Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY “A” DENGAN STROKE NON

HEMORAGI

Nama : Ma’ruf Amin


Hari/tanggal : Sabtu, 7 November 2015
Ruang : Neurologi Angsana

A. Pengkajian
1. Biodata
Identitas Pasien
Nama : Ny “A”
Umur : 69 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Sumur Bandung RT 02/02, Babakan Ciamis
Agama : Islam
Ruang : Neurologi
No RM : 00004670034
Diagnosa : Stroke Non Hemoragik
Tanggal masuk : 28 Oktober 2015
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny “E”
Umur : 40 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Alamat : Sumur Bandung RT 02/02, Babakan Ciamis
Suku/bangsa : Sunda, Indonesia
Hub. Dengan pasien : Anak pasien

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan tangan kanan dan kaki kanan tidak bisa digerakkan
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Sebelum masuk RSUP Dr. Hasan Sadikin pasien sudah mengalami
penyakit hipertensi yang lama. Kemudian pasien dibawa ke RSUP
Dr. Hasan Sadikin pada hari rabu tanggal 28 Oktober 2015 lewat IGD
dengan keluhan tangan dan kaki kanan tidak bisa digerakkan. Setelah
diperiksa dokter, pasien didiagnosa Stroke Non Haemoragic,
kemudian pasien mendapatkan terapi infuse RL 20 tpm/menit, injeksi
citicoline 2 x 250mg, aspilet 1 x 80mg IV. Pemeriksaan fisik didapatkan
TD : 180/110 mmHg, RR : 20x/menit, N : 92x/menit, S : 36ºC.
Keadaan umum lemah. Dalam memenuhi kebutuhan ADL, pasien
dibantu oleh keluarga dan pada saat pengkajian pasien kondisi lemas,
bicara tidak jelas dan mengalami mati rasa sebelah kanan.
c. Riwayat Penyakit Terdahulu
Pasien memiliki riwayat hipertensi sudah lama, tidak teratur dalam
minum obat. Pasien tidak memiliki riwayat DM, jantung dan stroke.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Anggota keluarga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit stroke,
DM, jantung, tetapi bapak pasien memiliki riwayat hipertensi.
e. Riwayat Alergi
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi baik obat-obatan,
makanan atau lingkungan (debu, asap).

