2114901101
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
DENPASAR
2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN
NEGLECTED CLOSE FRAKTUR LEFT DISTAL RADIUS
DI RUANG ANGSOKA III RSUP SANGLAH
TANGGAL 02 FEBRUARI S/D 04 FEBRUARI 2022
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 02 Februari 2022 pukul 09.00 Wita di ruang
Angsoka III RSUP Sanglah dengan teknik wawancara, observasi, pemeriksan fisik dan
catatan rekam medis pasien.
1. PENGUMPULAN DATA
a. Identitas Pasien
Pasien Penanggung
(Anak)
Nama : Ny. S Tn. N
Umur : 58 th 29th
Jenis kelamin : Perempuan Laki-laki
Agama : Hindu Hindu
Pendidikan : SD SMA
Pekerjaan : Siswa Wiraswasta
Status : Kawin Belum Kawin
Suku/Bangsa : Bali/Indonesia Bali/Indonesia
Alamat : Tanjung Benoa Tanjung Benoa
No Telepon : 081xxxxxxxxx 081xxxxxxxxx
No CM : 220xxxxx -
MRS : 30 Januari 2022 -
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama masuk rumah sakit
Pasien mengeluh nyeri pada pergelangan tangan kirinya akibat terjatuh sekitar
1,5 bulan yang lalu
2) Keluhan utama saat pengkajian
Pasien mengeluh nyeri pada tangan kirinya terutama saat bergerak.
3) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh nyeri pada pergelangan tangan kirinya akibat terjatuh dijalan
yang licin dirumah sekitar 1,5 bulan yang lalu dengan posisi tangan yang
menumpu bagian tubuh. Setelah jatuh pasien mengatakan tangannya terasa
sakit dan tidak bisa digerakkan, terutama pada tangan kiri sangat sulit
digerakkan dan terasa sangat sakit. Keluarga pasien mengatakan pasien sudah
sempat diajak berobat ke Dokter namun pasien menolak untuk dilakukan
tindakan Operasi pada saat itu pasien memilih untuk melakukan pengobatan
dirumah saja.
Pada tanggal 30 Januari 2022 karena kondisi pasien memburuk yang mana
pasien mengeluh sangat nyeri pada pergelangan tangan kiri, mengeluh
tangannya bengkak, mengeluh tangan kirinya bengkong atau ada perubahan
bentuk serta tidak bisa menggerakan jari-jari tangannya. Dengan demikian
pada pukul 14.00 wita pasien dibawa kembali ke RSUP Sanglah untuk
dilakukan tindakan lebih lanjut terkait kondisinya. Setibanya di RS pasien
langsung di tangani oleh dokter di Poliklinik Bedah Orthopedi dan dilakukan
observasi terkait kondisi pasien dan pasien di diagnosa mengalami Neglected
Close Fraktur Left Distal Radius sehingga pasien harus di rawat inap di Ruang
Angsoka III RSUP Sanglah. Selanjutnya pada tanggal 01 Februari 2022 pukul
14.30 pasien dilakukan tindakan Bedah ORIF di area pergelangan tangan kiri
di ruang OK Wing Amerta RSUP Sanglah. Selanjutnya pada pukul 18.45 wita
pasien telah selesai dilakukan tindakan bedah dan telah selesai dilakukan
observasi sehingga pasien dipindahkan kembali ke ruang Angsoka III.
Pengkajian dilakukan pada tanggal 02 Februari 2022 pada pukul 09.00 wita
saat post operasi. Saat pengkajian ditemukan keluhan pasien, pasien
mengatakan nyeri pada tangan kirinya karena baru selesai menjalani operasi
(fraktur). Pemeriksaan TTV pasien didapatkan hasil TD: 110/70 mmHg, Suhu
36,5, Nadi: 84 x/menit, Respirasi: 20 x/menit.
Therapi Medis yang diberikan :
IVFD Nacl 0.9% 20 tetes/ menit.
Paracetamol 500 mg tiap 6 jam (PO)
Ketorolac 30 mg tiap 8 jam (injeksi IV)
Ceftriaxon 1 gr tiap 12 jam (injeksi IV)
4) Riwayat penyakit sebelumnya
Pasien mengatakan tidak pernah patah tulang sebelumnya. Pasien mengatakan
tidak memiliki penyakit Jantung, Asma, dan penyakit menular lainnya.
