A. Hasil
yang berdiri pada tahun 2009. Puskesmas IV Denpasar Selatan merupakan salah
satu Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Kesehatan di wilayah kerjanya yaitu di
lantai. Di lantai 1 terdapat Rawat jalan dan Rawat Inap. Pelayanan Rawat Jalan
terdiri dari Unit Gawat darurat 24 jam, Poliklinik Umum, Poliklinik Lansia,
Poliklinik Gigi, Klinik Sanitasi dan Gizi Medik, Laboratorium, Apotik. Pelayanan
Rawat Inap terdiri dari Ruang Persalinan, Ruang Nifas Ibu & Bayi (Ruang Rawat
Gabung) 2 kamar, Ruang Perawatan Anak dan Dewasa pasien umum 2 kamar,
Ruang perawat dan Ruang tindakan Bayi, Dapur Laundry. Dilantai 2 khusus untuk
pasien sehat yaitu terdiri dari Poliklinik Kesehatan Ibu ( periksa Hamil) 3 bed,
Poliklinik Tumbuh kembang anak dan Imunisasi, Poliklinik KB, Klinik Pencegahan
Cancer Cervix (Pap Smear, IVA dan Cryotheraphy), Klinik Remaja dan Ruang
Konseling, Klinik Laktasi. Fasilitas Pendukung yaitu terdiri dari, Gudang Obat,
Gudang Alkes dan barang habis pakai, Gudang arsip, Ruang Pertemuan, Toilet
untuk pasien rawat jalan ada 4 ( untuk laki 2,Perempuan 2), Instalasi Pengolahan
Air Limbah (IPAL), Tempat Parkir, Pura tempat ibadah, Kantin, Jenset,
umum yang melayani dari hari senin sampai dengan sabtu dari pukul 08.00-10.00
wita. Pencaria klien terduga hipertensi di fasilitas kesehatan seperti puskesmas
dapat juga dilakukan dengan pengukuruan tekanan darah oleh petugas yang
meregistrasi klien atau yang memberi layanan pada klien. Upaya penemuan klien
dengan hipertensi harus didukung dengan kegiatan promosi yang aktif, sehingga
2. Karakteristik Partisipan
Klien dalam penelitian ini berjumlah dua orang, yang pertama adalah klien
adalah klien Tn.D, umur 72 tahun, beragama Hindu, pendidikan SMP, alamat
Jln.Pulau Saelus Gg.5 No.10 dan klien yang kedua adalah Tn.B, umur 71 tahun,
beragama Hindu, pendidikan SD, alamat Br. Kaja, Pedungan Gg.4 No.3.
a. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada hari Selasa, 06 April 2021 pada pukul 13.45 Wita
pada klien 1, dan hari Rabu, 28 April 2021 pada pukul 13.11 Wita pada klien 2
I. Data Umum
1) Identitas
Pendidikan SMP SD
No.10 No.3
No. Telepon - -
Wita
2) Riwayat Penyakit
yang dialami saat ini, klien yang dialami saat ini, seperti
pencegahannya.
Masalah kesehatan Klien mengatakan kadang- Klien mengatakan kadang-
yang pernah dialami kadang merasa pusing dan sakit kadang merasa pusing, tangan
dan dirasakan saat ini dibelakang kepala, nyeri seperti kanan dan kaki kiri klien tersa
hipertensi.
hipertensi. hipertensi.
3) Genogram
Klien 1 Tn.D
------------------------------------------------
: Laki-laki
: Sudah meninggal
: Perempuan
: Hubungan
: Klien
serumah dengan kedua anaknya dan satu menantunya, anak kedua menderita
stroke sejak 7 bulan yang lalu dan klien belum memiliki cucu.
Klien 2 Tn.B
: Laki-laki
: Sudah meninggal
: Perempuan
: Hubungan
: Klien
Pola Kebiasaan
Klien 2 Tn.B
Klien 1 Tn.D
(Data Biologis)
a) Pola Makan sebelum sakit dan saat sebelum sakit dan saat pengkajian
b) Pola Minum sebelum sakit dan saat sebelum sakit dan saat pengkajian
bisa minum air putih 5-7 gelas putih 5-7 gelas perhari (±1000-
c) Pola Istirahat Sebelum sakit dan saat Sebelum sakit dan saat pengkajian
d) Pola Eliminasi BAK : sebelum sakit dan saat BAK : sebelum sakit dan saat
BAK 3-4 kali sehari dengan 3-4 kali sehari dengan warna
e) Pola Rekreasi Klien mengatakan sering jalan- Klien mengatakan setiap pagi
istrinya.
5) Aktivitas Sehari-Hari
Klien Tn.D
Aktivitas (ADL) 0 1 2 3 4
Makan
Munum
Toileting
Berpakaian
Mobilisasi berpindah
Berias
ROM
0 : mandiri
1 : membutuhkan alat bantu
4 : ketergantungan total
Klien TN.D dalam pemenuhan kenutuhan sehar-hari seperti makan, mandi, toileting,
berpakaian, mobilisasi ditempat tidur, mobilisasi berpindaah, berias, dan ROM klien lakukan
secara mandiri.
Klien 2 Tn.B :
Aktivitas (ADL) 0 1 2 3 4
Makan
Munum
Toileting
Berpakaian
Mobilisasi berpindah
Berias
ROM
Keterangan klien 2 :
0 : mandiri
4 : ketergantungan total
Hasil klien 2 :
Klien TN.B dalam pemenuhan kenutuhan sehar-hari seperti, toileting, berpakaian, mobilisasi
ditempat tidur, mobilisasi berpindaah, berias, dan ROM klien membutuhkan alat bantu.
