Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS APENDISITIS

Disusun untuk memenuhi tugas Metodologi Keperawatan

Dosen Mata Kuliah : Komarudin, S.Kp,M.Kep.

Disusun Oleh :

Lesti Azahra (P2.06.20.2.19.061)

1B KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA WIL. CIREBON

Jl. Pemuda No.38 Sunyaragi, kec.Kesambi, Kota.Cirebon

Tahun Akademik 2019/2020


ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. C DENGAN PENYAKIT
ASPENDISITIS AKUT DI RSUD GUNUNG JATI CIREBON

KASUS

Ny. C berusia 56 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan sakit abdomen kanan bawah
atau gejala usus buntu (aspendisitis). Sebelumnya Ny. C pernah mengalami sakit yang sama
pada usia 15 tahun sampai di operasi di RS. Waled dan bekas operasi sudah hilang. Namun
sekarang kambuh lagi dengan sakit gejala yang sama. Ny. C mengatakan nyerinya akan
bertambah jika melakukan aktivitas fisik dan nyeri berkurang apabila tidur. Nyeri yang di
rasakan seperti di remas remas dan sering muncul. Ny. C mengatakan nyerinya sudah
dirasakan seminggu yang lalu tanpa berobat dan langsung di bawa ke RSUD Gunung Jati
Cirebon 01 Januari 2020.

A. Pengkajian
Tanggal masuk : 01 Januari 2020
Tanggal pengkajian : 01 Januari 2020
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Ruang Mawar RS. Gunung Jati Cirebon
Pengkaji : Lesti Azahra
.
1. Identitas
- Biodata pasien

Nama : Ny. C

Jeni Kelamin : Perempuan

Tempat,Tanggal,Lahir : Cirebon 2 Februari 1964

Umur : 56 tahun

Agama : Islam

Pekerjaan : pegawai swasta

Status : Kawin

Pendidikan : SMP

2
Alamat : Jl. Pemuda Rt/Rw 02/01 Kota Cirebon

Tanggal Masuk RS : 01 Januari 2020

Diagnosa Medis : Apendisitis akut

- Keluarga / Penanggung jawab pasien


Nama : Tn. Z
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 57 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Pemuda Rt/Rw 02/01 Kota Cirebon
Status dengan pasien : Suami pasien
2. Keluhan Utama :
Pasien menyatakan sakit pada bagian abdomen bagian kanan bawah
3. Riwayat Kesehatan
 Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengeluh sakit pada perut bagian kanan bawah sejak seminggu yang
lalu, sakit menjalar ke punggung bagian belakang sebelah kanan. Mengetahui
hal tersebut, keluarga pasien membawa pasien menuju RS. Gunung jati Cirebon
tanggal 01 Januari 2020 untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan lebih
lanjut, saat dikaji pasien dalam keadaan sadar (compos mentis) dengan TD:
120/70 mmHg, N: 120x/menit dan R: 24x/menit. Pasien mengatakan kondisinya
bertambah sakit apabila melakukan aktivitas fisik dan berkurang jika selama
tidur. Rasa nyeri seperti di remas-remas dan sering muncul dengan skala 7.
 Riwayat kesehatan dahulu
Saat umur 15 tahun pasien menyatakan pernah mengalami penyakit yang
serupa, yaitu apendisitis, kemudian dirawat dan di operasi di RS.Waled di
bagian perutnya bagian bawah sebelah kanan dan bekas jahitannya sudah hilang
sampai saat ini. Namun sekarang sakitnya kambuh kembali. Ini pengalaman
keduanya dirawat rumah sakit dengan sakit yang sama
 Riwayat kesehatan keluarga

