“KEPUTUSASAAN”
Disusun oleh:
DIAN NOPITA I4B020016
a. Faktor kehilangan
b. Kegagalan yang terus menerus
c. Faktor Lingkungan
d. Orang terdekat ( keluarga )
e. Status kesehatan ( penyakit yang diderita dan dapat mengancam jiwa)
f. Adanya tekanan hidup
C. Rentang respon
Tekanan hidup
Tidak mempunyai
tujuan hidup
Ketidakberdayaan
Isolasi sosial
E. Tanda dan gejala
Tanda gejala menurut Keliat (2005)
- Ungkapan pasien tentang situasi kehidupan tanpa harapan dan terasa
hampa (saya tidak dapat melakuan …)
- Sering mengeluh dan tampak murung
- Nampak kurang bicara atau tidak mau berbicara sama sekali
- Menunjukan kesedihan, afek datar atau tumpul
- Menarik diri dari lingkungan
- Kontak mata kurang
- Mengangkat bahu tanda masa bodoh
- Nampak selalu murung atau blue mood
- Menunjukan gejala fisik kecemasan
- Menurun atau tdak adanya selera makan
- Penngkatan waktu tidur
- Penurunan keterlibatan dalam perawatan
- Bersikap pasif dalam menerima perawatan
- Penurunan kketerlibatan atau perhatian pada orang lain yang bermakna.
F. Penatalaksanaan
a. Psikofarmaka
Terapi dengan obat-obatan sehingga dapat meminimalkan gangguan
keputusasaan
b. Psikoterapi
Terapi kejiwaan yang hharus diberikan apabila penderita telah dberikan
terapi psikofarmaka dan telah mencapai tahapan dimana kemampuan
menilai realitas sudah kembali pulih dan pemahaman diri sudah baik.
Psikoterapi perilaku dimaksudkan untuk memulihkan gangguan perilaku
yang terganggu menjadi perilaku yang mampu menyesuaikan diri,
psikoterapi keluarga dimaksudkan untuk memulihkan penderita dan
keluarganya
c. Psikososial
Penderita mampu kembali beradaptasi dengan lingkungan sosialnya dan
mampu merawat diri, mampu mandiri tidak tergantung pada orang lain
sehingga tidak menjadi beban keluarga. Penderita selama menjalani terapi
psikososial ini hendaknya masih tetap mengkonsumsi obat psikofarmaka.
d. Psikoreligius
Terapi keagamaan ini berupa kegiatan ritual keagamaan seperti
sembahyang, berdoa, mamanjatkan puji-pujian kepada Tuhan, ceramah
keagamaan, kajian kitab suci.
e. Rehabilitasi
Program rehabilitasi penting dilakukan sebagi persiapan penempatan
kembali kekeluarga dan masyarakat. Program ini biasanya dilakukan di
lembaga (institusi) rehabilitasi misalnya di suatu rumah sakit jiwa. Dalam
program rehabilitasi dilakukan berbagai kegiatan antara lain; terapi
kelompok, menjalankan ibadah keagamaan bersama, kegiatan kesenian,
terapi fisik berupa olah raga, keterampilan, berbagai macam kursus,
bercocok tanam, rekreasi.
G. Pohon masalah
Ketidakberdayaan
Keputusasaan
Hargadiri rendah
(Keliat 2005)
H. Diagnose keperawatan
- Keputusasaan (D.0088)
I. Rencana intervensi
- Dukungan emosional (I.09256)
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
J. Daftar pustaka
Herdman, T. H& Kamitsuru. 2018. NANDA-I Diagnosis Keperawatan
Definisi dan Klasifikasi 2018-2020. Jakarta:EGC
Keliat, B. A., & Akemat. 2005. Model praktek keperawatan Jiwa Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Stuard, G. W. 2007. Principles and Practice of Psychiatric Nursing (9 ed.).
Missouri: Mosby, inc.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI