Anda di halaman 1dari 19

SEMINAR KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.R DENGAN THYPOID FEVER DAN


CANDIDA STOMATITIS
DI RUANG KANTHIL RSUD BANYUMAS
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Program Profesi Ners
Stase Keperawatan Anak
Semester 1

Kelompok I :
Siti Nur Afiffah Herlinda I4B021030
Dinda Resty Lifiana Dewi I4B021033
Regina Az Zahra I4B021036

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
PROGRAM PROFESI NERS
PURWOKERTO
2022
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN: KEPERAWATAN
Alamat: Jalan Dr. Soeparno Kompleks Kampus Unsoed Karangwangkal Purwokerto Kode Pos 53123
Telepon (0281) 6572772 Faks. (0281) 6572772
Email: fikes@unsoed.ac.id Website: http://www.fikes.unsoed.ac.id
==================================================================
FORMAT PENGKAJIAN ANAK DI RUMAH SAKIT

Tempat praktek : Ruang Kanthil RSUD Banyumas


Tanggal pengkajian : 19 Januari 2021

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. R
TTL : Banyumas, 24 April 2008
Usia : 13 tahun
Pendidikan : SMP (kelas VIII)
Alamat : Kemawi, Somagede
Agama : Islam
Nama ayah/ibu : Tn. T / Ny. Y
Umur ayah/ibu : 46th / 46th
Pekerjaan ayah/ibu : Tukang Batu, Tani / Pedagang, kader
Pendidikan ayah/ibu : SD / SMP
Agama : Islam
Alamat : Kemawi, Somagede
Suku Bangsa : Jawa
No RM : 000-334-xx
Diagnosa Medis : Typhoid Fever, Candidia Stomatitis
Tgl masuk rumah sakit : 18 Januari 2022 (22.07 WIB)

II. KELUHAN UTAMA DAN TAMBAHAN


Keluhan utama : Pada saat dilakukan pengkajian, An. R mengeluhkan lemas.
Keluhan tambahan : Pasien mengatakan masih mual, gatal-gatal di kaki dan merasa
tidak nyaman diarea genitalianya.
III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang ke IGD RSUD Banyumas dengan keluhan nyeri ulu hati, lemas, demam,
mual muntah 3-4x sehari, BAB cair 2-3x, sesak napas, dan nyeri alat kelamin sampai
susah BAK. Keluhan tersebut muncul sejak beberapa hari yang lalu, saat pasien sedang
di pondok dan tidak diobati. Pihak pondok / pengurus lalu menelepon orang tuanya (8/1)
dan besoknya pasien dijemput dari pondok. Setelah itu, ibu pasien membawa pasien
berobat karena sudah seminggu demamnya tidak turun (16/1). Saat di IGD pasien masih
mengeluhkan tidak nyaman di alat kelaminnya, lemas, dan nyeri ulu hati. Selanjutnya
pasien dipindahkan ke ruang rawat Kanthil untuk dilakukan pengobatan dan pemeriksaan
lebih lanjut. Kondisi pasien membaik saat dilakukan pengkajian namun pasien masih
mengeluhkan lemas dan mual.
IV. RIWAYAT MASA LAMPAU
Keluarga pasien mengatakan An. R lahir cukup bulan dan memperoleh imunisasi
lengkap. Pasien sebelumnya tidak pernah sakit parah sampai dirawat. Pasien pernah
mengalami muntaber pada tanggal 9/1, dan keluhan umum seperti demam, batuk pilek.
Saat sakit, terdapat dokter yang berkunjung ke pondok. Pasien mengatakan pernah
mengalami luka di kaki (sampai bernanah) dan berbekas sampai sekarang.
V. RIWAYAT KELUARGA (Disertai genogram 3 generasi)
Keluarga pasien mengatakan, An. R merupakan anak ke-4 dari 4 bersaudara. Kakak ke-3
pasien meninggal dunia karena meningitis pada tahun 2019 di RSUD Banyumas (Ruang
Kanthil). Kelurga dengan riwayat Hipertensi dan Diabetes disangkal keluarga pasien
Genogram :

pasien
Keterangan=
= perempuan
= laki-laki ______ = garis perkawinan
-------- = tinggal serumah = garis keturunan
= meninggal

