Anda di halaman 1dari 81

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Gambaran Lokasi Pengambilan Data

Lokasi penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan

yang berdiri pada tahun 2009. Puskesmas IV Denpasar Selatan merupakan salah

satu Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Kesehatan di wilayah kerjanya yaitu di

kelurahan Pedungan yang terdiri dari 14 Banjar.

Fasilitas-fasilitas Puskesmas IV Denpasar Selatan yaitu bangunan terdiri dari 2

lantai. Di lantai 1 terdapat Rawat jalan dan Rawat Inap. Pelayanan Rawat Jalan

terdiri dari Unit Gawat darurat 24 jam, Poliklinik Umum, Poliklinik Lansia,

Poliklinik Gigi, Klinik Sanitasi dan Gizi Medik, Laboratorium, Apotik. Pelayanan

Rawat Inap terdiri dari Ruang Persalinan, Ruang Nifas Ibu & Bayi (Ruang Rawat

Gabung) 2 kamar, Ruang Perawatan Anak dan Dewasa pasien umum 2 kamar,

Ruang perawat dan Ruang tindakan Bayi, Dapur Laundry. Dilantai 2 khusus untuk

pasien sehat yaitu terdiri dari Poliklinik Kesehatan Ibu ( periksa Hamil) 3 bed,

Poliklinik Tumbuh kembang anak dan Imunisasi, Poliklinik KB, Klinik Pencegahan

Cancer Cervix (Pap Smear, IVA dan Cryotheraphy), Klinik Remaja dan Ruang

Konseling, Klinik Laktasi. Fasilitas Pendukung yaitu terdiri dari, Gudang Obat,

Gudang Alkes dan barang habis pakai, Gudang arsip, Ruang Pertemuan, Toilet

untuk pasien rawat jalan ada 4 ( untuk laki 2,Perempuan 2), Instalasi Pengolahan

Air Limbah (IPAL), Tempat Parkir, Pura tempat ibadah, Kantin, Jenset,

Transportasi : Ambulance 24 jam (2), sepeda motor 1.

Dalam pelayanan klien lansia dengan penyakit hipertensi dilakukan di poli

umum yang melayani dari hari senin sampai dengan sabtu dari pukul 08.00-10.00
wita. Pencaria klien terduga hipertensi di fasilitas kesehatan seperti puskesmas

dapat juga dilakukan dengan pengukuruan tekanan darah oleh petugas yang

meregistrasi klien atau yang memberi layanan pada klien. Upaya penemuan klien

dengan hipertensi harus didukung dengan kegiatan promosi yang aktif, sehingga

semua yang terduga hipertensi dapat ditemukan sejak dini.

2. Karakteristik Partisipan

Klien dalam penelitian ini berjumlah dua orang, yang pertama adalah klien

adalah klien Tn.D, umur 72 tahun, beragama Hindu, pendidikan SMP, alamat

Jln.Pulau Saelus Gg.5 No.10 dan klien yang kedua adalah Tn.B, umur 71 tahun,

beragama Hindu, pendidikan SD, alamat Br. Kaja, Pedungan Gg.4 No.3.

3. Data Asuhan Keperawatan

a. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada hari Selasa, 06 April 2021 pada pukul 13.45 Wita

pada klien 1, dan hari Rabu, 28 April 2021 pada pukul 13.11 Wita pada klien 2

di Wilayah Kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan dengan teknik wawancara,

observasi, pemeriksaan fisik dan studi dokumentasi.

I. Data Umum

1) Identitas

Tabel 4.1 Identitas Klien

Identitas Pasien Klien 1 Klien 2

Nama Tn.D Tn.B

Umur 72 tahun 71 tahun

Jenis Kelamin Laki-laki Laki-laki

Status Sudah Menikah Sudah Menikah


Pekerjaan Tidak Bekerja Tidak Bekerja

Pendidikan SMP SD

Agama Hindu Hindu

Suku/Bangsa Bali/ Indonesia Bali/Indonesia

Alamat Jln.Pulau Saelus Gg.5 Br. Kaja, Pedungan Gg.4

No.10 No.3

No. Telepon - -

Tanggal dan waktu Selasa , 06 April 2021 Rabu , 28 April

pengkajian pukul 13.45 Wita 2021 pukul 13.11

Wita

2) Riwayat Penyakit

Tabel 4.2 Riwayat Penyakit

Riwayat Penyakit Klien 1 Tn.D Klien 2 Tn.B

Keluhan utama saat Klien mengatakan belum Klien mengatakan belum

pengkajian mengetahui tentang peyakitnya mengetahui tentang peyakitnya

karena ketidakmampuan klien karena ketidakmampuan klien

mengenal masalah kesehatan mengenal masalah kesehatan

yang dialami saat ini, klien yang dialami saat ini, seperti

bertanya-tanya mengenai cara pengertian hipertensi,

pencegahannya dan diet gambaran tentang penyakit

makannya. hipertensi dan cara

pencegahannya.
Masalah kesehatan Klien mengatakan kadang- Klien mengatakan kadang-

yang pernah dialami kadang merasa pusing dan sakit kadang merasa pusing, tangan

dan dirasakan saat ini dibelakang kepala, nyeri seperti kanan dan kaki kiri klien tersa

ditusuk-tusuk, nyeri hilang kesemutan, klien mengatakan

timbul dengan skala nyeri 2-3 cemas mengenai penyakit yang

skala nyeri yang diberikan dan di alami karena takut

lama nyeri 15 detik, klien mengancam kehidupannya,

mengatakan sudah dari 3 tahun klien mengatakan aktivitasnya

yang lalu menderita hipertensi, di membutuhkan alat bantu

klien juga mengatakan cemas karena klien beraktivitas

karena belum memiliki cucu dan menggunakan tongkat, klien

kepikiran dengan anak keduanya juga mengatakan sudah dari 2

yang menderita sakit stroke. tahun yang lalu menderita

hipertensi.

Masalah kesehatan Klien mengatakan memiliki Klien mengatakan memiliki

keluarga/keturunan riwayat keturunan seperti riwayat keturunan seperti

hipertensi. hipertensi.
3) Genogram

Klien 1 Tn.D

------------------------------------------------

Keterangan genogram klien Tn.D :

: Laki-laki

: Sudah meninggal

: Perempuan

: Hubungan

: Klien

: Tinggal dalam satu rumah

Penjelasan genogram klien 1 Tn.D :

Klien memiliki 2 anak yaitu 1 laki-laki dan 1 perempuan, klien tinggal

serumah dengan kedua anaknya dan satu menantunya, anak kedua menderita

stroke sejak 7 bulan yang lalu dan klien belum memiliki cucu.
Klien 2 Tn.B

Keterangan genogram klien 2 Tn.B :

: Laki-laki

: Sudah meninggal

: Perempuan

: Hubungan

: Klien

: Tinggal dalam satu rumah

Penjelasan genogram klien 2 Tn.B :

Klien memiliki 3 anak yaitu 2 laki-laki dan 1 perempuan, klien tinggal

serumah dengan anak laki-lakinya yang terakhir bersama dengan satu

menantunya dan kedua cucunya yang berjenis kelamin laki-laki dan

perempuan, klien memiliki 7 orang cucu yaitu 4 perempuan dan 3 laki-laki.


4) Kebiasaan Sehari-Hari

Tabel 4.3 kebiasaan sehari-hari

Pola Kebiasaan
Klien 2 Tn.B
Klien 1 Tn.D
(Data Biologis)

a) Pola Makan sebelum sakit dan saat sebelum sakit dan saat pengkajian

pengkajian klien mengatakan klien mengatakan pola makan

bisa makan 3 kali sehari. menurun 2 kali sehari.

b) Pola Minum sebelum sakit dan saat sebelum sakit dan saat pengkajian

pengkajian klien mengatakan klien mengatakan bisa minum air

bisa minum air putih 5-7 gelas putih 5-7 gelas perhari (±1000-

perhari (±1000-1400cc sehari). 1400cc sehari).

c) Pola Istirahat Sebelum sakit dan saat Sebelum sakit dan saat pengkajian

Dan Tidur pengkajian pasien mengatkan pasien mengatkan pola tidurnya

pola tidurnya normal. normal.

d) Pola Eliminasi BAK : sebelum sakit dan saat BAK : sebelum sakit dan saat

pengkajian klien mengatakan pengkajian klien mengatakan BAK

BAK 3-4 kali sehari dengan 3-4 kali sehari dengan warna

warna kencing kuning, tidak ada kencing kuning, tidak ada

darah/nanah dan aliran lancar. darah/nanah dan aliran lancar.

BAB : sebelum sakit dan saat


BAB : sebelum sakit dan saat
pengkajian klien mengatakan
pengkajian klien mengatakan bisa
bisa BAB 1 kali dalam sehari
BAB 1 kali dalam sehari dengan
dengan konsistensi lembek dan konsistensi lembek dan bau khas

bau khas feses. feses.

e) Pola Rekreasi Klien mengatakan sering jalan- Klien mengatakan setiap pagi

jalan dan berolahraga di depan sehabis makan klien berjalan keluar

rumah. kamar menggunakan bantuan

tongkat dan di bantu dengan

istrinya.

5) Aktivitas Sehari-Hari

Klien Tn.D

Tabel 4.4 Aktivitas Sehari-Hari

Aktivitas (ADL) 0 1 2 3 4

Makan 

Munum 

Toileting 

Berpakaian 

Mobilisasi di tempat tidur 

Mobilisasi berpindah 

Berias 

ROM 

Keterangan klien 1 Tn.D :

0 : mandiri
1 : membutuhkan alat bantu

2 : membutuhkan pengawasan orang

3 : membutuhkan bantuan orang lain

4 : ketergantungan total

Hasil klien 1 Tn.D :

Klien TN.D dalam pemenuhan kenutuhan sehar-hari seperti makan, mandi, toileting,

berpakaian, mobilisasi ditempat tidur, mobilisasi berpindaah, berias, dan ROM klien lakukan

secara mandiri.

Klien 2 Tn.B :

Tabel 4.5 Aktivitas Sehari-Hari

Aktivitas (ADL) 0 1 2 3 4

Makan 

Munum 

Toileting 

Berpakaian 

Mobilisasi di tempat tidur 

Mobilisasi berpindah 

Berias 

ROM 
Keterangan klien 2 :

0 : mandiri

1 : membutuhkan alat bantu

2 : membutuhkan pengawasan orang

3 : membutuhkan bantuan orang lain

4 : ketergantungan total

Hasil klien 2 :

Klien TN.B dalam pemenuhan kenutuhan sehar-hari seperti, toileting, berpakaian, mobilisasi

ditempat tidur, mobilisasi berpindaah, berias, dan ROM klien membutuhkan alat bantu.

6) Indeks KATZ

Klien 1 Tn.D

Tabel 4.6 Indeks KATZ

Indek Keterangan

Klien Tn.B

Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB, BAK),

A menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan

mandi.

B Mandiri semuanya kecuali salah satu dari fungsi

diatas.

C Mandiri, kecuali mandi, dan satu lagi fungsi yang lain.

D Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu lagi

fungsi yang lain.


E Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu

lainya.

F Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet,

berpindah dan satu fungsi yang lain.

G Ketergantungan untuk enam fungsi tersebut

Lain – lain Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi

tidak dapat diklasifikasi sebagai C, D, E, F dan G

Keterangan Klien Tn.D termasuk ke dalam indeks KATZ A karena

Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB dan BAK),

menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan

mandi.

Klien Tn.B

Tabel 4.7 Indeks KATZ

Indek Keterangan

Klien Tn.B

Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB, BAK),

A menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan

mandi.

B Mandiri semuanya kecuali salah satu dari fungsi

diatas.

C Mandiri, kecuali mandi, dan satu lagi fungsi yang lain.

D Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu lagi

fungsi yang lain.


E Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu

lainya.

F Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet,

berpindah dan satu fungsi yang lain.

G Ketergantungan untuk enam fungsi tersebut

Lain – lain Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi

tidak dapat diklasifikasi sebagai C, D, E, F dan G

Keterangan Klien Tn.B termasuk ke dalam indeks KATZ B karena

Mandiri semuanya kecuali salah satu dari fungsi

diatas.
7) Data Psikologis

a) Status mental (SPMSQ/MMSE)

Klien 1 Tn.D

Tabel 4.8 Status mental (SPMSQ/MMSE)

Short Portabel Mental Status Questionaire (SPMSQ)

Skore
N0 Pertanyaan
Klien Tn.D

+ -

√ 1. Tanggal berapa hari ini?

√ 2. Hari apa sekarang ini?

√ 3. Apa nama tempat ini?

√ 4. Berapa nomer telepon

anda?

4a. Dimana alamat anda?

Tanyakan hanya klien tidak

mempunyai telepon

√ 5 Berapa umur anda?

√ 6 Kapan anda lahir?

√ 7 Siapa presiden indonesia

sekarang?
√ 8 Siapa presiden

sebelumnya?

√ 9 Siapa nama kecil ibu anda?

√ 10 Kurangi 3 dari 20 dam

tetap pengurangan 3 dari

setiap angka baru, semua

secara menurun

0 Jumlah kesalahan total

Keterangan penilaian SPMSQ klien 1 Tn.D :

Kesalahan 8 – 10 fungsi intelektual berat

Kesalahan 5 – 7 fungsi intelektual sedang

Kesalahan 3 – 4 fungsi intelektual utuh

Penilaian skor klien 0 = fungsi intelektual utuh

Hasil SPMSQ klien 1 Tn.D :

Klien Tn.D jumlah kesalahan adalah 0 yang artinya fungsi intelektual

klien utuh.
Klien 2 Tn.B

Tabel 4.9 Status mental (SPMSQ/MMSE)

Short Portabel Mental Status Questionaire (SPMSQ)

Skore
N0 Pertanyaan
Klien Tn.D

+ -

√ 1. Tanggal berapa hari ini?

√ 2. Hari apa sekarang ini?

√ 3. Apa nama tempat ini?

√ 4. Berapa nomer telepon

anda?

4a. Dimana alamat anda?

Tanyakan hanya klien tidak

mempunyai telepon

√ 5 Berapa umur anda?

√ 6 Kapan anda lahir?

√ 7 Siapa presiden indonesia

sekarang?

√ 8 Siapa presiden

sebelumnya?
√ 9 Siapa nama kecil ibu anda?

√ 10 Kurangi 3 dari 20 dam

tetap pengurangan 3 dari

setiap angka baru, semua

secara menurun

0 Jumlah kesalahan total

Keterangan penilaian SPMSQ klien 2 Tn.B :

Kesalahan 8 – 10 fungsi intelektual berat

Kesalahan 5 – 7 fungsi intelektual sedang

Kesalahan 3 – 4 fungsi intelektual utuh

Penilaian skor klien 0 = fungsi intelektual utuh

Hasil SPMSQ klien 2 Tn.B :

Klien Tn.B jumlah kesalahan adalah 0 yang artinya fungsi intelektual

klien utuh.

b) Depresi (Beek/Yasavage)

Klien 1 Tn.D dan klien 2 Tn.B

Tabel 4.10 Depresi (Beek/Yasavage)

No Uraian Depresi Beck Skore Skore

A. Kesedihan Klien Tn.D Klien Tn.B


3 Saya sangat sedih atau tidak bahagia

dimana saya tak dapat

menghadapinya

2 Saya galau atau sedih sepanjang

waktu dan saya tidak dapat keluar

darinya

1 Saya merasa sedih atau galau 1 1

0 Saya tidak merasa sedih

B. Pesimisme

3 Saya merasa bahwa masa depan saya

adalah sia-sia dan sesuatu tidak dapat

membaik

2 Saya merasa tidak mempunyai apa-

apa untuk memandang kedepan

1 Saya merasa terkecil hati mengenai

masa depan

0 Saya tidak begitu pasimis atau kecil 0 0

hati tentang masa depan

C. Rasa kegagalan
3 Saya merasa saya benar-benar gagal

sebagi seseorang (orang tua, suami,

Istri)

2 Seperti melihat ke belakang hidup

saya, semua yang dapat saya lihat

hanya kegagalan

1 Saya merasa saya telah gagal 1

melebihi orang pada umumnya

0 Saya tidak merasa gagal 0

D. Ketidakpuasan

3 Saya tidak puas dengan segalanya

2 Saya tidak lagi mendapatkan

kepuasan dari apapun

1 Saya tidak menyukai cara yang saya 1

gunakan

0 Saya tidak merasa tidak puas 0

E. Rasa Bersalah

3 Saya merasa seolah-olah saya sangat

buruk atau tak berharga

2 Saya merasa sangat bersalah


1 Saya merasa buruk atau tak berharga 1

sebagai bagian dari waktu yang baik

0 Saya tidak merasa benar-benar 0

bersalah

F. Tidak Menyukai Diri Sendiri

3 Saya benci diri saya sendiri

2 Saya muak dengan diri saya sendiri

1 Saya tidak suka dengan diri saya

sendiri

0 Saya tidak mempunyai pikiran- 0 0

pikiran mengenai membahayakan

diri sendiri

G. Membahayakan Diri Sendiri

3 Saya akan membunuh diri saya

sendiri jika saya mempunyai

kesempatan

2 Saya mempunyai rencana pasti

tentang tujuan bunuh diri

1 Saya merasa lebih baik mati


0 Saya tidak mempunyai pikiran- 0 0

pikiran mengenai membahayakan

diri sendiri

H. Menarik Diri dari Sosial

3 Saya telah kehilangan semua minat

saya pada orang lain dan tidak perduli

pada mereka semua

2 Saya telah kehilangan semua minat

saya pada orang lain dan tidak sedikit

perasaan pada mereka

1 Saya kurang berminat pada orang

lain dari pada sebelumnya

0 Saya tidak kehilangan minta pada 0 0

orang lain

I. Keragu-raguan

3 Saya tidak dapat membuat keputusan

sama sekali

2 Saya mempunyai banyak kesulitan

dalam membuat keputusan

1 Saya berusaha mengambil keputusan

0 Saya membuat keputusan yang baik 0 0


J. Perubahan Gambaran Diri

3 Saya merasa bahwa saya jelek atau

tampak menjijikkan

2 Saya merasa bahwa ada perubahan-

perubahan yang permanet dalam

penampilan saya dan ini membuat

saya tidak menarik

1 Saya khawatir bahwa saya tampak 1

tua atau tidak menarik

0 Saya tidak merasa bahwa saya 0

tampak lebih buruk daripada

sebelumnya

K. Kesulitan Kerja

3 Saya tidak melakukan pekerjaan

sama sekali

2 Saya telah mendorong diri saya

sendiri dengan keras untuk

melakukan sesuatu

1 Ini memerlukan upaya tambahan 1 1

untuk memulai melakukan sesuatu


0 Saya dapat bekerja kira-kira sebaik

sebelumnya

L. Keletihan

3 Saya sangat lelah untuk melakukan

sesuatu

2 Saya lelah untuk melakukan sesuatu

1 Saya lelah lebih dari yang biasanya 1 1

0 Saya tidak lebih lelah dari biasanya

M. Anoreksia

3 Saya tidak lagi mempunyai nafsu

makan sama sekali

2 Nafsu makan saya sangat buruk

sekarang

1 Nafsu makan saya tidak sebaik 1 1

sebelumnya

0 Nafsu makan saya tidak buruk dari

yang biasanya

Keterangan Penilaian Depresi (Beek/Yasavage) klien 1 Tn.D :

0-4 = Derpresi tidak ada atau minimal

5-7= Depresi ringan


8-15= Depresi sedang

>15 =depresi berat

Hasil Depresi (Beek/Yasavage) klien 1 Tn.D :

Skore klien Tn.D adalah 7 yang artinya pada klien mengalami depresi ringan.

Keterangan Penilaian Depresi (Beek/Yasavage) klien 1 Tn.B :

0-4 = Derpresi tidak ada atau minimal

5-7= Depresi ringan

8-15= Depresi sedang

>15 =depresi berat

Hasil :

Skore klien Tn.B adalah 5 yang artinya pada klien mengalami depresi ringan.

c) Keadaan emosi

Tabel 4.11 Keadaan Emosi

Klien 1 Tn.D Klien 2 Tn.B

selama diwawancara klien Tn.D selalu selama diwawancara klien Tn.B selalu

menjawab dengan ramah. menjawab dengan ramah.


d) Konsep Diri

Tabel 4.12 Konsep Diri

Konsep Diri Klien 1 Tn.D Klien 2 Tn.B

(1) Identitas Diri klien mampu menyebutkan nama, klien mampu menyebutkan

alamat, tempat tinggal sekarang, nama, alamat, tempat tinggal

jenis kelamin, umur dan agama. sekarang, jenis kelamin, umur

dan agama.

(2) Gambaran klien mengatakan menyukai klien mengatakan menyukai

Diri semua bagian tubuhnya. semua bagian tubuhnya.

(3) Ideal Diri klien mengatakan biasa dan senang klien mengatakan biasa dan

bergaul dengan tetangga senang bergaul dengan

disekitarnya. tetangga disekitarnya.

(4) Peran Diri klien mengatakan diusia senjanya klien mengatakan diusia

sudah tidak bekerja. senjanya sudah tidak bekerja.

(5) Harga Diri Klien mengatakan dirinya sudah Klien mengatakan dirinya

tua, tetapi anak-anaknya tetap sudah tua, tetapi anak-

menghormatinya. anaknya tetap

menghormatinya.
e) APGAR keluarga

Klien 1 Tn.D

Tabel 4.13 APGAR Keluarga

APGAR Keluarga Skore Skore

No Fungsi Uraian Klien Klien

Tn.D Tn.B

Saya puas bahwa dapat kembali 2 2

pada keluarga saya untuk


1
Adaptasi membantu pada waktu sesuatu

menyusahkan saya

Saya puas dengan cara keluarga 2 2

saya membicarakan sesuatu

dengan saya dan


2 Hubungan
mengungkapkan masalah dengan

saya

Saya puas bahwa keluarga saya 2 2

menerima dan mendukung


Pertumbuhan
keinginan saya untuk melakukan
3
aktivitas atau arah baru.

Saya puas dengan cara keluarga 2 2


Afeksi saya mengekspresikan afek dan
4
berespon terhadap emosi-emosi
saya, seperti marah, sedih atau

mencintai.

