Body Chart
1. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Orang tua dari anak F mengeluh anaknya belum kuat untuk berdiri
sendiri dan berjalan serta kaku pada kedua kakinya,keluhan
dirasakan sejak klien berusia 8 bulan setelah mengaami sakit panas
tinggi. Keluhan dirasakan memberat saat klien sedang menangis atau
marah dan keluhan berkurang saat klien tidur dan di usap-usap
kakinya, keluhan dirasakan dalam 24 jam terus-menerus.
PRENATAL : Ketika hamil ibu klien pernah mengalami sakit flu dan gejala
tipes, kemudian berobat ke dokter praktik dan monum obat, namun ibu klien
lupa nama obat yang dikosumsi
PERINATAL : Ketika melahirkan, posisi janin tidak sungsang naun lahir secara
caesar karena ibu tidak kuat untuk mengejan dan proses kelahiran lama, klien
lahir dengan air ketuban dari ibu pecah duluan, kemudian klien lahir dengan
berat 3 Kg lebih 1 Ons, saat lahir klien menangis kurang kencang tetapi tidak
biru.
setelah mengalami panas tinggi saat usia 8 bulan perkembangan klien menurun
lebih 2 tahun, klien sudah mulai mampu berguling, merangkak, duduk sendiri
ketika menginjak usia1,5 tahun meskipun dengan sedikit kesulitan, klien juga
mampu berdiri dengan pegangan namun tidak lama dan tidak seimbang serta
Selain itu klien mampu secara aktif menggunakan sendok dan gelas sendiri.
disertai batuk dengan dahak yang sulit keluar, kemudian sempat di opname di
rumah sakit selama beberapa minggu, saat usia 4 bulan klien juga pernah jatuh
dari tempat tidur namun orang tua tidak mengetahui posisi jatuhnya. Orang tua
klien aktif membawa klien untuk mengikuti kegiatan posyandu tiap 1 bulan
sekali
5. RIWAYAT KELUARGA
Tidak ada keluarga klien yang pernah mengalami gangguan yang
serupa
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. INSPEKSIUMUM
STATIS : Saat tidur terlentang tungkai bawah klien nampak cenderung ekstensi
secara keseluruhan dan terlihat kaku serta saling menyilang antara satu tungkai
ketika AFO dilepas nampak kedua ankle dalam posisi plantar fleksi.
2. INSPEKSI KHUSUS
Dalam observasi yang dilakukan ditemukan abnomalitas pola ekstensi
pada neck dan trunk, bahu cenderung retraksi, dan postur kyphosis.
3. PALPASI
Terdapat peningkatan tonus pada kedua tungkai, terutama pada otot adductor
hip, gastrocnemius dan hamstring
4. PEMERIKSAAN SPESIFIK
a. Modifield Asworth
Medial hamstring (1), Quadriceps (1), Ekstensor knee (1),
Plantar fleksor (1), Fleksor Elbow (1)
b. Pemeriksaan reflek
sucking, rooting, ATNR, STNR (-) dan reflek Moro,
babinski (+).
c. Plantar flexion clonus dengan nilai 1
d. GMFM : 68,64%
(Anak berada di dimensi C dengan keterangan anak belom mapu berdiri dan
berjalan secara mandiri atau belom kuat )
C. DIAGNOSIS FISIOTERAPI
Impairment
Peningkatan tonus otot medial hamstring, quadriceps, ekstensor knee,
Functional Limitation
Kesulitan ketika berdiri sendiri dan berjalan
D. INTERVENSI FISIOTERAPI
1. Teknologi intervensi Fisioterapi beserta tujuan
a. Neurosenso, berttujuan untuk memberikan stimulasi sensoris pada otak
b. Inhibisi spastisitas, bertujuan agar spastisitas dapat menurun
c. Latihan berdiri, bertujuan agar anak dapat melakukan aktivitas secara mandiri
b. Inhibisi spastisitas
- Posisi klien tidur terlentang menghadap ke fisioterapis
- Fisioterapis mempalpasi tendon klien kemudian lakukan tendon gate dengan
cara massage atau tekanan pada tendon sambil meluruskan AGA dan AGB dan
lakukan stretch dengan cara menarik perlahan-lahan pada AGA dan AGB yang
spastik. Dilakukan 8 kali pengulangan.
c. Latihan berdiri
- Anak diposisikan duduk dengan kaki dan lutut fleksi seperti jongkok kemudian
stimulasi anak agar dapat berdiri dengan mendorong tubuh anak ke depan yang
kemudian anak akan berusaha untuk mengangkat badanya.
E. EVALUASI
- PEMERIKSAAN ASWORTH
Fleksor elbow 0 1 0 1
Medial hamstring 1 1 1 1
Quadriceps 1 1 1 1
Ekstensor knee 1 1 1 1
Plantar fleksor 1 1 1 1
- GMFM
SEBELUM TERAPI SESUDAH TERAPI
04 APRIL 2020 04 APRIL 2020
…………………, …………………………
Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik
_______________________________ __________________________________