Anda di halaman 1dari 17

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
- Tanggal masuk : 21 November 2020
- Tanggal pengkajian : 22 November 2020
- No register/CM : 230xxx
- Diagnosa Medis : Batu ureter dorsal

1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn S
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 44Th
Pekerjaan :-
Pendidikan : SMA
Status perkawinan : Kawinn
Suku bangsa : Jawa
Agama : Islam
Alamat : Purwosari, Gunung Kidul
Penanggung jawab klien
Nama : Ny. A
Umur : 28th
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : S1
Alamat : Purwosari, Gunung Kidul
Hubungan dengan klien : Sodara pasien

2. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Riwayat Kesehatan Pasien
1) Keluhan Utama :
Pasien mengatakan nyeri pada punggung kiri.

2) Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengatakan nyeri pada bagian punggung kiri. Nyeri kadang menjalar hinga
perut bagian depan. Nyeri dirasakan sudah sejak lama. Namun dianggap hanya
sakit pegal-pegal biasa. Hingga sejak seminggu yang lalu nyeri semakin terasa dan
mulai mengganggu aktifitas pasien. Sehingga pada tanggal 21 November dibawa
ke UGD RSUD Hardolukito. (p) pasien mengatakan nyeri, (q) pasien mengatakan
nyeri seperti tertussuk-tusuk , (r) pasien mengatakan nyeri dibagian punggung
belakang kadang terasa juga dibagian perut kiri atas, (s) skala nyeri 5 dilihat dari
raut muka pasien, (t) nyeri dirasa hilang timbul.

3) Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien mengatakan tidak pernah menderita suatu penyakit yang berat.

1
Program Pendidikan Profesi Ners STIKES Duta Gama Klaten
b. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan keluarga tidak ada yang memiliki kelainan atau kecacatan
dan menderita suatu penyakit yang berat

c. Pengkajian Biologis
1) Rasa aman dan nyaman
Pasien mengatakan kurang merasanya nyaman dengan keadaan dan kondisi yang
dialami karena sakit.

2) Aktivitas istirahat dan tidur


(a) Aktivitas
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4

Makan/ Minum √

Mandi √

Toileting √

Berpakaian √

Mobilitas di tempat tidur √

Berpindah √

Ambulasi/ ROM √

Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Alat Bantu
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan dengan alat
4 : Tergantung total

(b) Istirahat dan tidur


Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit istrahat dan tidurnya
kurang lebih 7 jam perhari, tapi setalah masuk rumah sakit pasien mengatakan
istrahat dan tidurnya sedikit terganggu dikarenakan suka terbangun karna sulit
bergerak paska operasi. Dan merasakan nyeri bekas operasi.

3) Nutrisi
Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit makannya sehari 2 kali dengan
porsi nasi,sayur dan lauk. Pasien mengatakan tidk terlalu suka makan. Setelah
masuk rumah sakit pasien mengatakan memaksakan tetap makan, meski hnya
sedikit.
2
Program Pendidikan Profesi Ners STIKES Duta Gama Klaten
(a) Antropometri
Sebelum masuk rumah sakit (2 bulan yang lalu)
BB : tidak dikeahui
Saat Dirawat : Tanggal
BB : 64 kg TB : 173cm LILA : tidak diketahui
Terjadi penurunan berat badan sebesar : 5kg

Perhitungan :
IMT ( Indeks Massa Tubuh ) Nilai
standar IMT
Nilai Kategori
IMT = BB/ TB(m) ² <20 Underweight
20-25 BB normal
= 64/1,722 25-30 Overweight
= 64/3 >30 Obesitas
IMT = 21

(b) Penampilan fisik/Clinis (pada status nutrisi)


Pasien terlihat lemas dan pasien tidak menghabiskan makanannya
(c) Diit
sebelum masuk RS:
Pasien mengatakan tidak ada melakukan diit sebelum masuk rs
Selama di rawat RS :
Pasien mengatakan diit garam, minum air tidakboleh melebihi yang dianjurkan
(1500ml)/24 jam. Juga diit sayur-sayuran hijau yang mengandung banyak klorofil.

4) Status Eliminasi
Sebelum dirawat :
Pasien mengatakan sebelum masuk rs status eliminasinya jarang. Sehari hanya
BAK 3-4x dan BAB 1x.

Selama dirawat :
Pasien mengatakan setalah dirawat status eliminasinya tidak diketahui karna
menggunakan selang pipis (kateter foley).

- BAB
TGL Frekuensi Warna Konsistensi
22 Nov Sekali Coklat kehitaman Tidak terlalu keras dan tidak terlalu
2020 lembek
Ket : Tidak terdapat kelainan pada BAB
- BAK
Tanggal Frekuensi Jumlah Warna Nyeri
22 Nov - 1500ml Kemerahan ada
2020
3
Program Pendidikan Profesi Ners STIKES Duta Gama Klaten
Ket : terdapat darah di dalam BAK bekas operasi

5) Kebutuhan Oksigen dan karbondioksida


(a) Status Pernafasan
Pasien tidak terpasang alat bantu pernafasan
(b) Status Kardiovaskuler
-
6) Personal Hygiene
Pasien tampak lusuh

7) Sex
-

d. Pengkajian Psikososial dan Spiritual


1) Psikologi
(a) Status Emosi
Pasien tampak tenang ketika diajak berinteraksi
(b) Konsep Diri
(1) Identitas Diri
-
(2) Gambaran Diri
-
(3) Peran Diri
-
(4) Ideal Diri
-
(5) Harga Diri
-

2) Hubungan Sosial

3) Spiritual
Pasien mengatakan sebelum sakit dia sering sholat 5 waktu. Ketika sakit pasien
mengatakan jarang melaksanakan sholat karena nyeri muncul ketika bergerak.

3. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
1) Kesadaran : Compos mentis
2) GCS : E4 M6 V5
3) Tanda-tanda vital
(a) TD : 113/86mmHg
(b) Frekuensi pernapasan (RR) : 20x/menit
(c) Nadi : 72x/menit
(d) Suhu : 36oC
(e) Spo2 : 97%

4
Program Pendidikan Profesi Ners STIKES Duta Gama Klaten
b. Pemeriksaan Cepalo Caudal
1) Kepala
Yang Dikaji Keterangan

Bentuk Bulat dan tidak terdapat jejas dan pembengkakan pada kepala

Rambut Rambut hitam lebat

Mata Mata tampak simetris dan tidak ada kelainan pada mata, pasien juga
tidak menggunakan alat bantu penglihatan seperti kacamata

Telinga Telinga tampak simetris dan tidak ada kelainan pendengaran

Hidung Tidak ada pernfasan cuping hidung, penciuman normal dan tidak
ada kelaian
Mulut Mukosa terlihat pucat,lidah berwarna merah muda ,tonsil tidak
membesar

2) Leher
Tidak ada lesi jaringan parut, tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, tidak teraba
adanya massa di area leher, tidak ada teraba pembesaran kelenjar limfe

3) Dada
• Paru-paru

Tanggal 22 november 2020


Tidak ada sesak, tidak ada batuk. Bentuk dada simetris pola nafas cepat,
frekuensi 22x/menit, tidak ada penafasan cuping hidung, tidak ada otot
bantu nafas, vocal premitus teraba sama kanan dan kiri saat pasien
mengucap tujuh-tujuh tidak terdapat krepitasi

• Jantung
Tanggal 22 November 2020
Tidak ada nyeri dada crt <2 detik, ujung jari tidak tabuh. Bunyi jantung 1
terdengar lup dan bunyi jantung II terdengar dup. Tidak ada bunyi jantung
tambahan

4) Abdomen
Tanggal 22 November 2021
Bentuk abdomen datar tidak ada benjolan/masa. Tidak ada bayangan vena,
peristaltic usus 4x/menit terdengar lambat, palpasi abdomen teraba lunak, tidak ada
pembesaran hepar, suara abdonemen tympani,tidak ada asites
5
Program Pendidikan Profesi Ners STIKES Duta Gama Klaten
5) Ekstremitas
Tanggal 19 november 2020
Ekstremitas Tidak ada kelaian kekuatan otot dan dapat digerakkan
atas
Ekstremitas Tidak ada kelaian kekuatan otot dan dapat digerakkan
bawah

c. Sistem Integumen
Capilar
Tanggal Warna kulit Turgor Mukosa bibir Kelainan
refill
22 Tidak
Sawo
november Teraba kasar Pucat <2 detik terdapat
matang
2020 kelainan

4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Laboratorium (Tgl 21 november 2020 )