5) Riwayat penyakit keluarga
Keluarga pasien mengatakan dikeluarganya tidak ada yang mempunyai
riwayat penyakit menular dan turuanan seperti diabetes, jantung dan Tbc
6) Genogram
x X x X
x x X
7)
Keterangan :
= Laki –laki
= Perempuan
= Pasien
X = Meninggal
= Tinggal serumah
= Garis keturunan
c. Pola Kebiasaan
1) Bernafas
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan sebelum sakit tidak mengalami
kesulitan bernapas
Saat Pengkajian : Jenis kegiatan utama tidak ada, aktivitas yang biasa
dilakukan makan dan minum, pasien mengatakan nyeri
jika tangan kiri digerakan
5) Istirahat dan tidur
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan biasa tidur 30-45 menit pada siang
harinya dan pada malam harinya biasa tidur 6-7 jam.
Pasien tidur pada malam hari pukul 21.00 wita dan
bangun pukul 05.00 wita.
9) Rasa aman
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan selalu merasa aman
13) Belajar
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan belum tau tentang penyakitnya yaitu
fraktur pada tangan kirinya sehingga pasien memilih untuk melakukan
perawatan dirumah
Saat Pengkajian : Pasien mengatakan belum tau tentang penyakitnya,
pasien juga mengatakan tidak mengerti cara perawatan
atau membersihkan luka post operasi saat dirumah.
14) Ibadah
Sebelum Pengkajian: pasien mengatakan sembahyang 1 kali pada saat sore
hari
d. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
a) Kesadaran :
□ composmentis/sadar penuh,
Data lain : Tidak ada data lainnya.
c) Postur Tubuh :
□ tegak, □ lordosis, □ kifosis, □ skoliosis,
Data lain : Tidak ada data lainnya.
d) Cara Berjalan : □ lancar terkoordinir, □ terganggu,
Data lain : Tidak ada data lainnya.
f) Keadaan Kulit
Warna :□
normal
Turgor :
□ elastis, □ kurang elastis, □ jelek
Kebersihan: □
bersih, □ kurang bersih, □ kotor
□
ada: □ terbuka, □
tertutup
Data lain : terdapat luka tertutup pada tangan kiri pasien yang sudah
dibalut
Gambar :
Depan Belakang
2) Kepala
a) Kulit kepala :
□ bersih, □ kotor : □ ketombe, □ kutu
b) Rambut : □ rontok, □
beruban, □ merah
c) Nyeri tekan : tidak ada
Luka : Tidak ada Lokasi : tidak ada
Gambar
3) Mata
5) Telinga
a) Keadaan : □ Bersih, □ Secret, □ Darah
b) Nyeri : □tidak nyeri, □ nyeri tekan
c) Pendengaran : □ baik/normal, □terganggu
Data lain : Tidak ada data lainnya
6) Mulut
a) Mukosa bibir :□
mukosa lembab, □ bibir sianosis, □
pucat, □ kering
b) Gusi : tidak berdarah
c) Gigi :□ gigi lengkap, □
gigi bersih, □
caries/karang gigi, □ berlubang
d) Lidah :□ bersih, □ kotor,
e) Tonsil : □normal, □ hyperemia pada tonsil, □tonsil
membesar, □faring radang
Data lain : Tidak ada data lainnya.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
7) Leher
a) Inspeksi
Keadaan :
□ baik/normal, □ Pembengkakan kelenjar tiroid, □
distensi vena jugularis, □ kaku kuduk
b) Palpasi : □ kelenjar limfe membesar, □kelenjar
parotis membesar, □Pembengkakan kelenjar tiroid,
□deviasi trakea, □teraba massa/tumor
Data lain : Tidak ada data lainnya
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
8) Thorax
a) Inspeksi
(1) Bentuk :□ simetris, □ asimetris
(2) Gerakan dada : □
bebas, □ terbatas, □ retraksi dada, □
palpitasi
(3) Payudara :
□ simetris, □ asimetris
Lain-lain : Tidak ada
b) Palpasi
● Pengembangan dada :□ simetris, □ asimetris
● Vibrasi tactile premitus :□ simetris, □ asimetris
● Nyeri tekan : Tidak ada
c) Perkusi
Suara paru :□ Sonor/resonan, □ dullnes, □ hypersonor
d) Auskultasi
● Suara paru :□
vesikuler/normal, □ ronchi, □ wheezing
□ rales
● Suara jantung : □
Regular, □S1-S2 tunggal, □ Murmur, □
Gallop
Data lain : Tidak ada data lainnya
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
9) Abdomen
a) Inspeksi
● Pemeriksaan : □ distensi abdomen, □ ascites
● Luka :□
tidak ada, □ ada, Lokasi…………
Luas :-
Warna : -
Pus :-
10) Genetalia
a) Keadaan : □Bersih, □ Keputihan, □ Darah
b) Letak Uretra : □Normal, □ Epispadia, □ Hipospadia
c) Prosedur invasife : □ Tidak
□ Ya, Terpasang dower catheter,
Data lain : tidak ada
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
11) Anus
Keadaan :□
Bersih, □ Hemoroid
a) Ektremitas Atas :□
pergerakan terbatas, □ mengalami fraktur
radius distal pada ekstremitas kiri
ekstremitas atas kanan Terpasang infuse NS 20 tpm
Data lain : Fraktur Left distal radius (sudah dibalut)
b) Ektremitas Bawah : □pergerakan bebas, □ deformitas, □
Oedema, □ Sianosis pada ujung kuku, □ Clubbing
finger, □ CRT >3detik
c) Kekuatan Otot
555 111
555 555
E. pemeriksaan Laboratorium
1. Foto Rontgen
Malignment
Tampak Fraktur komplit pada distal os radius sinistra ekstraarticular dengan dorsal
angulation, displacement (+), shortening (+), callus Formation (+)
Trabekulasi tulang normal
Celah dan permukaan sendi diluar lesi tampak baik
Tampak soft tissue swelling regio wrist sinistra
2. Pemeriksaan Laboratorium
2. ANALISA DATA
Analisa Data Pasien Ny. S dengan Neglected Close Fraktur Left Distal Radius
di Ruang Angsoka III RSUP Sanglah Denpasar
Tanggal 02 Februari s/d 04 2022
Terputusnya
kontinuitas jaringan
akibat prosedur
pembedahan
Resiko Infeksi
4. ANALISA MASALAH
a) P : Nyeri Akut
E : Agen pencedera fisik (trauma)
S : Pasien mengatakan nyeri pada tangan bagian kiri karena setelah
operasi fraktur. (P): Terputusnnya konituitas tulang/fraktur, (Q): nyeri
terasa seperti tertusuk-tusuk (R): nyeri pada tangan kiri dibagian
pergelangan pasien (S): 5 dari 0-10 skala nyeri yang diberikan (T):
Nyeri dirasakan saat pasien menggeser dan menggerakkan tangannya
dan saat bergerak.
Proses Terjadinya:
Fraktur disebabkan oleh karena ada trauma langsung ataupun tidak
langsung, apabila trauma tersebut terjadi maka jaringan tidak kuat
menahan kekuatan dari luar sehingga menyebabkan fraktur. Fraktur
tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada bagian yang lunak
sehingga jaringan saraf akan rusak atau menyebabkan fungsi saraf
menurun dan juga dapat menyebabkan impuls nyeri akan dibawa ke
otak sehingga otak akan menerjemahkan impuls nyeri seperti
serotonin, histamine, ion kalium, bradykinin, prostaglandin yang akan
mengakibatkan respon nyeri.
Akibat jika tidak ditanggulangi:
Nyeri akan semakin bertambah dan lama dirasakan sehingga dapat
menyebabkan pasien tak sadarkan diri, selain itu beresiko juga
menyebabkan syok neurogenik.
b) P : Defisit Pengetahuan
E : Kurang terpapar informasi
S : Pasien mengatakan nyeri pada pergelangan tangan kirinya akibat
terjatuh dijalan yang licin dirumah sekitar 1,5 bulan pasien sudah
sempat diajak ke dokter tetapi pasien memilih untuk melakukan
perawatan dirumah, pasien mengatakan belum tau tentang penyakitnya,
pasien juga mengatakan tidak mengerti cara perawatan atau
membersihkan luka post operasi saat dirumah.
Proses Terjadinya:
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan diantaranya usia, pengalaman
Pendidikan dan sosial ekonomi. Dimana apabila seseorang memiliki
keterbatasan kognitif, salah interpretasi informasi, kurang pajanan,
kurang minat dalam belajar, dan tidak familier dengan informasi
sehingga seseorang akan mengalami defisit pengetahuan yang akan
berdampak pada pemelihaharaan kesehatan tidak efektif
c) P : Resiko infeksi
E : Sisi masuknya organisme sekunder terhadap pembedahan (luka post operasi)
Proses terjadinya:
Karena terjadinya kerusakan perlindungan kulit disertai dengan
kerusakan jaringan akibat pembedahan maka akan memperngaruhi
fungsi dan salah satunya adalah sebagai perlindungan tubuh dari
bakteri, virus, jamur akan menurun sehingga resiko infeksi sangat
tinggi.
Akibat jika tidak ditanggulangi: Dapat memperparah luka
5. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (Trauma) ditandai dengan
pasien mengatakan nyeri pada tangan kirinya karena baru selesai menjalani
operasi (fraktur), (P): terputusnnya konituitas tulang/fraktur (Q): nyeri seperti
tertusuk-tusuk, (R): nyeri pada tangan kiri dibagian pergelangan, (S): skala nyeri
5 dari (0-10) skala nyeri yang diberikan, (T): Nyeri dirasakan saat pasien
menggeser dan menggerakkan tangannya dan saat bergerak. Pasien tampak
meringis, tampak terdapat balutan pada luka fraktur, Tanda-tanda vital: TD:
110/70 mmHg, Suhu 36,5°C, Nadi: 84 x/menit, Respirasi: 20 x/menit,
b. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi ditandai
dengan Pasien mengatakan nyeri pada pergelangan tangan kirinya akibat terjatuh
dijalan yang licin dirumah sekitar 1,5 bulan pasien sudah sempat diajak ke dokter
tetapi pasien memilih untuk melakukan perawatan dirumah, pasien mengatakan
belum tau tentang penyakitnya, pasien juga mengatakan tidak mengerti cara
perawatan atau membersihkan luka post operasi saat dirumah. Pasien tampak
tidak mengerti terkait penyakitnya, pasien tampak bertanya cara melakukan
perawatan luka dirumah.
c. Resiko infeksi berhubungan dengan sisi masuknya organisme sekunder terhadap
pembedahan (luka operasi) ditandai dengan Terdapat Luka operasi sepanjang 5
cm, luka pasien masih basah tidak ada pus dan darah, Suhu 36,5°C
B. PERENCANAAN
1. Prioritas Masalah Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (Trauma)
b. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi
c. Resiko infeksi berhubungan dengan sisi masuknya organisme sekunder terhadap pembedahan (luka operasi)
paham tentang
penyakit, kondisi,
prognosis dan program
Edukasi
pengobatan
2. Pasien mampu 2. Jelaskan secara 2. Membuat pasien
menjelaskan kembali detail dengan paham mengenai
apa yang dijelaskan menggunakan penyakitnya yang
perawat/tim kesehatan bahasa yang meliputi:
lainnya mudah untuk pengertian,
dipahami patofisiologi
mengenai penyakit perjalanan
Fraktur yang penyakit,
diderita komplikasi
(pengertian, penyakit,
patofisiologi pengobatan atau
perjalanan perawatan, dan
penyakit, kondisi penyakit
komplikasi pasien)
penyakit,
pengobatan atau
perawatan, dan
kondisi penyakit
pasien)
Colaborasi
Edukasi
4. Untuk
4. KIE terkait
mencegah
resiko infeksi dan
penyebaran
pencegahannya:
infeksi
cuci tangan,
teknik aseptik
dan anti septik,
teknik steril
untuk perawatan
luka, dan
personal hygiene
Colaborasi
DS:
Jam 10.50 DX II
Wita - pasien dan keluarga
2. Kaji tingkat pengetahuan klien mengatakan tidak mengerti
dan keluarga terkait pernyakit yang
diderita pasien
DO:
DS:
Jan 11. 20 DX II - Pasien dan keluarga
wita 3. Jelaskan secara detail dengan mengatakan sudah mengerti
dan paham terkait penyakit
menggunakan bahasa yang yang dialami
mudah untuk dipahami - Pasien dan keluarga
mengatakan apabila ada yang
mengenai penyakit Fraktur yang mengalami fraktur atau patah
diderita (pengertian, tulang di dalam keluarganya,
akan segera membawanya ke
patofisiologi perjalanan dokter agar tidak terulang lagi
penyakit, komplikasi penyakit, seperti pasien saat ini
pengobatan atau perawatan, dan - Keluarga mengatakan masih
bingung cara melakukan
kondisi penyakit pasien)
perawatan luka dirumah
DO:
DS:
4. Memberikan teknik
Jam 11.40 DX I
wita nonfarmakologis (Teknik - Pasien mengatakan belum
terlalu paham tentang Teknik
Relaksasi Nafas Dalam) relaksasi yang diberikan
- Pasien mengatakan masih
merasa nyeri (skala nyeri 5)
DO:
DS :
Jam 16. 10 3. Latih pasien menggunakan - Pasien mengatakan nyerinya
Wita Teknik distraksi (pengalihan sedikit berkurang dan merasa
DX II cara mengobrol/ bercerita lebih nyaman
dengan keluarga) - Pasien dan keluarga
mengatakan akan menerapkan
teknik ini jika pasien rasa
nyerinya kambuh lagi
DO: Pasien tampak lebih nyaman
DS:-
4. Melaksanakan delegatif
Jam 17.30 DO:
DX I &DX III dalam pemberian terapi
Wita
obat: - Obat sudah diberikan pada
pasien
Paracetamol 500 mg tiap 6 jam
(PO)
Ketorolac 30 mg tiap 8 jam
(injeksi IV)
Ceftriaxon 1 gr tiap 12 jam
(injeksi IV)
DO :
- TD: 110/80 mmhg
N: 86 x/menit
S: 36,2 oC
RR: 20 x/menit
Jam 19.50
wita DX I 6. Observasi tingkat nyeri
DS : Pemeriksaan PQRST:
secara komprehensif
P : Terputusnnya konituitas
tulang/fraktur
Q: nyeri tertusuk-tusuk
R: nyeri pada tangan kiri
bagian pergelangan
S: skala nyeri yang dirasakan
yaitu 3 dari 0-10 skala nyeri
T: nyeri dirasakan jika tangan
kiri digerakan
DO :
- Pasien tampak memegangi
tangan kiri yang sakit
- Pasien tampak sedikit
meringis
- pasien terlihat tidak nyaman
akan kondisinya
DS:
8. Memberikan teknik
Jam 21.00 DX I - Pasien mengatakan sudah
wita nonfarmakologis (Teknik sedikit paham tentang teknik
Relaksasi Nafas Dalam) relaksasi yang diberikan
- Pasien mengatakan nyerinya
sedikit berkurang setelah
melakukan tarik nafas dalam
dan akan istirahat (tidur)
DO:
- Pasien tampak lembih nyaman
dan rileks
DS :
Jam 06.40 - Pasien mengatakan nyerinya
wita DX I 4. Latih pasien menggunakan berkurang, merasa lebih
Teknik distraksi (pengalihan nyaman
menonton video ) - Pasien dan keluarga
mengatakan akan menerapkan
teknik ini jika pasien rasa
nyerinya kambuh lagi
DO:
- Pasien tampak lebih nyaman
DS :
- Pasien mengatakan sudah
Jam 07.10 DX I 5. Memberikan teknik
mengerti terkait teknik nafas
wita nonfarmakologis (Teknik
Relaksasi Nafas Dalam) dalam
- Pasien mengatakan nyerinya
berkurang
- Pasien tampak sudah nyaman
dan rileks
DO:
- pasien terlihat nyaman akan
kondisinya
DS-
DO
Jam 07. 20 DX III 6. Monitor tanda-tanda - Tidak tampak ada tanda-
wita
infeksi tanda infeksi pada luka
pasien
DS: -
DO:
DX III
7. Mencatat karakteristik - Lokasi: luka dibagian tangan
luka kiri pasien bekas operasi
- Luas luka: ± 5 cm
- Warna: Kemerahan
- Pus: tidak ada
- Keadaan luka: bersih dan
sedikit kering
DS:
8. Melakukan perawatan
Jam 08.10 luka dengan - Pasien merasa sakit saat di
wita DX III
mempertahankan teknik bersihkan lukanya
steril DO:
- Perawatan luka sudah
dilakukan pada pasien
dengan prinsip steril
DS:
- Pasien dan keluarga
Jam 09.00 9. Riview Ulang mengatakan sudah mengerti
DX II & DX III dan paham terkait penyakit
a) Mengkaji kembali dan
yang dialami
kemampuan dalam - Pasien dan keluarga
mengatakan apabila ada yang
menerima informasi
mengalami fraktur atau patah
b) Menjelaskan secara detail tulang di dalam keluarganya,
akan segera membawanya ke
dengan menggunakan
dokter agar tidak terulang lagi
bahasa yang mudah untuk seperti pasien saat ini
- Keluarga mengatakan masih
dipahami mengenai
bingung cara melakukan
penyakit, kondisi penyakit perawatan luka dirumah tetapi
apabila pasien sudah pulang
pasien, komplikasi
dari RS pasien akan
penyakit, pengobatan atau melakukan perawatan luka ke
Puskesmas terdekat agar tidak
perawatan luka post
terjadi infeksi
operasi.
DO:
- Pasien dan keluarga tampak
mengerti terkait informasi
yang diberikan
- Keluarga tampak mau merawat
pasien jika pasien sudah
pulang dari Rumah sakit
D. EVALUASI
1. Evaluasi Formatif (berdasarkan tujuan dan kriteria hasil)
P:
- Pertahankan kondisi pasien, anjurkan pasien
untuk merawat atau mengontrol lukanya.