f. Genogram
Keterangan :
: Lak-Laki Meninggal : Perempuan Meninggal

: Laki-Laki : Perempuan : Suami Pasien


(Meninggal)
: Pasien : Dalam keluarga

3. Pengkajian Pola Fungsi :


a. Pola nafas
1) Sebelum sakit : Pasien dapat bernafas dengan baik, tidak
menggunakan alat bantu pernafasan, irama nafas
teratur.
2) Selama sakit : Pasien dapat bernafas dengan baik, tidak
mengalami kesulitan dan tidak terpasang O2,
RR : 20x/menit. Pola nafas regular.
b. Pola nutrisi
1) Sebelum sakit : Pasien makan 3x sehari dengan 1 porsi habis yang
terdiri dari nasi, lauk pauk dan sayuran, buah jika
ada. Sehari minum ± 7-8 gelas belimbing/hari,
berat badan 69 kg, TB : 165 cm.
2) Selama sakit : Pasien makan 3x/hari dengan porsi ½ yang terdiri
dari nasi tim, lauk dan sayur, BB 66 kg, TB :
165 cm.
c. Pola eliminasi
1) Sebelum sakit : Pasien BAB 1x ehari dengan konsistensi lembek,
bau khas, BAK 5-6x/hari, warna kuning jernih,
terkadang pekat dan berbau khas
2) Selama sakit : Pasien mengatakan baru BAK 1x selama di RS.
BAB pasien menggunakan pispot. Pasien BAK
melalui DC ± 500cc/hari warna kuning.
d. Pola istirahat dan tidur
1) Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidur ± 8 jam sehari, mulai
pukul 21.00 – 04.00 WIB. Pasien jarang tidur
siang bahkan hampir tidak pernah tidur siang.
Pasien terbiasa tidur dengan mematikan lampu.
2) Selama sakit : Pasien tidur nyenyak ± 7 jam. Tidur dari jam
22.00 – 05.00 WIB. Pasien sering terbangun. Saat
siang hari pasien tidak bisa tidur, terkadang tidur
setelah makan.
e. Pola rasa aman dan nyaman
1) Sebelum sakit : Pasien mengatakan merasa aman dan nyaman,
apabila berkumpul dengan keluarganya. Pasien
mengatakan merasa nyaman dengan kondisinya
dan tidak merasakan kelumpuhan pada tangan dan
kaki bagian kanannya.
2) Selama sakit : Pasien mengatakan merasa tidak nyaman dengan
keadaan. Kaki kanan dan tangan kanan tidak bisa
digerakkan. Walaupun sudah ada keluarga, pasien
merasa tidak nyaman. Pasien mengatakan kepala
sering terasa pusing.
f. Pola berpakaian
1) Sebelum sakit : Pasien rapi dan dilakukan secara mandiri dalam
satu hari ganti baju 2x pagi dan sore.
2) Selama sakit : Pasien berpakaian dibantu oleh keluarganya,
dalam satu hari pasien ganti baju 1 kali.
Penampilan cukup rapi.
g. Pola mempertahankan temperatur dan sirkulasi
1) Sebelum sakit : Pasien mengatakan saat udara panas
menggunakan kipas angina dan saat dingin
menggunakan baju hangat.
2) Selama sakit : Pasien tidak merasakan kedinginan, pasien merasa
kepanasan karena udara terasa panas dan apabila
terasa dingin pasien menggunakan selimut
h. Pola personal hygiene
1) Sebelum sakit : Pasien dapat melakukan personal hygiene dengan
mandiri misalnya mandi 2x pagi dan sore, gosok
gigi 3x sehari, keramas 2x seminggu dan
memotong kuku saat terlihat panjang.
2) Selama sakit : Pasien tidak mandi, pasien hanya disibin oleh
keluarganya saat pagi dan sore hari. Pasien belum
keramas, gosok gigi dan memotong kuku selama
dirawat.
i. Pola gerak dan keseimbangan
1) Sebelum sakit : Pasien dapat bergerak aktif tidak mengalami
gangguan, pasien dapat pergi kemana-mana.
2) Selama sakit : Dalam bergerak pasien mengalami gangguan,
pasien tidak dapat pergi kemana-mana (bed rest)
1 5
1 5
Skala kekuatan otot
0 : Paralisis tidak ada kontraksi sama sekali
1 : Teraba atau terlihat getaran kontraksi otot tetapi tidak ada
gerakan anggota gerak sama sekali
2 : Dapat menggerakkan anggota gerak, tetapi kuat menahan berat
dan tidak dapat melawan tekanan pemeriksa
3 : Dapat menggerakkan anggota gerak, untuk menahan berat, dapat
menggerakkan anggota gerak untuk melawan tekanan pemeriksa
4 : Dapat menggerakkan sendi dengan aktif untuk menahan berat
dan melawan tekanan secara simultan
5 : Normal
j. Pola komunikasi
1) Sebelum sakit : Dalam berkomunikasi tidak mengalami gannguan
baik berkomunikasi dengan keluarga maupun
dengan orang lain.
2) Selama sakit : Dalam berkomunikasi pasien mengalami
gangguan, pasian berbicara pelo. Pasien terbata-
bata saat berbicara.
k. Pola spiritual
1) Sebelum sakit : Pasien beragama Islam, setiap hari pasien sholat 5
waktu dan mempunyai kebiasaan tadarrus setelah
maghrib
2) Selama sakit : Pasien tidak melaksanakan sholat karena tubuhnya
sakit. Perawat dan keluarga membantu dalam
wudlu dan sholat.
l. Pola bekerja
1) Sebelum sakit : Pasien hanya berkumpul dengan keluarga atau
pergi kerumah saudaranya.
2) Selama sakit : Pasien tidak bisa bekerja. Pasien tidak bisa pergi
kemana-mana
m. Pola belajar
1) Sebelum sakit : Pasien mengatakan sedikit mengetahui tentang
penyakitnya.
2) Selama sakit : Pasien mengatakan ingin tahu informasi tentang
penyakitnya dan ingin tahu cara pengobatannya.
Pasien mengatakan binggung mencari sumber
informasi mengenai stroke non hemoragik
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : lemah
b. Kesadaran : Somnolen
(E : 4; M : 4; V : 3)
c. Tanda-tanda vital
TD : 180/100 mmHg
RR : 20x/menit
N : 92x/menit
S : 36ºC
d. Kepala
Bentuk mesocepal, kulit kepala kotor, rambur rontok, warna putih.
e. Mata
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, reflek
cahaya kanan dan kiri sama.
f. Wajah
Bentuk wajah simetris, kulit wajah keriput, pasien tampak gelisah
g. Mulut
Mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi, warna
gigi putih
h. Hidung
Tidak ada polip, tidak ada perubahan dihidung
i. Telinga
Tidak terdapat sermen
j. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
k. Dada
Paru-paru : I : simetris kanan dan kiri
P : vocal premitus kanan dan kiri sama
P : sonor
A: suara nafas vesikuler
Jantung : I : ictus cordis tidak Nampak
P : ictus cordis teraba pada intercostal IV dan V
P : pekak
A: regular, suara S1 dan S2 tunggal, tidak mur-mur
l. Abdomen : I : simetris
A: terdengar bising usus 12x/menit
P : tidak ada pembesarn hepar dan limfe, tidak ada nyeri
tekan
P : thympani
m. Genetalia : bersih, terpasang DC (500 cc)
n. Ekstremitas
Atas : Pada tangan kiri terpasang infus RL 20 tpm, tidak ada
oedema. Pasien tidak dapat menggerakkan tangan bagian
kanan.
Bawah : Pasien tidak bisa menggerakkan kaki bagian kanan
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Terapi obat, Tanggal 07 November 2015
1) Infus RL 20 tpm
2) Injeksi : Citicolin 2 x 500mg
Piracetam 4 x 3gr
Aspilet 1 x 80mg
b. Hasil laboratorium Tanggal 07 November 2015
Assyays Result Units Ref. Range Detail
GLUCOSE 85 mg/dl 75 – 115 Normal
SGOT 21,0 U/L 0 – 31 Normal
SGPT 13,3 U/L 0 – 34 Normal
UREUM 28,8 mg/dl 10 – 50 Normal
CREATININ 0,71 mg/dl 0,6 – 1,2 Normal
CHOLESTEROL – TOTAL 2,3 mg/dl 160 – 260 Normal
TRIGLYSERIDE 51 mg/dl 0 – 150 Normal
URIC – ACID 3,0 mg/dl 24 – 7 Normal