Saya puas dengan cara teman- 2 2

teman saya dan saya


5 Pemecahan
menyediakan waktu bersama-

sama

Keterangan :

Skor 2 jika selalu

Skor 1 jika kadang-kadang

Skor 0 jika hampir tidak pernah

Hasil :

(1) Hasil Adaptasi: Klien Tn.D mengatakan selalu merasa puas karena

keluarga dapat membantu saat ada sesuatu menyusahkan saya.

(2) Hasil hubungan: Klien Tn.D mengatakan selalu merasa puas dengan

cara keluarga membicarakan sesuatu dan mengungkapkan masalah

dengan saya.

(3) Hasil Pertumbuhan: Klien Tn.D mengatakan kadang-kadang merasa

puas saat keluarga menerima dan mendukung keinginan saya untuk

melakukan aktivitas atau arah baru.

(4) Hasil Apeksi: Klien Tn.D mengatakan selalu merasa puas dengan cara

keluarga mengekspresikan afek dan respon terhadap emosi-emosi,

seperti marah, sedih atau mencintai.


(5) Hasil Pemecahan: Klien Tn.D mengatakan kadang-kadang merasa puas

dengan cara teman-teman dan menyediakan waktu bersama-sama.

Klien 2 Tn.B

Keterangan :

Skor 2 jika selalu

Skor 1 jika kadang-kadang

Skor 0 jika hampir tidak pernah

Hasil :

(1) Hasil Adaptasi: Klien Tn.B mengatakan selalu merasa puas karena

keluarga dapat membantu saat ada sesuatu menyusahkan saya.

(2) Hasil hubungan: Klien Tn.B mengatakan selalu merasa puas dengan

cara keluarga membicarakan sesuatu dan mengungkapkan masalah

dengan saya.

(3) Hasil Pertumbuhan: Klien Tn.B mengatakan kadang-kadang merasa

puas saat keluarga menerima dan mendukung keinginan saya untuk

melakukan aktivitas atau arah baru.

(4) Hasil Apeksi: Klien Tn.B mengatakan selalu merasa puas dengan cara

keluarga mengekspresikan afek dan respon terhadap emosi-emosi,

seperti marah, sedih atau mencintai.

(5) Hasil Pemecahan: Klien Tn.B mengatakan kadang-kadang merasa puas

dengan cara teman-teman dan menyediakan waktu bersama-sama.


8) Data sosial

Tabel 4.14 Data Sosial

Data Sosial Klien 1 Tn.D Klien 2 Tn.B

a) Dukungan klien mengatakan mendapat klien mengatakan mendapat

keluarga dukungan dari seluruh anggota dukungan dari seluruh anggota

keluarganya, seperti kontrol ke keluarganya, seperti kontrol ke

Puskesmas untuk mengontrol Puskesmas untuk mengontrol

tekanan darah. tekanan darah.

b) Hubungan klien mengatakan hubungan klien mengatakan hubungan

dengan klien dengan keluarga berjalan klien dengan keluarga berjalan

keluarga dengan baik dan harmonis. dengan baik dan harmonis.

c) Hubungan Klien mengatakan hubungan Klien mengatakan hubungan

dengan dengan tetangga di rumahnya dengan tetangga di rumahnya

keluarga lain berjalan baik karena sering berjalan baik karena sering

berinteraksi. berinteraksi.

9) Data Spiritual

Tabel 4.15 Data Spiritual

Klien 2 Tn.B
Data Spiritual Klien 1 Tn.D

a) Pelaksanaan klien mengatakan beragama klien mengatakan beragama

ibadah hindu, biasanya menghaturkan hindu, biasanya menghaturkan

canang di tempat suci. canang istri klien dan klien

hanya sembahyang.
b) Keyakinan klien meyakini jika penyakit klien meyakini jika penyakit

tentang klien dapat dikontrol dengan klien dapat dikontrol dengan

kesehatan melakukan pengobatan teratur di melakukan pengobatan teratur di

Puskesmas dan klien meyakini Puskesmas dan klien meyakini

sakitnya adalah sakit medis. sakitnya adalah sakit medis.

10) Pemeriksaan Fisik

Tabel 4.16 pemeriksaan fisik

No. Observasi Klien Tn.B Klien Tn.B

1. Keadaan Umum Baik Baik

2. GCS (E4V5M6) (E4V5M6)

3. Tingkat Kesadaran Compos Mentis Compos Mentis

4. Tanda-tanda vital:

Suhu 36 °C 36,5 °C

Nadi 86 kali/menit 80 kali/menit

Respirasi 20 kali/menit 21 kali/menit

Tekanan Darah : 130/80 mmhg 130/90 mmhg

Posisi Duduk Normal Normal

5. Tinggi Badan 170 168 cm

6. Berat Badan 65 kg 60 kg

7. Kepala Inspeksi : Rambut Inspeksi : Rambut

tampak sedikit uban, tampak uban, tidak ada


tidak ada luka, luka, kebersihan kepala

kebersihan kepala cukup, pertumbuhan

cukup, pertumbuhan rambut merata

rambut merata Palpasi : tidak ada nyeri

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

tekan

8. Mata Inspeksi :Bentuk mata Inspeksi :Bentuk mata

kiri dan kanan simetris, kiri dan kanan simetris,

reflek pupil +/+, pupil reflek pupil +/+, pupil

isokor, pergerakan bola isokor, pergerakan bola

mata terkoordinir, mata terkoordinir,

tampak ada lingkar tampak ada lingkar

hitam dibawah mata dan hitam dibawah mata dan

pasien tampak tidak pasien tampak tidak

menggunakan kacamata. menggunakan kacamata.

Palpasi : Nyeri tekan Palpasi : Nyeri tekan

tidak ada tidak ada

9. Hidung Inspeksi : Bentuk Inspeksi : Bentuk

simetris, mukosa hidung simetris, mukosa hidung

merah muda, sekret merah muda, sekret tidak

tidak ada, benjolan tidak ada, benjolan tidak ada,

ada, pernapasan cuping pernapasan cuping

hidung tidak ada hidung tidak ada

Palpasi : Nyeri tekan Palpasi : Nyeri tekan

tidak ada. tidak ada.


10. Telinga Inspeksi : Klien Inspeksi : Klien

berespon terhadap suara, berespon terhadap suara,

bentuk simetris, bentuk simetris, serumen

serumen tidak ada tidak ada

Palpasi : Nyeri tekan Palpasi : Nyeri tekan

tidak ada. tidak ada.

11. Mulut Inspeksi: Mukosa bibir Inspeksi: Mukosa bibir

lembab, lidah tampak lembab, lidah tampak

bersih, perdarahan gusi bersih, perdarahan gusi

tidak ada tidak ada

Palpasi: Tidak ada Palpasi: Tidak ada

pembesaran tonsil. pembesaran tonsil.

12. Leher Inspeksi: Pembesaran Inspeksi: Pembesaran

kelenjar tiroid tidak ada kelenjar tiroid tidak ada

Palpasi: nyeri tekan Palpasi: nyeri tekan tidak

tidak ada, bendungan ada, bendungan vena

vena jugularis tidak ada. jugularis tidak ada.

13. Thorax Inspeksi: Pergerakan Inspeksi: Pergerakan

dada simetris, retraksi dada simetris, retraksi

otot dada tidak ada otot dada tidak ada

Palpasi: Nyeri tekan Palpasi: Nyeri tekan

tidak ada tidak ada

Auskultasi: Ronchi tidak Auskultasi: Ronchi tidak

ada, wheezing tidak ada, ada, wheezing tidak ada,

bunyi jantung S1S2 bunyi jantung S1S2


tunggal reguler, suara tunggal reguler, suara

napas vesikuler. napas vesikuler.

Perkusi : Suara paru Perkusi : Suara paru

sonor. sonor.

14. Abdomen Inspeksi: Tidak ada lesi, Inspeksi: Tidak ada lesi,

tidak ada lebam dan tidak ada lebam dan

pembengkakan pembengkakan

Auskultasi: Bising usus Auskultasi: Bising usus

8 kali/menit 8 kali/menit

Palpasi: Tidak ada nyeri Palpasi: Tidak ada nyeri

tekan . tekan .

Perkusi: Suara abdomen Perkusi: Suara abdomen

tympani tympani

Ekstremitas: Pergerakan terkoordinir, Pergerakan terkoordinir,

Atas capilary refile time < 2 capilary refile time < 2

detik, edema tidak ada, detik, edema tidak ada,

nyeri tekan tidak ada, nyeri tekan tidak ada,

cyanosis tidak ada cyanosis tidak ada

Pergerakan terkoordinir, Pergerakan terkoordinir,

lesi tidak ada, edema lesi tidak ada, edema

Bawah tidak ada, refek patela tidak ada, refek patela

+/+. +/+.

Kekuatan otot : Kekuatan otot :

555 555 444 555


555 555 444 555

15. Kulit Warna kulit sawo Warna kulit sawo

matang, turgor kulit matang, turgor kulit

kurang elastic, kulit kurang elastic, kulit

bersih, tidak terdapat bersih, tidak terdapat

luka luka

16. Genetalia Tidak terkaji Tidak terkaji

11) Keadaan Lingkungan

Tabel 4.17 Keadaan Lingkungan

Klien Tn.B
Klien Tn.D

Lingkungan rumah klien cukup bersih, Lingkungan rumah klien cukup bersih,

ventilasi udara cukup baik, lantai dari ventilasi udara cukup baik, lantai dari

keramik, dan sumber air bersih didapat keramik, dan sumber air bersih didapat dari

dari sumur bor. sumur bor.

12) Pemeriksaan Diagnostic

Tidak ada data penunjang.


II. ANALISA DATA

Tabel 4.18

ANALISA DATA KEPERAWATAN PADA KLIEN HIPERTENSI

DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN DEFISENSI PENGETAHUAN

DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN

Analisa Data Klien 1 Tn.D

Selasa, 06 april 2021

Pukul : 13.45 wita

No. Data Etiologi Masalah keperawatan

1. Hipertensi Defisiensi Pengetahuan

1. Data Subyektif:

a. Klien mengatakan

belum mengetahui Perubaham situasi

tentang

penyakitnya

karena Informasi yang minim

ketidakmampuan

klien mengenal

masalah kesehatan Defisiensi

yang dialami. pengetahuan

2. Data Objektif:

a. Klien tampak

bingung dan
bertanya-tanya

bagiamana cara

pencegahan dan

diet yang tepat bagi

penyakit

hipertensi.

2. 1. Data Subyektif: Merasa bingung Ansietas

a. Klien Mengatakan
Merasa khawatir akibat
cemas Karena
dari kondisi yang
Kepikiran Anaknya
dihadapi
Yang Sakit.
Sulit berkonsentrasi

b. Klien Mengatakan Merasa tidak berdaya

Cemas Dengan
Ansietas
Penyakitnya Dan

Merasa Sedih Karena

Belum Mempunyai

Cucu.

c. Klien Merasa

Khawatir Penyakitnya

Akan Menyancam

kehidupannya.
2. Data Obyektif:

a. Wajah Klien

Tampak Sedikit Pucat.

b. Ekspresi Klien

Tampak Sedih Saat

Mengungkapkan

Perasaannya.

3 1. Data subyektif : Hipertensi Nyeri akut

a. Klien mengatakan
Neurosensori
kadang-kadang
Pusing, sakit kepala
merasa pusing dan

nyeri dibelakang Rangsangan nyeri

kepala. mekanis

P : nyeri karena
Nosiseptor
hipertensi

Q : nyeri seperti Persepsi nyeri

dituduk-tusuk Nyeri akut


R : nyeri di bagian

belakang kepala

S : skala nyeri 2-3

T : nyeri hilang

timbul
2. Data obyektif :

a. Hasil TTV klien :

TD : 130/90

mmHg

Analisa Data Klien 2 Tn.B

Rabu, 28 April 2021

Pukul : 13.11 Wita

No. Data Etiologi Masalah keperawatan

1. 1. Data Subyektif: Hipertensi Defiseinsi pengetahuan

a. Klien mengatakan

belum mengetahui

tentang penyakitnya Perubaham situasi

karena

ketidakmampuan klien

mengenal masalah Informasi yang minim

kesehatan yang

dialami, seperti

pengertian hipertensi, Defisiensi

gambaran tentang pengetahuan

penyakit hipertensi dan

cara penyegahannya
2. Data Objektif:

a. Klien tampak bingung

dan bertanya-tanya

bagiamana cara

pencegahan dan diet

yang tepat bagi

penyakit hipertensi.

2. 1. Data Subyektif : Merasa bingung Ansietas

a. klien mengatakan cemas


Merasa khawatir akibat
dengan penyakit yang
dari kondisi yang
dialami dan bertanya-
dihadapi
tanya kapan bisa sembuh.
Sulit berkonsentrasi

b. Klien Merasa Khawatir Merasa tidak berdaya

Penyakitnya Akan
Ansietas
Menyancam

kehidupannya.

2. Data Obyektif :

a. Wajah Klien Tampak

Sedikit Pucat.
b. Ekspresi Klien Tampak

Sedih Saat

Mengungkapkan

Perasaannya.

3 1. Data subyektif : Kelemahan pada Gangguan mobilitas fisik

a. Klien mengatakan anggota gerak

aktivitasnya
Hemiplegia
membutuhkan alat
Gangguan mobilitas
bantu, klien
fisik
berjalan

menggunakan

tongkat

b. Klien mengatakan

tangan kanan dan

kaki kirinya

kesemutan

2. Data obyektif :

a. Klien berjalan

tampak

menggunakan

tongkat
b. ADL klien tampak

di bantu oleh

keluarga

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Tabel 4.19 Diagnosa Keperawatan

Data Diagnosa Keperawatan

Klien 1 Tn.D

Selasa, 06 April 2021

Pukul : 13.45 Wita

P : Defisiensi Pengetahuan. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan

E : ketidak mampuan klien dalam mengenal ketidakmampuan klien dalam mengenal

masalah : hipertensi. masalah : hipertensi ditandai dengan Klien

S : Klien mengatakan belum mengetahui mengatakan belum mengetahui tentang

tentang penyakitnya karena penyakitnya karena ketidakmampuan klien

ketidakmampuan klien mengenal masalah mengenal masalah kesehatan yang dialami,

kesehatan yang dialami, Klien tampak Klien tampak bingung dan bertanya-tanya

bingung dan bertanya-tanya bagiamana cara bagiamana cara pencegahan dan diet yang tepat

pencegahan dan diet yang tepat bagi bagi penyakit hipertensi.

penyakit hipertensi.

P : Ansietas. Ansietas berhubungan dengan perubahan status

E : Perubahan Status Kesehatan. kesehatan ditandai dengan Klien mengatakan

cemas karena kepikiran anaknya yang sakit,


S : Klien mengatakan cemas karena klien mengatakan cemas dengan penyakitnya

kepikiran anaknya yang sakit, klien dan merasa sedih karena belum mempunyai

mengatakan cemas dengan penyakitnya dan cucu, klien merasa khawatir penyakitnya akan

merasa sedih karena belum mempunyai menyancam kehidupannya, wajah klien tampak

cucu, klien merasa khawatir penyakitnya sedikit pucat, ekspresi klien tampak sedih saat

akan menyancam kehidupanya, wajah klien mengungkapkan perasaannya.

tampak sedikit pucat, ekspresi klien tampak

sedih saat mengungkapkan perasaannya.

P : Nyeri Akut Nyeri Akut berhubungan dengan Peningkatan

E : Peningkatan Tekanan Vaskuler Serebral Tekanan Vaskuler Serebral ditandai dengan

a. S : Klien mengatakan kadang- Klien mengatakan kadang-kadang merasa

kadang merasa pusing dan nyeri pusing dan nyeri dibelakang kepala, P :nyeri

dibelakang kepala, P :nyeri karena karena hipertensi, Q : nyeri seperti dituduk-

hipertensi, Q : nyeri seperti dituduk- tusuk, R : nyeri di bagian belakang kepala, S :

tusuk, R : nyeri di bagian belakang skala nyeri 2-3 , T : nyeri hilang timbul, Hasil

kepala, S : skala nyeri 2-3 , T : nyeri TTV klien : TD : 130/90 mmHg.

hilang timbul, Hasil TTV klien : TD

: 130/90 mmHg.

Data Diagnosa Keperawatan

Klien 2 Tn.B

Rabu, 28 April 2021

Pukul : 13.11 Wita

Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan


P : Defisiensi Pengetahuan.
ketidakmampuan klien dalam mengenal
E : ketidak mampuan klien dalam mengenal masalah : hipertensi ditandai dengan Klien

masalah : hipertensi. mengatakan belum mengetahui tentang

S : Klien mengatakan belum mengetahui penyakitnya karena ketidakmampuan klien

tentang penyakit nyakarena mengenal masalah kesehatan yang dialami,

ketidakmampuan klien mengenal masalah seperti pengertian hipertensi, gambaran tentang

kesehatan yang dialami, seperti pengertian penyakit hipertensi dan cara penyegahannya,

hipertensi, gambaran tentang penyakit Klien tampak bingung dan bertanya-tanya

hipertensi dan cara penyegahannya, Klien bagiamana cara pencegahan dan diet yang tepat

tampak bingung dan bertanya-tanya bagi penyakit hipertensi.

bagiamana cara pencegahan dan diet yang

tepat bagi penyakit hipertensi.

P : Ansietas
Ansietas berhubungan dengan perubahan status
E : Perubahan Status Kesehatan
kesehatan ditandai dengan Klien mengatakan
S : Klien mengatakan cemas dengan
cemas dengan penyakit yang dialami dan
penyakit yang dialami dan bertanya-tanya
bertanya-tanya kapan bisa sembuh, Klien
kapan bisa sembuh, Klien Merasa Khawatir
Merasa Khawatir Penyakitnya Akan
Penyakitnya Akan Menyancam
Menyancam kehidupannya, Wajah Klien
kehidupannya, Wajah Klien Tampak
Tampak Sedikit Pucat, Ekspresi Klien Tampak
Sedikit Pucat, Ekspresi Klien Tampak
Sedih Saat Mengungkapkan Perasaannya.
Sedih Saat Mengungkapkan Perasaannya.

P : Hambatan Mobilitas Fisik Hambatan Mobilitas Fisik berhubungan dengan

E : Penurunan Kekuatan Otot penurunan kekuatan otot ditandai dengan Klien

S : Klien mengatakan aktivitasnya mengatakan aktivitasnya membutuhkan alat

membutuhkan alat bantu, klien berjalan bantu, klien berjalan menggunakan tongkat,
menggunakan tongkat, Klien mengatakan Klien mengatakan tangan kanan dan kaki

tangan kanan dan kaki kirinya kesemutan, kirinya kesemutan, Klien berjalan tampak

Klien berjalan tampak menggunakan menggunakan tongkat, ADL klien tampak di

tongkat, ADL klien tampak di bantu oleh bantu oleh keluarga.

keluarga.
IV. RENCANA KEPERAWATAN

1. Prioritas Masalah

Klien 1 Tn.D

Masalah keperawatan klien diprioritaskan berdasarkan keluhan yang paling dirasakan klien :

a. Nyeri Akut berhubungan dengan Peningkatan Tekanan Vaskuler Serebral ditandai dengan Klien mengatakan

kadang-kadang merasa pusing dan nyeri dibelakang kepala, P :nyeri karena hipertensi, Q : nyeri seperti dituduk-

tusuk, R : nyeri di bagian belakang kepala, S : skala nyeri 2-3 , T : nyeri hilang timbul, Hasil TTV klien : TD :

130/90 mmHg.

b. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan klien dalam mengenal masalah : hipertensi ditandai

dengan Klien mengatakan belum mengetahui tentang penyakitnya karena ketidakmampuan klien mengenal

masalah kesehatan yang dialami, Klien tampak bingung dan bertanya-tanya bagiamana cara pencegahan dan diet

yang tepat bagi penyakit hipertensi.


Klien 2 Tn.B

Masalah keperawatan klien diprioritaskan berdasarkan keluhan yang paling dirasakan klien :

a. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan klien dalam mengenal masalah : hipertensi ditandai

dengan Klien mengatakan belum mengetahui tentang penyakitnya karena ketidakmampuan klien mengenal

masalah kesehatan yang dialami, seperti pengertian hipertensi, gambaran tentang penyakit hipertensi dan cara

penyegahannya, Klien tampak bingung dan bertanya-tanya bagiamana cara pencegahan dan diet yang tepat bagi

penyakit hipertensi.

b. Hambatan Mobilitas Fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot ditandai dengan Klien mengatakan

aktivitasnya membutuhkan alat bantu, klien berjalan menggunakan tongkat, Klien mengatakan tangan kanan dan

kaki kirinya kesemutan, Klien berjalan tampak menggunakan tongkat, ADL klien tampak di bantu oleh keluarga.
2. Rencana keperawatan

Tabel 4.20

RENCANA KEPERAWATAN PADA KLIEN HIPERTENSI

DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN DEFISENSI PENGETAHUAN

DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN

No. Diagnosa keperawatan Kriteria hasil Intervensi Rasional

Klien 1 Tn.D

Selasa, 06 April 2021

Pukul : 13.45 Wita

1. Defisiensi pengetahuan Setelah diberikan asuhan keperawatan 1. kaji kesiapan dan hambatan 1. untuk mengetahui kesiapan

berhubungan dengan 3 kali kunjungan selama 60 menit pasien dalam belajar dan hambatan dalam belajar

ketidakmampuan klien dalam diharapakan informasi klien terpenuhi 2.Berikan penilaian tentang 2. untuk mengetahui seberapa

mengenal masalah : hipertensi tentang hipertensi: tingkat pengetahuan klien pengetahuan klien tentang

ditandai dengan Klien tentang penyakitnya penyakitnya


mengatakan belum mengetahui 1.klien menyatakan pemahaman 3.jelaskan tentang proses 3. agar klien memahami penyakit

tentang penyakitnya karena tentang penyakitnya penyakit yang spesifik yang dialaminya

ketidakmampuan klien 2. klien mampu melaksanakan 4.Delegatif pemberian obat 4.untuk mempercepat

mengenal masalah kesehatan prosedur yang dijelaskan secara benar Amlodipine 10 mg per hari penyembuhan

yang dialami, Klien tampak 3.mempertahankan tekanan darah

bingung dan bertanya-tanya klien

bagiamana cara pencegahan

dan diet yang tepat bagi

penyakit hipertensi.

