Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

L DENGAN DIAGNOSA MEDIS

ANEMIA APLASTIK DI RUANG LONTARA 1 DEPAN

RSUP Dr.WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

Di susun oleh :

DESI FATMASARI

21.04.009

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANAKKUKANG MAKASSAR

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

2021
Nama pengkaji : Desi fatmasari Ruangan : LONTARA 1

Tgl pengkajian : senin, 10 januari 2022 Waktu pengkajian : 09: 00 wita

I. IDENTITAS
A. KLIEN
Nama Inisial : Ny.L
Umur : 59 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Belum kawin
Agama/Suku : kristen/Toraja
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang di gunakan : Indonesia
Pekerjaan : pegawai swasta
Alamat : jln.kumala 2
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Fatimah
Alamat : jln.Kumala 2
Hubungan dengan Klien : Saudara sepupu
II. DATA MEDIK
A. Dikirim oleh : IGD
B. Diagnosa Medik : ANEMIA APLASTIK
III. KEADAAN UMUM
A. KELUHAN UTAMA : Lemas sejak 1 bulan yang lalu
B. ALASAN MASUK RS : pasien mengatakan lemas
C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG : Pada saat di lakukan pengkajian pada
tanggal 10 januari 2022 pasien mengatakan lemas sejak 1 bulan sebelum masuk
rumah sakit, lemas dirasakan terus menerus, pasien mengalami kurang nafsu
makan sejak 2 bulan terakhir, pasien mengatakan cepat kenyang walau makan
sedikit, pasien mengatakan mengalami kelelahan jika beraktivitas, pasien
mengeluh tidak bisa beraktivitas penuh selama sakit, pasien mengatakan
mengalami kram pada otot-otot jika beraktivitas lebih, dan pasien terlihat lemas
dengan berat badan awal sebelum sakit 62 kg dan berat badan sekarang selama
sakit turun menjadi 42 kg
D. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran
Kualitatif : Compos mentis

Kuantitatif : GCS E : 4 M : 6 V: 5
2. Tekanan Darah : 110/70 mmHg
3. Suhu : 36,0oc
4. Nadi : 80x/menit
5. Pernapasan : 20x/menit
E. PENGUKURAN
Sebelum sakit
1. Tinggi badan : 157Cm
2. Berat badan : 62 kg
3. Indeks massa tubuh (IMT) : 25Kg/ m2

Setelah sakit
1. Tinggi badan : 157 Cm
2. Berat badan : 42 Kg
3. Indeks Massa Tubuh (IMT): 16,8 Kg/m2
F. GENOGRAM

? ? ? ? ? ?

59
Keterangan :

Laki-laki : Kawin : Pasien:

Perempuan : Serumah : Meninggal : X

G. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN


1. KAJIAN PERSEPSI KESEHATAN – PEMELIHARAAN KESEHATAN
a. Riwayat penyakit yang pernah di alami
Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah di rawat dengan penyakit
yang sama.
b. Riwayat penyakit sekarang
1) Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit :
Sebelum sakit pasien mengatakan kondisinya baik-baik saja
b. Keadaan sejak sakit :
Pasien mengatakan lemas sejak 1 bulan terakhir
2) Data Objektif :
a. Klien tampak lemas
b. Kebersihan rambut : Rambut klien tampak bersih dan tebal,
rambut berwarna hitam dan tidak ada ketombe
c. Kebersihan kulit : kulit klien tampak lembab
d. Hygiene rongga mulut : mukosa bibir kering dan tampak pucat
e. Kebersihan gigi : gigi sdah tidak lengkap dan tidak ada
karies
f. Kebersihan lidah : lidah terlihat putih
2. KAJIAN NUTRISI METABOLIK
a. Data Subjektif
1) Keadaan sebelum sakit :
Sebelum sakit pasien mengatakan nafsu makannya baik, ia makan
3x/hari dengan nasi, sayur, lauk
2) Keadaan sejak sakit :
Pasien mengatakan selama sakit nafsu makannya berkurang makan
3x/hari tapi hanya mampu menghabiskan 1/3 dari porsi makanan yang
di sediakan
b. Data Objektif
1) Objektif :
Pasien hanya mampu menghabiskan 1/3 dari porsi makanan rumah
sakit
2) Pemeriksaan Fisik
Keadaan Kepala : Bentuk kepala simetris, kulit kepala tampak
bersih, rambut tebal dan berwarna hitam, tidak
ada ketombe dan tidak ada nyeri tekan
Kulit : Kulit tampak lembab
Mata : Anemis (-)
Ikterus (-)
Hidung : Hidung simetris kiri dan kanan, tidak ada tanda
peradangan/perdarahan.
Rongga Mulut : Mukosa bibir kering dan tampak pucat
Kemampuan mengunyah keras : Pasien mampu mengunyah dengan
baik
Lidah : Lidah berwarna putih
Gigi : gigi sudah tidak lengkap dan tidak ada karies
Faring : Tidak ada hiperemis
Kelenjar getah bening : Tidak ada kelainan
Abdomen
Inspeksi : Tidak ada luka pembedahan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Peristaltik 24x/menit

3. KAJIAN POLA ELIMINASI


a. Data Subyektif :
1) Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien mengatakan BAK
dan BAB lancar dengan frekuensi BAB normal 3 kali sehari hinggan 3
kali seminggu dan BAK 1-8 liter perhari dengan warna urin normal
atau kuning muda
b. Keadaan sejak sakit : Pasien mengatakan BAB dan BAK
tetap lancar dengan frekuensi yang sama sebelum sakit
c. Data Obyektif
1) Observasi : klien tidak memiliki masalah dengan BAB dan
BAK

4. KAJIAN POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN


a. Data Subyektif
1) Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien mengatakan
melakukan aktivitas mulai jam 08.00-17.00
2) Keadaan sejak sakit : Pasien terbaring di tempat tidur dan
aktivitas selalu dibantu
b. Data Obyektif
1) Observasi
Makan :2
Mandi :2 Keterangan :
Berpakaian :2 2 : Mandiri
Buang air besar :2 1 : Bantuan dengan alat
Buang air kecil :2 3 : bantuan dengan orang
Mobilisasi di tempat tidur : 2 4 : Bantuan penuh
Ambulasi : Tempat tidur
Postur tubuh : tidak terlalu tinggi dan agak kurus
Anggota gerak yang cacat : Tidak ada
Gaya jalan : Pasien terbaring di temapt tidur
2) Pemeriksaan Fisik
Perfusi pembuluh perifer kuku : Warna kembali normal kurang dari 2
detik

5. KAJIAN POLA AKTIFITAS


a. Data Subjektif
1) Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan dapat melakukan
aktivitas secara mandiri
2) Keadaan sejak sakit : Pasien mengatakan hanya berbaring di
tempat tidur
b. Data Obyektif
1) Observasi : pasien hanya berbaring di tempat tidur
6. KAJIAN AKTIVITAS TIDUR
a. Data subjektif
1) Keadaan sebelum sakit : pasien mengatakan tidur cukup setiap
malamnya
2) Keadaan sejak sakit : pasien mengatakan tidurnya baik dan
tidak terganggu
b. Data objektif : pasien tampak tertidur lelap
7. KAJIAN POLA PERSEPSI KOGNITIF
a. Data Subyektif
1) Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan sebelum sakit ia
mampu mengambil keputusan dengan baik dan mandiri
2) Keadaan sejak sakit : Pasien mengatakan saat ini sebagian
dari aktifitasnya di bantu keluarga
b. Data Obyektif
1) Observasi : Pasien tampak merasa cemas dengan
penyakitnya
8. KAJIAN POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI
a. Data Subyektif
1) Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan merasa di hargai
dan di sayangi oleh keluarganya dan senang dengan keadaannya yang
dulu
2) Kadaan sejak sakit : Pasien mengatakan merasa sedih
dengan keadaannya sekarang dan berharap agar segera sembuh
b. Data Obyektif
1) Observasi :
Rentang perhatian : Pasien tampak ingin di perhatikan dan
di rawat dengan baik, ia berharap agar cepat sembuh
Suara dan tata bicara : bunyi suara pasien terdengar jelas, tata
bicara pasien sopan
2) Pemeriksaan fisik :
Kelainan bawaan yang nyata : Pasien tidak memiliki kelainan sejak
lahir
9. KAJIAN PERAN DAN HUBUNGAN DENGAN SESAMA
a. Data Subyektif
1) Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien mengatakan
hubungannya dengan orang lain baik-baik saja, pasien dapat
beradaptasi dengan orang lain
2) Keadaan sejak sakit : keluarga Pasien mengatakan sejak sakit
hubungannya dengan orang lain baik-baik saja
b. Data Obyektif
Observasi : Pasien menyapa pasien lain di samping tempat
tidurnya
10. PENGKAJIAN REPRODUKSI-SEKSUALITAS
a. Data Subyektif
1) Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan tidak memiliki
gangguan pada alat reproduksinya
2) Keadaan sejak sakit : pasien mengatakan tidak memiliki
gangguan pada alat reproduksi
b. Data Obyektif
1) Observasi : Pasien tidak mengalami gangguan
seksual
11. PENGKAJIAN MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP
STRESS
a. Data Subyektif
1) Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan dapat mengatasi
masalahnya dengan baik dan mengambil keputusan dengan sendiri
serta bersama keluarganya
2) Keadaan sejak sakit : Pasien selalu berdoa dan berharap agar
di beri kesembuhan
b. Data Obyektif
Observasi : Pasien tampak cemas
12. PENGKAJIAN NILAI KEPERCAYAAN
a. Data Subyektif
1) Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien mengatakan
melaksanakan ibadah
2) Keadaan sejak sakit : Pasien mengatakan sejak sakit pasien
tidak melaksakan ibadah
b. Data Obyektif
Observasi : Pasien tampak tidak melaksanakan ibadah karena
terbaring di tempat tidur

A. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
WBC : 7.100
HB : 4,8
HCT : 15
MCV : 91
MCH : 29
MCHC : 32
PLT : 591.000
Urinaria
pH : 5,0
protein : normal
glukosa : normal
bilirubin : normal
B. TERAPI MEDIKASI

No Nama Obat Dosis Rute Waktu Fungsi


1. melthylprednisolone 62,5 g IV 12 jam Meredakan
peradangan
2. Sandimmun 100 mg Oral 12 jam

C. PENGELOMPOKAN DATA
Data Subyektif Data Obyektif

a. Pasien mengatakan nyeri dada  Pasien tampak meringis


sebelah kiri  Pasien tampak mengelus area
P : CAD nyeri
Q : Nyeri seperti tertusuk-tusuk  Pasien tampak gelisah
R : pada daerah dada sebelah kiri  Klien Nampak pucat
S : Skala Nyeri 4 (NRS 1-10)  TTV :
T : hilang timbul
TD : 150/80
b. Klien mengatakan gelisah
N : 80x/menit
c. Klien mengeluh cepat lelah jika
S : 36,7 C
beraktivitas
P : 20x/menit
d. Klien mengatakan sulit tidur akibat
 Hasil pemeriksaan laboratorium
nyeri
Hematologi
e. Klien mengeluh susah tidur akibat
Koagulasi
nyeri
PT : 9,8
f. Takikardi/bradikardi
INR : 0,94
g. Tekanan darah meningkat
APTT : 25,8
Kimia darah
Glukosa
GDS : 270
Fungsi ginjal
Ureum : 38
Kreatinin : 1,18
Fungsi hati
SGOT : 53
SGPT : 36
 Hasil EKG : sinus rhythm HR :
51, regular, ST elevasi
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perfusi perifer tidak efektif
2. Intoleransi aktivitas
3. Deficit nutrisi

E. ANALISA DATA

Data Dx. Keperawatan Etiologi

Ds :
 Pasien HB menurun
mengatakan
lemas Anemia
 Pasien
mengatakan HB Aliran darah ke organ dan
naik turun jaringan menurun
Do :
 Pasien tampak Perfusi perifer tidak Oksigen dan nutrisi tidak di
lemas efektif transport secara adekuat

 HB : 4,8

Perfusi jaringan terganggu

Perfusi perifer tidak efektif


Ds : kelemahan otot-otot
 Klien
mengatakan Intoleransi aktivitas susah melakukan aktivitas
aktivitas
terhambat intoleransi aktivitas
 Klien mengeluh
lemah
 Klien
mengatakan
lebih banyak
tirah baring
selama sakit
Do :
 Klien Nampak
lemah
 Klien Nampak
mudah lelah jika
beraktivitas
Ds : ketidak mampuan makan
 Klien
mengatakan cepat kenyang walau makan
tidak ada nafsu Defisit nutrisi sedikit
makan
 Klien lemas
mengatakan
berat badan defisit nutrisi
turun drastis
selama sakit
 Klien
mengatakan
cepat kenyang
walau makan
sedikit
Do :
 Klien Nampak
pucat
 Klien Nampak
lemas
 BB sebelum
sakit : 62 kg
 BB selama sakit
: 42 kg
F. RENCANA KEPERAWATAN

TANGGA NO DX KEPERAWATAN INTERVENSI


SLKI SIKI
L
10/01/2022 1. D.0009 L.02011 I.02079
Perfusi perifer tidak Setelah dilakukan tindakan Perawatan sirkulasi
efektif berhubungan keperawatan selama 2x24 jam Observasi
dengan penurunan diharapkan ketidak efektifan perfusi  Periksa sirkulasi perifer
konsentrasi HB yang menurun dengan kriteria hasil :  Identifikasi faktor resiko
ditandai dengan:  Kelemahan otot menurun gangguan sirkulasi
Ds :  Kram otot menurun Terapeutik
 Pasien mengatakan  Hindari pemasangan infus
lemas atau pengambilan darah
 Pasien mengatakan diarea keterbatasan perfusi
HB naik turun  Lakukan perawatan kaki dan
Do : kuku
 Pasien tampak  Lakukan hidrasi
lemah
 HB : 4,8
Edukasi
 Anjurkan berhenti merokok
 Anjurkan minum obat
pengontrol tekanan darah
2. secara teratur
 Informasikan tanda dan
L.05047 gejala darurat yang harus
Setelah dilakukan tindakan dilaporkan
keperawatan selama 2x24 jam
D.0056 diharapkan kemampuan beraktivitas
Intoleransi aktivitas meningkat dengan kriteria hasil :
berhubungan dengan  Keluhan lelah menurun I.05178
kelemahan di tandai  Perasaan lemah menurun Manajemen energy
dengan : Observasi
10/01/2022 Ds :  Identifikasi gangguan tubuh
 Klien mengatakan yang mengakibatkan
aktivitas terhambat kelelahan
 Klien mengeluh  Monitor lokasi dan
lemah ketidaknyamanan jika
 Klien mengatakan beraktivitas
lebih banyak tirah Terapeutik
baring selama sakit  Sediakan lingkungan yang
Do : nyaman
 Klien Nampak  Berikan aktivitas distraksi
3.
lemah yang menyenangkan
 Klien Nampak  Fasilitasi duduk di sisi
mudah lelah jika tempat tidur, jika tidak dapat
beraktivitas berpindah atau berjalan
Edukasi
 Anjurkan tirah baring
 Anjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap
kolaborasi
 Kolaborasika dengan ahli
D.0019 gizi tentang cara
Defisit nutrisi L.03030 meningkatkan asupan
berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan makanan
faktor psikologis ( mis, keperawatan selama 2x24 jam I.03119
stress ataukeengganan Diharapkan status nutrisi membaik Manajemen nutrisi
untuk makan ) dengan kriteria hasil : Observasi
Yang di tandai dengan :  Porsi makan yang dihabiskan  Identifikasi status nutrisi
Ds : meningkat  Identifikasi alergi dan
 Klien mengatakan  Perasaan cepat kenyang intoleransi makanan
10/01/2022 tidak ada nafsu menurun  Identifikasi makanan yang
makan disukai
 Klien mengatakan  Monitor berat badan
berat badan turun Terapeutik
drastis selama  Sajikan makanan secara
sakit menarik
 Klien mengatakan  Berikan makanan tinggi
cepat kenyang kalori dan protein
walau makan  Berikan suplemen makanan,
sedikit jika perlu
Do : Edukasi
 Klien Nampak  Anjurkan posisi duduk jika
pucat mampu
 Klien Nampak Kolaborasi
lemas Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
 BB sebelum menentukan jumlah kalori dan jenis
sakit : 62 kg nutrient yang dibutuhkan
 BB selama sakit :
42 kg
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI HARI KE-I

Nama Pasien / umur : Ny.L / 59


Ruang / kamar : LONTARA 1 DEPAN
NO DIAGNOSA HARI/ JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL
1. Perfusi Senin Perawatan sirkulasi S : Pasien mengatakan lemas
perifer tidak 10/01/2022 Observasi O:
efektif 10.00  Memeriksa sirkulasi perifer  Pasien tampak lemah
10.15 Hasil : sirkulasi perifer selalu A :
terpantau  Kelemahan otot menurun
 Mengidentifikasi faktor resiko  Kram otot menurun
gangguan sirkulasi P : lanjutkan intervensi
10.30 Hasil : selalu menghindari faktor  Memeriksa sirkulasi perifer
resiko  Mengidentifikasi faktor resiko gangguan
Terapeutik sirkulasi
10.45  Menghindari pemasangan infus atau  Menghindari pemasangan infus atau
pengambilan darah diarea keterbatasan pengambilan darah diarea keterbatasan
perfusi perfusi
10.50 Hasil : selalu memeriksa bagian tubuh  Melakukan hidrasi
yang akan di pasangi infus
11.00  Melakukan hidrasi  Menganjurkan berhenti merokok
Hasil : untuk menstabilkan ion yang  Menganjurkan minum obat pengontrol
11.30 ada dalam tubuh tekanan darah secara teratur
Edukasi  Menginformasikan tanda dan gejala
 Menganjurkan berhenti merokok darurat yang harus dilaporkan
Hasil : klien tidak merokok
 Menganjurkan minum obat pengontrol
tekanan darah secara teratur
Hasil : tekanan darah terkontrol
 Menginformasikan tanda dan gejala
darurat yang harus dilaporkan
Hasil : klien dan keluarga sudah
mengerti akan hal tersebut

2. Intoleransi Senin Manajemen energy S : pasien mengatakan cepat lelah jika


aktivitas 10/01/2022 Observasi melakukan aktivitas
09.00  Mengidentifikasi gangguan tubuh O : klien tampak lemah
yang mengakibatkan kelelahan
09.15 Hasil : akibat kekurangan HB A:
 Memonitor lokasi dan  Keluhan lelah menurun
ketidaknyamanan jika beraktivitas  Perasaan lemah menurun
Hasil : kelemahan otot-otot jika P : Lanjutkan intervensi
09.35 beraktivitas  Mengidentifikasi gangguan tubuh yang
Terapeutik mengakibatkan kelelahan
 Menyediakan lingkungan yang  Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan
09.45 nyaman jika beraktivitas
Hasil : klien selalu merasa tenang jika  Menyediakan lingkungan yang nyaman
kedatangan keluarga untuk membesuk  Memberikan aktivitas distraksi yang
10.00  Memberikan aktivitas distraksi yang menyenangkan
menyenangkan  Memfasilitasi duduk di sisi tempat tidur,
Hasil : klien belum mampu jika tidak dapat berpindah atau berjalan
beraktivitas lebih  Menganjurkan tirah baring
 Memfasilitasi duduk di sisi tempat  Menganjurkan melakukan aktivitas
10.15 tidur, jika tidak dapat berpindah atau secara bertahap
10.30 berjalan  Mengkolaborasikan dengan ahli gizi
Hasil : jika ingin duduk klien selalu di tentang cara meningkatkan asupan
bantu keluarga makanan
11.30 Edukasi
 Menganjurkan tirah baring
Hasil : klien dalam kondisi tirah
baring
 Menganjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
Hasil : klien belum mampu
beraktivitas lebih
kolaborasi
 Mengkolaborasikan dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan asupan
makanan
Hasil : ahli gizi selalu memantau
status nutrisi klien

3. Defisit Senin Manajemen nutrisi S:


nutrisi 10/01/2022 09.00 Observasi  Pasien mengatakan kurang nafsu makan
 Mengidentifikasi status nutrisi O:
09.15 Hasil : status nutrisi kurang dari  Pasien tampak lemas
09.30 kebutuhan A:
 Mengidentifikasi alergi dan intoleransi  Porsi makan yang dihabiskan meningkat

makanan  Perasaan cepat kenyang menurun


09.40 Hasil : tidak ada alergi dan pantangan P : lanjutkan intervensi
makanan  Mengidentifikasi status nutrisi
10.00  Mengidentifikasi makanan yang  Mengidentifikasi alergi dan intoleransi
disukai makanan
Hasil : klien memakan apa yang di  Mengidentifikasi makanan yang disukai
sediakan rumah sakit  Memonitor berat badan
 Memonitor berat badan  Menyajikan makanan secara menarik
Hasil : berat badan mengalami  Memberikan makanan tinggi kalori dan
penurunan drastic selama sakit protein
Terapeutik  Menberikan suplemen makanan, jika
 Menyajikan makanan secara menarik perlu
Hasil : klien tetap tidak berselera  Menganjurkan posisi duduk jika mampu
 Memberikan makanan tinggi kalori Mengkolaborasi dengan ahli gizi untuk
dan protein menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan
Hasil : ahli gizi selalu menyiapkan
makanan sesuai kebutuhan klien
 Menberikan suplemen makanan, jika
perlu
Hasil : kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian suplemen
Edukasi
 Menganjurkan posisi duduk jika
mampu
Hasil : klien tidak bisa duduk terlalu
lama
Kolaborasi
Mengkolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori dan
jenis nutrient yang dibutuhkan
Hasil : kolaborasi berjalan

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI HARI KE-II

Nama Pasien / umur : Ny.L / 59


Ruang / kamar : LONTARA 1 DEPAN
NO DIAGNOSA HARI/ JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL
1. Perfusi Selasa Perawatan sirkulasi S : Pasien mengatakan lemas berkurang
perifer tidak 11/01/2022 Observasi O:
efektif 10.00  Memeriksa sirkulasi perifer  Pasien tampak masih lemah
10.15 Hasil : sirkulasi perifer selalu A :
terpantau  Kelemahan otot berkurang
 Mengidentifikasi faktor resiko  Kram otot berkurang
gangguan sirkulasi P : lanjutkan intervensi
10.30 Hasil : selalu menghindari faktor  Memeriksa sirkulasi perifer
resiko  Mengidentifikasi faktor resiko gangguan
sirkulasi
10.45  Menghindari pemasangan infus atau
pengambilan darah diarea keterbatasan
Terapeutik perfusi
10.50  Menghindari pemasangan infus atau  Melakukan hidrasi
pengambilan darah diarea keterbatasan  Menganjurkan berhenti merokok
11.00 perfusi
 Menganjurkan minum obat pengontrol
Hasil : selalu memeriksa bagian tubuh
tekanan darah secara teratur
11.30 yang akan di pasangi infus
 Menginformasikan tanda dan gejala
 Melakukan hidrasi
darurat yang harus dilaporkan
Hasil : untuk menstabilkan ion yang
ada dalam tubuh
Edukasi
 Menganjurkan berhenti merokok
Hasil : klien tidak merokok
 Menganjurkan minum obat pengontrol
tekanan darah secara teratur
Hasil : tekanan darah terkontrol
 Menginformasikan tanda dan gejala
darurat yang harus dilaporkan
Hasil : klien dan keluarga sudah
mengerti akan hal tersebut

2. Intoleransi Selasa Manajemen energy S : pasien mengatakan cepat lelah jika


aktivitas 11/01/2022 Observasi melakukan aktivitas
09.00  Mengidentifikasi gangguan tubuh O : klien tampak lemah
yang mengakibatkan kelelahan
09.15 Hasil : akibat kekurangan HB A:
 Memonitor lokasi dan  Keluhan lelah menurun
ketidaknyamanan jika beraktivitas  Perasaan lemah menurun
Hasil : kelemahan otot-otot jika P : Lanjutkan intervensi
09.35 beraktivitas  Mengidentifikasi gangguan tubuh yang
Terapeutik mengakibatkan kelelahan
 Menyediakan lingkungan yang  Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan
09.45 nyaman jika beraktivitas
Hasil : klien selalu merasa tenang jika  Menyediakan lingkungan yang nyaman
kedatangan keluarga untuk membesuk  Memberikan aktivitas distraksi yang
10.00  Memberikan aktivitas distraksi yang menyenangkan
menyenangkan  Memfasilitasi duduk di sisi tempat tidur,
Hasil : klien belum mampu jika tidak dapat berpindah atau berjalan
beraktivitas lebih  Menganjurkan tirah baring
 Memfasilitasi duduk di sisi tempat  Menganjurkan melakukan aktivitas
10.15 tidur, jika tidak dapat berpindah atau secara bertahap
10.30 berjalan  Mengkolaborasikan dengan ahli gizi
Hasil : jika ingin duduk klien selalu di tentang cara meningkatkan asupan
bantu keluarga makanan
11.30 Edukasi
 Menganjurkan tirah baring
Hasil : klien dalam kondisi tirah
baring
 Menganjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
Hasil : klien belum mampu
beraktivitas lebih
kolaborasi
 Mengkolaborasikan dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan asupan
makanan
Hasil : ahli gizi selalu memantau
status nutrisi klien

3. Defisit Selasa Manajemen nutrisi S:


nutrisi 11/01/2022 09.00 Observasi  Pasien mengatakan kurang nafsu makan
 Mengidentifikasi status nutrisi O:
09.15 Hasil : status nutrisi kurang dari  Pasien tampak masih lemas
09.30 kebutuhan A:
 Mengidentifikasi alergi dan intoleransi  Porsi makan yang dihabiskan meningkat

makanan dari 1/3 menjadi 1/2

09.40 Hasil : tidak ada alergi dan pantangan  Perasaan cepat kenyang menurun

makanan P : lanjutkan intervensi


10.00  Mengidentifikasi makanan yang  Mengidentifikasi status nutrisi

disukai  Mengidentifikasi alergi dan intoleransi


Hasil : klien memakan apa yang di makanan
sediakan rumah sakit  Mengidentifikasi makanan yang disukai
 Memonitor berat badan  Memonitor berat badan
Hasil : berat badan mengalami  Menyajikan makanan secara menarik
penurunan drastic selama sakit  Memberikan makanan tinggi kalori dan
Terapeutik protein
 Menyajikan makanan secara menarik  Menberikan suplemen makanan, jika
Hasil : klien tetap tidak berselera perlu
 Memberikan makanan tinggi kalori  Menganjurkan posisi duduk jika mampu
dan protein Mengkolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis
Hasil : ahli gizi selalu menyiapkan
nutrient yang dibutuhkan
makanan sesuai kebutuhan klien
 Menberikan suplemen makanan, jika
perlu
Hasil : kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian suplemen
Edukasi
 Menganjurkan posisi duduk jika
mampu
Hasil : klien tidak bisa duduk terlalu
lama
Kolaborasi
Mengkolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori dan
jenis nutrient yang dibutuhkan
Hasil : kolaborasi berjalan

Anda mungkin juga menyukai