kelamin, dan gaya hidup. Pada kasus kelolaan penulis, pasien bernama Tn.IB
patologis yang paling umum pada pria lansia dan penyebab kedua yang
paling sering untuk intervensi medis pada pria di atas usia 60 tahun.
pada pria usia 30-40 tahun. Bila perubahan mikrokopik ini berkembang, akan
terjadi perubahan patologik anatomi yang ada pada pria usia 50 tahun angka
kejadiannya sekitar 50%, dan pada usia 80 tahun 80%. Sekitar 50% dari
angka tersebut menyebabkan gejala dan tanda klinis. Pada kasus kelolaan
47
48
Faktor lain yang dapat meningkatkan kejadian BPH yaitu gaya hidup
yang kurang sehat, pada kasus kelolaan pasien Tn. IB memiliki kebiasaan
suka minum teh kemasan. Sejumlah kecil kafein yang ada dalam teh hijau
atau teh kemasan dapat memperburuk fungsi kandung kemih. Menurut ahli
Jadi, jika minum teh hijau, kopi atau teh berlebih, kandungan kafein di
Masalah keperawatan yang muncul dari kasus kelolaan penulis pada pasien
dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat
yang berlangsung kurang dari tiga bulan. Nyeri yang dirasakan oleh pasien
kelolaan penulis ini yakni Tn.IB adalah nyeri post operasi TURP dimana
C. Analisis Intervensi
salah satu metode yang paling umum dari terapi komplementer. Terapi pijat
foot massage dapat bermanfaat secara fisik dan mental emosional. Hal ini
sejalan juga dengan penelitian yang dilakukan Nurlaily Afianti (2017) foot
ICU.
D. Analisis Implementasi
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan
kasus kelolaan berfokus pada pemberian foot massage therapy yang dilakukan
selama 5-20 menit dengan frekuensi pemberian 1 sampai 2 kali hal ini sejalan
menyatakan bahwa foot hand massage yang diberikan 4 kali selama 20 menit
dalam 2 hari dapat menurunkan intensitas nyeri pada klien dengan Infark
Miokard.
E. Analisis Evaluasi
Januari 2022. Hasil evaluasi sumatif pada Tn. IB setelah diberikan foot
berkurang dengan skala 3 dari skala 5, dan sudah bisa mengalihkan rasa nyeri
tersebut dengan hal lain seperti mengobrol dengan keluarga yang datang atau
51
perawat yang bertugas. Respon Objektif : Hasil pemeriksaan vital sign : TD=
mengurangi rasa nyeri pada pasien post operasi khususnya pada kasus
kelolaan ini adalah pada pasien post operasi TURP. Tidak banyak jurnal
penelitian tentang proyek inovasi foot massage terapi ini untuk penanganan
pasien TURP. Hanya saja pada kasus kelolaan penulis, metode foot massage
therapy ini dapat berhasil mengurangi rasa nyeri yang dirasakan pasien
kelolaan penulis. Hal ini sejalan dengan penelitian dari Ice Septriani Saragih
bahwa foot massage dapat dilakukan sebagai salah satu teknik non