Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Praktik Keperawatan Medikal Bedah Profesi
Pembimbing: Yunita Sari, S.Kep., Ns., MHS., Ph.D.
CI: Trianingsih, S.Kep.,Ns
a. Identitas Klien
1) Nama : Tn. APWK
2) Tgl lahir/Umur :13-07-1994/27 tahun
3) RM : 02179226
4) Jenis Kelamin : Laki-laki
5) Pendidikan : Sarjana
6) Pekerjaan : Guru SMK dan pemilik bisnis frozen food
7) Alamat : Kebasen RT 3/RW 1, Talang, Tegal
8) Diagnosis Media : Open fraktur multipel tibia-fibula sinistra 1/3 severe
comminutive type grade 3B
9) Tanggal masuk RS : 04 Oktober2021
10) DPJP : dr. Khrisnanto
d. Pemeriksaan Fisik
- Keadaan Umum: compos mentis, GCS 15 (E4V5M6), EWS hijau, risiko jatuh
sedang.
- Tanda-Tanda Vital:
BP: 140/90 mmHg; HR: 98x/menit; irama reguler; T: 37 0C, RR: 20x/menit; SPO2
99%
- TB/BB : 167 cm / 55 kg; IMT 19,72
- Pasien mendapatkan tranfusi 4 kantong darah 220 cc golongan darah A Rh +,
jenis komonen PRc
- Pemeriksaan Head to Toe
1) Kepala
- Inspeksi: lesi dan edema (-), distribusi rambut rata, beruban, kepala
simetris, benjolan (-), perdarahan (-), warna kulit sawo matang.
- Palpasi: nyeri tekan (-), masa (-)
2) Mata
- Inspeksi: fungsi penglihatan baik, pupil isokor, reflek terhadap cahaya
baik, sclera berwarna putih, konjungtiva anemis (-), alis dan bulu mata
normal, mata simetris, bengkak dan luka (-).
- Palpasi: nyeri tekan di palpebra (-), masa (-)
3) Telinga
- Inspeksi: kedua telinga simetris, telinga besih, luka (-), pengeluaran cairan
(otorea) maupun darah (-), berdenging (-), fungsi pendengaran baik.
- Palpasi: nyeri tekan (-), masa (-)
4) Hidung
- Inspeksi: hidung simetris, luka (-), sumbatan (-), tanda radang/infeksi (-),
mukosa merah muda, deviasi septum (-), nafas cuping hidung (-).
- Palpasi: nyeri tekan (-), masa (-)
5) Mulut dan Bibir
- Inspeksi: bentuk simetris, bibir lembab, lidah berwarna merah muda, nafas
bau khas, stomatitis dan gingivitis (-), mukosa mulut lembab dan berwarna
merah muda, tonsillitis (-), gigi berwarna putih kekuningan, menelan (+).
- Palpasi: nyeri tekan (-)
6) Leher
- Inspeksi: leher simetris, peningkatan JVP (-), pembesaran kelenjar tiroid
dan getah bening (-), tidak terdapat pergeseran posisi trakea, lesi (-).
- Palpasi: denyut arteri teraba +2 (normal), nyeri tekan (-). Masa/benjolan (-)
7) Jantung
- Inspeksi: bentuk dan ukuran dada simetris, barrel chest (-), lesi (-), edema
(-), integritas kulit baik, ictus cordis terlihat di ICS 5 midclavicula kiri
- Palpasi: ictus cordis teraba di ICS 5 midclavicula kiri, nyeri tekan (-).
- Perkusi: bunyi jantung redup dan tidak ada dilatasi jantung
- Auskultasi: terdengan bunyi S1 > S2 (lub-dup), bunyi murmur jantung (-),
bunyi gallop (-), bunyi jantung tambahan (-)
8) Paru-paru
- Inspeksi: dada dan perkembangan paru simetris, pectus carinatum (-),
pectus excavatum (-), barrel chest (-), takipneu/bradipneu (-), tidak
terdapat sianosis/lesi/retraksi dada.
- Palpasi: ekspansi dinding dada simetris, krepitasi (-), taktil fremitus baik,
massa abnormal (-), nyeri tekan/nyeri ketika bernafas (-)
- Perkusi: bunyi sonor disepanjang lapang paru
- Auskultasi: terdengar suara bronkovesikuler di perbancangan trakea dan
bronkus; suara vesikuler di seluruh lapang paru; suara
wheezing/mengi/crackles (-).