3
Diantara keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit yang sama, tidak
ada riwayat penyakit diabetes melitus, hipertensi, asma maupun alergi
4. Pola Kebiasaan
 Aspek Fisik Biologis
a. Pola nutrisi
1) Sebelum sakit
Pasien makan sehari 1-2 kali pagi dan sore. Pasien suka makan nasi dan
berkuah. Suka makanan yang aneka rasa dan tidak ada pantangan
makanan. Pasien biasanya minum 2 L sehari. Pasien dulu suka makanan
yang pedas tapi semenjak umur 15 tahun mengetahui dia mengalami
aspendisitis pasien mulai menghentikan kebiasaan tersebut secara
perlahan sampai sekarang
2) Selama sakit
Pasien makan 3x sehari sesuai dengan yang di berikan rumah sakit
namun tidak dihabiskan. Dalam makan pasien tidak mengalami masalah.
Selama sakit pasien minum 2,5 L sehari
b. Pola Eliminasi
1) Sebelum sakit
Pasien biasa BAK 7x sehari dengan urin dalam keadaan normal, untuk
bab pasien biasanya 1x sehari teratur di pagi hari. Pasien juga tidak
mengkonsumsi obat-obat pencahar
2) Selama sakit
Saat sakit pasien BAK 10x sehari, untuk BAB pasien menyatakan 6x
sehari dengan konsistensi feses keras, mengejan dan nyeri pada rectum
dan abdomen dirasakan saat defekasi
c. Pola aktivitas istirahat
1) Sebelum sakit
Pasien tidak suka olahraga. Pasien biasanya tidur dalam sehari 8 jam
dari jam 9 malam sampai jam 5 pagi. Pasien juga jarang tidur siang
kecuali di hari libur. Dalam tidur pasien tidak mengalami gangguan.
pasien bekerja sebagai pegawai swasta dia sering mengeluh mudah lelah
akibat tenaga yang diporsir
2) Selama sakit

4
Saat sakit pasien dibantu dalam aktivitas oleh keluarga dan perawat.
Pernafasan normal. Selama di Rumah sakit pasien tidak ada keluhan
dalam kebutuhan istirahatnya
d. Pola Personal Hygine
1) Kebersihan diri
Pasien mandi 1-2x sehari pagi dan sore sesuai dengan jadwal dari
rumah sakit dan sesuai dengan kondisi pasien, hanya dibasuh dengan
waslap dengan mandiri dan bantuan keluarga atau perawat
2) Kebersihan rambut
Sejak masuk rumah sakit pasien mengaku belum pernah di
keramas.Tidak ada masalah pada kulit rambut dan rambutnya
3) Kebersihan telinga
Kedua telinga simestris, bersih, saluran pendengarannya normal,tidak
ada serumen, dan tidak mengalami gangguan pendengaran
4) Kebersihan hidung
Di dalam hidung tidak ada cairan dan sumbatan, kepekaan jalan nafas
normal
5) Kebersihan mata
Konjungtiva tidak anemis, tidak ada kotoran,sclera tidak ikterik, dan
tidak ada gangguan penglihatan
6) Kebersihan mulut
Pasien menggosok gigi 1x sehari di rumah sakit. Mulut dalam keadaan
normal
7) Kebersihan kuku dan kaki
Kuku kaki maupun tangan tampak panjang bersih dan tidak ada kotoran
 Aspek internal dan eksternal pasien
a. Konsep diri
Peran sebagai ibu rumah tangga terganggu karena dirawat di rumah sakit
b. Intelektual
Saat usia 15 tahun pasien pernah mengalami sakit yang sama aspendisitis
tetapi tidak mengetahui penyebab utamanya sampai dilakukannya operasi.
Dulu sempat suka makanan yang pedas semenjak mengetahui sakitnya dia
mulai mengurangi makanan yang pedas hingga sekarang

5
c. Hubungan interpersonal
Hubungan pasien dengan keluarga inti dan sanak saudara baik yang datang
untuk menjenguk dan menemaninya di rumah sakit
d. Hubungan sosial
Hubungan pasien dengan pasien yang lainnya serta dengan tim medis
lainnya baik
e. Mekanisme koping
Pasien tenang dalam menghadapi penyakitnya dan dalam mengambil
keputusan pasien meminta pertimbangan dari keluargannya, Sempat
bercanda dengan perawat, keluarga dan lingkungannya sekitarnya
f. Emosional
Emosi pasien saat sedang sakit kurang terkontrol, tetapi saat dilakukan
pengkajian emosional pasien lebih terkontrol dan mempertahankan kontak
mata dengan perawat
g. Intelegensi pasien
Memori pasien masih baik ditandai jika ditanya tentang perawatan yang
pernah dilaksanakannya masih dapat menjawab dan mengingat
h. Kognitif perseptual
Pasien sadar namun dengan suara yang lemah dan pelan tidak ada gangguan
pendengaran dan penglihatan
i. Spiritual
Pasien beragama islam, selama di rumah sakit pasien masih dapat
melaksanakan ibadah walaupun dengan berbaring atau duduk
5. Pemeriksaan fisik
 Keadaan umum
a. Kesadaran : compos mentis
b. Status gizi
1) TB : 158
2) BB : 60
3) IMT : 24,035 (normal)
4) Lila : 25.5 cm (normal)
c. Tanda tanda vital
1) Tekanan darah : 120/80 mmhg (normal)

6
2) Suhu tubuh : 36.5 ̊ (normal)
3) Nadi : 100x/menit
4) Respirasi : 24x/menit (normal)
 Pemeriksaan secara sistemik
a. Kepala
Bentuk kepala mesocepal, tidak ada jejas, dan simetris kanan kiri
1. Rambut: Hitam bergelombang pendek bersih, tidak ada lesi, tidak ada
kotoran pada kulit rambut dan rambutnya
2. Wajah : Bentuk wajah simetris, tidak ada lesi dan sedikit berminyak,
reflek sensasi wajah normal
3. Mata : kedua mata simetris,bola mata bulat, konjungtiva tidak anemis,
tidak ada kotoran,sclera tidak ikterik, reflek pupil normal, iris cokelat,
kornea warna hitam, gerakan mata normal, lapang pandang normal,tidak
ada nyeri tekan dan tidak ada gangguan penglihatan
4. Telinga : kedua telinga simetris, di bagian luar dan dalam tidak ada lesi,
warna serasi dengan warna kulit, pada bagian septum tidak ada nyeri
tekan, tidak ada serum di bagian dalam, saluran pendengaran dan
gendang telinga normal
5. Hidung : kedua lubang sama besar, ada bekas tindik di bagian hidung
kiri, tidak ada kotoran dan secret di dalam hidung
6. Mulut : bentuk mulut simestris, warna bibir cokelat, tidak ada lesi, indra
rasa masih normal, gigi bersih tidak ada lubang dan kotoran, tidak ada
nyeri dan tidak ada pembengkakan bagian palatum, tidak ada bengkak
gusi, lidah simetris tidak lesi warna merah muda dan keadaan mucosa
kering.
b. Leher
o Inspeksi : bentuk leher simetris , warna sama dengan warna kulit,
tidak ada edema, gerakan fleksi dan ekstensi normal, tidak ada bekas
operasi dan tidak ada lesi
o Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran vena jugularis, dan tidak ada pembesaran kelenjar limfe
c. Dada

7
o Inspeksi : simetris kanan dan kiri, tidak ada pembengkakan
massa maupun bekas operasi dan tidak ada kelainan saat bernapas,
tidak ada tumor di payudara, dan warna serasi dengan warna kulit
lainnya
o Palpasi : tidak ada benjolan massa maupun nyeri saat tekan,
pengembangan dada saat inspirasi dan ekspirasi sama
o Perkusi : terdengar suara sonor
o Auskultasi : terdengar bunyi S1 dan S2 bunyi jantung normal
pernapasan teratur
d. Abdomen
o Inspeksi : simetris, tidak ada benjolan ataupun massa, tidak ada
luka bekas operasi, tidak ascites
o Palpasi : nyeri tekan pada abdomen bawah kanan dengan skala
7
o Perkusi : normal, tidak ada gangguan, suara timpani
o Auskultasi : tidak terdengar bunyi bising usus
e. Ekstermitas
1) Ekstermitas atas: simetris kanan dan kiri, tidak ada edema, tidak ada
penyakit kulit, tidak ada tumor, kuku panjang bersih dan tidak ada cacat
2) Ekstermitas bawah: simetris kanan dan kiri, terdpata bulu kaki, tidak ada
edema, tidak ada penyakit kulit, kuku panjang bersih dan tidak ada cacat
 Pengobatan dan pemeriksaan penunjang.
a. Infus RL 16 tpm terpasang di tangan kanan saat masuk rumah sakit
b. Pengecekan hemoglobin di laboratium
c. Riwayat penyakit / pemeriksaan fisik
B. Analisis data

DATA MASALAH ETIOLOGI


DS: Nyeri Akut Agen injury (Biologi)
1. Pasien menyatakan
nyeri pada bagian
abdomen, terutama
bagian kanan bawah
dengan skala 7

8
DO:
1. Pasien tampak
meringis menahan
sakit
2. Ttv :
a. TD:120/80 mmHg
b. HR: 100 x/menit
c. RR: 24 x/menit
d. ST : 36.5 ̊
3. sering merubah posisi
untuk menghindari
nyeri
DS: Resiko infeksi Perubahan tubuh primer yang
1. Pasien menyatakan tidak adekuat
sudah pernah operasi
appendisitis saat usia
15 tahun
DO:
1. Pasien terpasang IV
line RL 16 tpm di
tangan kanan saat
masuk rumah sakit
2. Hemoglobin : 1.9
g/dL
DS: Konstipasi Kurang aktivitas fisik
1. Pasien menyatakan kelemahan otot dinding perut
pola defekasi 6 hari
sekali selama sakit
2. .Pasien menyatakan
nyeri pada abdomen
3. Pasien menyatakan
nyeri di rectum dan
abdomen pada saat
defekasi

9
4. Pasien menyatakan
konsistensi feses
keras
5. Pasien menyatakan
sakit mengejan pada
saat defekasi
6. Pasien menyatakan
tidak suka olahraga
7. Pasien sudah pernah
operasi appendiktomi
DO:
1. Perubahan pada pola
defekasi
2. Nyeri pada tekan
abdomen
3. Bising usus tidak
terdengar

C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen-agen penyebab cidera (biologi) ditandai
dengan nyeri pada bagian abdomen,meringis dan posisi untuk menghindari nyeri.
2. Resiko Infeksi ditandai dengan pertahanan primer tidak adekuat.
3. Konstipasi berhubungan dengan kurangnya aktivitas fisik, kelemahan otot dinding
perut ditandai dengan nyeri abdomen, perasaan penuh atau tekanan pada rectum,
peningkatan tekanan abdomen, nyeri dan mengejan saat defekasi, perubahan pada
pola defekasi dan feses yang keras.

D. Intervensi Keperawatan

Diagnosa Perencanaan
Tujuan Rencana tindakan Rasional
Nyeri Akut berhubungan Tujuan Umum : 1. Identifikasi 1. Dapat
dengan agen injury (biologi) pasien bebas dari karateristik mengetahui
ditandai dengan rasa nyeri pada nyeri,skala, perkembangan
DS: abdomen selama 7 sifat,lokasi dan rasa nyeri yang

10
1. Pasien menyatakan nyeri minggu penyebaran rasa dirasakan
pada bagian abdomen, Tujuan Khusus : nyeri pasien dan
terutama pada bagian nyeri bagian 2. Anjurkan teknik untuk
kanan bawah dengan abdomen relaksasi napas mengevaluasi
skala 7 berkurang selama 2 dalam keekfektifan
DO: hari dan skala 3. Posisikan terapi yang di
1. Pasien tampak meringis turun dari 7-3 pasien fowler berikan.
menahan sakit Setelah dilakukan atau semi 2. Dengan teknik
2. Ttv : tindakan asuhan fowler relaksasi,
e. TD:120/70 keperawatanselama 4. Kolaborasi melakukan
mmHg 3x24 jam pasien dalam nafas dalam
f. HR: 120 x/menit tidak mengalami pemberian obat dapat mengatur
g. RR: 24 x/menit nyeri,dengan analgetik injeksi rasa nyeri serta
h. ST : 36.5 ̊ kriteria hasil : melancarkan
3. Pasien sering mengubah 1. Pasien mampu sirkulasi
posisi untuk menghindari mengntrol nyeri oksigen untuk
nyeri (mampu seluruh
menggunakan jaringan.
teknik 3. memberikan
nonfarmakologi rasa rileks atau
untuk istirahat secara
mengurangi rasa efektif,dan rasa
nyeri) nyeri dapat
2. Nyeri sudah berkurang serta
berkurang dari menurunkan
skala 7 - 3 ketegangan
3. Nyaman setelah otot akibat rasa
nyeri berkurang nyeri.
4. Pasien tidak 4. Obat analgetik
mengeluh dapat memblok
kesakitan dan rangsangan
istirahat secara nyeri sehingga
adekuat rasa nyeri tidak
dipersepsikan
11
dan
mengurangi
demam.Obat
ini juga dapat
mengatur darah
tetap stabil dan
mencegah
kekurangan
ataupun
kelebihan obat
obatan.

Resiko infeksi berhubungan Tujuan Umum : 1. Indentifikasi 1. Untuk


dengan pertahanan tubuh pasien bebas dari adanya tanda- mengetahui
primer yang tidak adekuat resiko infeksi tanda infeksi secara dini
ditandai dengan : selama 4 minggu 2. Pengendalian munculnya
DS: Tujuan Khusus : dan tanda-tanda
1. Pasien menyatakan sudah pasien terhindar perlindungan infeksi dalam
operasi appendisitis saat dari resiko infeksi infeksi dengan tubuh sehingga
usia 15 tahun selama 2 hari mengganti dapat
DO: Setelah dilakukan dressing infus mengurangi
1. Pasien terpasang IV line tindakan asuhan 1x/sehari terjadinya
RL 16 tpm di tangan keperawatan infeksi.
kanan saat masuk rumah selama 4x24 jam 2. Mengganti
sakit resiko infeksi dresing infus
2. Hemoglobin: 1.9 g/dL pasien menurun dapat
dengan kriteria mengurangi
hasil : masuknya
Faktor resiko bakteri dan
infeksi pada pasien menjaga
berkurang. integritas kulit

12
agar tidak rusak

Konstipasi berhubungan Tujuan Umum: 1. Kaji warna, 1. Untuk


dengan kurang aktivitas fisik, pasien bebas dari konsistensi mengetahui
kelemahan otot dinding perut konstipasi selama 5 jumlah dan adanya masalah
ditandai dengan : minggu waktu BAB bowel dan
DS: Tujuan Khusus: serta mendeteksi
1. Pasien menyatakan pola tidak merasakan pergerakan lebih dini
defekasi 6 hari sekali nyeri saat defekasi usus penyebab
selama sakit. selama 2 hari 2. Monitor pola konstipasi
2. Pasien menyatakan nyeri Setelah dilakukan defekasi pasien 2. Untuk
pada abdomen tindakan asuhan latih pasien mengembalikan
3. Pasien menyatakan nyeri keperawatan untuk keteraturan pola
di rectum dan abdomen selama 3x24 jam melakukan dan defekasi pasien
pada saat defekasi konstipasi pasien mempertahank dan
4. Pasien menyatakan dapat teratasi an pola menormalkan
konsistensi feses keras dengan kriteria defekasinya kerja saluran
5. Pasien menyatakan sakit hasil : 3. Berikan pencernaan.
mengejan pada saat 1. Pola defekasi cakupan nutrisi 3. Dengan nutrisi

13
defekasi kembali normal berserat yang serat tinggi
6. Pasien menyatakan tidak minimal 1 hari sesuai untuk
suka olahraga sekali 4. Beri tambahan melancarkan
7. Pasien sudah pernah 2. Konstipasi cairan jika saluran
operasi appendiktomi menurun dengan tidak pencernaan
DO: konsistensi kontraindikasi dalam eliminasi
1. Perubahan pada pola normal dan feses 5. Kolaborasi fekal
defekasi lunak berbentuk dalam 4. Dengan cairan
2. Nyeri pada tekan 3. Nyeri saat pemberian tambahan dapat
abdomen defekasi dapat laksatif atau membantu
3. Bising usus tidak berkurang enema melunakkan
terdengar 4. Tidak ada feses
pembesaran 5. Obat yang
pada abdomen dapat
melunakkan
feses

Daftar Pustaka

14
Judith M. Wilkinson.2016. Diagnosis Keperawata, Edisi 10. Jakarta :
Egc Publisher Buku Kedokteran
Permatasari A.vinda.2013. Laporan Askep Aspendisitis Pada Ny. S
Dengan Apendisitis Akut. Diakses 17 Maret 2020.
https://id.scribd.com/doc/153054535/Laporan-Askep-Pada-Ny-S-
Dengan-Apendisitis-Akut.
Syafira,Tia.2016. Perencanaan Keperawatan. Diakses 31 Maret 2020.
https://www.academia.edu/22283709/perencanaan-keperawatan.

15

Anda mungkin juga menyukai