Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny.S DENGAN GANGGUAN FILARIASIS (KAKI GAJAH)


DI RUANG MELATI
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah I
Dosen Pengampu : Ns.Dwi Maulianda,S.Kep

Disusun Oleh :

1. ANGGA DWI ARDHANA (20101440119009)


2. AQILLA SALSA PERMATANINGAJI (20101440119019)
3. DEANISA VIRA MAHENDRA (20101440119031)
4. EKA TRISTYANA (20101440119041)
5. HERONA HEPPY KANARISTI (20101440119056)
6. IGNATIUS ALVINO YUDHAMARA (20101440119058)
7. MARTA TRI MULYA (20101440119068)
8. NIKEN AYU BELLA NATASYA (20101440119031)
9. OKTAVIANA NURVIKA DEWI (20101440119031)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


AKPER KESDAM IV/DIPONEGORO
TA 2020/2021
KASUS 3 :
Seorang perempuan 39 tahun masuk rumah sakit didiagnosa medis filariasis. Keluhan demam
berulang-ulang selama 4 hari, demam hilang bila istirahat dan demam akan muncul lagi ketika
bekerja berat, Klien mengatakan nyeri bertambah jika kaki yang sakit dibawa bergerak, klien
mengatakan kakinya yang sakit tampak besar sebelah. Klien merasakan nyeri, panas, dan sakit
yang menjalar dari pangkal kaki kearah ujung kaki dengan skala nyeri 7, nyeri terasa berulang-
ulang. Keluhan tidur sering terbangun(nyeri), ekspresi wajah mengantuk, banyak menguap, daya
konsentrasi kurang. Klien selalu bertanya kepada perawat tentang penyakit yang dideritanya.
Pemeriksaan fisik: klien tampak sakit pada kaki, hanya terkadang tampak meringis saat nyeri
pada kakinya kembali dirasakan, ekstermitas kaki klien tampak besar sebelah, nyeri tekan (+),
non piting edema (+), klien mengatakan panas dan sakit yang menjalar dari pangkal hingga
ujung kaki. Klien tampak meringis ketika berjalan, nyeri bertambah saat kaki klien bergerak.
Klien tampak cemas, Obstruksi kelenjar getah bening pada daerah tungkai, Data yang di dapat
ukuran tungkai kaki klien 30cm, wajah klien tampak memerah, Kulit klien teraba hangat adanya
Inflamasi pada kelenjar getah bening, kaki klien tampak lebih besar dari yang satunya, adanya
pembengkakan pada kelenjar limfe di daerah tungkai (inguinal). Tanda tanda vital : Nadi: 110
x/i, RR 24x/i, TD 130/60 mmHg, Suhu 38,5°C Pemeriksaan laboratorium: Hb 10,8 gr/dl;
Leukosit 9.500; eosinofil 20%; basofil 4%; batang 40%; netrofil segmen 20%; limfosit 15%;
monosit 1%. Dari pemeriksaan darah jari kaki ditemukan parasit mikrofilaria inti tubuh teratur,
ujung ekor runcing dan tidak berinti dan selubung tubuh transparan.
Soal: Buatlah asuhan keperawatan (Pengkajian data fokus subyektif dan obyektif; diagnosa
keperawatan; intervensi keperawatan menggunakan tujuan).
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Tanggal Pengkajian : 15 Juni 2020 No. Register : 279.844


Jam Pengkajian : 10.00 WIB Tanggal Masuk : 13 Juni 2020
Ruang/Kelas : Melati Tanggal operasi : -

I. IDENTITAS

1. Identitas Pasien 2. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Ny.S Nama : Tn.J

Umur : 39 Tahun Umur : 40 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam Agama : Islam

Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Petani

Alamat :- Alamat :-

Diagnosa Medis : Filariasis Status : Suami

II. KELUHAN UTAMA


1. Keluhan Utama
- Demam
- Nyeri
- Mengantuk/kurang konsnentrasi
2. Riwayat Keperawaan/Kesehatan sekarang
Seorang perempuan 39 tahun masuk rumah sakit didiagnosa medis filariasis. Keluhan
demam berulang-ulang selama 4 hari, demam hilang bila istirahat dan demam akan
muncul lagi ketika bekerja berat, Klien mengatakan nyeri bertambah jika kaki yang
sakit dibawa bergerak, klien mengatakan kakinya yang sakit tampak besar sebelah.
Klien merasakan nyeri, panas, dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki kearah ujung
kaki dengan skala nyeri 7, nyeri terasa berulang-ulang. Keluhan tidur sering
terbangun(nyeri), ekspresi wajah mengantuk, banyak menguap, daya konsentrasi
kurang. Klien selalu bertanya kepada perawat tentang penyakit yang dideritanya.
3. Riwayat Kesehatan/Keperawatan Dahulu
Pasien mengatakan bahwa sebelumnya belum pernah masuk rumah sakit dengan
penyakit Filariasis.
4. Riwayat Kesehatan/Keperawatan Keluarga
Pasien mengatakan keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit Filariasis
seperti beliau .
Genogram

Keterangan :

: Laki-laki : Laki-laki meninggal


: Perempuan : Keturunan
: Pasien
: Tinggal Serumah

III. POLA FUNGSI KESEHATAN


1. Pola Persepsi Kesehatan dan Manajemen Kesehatan
Pola Persepsi Kesehatan dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengkonsumsi obat-obatan selain dari yang diberi oleh rumah sakit. Pasien juga
mengatakan jika ia sakit akan berobat ke mantri di daerah nya.
2. Pola Nutrisi dan Metabolisme
- Keluhan dalam makan dan cairan
Tidak ada perubahan selera makan dan minum sebelum dan sesudah sakit. Serta pasien
tidak mengkonsumsi suplemen atau obat untuk penambah nafsu makan.
3. Pola Aktivitas dan Latihan
Kemampuan dalam menata diri, apabila tingkat kemampuannya :
1 : mandiri
2 : menggunakan alat bantu
3 : dibantu orang lain
4 : dibantu orang lain dan peralatan
5 : ketergantungan / tidak mampu
Aktivitas sehari-hari antara lain: makan, mandi, berpakaian, toileting, tingkat mobilitas
tempat tidur, berpindah, berjalan,dan Olah raga .
AKTIVITAS MANDIRI BANTU KETERANGAN
Mandi - √ Disibin keluarga
Berpakaian - √ Dibantu keluarga
Pergi ke Toilet - Menggunakan

pispot
Berpindah/Berjalan - Menggunakan

kursi roda
Mengontrol BAB BAB dan BAK
Dan BAK - √ menggunakan
pispot
Makan Minum √ -
Tingkat
F
Ketergantungan

Keterangan :
A : Mandiri untuk 6 fungsi
B : Mandiri untuk 5 fungsi
C : Mandiri untuk 4 fungsi
D : Mandiri untuk 3 fungsi
E : Mandiri untuk 2 fungsi
F : Mandiri untuk 1 fungsi
G : Tergantung untuk 6 fungsi
4. Pola Peran dan Hubungan
Hubungan pasien dengan orang terdekat tidak mengalami gangguan atau tidak mengalami
masalah. Setelah dirawat di rumah sakit pasien berinteraksi dengan istri yang menunggu
pasien di RS serta berinteraksi dengan keluarga pasien lain baik.

5. Pola Nilai dan Keyakinan


Pasien mengatakan bahwa ia beragama islam dan selalu menjalankan kewajiban nya
terutama sholat dengan taat dan tepat waktu. Meskipun dijalankan di atas tempat tidur.
6. Pola Persepsi Sensori Dan Kognitif
- Pasien mengeluh merasakan nyeri, panas, dan sakit yang menjalar dari pangkal
kaki kearah ujung kaki
- Keluhan tidur sering terbangun(nyeri), ekspresi wajah mengantuk, banyak
menguap, daya konsentrasi kurang
- ketika bekerja berat, Klien mengatakan nyeri bertambah jika kaki yang sakit
dibawa bergerak
- pasien mengeluh nyeri saat beraktivitas/berkerja berat,dengan persepsi :
P → Paliatif/Provokatif Nyeri pada saat beraktivitas
Q → Quality Seperti nyeri dan panas
R → Regio Dari pangkal kaki kearah ujung kaki
S → Skala 7
T → Time/Waktu Hilang-Timbul,Saat banyak
beraktivitas

7. Persepsi Diri dan Konsep diri


a. Harapan pasien setelah menjalani perawatan yaitu pasien ingin segera sembuh dan
dapat beraktivitas normal kembali.
b. Keadaan sakitnya saat ini sangat mempengaruhi kebiasaan hidup pasien, pasien jadi
susah untuk beraktivitas.
c. Sebelum sakit, pasien berperan sebagai ibu rumah tangga dan wiraswasta
(berdagang), saat pasien sakit, pasien tidak dapat menjalankan perannya dengan
maksimal.
8. Pola Hubungan dengan orang lain
a. Pasien dapat berkomunikasi dengan relevan, jelas, mampu mengekspresikan dan
mampu memahami orang lain.
b. Pasien dapat berkomunikasi dengan perawat dengan menanyakan tentang penyakit
yang di derita nya

IV. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan Umum
klien tampak sakit pada kaki, hanya terkadang tampak meringis saat nyeri pada kakinya
kembali dirasakan, ekstermitas kaki klien tampak besar sebelah, nyeri tekan (+), non
piting edema (+), klien mengatakan panas dan sakit yang menjalar dari pangkal hingga
ujung kaki. Klien tampak meringis ketika berjalan, nyeri bertambah saat kaki klien
bergerak. Klien tampak cemas, Obstruksi kelenjar getah bening pada daerah tungkai,
Data yang di dapat ukuran tungkai kaki klien 30cm, wajah klien tampak memerah, Kulit
klien teraba hangat adanya Inflamasi pada kelenjar getah bening, kaki klien tampak lebih
besar dari yang satunya, adanya pembengkakan pada kelenjar limfe di daerah tungkai
(inguinal).
2. Tanda-Tanda Vital
Nadi : 110 x/i
RR : 24x/i
TD :130/60 mmHg
Suhu : 38,5°C
3. Pemeriksaan Lab
Hb : 10,8 gr/dl
Leukosit : 9.500
eosinofil : 20%
basofil : 4%
batang : 40%
netrofil segmen : 20%
imfosit : 15%
monosit : 1%.
4. Pemeriksaan Darah
Dari pemeriksaan darah jari kaki ditemukan parasit mikrofilaria inti tubuh teratur, ujung
ekor runcing dan tidak berinti dan selubung tubuh transparan.

B. ANALISA DATA
NO HARI/TGL DATA PENUNJANG PROBLEM ETIOLOGI TTD

1 15 Juni 2020 DS :
 Pasien
mengatakan
demam sejak 4
hari yang lalu
 Pasien
mengatakan
nyeri bertambah
jika kaki yang
sakit dibawa
bergerak
 bergerak, klien
mengatakan
kakinya yang
sakit tampak
besar sebelah
 sakit yang
menjalar dari
pangkal kaki
kearah ujung
kaki dengan
skala nyeri 7
 nyeri terasa
berulang-ulang.
 Keluhan tidur
sering
terbangun(nyeri)
 ekspresi wajah
mengantuk,
banyak menguap
 daya
konsentrasi
kurang.

DO :
 TD = 130/60 mmHg
 Suhu = 38,5 0C
 Nadi = 110x/i
 RR = 24x/menit
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Peningkatan Suhu Tubuh
2. Nyeri berhubungan dengan pembengkakan kelenjar limfe
3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan tahap perkembangan penyakit, perubahan
pada struktur dan fungsi tubuh
4. Hambatan mobilitas fisik berhubungn dengan pembengkakan pada anggota tubuh
5. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan bakteri, lesi pada kulit

D. INTERVENSI
N Diagnosa Tujuan Perencanaan
o Keperawatan Intervensi Rasional
1 Peningkatan Setelah Observasi :  Suhu 38,5
Suhu Tubuh Dilakukan 1. Identifikasi menunjukan
tindakan penyebab adanya infeksius
Keperawatan peningkatan akut
selama 3x24 suhu tubuh  Suhu
jam diharapkan 2. Monitor suhu ruangan/jumlah
suhu tubuh tubuh selimut harus di
berkurang/meng 3. Monitor kadar ubah untuk
hilang elektrolit mempertahankan
Terapeutik : suhu mendekati
1. Sediakan normal
lingkungan yang  Dapat membantu
dingin mengurangi
2. Berikan cairan demam
oral  Dengan pakaian
Edukasi : tipis dan
1. Anjurkan tirah menyerap
baring keringat maka
2. Anjurkan akan mengurangi
penggunaan penguapan.
pakaian tipis Digunakan untuk
Kolaborasi : mengurangi
Kolaborasi pemberian demam dengan
cairan dan elektrolit aksi sentralnya
intravena, jika perlu dengan
hipotalamus
2 Nyeri Setelah Mandiri :  Mengidentifikasi
dilakukan - Kaji kebutuhan untuk
berhubungan
tindakan keluhan intervensi dan
dengan keperawatan nyeri,per juga tanda-tanda
3x24 jam di hatikan perkembangan.
pembengkakan
harapkan nyeri lokasi,int Meningkatkan
kelenjar limfe berkurang/meng ensitas,d relaksasi/menuru
hilang an nkan tegangan
frekuensi otot
- Lakukan  Dapat
teknik menghilangkan
relaksasi nyeri dan
misalnya meningkatkan
perubaha relaksasi serta
n menurunkan
posisi,ma tegangan otot.
sase,rent Dapat
ang mengurangi
gerak ansietas dan rasa
pada takut sehingga
sendi mengurangi
yang persepsi akan
sakit intensitas rasa
- Berikan sakit,dapat
kompres mengurangi rasa
air nyeri
hangat
atau
lembab
pada
daerah
nyeri
- Ajarkan
klien
untuk
mengung
kapkan
perasaan/
rasa sakit
yang di
rasakan
Kolaborasi :
Kolaborasi dengan
dokter untuk pemberian
analgesik sesuai
indikasi
3 Hambatan Setelah Mandiri :  Mengidentifikasi
dilakukan - Periksa kerusakan
mobilitas fisik
tindakan kembali kemungkinan
berhubungan keperawatan kemamp kerusakan secara
selama 3x24 uan dan fungsional dan
dengan adanya
jam diharapkan keadaan mempengaruhi
pembengkakan mempertahanka secara pilihan intervensi
n/meningkatkan kondisio yang akan di
pada kelenjar
kekuatan dan nal pada lakukan
limfe di daerah fungsi bagian kerusaka  Perubahan posisi
tubuh yang sakit n yang yang teratur
tungkai
terjadi menyebabkan
(Inguinal) - Atur penyamaran
posisi terhadap berat
tertentu badan dan
untuk meningkatkan
menghin sirkulasi pada
dari bagian tubuh
kerusaka  Memperhatikan
n karena mobilisasi dan
tekanan,u fungsi
bah sendi/posisi
posisi normal
pasien ekstermitas dan
secara menururnkan
teratur terjadinya vena
dan buat yang statis
sedikit  Keterlibatan
perubaha pasien dalam
n posisi perencanaan
antara dalam kegiatan
waktu sangat penting
perubaha dalam
n posisi meningkatkan
tersebut kerjasama pasien
- Berikan untuk
atau keberhasilan dari
bantu suatu program
klien tersebut.
untuk  Dapat
melakuk menghilangkan
an rasa nyeri
latihan sehingga
rentang mempermudah
gerak pasien untuk
- Tingkatk melakukan
an aktivitas secara
aktivitas mendiri
dan
partisipas
i dalam
merawat
diri
sendiri
sesuai
kemamp
uan klien

Anda mungkin juga menyukai