B. Analisa Data

No Hari/tanggal Kajian Data Etiologi Problem


1 Sabtu, DS : Pasien mengatakan Kehilangan Gangguan
07/11/2015 anggota gerak kanan keseimbanga mobilitas
tidak bisa digerakkan n dan fisik
DO : KU : Lemah koordinasi
Ekstremitas kanan
tidak bisa digerakkan
Pasien bedres
Kekuatan otot
1 5
1 5
Skala kekuatan otot
0 : Paralisis tidak ada
kontraksi sama sekali
1 : Teraba atau terlihat
getaran kontraksi otot
tetapi tidak ada gerakan
anggota gerak sama
sekali

2 : Dapat menggerakkan
anggota gerak, tetapi
kuat menahan berat dan
tidak dapat melawan
tekanan pemeriksa
3 : Dapat menggerakkan
anggota gerak, untuk
menahan berat, dapat
menggerakkan anggota
gerak untuk melawan
tekanan pemeriksa
4 : Dapat menggerakkan
sendi dengan aktif
untuk menahan berat
dan melawan tekanan
secara simultan
5 : Normal
2 Sabtu, DS : Pasien mengatakan Kehilangan Gangguan
07/11/2015 sulit berbicara kontrol otot komunikas
DO : Pasien berbicara pelo fasial i verbal
Pasien terbata-bata
saat bicara
3 Sabtu, DS : Pasien mengatakan Penurunan Resiko
07/11/2015 kepala sering terasa suplai darah ketidak
pusing keotak efektifan
DO : Tanda-tanda vital perfusi
TD : 180/100 mm/Hg jaringan
RR : 20x/menit otak
N : 92x/menit
S : 36ºC

C. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kehilangan keseimbangan
dan koordinasi ditandai dengan :
DS : Pasien mengatakan anggota gerak kanan tidak bisa digerakkan
DO :
a. KU : Lemah
b. Ekstremitas kanan tidak bisa digerakkan
c. Pasien bedres
d. Kekuatan otot
1 5
1 5
Skala kekuatan otot :
0 : Paralisis tidak ada kontraksi sama sekali
1 : Teraba atau terlihat getaran kontraksi otot tetapi tidak ada gerakan
anggota gerak sama sekali
2 : Dapat menggerakkan anggota gerak, tetapi kuat menahan berat dan
tidak dapat melawan tekanan pemeriksa
3 : Dapat menggerakkan anggota gerak, untuk menahan berat, dapat
menggerakkan anggota gerak untuk melawan tekanan pemeriksa
4 : Dapat menggerakkan sendi dengan aktif untuk menahan berat dan
melawan tekanan secara simultan
5 : Normal
2. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan kehilangan control otot
fasial ditandai dengan :
DS : Pasien mengatakan kesulitan saat bicara
DO :
a. Pasien berbicara pelo
b. Pasien terbata-bata saat berbicara
3. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan dengan
penurunan supai darah ke otak ditandai dengan :
DS : Pasien mengatakan badanya lemas dan pusing
DO :
a. Tanda-tanda vital :
TD : 180/100mmHg
RR : 20x/menit
N : 92x/menit
S : 36ºC
D. Intervensi Keperawatan

No Tujuan Intervensi Rasional


1 Setelah dilakukan 1. Ajarkan klien 1. Mengajarkan klien
tindakan keperawatan tentang dan pantau dan pantau
selama 3x24 jam penggunaan alat penggunaan alat
diharapkan gangguan bantu mobilisasi bantu mobilitas
mobilitas fisik dapat klien lebih mudah
berkurang dengan K.H: 2. Memmbantu klien
a. Menujukan 2. Ajarkan dan bantu dalam proses
penggunaan alat klien dalam proses perpindahan akan
bantu secara benar pemindahan membantu klien
dengan pengawasan latihan dengan
b. Memminta bantuan cara tersebut
untukberaktivitas
mobilisasi jika 3. Berikan penguatan 3. Pemberian
diperlukan positif selam penguatan positif
menyangga BAB beraktivitas selama aktivitas
c. Mengunakan kursi akan membantu
roda secara mandiri klien semangat
dalam latihan

4. Dukung teknik 4. Mempercepat


latihan ROM klien dalam
mobilisasi dan
mengkendorkan
otot-otot

5. Kolaborasi dengan 5. Mengetahui


tim medis tentang perkembangan
mobilisasi mobilisasi klien
latihan ROM
2 Setelah dilakukan 1. Lakuakan 1. Mengecek
tindakan keperawatan komunikasi komunikasi
selama 3x24 jam dengan wajar, apakah klien
diharapkan gangguan bahasa, sederhana benar-benar tidak
komunikasi verbal dan bila perlu bisa melakukan
dapat berkurang diulang komunikasi
dengan K.H : 2. Mengetahui
a. Klien dapat 2. Dengarkan dengan bagaimana
mengepresikan tekun jika klien kemampuan
perasaan perasaan mulai berbicara komunikasi klien
b. Memahami maksud tersebut
dan pembicaraan
orang lain 3. Berdiri didalam 3. Mengetahui
c. Pembicaraan klien lapang pandang derajat atau
dapat di pahami pasien pada saat tingkatan
bicara kemapuan
berkomunikasi
klien
4. Latih otot bicara 4. Menurunkan
secara optimal terjadinya
komplikasi
lanjutan
5. Libatkan keluarga 5. Keluarga
dalam melatih mengetahui dan
komunikasi verbal mampu
pada klien mendemonstrasik
an cara melatih
komunikasi
verbal pada tanpa
bantuan perawat
6. Kolaborasi dengan 6. Mengetahui
ahli terapi wicara perkembangan
perkembangan
komunikasi
verbal klien
3 Setelah dilakukan 1. Pantau TTV tiap 1. Peningkatan
tindakan selama 3x24 jam dan catat tekanan darah
jam resiko hasilnya sistemik diikuti
ketidakefektifan perfusi dengan penurunan
jaringan otak tidak tekan darah
terjadi dengan K.H : diastolik
a. Mampu merupakan tanda
mempertahanka peningkatan TIK,
n tingkat Napas dalam
kesadaran teratur
b. Fungsi sensori menunjukan
dan motorik adanya
membaik peningkatan TIK
2. Kaji respon 2. Mampu
motorik terhadap mengetahui
perintah sederhana tingkat respon
motorik klien

3. Pantau status 3. Mencegah atau


neurologis secara menurunkan
teratur atelaktasis
4. Dorong latihan 4. Menurun kan
kaki aktif atau statis vena
pasif
5. Kolaborasi 5. Menunkan resiko
pemberian secara terjadinya
indikasi komplikasi
Infus RL 20 tpm
Injeksi :
Citicolin 2 x
500mg
Piracetam 4 x 3gr
Aspilet 1 x 80mg

E. Implementasi

No Hari tanggal Dx Implementasi Respon Ttd


1 7 November 2015 1 Melatih teknik ROM Ds : Bicara tidak Jelas
08.00 Wib aktif dan pasif Do :
Pasien Tampak Lemas
dan Tidak Bisa
Melakukan Terapi
ROM aktif dan hanya
melihat yang di
ajarkan ROM pasif
oleh Terapis.
1 5
1 5

2 10.00 Wib 1 Memberikan Ds : Bicara tidak Jelas


penguatan Positif Do :
Pasien tampak senang
tersenyum

3 11.00 Wib 2 Mendengarkan Ds : Bicara tidak jelas


pasien bicara dengan Do :
keluarga. pasien bicara tidak
jelas (Pelo)
4 11.30 Wib 2 Melakukan Ds : Bicara tidak jelas
komunikasi dengan Do :
pasien Pasien berbicara pelo
tidak jelas

5 12.00 Wib 3 Melakukan TTV Ds : Bicara tidak jelas


Memberikanan
kode bersedia di
TTV
Do : -
TTV
TD : 180/80mmHg
S : 36 o c
N : 92 X/Menit
RR : 20 X/Menit

6 12.30 Wib 3 Kolaborasi dengan Ds :


tim dokter dengan Pasien mengatakan
pemberian obat: bersedia di beri minum
Piracetam 4X3 gr obat (meskipun bicara
Citicolin 2X500 Mg agak tidak jelas )
Do:
Obat masuk sesuai
prosedur

7 14.00 Wib 3 Memberikan latihan Ds :


dorongan kaki Pasien bersedia di di
(menurunkan statis beri terapi guna
Vena ) menurunkan statis
vena
Do :
Pasien tamapak
bersemanagat
menjalankan terapi
meskipun masih lemas

8 8 November 2015 1 Memberikan Ds : Bicara tidak Jelas


14.00 Wib penguatan Positif Do :
Pasien tampak jauh
dar pada kemarin

9 15.00 Wib 1 Memberikan terapi Ds:


pasien ROM aktif dan Pasien mengatakan
Pasif bersedia meskipun
bicara tidak jelas
Do :
Pasien tampak lemas
saat di latih ROM
Pasif ,
1 5
1 5

10 16. 00 Wib 3 Melakukan TTV ke Ds :


pasien Pasien bersedia Di
TTV ( Bicara agak
tidak jelas)
Do :
TTV
TD : 160/80mmHg
S : 36,5 o c
N : 90 X/Menit
RR : 21 X/Menit

11 17.00 Wib 2 Memberitahu Ds :


keluarga untuk Keluarga Bersedia
mengajak bicara dan keluarga antusias,
pasien dan memberi senang jika di beri
semangat untuk arahan oleh perawat
sembuh Do :
Keluarga mengajak
bicara dengan pasien
meskipun pasien
berbicara dengan tidak
jelas tampak senang.

12 17.30 Wib 3 Memerintahkan Ds :


kepada pasien untuk Pasien mengatakan
mengangkat tangan malakukan
kanan (menetahui Do :
tingkat motorik) Tidak bisa
mengangkat tangan
kanan dan megatakan
masih lemas . dan
tidak bisa di gerakan

13 21.00 Wib 3 Melatih otot bicara Ds :


kepada pasien Pasien bersedia di ajak
berbincang - bincang
meskipun kondisi
masih lemas
Do :
Pasien mampu
menjawab apa yang di
katakan oleh perawat
meskipun suara tidak
jelas

14 9 November 2015 1 Melatih teknik ROM Ds : Bicara tidak Jelas


07.30 Wib aktif dan pasif Do :
Pasien Tampak Lemas
dan Tidak Bisa
Melakukan Terapi
ROM aktif dan hanya
melihat yang di
ajarkan ROM pasif
oleh Terapis.