VI. RIWAYAT SOSIAL


1. Pengasuh :
Anak diasuh oleh orang tuanya sampai dengan selesai SD. Saat SMP, pasien
memutuskan untuk mondok sampai saat ini. Anak yang lain:
- Anak pertama (laki-laki) usia 22 tahun, persalinan normal dan imunisasi lengkap
- Anak kedua (laki-laki) usia 21 tahun, persalinan normal da imunisasi lengkap
- Anak ketiga (perempuan) meninggal diusia 16 tahun (2019)
2. Pembawaan secara umum
Pasien setiap hari periang dan aktif
3. Lingkungan rumah/pondok
Pasien mondok di pesantren di daerah Rawalo, pasien tinggal di lantai 2 dengan
kapasitas 55 orang dalam satu ruangan dengan 2 kamar mandi.

VII. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL: MENURUT GORDON


1. Persepsi kesehatan dan pola manajemen kesehatan
Pasien mengatakan, di pondoknya tidak ada poskestren. Jika ada yang sakit, dokter
akan datang ke pondok untuk memeriksa santri. Apabila sakitnya tidak kunjung
sembuh, ortu akan menjemput anaknya untuk berobat di faskes.
2. Nutrisi- Pola Metabolik
a. Anak
Sebelum Sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit makan 2 kali sehari pagi & sore (di pondok),
dengan menu nasi sayur, tempe, tahu. Hanya makan daging atau telur (menu enak)
jika ada yang memberi donasi (satu minggu sekali). Pasien minum cukup 4 x 600
ml setiap harinya. Pasien biasa jajan makanan yang dijual disekitar pondok.
Selama Sakit
Pada saat dilakukan pengkajian, pasien mengatakan nafsu makannya berkurang
dan hanya makan sedikit, minum satu botol sehari.
b. Orang Tua : Keluarga pasien makan 2-3 kali sehari dengan nasi, lauk dan sayur.
Tidak ada masalah pada nutrisi orang tua pasien.
3. Pola eliminasi
a. Anak
Sebelum Sakit
Pasien biasa BAB satu kali sehari dengan konsistensi padat, dan BAK kurang
lebih 4 kali, urine warna kuning jernih, bau khas urine
Selama Sakit
Sejak dirawat di rumah sakit, pasien BAB cair 2-3 kali tidak ada lendir tidak ada
darah. Pasien BAK sekitar 3-4 kali sehari.
b. Orangtua : Tidak terdapat permasalahan eliminasi pada orang tua.
4. Aktivitas- Pola Latihan
4.1. Anak
Sebelum Sakit
Pasien mengatakan saat di pondok hanya mandi 1x sehari di pagi hari atau sore
hari, karena mengantri saat akan ke kamar mandi, dan keramas 3 hari sekali.
Pakaian dicuci di laundry pondok. aktivitas harian di pondok dimulai pukul 04.00
WIB, shalat ngaji, dilanjutkan sekolah sampai pukul 14.30 WIB kemudian piket
harian, masak-masak sampai pukul 16.00 WIB, mengaji, makan sore, belajar, dan
tidak pernah bergadang.
Selama Sakit
Pasien lebih sering tidur di tempat tidur, tiduran atau duduk-duduk dan belum
bisa berdiri lama. Pasien masih dibantu dalam hal mandi, mengambil
makan/minum, berpakaian dll. Selama dirawat pasien belum keramas, dan mandi
hanya diseka/dilap saja. Pakaian pasien belum diganti.
4.2.Orangtua : Orangtua pasien selalu menjaga pasien di ruangan.
5. Pola istirahat-tidur
5.1. Anak
Sebelum Sakit
Anak biasa tidur pada pukul 22.00 WIB tidur nyenyak dan terbangun pukul 04.00
WIB. Pasien bangun sekitar pada pukul 05.00 WIB. Pasien mempunyai waktu
istirahat setelah pulang sekolah disela-sela kegiatan piket dan mengaji.
Selama Sakit
Selama dirawat di rumah sakit, pasien mengatakan tidak mengalami gangguan
tidur, namun terkadang terbangun tengah malam karena berisik/ ada yang nangis.
5.2. Orangtua : Ketika merawat anaknya di rumah sakit, jam tidur orangtua menjadi
terganggu karena sesekali memeriksa kondisi anaknya.
6. Pola Kognitif-Perepsi
6.1. Anak
Sebelum Sakit
Sebelum sakit, pasien merupakan anak yang periang dan aktif. Pasien tidak
mengalami gangguan pada alat indrnya, penggunaan kacamata (-)
Selama Sakit :
Pasien mampu menjawab pertanyaan dari perawat, kooperatif, dan menceritakan