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Status

Fungsi Ginjal
Ureum 28 17-43 Normal
Kreatinin 0.88 0,7-1.3mg/dl Normal

Fungsi hati
SGOP 25 <35 Normal
SSPT 30 <45 Normal
Urin Lengkap
Warna Kuning Kuning
muda-tua
Kejernihan Agak keruh Jernih
Bau Khas Normal/kha
s
Protein Negative Negatif
Reduksi Negative Negatif
PH 6.0 4,5-6,5
Berat jenis 1.020 1.001-1.030
Bilirubin Negatif
Eritrosit 18-20 /LPB 0-3
Leokosit 65-75 /LPB 0-5
Epitel 1-2 /LPB 0-2
Silinder Negative Negatif
Kristal Negative Negatif
Bakteri Positif 1 Negatif
6
Program Pendidikan Profesi Ners STIKES Duta Gama Klaten
b. Hasil (Pemeriksaan Penunjang: USG, Foto Thorax, CT scan, EKG, EEG dll- ada
Kesan)
Hasil pemeriksaaan
USG Kessan urolithiasis
Foto Thorax Normal
CT scan Tidak ada
EKG Normal sinus rhythm

5. TERAPI MEDIS
Nama Pasien : Tn. S
No. CM. : 230xxx
Tgl Terapi : 22 november 2020
Nama obat Dosis Cara Pemberian

Ambacine 2x1g IV

paracetamol 3x500mg IV

7
Program Pendidikan Profesi Ners STIKES Duta Gama Klaten
B. ANALISA DATA

No Data Fokus (DS dan DO) Etiologi Problem


1 Ds : Agen Cidera Fisik Nyeri Akut
Pasien mengatakan nyeri pada punggung
kiri
(p) pasien mengatakan nyeri
(q) pasien mengatakan nyeri seperti
tertusuk-tusuk
(r) pasien mengatakan nyeri dibagian
punggung belakang kadang terasa juga
dibagian perut kiri atas
(s) skala nyeri 5 dilihat dari raut muka
pasien
(t) nyeri dirasa hilang timbul.
Do :
Pasien tampak terlihat meringis.
KU : Sedang,komposmentis
TTV :
TD : 110/90 mmHg
N : 77x/menit’
RR : 20x/menit
S : 36,8oC
2 Ds : Pasien mengatakan nyeri pada area Efek Prosedur Infasif Resiko Infeksi
luka operasi
Do : pasien tampak terpasang drainase
3 Ds : Pasien mengatakan sulit untuk Insisi pembedahan Hambatan mobilitas
bergerak dan sakit ketika akan berpindah fisik
sedikit saja.
Do : Pasien tampak dalam posisi yang
kaku. Tampak terpasang kantong
drainage

8
Program Pendidikan Profesi Ners STIKES Duta Gama Klaten
C. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik
2. Resiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur infasif
3. Ganguan mobilitas fisik berhubungan dengan tindakan insisi

D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI PARAF
KEPERAWATAN
Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi Bidadari
dengan agen cidera fisik 3x24 jam diharapkan tingkat nyeri dapat - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi
berkurang dengan kriteria hasil : frekuensi, intensitas nyeri, skala nyeri.
- Keluhan nyeri menurun
- Meringis menurun Terapeutik
- Sikap protektif menurun - Jelaskan penyebab periode dan pemicu nyeri.
- Gelisa menurun -Tawarkan bantuan untuk meningkatkan rasa
- Frekuensi nadi membaik nyaman pasien

Edukasi
- Ajarkan teknik nonfarmakologi nafas dalam
untuk meredakan nyeri.
-Jelaskan penyebab nyeri

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik untuk
mengurangi nyeri.

9
Program Pendidikan Profesi Ners STIKES Duta Gama Klaten
Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi Bidadari
berhubungan dengan 3x24jam diharapkan resiko berkurang -Monitor tanda dan gejala infeksi local dan
prosedur infasif atau bahkan hilang, dengan kriteria hasil: sistemik

-pasein terbebas dari anda dan gejala Terapeutik


infeksi -Batasi jumlah pengunjung
-pasien mampu menunjukkan -Berikan perawatan pada arean infasif
kemampuan untuk mencegah infeksi -Cuci tangan sebelum dan susudah konta
dengan pasien
-pertahankan teknik aseptic

Edukasi
-Jelaskan tanda dan gejala infeksi
-Ajarkan cara memeriksa luka
-Anjurkan meningkatkan asupan cairan selama
masa dranage

Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian antibiotik (jika
diperlukan)

