Anda di halaman 1dari 4

PENDAHULUAN

Baterai adalah sel galvanik, atau rangkaian sel galvanik gabungan, yang dapat
digunakan sebagai sumber arus listrik langsung pada tegangan konstan. Meskipun
pengoperasian baterai pada prinsipnya mirip dengan sel galvanik, baterai memiliki
keuntungan karena dapat berdiri sendiri dan tidak memerlukan komponen tambahan seperti
jembatan garam. Baterai adalah perangkat yang dapat mengonversi energi kimia yang
terkandung pada bahan aktif komponen penyusun baterai menjadi energi listrik melalui reaksi
elektrokimia reduksi dan oksidasi. Reaksi reduksi adalah reaksi penambahan elektron dan
penurunan bilangan oksidasi, sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron dan
penambahan bilangan oksidasi.

Terdapat dua klasifikasi baterai, yaitu baterai primer dan baterai sekunder. Baterai
primer adalah baterai yang tidak dapat diisi ulang dan hanya dapat digunakan sekali pakai,
sedangkan baterai sekunder adalah baterai yang dapat digunakan berkali-kali karena dapat
diisi ulang (rechargeable). Kemampuan baterai sekunder untuk diisi ulang dikarenakan reaksi
elektrokimianya yang bersifat reversible sehingga baterai sekunder dapat mengonversi energi
kimia menjadi energi listrik pada proses discharging dan mengonversi energi listrik menjadi
energi kimia pada proses charging.

Sebuah baterai primer tersusun atas tiga komponen penting, yaitu batang karbon
sebagai anoda (kutub positif baterai), seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif baterai) dan
pasta sebagai elektrolit (penghantar). Baterai memiliki sifat mengubah energi kimia menjadi
energi listrik. Komponen-komponen penting penyusun suatu baterai ternyata memiliki unsur
kimia yang dapat membahayakan dan mencemari lingkungan dan termasuk dalam kategori
limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Baterai Sel Kering

Sel kering karbon ditemukan oleh Ir. Georges Leclanche (1839-1882) yang paling
umum dan mudah didapatkan. Berbagai usaha peningkatan telah dilakukan sejak itu, tetapi
yang mengejutkan adalah desain awal tetap dipertahankan yaitu sel kering mangan. Sel
kering mangan terdiri dari bungkus dalam zink (Zn) sebagai elektroda negative (anoda),
batang karbon/grafit (C) sebagai elektroda positif (katoda) dan pasta MnO 2 dan NH4Cl yang
berperan sebagai larutan elektrolit. Sel kering yang paling umum, yaitu sel tanpa komponen
fluida, adalah sel Leclanché yang digunakan pada lampu senter dan radio transistor. Anoda
sel terdiri dari kaleng atau wadah seng yang bersentuhan dengan mangan dioksida (MnO 2)
dan elektrolit. Elektrolit terdiri dari amonium klorida dan seng klorida dalam air, pati
ditambahkan untuk mengentalkan larutan menjadi konsistensi. Batang karbon berfungsi
sebagai katoda, yang direndam dalam elektrolit di tengah sel.

Anoda : logam seng (Zn)

Katoda : batang karbon/gafit (C)

Elektrolit : MnO2, NH4Cl dan serbu k karbon (C)

Reaksi yang terjadi adalah:

Anoda Zn (-) : Zn (s) → Zn2+ (aq) + 2e-

Katoda C (+) : 2MnO2 (s) + 2NH4+ (aq) + 2e- → Mn2O3 (s) + 2NH3 (aq) + H2O(l)

Reaksi total : Zn (s) + 2MnO2 (s) + 2NH4+ (aq) → Zn2+ (aq) + Mn2O3 (s) + 2NH3 (aq) +
H2O(l)

Sel kering karbon banyak digunakan untuk radio, lampu senter, jam dinding, dan
mainan anak-anak. Pada sel Leclanche, reaksi oksidasi terjadi pada logam seng dan reaksi
reduksi terjadi pada karbon yang inert. Elektrolitnya adalah pasta yang basah terdiri dari
MnO2, ZnCl2, NHCl dan karbon hitam. Disebut sel kering karena dalam sel tidak terdapat
cairan yang bebas. Komponen dari baterai sel kering adalah sebagai berikut.
Ion Zn2+ dapat bereaksi dengan NH3 membentuk ion kompleks [Zn (NH 3)4]2+.
Potensial tiap sel Leclanche adalah 1,5 volt. Sel Leclanche tidak dapat diisi ulang, sehingga
disebut sel primer. Contoh sel kering antara lain baterai yang biasanya digunakan dalam
senter dan baterai berbentuk kancing yang digunakan dalam arloji dan kalkulator. Sel
Leclanche bisa diganti oleh baterai alkalin. Baterai ini terdiri dari anode seng, katode mangan
dioksida, dan elektrolit kalium hidroksida. Reaksi yang terjadi pada sel Leclanche dapat
ditulis seperti berikut:

Anode : Zn (s) + 2OH- (aq) → Zn (OH)2 (s) + 2e-

Katode : 2MnO2 (s) + 2H2O (l) + 2e- → 2MnO (OH) (s) + 2OH- (aq)

Zn (s) + 2MnO2 (s) + 2H2O (l) → Zn (OH)2 (s) + 2MnO (OH) (s)

Potensial dari baterai alkalin adalah 1,5 volt. Kelebihan baterai alkalin dibanding sel
Leclance adalah lebih tahan lama.

DAFTAR PUSTAKA

Satriady, Aditya, Wahyu Alamsyah, Aswad Hi Saad, Sahrul Hidayat. 2016. Pengaruh Luas
Elektroda Terhadap Karakteristik Baterai LiFePO4. Jurnal Material dan Energi
Indonesia. 6(2): 43 – 48.

Nasution, Muslih. 2021. Mengaplikasikan Sel Volta Dalam Pembuatan Baterai Sebagai
Penyimpan Energi. Journal of Electrical Technology. 6(3): 152 - 154.
Akbar, Irkham Aulia, Boni Pahlanop Lapanporo. 2015. Optimasi Tegangan Baterai Sel Basah
Menggunakan Metode Levenberg-Marquardt. 3(2): 62 – 68.

Da Lopez, Yos F. 2022. Sel Elektrokimia.

Anda mungkin juga menyukai