sesuai dengan pengetahuannya, merespon terhadap impuls yang diberikan. Pasien
mampu mengemukakan keinginan/ keluhannya, ingin mengubah perilakunya dan
membiasakan hidup sehat. Pasien meyakini kondisinya ini disebabkan oleh gaya
hidupnya yang kurang baik. Pengambilan keputusan berada di tangan oraang tua.
6.2. Orangtua
Ibu pasien mengatakan tidak mengatahui penyebab anaknya sakit tipes. Orangtua
kooperatif ketika menjawab pertanyaan dari perawat. Orang tua tidak mengalami
masalah pada penglihatan, pendengaran dll atau normal. Untuk mengambil
keputusan orang tua pasien bermusyawarah bersama terlebih dahulu.
7. Persepsi diri – Pola Konsep Diri
7.1. Anak
Sebelum Sakit :
Pasien merupakan anak yang suka aktif, biasa mengikuti kegiatan pramuka dan
osis. Pasien mengatakan senang dengan keseharian di pondok dan betah disana.
Selama Sakit :
Pasien mengatkan akan kembali ke pondok lagi jika sudah sembuh,
7.2.Orangtua
Orangtua tetap optimis bahwa anaknya akan segera sembuh. Orangtua
menghadapi kondisi saat ini dengan sabar.
8. Pola Peran-Hubungan
Pasien mempunyai orang tua lengkap ayah ibu dan kedua kakak laki-lakinya. Pasien
memiliki hubungan baik dengan keluarga, orang tua pasien mengatakan awalnya berat
melepas anaknya ke pondok. Namun setelah dua tahun, pasien mulai betah dan
semangat untuk belajar di pondok.
9. Sexualitas
9.1 Anak
Pasien memiliki perasaan sebagai perempuan normal pada umumnya, tidak ada
gangguan sexual pada pasien, atau gangguan menstruasi.
9.2 Orang Tua
Tidak terdapat masalah sexualitas pada orang tua
10. Koping - Pola Toleransi Stres
10.1. Anak
Pasien mampu menunjukkan pola koping yang baik dan tenang dalam
menghadapi stressor. Support system pasien adalah teman-temannya di pondok,
dan jika ada masalah pasien aakan menceritakan ke temannya.
10.2. Orangtua
Orangtua selalu mendiskusikan mengenai keputusan yang akan diambil.
Keluarga pasien akan memutuskan dan memberikan yang terbaik untuk anaknya
11. Nilai - Pola Keyakinan
11.1. Anak
Pasien berkomitmen untuk tetap melanjutkan mondok di rawalo. Pasien
meyakini bahwa dirinya akan sembuh.
11.2. Orangtua
Orangtua An.B beragama islam dan melakukan ibadah secara rutin. Orang tua
pasien mengatakan hidup hanya sementara dan akan kembali ke Tuhan. Orang
tua sering berdoa kepada Tuhan agar anaknya diberi kesembuhan dan kesehatan.
IX. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
Kesadaran pasien : GCS 15 E4V5M6, Composmentis, sadar penuh
2. Tanda vital : TD 94/6 mmHg, HR 105 bpm, Suhu 36.6oC, SpO2 : 98%
3. TB/BB
Berat badan : 35 kg
Tinggi badan : 147 cm
4. Kepala termasuk lingkar kepala
Normocepal, tidak ada benjolan dan lesi pada kepala,
5. Mata
Mata terlihat mengantuk, bentuk simetris, sklera tidak ikterik, konjungtiva anemis,
tidak ada nyeri tekan.
6. Hidung
Simetris, tidak ada polip, tidak terdapat secret pada hidung dan tidak ada pernafasan
cuping hidung.
7. Mulut
Bibir terlihat pucat, terdapat kulit bibir yang mengering, sariawan (+)
8. Telinga
Simetris, tidak ada keluaran secret, dan tidak ada nyeri tekan
9. Leher dan tengkuk:
Tidak ada pembesaran tiroid
10. Dada : Dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada.
 Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : tidak teraba massa abnormal
Perkusi : pekak
Auskultasi : terdengar bunyi S1 lub dan S2 dub, irama reguler
 Paru-paru:
Inspeksi : pergerakan dada teratur
Palpasi: tidak ada krepitasi
Perkusi: suara sonor.
Auskultasi: suara nafas vesikuler
11. Perut
- inspeksi: perut terlihat datar
- auskultasi: bising usus (+)
- palpasi: nyeri tekan epigastric (+), tidak terdapat pembesaran limpa, hepar tidak
teraba, ginjal tidak teraba.
- perkusi: suara redup

12. Genitalia
Sekret vagina (+), keputihanan banyak (leukorrhea), apusan vagina (+ Candidia),
pasien mengeluhkan nyeri di genitalia, riwayat kekerasan seksual (-)
13. Ekstremitas
Jari-jari lengkap, tidak ada kelainan di ekstrimitas, simetris antara kanan dan kiri.
Pasien terlihat lemah, akral hangat, CRT < 2 detik.
14. Kulit
Warna kulit kecoklatan, distribusi warna kulit tidak merata karena terdapat luka bekas
garukan di kulit (koreng), luka kering, sebagian ada yang masih basah bernanah.
X. KEADAAN KESEHATAN SAAT INl
1. Diagnosa medis
Thypoid Fever dan Candida Stomatitis
2. Tindakan operasi : -
3. Obat-obatan
Terapi Jumlah Rute Fungsi obat
pemberian pemberian
Infus D5 ½ NS 20,8cc/jam IV Membantu menyalurkan atau memelihara
keseimbangan air dan elektrolit pada keadaan
dmana asupan makanan tidak cukup atau
tidak dapat diberikan secara peroral

Injeksi Ranitidin 40 mg/12 jam Intravena Menurunkan produksi asam lambung

Fluconazole 1x50mg Intravena Mebobati infeksi akibat jamur (candidiasis)

Metronidazole 3x500mg Intravena Antibotik akibat infeksi bakteri (di vagina)

Ceftriaxone 1000mg/12 jam intravena Antibiotic

4. Tindakan keperawatan yang telah dilakukan


a. Mengontrol suhu tubuh
b. Membantu memenuhi kebutuhan istirahat
c. Monitor intake input dan output
5. Hasil laboratorium
Tgl Pemeriksaan Hasil (satuan) Nilai Normal Kesimpulan
18 Januari 2022 BUN 5.0 mg/dL 7-18 Rendah
Kalium 2.8 mEq/L 3.5-5.5 Rendah
Natrium 132 mEq/L 135-155 Rendah
16 Januari 2022 Tubex +4
ANALISA DATA
No Hari/tanggal Data Klien Masalah Penyebab
1. 19 Januari DS: Keletihan Kondisi
2022 Pasien mengatakan lemas Fisiologis
DO:
-Pasien tampak lesu
-Pasien tidak mampu mempertahankan
aktivitas rutin
-pasien tidak mampu berdiri lama
2 DS : Gangguan Kurang terpapar
Pasien mengatakan mengalami gatal-gatal integritas infomasi
kulit
DO :
-Terdapat luka bekas koreng dan nanah di
seluruh tubuh
-terdapat candidas stomatitis di area
genetalia
3. DS : Defisit Penurunan minat
-pasien mengatakan di pondok pesantren Perawatan
hanya mandi 1 kali Diri (Mandi)
-jarang berkeramas
-di ruangan pasien diseka oleh ibunya 1
kali
DO :
-minat pasien untuk melakukan perawatan
diri berkurang (untuk keramas3 hari
sekali dan mandi 2 kali sehari)
4. DS: Pemeliharaan Ketidakmampuan
- Pasien mengatakan hanya mandi 1kali kesehatan mengatasi
sehari di pesantren tidak efektif masalah
- Pasien mengtakan gatal-gatal tidak
diobati
DO:
- Pasien kurang menunjukkan perilaku
sehat terhadap perubahan lingkungan
- Pasien kurangmenunjukkan minat untuk
meningkatkan perilaku sehat

XIV. PRIORITAS MASALAH


1. Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis
2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan kurang terpapar informasi
3. Defisit perawatan diri (mandi) berhubungan dengan penurunan minat
4. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan mengatasi
masalah
XVI. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No Hari, Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi dan Rasional Implementasi Evaluasi (SOAP)
tanggal Keperawatan dan respon (DO/DS)
1 20-21 Keletihan Setelah dilakukan tindakan Edukasi Aktivitas/Istirahat Implementasi
Januari berhubungan keperawatan 3 x 24 jam, Observasi 1. Menganjurkan pasien
2022 dengan kondisi permasalahan tingkat keletihan -identifikasi kesiapan dan untuk aktivitas dan
fisiologis dapat teratasi, dengan kriteria hasil kemampuan menerima istirahat secara seimbang
sebagai berikut: informasi 2. Menganjurkan pasien
Tingkat Keletihan R: agar pasien dapat memahami untuk beristirahat apabila
Kriteria Awal Akhir informasi yang diberikan mulai merasa lelah
Lesu 2 4 3. Menganjurkan pasien
Keterangan : Terapeutik untuk beristirahat di rumah
1 = Meningkat -sediakan materi dan media sakit agar mempercepat
2 = Cukup Meningkat pengaturan aktivitas dan proses pemulihan
3 = Sedang istirahat
4 = Cukup Menurun R: untuk mempermudah Respon Pasien :
5 = Menurun edukasi
Kriteria Awal Akhir 20 Januari 2022 20 Januari 2022
Verbalisasi 2 4 Edukasi DS : pasien mengeluh masih S : Pasien mengeluh masih lemas dan belum
kepulihan -jelaskan pentingnya lemas dan belum bisa mampu beraktivitas
energi melakukan aktivitas fisik dan beraktivitas seperti biasanya. O : Pasien tampak lemas dan lebih banyak
Tenaga 2 4 istirahat Pasien memerlukan bantuan tidur
Kemampuan 2 4 -Anjurkan menyusun jadwal untuk aktivitas sehari-hari. A : Masalah belum teratasi
melakuka aktivitas dan istirahat DO : pasien nampak lemah, Tingkat Keletihan
aktivitas -Ajarkan cara mengidentifikasi selalu berbaring di tempat tidur, Kriteria Awal Akhir Saat Ini
rutin kebutuhan istirahat dan nampak sering tidur. Lesu 2 4 2
Keterangan : R: agar pasien mampu Keterangan :
1 = Menurun melakukan aktivitas dan 1 = Meningkat
2 = Cukup menurun istirahat 2 = Cukup Meningkat
3 = Sedang 3 = Sedang
4 = Cukup Meningkat 4 = Cukup Menurun
5 = Meningkat 5 = Menurun
Kriteria Awal Akhir Saat Ini
Verbalisasi 2 4 2
kepulihan
energi
Tenaga 2 4 3
Kemampua 2 4 2
n melakuka
aktivitas
rutin
Keterangan :
1 = Menurun
2 = Cukup menurun
3 = Sedang
4 = Cukup Meningkat
5 = Meningkat
P : intervensi dilanjutkan

21 Januari 2022
S : pasien merasa lemas sudah berkurang.
O : Pasien mampu duduk di samping tempat
21 Januari 2022
tidur
DS : pasien mengatakan lemas
A : Masalah teratasi sebagian
sudah berkurang dibanding hari
Tingkat Keletihan
sebelumnya. Pasien mampu
Kriteria Awal Akhir Saat Ini
makan tanpa bantuan, namun
Lesu 2 4 3
aktivitas sehari-hari lainnya
Keterangan :
masih dibantu.
1 = Meningkat
DO : pasien masih berbaring di
2 = Cukup Meningkat
tempat tidur
3 = Sedang
4 = Cukup Menurun
5 = Menurun
Kriteria Awal Akhir Saat Ini
Verbalisasi 2 4 3
kepulihan
energi
Tenaga 3 4 3
Kemampuan 2 4 3
melakuka
aktivitas
rutin
Keterangan :
1 = Menurun
2 = Cukup menurun
3 = Sedang
4 = Cukup Meningkat
5 = Meningkat
P : intervensi dihentikan, pasien pulang dan
direncanakan untuk rawat jalan.
2 20-21 Gangguan Setelah dilakukan tidakan 3x24 jam, Perawatan Integritas Kulit Implementasi
Januari integritas kulit diharapkan dapat gangguan Observasi 1. Mengidentifikasi
2022 berhubungan intergritas kulit teratasi dengan 1. Identifikasi penyebab penyebab gangguan
dengan kurang krteria : gangguan integritas kulit integritas kulit
terpapar informasi Integritas Kulit dan Jaringan R : untuk mengetahui 2. Menganjurkan pasien
Kriteria Awal Akhir penyebab gangguan untuk minum air yang
Kerusakan 2 4 integritas kulit cukup
lapisan 3. Menganjurkan pasien
kulit Terapeutik untuk meningkatkan
Gatal 2 4 2. Gunakan produk asupan nutrisi berupa buah
Keterangan : berbahan petrolium atau dan sayur
1 = Meningkat minyak pada kulit kering 4. Menganjurkan pasien
2 = Cukup meningkat R: agar kulit bersih dan untuk menggunakan
3 = Sedang terjaga kelembaban pelembab untuk menjaga
4 = Cukup Menurun 3. Gunakan produk integritas kulit
5 = Menurun berbahan ringan/alami
dan hipoalergik pada kulit Respon Pasien :
sensitive
R:agar kulit tidak 20 Januari 2022
bertambah parah DS : Pasien mengatakan gatal 20 Januari 2022
dan luka-luka pada kulit S : Anak mengatakan konsumsi cairan hari
Edukasi sudah sering timbul. Pasien ini sebanyak kurang lebih 3 botol air mineral
4. Anjurkan menggunakan mengatakan tinggal di atau 1.800 mL. Pasien mengatakan keluhan
pelembab pesantren dengan kapasitas gatal sudah berkurang.
5. Anjurkan minum air yang sekitar 50 santri dalam satu O : terdapat bekas luka di kaki pasien
cukup ruangan. Pasien mengatakan A : Masalah belum teratasi
6. Anjurkan meningkatkan selama sakit asupan cairan Kriteria Awal Akhir Saat Ini
asupan nutrisi dan buah berkurang, hanya Kerusakan 2 4 3
sayur menghabiskan 2 botol air lapisan
R: agar kulit tidak kering mineral. kulit
dan bagus DO : Tampak banyak bekas Gatal 2 4 3
luka dan luka baru pada kaki
pasien P : intervensi dilanjutkan

