PEMBAHASAN
A. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 16 Juli 2020 pukul 13.00 Wita di
ruang Flamingo RSUD Wangaya dengan teknik wawancara, observasi,
pemeriksan fisik dan catatan medik pasien.
a. Pengumpulan data
1) Identitas Pasien
Penanggung (Ayahnya)
Nama : MW BA
Umur : 75 th 40 th
Jenis kelamin : Perempuan Laki-laki
Agama : Hindu Hindu
Pendidikan :- SD
Pekerjaan :- Buruh
Status : Kawin Kawin
Suku/Bangsa : Bali/Indonesia Bali/Indonesia
Alamat : Jl. Sakura 111/2Denpasar
No CM : 035537
MRS : 12 Juli 2020
2) Alasan dirawat
a) Keluhan Utama
(1) Saat Masuk rumah sakit
Pasien mengatakan sakit pada paha kanannya setelah jatuh
(2) Keluhan Saat Pengkajian
Pasien mengeluh nyeri pada paha kanannya terutama saat
bergerak.
b) Riwayat Penyakit
(1) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien dan keluarga mengatakan pada hari selasa tanggal
12 Juli 2020 sekitar jam 08.00 Wita jatuh dihalaman
rumahnya karena licin, dimana pasien mengatakan posisi
jatuhnya terduduk dan disanggah kedua taangan , setelah
jatuh pasien mengatakan tidak bisa bangun lagi. Kaki kanan
terutama paha sangat sulit digerakkan dan terasa sangat
sakit. Oleh keluarga pasien diajak ke ke RSUD Wangaya,
jam 09.00 pasien di terima di ruang UGD. Setelah
dilakukan pemeriksaan fisik dan foto ronxen pasien
dinyatakan mengalami Fraktur Tertutup Humerus Dextra
dan direncanakan melakukan pembedahan pada tgl 16 Juli
2020 sehingga pasien dirawat di ruang Flaminggo. Diantar
oleh keluarga dan petugas, pasien diterima di ruangan pada
pukul 12.00. Selama di ruang flaminggo pasien mendapat
terapi analgetik dan antibiotik. Persiapan operasi dilakukan
pada tgl 15 Juli 2015 . Dimana mulai jam 12.00 pasien di
puasakan. Pada pagi hari pasien juga dilakukan mandi
besar, pengecekan TTV. Pasien dibawa ke ruang operasi
tanggal 16 Juli 2020 pada pukul 07.30 wita pasien
dipindahkan dari brankar ke meja operasi. Pasien di
anastesi dengan General Anastesi (GA) menggunakan
propofol 200 mg. Posisi pasien terlentang, respirasi
spontan, infus yang terpasang IVFD RL. Dengan
premedikasi cedantron 4mg dan medikasi ketopain 30 mg,
lipuro 400mg dan melalui drip ketese 100 mg, Dolana 200
mg. Operasi dimulai pukul 08.00 wita dan dilakukan incisi
lateral pada daerah operasi. Lengan kanan pasien sudah
terpasang screws schanz. Operasi berakhir pukul 09.00
wita, di recovery room selama 15 menit dan pada lengan
kanan pasien dibalut elastis bandage. Alderet score pasien
selama operasi kesadaran = 2, kardiovaskuler=2,
Respirasi= 2, Warna kulit= 2 dan aktivitas = 2. Score= 10.
Selesai operasi pasien dibawa kembali ke ruang flamingo
untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut, Therapy dari IBS
adalah IVFD RL 20tetes/menit, cabang Dex 5 % 24 tetes
mikro /menit, Ketese 3 x 500 mg.
Diagnosa Medis : Post ORIF Fraktur
Tertutup Humerus Dextra
Therapi Medis Tanggal 27 Juni 2020
IVFD RL 20 tetes/ menit.
Ketese :3x 2, 5 ml
Cefotaxime 3 x 1 gram
Ketese Tablet : 1x 500 mg (Malam)
b) Gejala kardinal
Tekanan darah : 140/80 mmhg
Nadi : 98x/menit
Suhu : 36 ºC
Respirasi : 22x/menit
c) Ukuran – ukuran
Berat Badan sebelum sakit : 56 kg
Berat Badan saat pengkajian : 56 kg
Tinggi Badan : 170 cm
d) Keadaan Fisik
(1) Kepala : Keadaan kepala bersih, penyebaran rambut
merata, kebersihan cukup, benjolan tidak ada,
nyeri tekan tidak ada.
(2) Wajah : Bentuk simetris, tidak pucat, edema tidak ada,
nyeri tekan tidak ada.
(3) Mata : Bentuk simetris, sklera putih, konjungtiva merah
muda, pergerakan bola mata dapat melihat ke
segala arah, pupil isokor, reflek pupil +/+, nyeri
tekan tidak ada.
(4) Hidung : Bentuk simetris, penumpukan secret tidak ada,
pernafasan cuping hidung tidak ada, nyeri tekan
tidak ada.
(5) Telinga : Bentuk simetris, serumen tidak ada, pasien dapat
mendengar detak arloji 30 cm, nyeri tekan tidak
ada.
(6) Mulut : Bentuk simetris, mukosa bibir kiring, kebersihan
cukup, perdarahan gusi tidak ada, stomatitis
tidak ada, pembesaran tonsil tidak ada.
(7) Leher : Pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, bendungan
vena jungularis tidak ada.
(8) Thorak : Bentuk simetris, pergerakan dada simetris,
retraksi otot dada tidak ada, wheezing -/-, ronchi
-/-, irama jantung S1 S2 tunggal regular, suara
jantung tambahan gallop tidak ada, suara
jantung tambahan murmur tidak ada.
(9) Abdomen : Bentuk simetris, bising usus 5 x/menit, distensi
tidak ada, asites tidak ada, pembesaran hati tidak
ada.
(10) Ekstremitas :
Atas Kanan : Terdapat luka post ORIF pada lengan kanan atas
yang dibalut elastis bandage, gerakan kurang
terkoordinir.
Atas Kiri : Terpasang IVFD RL 20tetes/menit cabang Dex
5% 24 tetes mikro/menit. Pergerakan
terkoordinir, edema ekstremitas tidak ada,
sianosis tidak ada, lesi tidak ada. Tampak ada
luka gores sepanjang 5 cm dengan kedalaman 1
cm. luka di hecting dan dittup has steril.
Bawah : Pergerakan terkoordinir, edema ekstremitas
tidak ada, sianosis tidak ada, lesi tidak ada.
Tampak ada luka lecet pada punggung kaki, luas
5x 10 cm. luka tampak mulai mongering dan
sudah dibersihkan serta diolesi betadine
Kekuatan otot : # 555
555 555
(11) Genetalia : Kebersihan cukup, lesi tidak ada.
(12) Anus : Kebersihan cukup.
b) Data Penunjang
(1) Foto Rontgen tgl 12 Juli 2020
Humerus Dexstra AP / Lateral
(2) Data Laboratorium Darah Lengkap Tgl 12 Juli 2020
Parameter Result Units Normal Range
WBC 12.3 10^3/UL 4 – 11
RBC 3.9 10^3/UL 3.5 – 5.5
HGB 12.1 g/dl 11.5 – 16
HCT 36.80 % 35 – 54
MCV 93.9 fl 86 – 100
MCH 30.9 pg 27 – 31
MCHC 33 g/dl 32 – 36
RDW-SD 46.1 fl 35 – 47
PLT 204 10^3/UL 150 – 450
PDW 12, 9 fl 8 – 18
MPV 10, 2 fl 6 – 10
P-LCR 26.6 % 15 – 25
LYM# 2.5 10^3/UL 1 – 3.6
MXD# 1.0 10^3/UL 2 – 7.7
NEUT# 5.8 10^3/UL 2.2 – 6.8
LYM% 27.4 % 25 – 33
MXD% 10.5 % 3 – 10
NEUT% 62.1 % 54 - 62
No
Data Subyektif Data Obyektif Kesimpulan
.
1. -pasien mengatakan tidak bisa - pasien tampak di lap di tempat Hambatan Mobilitas Fisik
menggerakkan tangannya kecuali tidur
dibantu karena baru selesai - tangan kanan pasien tampak sulit
menjalani operasi. di gerakkan
- TTV :
TD = 140/80 mmhG
N = 98x/menit
RR = 22x/menit
-kekuatan otot pasien :
# 555
555 555
4. - Selama sakit pasien mengatakan Pasien tampak bingung dan Defisit Pengetahuan
sangat khawatir dengan bertanya tentang perawatan luka.
keadaannya.
# 555
555 555
2. Kamis, 16 Nyeri akut Setelah dilakukan 1. observasi 1. untuk mengetahui
juli 2020 berhubungan asuhan keperawatan lokasi,kualitas,i factor pencetus nyeri
dengan cedera selama 3x24 jam ntensitas nyeri,
fisik (terputusnya diharapkan nyeri Identifikasi 2. untuk mengurangi
kontinuitas akutdapat teratasi skala nyeri adanya rasa nyeri
jaringan spasme dengan kriteria hasil : setiap 8 jam
otot) ditandai 1. mampu 3. untuk memberikan
dengan pasien mengontrol nyeri 2. Berikan teknik edukasi kepada
mengatakan nyeri (tahu penyebab, nonfarmakologi pasien agar dapat
pada lengan kanan mampu s pengurang mengurangi nyeri
atas, P : pasien menggunakan rasa nyeri tanpa obat-obatan
mengeluh nyeri teknik (distraksi
pada lengan kanan farmakologi relaksasi) 4. untuk mengurangi
atasnya, Q : nyeri mengurangi nyeri) rasa nyeri yang
seperti dihantam 3. Ajarkan teknik timbul
benda berat, R : 2. melaporkan nonfarmakologi
nyeri pada lengan nyeri berkurang pengurang
kanan, S : skala denganmanajem nyeri
nyeri 2 dari (0- en nyeri
10), T : Nyeri 4. Pemberian obat
dirasakan saat 3. mampu analgetik
pasien menggeser mengenali (skala,
dan intensitas, frekuensi
menggerakkan nyeri)
tangannya, Pasien
mengatakan tidak 4. menyatakan
dapat rasa nyaman
menggerakan setelah nyeri
tangan kanannya berkurang
karena nyeri,
pasien tampak 5. skala nyeri
meringis, TTV : berkurang
TD = 140/80 menjadi 0
mmHg, N =
98x/menit, RR =
22x/menit, S =
36℃, Terpasang
infus IVFD RL 20
tetes/ menit.
OLEH :
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
PRPGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
2020
Nama Mahasiswa :
Nim/Tingkat/ Semester : 18E100/II/IV
Hari/Tanggal/Waktu : Sabtu/18 Juli 2020/16.00 Wita
2. Analisa Data
Data subyektif :pasien mengatakan tidak bisa menggerakkan
tangannya kecuali dibantu karena baru selesai menjalani operasi.
Data Obyektif:pasien tampak di lap di tempat tidur, tangan kanan
pasien tampak sulit di gerakkan, TTV : TD = 140/80 mmHg, N =
98x/menit, RR = 22x/menit, S = 36℃, kekuatan otot pasien :
# 555
555 555
Diagnosa Keperawatan:hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan
gangguan muskuloskeletal ditandai dengan pasien mengatakan tidak
bisa menggerakkan tangannya kecuali dibantu karena baru selesai
menjalani operasi, pasien tampak di lap di tempat tidur, tangan kanan
pasien tampak sulit di gerakkan, TTV : TD = 140/80 mmhG, N =
98x/menit, RR = 22x/menit, S = 36℃, kekuatan otot pasien :
# 555
555 555
3. Perencanaan Keperawatan
Tujuan Renpra :Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24
jam diharapkan hambatan mobilitas fisik dapat terasi
Kriteria Hasil : klien dapat meningkatkan aktivitas, menunjukkan
peningkatan mobilitas, meningkatkan kemampuan berpindah.
Rencana Tindakan:Identifikasi adanya nyeri atau keluhan lainnya,
Latih keluarga untuk membantu pasien dalam melakukan mobilisasi,
Anjurkan mobilisasi sederhana yang bisa dilakukan misalnya
menggerakan tangan, Kolaborasi dengan keluarga untuk melatih
mobilisasi seperti menggerakan tangan.
Rasional :untuk mengetahui factor yang mempengaruhi keterbatasan
gerak pasien, untuk melatih pasien melakukan pergerakan, Untuk
meningkatkan pergerakan yang dilakukan pasien agar otot tidak kaku,
Untuk melatih keluarga agar bisa membantu dalam melakukan
mobilisasi.
Bahanya Yang Mungkin Terjadi Apabila Tidak Di Tanggulangi : :
pasien akan mengalami kekakuan otot dan sendi sehingga
memperlambat proses penyembuhan dan meningkatkan resiko terkena
dekubitus (luka tekan).
Pencegahan:Dalam melakukan tindakan ROM harus dilaksanakan
sesuai prosedur agar tidak terjadinya cedera atau kesakitan saat
melakukan tindakan.
B. Tahap Orientasi
1. Salam Terapeutik :selamat sore bu, saya perawat ayu, saya perawat
yang bertugas untuk merawat ibu sore hari ini.
2. Validasi Pasien :apakah benar dengan Tn.MW ? apakah boleh saya
lihat gelang tangannya bu?
3. Kontrak Topik, Tempat, Dan Waktu :
- Topik : ibu saya akan melakukan tindakan membantu menggerakan
tangan ibu.
- Waktu : ibu tindakan ini saya lakukan di ruangan ini ya bu
- Waktu : ibu saya membutuhkan waktu kurang lebih 10 – 15 menit.
Apakah ibu bersedia?
D. Tahap Terminasi
1. Evaluasi Subyektif :pasien mengatakannyaman dengan kondisinya
dikarenakan tangannya sudah bisa digerakan sedikit demi sedikit.
2. Evaluasi Obyektif :pasien tampak nyaman dengan kondisinya
dikarenakan tangannya sudah bisa digerakan sedikit demi sedikit.
3. Kontrak Waktu, Tempat, Dan Waktu Kegiatan Selanjutnya :baik
bu, saya sudah selesai melakukan tindakan yaitu membantu
menggerakan tangan ibu. Nanti sekitar 30 menit lagi saya akan
kembali untuk mengecek kondisi ibu dan memberkan ibu obat.
Terikmakasi bu, saya permisi dulu.