15 08.00 Wib 1 Memberikan Ds : Bicara tidak Jelas


penguatan Positif Do :
Pasien tampak senang
tersenyum

16 11.00 Wib 2 Mendengarkan Ds : Bicara tidak jelas


pasien bicara dengan Do :
keluarga. pasien bicara tidak
jelas (Pelo)

17 11.30 Wib 2 Melakukan Ds : Bicara tidak jelas


komunikasi dengan Do :
pasien Pasien berbicara pelo
tidak jelas

18 12.00 Wib 3 Melakukan TTV Ds : Bicara tidak jelas


Memberikanan
kode bersedia di
TTV
Do : -
TTV
TD : 140/80mmHg
S : 36,5 o c
N : 90 X/Menit
RR : 20 X/Menit
19 12.30 Wib 3 Kolaborasi dengan Ds :
tim dokter dengan Pasien mengatakan
pemberian obat: bersedia di beri minum
Piracetam 4X3 gr obat (meskipun bicara
Citicolin 2X500 Mg agak tidak jelas )
Do:
Obat masuk sesuai
prosedur

20 14.00 Wib 3 Memberikan latihan Ds :


dorongan kaki Pasien bersedia di di
(menurunkan statis beri terapi guna
Vena ) menurunkan statis
vena
Do :
Pasien tampak
bersemanagat
menjalankan terapi
meskipun masih lemas

1 5
1 5

F. Evaluasi

No Hari Tanggal Dx Evaluasi TTD


1 7 November 2015 1 S : Bicara tidak Jelas
O:
- Pasien Tampak Lemas dan Tidak
Bisa Melakukan Terapi ROM aktif
dan hanya melihat yang di ajarkan
ROM pasif oleh Terapis.
1 5
1 5
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi

2 7 November 2015 2 S : Bicara tidak jelas


O : Pasien bicara tidak jelas
(Pelo)
A : Masalah belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
3 7 November 2015 3 S : Pasien bersedia Di TTV
(Bicara agak tidak jelas)
O :
- TTV
TD : 180/80mmHg
S : 36 o c
N : 92 X/Menit
RR : 20 X/Menit
- Obat masuk sesuai prosedur
Piracetam 4X3 gr
Citicolin 2X500 Mg
A : Masalah Teratasi Sebagian
P : Pertahankan intervensi

1 8 November 2015 1 S : Bicara tidak Jelas


O:
Pasien Tampak Lemas dan Tidak Bisa
Melakukan Terapi ROM aktif dan
hanya melihat yang di ajarkan ROM
pasif oleh Terapis.

1 5
1 5
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
2 8 November 2015 2 S :
Keluarga Bersedia dan keluarga
antusias, senang jika di beri arahan
oleh perawat
O :
Keluarga mengajak bicara dengan
pasien meskipun pasien berbicara
dengan tidak jelas tampak senang.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Pertahankan Intervensi

3 8 November 2015 3 S :
Pasien bersedia Di TTV
(Bicara agak tidak jelas)
O :
TTV
TD : 160/80mmHg
S : 36,5 o c
N : 90 X/Menit
RR : 21 X/Menit
- Pasien tampak bersemanagat
menjalankan terapi meskipun
masih lemas
A : Masalah teratasi sebagian
P : Pertahankan Intervensi

1 9 November 2015 1 S : Bicara tidak Jelas


O :
- Pasien Tampak Lemas dan Tidak
Bisa Melakukan Terapi ROM aktif
dan hanya melihat yang di ajarkan
ROM pasif oleh Terapis.

1 5
1 5

A : Masalah belum teratasi


P : Lanjutkan Intervensi

2 9 November 2015 2 S : Bicara tidak jelas


O : Pasien bicara tidak jelas
(Pelo)
A : Masalah belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi

3 9 November 2015 3 S : Pasien bersedia Di TTV


(Bicara agak tidak jelas)
O :
- TTV
TD : 140/80mmHg
S : 36,5 o c
N : 90 X/Menit
RR : 20 X/Menit
- Obat masuk sesuai prosedur
Piracetam 4X3 gr
Citicolin 2X500 Mg
A : Masalah Teratasi Sebagian
P : Pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai