I. IDENTITAS
A. KLIEN
Nama : Tn. A
Tempat/tanggal lahir (umur) : Sengkang, 26 Juni 1973
Jenis kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Menikah
Agama/suku : Islam
Warga negara : WNI
Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Alamat : Sengkang
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Suriana
Alamat : Sengkang
Hubungan dengan klien : Isteri
II. DATA MEDIK
A. Dikirim oleh : RS Sengkang
B. Diagnosa Medik
Saat masuk : Efusi Pleura Dextra
Saat pengkajian : HIV AIDS
III. KEADAAN UMUM
KEADAAN SAKIT : Keadaan umum lemah, sesak nafas
KELUHAN UTAMA : Sesak nafas
A. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran
Kualitatif : Composmentis
Kuantitatif : GCS 15
Respon motorik: 6
Respon bicara: 5
Respon membuka mata: 4
Tekanan Darah : 174/115 mmHg
Suhu : 36 °C
Nadi : 117x/menit
2. Pernapasan frekuensi : 26x/menit
Irama : cepat
B. PENGUKURAN
1. Tingi Badan : 155 cm
2. Berat Badan : 45 kg
3. Indeks Masa Tubuh : 18.730
C. GENOGRAM
? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?
43
40 36 34
0 6 4
47 35
5
9 7
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Tidak Diketahui
: Pasien
: Garis Serumah
4: Bantuan penuh
Anggota gerak cacat : Tidak ada
Tracheostomi : Tidak
b. Pemeriksaan fisik
1) Thoraks dan pernapasan
a) Inspeksi
Bentuk thorak : Simetris kiri dan kanan
Palpasi : Vocal Fremitus : Getaran seimbang antara kiri
dan kanan
Perkusi : Terdengar bunyi sonor
Auskultasi : Bronkovesikuler
2) Lengan dan tungkai
Kekuatan otot
a) Mampu menggerakkan persendian dalam lingkup gerak penuh,
mampu melawan gaya gravitasi, mampu melawan dengan tahan
penuh
b) Uji kekuatan otot
5 5
5 5
Keterangan :
5 : Mampu menggerakkan persendian dalam lingkup gerak penuh,
mampu melawan gaya gravitasi, mampu melawan dengan tahan
penuh
4 : Mampu menggerakkan persendian dengan gaya gravitasi, mampu
melawan dengan tahan sedang.
3 : Hanya mampu melawan gaya gravitasi
2 : Tidak mampu melawan gaya gravitasi (gerakan pasif)
1 : Tidak ada kontraksi otot
Refleks fisiologis : Positif
Refleks patologis : Negatif
Clubbing finger : Negatif
Varices tungkai : Negatif
3) Columna vertebralis
Inspeksi kelainan bentuk : Tidak ada kelainan
Palpasi
Nyeri tekan : Negatif
N.III-IV_VI : Klien mampu mengangkat kelopak
mata ke atas kebawah, pupil isokor, klien mampu melirik ke
sebelah kiri dan kanan
N.VIII : Pendengaran baik
N.XI : Bahu simetris, klien dapat
menggerakan bahu
Kaku kuduk : Negatif
E. KAJIAN POLA TIDUR
1. Data subyektif
a. Keadaan sebelum sakit
Klien mengatakan pola tidur teratur, malam hari 7-8 jam, siang hari 2-3
jam
b. Keadaan sejak sakit
Klien mengatakan tidurnya hanya 10 menit dan terbangun kembali
2. Data obyektif
Observasi
Lingkaran sekitar mata tampak hitam, klien tampak mengantuk, klien
tampak lemah
F. POLA PERSEPSI KOGNITIF
1. Data subyektif
a. Keadaan sebelum sakit
Klien mengatakan tidak pernah menggunakan alat bantu pendengaran
dan penglihatan
b. Keadaan sejak sakit
Klien mengatakan tidak menggunakan alat bantu penglihatan dan
pendengaran
2. Observasi
Mampu mengenali tempat, orang, dan memberikan respon non verbal dan
verbal
3. Pemeriksaan fisik
Penglihatan
a. Cornea : Refleks kornea baik.
b. Visus : 6/6
c. Pupil : isokor, reflex terhadap cahaya baik.
d. Lensa mata : Jernih dan tidak keruh
Pendengaran
a. Pina : Simetris
b. Canalis : Tidak ada serumen
c. N. I : Mampu membedakan bau, minyak angin dan
pewangi (parfum)
d. N. II : Pandangan baik
e. N. IV sensorik : Mapu melirik ke kiri dan ke kanan
f. N. VII sensorik : Mampu mengespresikan wajah tersenyum dan
sedih
g. N. VIII pendengaran : Mampu mengdengarkan dengan baik
G. KAJIAN POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI
1. Data subyektif
a. Keadaan sebelum sakit:
Klien mengatakan sangat dihormati oleh keluarganya
b. Keadaan sejak sakit:
Klien mengatakan ikhlas menerima penyakit yang saat ini dideritanya
2. Data obyektif
a. Observasi
Kontak mata : Klien menatap teman bicara.
Rentang perhatian : Klien memperhatikan teman bicara ketika
berkomunikasi
Suara dan tata bicara : suara serak dan pelo bicara agak lambat
b. Pemeriksaan fisik
Kelainan bawaan yang nyata: Tidak ada
Abdomen
Bentuk : Tidak ada pembesaran
Bayangan vena : Tidak nampak.
Bayangan massa :Tidak ada
H. KAJIAN POLA PERAN DAN HUBUNGAN DENGAN SESAMA
1. Data subyektif
a. Keadaan sebelum sakit:
Klien mengatakan sering beradaptasi dengan masyarakat di lingkungan
tempat klien tinggal dan sering bersilaturahmi dengan tetetangga di
tempat tinggalnya
Nama : Tn. A
Diagnosa : Tgl. Hasil : 06-01-2020
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
MIKROBIOLOGI
Mikrobiologi
Pengecatan Gram
Spesimen Sputum Tidak
Afinitas Gram Gram positif dan ditemukan
gram negative
Bentuk dan konfigurasi Coccus
berpasangan dan Tidak
basil tunggal ditemukan
Positif (4+) dan
positif (2+) Tidak
ditemukan
Kuantitas
Lokalisasii
Sel lain Leukosit : 4+ Tidak
dan epitel cell : ditemukan
4+
Jamur Spora dan hypha Tidak
ditemukan
Jamur
Jenis spesimen Sputum -
Jamur Spora dan hypha Tidak
ditemukan
Sputum BTA 3x
(Perwanaan)
Jenis Spesimen Sputum -
Pewarnaan BTA 1 Negatif Negatif
Pewarnaan BTA 2 Negatif Negatif
Pewarnaaan BTA 3 Negatif Negatif
Nama/umur: Tn. A
Tanggal : 13-01-2020
PEMERIKSAAN Hasil Rujukan Satuan
KIMIA DARAH
Fungsi hati 6.2 6.6-6.7 gr/dl
Protein total 2.9 3.5-5.0 gr/dl
Albumin 3.3 1.5-5 gr/dl
Globulin
IMUNOSEROLOGI
Penanda infeksi Non reactive <8 IU/ml
TORCH
Anti TOXO IgG Non reactive < 0.65 COI
Anti TOXO Igm Reactive < 14 IU/ml
(Titer=33)
Anti Rubella IgG Non Reactive < 1.2 COI
Anti Rubella IgM Reactive <6 IU/ml
(Titer=117
Anti CMV IgG Non Reactive < 0.9 COI
Anti CMV IgM
Nama/umur Tn. A/47 tahun
Tanggal : 14-01-2020
PEMERIKSAAN Hasil Rujukan Satuan
KIMIA DARAH
Fungsi hati Dewasa (< 1.1)
Neonatus ( < 11.0)
Bilirubin total 0.34 mg/dl
Dewasa ( < 0.30)
Bilirubin direk 0.14 Neonatus ( < 3.0) mg/dl
IMUNESEROLOGI
>= 1.4 (Non reactive)
Penanda hepatitis Reactive COI
Anti-HBC total
0-7.02
Tumor marker 3.71 IU/ml
AFP
Nama/umur: Tn.A/47tahun
Tanggal: 15-01-2020
PEMERIKSAAN Hasil Rujukan Satuan
IMUNESEROLOGI
Penanda Hepatitis
HBeAg Non reactive < 0.1 COI
Anti-HBe Reactive >= 0.5 (Non reactive COI
b. MSCT Thorax
Hasil:
1) Massa isodens (37HU) batas relative tegas, tepi speculated, tanpa
kalsifikasi yang menyangat post kontraks (64HU) dengan ukuran +/- 6.2
x 2.8 x 2.5 cm pada segment apicanterior lobus superior pulmo dextra
2) Tampak patchy opacity disertai garis-garis fibrosis yang memberikan
gambaran tree in bud pada lubus pulmo dextra dan lngula superior tampak
pula multiple cavitas berdinding tipis berbagai ukuran pada segmen apical
lobus superior pulmo dextra dan pada segmen apicoposterior lobus
superior pulmo sinistra.
3) Trakea pada midline
4) Kedua main bronchus dalam batas normal
5) Tidak tampak pembesaran kelenjar KGB paratchea, subcarina, dan
peribronchial bilateral
6) Tampak densitas cairan pada cavum pleura dextra dengan terpasang chest
tube dengan tip setinggi CV Th12
7) Tampak densitas cauran pada vacuum pleura sinistra disertai colaps paru
segmen lateral dan posterior basal lobus inferior pulmo sinistra
8) Hepar, lien dang aster yang terscan dalam batas normal
9) Tulang-tulang intak
Kesan :
A B
No Nama Antibiotik MIC Interprestasi MIC I-
nterprestasi
1 Ampicillin - - - -
2 Ampicillin- <=2 S - -
sulbactam
3 Piperacillin- 8 S - -
Tazobactam
4 Cefazolin >=64 R - -
5 Ceftazidime 4 S - -
6 Ceftriaxone 16 I - -
7 Cefepime 2 S - -
8 Aztreonam - - - -
9 Ertapenem - - - -
10 Meropenem <=0.25 S - -
11 Amikacin <=2 S - -
12 Gentacimin <=1 S - -
13 Ciprofloxacin <=0.25 S - -
14 Tigecyclin <=0.5 S - -
15 Nitrofurantoin - - - -
16 Trimethoprim/ <=20 S - -
Sulfamethoxazole
d. Terapi Medis
No Catatan Pengobatan
1. Ceftazidime 1 gr/12 jam/IV line
2. Omeprazole 40 mg/24 jam/IV line
3. Metamizole 1 gr/8 jam/IV line
KLASIFIKASI DATA
No Diagnosa Keperawatan
1 Pola nafas tidak efektif b/d deformitas dinding dada
2 Gangguan pola tidur b/d halangan lingkungan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Ruangan/kamar : IC/Bed 1
Klien tampak menggunakan otot 3. Frekuensi nafas dari meningkat (1) 4. Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan
bantu aksesoris menjadi cukup menurun (4) (mis. Nasal kanul, masker wajah,
Klien menggunakan oksigen 4. Ekskursi dada dari memburuk (1) masker rebreathing atau non
TTV
TD :174/115 mmHg
N : 117 x/menit
P : 26 x/menit
S : 36 °C
2 Dx: Gangguan pola tidur b/d halangan Setelah dilakukan tindakan keparawatan Peningkatan tidur
lingkungan selama 3x8 jam maka gangguan pola tidur Monitor/catat pola tidur pasien dan
DS dapat teratasi dengan kriteria: jumlah jam tidur pasien
Klien mengatakan tidak bisa tidur Jam tidur dari sangat terganggu (1) Monitor pola tidur pasien dan catat
Klien mengatakan hanya tidur 10 menjadi cukup terganggu (3) kondisi fisiknya (ketidaknyamanan,
menit lalu terbangun lagi Pola tidur dari sangat terganggu (1) ketakutan atau kecemasan keadaan yang
Klien mengatakan lemas menjadi cukup terganggu (3) mengganggu tidur
DO Kualitas tidur dari banyak Sesuaiakn lingkungan (misalnya, cahaya,
Klien tampak lemah terganggu (2) dari sedikit kebisingan, suhu, kasur dan tempat tidur)
Lingkaran sekitar mata tampak terganggu (4) untuk meningkatkan tidur
hitam Menerapkan langkah-langkah
Klien tampak mengantuk kenyamanan seperti pemberian posisi dan
sentuhan efektif
IMPLEMENTASI DAN CATATAN PERKEMBANGAN HARI I
menggunakan otot
bantu aksesoris
Klien Hasil : terpasang oksigen dengan
menggunakan menggunakan nasal kanul dengan
oksigen nasal kanul kebutuhan oksigen 6 liter
Kebutuhan oksigen 5. Ajarkan melakukan teknik nafas dalam
klien 6 liter Hasil : Pasien kooperatif mengikuti arahan
TTV dari perawat, dan klien tampak melakukan
TD:174/115 mmHg teknik nafas dalam
N : 117 x/menit
P : 26 x/menit
S : 36 °C
2 Dx: Gangguan pola tidur Peningkatan tidur S : Pasien mengatakan tidak bisa
b/d halangan lingkungan Monitor/catat pola tidur pasien dan jumlah tidur
DS jam tidur pasien O:
Klien mengatakan Hasil: Pola tidur tidak teratur, sering Keadaan umum: lemah
tidak bisa tidur terbangun, tidur hanya 10 menit Lingkaran sekitar mata
Klien mengatakan Monitor pola tidur pasien dan catat kondisi tampak hitam
hanya tidur 10 menit fisiknya (ketidaknyamanan, ketakutan atau Klien tampak mengantuk
lalu terbangun lagi kecemasan keadaan yang mengganggu tidur A : Masalah belum teratasi
Klien mengatakan Hasil : Tidak merasa nyaman karena sesak P : lanjutkan intervensi
lemas napas, keadaan umum lemah Monitor/catat pola tidur dan
DO Sesuaiakn lingkungan (misalnya, cahaya, jumlah jam tidur pasien
Klien tampak lemah kebisingan, suhu, kasur dan tempat tidur) Monitor pola tidur pasien
Lingkaran sekitar untuk meningkatkan tidur dan catat kondisi fisiknya
mata tampak hitam Hasil : Cahaya lampu tidak dimatikan, suhu (ketidaknyamanan,
Klien tampak ruangan panas ketakutan atau kecemasan
mengantuk Menerapkan langkah-langkah kenyamanan keadaan yang mengganggu
seperti pemberian posisi dan sentuhan efektif tidur
Hasil : Posisi semi fowler Sesuaiakn lingkungan
(misalnya, cahaya,
kebisingan, suhu, kasur dan
tempat tidur) untuk
meningkatkan tidur
IMPLEMENTASI DAN CATATAN PERKEMBANGAN HARI II
menggunakan otot
bantu aksesoris
Klien Hasil : terpasang oksigen dengan
menggunakan menggunakan nasal kanul dengan
oksigen nasal kanul kebutuhan oksigen 6 liter
Kebutuhan oksigen 8. Ajarkan melakukan teknik nafas dalam
klien 6 liter Hasil : Pasien kooperatif mengikuti arahan
TTV dari perawat, dan klien tampak melakukan
TD:174/115 mmHg teknik nafas dalam
N : 117 x/menit
P : 26 x/menit
S : 36 °C
2 DS Peningkatan tidur S : Pasien mengatakan sudah bisa
Klien mengatakan Monitor/catat pola tidur pasien dan jumlah tidur tapi mersa tidurnya tidak puas
tidak bisa tidur jam tidur pasien dan tidak nyenyak
Klien mengatakan Hasil: Jumlah jam tidur 4-5 jam O:
hanya tidur 10 menit Monitor pola tidur pasien dan catat kondisi Keadaan umum: lemah
lalu terbangun lagi fisiknya (ketidaknyamanan, ketakutan atau Klien tampak mengantuk
Klien mengatakan kecemasan keadaan yang mengganggu tidur A : Masalah belum teratasi
lemas P : lanjutkan intervensi
DO Hasil : Tidak merasa nyaman karena sesak Monitor/catat pola tidur dan
Klien tampak lemah napas jumlah jam tidur pasien
Lingkaran sekitar Sesuaiakn lingkungan (misalnya, cahaya, Monitor pola tidur pasien
mata tampak hitam kebisingan, suhu, kasur dan tempat tidur) dan catat kondisi fisiknya
Klien tampak untuk meningkatkan tidur (ketidaknyamanan,
mengantuk Hasil : Cahaya lampu tidak dimatikan, suhu ketakutan atau kecemasan
ruangan panas keadaan yang mengganggu
Menerapkan langkah-langkah kenyamanan tidur
seperti pemberian posisi dan sentuhan efektif Sesuaiakn lingkungan
Hasil : Posisi semi fowler (misalnya, cahaya,
kebisingan, suhu, kasur dan
tempat tidur) untuk
meningkatkan tidur
IMPLEMENTASI DAN CATATAN PERKEMBANGAN HARI III
menggunakan otot
bantu aksesoris
Klien Hasil : terpasang oksigen dengan
menggunakan menggunakan nasal kanul dengan
oksigen nasal kanul kebutuhan oksigen 6 liter
Kebutuhan oksigen 13. Ajarkan melakukan teknik nafas dalam
klien 6 liter Hasil : Pasien kooperatif mengikuti arahan
TTV dari perawat, dan klien tampak melakukan
TD:174/115 mmHg teknik nafas dalam
N : 117 x/menit
P : 26 x/menit
S : 36 °C
2 DS Peningkatan tidur S:
Klien mengatakan Monitor/catat pola tidur pasien dan jumlah klien mengatakan tidurnya
tidak bisa tidur jam tidur pasien sudah bagus
Klien mengatakan Hasil: Pola tidur teratur, malam hari 7-8 jam, klien mengatakan tidurnya 7-8
hanya tidur 10 menit siang hari 2 jam jam di malam hari, 2 jam di
lalu terbangun lagi Monitor pola tidur pasien dan catat kondisi siang hari
Klien mengatakan fisiknya (ketidaknyamanan, ketakutan atau O :
lemas kecemasan keadaan yang mengganggu tidur Keadaan umum: baik
DO Hasil : keadaan umum: baik, klien tampak Klien tampak bugar
Klien tampak lemah bugar A : Masalah teratasi
Lingkaran sekitar Sesuaiakn lingkungan (misalnya, cahaya, P : Hentikan intervensi
mata tampak hitam kebisingan, suhu, kasur dan tempat tidur)
Klien tampak untuk meningkatkan tidur
mengantuk Hasil : cahaya lampu redup, suhu ruangan
dingin
Menerapkan langkah-langkah kenyamanan
seperti pemberian posisi dan sentuhan efektif
Hasil : Posisi semi fowler