6) Indeks KATZ
Klien 1 Tn.D
Indek Keterangan
Klien Tn.B
mandi.
diatas.
lainya.
mandi.
Klien Tn.B
Indek Keterangan
Klien Tn.B
mandi.
diatas.
lainya.
diatas.
7) Data Psikologis
Klien 1 Tn.D
Skore
N0 Pertanyaan
Klien Tn.D
+ -
anda?
mempunyai telepon
sekarang?
√ 8 Siapa presiden
sebelumnya?
secara menurun
klien utuh.
Klien 2 Tn.B
Skore
N0 Pertanyaan
Klien Tn.D
+ -
anda?
mempunyai telepon
sekarang?
√ 8 Siapa presiden
sebelumnya?
√ 9 Siapa nama kecil ibu anda?
secara menurun
klien utuh.
b) Depresi (Beek/Yasavage)
menghadapinya
darinya
B. Pesimisme
membaik
masa depan
C. Rasa kegagalan
3 Saya merasa saya benar-benar gagal
Istri)
hanya kegagalan
D. Ketidakpuasan
gunakan
E. Rasa Bersalah
bersalah
sendiri
diri sendiri
kesempatan
diri sendiri
orang lain
I. Keragu-raguan
sama sekali
tampak menjijikkan
sebelumnya
K. Kesulitan Kerja
sama sekali
melakukan sesuatu
sebelumnya
L. Keletihan
sesuatu
M. Anoreksia
sekarang
sebelumnya
yang biasanya
Skore klien Tn.D adalah 7 yang artinya pada klien mengalami depresi ringan.
Hasil :
Skore klien Tn.B adalah 5 yang artinya pada klien mengalami depresi ringan.
c) Keadaan emosi
selama diwawancara klien Tn.D selalu selama diwawancara klien Tn.B selalu
(1) Identitas Diri klien mampu menyebutkan nama, klien mampu menyebutkan
dan agama.
(3) Ideal Diri klien mengatakan biasa dan senang klien mengatakan biasa dan
(4) Peran Diri klien mengatakan diusia senjanya klien mengatakan diusia
(5) Harga Diri Klien mengatakan dirinya sudah Klien mengatakan dirinya
menghormatinya.
e) APGAR keluarga
Klien 1 Tn.D
Tn.D Tn.B
menyusahkan saya
saya
mencintai.
sama
Keterangan :
Hasil :
(1) Hasil Adaptasi: Klien Tn.D mengatakan selalu merasa puas karena
(2) Hasil hubungan: Klien Tn.D mengatakan selalu merasa puas dengan
dengan saya.
(4) Hasil Apeksi: Klien Tn.D mengatakan selalu merasa puas dengan cara
Klien 2 Tn.B
Keterangan :
Hasil :
(1) Hasil Adaptasi: Klien Tn.B mengatakan selalu merasa puas karena
(2) Hasil hubungan: Klien Tn.B mengatakan selalu merasa puas dengan
dengan saya.
(4) Hasil Apeksi: Klien Tn.B mengatakan selalu merasa puas dengan cara
keluarga lain berjalan baik karena sering berjalan baik karena sering
berinteraksi. berinteraksi.
9) Data Spiritual
Klien 2 Tn.B
Data Spiritual Klien 1 Tn.D
hanya sembahyang.
b) Keyakinan klien meyakini jika penyakit klien meyakini jika penyakit
4. Tanda-tanda vital:
Suhu 36 °C 36,5 °C
6. Berat Badan 65 kg 60 kg
tekan
sonor. sonor.
14. Abdomen Inspeksi: Tidak ada lesi, Inspeksi: Tidak ada lesi,
pembengkakan pembengkakan
8 kali/menit 8 kali/menit
tekan . tekan .
tympani tympani
+/+. +/+.
luka luka
Klien Tn.B
Klien Tn.D
Lingkungan rumah klien cukup bersih, Lingkungan rumah klien cukup bersih,
ventilasi udara cukup baik, lantai dari ventilasi udara cukup baik, lantai dari
keramik, dan sumber air bersih didapat keramik, dan sumber air bersih didapat dari
Tabel 4.18
1. Data Subyektif:
a. Klien mengatakan
tentang
penyakitnya
ketidakmampuan
klien mengenal
2. Data Objektif:
a. Klien tampak
bingung dan
bertanya-tanya
bagiamana cara
pencegahan dan
penyakit
hipertensi.
a. Klien Mengatakan
Merasa khawatir akibat
cemas Karena
dari kondisi yang
Kepikiran Anaknya
dihadapi
Yang Sakit.
Sulit berkonsentrasi
Cemas Dengan
Ansietas
Penyakitnya Dan
Belum Mempunyai
Cucu.
c. Klien Merasa
Khawatir Penyakitnya
Akan Menyancam
kehidupannya.
2. Data Obyektif:
a. Wajah Klien
b. Ekspresi Klien
Mengungkapkan
Perasaannya.
a. Klien mengatakan
Neurosensori
kadang-kadang
Pusing, sakit kepala
merasa pusing dan
kepala. mekanis
P : nyeri karena
Nosiseptor
hipertensi
belakang kepala
T : nyeri hilang
timbul
2. Data obyektif :
TD : 130/90
mmHg
a. Klien mengatakan
belum mengetahui
karena
ketidakmampuan klien
kesehatan yang
dialami, seperti
cara penyegahannya
2. Data Objektif:
dan bertanya-tanya
bagiamana cara
penyakit hipertensi.
Penyakitnya Akan
Ansietas
Menyancam
kehidupannya.