9) Abdomen
- Inspeksi: dinding perut datar, luka (-), hiperpigmentasi (-), tumor (-), asites
(-), flatus (+)
- Auskultasi: bising usus 10x/menit
- Perkusi terdapat bunyi timpani pada abdomen,
- Palpasi: nyeri tekan (-).
10) Perkemihan
Pasien mengatakan BAK melalui selang dan terlihat terpasang kateter urine
11) Genitalia, Anus dan Rektum:
- Inspeksi: terpasang kateter urin, pasien mengatakan kebersihan terjaga,
tidak terdapat kelainan genetalia, tidak terdapat hemoroid
12) Ekstermitas:
- Inspeksi: tangan kanan terpasang infus, anggota gerak lengkap, tidak
terdapat polidaktil/silidaktil, tonus otot baik, fraktur tibia-fibula sinistra
dan terpasang fiksasi eksternal, koordinasi dan kesimetrisan gerak kurang
baik, tidak terdapat edema perfier, tidak terdapat varises pada ekstermitas,
luka insisi (+) pada tunkai kaki kiri dibalut kasa, sianosis (-), kekuatan otot
ekstremitas terganggu pada kaki kiri
5 5
5 1
- Palpasi: Nyeri tekan (+) pada kaki kiri, massa abnormal (-), akral hangat,
CRT<2 detik
e. Pemeriksaan Penunjang
- SARS CoV-2 Antigen test pada 4 Oktober 2021: negatif
- Pemeriksaan Koagulasi pada 4 Oktober 2021:
- Hasil Laboratorium
2. Diagnosis Keperawatan
NO. DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS pasien mengatakan: Agen cedera Nyeri akut
Hasil pengkajian nyeri: fisik
- P: Pasien mengatakan nyeri post opeasi fraktur tibia-
fibula sinistra.
- Q: Pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk benda
tumpul/senut-senut
- R: Nyeri terasa di kaki kiri dan kepala.
- S: Pasien mengatakan skala nyeri 6
T: Nyeri hilang timbul, nyeri timbul jika di pegang
atau digerakkan pada bagian kaki kiri yang dioperasi.
Ekspresi wajah seperti menahan sakit saat perawatan
luka.
- Mengalami kecelakaan pada 4 Oktober 2021 dan
menjalani operasi pada 5 Oktober 2021.
- Pasien mengeluh sakit kepala, badan pegal-pegal,
gangguan pola tidur, terbangus di tengah malam dan
tidur tidak nyenyak.
DO:
- Diagnose medis Open fraktur Multipel tibia-fibula
sinistra 1/3 severe comminutive type grade 3B.
- Post operasi cito debridement, OREF hybrid (OREF
Tibia + ORIF fibula), dan back slab.
- Ekspresi wajah seperti menahan sakit saat perawatan
luka.
- Ekanan drah 140/90 mmHg
- Mendapatkan IV ketorolac 3x30 mg
2. DS pasien mengatakan: Perubahan Kerusakan
- Masih bias merasakan nyeri dan sentuhan pada kaki sirkulasi integritas
kiri. jaringan
- Kaki kiri terasa nyeri seperti ditusuk benda
tumpul/senut-senut.
DO:
- Tedapat luka post operasi di kaki kiri dan dibalut
kasa.
- Terpasang Terpasang fiksasi eksternal waire
(OREF).
- Kaki kiri teraba hangat
- Pasien dapat menggerakan ujung jari kaki kiri.
- Luka kemerahan dan terdapat jahitan luka.
- Tranfusi darah 4 kantung 220 cc golongan darah A
Rh +, jenis komonen PRc
- Hasil pemeriksaan laboratorium (6/10/2021): Hb 7,7
g/dL; Leukosit darah 13770 /uL (H)
- Terpasang infus RL 20 tpm
- Mendapatkan IV cefazolin 3x1 gr; Metrodiazole
3x500 mg; gentamicin 2x80 mg.
3. DS Pasien mengatakan: Kerusakan Gangguan
- Nyeri kaki kiri skala 6 pada kaki kiri hilang timbul. integritas mobilitas fisik
- Sulit menggerakkan kaki kiri dan sakit ketika struktur
digerakan atau ditekan. tulang
DO:
- Terpasang fiksasi eksternal waire (OREF).
- Kekuatan otot kaki kiri 2
- Pasien mengalami penurunan rentang gerak dan
hanya berbaring di tempat ditur
- Gerakan di tempat tidur terbatas.
- Terpasang kateter urin.
- Berpakaian, mobilitas di tempat tidur, dan berpindah
dibantu rang lain dan alat.
- Risiko jatuh sedang.
- Hb 7,7 g/dL (6/10/2021); eritrosit 2,65 106/uL (L)
5. Evaluasi Keperawatan
DIAGNOSIS
NO HARI/TANGGAL EVALUASI (SOAPI)
KEPERAWATAN
1. Jumat, 9 Oktober Nyeri akut b.d agen S:
2021 cedera fisik - P: Pasien mengatakan nyeri post opeasi fraktur tibia-fibula sinistra.
- Q: nyeri seperti ditusuk benda tumpul/senut-senut
- R: Nyeri terasa di kaki kiri dan kepala.
- S: skala nyeri menurun dari 6 menjadi 4 setelah perawatan 3 x 24 jam
- T: Nyeri hilang timbul, nyeri timbul jika di pegang atau digerakkan pada bagian kaki kiri
yang dioperasi.
- Pasien mengatakan sering tidur dan terbangun pada malam hari sudah berkurang dan
sudah bisa tidur lebih nyenyak disbanding sebelumnya.
- Pasien mengatakan akan meningkatkan kualitas istirahat dan tidur.
- Pasien mengatakan akan memonitor serta meminimalisir nyeri saat timbul.
- Pasien mengatakan telah memonitor dan menangani nyeri dengan teknik relaksasi napas
dalam.
O: Compos mentis, GCS 15, BP 130/70 mmHg, HR: 84x/menit; irama reguler; T: 36,5 0C,
RR: 20x/menit; SPO2 99% ekspresi wajah seperti menahan sakit ketika perawatan luka;
pasien kooperatif; alergi (-)
A : nyeri akut teratasi sebagian
Outcome Skor Awal Ekspekasisskor akhir Saat ini
Menggunakan tindakan pencegahan 2 Meningkat-5 4
Menggunakan tindakan 2 Meningkat-5
4
pengurangan nyeri non-farmakologi
Mengenali tanda-gejala nyeri 3 Meningkat-5 5
Keluhan nyeri 3 Menurun-5 4
Pola tidur 3 Cukup menurun-4 4
Tekanan darah 2 Menbaik-5 4
P: Seteah dilakukan manajemen nyeri selama 3x24 jam diharapkan nyeri pasien dapat
teratasi
I : Kaji dan monitor keluhan, kondisi dan TTV pasien, berikan terapi farmakologi sesuai
program, motivasi pasien untuk meningkatkan istirahat tidur, motivasi penerapan teknik
relaksasi napas dalam dan teknik relaksasi yang sudah dilakukan seperti mendengarkan
musik islami, menonton youtube, dan bermain Hp.
Kerusakan S:
integritas jaringan - Pasien memahami dan telah melakukan perubahan posisi miring kanan-kiri, duduk secara
b.d perubahan bertahap.
sirkulasi - Pasien mengatakan telah mengonsumsi makanan tinggi protein dan kalori seperti telur
rebus dan menghabiskan makanan yang disediakan ahli gizi.
- Pasien tahu dan telah memonitor tanda dan gejala infeksi..
- Pasien akan melakukan perawatan luka dibantu perawat jika sudah di rumah.
O:
- Compos mentis, GCS 15, BP 130/70 mmHg, HR: 84x/menit; irama reguler; T: 36,5 0C,
RR: 20x/menit; SPO2 99%,
- Pasien mampu menggerakkan badan tetapi terbatas.
- Luka operasi rembes, kemerahan, bengkak, dan teraba hangat.
- Alergi (-)
- Hasil pemeriksaan laboratorium (8/10/2021): Hb 9,7 g/dL; Leukosit darah 12060 /uL (H)
- Terpasang infus NaCl 0,9 % 20 tpm
- Pasien kooeratif
A: Kerusakan integritas jaringan teratasi sebagian
Outcome Skor Awal Ekspekasisskor akhir Saat ini
Hidrasi 2 Meningkat-5 4
Perfusi jaringan 2 Cukup meningkat-4 3
Kerusakan lapisan kulit dan 2 Cukup menurun-4
3
jaringan
Perdarahan 4 Menurun-5 5
Kemerahan 2 Cukup menurun-4 3
Suhu kulit 3 Menurun-5 5
P: Seteah dilakukan manajemen nyeri selama 3x24 jam diharapkan Kerusakan integritas
jaringan pasien dapat teratasi
I: Kaji dan monitor kondisi pasien, berikan terapi farmakologi sesuai program, motivasi
pasien untuk mengonsumsi makanan tinggi kalori dan protein, motivasi untuk makan dan
minum adekuat, konsultasikan perkembangan pasien kepada dokter dan perawat
penanggung jawab, motivasi perawatan luka di rumah.
Gangguan S:
mobilitas fisik b.d - Pasien mengeluh kepala pusing dan pinggang terasa sakit, badan terasa pegal-pegal.
kerusakan - ADL (toileting, ganti baju, mobilitas di tempat tidur, dan berpindah) dibantu keluarga dan
integritas struktur alat, makan bias sendiri.
tulang - Mengajak keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan miring
kanan-kiri, duduk secara bertahap dan teratur meskipum masih terbatas.
- Pasien mengetahui tujuan dan cara melakkan pergerakan atau mobilisasi.
- Pasien akan melakukan mobilisasi sedini mungkin secara bertahap.
O:
- Compos mentis, GCS 15, BP 130/70 mmHg; 84x/menit; irama reguler; T: 36,5 0C;
20x/menit; SPO2 99%,
- Pasien melakukan pergerakan di tempat tidur dengan bantuan keuarga tetapi masih
terbatas.
- Kekuatan otot kaki kiri 2
- Gerakan di tempat tidur terbatas.
- Risiko jatuh sedang; terpasang kateter urin dan infus di tangan kanan.
- Tungkai kaki kiri pasien terpasang fiksasi eksternal (OREF).
- Hasil pemeriksaan laboratorium (8/10/2021): Hb 9,7 g/dL; Leukosit darah 12060 /uL (H);
eritrosit 3,34 106/uL (L)
- Pasien kooperatif selama tindakan keperawatan.
A: Gangguan mobilitas fisik teratasi sebagian.
Outcome Skor Awal Ekspekasisskor akhir Saat ini
Pergerakan ekstremitas kiri 1 Cukup meningkat-4 3
Kekuatan otot 2 Cukup meningkat-4 2
ROM 2 Cukup meningkat-4 3
Nyeri 3 Menurun-5 4
Gerakan terbatas 2 Cukup menurun-4 4
P: Seteah dilakukan manajemen nyeri selama 3x24 jam diharapkan gangguan mobilitas
fisik pasien dapat teratasi
I: Kaji dan monitor kondisi pasien, berikan terapi farmakologi sesuai program, motivasi
pasien untuk meningkatkan mobiisasi dini dibantu keluarga secara bertahap dan teratur,
konsultasikan perkembangan pasien kepada dokter dan perawat penanggung jawab.
B. Kesimpulan
Dari asuhan keperawatan yang telah disusun menunjukkan bahwa diagnosis keperawatan yang dapat diambil adalah nyeri
akut berhubungan dengan agen cedera fisik, kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan perubahan sirkulasi, dan
gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan integritas struktur tulang.
Luaran pada diagnosis nyeri akut berupa kontrol nyeri dengan intervensi manajemen nyeri dan pemberian analgesic.
Luaran pada diagnosis kerusakan integritas jaringan berupa integritas jaringan dengan intervensi perawatan integritas jaringan
dan perawatan luka. Terakhir luaran untuk diagnosia gangguan mobilitas fisik yaitu pergerakan dengan rencana intervensi
bantuan mobilisasi.
Hasil evaluasi tindakan keperawatan yang telah direncanakan dan diimplementasikan menujukkan bahwa masalah nyeri
akut berhubungan dengan agen cedera fisik, kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan perubahan sirkulasi, dan
gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan integritas struktur tulang dapat teratasi sebagian.