21 Januari 2022
DS : Pasien mengatakan sudah
21 Januari 2022
tidak merasakan gatal-gatal di
S : Keluhan gatal sudah membaik. Pasien
kulit.
mengatakan hingga siang ini sudah minum
DO : Luka pasien membaik.
air mineral sekitar 1.200 mL
Tampak banyak bekas luka di
O : Terdapat banyak bekas luka berwarna
kaki pasien.
kehitaman di kaki pasien
A : Masalah teratasi
Kriteria Awal Akhir Saat Ini
Kerusakan 3 4 4
lapisan
kulit
Gatal 2 4 4
P : intervensi dihentikan, pasien
diperbolehkan pulang
3 20-21 Defisit perawatan Setelah dilakukan tindakan Dukungan Perawatan Diri Implementasi
Januari diri berhubungan keperawatan 3 x 24 jam, masalah Observasi - Mengidentifikasi
2022 dengan penurunan keperawatan deficit perawatan diri -Identifikasi kebiasaan aktivitas kebiasaan perawatan diri
minat (mandi) dapat teratasi, dengan kriteria hasil perawatan diri sesuai usia pasien
sebagai berikut -monitor tingkat kemandirian - Memonitor tingkat
Perawatan Diri Terapeutik kemandirian pasien
Kriteria Awal Akhir -Sediakan lingkungan - Menyediakan lingkungan
Verbilisasi 2 4 terapeutik terapeutik dengan menjaga
keinginan -siapkan keperluan pribadi privasi klien dan
melakukan -jadwalkan rutinitas perawatan menempatkan pasien di
perawatan diri diri samping pasien lain
Minat 2 4 Edukasi dengan jenis kelamin yang
melakukan -Anjurkan melakukan sama
perawatan diri perawatan diri secara konsisten - Menganjurkan pasien
Mempertahankan 2 4 sesuai kemampuan melakukan perawatan diri
kebersihan diri R: agar pasien dapat melakukan mandi maupun seka
Keterangan : perawatan diri secara teratur (ketika di rumah sakit)
1=Menurun secara rutin
2=Cukup Menurun
3=Sedang Respon Pasien :
4=Cukup Meningkat
5= Meningkat 20 Januari 2022
DS :Pasien mengatakan 20 Januari 2022
biasanya mandi 1x sehari S : Pasien mengatakan belum mampu untuk
selama di pesantren, pasien membersihkan diri/mandi secara mandiri ke
hanya mandi pada sore hari kamar mandi
karena keterbatasan kamar O : Ibu pasien membantu pasien
mandi. Pesantren membersihkan diri dengan diseka
menyediakan 2 kamar mandi A : Masalah sebagian teratasi
untuk 50 santri. Pasien Kriteria Awal Akhir Saat Ini
merasa tidak masalah mandi Verbilisasi 2 4 2
hanya 1x dalam sehari. keinginan
DO : Luka pada kaki pasien melakukan
dapat disebabkan karena perawatan diri
kurangnya perawatan diri Minat 2 4 3
pasien selama berada di melakukan
pondok pesantren. perawatan diri
Mempertahan 2 4 3
-kan
kebersihan
diri
Keterangan :
1=Menurun
2=Cukup Menurun
3=Sedang
4=Cukup Meningkat
5= Meningkat
P : Intervensi dilanjutkan

21 Januari 2022
21 Januari 2022 S : Pasien mengatakan sudah seka pagi hari
DS : Pasien mengatakan dibantu ibu. Pasien mengatakan akan
memerlukan bantuan ibunya menyempatkan diri untuk mandi 2x sehari
untuk membersihkan diri ketika di pondok pesantren nanti.
karena masih merasa lemas. O : Pasien nampak lebih segar setelah
DO : Ibu pasien membantu dibantu seka
pasien untuk membersihkan A : Masalah sebagian teratasi
diri Kriteria Awal Akhir Saat
Ini
Verbilisasi 2 4 4
keinginan
melakukan
perawatan diri
Minat 3 4 4
melakukan
perawatan diri
Mempertahankan 2 4 3
kebersihan diri
Keterangan :
1=Menurun
2=Cukup Menurun
3=Sedang
4=Cukup Meningkat
5= Meningkat
P : Intervensi dihentikan, pasien
diperbolehkan pulang.
4. 20-21 Pemeliharaan Setelah dilakukan tindakan selama Edukasi Kesehatan Impelementasi
Januari kesehatan tidak 3x24 jam, pemeliharaan kesehatan Observasi 1. Mengidentifikasi faktor
2022 efektif menjadi baik, dengan kriteria : -identifikasi kesiapan dan risiko yang dapat
berhubungan Pemeliharaan Kesehatan kemampuan menerima mempengaruhi kesehatan
dengan Kriteria Awal Akhir informasi 2. Menganjurkan pasien untuk
ketidakmampuan Menunjukkan 2 4 R: agar pasien dapat memahami berperilaku hidup bersih dan
mengatasi perilaku informasi yang diberikan sehat dengan rutin mandi 2x
masalah adaptif Terapeutik sehari, mengganti pakaian
Menunjukkan 2 4 -sediakan materi dan media yang kotor, dan menjaga
pemahaman pendidikan kesehatan kebersihan lingkungan.
perilaku sehat -jadwalkan pendidikan 3. Menganjurkan pasien untuk
Kemampuan 2 4 kesehatan sesuai kesepakatan memerksakan diri ke dokter
menjalankan R: untuk mempermudah apabila mengeluh sakit
perilaku sehat edukasi ketika di pesantren
Menunjukkan 2 4 Edukasi
minat -jelaskan factor resiko yang Respon Pasien :
meningkatkan dapat mempengaruhi kesehatan 20 Januari 2022
perilaku sehat -Anjurkan perilaku hidup bersh DS: Pasien mengatakan
20 Januari 2022
Keterangan : dan sehat kebersihan diri kurang karena
S : Pasien mengatakan akan
1 = Menurun -Ajarkan strategi yang dapat tidak sempat untuk mandi 2x
memeriksakan diri ke dokter jika
2 = Cukup menurun digunakan untuk meningkatkan sehari selama di pesantren.
mengalami sakit agar tidak menularkan
3 = Sedang perilaku hidup bersih dan sehat Kebersihan pesantren kurang
ke santri yang lain.
4 = Cukup meningkat R: agar pasien mampu terjaga karena banyaknya O : Orang tua pasien akan menjemput
5 = Meningkat melakukan perilaku hidup jumlah santri dalam satu pasien apabila ingin berobat ketika sakit.
bersih dan sehat ruangan. A : masalah belum teratasi
DO: Pasien menunjukkan Kriteria Awal Akhir Saat Ini
perilaku adaptif dengan adanya Menunjukkan 2 4 4
keinginan untuk membersihkan perilaku
diri dengan meminta bantuan adaptif
ibunya untuk seka. Orang tua Menunjukkan 2 4 4
pasien bersedia mengantar pemahaman
pasien ke dokter apabila pasien perilaku sehat
sakit. Kemampuan 2 4 3
menjalankan
perilaku sehat
Menunjukkan 2 4 3
minat
meningkatkan
perilaku sehat
Keterangan :
1 = Menurun
2 = Cukup menurun
3 = Sedang
4 = Cukup meningkat
5 = Meningkat
P : intervensi dilanjutkan

21 Januari 2022
21 Januari 2022 S : Keluarga mengatakan bersedia
DS : Pasien mengatakan ingin mengantar anak untuk rawat jalan. Pasien
segera pulang dan kembali bersedia kembali ke rumah sakit untuk
berangkat ke pesantren. rawat jalan.
keluarga mengatakan akan O : Keluarga pasien kooperatif.
rawat jalan sesuai denganyang A : masalah teratasi
dijadwalkan oleh dokter agar Kriteria Awal Akhir Saat Ini
anak segera sembuh Menunjukkan 4 4 4
DO : Keluarga memperhatikan perilaku
penjelasan perawat mengenai adaptif
perawatan yang perlu dilakukan Menunjukkan 4 4 4
pada pasien. pemahaman
perilaku sehat
Kemampuan 3 4 4
menjalankan
perilaku sehat
Menunjukkan 3 4 4
minat
meningkatkan
perilaku sehat
Keterangan :
1 = Menurun
2 = Cukup menurun
3 = Sedang
4 = Cukup meningkat
5 = Meningkat

P : Intervensi dihentikan, pasien


dianjurkan untuk rawat jalan.

Anda mungkin juga menyukai