2. Nyeri Akut berhubungan Setelah diberikan asuhan keperawatan 1. Observasi TTV pasien dan 1. Mengetahui TTV klien dan

dengan Peningkatan Tekanan 3 kali kunjungan selama 60 menit kaji nyeri klien dengan penyebab, kualitas, region,

Vaskuler Serebral ditandai diharapakan nyeri berkurang dengan tehnik PQRST skala dan waktu terjadinya

dengan Klien mengatakan kriteria hasil: 2. Ajarkan tehnik distraksi dan nyeri

kadang-kadang merasa pusing 1. skala nyeri klien berkurang menjadi relaksasi

dan nyeri dibelakang kepala, P skala nyeri 0-1


:nyeri karea hipertensi, Q : 2. tekanan darah klien menjadi normal 3. Beri HE tentang 2. untuk mengurangi rasa nyeri

nyeri seperti dituduk-tusuk, R yaitu TD: 120/80 mmHg manajemen nyeri pasien dan memberikan rasa

: nyeri di bagian belakang 3. klien tampak nyaman 4. diskusikan pemilihan terapi nyaman

kepala, S : skala nyeri 3-4 , T : 3. agar klien dapat mengelola

nyeri hilang timbul, Hasil nyeri

TTV klien : TD : 130/90 4. untuk mempercepat

mmHg. penyembuhan

Klien 2 Tn.B

Rabu, 28 April 2021

Pukul : 13.11 Wita

1. Defisiensi pengetahuan Setelah diberikan asuhan keperawatan 1. kaji kesiapan dan hambatan 1. untuk mengetahui kesiapan

berhubungan dengan 3 kali kunjungan selama 60 menit pasien dalam belajar dan hambatan dalam belajar

ketidakmampuan klien dalam diharapakan informasi klien terpenuhi 2.Berikan penilaian tentang 2. untuk mengetahui seberapa

mengenal masalah : hipertensi tentang hipertensi: tingkat pengetahuan klien pengetahuan klien tentang

ditandai dengan Klien tentang penyakitnya penyakitnya


mengatakan belum 1.klien menyatakan pemahaman 3.jelaskan tentang proses 3. agar klien memahami penyakit

mengetahui tentang tentang penyakitnya penyakit yang spesifik yang dialaminya

penyakitnya karena 2. klien mampu melaksanakan 4.Delegatif pemberian obat 4.untuk mempercepat

ketidakmampuan klien prosedur yang dijelaskan secara benar Amlodipine 10 mg per hari penyembuhan

mengenal masalah kesehatan 3.mempertahankan tekanan darah

yang dialami, seperti klien

pengertian hipertensi,

gambaran tentang penyakit

hipertensi dan cara

penyegahannya, Klien tampak

bingung dan bertanya-tanya

bagiamana cara pencegahan

dan diet yang tepat bagi

penyakit hipertensi.
2. Hambatan Mobilitas Fisik Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji kemampuan klien - Untuk mengetahui seberapa

berhubungan dengan keperawatan selama 3 kunjungan dalam melakukan jauh klien melakukan aktivitas

penurunan kekuatan otot selama 60 menit diharapkan hambatan mobilisasi dalam bergerak.

ditandai dengan Klien mobilitas fisik pasien dapat teratasi 2. Latih klien dalam - Untuk membantu klien dalam

mengatakan aktivitasnya dengan kriteria hasil : melakukan daily living melakukan aktivitas secara

membutuhkan alat bantu, klien 1. Dapat meningkatkan aktivitas 3. Dampingi dan bantu bertahap agar tubuh klien tidak

berjalan menggunakan fisik klien secara bertahap klien saat mobilisasi mengalami kekakuan

tongkat, Klien mengatakan 2. Pasien dapat menunjukkan 4. Ajarkan klien - Agar terhindar dari cedera atau

tangan kanan dan kaki kirinya peningkatan dalam melakukan bagaimana mengubah risiko jatuh jika tidak

kesemutan, Klien berjalan mobilitas posisi dan berikan mendampingi klien.

tampak menggunakan tongkat, 3. Kebutuhan ADL pasien dapat bantuan jika - Agar klien dapat menggerakkan

ADL klien tampak di bantu terpenuhi diperlukan. badan secara bertahap supaya

oleh keluarga. terhindar dari luka dekubitus.


3. PELAKSANAAN KEPERAWATAN

TABEL 4.21

PELAKSANAAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HIPERTENSI

DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN DEFISENSI PENGETAHUAN

DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN

KLIEN 1 Tn.D Tanggal : Selasa, 06 April 2021, Pukul : 13.45 Wita

Hari/Tgl/
Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi Paraf
Jam

Selasa/06/april 1 Mengkaji kesiapan dan hambatan pasien Ds : Klien mengatakan hambatan yang dialami pasien Ayu

2021/15.00 dalam belajar yaitu kurangnya info terkait pengetahuan tentang

wita penyakit hipertensi dan tidak bisa menggunakan yang

bisa mengakses informasi terkait penyakit hipertensi

Do : klien tampak kebingungan dalam mengakses

informasi terkait gambaran penyakit Hipertensi.


Pukul 1 Memberikan penilaian tentang tingkat Ds : klien mengatakan kurang paham mengenai seperti Ayu

15.10 wita pengetahuan klien tentang penyakitnya apa penyakit hipertensi, cara pencegahan dan pantangan

makanan hipertensi

Do : klien tampak sedikit mulai paham dan akan

menerapkan pola hidup sehat dan akan menghindari

pantangan makanan pada hipertensi

Pukul 1 Menjelaskan tentang proses penyakit yang Ds : klien mengatakan sedikit mulai mengetahui tentang Ayu

15.20 wita spesifik gambaran proses spesifik penyakit hipertensi

Do : klien tampak kooperatif terhadap penjelasan yang

diberikan oleh petugas

Pukul 2 Mengobservasi TTV klien dan mengkaji Ds : klien mengatakan masih merasa nyeri Ayu

15.30 wita nyeri klien dengan teknik PQRST P : nyeri karena hipertensi

Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk

R : nyeri dibagian belakang kepala

S : skala nyeri 2-3

T : nyeri hilang timbul


Do : hasil TTV klien : TD: 130/90 mmHg

Pukul 2 Mengajarkan teknik distaksi dan relaksasi Ds : klien mengatakan sudah merasa sedikit nyaman Ayu

15.40 wita Do : klien tampak kooperatif

Pukul 2 Memberikan HE tentang manajemen nyeri Ds : klien bersedia mengikuti intruksi perawat Ayu

15.50 wita Do : klien tampak kooperatif

2 Mendiskusikan tentang pemilihan terapi Ds : klien mengatakan bersedia mengikuti intruksi Ayu

perawat

Do : klien tampak kooperatif

Pukul 1 Delegatif pemberian obat Amlodipine 10 mg Ds : klien mengatakan sudah mulai mengkonsumsi Ayu

16.00 wita per hari minum obat jenis amlodiphine setiap pagi jam 9 setelah

makan.

Do : klien tampak kooperatif terhadap obat yang

diberikan dan reaksi alergi tidak ditemukan


Rabu/07 april 1 Memberikan penilaian tentang tingkat Ds : klien mengatakan mulai paham mengenai seperti Ayu

2021/Pukul pengetahuan klien tentang penyakitnya apa penyakit hipertensi, cara pencegahan dan pantangan

15.00 wita makanan hipertensi

Do : klien tampak mulai paham dan menjelaskan

kembali mengenai : pengertian hipertensi , menyebutkan

tanda dan gejala hipertensi, klien menyebutkan cara

pencegahan dan pengobatan yang tepat dijalani, klien

tampak menambah ilmu tentang gambaran penyakit

hipertensi.

Pukul 1 Menjelaskan tentang proses penyakit yang Ds : klien mengatakan mulai mengetahui tentang Ayu

15.10 wita spesifik gambaran proses spesifik penyakit hipertensi

Do : klien tampak kooperatif terhadap penjelasan yang

diberikan oleh petugas

Pukul 2 Mengobservasi TTV pasien dan mengkaji Ds: klien megatakan nyerinya sudah berkurang menjadi Ayu

20 wita nyeri klien dengan tehnik PQRST 2

P : nyeri karena hipertensi


Q : sedikit tertusuk-tusuk

R : nyeri dibagian belakang kepala

S : skala nyeri 2

T : hilang timbul

Do: Hasil TTV klien:

Suhu: 37 °C

Nadi: 86 x/m

RR: 21 x/m

TD: 120/80 mmHg

Pukul 2 Mengajarkan tehnik distraksi dan relaksasi Ds: klien mengatakan sudah merasa nyaman Ayu

15.30 wita Do: klien tampak kooperatif dan tampak nyaman

Pukul 2 Memberikan HE tentang manajemen nyeri Ds: klien mengatakan nyerinya berkurang dengan Ayu

15.40 wita menggunakan manajmen nyeri

Do: klien tampak kooperatif


Pukul 2 Mendiskusikan pemiliha terapi Ds: klien mengatakan bersedia mengikuti intruksi Ayu

15.50 wita perawat

Do: klien tampak kooperatif

Pukul 1 Delegatif pemberian obat Amlodipine 10 mg Ds : klien mengatakan sudah mulai mengkonsumsi Ayu

16.00 wita per hari minum obat jenis amlodiphine setiap pagi jam 9 setelah

makan pagi.

Do : klien tampak kooperatif terhadap obat yang

adiberikan dan reaksi alergi tidak ditemukan.


KLIEN 2 Tn.B Tanggal : Rabu, 28 April 2021, Pukul : 13.11 Wita

Hari/Tgl/
Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi Paraf
Jam

Rabu/28/April 1 Mengkaji kesiapan dan hambatan pasien Ds : Klien mengatakan hambatan yang dialami pasien Ayu

2021/14.00 dalam belajar yaitu kurangnya info terkait pengetahuan tentang

wita penyakit hipertensi dan tidak bisa menggunakan yang

bisa mengakses informasi terkait penyakit hipertensi

Do : Klien tampak kebingungan dalam mengakses

informasi terkait gambaran penyakit Hipertensi,

sehingga klien tampak kurang mengetahui cara

pencegahan penyakit hipertensi.

Pukul 1 Memberikan penilaian tentang tingkat Ds : klien mengatakan kurang paham mengenai seperti Ayu

14.20 wita pengetahuan klien tentang penyakitnya apa penyakit hipertensi, cara pencegahan dan pantangan

makanan hipertensi
Do : klien tampak sedikit mulai paham dan akan

menerapkan pola hidup sehat dan akan menghindari

pantangan makanan pada hipertensi

Pukul 1 Menjelaskan tentang proses penyakit yang Ds : klien mengatakan sedikit mulai mengetahui tentang Ayu

14.45 wita spesifik gambaran proses spesifik penyakit hipertensi

Do : klien tampak kooperatif terhadap penjelasan yang

diberikan oleh petugas

2 Menilai kemampuan klien dalam melakukan Ds : klien mengatakan bersedia mengikuti intuksi Ayu

mobilisasi perawat

Do : klien dapat merunah posisi secara mandiri, dapat

berpindah dari tempat tidur ke kursi atau sebaliknya

secara mandiri namun berpegang pada tongkat.

2 Membantu klien dalam melakukan aktivitas Ds : klien mengatakan bersedia jika aktivitasnya di bantu Ayu

daily living oleh perawat

Do : perawat menemani klien melakukan ADL


2 Mendampingin dan membantu klien dalam Ds : klien mengatakan bersedia untuk melakukan Ayu

mobilisasi mobilisasi

Do : perawat mendampingi klien dalam melakukan

mobilisasi

2 Menjelaskan kepada klien bagaimana Ds : klien mengatakan mengerti bagaimana cara Ayu

mengubah posisi dan berikan bantuan jika mengubah posisi

klien membutuhkan Do : klien tampak kooperatif

Pukul 1 Delegatif pemberian obat Amlodipine 10 mg Ds : klien mengatakan sudah mulai mengkonsumsi Ayu

15.00 wita per hari minum obat jenis amlodiphine secara teratur setiap jam

5 sore

Do : klien tampak kooperatif terhadap obat yang

diberikan dan reaksi alergi tidak ditemukan

Kamis/29 1 Memberikan penilaian tentang tingkat Ds : klien mengatakan mulai paham mengenai seperti Ayu

April pengetahuan klien tentang penyakitnya apa penyakit hipertensi, cara pencegahan dan pantangan

Pukul makanan hipertensi

14.00 wita
Do : klien tampak mulai paham dan menjelaskan

kembali mengenai :Menyebutkan pengertian hipertensi ,

menyebutkan tanda dan gejala hipertensi, klien

menyebutkan cara pencegahan dan pengobatan yang

tepat dijalani, klien tampak menambah ilmu tentang

gambaran penyakit hipertensi.

Pukul 1 Menjelaskan tentang proses penyakit yang Ds : klien mengatakan mulai mengetahui tentang Ayu

14.45 wita spesifik gambaran proses spesifik penyakit hipertensi

Do : klien tampak kooperatif terhadap penjelasan yang

diberikan oleh petugas

2 Membantu klien dalam melakukan activity Ds : klien mengatakan bersedia jika aktivitasnya di bantu Ayu

daliy living oleh perawat

Do : perawat menemani klien melakukan ADL

2 Mendampingi dan mebantu klien dalam Ds : klien mengatakan bersedia untuk melakukan Ayu

mobilisasi mobilisasi
Do : perawat mendampingi klien dalam melakukan

mobilisasi

Pukul 1 Delegatif pemberian obat Amlodipine 10 mg Ds : klien mengatakan sudah mulai mengkonsumsi Ayu

15.00 wita per hari minum obat jenis amlodiphine secara teratur setiap jam

5 sore

Do : klien tampak kooperatif terhadap obat yang

diberikan dan reaksi alergi tidak ditemukan


4. EVALUASI KEPERAWATAN

TABEL 4.22

EVALUASI KEPERAWATAN PADA KLIEN HIPERTENSI

DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN DEFISENSI PENGETAHUAN

DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN

Evaluasi Formatif, Hari 3, Evaluasi Sumatif, Hari 3,


Evaluasi Formatif, Hari 1, Tanggal
Dx. Keperawatan Tanggal 07 April 2021, Pukul Tanggal 08 April 2021, Pukul
06 April 2021, Pukul 15.00 Wita
15.00 Wita 15.00 Wita

Klien 1 Tn.D

Defisiensi pengetahuan S : klien mengatakan kurang paham S : klien mengatakan mulai paham S : klien mengatakan sudah

berhubungan dengan mengenai seperti apa penyakit mengenai seperti apa penyakit paham mengenai seperti apa

ketidakmampuan klien hipertensi, cara pencegahan dan hipertensi, cara pencegahan dan penyakit hipertensi, cara

dalam mengenal masalah : pantangan makanan hipertensi pantangan makanan hipertensi pencegahan dan pantangan

hipertensi ditandai dengan makanan hipertensi

klien mengatakan belum


mengetahui tentang O : klien tampak sedikit mulai paham O : klien tampak mulai paham dan O : klien tampak sudah paham dan

penyakitnya karena dan akan menerapkan pola hidup menjelaskan kembali mengenai menjelaskan kembali mengenai

ketidakmampuan klien sehat dan akan menghindari pengertian hipertensi , menyebutkan pengertian hipertensi,

mengenal masalah pantangan makanan pada hipertensi tanda dan gejala hipertensi, klien menyebutkan tanda dan gejala

kesehatan yang dialami, menyebutkan cara pencegahan dan hipertensi, klien menyebutkan

klien tampak bingung dan A : tujuan 4 tercapai, tujuan 1,2,3 pengobatan yang tepat dijalani, klien cara pencegahan dan pengobatan

bertanya-tanya bagaimana belum tercapai, masalah defisiensi tampak menambah ilmu tentang yang tepat dijalani, klien tampak

cara pencegahan dan diet pengetahuan teratasi sebagian gambaran penyakit hipertensi. menambah ilmu tentang

yang tepat bagi penyakit gambaran penyakit hipertensi.

hipertensi. P : lanjutkan intervensi No. 1,2, dan 3 A : tujuan 3 dan 4 tercapai, tujuan 1

dan 2 belum tercapai, masalah A : tujuan 1,2,3, dan 4 masalah

defisiensi pengetahuan teratasi teratasi

sebagian

P : pertahankan kondisi pasien

P : lanjutkan intervensi No. 1 dan 2


Nyeri Akut berhubungan S : klien mengatakan masih S : klien mengatakan skala nyeri S : klien mengatakan nyeri

dengan Peningkatan merasakan nyeri berkurang menjadi 2 berkurang dengan menggunakan

Tekanan Vaskuler Serebral P : nyeri karena hipertensi P : nyeri karena hipertensi manajemen nyeri, skala nyeri 1

ditandai dengan Klien Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk Q : nyeri sedikit ditusuk-tusuk P : nyeri karena hipertensi

mengatakan kadang- R : nyeri dibagian belakang kepala R : nyeri dibagian belakang kepala Q : tidak merasanyan nyeri

kadang merasa pusing dan S : skala nyeri 2-3 S : skala nyeri 2 R:-

nyeri dibelakang kepala, P T : nyeri hilang timbul T : nyeri hilang timbul S : skala nyeri 1

:nyeri karea hipertensi, Q : T:-

nyeri seperti dituduk- O : hasil TTV klien 130/90 mmHg O : hasil TTV klien 120/80 mmHg

tusuk, R : nyeri di bagian O : hasil TTV klien 120/80 mmHg

belakang kepala, S : skala A : tujuan 3 dan 4 tercapai, tujuan 1 A : tujuan 2,3 dan 4 tercapai, tujuan 1

nyeri 3-4 , T : nyeri hilang dan 2 belum tercapai, masalah nyeri belum tercapai, masalah nyeri akut A : tujuan 1,2,3,4 tercapai

timbul, Hasil TTV klien : akut teratasi sebagian teratasi sebagian masalah teratasi

TD : 130/90 mmHg.

P : lanjutkan intervensi No.1 dan 2 P : lanjutkan intervensi No.1 P : pertahankan kondisi pasien
Evaluasi Formatif, Hari 3, Evaluasi Sumatif, Hari 3,
Evaluasi Formatif, Hari 1, Tanggal
Dx. Keperawatan Tanggal 29 April 2021, Pukul Tanggal 30 April 2021, Pukul
28 April 2021, Pukul 14.00 Wita
14.00 Wita 14.00 Wita

Klien 2 Tn.B

Defisiensi pengetahuan S : klien mengatakan kurang paham S : klien mengatakan mulai paham S : klien mengatakan sudah

berhubungan dengan mengenai seperti apa penyakit mengenai seperti apa penyakit paham mengenai seperti apa

ketidakmampuan klien hipertensi, cara pencegahan dan hipertensi, cara pencegahan dan penyakit hipertensi, cara

dalam mengenal masalah : pantangan makanan hipertensi pantangan makanan hipertensi pencegahan dan pantangan

hipertensi ditandai dengan makanan hipertensi

Klien mengatakan belum O : klien tampak sedikit mulai paham O : klien tampak mulai paham dan

mengetahui tentang dan akan menerapkan pola hidup menjelaskan kembali mengenai O : klien tampak sudah paham dan

penyakitnya karena sehat dan akan menghindari pengertian hipertensi , menyebutkan menjelaskan kembali mengenai

ketidakmampuan klien pantangan makanan pada hipertensi tanda dan gejala hipertensi, klien pengertian hipertensi,

mengenal masalah menyebutkan cara pencegahan dan menyebutkan tanda dan gejala

kesehatan yang dialami, pengobatan yang tepat dijalani, klien hipertensi, klien menyebutkan

seperti pengertian cara pencegahan dan pengobatan


hipertensi, gambaran A : tujuan 4 tercapai, tujuan 1,2,3 tampak menambah ilmu tentang yang tepat dijalani, klien tampak

tentang penyakit hipertensi belum tercapai, masalah defisiensi gambaran penyakit hipertensi. menambah ilmu tentang

dan cara penyegahannya, pengetahuan teratasi sebagian gambaran penyakit hipertensi.

Klien tampak bingung dan A : tujuan 3 dan 4 tercapai, tujuan 1

bertanya-tanya bagiamana P : lanjutkan intervensi No. 1,2, dan 3 dan 2 belum tercapai, masalah A : tujuan 1,2,3, dan 4 masalah

cara pencegahan dan diet defisiensi pengetahuan teratasi teratasi

yang tepat bagi penyakit sebagian

hipertensi. P : pertahankan kondisi pasien

P : lanjutkan intervensi No. 1 dan 2

Hambatan Mobilitas Fisik S : klien mengatakan mampu berjalan S : klien mengatakan mampu berjalan S : klien mengatakan mampu

berhubungan dengan sendiri namun menggunakan alat sendiri namun tidak kuat berjalan berjalan sendiri namun tidak kuat

penurunan kekuatan otot bantu seperti tongkat jauh berjalan jauh

ditandai dengan Klien

mengatakan aktivitasnya O : klien dapat berjalan sendiri O : klien tampak di dampingi A : klien tampak di dampingi

membutuhkan alat bantu, menggunakan tongkat namun sangat keluarga saat melakukan aktivitas keluarga saat melakukan ativitas

klien berjalan pelan


menggunakan tongkat, A : tujuan 1 dan 4 tercapai, tujuan 2 A : tujuan 1,2,3 dan 4 tercapai

Klien mengatakan tangan A : tujuan 4 tercapai, tujuan 1,2 dan dan 3 belum tercapai, masalah

kanan dan kaki kirinya 3 belum tercapai, masalah hambatan hambatan mobilitas fisik teratasi P : pertahankan kondisi pasien

kesemutan, Klien berjalan mobilitas fisik tertasi sebagian sebagian

tampak menggunakan

tongkat, ADL klien tampak P : lanjutkan intervensi No.1,2 dan 3 P : lanjutkan intervensi No.2 dan 3

di bantu oleh keluarga.


B. Pembahasanan

Pada pembahasan ini akan menguraikan tentang perbandingan asuhan

keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi keperawatan. Pada bab ini penulis akan membandingkan

asuhan keperawatan pada dua klien lansia yaitu Tn.D defisiensi pengetahuan dan Tn.B

dengan defisiensi pengetahuan di puskesmas IV denpasar selatan.

1. Pengkajian Keperawatan

Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu

proses pengumpulan data yang sistematis dari berbagai sumber untuk mengevaluasi

dan mengidentifikasi status kesehatan klien (Nursalam, 2013). Proses keperawatan

dilaksanakan pada Tn.D dan Tn.B melalui beberapa tehnik yaitu wawancara,

observasi, pemeriksaan fisik dan home visit. Menurut tinjauan teori ada 8 tanda dan

gejala hipertensi yaitu mengeluh sakit kepala/pusing, lemas, kelemahan, sesak

nafas, gelisah, mual, muntah, epitaksis, kesadaran menurun.

Pada klien Tn.D dengan hipertensi dilakukan pengkajian pada tanggal 06 april

2021, pukul 13.45 wita didapatkan hasil data yaitu Klien mengatakan belum

mengetahui tentang penyakitnya karena ketidakmampuan klien mengenal masalah

kesehatan yang dialami, Klien tampak bingung dan bertanya-tanya bagiamana cara

pencegahan dan diet yang tepat bagi penyakit hipertensi, Klien mengatakan kadang-

kadang merasa pusing dan nyeri dibelakang kepala, P :nyeri karena hipertensi, Q :

nyeri seperti dituduk-tusuk, R : nyeri di bagian belakang kepala, S : skala nyeri 2-

3, T : nyeri hilang timbul, Hasil TTV klien : TD : 130/90 mmHg.

Dan pada klien Tn.B dengan hpertensi dilakukan pengkajian pada tanggal 28

april 2021, pukul 13.11 wita di dapatkan hasil data yaitu Defisiensi pengetahuan

berhubungan dengan ketidakmampuan klien dalam mengenal masalah : hipertensi


ditandai dengan Klien mengatakan belum mengetahui tentang penyakitnya karena

ketidakmampuan klien mengenal masalah kesehatan yang dialami, seperti

pengertian hipertensi, gambaran tentang penyakit hipertensi dan cara

penyegahannya, Klien tampak bingung dan bertanya-tanya bagiamana cara

pencegahan dan diet yang tepat bagi penyakit hipertensi, Hambatan Mobilitas Fisik

berhubungan dengan penurunan kekuatan otot ditandai dengan Klien mengatakan

aktivitasnya membutuhkan alat bantu, klien berjalan menggunakan tongkat, Klien

mengatakan tangan kanan dan kaki kirinya kesemutan, Klien berjalan tampak

menggunakan tongkat, ADL klien tampak di bantu oleh keluarga.

Jika dilihat berdasarkan data yang diperoleh dari klien tidak semua tanda dan

gejala hipertensi yang didapat penulis sesuai dengan tinjauan teori hal ini

dikarenakan klien selalu melakukan kontrol dan minum obat setiap hari. Perbedaan

hasil data pengkajian dari Tn.D pada hipertensi yaitu diperoleh hasil: 1 dari 8 tanda

gejala yang muncul atau terlihat pada kasus Tn.D menurut konsep teori Nuarif

(2015).

Sedangkan pada Tn.B pada hipertensi diperoleh hasil: tanda gejala yang muncul

atau terlihat pada kasus Tn.D dan Tn.B yaitu tidak ada muncul tanda dan gejalan

yang disebutkan di atas, menurut konsep teori Nuarif (2015).

2. Diagnosa Keperawatan

Pada tinjauan teori Nuarif (2015) ada 8 diagnosa keperawatan yang dijelaskan

yaitu penurunan curah jantung, gangguan perfusi jaringan serebral, intoleransi

aktivitas, nyeri akut, nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, resiko jatuh, defisiensi

pengetahuan, hambatan mobilitas fisik dan asietas.

Dari tinjauan teori dan keluhan saat pengkajian dapat dirumuskan 3 diagnosa

keperawatan pada klien Tn.D dengan hipertensi yaitu defisiensi pengetahuan, nyeri
akut dan ansietas. Dari masalah tersebut jika dibandingkan dengan tinjauan teori

asuhan keperawatan tiga diagnosa ini sudah sesuai dengan teori yaitu Defisiensi

pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan klien dalam mengenal masalah

: hipertensi ditandai dengan Klien mengatakan belum mengetahui tentang

penyakitnya karena ketidakmampuan klien mengenal masalah kesehatan yang

dialami, Klien tampak bingung dan bertanya-tanya bagiamana cara pencegahan dan

diet yang tepat bagi penyakit hipertensi, Nyeri Akut berhubungan dengan

Peningkatan Tekanan Vaskuler Serebral ditandai dengan Klien mengatakan

kadang-kadang merasa pusing dan nyeri dibelakang kepala, P :nyeri karena

hipertensi, Q : nyeri seperti dituduk-tusuk, R : nyeri di bagian belakang kepala, S :

skala nyeri 2-3 , T : nyeri hilang timbul, Hasil TTV klien : TD : 130/90 mmHg.,

Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan ditandai dengan Klien

mengatakan cemas karena kepikiran anaknya yang sakit, klien mengatakan cemas

dengan penyakitnya dan merasa sedih karena belum mempunyai cucu, klien merasa

khawatir penyakitnya akan menyancam kehidupannya, wajah klien tampak sedikit

pucat, ekspresi klien tampak sedih saat mengungkapkan perasaannya.

Dan pada klien Tn.B dari tinjauan teori dan keluhan saat pengkajian dapat

dirumuskan 3 diagnosa keperawatan dari masalah tersebut jika dibandingkan

dengan tinjauan teori asuhan keperawatan tiga diagnosa ini sudah sesuai dengan

teori yaitu Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan klien

dalam mengenal masalah : hipertensi ditandai dengan Klien mengatakan belum

mengetahui tentang penyakitnya karena ketidakmampuan klien mengenal masalah

kesehatan yang dialami, seperti pengertian hipertensi, gambaran tentang penyakit

hipertensi dan cara penyegahannya, Klien tampak bingung dan bertanya-tanya

bagiamana cara pencegahan dan diet yang tepat bagi penyakit hipertensi, Hambatan
Mobilitas Fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot ditandai dengan

Klien mengatakan aktivitasnya membutuhkan alat bantu, klien berjalan

menggunakan tongkat, Klien mengatakan tangan kanan dan kaki kirinya

kesemutan, Klien berjalan tampak menggunakan tongkat, ADL klien tampak di

bantu oleh keluarga, Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan

ditandai dengan Klien mengatakan cemas dengan penyakit yang dialami dan

bertanya-tanya kapan bisa sembuh, Klien Merasa Khawatir Penyakitnya Akan

Menyancam kehidupannya, Wajah Klien Tampak Sedikit Pucat, Ekspresi Klien

Tampak Sedih Saat Mengungkapkan Perasaannya.

Sedangkan 5 diagnosa keperawatan yang lain yang tidak muncul dikarenakan

data yang diperoleh dari klien tidak semua tanda dan gejala hipertensi yang didapat

penulis sesuai dengan tinjauan teori hal ini dikarenakan klien selalu melakukan

kontrol dan minum obat setiap hari.

3. Perencanaan Keperawatan

Perencanaan meliputi pengembangan strategi desain untuk pencegahan,

mengurangi atau mengoreksi masalah - masalah yang telah didentifikasi pada

diagnosa keperawatan. Tahap ini dimulai setelah menemukan diagnosa

keperawatan dan menyimpulkan rencana dokumentasi (Nursalam, 2013).

Perencanaan yang ada pada klien Tn.D yaitu penyusunan rencana keperawatan

3 x kunjungan selama 60 menit dan disusun rencana tindakan keperawatan sesuai

dengan teori yaitu kaji kesiapan dan hambatan pasien dalam belajar, Berikan

penilaian tentang tingkat pengetahuan klien tentang penyakitnya, jelaskan tentang

proses penyakit yang spesifik, Delegatif pemberian obat Amlodipine 10 mg per

hari, Observasi TTV pasien dan kaji nyeri klien dengan tehnik PQRST, Ajarkan
tehnik distraksi dan relaksasi, Beri HE tentang manajemen nyeri, diskusikan

pemilihan terapi.

Pada Tn.B dilakukan penyusunan rencana keperawatan 3 x kunjungan selama

60 menit dan disusun rencana tindakan keperawatan sesuai dengan teori yaitu : kaji

kesiapan dan hambatan pasien dalam belajar, Berikan penilaian tentang tingkat

pengetahuan klien tentang penyakitnya, jelaskan tentang proses penyakit yang

spesifik, Delegatif pemberian obat Amlodipine 10 mg per hari, Kaji kemampuan

klien dalam melakukan mobilisasi, Latih klien dalam melakukan daily living,

Dampingi dan bantu klien saat mobilisasi, Ajarkan klien bagaimana mengubah

posisi dan berikan bantuan jika diperlukan.

4. Pelaksanaan Keperawatan

Pelaksanaan dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik. Tahap

implementasi dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditunjukan pada

nursing orders untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan (Nursalam,

2013). Tindakan keperawatan merupakan implementasi dari rencana keperawatan

yang telah disusun sebelumnya dimana tujuan dari pelaksanaan.

Tindakan keperawatan pada pada studi kasus ini di lakukan pada tanggal 06-08

april 2021 pada klien 1 Tn.D dan pada tanggal 28-30 april 2021 pada klien 2 Tn.B.

dalam tinjaunan kasus pada klien 1 Tn.D tindakan keperawatan yang dilakukan

yaitu mengkaji kesiapan dan hambatan pasien dalam belajar, memberikan penilaian

tentang tingkat pengetahuan klien tentang penyakitnya, menjelaskan tentang proses

penyakit yang spesifik, Delegatif pemberian obat Amlodipine 10 mg per hari,

mengobservasi TTV pasien dan mengkaji nyeri klien dengan tehnik PQRST,

mengajarkan tehnik distraksi dan relaksasi, memberi HE tentang manajemen nyeri,

mendiskusikan pemilihan terapi.


Sedangkan pada klien 2 Tn.B tindakan keperawatan yang dilakaukan yaitu

mengkaji kesiapan dan hambatan pasien dalam belajar, memberikan penilaian

tentang tingkat pengetahuan klien tentang penyakitnya, menjelaskan tentang proses

penyakit yang spesifik, Delegatif pemberian obat Amlodipine 10 mg per hari,

menilai kemampuan klien dalam melakukan mobilisasi, melatih klien dalam

melakukan daily living, mendampingi dan membantu klien saat mobilisasi,

mengajarkan klien bagaimana mengubah posisi dan berikan bantuan jika

diperlukan.

Pelaksanaan keperawatan yang direncanakan sudah dapat dilaksanakan semua.

Hal ini dapat terlaksana karena klien bersedia mengikuti intruksi perawat dan klien

sangat kooperatif.

5. Evalusasi Keperawatan

Evaluasi diartikan sebagai tindakan intelektual untuk melengkapi proses

keperawatan yang menandakan keberhasilan dari diagnosa keperawatn, rencana

intervensi dan implementasinya (Nursalam, 2013).

Pada klien Tn.D dilakukan evaluasi formatif hari pertama pada tanggal 06 April

2021 pukul 15.00 Wita didapatkan hasil diagnosa pertama yaitu defisiensi

pengetahuan pada klien Tn.D dengan ketidakmampuan klien dalam mengenal

masalah : hipertensi dimana tujuan 4 tercapai, tujuan 1, 2 dan 3 belum tercapai dan

diagnosa kedua yaitu Nyeri Akut Berhubungan Dengan Peningkatan Tekanan

Vaskuler Serebral dimana tujuan 3 dan 4 tercapai, tujuan 1 dan 2 belum tercapai.

Pada evaluasi formatif hari kedua pada tanggal 07 April 2021 pukul 15.00 Wita

didapatkan hasil diagnosa yaitu defisiensi pengetahuan pada klien Tn.D dengan

ketidakmampuan klien dalam mengenal masalah : hipertensi dimana tujuan 3 dan 4

tercapai, tujuan 1 dan 2 belum tercapai dan diagnosa kedua yaitu Nyeri Akut
Berhubungan Dengan Peningkatan Tekanan Vaskuler Serebral dimana tujuan 2,3

dan 4 tecapai, tujuan 1 belum tercapai. Pada evaluasi sumatif hari ketiga pada

tanggal 08 April 2021 pukul 15.00 Wita didapatkan hasil diagnosa yaitu defisiensi

pengetahuan pada klien Tn.D dengan ketidakmampuan klien dalam mengenal

masalah : hipertensi dimana tujuan 1,2, 3 dan 4 sudah tercapai dan diagnosa kedua

yaitu Nyeri Akut Berhubungan Dengan Peningkatan Tekanan Vaskuler Serebral

dimana tujuan 1,2,3 dan 4 sudah tercapai.

Pada klien Tn.B dilakukan evaluasi formatif hari pertama pada tanggal 28 April

2021 pukul 14.00 Wita didapatkan hasil diagnosa yaitu defisiensi pengetahuan pada

klien Tn.B dengan ketidakmampuan klien dalam mengenal masalah : hipertensi

dimana tujuan 4 dapat tercapai, tujuan 1,2 dan 3 belum tercapai dan diagnosa kedua

Hambatan Mobilitas Fisik Berhubungan Dengan Penurunan Kekuatan Otot dimana

tujuan 4 tercapai, tujuan 1,2 dan 3 belum tercapai. Pada evaluasi formatif hari kedua

pada tanggal 29 April 2021 pukul 14.00 Wita didapatkan hasil diagnosa yaitu

defisiensi pengetahuan pada klien Tn.B dengan ketidakmampuan klien dalam

mengenal masalah : hipertensi dimana tujuan 3 dan 4 dapat tercapai, tujuan 1 dan 2

belum tercapai dan diagnosa kedua yaitu Hambatan Mobilitas Fisik Berhubungan

Dengan Penurunan Kekuatan Otot dimana tujuan 1 dan 4 tercapai, tujuan 2 dan 3

belum tercapai. Pada evaluasi sumatif hari ketiga pada tanggal 30 April 2021 pukul

14.00 Wita didapatkan hasil diagnosa yaitu defisiensi pengetahuan pada klien Tn.B

dengan ketidakmampuan klien dalam mengenal masalah : hipertensi dimana tujuan

1,2, 3 dan 4 sudah tercapai dan diagnosa kedua yaitu Hambatan Mobilitas Fisik

Berhubungan Dengan Penurunan Kekuatan Otot dimana tujuan 1,2,3 dan 4 sudah

tercapai.
C. Keterbatasan

Dalam pembuatan studi kasus ini secara umum sudah berjalan sesuai dengan

rencana, namun ada beberapa hal yang menghambat pelaksanaan pembuatan studi

kasus ini, khususnya pada proses pengkajian yaitu penulis kesulitan mencari klien

dikarenakan klien saat itu istirahat sehingga tidak bisa melakukan pengkajian karena di

takutkan mengganggu jam tidur klien. Untuk pemberian asuhan keperawatan pada klien

Tn.D dan Tn.B tidak mengalami kesulitan, pasien kooperatif dalam mengikuti rencana

tindakan yang telah disusun sehingga kasus ini telah selesai tepat waktu.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian yang ditulis pada pembahasan dapat simpulkan bahwa penulis telah

mendapat gambaran tentang asuhan keperawatan klien Tn.D dan klien Tn.B yang

mengalamai hipertensi di wilayah kerja UPTD Puskesmas IV Denpasar Selatan sudah dapat

dilaksanakan dengan baik. Pada pengkajian data dari klien Tn.D dan klien Tn.B diperoleh

dengan pengumpulan data, data bio-psiko-spiritual dan pemeriksaan fisik. Data yang

dikumpulkan telah disesuaikan dan berdasarkan pada kondisi klien pada saat pengkajian.

Dari pengkajian tersebut di dapatkan data subyektif yang berasal dari keluhan pasien dan

data obyektif dari hasil pemeriksaan dan pengkajian yang dilakukan.

Dari pengkajian telah dapat dirumuskan empat diagnosa keperawatan yang sesuai

dengan tujuan teoritis yaitu Defisiensi Pengetahuan, Nyeri Akut, Hambatan Mobilitas Fisik

Dan Ansietas. Perencanaan pada klien 1 Tn.D disusun dengan dua diagnosa keperawatan

yaitu Defisiensi Pengetahuan Dan Nyeri Akut dan perencanaan pada klien 2 Tn.B disusun

dengan dua diagnosa keperawatan, yaitu Defisiensi Pengetahuan Dan Hambatan Mobilitas

Fisik.

Pelaksanaan tindakan keperawatan sudah dilakukan dengan baik, disamping itu juga,

semua harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi klien Tn.D dan Tn.B serta lingkungan

perawatanya yang telah disesuaikan dengan konsep teori yang telah ada. Selain itu klien dan

keluarga juga sangat kooperatif dalam setiap tindakan keperawatan yang diberikan sehingga

proses keperawatan dapat dilakukan secara optimal.

Evaluasi keperawatan dilakukan pada tanggal 08 April 2021 pada klien 1 dan tanggal

30 April 2021 pada klien 2. Secara umum dari diagnose keperawatan defisiensi keperawatan

dan nyeri akut yang muncul pada klien 1 setelah dilakukan evaluasi hasil yakni semua dapat
teratasi sesuai dengan tindakan yang telah diberikan kepada klien dan pada klien 2 Secara

umum dari diagnose keperawatan defisiensi keperawatan dan hambatan mobilitas fisik yang

muncul pada klien 2 setelah dilakukan evaluasi hasil yakni semua dapat teratasi sesuai

dengan tindakan yang telah diberikan kepada klien.

B. Saran

Dari kesimpulan diatas ada beberapa hal yang dapat penulis sarankan yaitu :

1. Bagi Klien Tn.D, Klien Tn.B dan keluarga

Pada keluarga diharapkan untuk tetap mempertahankan serta meningkatkan

kemampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang sakit, berikan motivasi

atau dukungan dalam pengobatan Klien Tn.D dan Klien Tn.B yang mengalami penyakit

hipertensi, mengingatkan klien untuk rajin melakukan kontrol ke pelayanan kesehatan

dan meamanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada khususnya Puskesmas IV Denpasar

Selatan yang letaknya tidak jauh dari rumah Klien Tn.D, Klien Tn.B.

2. Bagi Petugas Puskesmas IV Denpasar Selatan

Kepada pihak petugas kesehatan, khususnya di Puskesmas IV Denpasar Selatan

diharapkan tetap memberikan pelayanan kesehatan yang semaksimal mungkin pada

klien dengan hipertensi, untuk tetap mengikuti program pengobatan sesuai dengan

aturan serta melanjutkan memberikan asuhan keperawatan yang telah diberikan.

Petugas diharapkan agar tetap mengontrol dan mengawasi klien Tn.D dan klien Tn.B

untuk minum obat secara teratur serta rajin kontrol ke puskesmas. Sehingga diharapkan

tekanan darah klien dapat terkontrol.

3. Bagi Penulis

Dalam kesempurnaan penyusunan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan

penulis mendapatkan pengalaman saat turun ke lapangan dan penulis mendapatkan

pembelajaran saat penulisan Karya Tulis Ilmiah.


4. Bagi Institut Tenkonolgi Dan Kesehatan Bali (ITEKES BALI)

Dengan telah disusunnya Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat

meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan mahasiswa dalam

menerapkan atau mengaplikasikan hal-hal yang telah didapatkan berupa asuhan

keperawatan gerontik dengan hipertensi serta untuk mlengkapi sebagai bahan informasi

dan referensi dalam mendukung pembuatan karya tulis ilmiah bagi mahasiswa semester

akhir.

5. Bagi Masyarakat

Di harapkan masyarakat dapat menerima keadaan keluarga dengan klien yang

mengalami penyakit tersebut dan berinteraksi seperti biasa dengan klien dengan tetap

mempertahankan protokol kesehatan yang ada.


DAFTAR PUSTAKA

Amanda, Hafiez., dkk. (2017). Hubungan Kualitas Tidur Dengan Tingkat Kekambuhan

Hipertensi Pada Lansia Di Kelurahan Tlogomas Kota Malang. Diperoleh pada

tanggal 05 Maret 2021.

https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fikes/article/download/680/541

Astari, P.D., dkk. (2012). Pengaruh Senam Lansia Terhadap Tekanan Darah Lansia Dengan

Hipertensi Pada Kelompok Senam Lansia Di Banjar Kaja Sesetan Denpasar

Selatan. Diakses pada tanggal 05 Maret 2020.

http://kajiantenismeja.com/wpcontent/uploads/2019/09/PENGARUH_SENA

M_LANSIA_TERHADAP_TEKANAN_D.pdf

Azizah, & Rita, D., H. (2016). Hubungan Antara Tingkat Stress Dengan Kualitas Hidup Lansia

Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Wonopringgo Pekalongan.

Publikasiilmiah. Ums. ac. id.

Arneliwati., Bayhakki., dkk. (2015). Efektifitas Latihan Refleksi Kaki Dengan Menggunakan

Tempurung Kelapa Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi

Primer. Diakses pada tanggal 05 Maret 2020.

https://media.neliti.com/media/publications/185147-ID-efektifitas-latihan-

refleksi-kaki-dengan.pdf
Riset Kesehatan Dasar. (2018). Hasil Utama RISKESDAS 2018. Diakses pada tanggal 05 Maret

2021. Dari

http://www.kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Ha

sil-riskesdas-2018_1274.pdf

Dinas Kesehatan Provinsi Bali. (2018). Profil Kesehatan Profinsi Bali 2018. Diakses Pada

Tanggal 05 Maret 2021. Dari

https://www.diskes.baliprov.go.id/download/profil-kesehatan-provinsi-bali-

2018/

Wahjudi, Nugroho. (2016). Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Edisi 3. Jakarta :

EGC, 2008.

Artinawati, S. (2014). Asuhan Keperawatan Gerontik. Bogor : In Media

Manutung, A . (2018). Terapi Perilaku Kognitif Pada Pasien Hipertensi. Edisi : 1. Malang :

Wineka Media.

Brunner & Suddarth.(2005) dalam Wijaya dan Putri. Keperawatan Medical Bedah 1.

Yokyakarta: Medika.

Nurarif A.H & Kusuma. H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa

Medis & NANDA NIC-NOC. Jokyakarta: MediAction

Sharif La Ode. (2012). Asuhan Keperawatan Gerontik. Jogyakarta: Nuha Medika

Dinarti dan Mulyanti (2017). Dokumentasi Keperawatan.

https://www.bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wpcontent/uploads/2017/11/PRAKTIK

A-DOKUMEN–KEPERAWATAN-DAFIS.pdf. diunduh pada tanggal 05 Maret

2021.
Wijaya, A dan Putri, Y. (2013). Keperawatan Medical Bedah 1. Yokyakarta: Medika

Nursalam. (2013). Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta : Selembah Medika

Nurarif A.H & Kusuma. H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa

Medis & NANDA NIC-NOC. Jokyakarta: MediAction

Padila. (2013). Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam. Yogyakarta : Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai