g) +40H-(aq) → 4H2O(l) + 4e-


Katode : O2(g) + 2H2O(l) + 4e →40H-(aq)
Reaksi sel : 2H2(g) + O2→2H2O(1)

8
2.3 Pengertian Sel Elektrolisis
Sel elektrolisis adalah reaksi yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Sel ini
merupakan sel elektrokimia yang digunakan untuk mendorong reaksi redoks non-spontan
lewat penerapan energi listrik.

Proses elektrolisis dalam bahasa yunani artinya 'untuk memutuskan', dalam hal ini elektrolisis
digunakan untuk mengurai zat atau senyawa kimia dengan memanfaatkan arus listrik.

Sel elektrolisis tersusun dari tiga komponen utama yaitu:


- Katode yaitu tempat terjadinya reaksi oksidasi yang bermuatan negatif untuk sel elektrolitik
- Anode yaitu tempat terjadinya reaksi reduksi yang bermuatan positif untuk sel elektrolisis
- Elektrolit zat penghantar energi listrik
- Sumber listrik sebagai penyuplai arus searah seperti baterai

Sel elektrolisis mempunyai dua elektroda bersifat negatif dan positif. Cara kerja sel
elektrolisis yaitu dengan menghubungkan sumber arah dari kutub negatif ke katode dan kutub
positif ke anode.

Kemudian terjadi over potential yang mendorong reaksi reduksi dan oksidasi non-spontan
dapat berjalan. Sehingga elektron dapat mengalir dari katode ke anode dan ion-ion positif
cenderung ke katode lalu tereduksi. Sementara ion-ion

Berikut persamaan kimia terkait reaksi sel secara keseluruhan


 Reaksi di Katoda: [Na+ + e- Na] x 2
 Reaksi di Anoda: 2Cl- Cl2 + 2e-
 Reaksi Sel: 2NaCl 2Na + Cl2

9
2.4 Pemanfaatan Sel Elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari
1. Penyepuhan logam (electroplating)
Tujuan penyepuhan logam melapisi logam dengan logam lain agar tidak mudah
berkarat.Misalnya penyepuhan perak yang biasa dilakukan pada peralatan rumah tangga,
seperti sendok, garpu, dan pisau.Logam yang akan disepuh dijadikan katode, logam
penyepuh sebagai anode.Sebagai larutan elektrolit digunakan larutan yang mengandung
logam penyepuh. Contoh : penyepuhan sendok besi oleh logam perak (Ag). Sendok besi
dipasang sebagai katode dan logam perak bertindak sebagai anode.Larutan elektrolitnya
adalah larutan AgNO3

Logam Ag di anode (sebagai electrode aktif) akan teroksidasi


Anode : Ag à Ag+ +e
Ion Ag+ pada larutan akan menuju katode (kutub negative) dan tereduksi
Katode : Ag+ + e à Ag
Logam Ag yang terbentuk akan menempel di sendok besi.

2. Produksi aluminium
Sel elektrolisis pada produksi Aluminium diperoleh dengan cara elektrolisis bijih aluminium.
Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
Katode : Al3+(aq) + 3 e– àAl(l)
Anode : 2 O2–(aq) à O2(g) + 4 e–
4Al3+(aq)+ 6O2–(aq) 4 Al(l) + 3O2(g)

10
3. Produksi natrium
Sel elektrolisis pada produksi Natrium diperoleh dengan cara elektrolisis lelehan NaCl yang
dikenal dengan Proses Down. Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
Katode : 2 Na+(l) + 2 e– 2 Na(l)
Anode : 2 Cl–(l) Cl2(g) + 2 e–
1 Na+(aq)+2Cl–(aq) 2 Na(l) + Cl2(g)

4. Pemurnian Logam
Pada pengolahan tembaga dari bijih kalkopirit diperoleh tembaga yang masih tercampur
dengan sedikit perak, emas, dan platina. Tembaga yang tidak murni dipisahkan dari zat
pengotornya dengan elektrolisis.

Tembaga yang tidak murni dipasang sebagai anoda dan tembaga murni dipasang sebagai
katoda dalam elektrolit larutan CuSO4 .tembaga di anoda teroksidasi menjadi Cu2+
selanjutnya Cu2+ direduksi di katoda.

Anode Cu (s) à Cu2+ (aq) + 2e


Katode Cu2+ (aq) + 2e à Cu (s)
anode semakin habis dan katoda semakin bertambah besar. Logam emas, perak, dan platina
terdapat pada lumpur anoda sebagai hasil samping pada pemurnian tembaga.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan:

Kegunaan sel volta dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai sel kering (baterai), sel perak
oksida, sel aki timbal asam, baterai litium, sel nikad (Nikel-Kadmium)dan sel bahan bakar.
Elektrokimia terbagi dalam dua bagian, yaitu pemanfaatan proses kimia ( Reaksi Redoks )
untuk menghasilkan listrik dan pemanfaatan arus listrik untuk menjalankan reaksi kimia.
Pemanfaatan reksi redoks untuk menghasilkan listrik dilakukan dalam perangkat yang disebut
Sel Volta, sedangkan pemanfaatan arus listik untuk melangsungkan reaksi kimia yang
dilakukan dalam Sel Elektrolisis. Sel Volta tersedia dalam berbagai jenis Baterai antara lain:
Aki dan Baterai kering (Sel Leclanche) termasuk dalam Baterai Konvensional, sedangkan
Baterai Litium termasuk dalam Baterai Modern berkinerja tinggi. Elektrolisis diterapkan
dalam proses Penyepuhan, Pemurnian Logam dan Pengolahan berbagai jenis zat kimia
(misalnya pada pembuatan Rayon).

3.2 Saran
Pemanfaatan reaksi Redoks dapat ditemukan dalam berbagai benda dalam kehidupan sehari-
hari, oleh karena itu jika kita jeli untuk menemukan dan mempelajarinya, maka akan dapat
memberi banyak manfaat bagi Kita, selain juga untuk menambah pengetahuan.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://dwiwahyunanti.blogspot.com/2015/10/kegunaan-elektrolisis-dalam-kehidupan.html?m=1

http://dewifarhan.blogspot.com/2016/09/makalah-kimia-pemanfaatan-sel-volta.html?m=1

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/materi-sel-volta-kelas-12

https://www.kompas.com/skola/read/2023/06/05/170000969/contoh-reaksi-elektrolisis-dalam-
kehidupan-sehari-hari

13

Anda mungkin juga menyukai