10
Program Pendidikan Profesi Ners STIKES Duta Gama Klaten
Gangguan mobilitaas Setelah dilakukan timdakan keperawatan Observasi Bidadari
fisik berhubungan 3x24 jam diharapkan mobilitas fisik -Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
dengan tindakan insisi meningkat dengan kriteria hasil: lainya
-Identifikasi toleransi fisik melakukan
-gerakan meningkat kegiatan
-tidak ada kelemahan fisik -Monitor kondisi umum
-gerakan eksremitas atas dan bawah
normal (4-5) Terapeutk
-fasilitasi melakukan pergerakan jika perlu
Libatkan keluarga untuk membantuklien
melakukan pergerakan

Edukasi
-Anjurkan mobilisasi dini
-Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi

Kolaborasi
Kolaborasi dengan nakes lain dalam
perawatan pasien mobilisasi

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Hari/Tg IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


l/Jam
22 nov - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi S : Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang Bidadari
2020 frekuensi, intensitas nyeri, skala nyeri. ketika melakukan teknik nonfarmakoligi nafas
(13.00- (p) pasien mengatakan nyeri dalam.
18.00) (q) pasien mengatakan nyeri seperti tertusuk-tusuk O : Pasien tampak sedikit meringis dan lebih tenang.
Hari (r) pasien mengatakan nyeri dibagian punggung TTV :
pertama belakang kadang terasa juga dibagian perut kiri atas TD : 113/90 mmHg
(s) skala nyeri 5 dilihat dari raut muka pasien N : 72x/menit
11
Program Pendidikan Profesi Ners STIKES Duta Gama Klaten
(t) nyeri dirasa hilang timbul. RR : 20x/menit
S : 36,5oC
Spo2 : 97%
- Menjelaskan kepada pasien dan keluarga A : Masalah teratasi sebagian
penyebab timbulnya nyeri yang dirasakan pasien P : Lanjutkan intevensi :
nyeri. - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi frekuensi,
DS: pasien mengatakan baru mengetahui sebab intensitas nyeri, skala nyeri.
merasakan nyeri. -Tawarkan bantuan untuk meningkatkan rasa
Pasien mengatakan berterimakasih untuk nyaman pasien
innformasi yang diberikan perawat.
DO: Pasien dan keluarga tampak kooperatif. - Ajarkan teknik nonfarmakologi nafas dalam untuk
Pasien dan keluarga tampak banyak bertanya. meredakan nyeri.
- Kolaborasi pemberian analgetik untuk mengurangi
-Menawarkan bantuan untuk meningkatkan rasa nyeri.
nyaman pasien
DS: pasien mengatakan belum membutuhkan
bantuan dari perawat

- Mengajarkan teknik nonfarmakologi nafas dalam


untuk meredakan nyeri. Dengan metode 4-7-8.
DS: pasien mengatakan merasaka lebih lega dan
sakitnya sedikit berkurang.
DO: pasien tampak mampu mengikuti arahan
perawat dengan benar.

Kolaborasi
- Memberikan obat paracetamol sesuai anjuran

12
Program Pendidikan Profesi Ners STIKES Duta Gama Klaten
-Memonitor tanda dan gejala infeksi local dan S : Pasien mengatakan tidak memiliki gejala infeksi Bidadari
sistemik O:
Rubor: tampakseikit kemerahan pada alat kelamin Rubor: tampakseikit kemerahan pada alat kelamin
yang dipasang dranage yang dipasang dranage
Color: suhu normal 36,50C Color: suhu normal 36,50C
Dolor: nyeri skala 5 Dolor: nyeri skala 5
Tumor: terdapat sedikit pembengkakkan. Pada Tumor: terdapat sedikit pembengkakkan. Pada ujung
ujung penis penis
FL: tidak ditemukan kelainan fungsi organ FL: tidak ditemukan kelainan fungsi organ
-membatasi jumlah pengunjung A : Masalah teratasi sebagian
Pasien hanya boleh dikunjungioleh satu orang. P : Lanjutkan intevensi :
-Memberikan perawatan pada area infasif -Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik
-Mencuci tangan sebelum dan susudah konta -Batasi jumlah pengunjung
dengan pasien
-Mempertahankan teknik aseptic dalam setiap -Berikan perawatan pada arean infasif
tindakan yang berhubungan dengan luka -Cuci tangan sebelum dan susudah konta dengan
-Menjelaskan tanda dan gejala infeksi pasien
DS:pasien mengatakan mengerti dengan penjelasan
perawat -pertahankan teknik aseptic
DO: pasien dan keluarga tampak kooperatif -Anjurkan meningkatkan asupan cairan selama masa
-Mengajarkan cara memeriksa luka dranage
DO: pasien dan keluarga tampak sudah mengerti
-Kolaborasi pemberian antibiotik (jika diperlukan)
-menganjurkan meningkatkan asupan cairan selama
masa dranage

-Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan S : Pasien mengatakan masih kesulitan bergerak Bidadari
kegiatan O:
DS: pasien mengatakan masih kesulitan bergerak Pasien masih tampak kaku dalam melakukan
DO: pasien masih tampak kaku kegiatan
-Memonitor kondisi umum pasien A : Masalah teratasi sebagian
DS: pasen mengatakan masih merasa lemas P : Lanjutkan intevensi :
DO :KU baik. CM, pasien tampak masih lemah. -Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainya

13
Program Pendidikan Profesi Ners STIKES Duta Gama Klaten
-Bersama dengan keluarga membantu klien -Identifikasi toleransi fisik melakukan kegiatan
melakukan pergerakan -Monitor kondisi umum
-menganjurkan mobilisasi dini -fasilitasi melakukan pergerakan jika perlu
DO: pasien dan keluarga tampak kooperatif -Libatkan keluarga untuk membantuklien
-menjelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi melakukan pergerakan
DS: pasien dan keluarga mengatakan mengerti -Kolaborasi dengan nakes lain dalam perawatan
DO: pasien dan keluarga tampak kooperatif pasien mobilisasi
berolaborasi dengan nakes lain dalam perawatan
pasien mobilisasi
23 Nov - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi S : Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang. Bidadari
2020 frekuensi, intensitas nyeri, skala nyeri.
(13..00- (p) pasien mengatakan nyeri O : Pasien tampak terlihat lebihtenang
18.00) (q) pasien mengatakan nyeri seperti tertusuk-tusuk TTV :
Hari (r) pasien mengatakan nyeri dibagian punggung TD : 115/76 mmHg
kedua belakang kiri N : 76x/menit
(s) skala nyeri 3-4 dilihat dari raut muka pasien RR : 20x/menit
(t) nyeri dirasa hilang timbul. S : 36,2oC
-Menawarkan bantuan untuk meningkatkan rasa Spo2 : 98%
nyaman pasien
DS: pasien mengatakan belum membutuhkan A : Masalah teratasi sebagian
bantuan dari perawat
P : Lanjutkan intevensi
- Mrngingatkan pasien teknik nonfarmakologi nafas - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi frekuensi,
dalam untuk meredakan nyeri. Dengan metode intensitas nyeri, skala nyeri.
4-7-8.
DS: pasien mengatakan nyerinya telah berkurang -Tawarkan bantuan untuk meningkatkan rasa
DO: pasien sudah bias sendiri menggunakan teknik nyaman pasien
nafas dalam - Ajarkan teknik nonfarmakologi nafas dalam untuk
meredakan nyeri.
Kolaborasi
- Memberikan obat paracetamol sesuai anjuran - Kolaborasi pemberian analgetik untuk mengurangi
nyeri.

14
Program Pendidikan Profesi Ners STIKES Duta Gama Klaten
-Memonitor tanda dan gejala infeksi local dan S : Pasien mengatakan tidak memiliki gejala infeksi Bidadari
sistemik O:
Rubor: kemerahan berkurang Rubor: kemerahan berkurang
Color: suhu normal 36,20C Color: suhu normal 36,20C
Dolor: nyeri skala 3-4 Dolor: nyeri skala 3-4
Tumor: terdapat sedikit pembengkakkan. Pada Tumor: terdapat sedikit pembengkakkan. Pada ujung
ujung penis penis
FL: tidak ditemukan kelainan fungsi organ FL: tidak ditemukan kelainan fungsi organ
-Membatasi jumlah pengunjung A : Masalah teratasi sebagian
Pasien hanya boleh dikunjungioleh satu orang. P : Lanjutkan intevensi :
-Memberikan perawatan pada area infasif -Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik
-Mencuci tangan sebelum dan susudah konta -Batasi jumlah pengunjung
dengan pasien
-Mempertahankan teknik aseptic dalam setiap -Berikan perawatan pada arean infasif
tindakan yang berhubungan dengan luka -Cuci tangan sebelum dan susudah konta dengan
pasien
-pertahankan teknik aseptic
-Kolaborasi pemberian antibiotik (jika diperlukan)
-Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan S : Pasien mengatakan sudah mampu bergerak Bidadari
kegiatan mandiri sedikit-sedikit
DS: pasien mengatakan sudah mampu bergerak O:
mandiri sedikit-sedikit Pasien tampak sudah mampu leluasa bergerak
DO: pasien sudah tampak sudah bisa leluasa A : Masalah teratasi sebagian
bergerak P : Lanjutkan intevensi :
-Memonitor kondisi umum pasien -Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainya
DS: pasen mengatakan sudah lebih baikan -Identifikasi toleransi fisik melakukan kegiatan
DO :KU baik. CM, pasien tampak lebih segar. -Monitor kondisi umum
-Bersama dengan keluarga membantu klien -fasilitasi melakukan pergerakan jika perlu
melakukan pergerakan -Libatkan keluarga untuk membantuklien
-menganjurkan ulang mobilisasi dini melakukan pergerakan
DO: pasien dan keluarga tampak kooperatif -Kolaborasi dengan nakes lain dalam perawatan
15
Program Pendidikan Profesi Ners STIKES Duta Gama Klaten
Berolaborasi dengan nakes lain dalam perawatan pasien mobilisasi
pasien mobilisasi
24 Nov - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi S : Pasien mengatakan nyeri hilang Bidadari
2020 frekuensi, intensitas nyeri, skala nyeri.
(07.30- DS:Pasien mengatakan sudah tidak nyeri. O : Pasien tampak terlihat lebih tenang
13.00) DO: Skala nyeri 1 TTV :
Hari -Menawarkan bantuan untuk meningkatkan rasa TD : 118/85 mmHg
ketiga nyaman pasien N : 73x/menit
DS: pasien mengatakan belum membutuhkan RR : 20x/menit
bantuan dari perawat S : 36,0oC
- Mengingatkan pasien teknik nonfarmakologi Spo2 : 98%
nafas dalam jika nyeri muncul kembali Dengan
metode 4-7-8. A : Masalah teratasi
DS: pasien mengatakan nyerinya telah hilang
DO: pasien sudah bias sendiri menggunakan teknik P : Lanjutkan intevensi
nafas dalam -Tawarkan bantuan untuk meningkatkan rasa
nyaman pasien
Kolaborasi
- Memberikan obat paracetamol jika kembali - Ajarkan teknik nonfarmakologi nafas dalam untuk
dibutuhkan meredakan nyeri.
- Kolaborasi pemberian analgetik untuk mengurangi
nyeri jika kembali dibutuhkan
-Memonitor tanda dan gejala infeksi local dan S : Pasien mengatakan tidak memiliki gejala infeksi Bidadari
sistemik O:
Rubor: tidak ada kemerahan Rubor: tidak adakemerahan
0
Color: suhu normal 36,0 C Color: suhu normal 36,50C
Dolor: nyeri skala 1 Dolor: nyeri skala 1
Tumor: tidak ada pembengkakkan. Tumor: tidak ditemukan pembengkakkan. Pada
FL: tidak ditemukan kelainan fungsi organ ujung penis
-Membatasi jumlah pengunjung FL: tidak ditemukan kelainan fungsi organ
Pasien hanya boleh dikunjungi oleh satu orang. A : Masalah teratasi
-Mencuci tangan sebelum dan susudah konta P : Lanjutkan intevensi :
16
Program Pendidikan Profesi Ners STIKES Duta Gama Klaten
dengan pasien -Batasi jumlah pengunjung
-Mempertahankan teknik aseptic dalam setiap -Cuci tangan sebelum dan susudah konta dengan
tindakan yang berhubungan dengan luka pasien
-Pertahankan teknik aseptic

-Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan S : Pasien mengatakan sudah mampu bergerak Bidadari
kegiatan mandiri
DS: pasien mengatakan sudah mampu bergerak O:
mandiri Pasien tampak sudah mampu leluasa bergerak
DO: pasien sudah tampak sudah bisa leluasa A : Masalah teratasi
bergerak P : Hentikan intervesi pasien sudah diijinkan pulang
-Memonitor kondisi umum pasien
DS: pasen mengatakan sudah lebih baikan
DO :KU baik. CM, pasien tampak lebih segar.
-Bersama dengan keluarga membantu klien
melakukan pergerakan

17
Program Pendidikan Profesi Ners STIKES Duta Gama Klaten

Anda mungkin juga menyukai