2. Data Obyektif :
Sedikit Pucat.
b. Ekspresi Klien Tampak
Sedih Saat
Mengungkapkan
Perasaannya.
aktivitasnya
Hemiplegia
membutuhkan alat
Gangguan mobilitas
bantu, klien
fisik
berjalan
menggunakan
tongkat
b. Klien mengatakan
kaki kirinya
kesemutan
2. Data obyektif :
a. Klien berjalan
tampak
menggunakan
tongkat
b. ADL klien tampak
di bantu oleh
keluarga
Klien 1 Tn.D
kesehatan yang dialami, Klien tampak Klien tampak bingung dan bertanya-tanya
bingung dan bertanya-tanya bagiamana cara bagiamana cara pencegahan dan diet yang tepat
penyakit hipertensi.
kepikiran anaknya yang sakit, klien dan merasa sedih karena belum mempunyai
mengatakan cemas dengan penyakitnya dan cucu, klien merasa khawatir penyakitnya akan
merasa sedih karena belum mempunyai menyancam kehidupannya, wajah klien tampak
cucu, klien merasa khawatir penyakitnya sedikit pucat, ekspresi klien tampak sedih saat
kadang merasa pusing dan nyeri pusing dan nyeri dibelakang kepala, P :nyeri
tusuk, R : nyeri di bagian belakang skala nyeri 2-3 , T : nyeri hilang timbul, Hasil
: 130/90 mmHg.
Klien 2 Tn.B
kesehatan yang dialami, seperti pengertian penyakit hipertensi dan cara penyegahannya,
hipertensi dan cara penyegahannya, Klien bagiamana cara pencegahan dan diet yang tepat
P : Ansietas
Ansietas berhubungan dengan perubahan status
E : Perubahan Status Kesehatan
kesehatan ditandai dengan Klien mengatakan
S : Klien mengatakan cemas dengan
cemas dengan penyakit yang dialami dan
penyakit yang dialami dan bertanya-tanya
bertanya-tanya kapan bisa sembuh, Klien
kapan bisa sembuh, Klien Merasa Khawatir
Merasa Khawatir Penyakitnya Akan
Penyakitnya Akan Menyancam
Menyancam kehidupannya, Wajah Klien
kehidupannya, Wajah Klien Tampak
Tampak Sedikit Pucat, Ekspresi Klien Tampak
Sedikit Pucat, Ekspresi Klien Tampak
Sedih Saat Mengungkapkan Perasaannya.
Sedih Saat Mengungkapkan Perasaannya.
membutuhkan alat bantu, klien berjalan bantu, klien berjalan menggunakan tongkat,
menggunakan tongkat, Klien mengatakan Klien mengatakan tangan kanan dan kaki
tangan kanan dan kaki kirinya kesemutan, kirinya kesemutan, Klien berjalan tampak
keluarga.
IV. RENCANA KEPERAWATAN
1. Prioritas Masalah
Klien 1 Tn.D
Masalah keperawatan klien diprioritaskan berdasarkan keluhan yang paling dirasakan klien :
a. Nyeri Akut berhubungan dengan Peningkatan Tekanan Vaskuler Serebral ditandai dengan Klien mengatakan
kadang-kadang merasa pusing dan nyeri dibelakang kepala, P :nyeri karena hipertensi, Q : nyeri seperti dituduk-
tusuk, R : nyeri di bagian belakang kepala, S : skala nyeri 2-3 , T : nyeri hilang timbul, Hasil TTV klien : TD :
130/90 mmHg.
b. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan klien dalam mengenal masalah : hipertensi ditandai
dengan Klien mengatakan belum mengetahui tentang penyakitnya karena ketidakmampuan klien mengenal
masalah kesehatan yang dialami, Klien tampak bingung dan bertanya-tanya bagiamana cara pencegahan dan diet
Masalah keperawatan klien diprioritaskan berdasarkan keluhan yang paling dirasakan klien :
a. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan klien dalam mengenal masalah : hipertensi ditandai
dengan Klien mengatakan belum mengetahui tentang penyakitnya karena ketidakmampuan klien mengenal
masalah kesehatan yang dialami, seperti pengertian hipertensi, gambaran tentang penyakit hipertensi dan cara
penyegahannya, Klien tampak bingung dan bertanya-tanya bagiamana cara pencegahan dan diet yang tepat bagi
penyakit hipertensi.
b. Hambatan Mobilitas Fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot ditandai dengan Klien mengatakan
aktivitasnya membutuhkan alat bantu, klien berjalan menggunakan tongkat, Klien mengatakan tangan kanan dan
kaki kirinya kesemutan, Klien berjalan tampak menggunakan tongkat, ADL klien tampak di bantu oleh keluarga.
2. Rencana keperawatan
Tabel 4.20
Klien 1 Tn.D
1. Defisiensi pengetahuan Setelah diberikan asuhan keperawatan 1. kaji kesiapan dan hambatan 1. untuk mengetahui kesiapan
berhubungan dengan 3 kali kunjungan selama 60 menit pasien dalam belajar dan hambatan dalam belajar
ketidakmampuan klien dalam diharapakan informasi klien terpenuhi 2.Berikan penilaian tentang 2. untuk mengetahui seberapa
mengenal masalah : hipertensi tentang hipertensi: tingkat pengetahuan klien pengetahuan klien tentang
tentang penyakitnya karena tentang penyakitnya penyakit yang spesifik yang dialaminya
ketidakmampuan klien 2. klien mampu melaksanakan 4.Delegatif pemberian obat 4.untuk mempercepat
mengenal masalah kesehatan prosedur yang dijelaskan secara benar Amlodipine 10 mg per hari penyembuhan
penyakit hipertensi.
2. Nyeri Akut berhubungan Setelah diberikan asuhan keperawatan 1. Observasi TTV pasien dan 1. Mengetahui TTV klien dan
dengan Peningkatan Tekanan 3 kali kunjungan selama 60 menit kaji nyeri klien dengan penyebab, kualitas, region,
Vaskuler Serebral ditandai diharapakan nyeri berkurang dengan tehnik PQRST skala dan waktu terjadinya
dengan Klien mengatakan kriteria hasil: 2. Ajarkan tehnik distraksi dan nyeri
nyeri seperti dituduk-tusuk, R yaitu TD: 120/80 mmHg manajemen nyeri pasien dan memberikan rasa
: nyeri di bagian belakang 3. klien tampak nyaman 4. diskusikan pemilihan terapi nyaman
mmHg. penyembuhan
Klien 2 Tn.B
1. Defisiensi pengetahuan Setelah diberikan asuhan keperawatan 1. kaji kesiapan dan hambatan 1. untuk mengetahui kesiapan
berhubungan dengan 3 kali kunjungan selama 60 menit pasien dalam belajar dan hambatan dalam belajar
ketidakmampuan klien dalam diharapakan informasi klien terpenuhi 2.Berikan penilaian tentang 2. untuk mengetahui seberapa
mengenal masalah : hipertensi tentang hipertensi: tingkat pengetahuan klien pengetahuan klien tentang
penyakitnya karena 2. klien mampu melaksanakan 4.Delegatif pemberian obat 4.untuk mempercepat
ketidakmampuan klien prosedur yang dijelaskan secara benar Amlodipine 10 mg per hari penyembuhan
pengertian hipertensi,
penyakit hipertensi.
2. Hambatan Mobilitas Fisik Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji kemampuan klien - Untuk mengetahui seberapa
berhubungan dengan keperawatan selama 3 kunjungan dalam melakukan jauh klien melakukan aktivitas
penurunan kekuatan otot selama 60 menit diharapkan hambatan mobilisasi dalam bergerak.
ditandai dengan Klien mobilitas fisik pasien dapat teratasi 2. Latih klien dalam - Untuk membantu klien dalam
mengatakan aktivitasnya dengan kriteria hasil : melakukan daily living melakukan aktivitas secara
membutuhkan alat bantu, klien 1. Dapat meningkatkan aktivitas 3. Dampingi dan bantu bertahap agar tubuh klien tidak
berjalan menggunakan fisik klien secara bertahap klien saat mobilisasi mengalami kekakuan
tongkat, Klien mengatakan 2. Pasien dapat menunjukkan 4. Ajarkan klien - Agar terhindar dari cedera atau
tangan kanan dan kaki kirinya peningkatan dalam melakukan bagaimana mengubah risiko jatuh jika tidak
tampak menggunakan tongkat, 3. Kebutuhan ADL pasien dapat bantuan jika - Agar klien dapat menggerakkan
ADL klien tampak di bantu terpenuhi diperlukan. badan secara bertahap supaya
TABEL 4.21
Hari/Tgl/
Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi Paraf
Jam
Selasa/06/april 1 Mengkaji kesiapan dan hambatan pasien Ds : Klien mengatakan hambatan yang dialami pasien Ayu
15.10 wita pengetahuan klien tentang penyakitnya apa penyakit hipertensi, cara pencegahan dan pantangan
makanan hipertensi
Pukul 1 Menjelaskan tentang proses penyakit yang Ds : klien mengatakan sedikit mulai mengetahui tentang Ayu
Pukul 2 Mengobservasi TTV klien dan mengkaji Ds : klien mengatakan masih merasa nyeri Ayu
15.30 wita nyeri klien dengan teknik PQRST P : nyeri karena hipertensi
Pukul 2 Mengajarkan teknik distaksi dan relaksasi Ds : klien mengatakan sudah merasa sedikit nyaman Ayu
Pukul 2 Memberikan HE tentang manajemen nyeri Ds : klien bersedia mengikuti intruksi perawat Ayu
2 Mendiskusikan tentang pemilihan terapi Ds : klien mengatakan bersedia mengikuti intruksi Ayu
perawat
Pukul 1 Delegatif pemberian obat Amlodipine 10 mg Ds : klien mengatakan sudah mulai mengkonsumsi Ayu
16.00 wita per hari minum obat jenis amlodiphine setiap pagi jam 9 setelah
makan.
2021/Pukul pengetahuan klien tentang penyakitnya apa penyakit hipertensi, cara pencegahan dan pantangan
hipertensi.
Pukul 1 Menjelaskan tentang proses penyakit yang Ds : klien mengatakan mulai mengetahui tentang Ayu
Pukul 2 Mengobservasi TTV pasien dan mengkaji Ds: klien megatakan nyerinya sudah berkurang menjadi Ayu
S : skala nyeri 2
T : hilang timbul
Suhu: 37 °C
Nadi: 86 x/m
RR: 21 x/m
Pukul 2 Mengajarkan tehnik distraksi dan relaksasi Ds: klien mengatakan sudah merasa nyaman Ayu
Pukul 2 Memberikan HE tentang manajemen nyeri Ds: klien mengatakan nyerinya berkurang dengan Ayu
Pukul 1 Delegatif pemberian obat Amlodipine 10 mg Ds : klien mengatakan sudah mulai mengkonsumsi Ayu
16.00 wita per hari minum obat jenis amlodiphine setiap pagi jam 9 setelah
makan pagi.
Hari/Tgl/
Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi Paraf
Jam
Rabu/28/April 1 Mengkaji kesiapan dan hambatan pasien Ds : Klien mengatakan hambatan yang dialami pasien Ayu
Pukul 1 Memberikan penilaian tentang tingkat Ds : klien mengatakan kurang paham mengenai seperti Ayu
14.20 wita pengetahuan klien tentang penyakitnya apa penyakit hipertensi, cara pencegahan dan pantangan
makanan hipertensi
Do : klien tampak sedikit mulai paham dan akan
Pukul 1 Menjelaskan tentang proses penyakit yang Ds : klien mengatakan sedikit mulai mengetahui tentang Ayu
2 Menilai kemampuan klien dalam melakukan Ds : klien mengatakan bersedia mengikuti intuksi Ayu
mobilisasi perawat
2 Membantu klien dalam melakukan aktivitas Ds : klien mengatakan bersedia jika aktivitasnya di bantu Ayu
mobilisasi mobilisasi
mobilisasi
2 Menjelaskan kepada klien bagaimana Ds : klien mengatakan mengerti bagaimana cara Ayu
Pukul 1 Delegatif pemberian obat Amlodipine 10 mg Ds : klien mengatakan sudah mulai mengkonsumsi Ayu
15.00 wita per hari minum obat jenis amlodiphine secara teratur setiap jam
5 sore
Kamis/29 1 Memberikan penilaian tentang tingkat Ds : klien mengatakan mulai paham mengenai seperti Ayu
April pengetahuan klien tentang penyakitnya apa penyakit hipertensi, cara pencegahan dan pantangan
14.00 wita
Do : klien tampak mulai paham dan menjelaskan
Pukul 1 Menjelaskan tentang proses penyakit yang Ds : klien mengatakan mulai mengetahui tentang Ayu
2 Membantu klien dalam melakukan activity Ds : klien mengatakan bersedia jika aktivitasnya di bantu Ayu
2 Mendampingi dan mebantu klien dalam Ds : klien mengatakan bersedia untuk melakukan Ayu
mobilisasi mobilisasi
Do : perawat mendampingi klien dalam melakukan
mobilisasi
Pukul 1 Delegatif pemberian obat Amlodipine 10 mg Ds : klien mengatakan sudah mulai mengkonsumsi Ayu
15.00 wita per hari minum obat jenis amlodiphine secara teratur setiap jam
5 sore
TABEL 4.22
Klien 1 Tn.D
Defisiensi pengetahuan S : klien mengatakan kurang paham S : klien mengatakan mulai paham S : klien mengatakan sudah
berhubungan dengan mengenai seperti apa penyakit mengenai seperti apa penyakit paham mengenai seperti apa
ketidakmampuan klien hipertensi, cara pencegahan dan hipertensi, cara pencegahan dan penyakit hipertensi, cara
dalam mengenal masalah : pantangan makanan hipertensi pantangan makanan hipertensi pencegahan dan pantangan
penyakitnya karena dan akan menerapkan pola hidup menjelaskan kembali mengenai menjelaskan kembali mengenai
ketidakmampuan klien sehat dan akan menghindari pengertian hipertensi , menyebutkan pengertian hipertensi,
mengenal masalah pantangan makanan pada hipertensi tanda dan gejala hipertensi, klien menyebutkan tanda dan gejala
kesehatan yang dialami, menyebutkan cara pencegahan dan hipertensi, klien menyebutkan
klien tampak bingung dan A : tujuan 4 tercapai, tujuan 1,2,3 pengobatan yang tepat dijalani, klien cara pencegahan dan pengobatan
bertanya-tanya bagaimana belum tercapai, masalah defisiensi tampak menambah ilmu tentang yang tepat dijalani, klien tampak
cara pencegahan dan diet pengetahuan teratasi sebagian gambaran penyakit hipertensi. menambah ilmu tentang
hipertensi. P : lanjutkan intervensi No. 1,2, dan 3 A : tujuan 3 dan 4 tercapai, tujuan 1
sebagian
Tekanan Vaskuler Serebral P : nyeri karena hipertensi P : nyeri karena hipertensi manajemen nyeri, skala nyeri 1
ditandai dengan Klien Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk Q : nyeri sedikit ditusuk-tusuk P : nyeri karena hipertensi
mengatakan kadang- R : nyeri dibagian belakang kepala R : nyeri dibagian belakang kepala Q : tidak merasanyan nyeri
kadang merasa pusing dan S : skala nyeri 2-3 S : skala nyeri 2 R:-
nyeri dibelakang kepala, P T : nyeri hilang timbul T : nyeri hilang timbul S : skala nyeri 1
nyeri seperti dituduk- O : hasil TTV klien 130/90 mmHg O : hasil TTV klien 120/80 mmHg
belakang kepala, S : skala A : tujuan 3 dan 4 tercapai, tujuan 1 A : tujuan 2,3 dan 4 tercapai, tujuan 1
nyeri 3-4 , T : nyeri hilang dan 2 belum tercapai, masalah nyeri belum tercapai, masalah nyeri akut A : tujuan 1,2,3,4 tercapai
timbul, Hasil TTV klien : akut teratasi sebagian teratasi sebagian masalah teratasi
TD : 130/90 mmHg.
P : lanjutkan intervensi No.1 dan 2 P : lanjutkan intervensi No.1 P : pertahankan kondisi pasien
Evaluasi Formatif, Hari 3, Evaluasi Sumatif, Hari 3,
Evaluasi Formatif, Hari 1, Tanggal
Dx. Keperawatan Tanggal 29 April 2021, Pukul Tanggal 30 April 2021, Pukul
28 April 2021, Pukul 14.00 Wita
14.00 Wita 14.00 Wita
Klien 2 Tn.B
Defisiensi pengetahuan S : klien mengatakan kurang paham S : klien mengatakan mulai paham S : klien mengatakan sudah
berhubungan dengan mengenai seperti apa penyakit mengenai seperti apa penyakit paham mengenai seperti apa
ketidakmampuan klien hipertensi, cara pencegahan dan hipertensi, cara pencegahan dan penyakit hipertensi, cara
dalam mengenal masalah : pantangan makanan hipertensi pantangan makanan hipertensi pencegahan dan pantangan
Klien mengatakan belum O : klien tampak sedikit mulai paham O : klien tampak mulai paham dan
mengetahui tentang dan akan menerapkan pola hidup menjelaskan kembali mengenai O : klien tampak sudah paham dan
penyakitnya karena sehat dan akan menghindari pengertian hipertensi , menyebutkan menjelaskan kembali mengenai
ketidakmampuan klien pantangan makanan pada hipertensi tanda dan gejala hipertensi, klien pengertian hipertensi,
mengenal masalah menyebutkan cara pencegahan dan menyebutkan tanda dan gejala
kesehatan yang dialami, pengobatan yang tepat dijalani, klien hipertensi, klien menyebutkan
tentang penyakit hipertensi belum tercapai, masalah defisiensi gambaran penyakit hipertensi. menambah ilmu tentang
bertanya-tanya bagiamana P : lanjutkan intervensi No. 1,2, dan 3 dan 2 belum tercapai, masalah A : tujuan 1,2,3, dan 4 masalah
Hambatan Mobilitas Fisik S : klien mengatakan mampu berjalan S : klien mengatakan mampu berjalan S : klien mengatakan mampu
berhubungan dengan sendiri namun menggunakan alat sendiri namun tidak kuat berjalan berjalan sendiri namun tidak kuat
mengatakan aktivitasnya O : klien dapat berjalan sendiri O : klien tampak di dampingi A : klien tampak di dampingi
membutuhkan alat bantu, menggunakan tongkat namun sangat keluarga saat melakukan aktivitas keluarga saat melakukan ativitas
Klien mengatakan tangan A : tujuan 4 tercapai, tujuan 1,2 dan dan 3 belum tercapai, masalah
kanan dan kaki kirinya 3 belum tercapai, masalah hambatan hambatan mobilitas fisik teratasi P : pertahankan kondisi pasien
tampak menggunakan
tongkat, ADL klien tampak P : lanjutkan intervensi No.1,2 dan 3 P : lanjutkan intervensi No.2 dan 3
pelaksanaan dan evaluasi keperawatan. Pada bab ini penulis akan membandingkan
asuhan keperawatan pada dua klien lansia yaitu Tn.D defisiensi pengetahuan dan Tn.B
1. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu
proses pengumpulan data yang sistematis dari berbagai sumber untuk mengevaluasi
dilaksanakan pada Tn.D dan Tn.B melalui beberapa tehnik yaitu wawancara,
observasi, pemeriksaan fisik dan home visit. Menurut tinjauan teori ada 8 tanda dan
Pada klien Tn.D dengan hipertensi dilakukan pengkajian pada tanggal 06 april
2021, pukul 13.45 wita didapatkan hasil data yaitu Klien mengatakan belum
kesehatan yang dialami, Klien tampak bingung dan bertanya-tanya bagiamana cara
pencegahan dan diet yang tepat bagi penyakit hipertensi, Klien mengatakan kadang-
kadang merasa pusing dan nyeri dibelakang kepala, P :nyeri karena hipertensi, Q :
Dan pada klien Tn.B dengan hpertensi dilakukan pengkajian pada tanggal 28
april 2021, pukul 13.11 wita di dapatkan hasil data yaitu Defisiensi pengetahuan
pencegahan dan diet yang tepat bagi penyakit hipertensi, Hambatan Mobilitas Fisik
mengatakan tangan kanan dan kaki kirinya kesemutan, Klien berjalan tampak
Jika dilihat berdasarkan data yang diperoleh dari klien tidak semua tanda dan
gejala hipertensi yang didapat penulis sesuai dengan tinjauan teori hal ini
dikarenakan klien selalu melakukan kontrol dan minum obat setiap hari. Perbedaan
hasil data pengkajian dari Tn.D pada hipertensi yaitu diperoleh hasil: 1 dari 8 tanda
gejala yang muncul atau terlihat pada kasus Tn.D menurut konsep teori Nuarif
(2015).
Sedangkan pada Tn.B pada hipertensi diperoleh hasil: tanda gejala yang muncul
atau terlihat pada kasus Tn.D dan Tn.B yaitu tidak ada muncul tanda dan gejalan
2. Diagnosa Keperawatan
Pada tinjauan teori Nuarif (2015) ada 8 diagnosa keperawatan yang dijelaskan
aktivitas, nyeri akut, nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, resiko jatuh, defisiensi
Dari tinjauan teori dan keluhan saat pengkajian dapat dirumuskan 3 diagnosa
keperawatan pada klien Tn.D dengan hipertensi yaitu defisiensi pengetahuan, nyeri
akut dan ansietas. Dari masalah tersebut jika dibandingkan dengan tinjauan teori
asuhan keperawatan tiga diagnosa ini sudah sesuai dengan teori yaitu Defisiensi
dialami, Klien tampak bingung dan bertanya-tanya bagiamana cara pencegahan dan
diet yang tepat bagi penyakit hipertensi, Nyeri Akut berhubungan dengan
skala nyeri 2-3 , T : nyeri hilang timbul, Hasil TTV klien : TD : 130/90 mmHg.,
mengatakan cemas karena kepikiran anaknya yang sakit, klien mengatakan cemas
dengan penyakitnya dan merasa sedih karena belum mempunyai cucu, klien merasa
Dan pada klien Tn.B dari tinjauan teori dan keluhan saat pengkajian dapat
dengan tinjauan teori asuhan keperawatan tiga diagnosa ini sudah sesuai dengan
bagiamana cara pencegahan dan diet yang tepat bagi penyakit hipertensi, Hambatan
Mobilitas Fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot ditandai dengan
ditandai dengan Klien mengatakan cemas dengan penyakit yang dialami dan
data yang diperoleh dari klien tidak semua tanda dan gejala hipertensi yang didapat
penulis sesuai dengan tinjauan teori hal ini dikarenakan klien selalu melakukan
3. Perencanaan Keperawatan
Perencanaan yang ada pada klien Tn.D yaitu penyusunan rencana keperawatan
dengan teori yaitu kaji kesiapan dan hambatan pasien dalam belajar, Berikan
hari, Observasi TTV pasien dan kaji nyeri klien dengan tehnik PQRST, Ajarkan
tehnik distraksi dan relaksasi, Beri HE tentang manajemen nyeri, diskusikan
pemilihan terapi.
60 menit dan disusun rencana tindakan keperawatan sesuai dengan teori yaitu : kaji
kesiapan dan hambatan pasien dalam belajar, Berikan penilaian tentang tingkat
klien dalam melakukan mobilisasi, Latih klien dalam melakukan daily living,
Dampingi dan bantu klien saat mobilisasi, Ajarkan klien bagaimana mengubah
4. Pelaksanaan Keperawatan
Pelaksanaan dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik. Tahap
nursing orders untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan (Nursalam,
Tindakan keperawatan pada pada studi kasus ini di lakukan pada tanggal 06-08
april 2021 pada klien 1 Tn.D dan pada tanggal 28-30 april 2021 pada klien 2 Tn.B.
dalam tinjaunan kasus pada klien 1 Tn.D tindakan keperawatan yang dilakukan
yaitu mengkaji kesiapan dan hambatan pasien dalam belajar, memberikan penilaian
mengobservasi TTV pasien dan mengkaji nyeri klien dengan tehnik PQRST,
diperlukan.
Hal ini dapat terlaksana karena klien bersedia mengikuti intruksi perawat dan klien
sangat kooperatif.
5. Evalusasi Keperawatan
Pada klien Tn.D dilakukan evaluasi formatif hari pertama pada tanggal 06 April
2021 pukul 15.00 Wita didapatkan hasil diagnosa pertama yaitu defisiensi
masalah : hipertensi dimana tujuan 4 tercapai, tujuan 1, 2 dan 3 belum tercapai dan
Vaskuler Serebral dimana tujuan 3 dan 4 tercapai, tujuan 1 dan 2 belum tercapai.
Pada evaluasi formatif hari kedua pada tanggal 07 April 2021 pukul 15.00 Wita
didapatkan hasil diagnosa yaitu defisiensi pengetahuan pada klien Tn.D dengan
tercapai, tujuan 1 dan 2 belum tercapai dan diagnosa kedua yaitu Nyeri Akut
Berhubungan Dengan Peningkatan Tekanan Vaskuler Serebral dimana tujuan 2,3
dan 4 tecapai, tujuan 1 belum tercapai. Pada evaluasi sumatif hari ketiga pada
tanggal 08 April 2021 pukul 15.00 Wita didapatkan hasil diagnosa yaitu defisiensi
masalah : hipertensi dimana tujuan 1,2, 3 dan 4 sudah tercapai dan diagnosa kedua
Pada klien Tn.B dilakukan evaluasi formatif hari pertama pada tanggal 28 April
2021 pukul 14.00 Wita didapatkan hasil diagnosa yaitu defisiensi pengetahuan pada
dimana tujuan 4 dapat tercapai, tujuan 1,2 dan 3 belum tercapai dan diagnosa kedua
tujuan 4 tercapai, tujuan 1,2 dan 3 belum tercapai. Pada evaluasi formatif hari kedua
pada tanggal 29 April 2021 pukul 14.00 Wita didapatkan hasil diagnosa yaitu
mengenal masalah : hipertensi dimana tujuan 3 dan 4 dapat tercapai, tujuan 1 dan 2
belum tercapai dan diagnosa kedua yaitu Hambatan Mobilitas Fisik Berhubungan
Dengan Penurunan Kekuatan Otot dimana tujuan 1 dan 4 tercapai, tujuan 2 dan 3
belum tercapai. Pada evaluasi sumatif hari ketiga pada tanggal 30 April 2021 pukul
14.00 Wita didapatkan hasil diagnosa yaitu defisiensi pengetahuan pada klien Tn.B
1,2, 3 dan 4 sudah tercapai dan diagnosa kedua yaitu Hambatan Mobilitas Fisik
Berhubungan Dengan Penurunan Kekuatan Otot dimana tujuan 1,2,3 dan 4 sudah
tercapai.
C. Keterbatasan
Dalam pembuatan studi kasus ini secara umum sudah berjalan sesuai dengan
rencana, namun ada beberapa hal yang menghambat pelaksanaan pembuatan studi
kasus ini, khususnya pada proses pengkajian yaitu penulis kesulitan mencari klien
dikarenakan klien saat itu istirahat sehingga tidak bisa melakukan pengkajian karena di
takutkan mengganggu jam tidur klien. Untuk pemberian asuhan keperawatan pada klien
Tn.D dan Tn.B tidak mengalami kesulitan, pasien kooperatif dalam mengikuti rencana
tindakan yang telah disusun sehingga kasus ini telah selesai tepat waktu.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian yang ditulis pada pembahasan dapat simpulkan bahwa penulis telah
mendapat gambaran tentang asuhan keperawatan klien Tn.D dan klien Tn.B yang
mengalamai hipertensi di wilayah kerja UPTD Puskesmas IV Denpasar Selatan sudah dapat
dilaksanakan dengan baik. Pada pengkajian data dari klien Tn.D dan klien Tn.B diperoleh
dengan pengumpulan data, data bio-psiko-spiritual dan pemeriksaan fisik. Data yang
dikumpulkan telah disesuaikan dan berdasarkan pada kondisi klien pada saat pengkajian.
Dari pengkajian tersebut di dapatkan data subyektif yang berasal dari keluhan pasien dan
Dari pengkajian telah dapat dirumuskan empat diagnosa keperawatan yang sesuai
dengan tujuan teoritis yaitu Defisiensi Pengetahuan, Nyeri Akut, Hambatan Mobilitas Fisik
Dan Ansietas. Perencanaan pada klien 1 Tn.D disusun dengan dua diagnosa keperawatan
yaitu Defisiensi Pengetahuan Dan Nyeri Akut dan perencanaan pada klien 2 Tn.B disusun
dengan dua diagnosa keperawatan, yaitu Defisiensi Pengetahuan Dan Hambatan Mobilitas
Fisik.
Pelaksanaan tindakan keperawatan sudah dilakukan dengan baik, disamping itu juga,
semua harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi klien Tn.D dan Tn.B serta lingkungan
perawatanya yang telah disesuaikan dengan konsep teori yang telah ada. Selain itu klien dan
keluarga juga sangat kooperatif dalam setiap tindakan keperawatan yang diberikan sehingga
Evaluasi keperawatan dilakukan pada tanggal 08 April 2021 pada klien 1 dan tanggal
30 April 2021 pada klien 2. Secara umum dari diagnose keperawatan defisiensi keperawatan
dan nyeri akut yang muncul pada klien 1 setelah dilakukan evaluasi hasil yakni semua dapat
teratasi sesuai dengan tindakan yang telah diberikan kepada klien dan pada klien 2 Secara
umum dari diagnose keperawatan defisiensi keperawatan dan hambatan mobilitas fisik yang
muncul pada klien 2 setelah dilakukan evaluasi hasil yakni semua dapat teratasi sesuai
B. Saran
Dari kesimpulan diatas ada beberapa hal yang dapat penulis sarankan yaitu :
kemampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang sakit, berikan motivasi
atau dukungan dalam pengobatan Klien Tn.D dan Klien Tn.B yang mengalami penyakit
Selatan yang letaknya tidak jauh dari rumah Klien Tn.D, Klien Tn.B.
klien dengan hipertensi, untuk tetap mengikuti program pengobatan sesuai dengan
Petugas diharapkan agar tetap mengontrol dan mengawasi klien Tn.D dan klien Tn.B
untuk minum obat secara teratur serta rajin kontrol ke puskesmas. Sehingga diharapkan
3. Bagi Penulis
keperawatan gerontik dengan hipertensi serta untuk mlengkapi sebagai bahan informasi
dan referensi dalam mendukung pembuatan karya tulis ilmiah bagi mahasiswa semester
akhir.
5. Bagi Masyarakat
mengalami penyakit tersebut dan berinteraksi seperti biasa dengan klien dengan tetap
Amanda, Hafiez., dkk. (2017). Hubungan Kualitas Tidur Dengan Tingkat Kekambuhan
https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fikes/article/download/680/541
Astari, P.D., dkk. (2012). Pengaruh Senam Lansia Terhadap Tekanan Darah Lansia Dengan
http://kajiantenismeja.com/wpcontent/uploads/2019/09/PENGARUH_SENA
M_LANSIA_TERHADAP_TEKANAN_D.pdf
Azizah, & Rita, D., H. (2016). Hubungan Antara Tingkat Stress Dengan Kualitas Hidup Lansia
Arneliwati., Bayhakki., dkk. (2015). Efektifitas Latihan Refleksi Kaki Dengan Menggunakan
https://media.neliti.com/media/publications/185147-ID-efektifitas-latihan-
refleksi-kaki-dengan.pdf
Riset Kesehatan Dasar. (2018). Hasil Utama RISKESDAS 2018. Diakses pada tanggal 05 Maret
2021. Dari
http://www.kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Ha
sil-riskesdas-2018_1274.pdf
Dinas Kesehatan Provinsi Bali. (2018). Profil Kesehatan Profinsi Bali 2018. Diakses Pada
https://www.diskes.baliprov.go.id/download/profil-kesehatan-provinsi-bali-
2018/
EGC, 2008.
Manutung, A . (2018). Terapi Perilaku Kognitif Pada Pasien Hipertensi. Edisi : 1. Malang :
Wineka Media.
Brunner & Suddarth.(2005) dalam Wijaya dan Putri. Keperawatan Medical Bedah 1.
Yokyakarta: Medika.
Nurarif A.H & Kusuma. H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
https://www.bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wpcontent/uploads/2017/11/PRAKTIK
2021.
Wijaya, A dan Putri, Y. (2013). Keperawatan Medical Bedah 1. Yokyakarta: Medika
Nurarif A.H & Kusuma. H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa