Anda di halaman 1dari 34

PRESENTASI KASUS

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS


AUTISM SPECTUM DISORDER (ASD)

HANIF RIDHA (2010306010)


KLINIK INTAN FISIOTERAPI
ANAK BOYOLALI
Autis adalah gangguan perkembangan neurobiologis
yang sangat komplek/berat dalam kehidupan yang panjang,
yang meliputi gangguan pada aspek perilaku, interaksi
sosial, komunikasi dan bahasa, serta gangguan emosi dan
persepsi sensori bahkan pada aspek motoriknya (Yuwono,
2012).
PATOLOGI
Peningkatan volume otak awal anak autis disebabkan oleh
jaringan yang berbeda dalam jumlah cerebrospinal fluid (CSF),
artinya pada bayi yang mengalami gejala autis akan memiliki
cairan ekstra (CSF) yang berlebih pada usia 6-9 bulan, dan akan
bertambah banyak ketika anak terdiagnosa pada usia 24 bulan
atau lebih (Rahmadhani, 2017).
Etiologi
• Prenatal : Salah satu faktor resiko pada periode
prenatal atau kehamilan adalah usia orang tua. usia
ibu diatas 40 tahun memiliki resiko 1,51 kali lebih
besar untuk menyebabkan terjadinya autisme
dibanding ibu dengan usia 25-29 tahun dan 1,77
kali lebih besar untuk menyebabkan terjadinya
autisme dibanding ibu dengan usia kurang dari 25
tahun (Manalu, 2013).
• Perinatal : Faktor perinatal yang mempengaruhi
terjadinya autisme adalah asfiksia, usia kehamilan,
berat bayi, cara persalinan dan komplikasi persalinan
(Manalu, 2013).

• Neonatal : Faktor neonatal yang menyebabkan


terjadinya autisme adalah prematuritas, kelainan
Jantung bawaan, kelainan genetik, dan gangguan
saraf (Manalu, 2013).
Tanda Dan Gejala
• Defisit dalam hubungan timbal balik sosial-
emosional

• Defisit dalam perilaku komunikatif nonverbal yang


digunakan untuk interaksi sosial

• Defisit dalam mengembangkan dan memelihara


hubungan

(Rahmadhani, 2017)
Pemeriksaan Spesifik Fisioterapi

Denver Development Screening Test - II (DDST-II)

M-CHAT
Intervensi Fisioterapi
• Brain Gym
Brain Gym adalah suatu usaha alternatif alami yang
sehat untuk menghadapi ketegangan dan tantangan pada
diri sendiri dan orang lain, brain gym dapat membantu
anak belajar mengkoordinasikan gerakan mata, tangan
dan tubuh (Rahmadhani, 2017).
• Neuro Senso Motor Reflex Developmental
Neuro Senso Motor Reflex Developmental adalah
salah satu metode yang bertujuan untuk meringankan
dan menghilangkan stres dan kompensasi disfungsional
dan non produktif didalam struktur tubuh, mengaktifkan
motor program yang alami dan genetik dan seluruh
metabolisme perkembangan gerak, mengaktifkan (brain-
body) integration mechanism yang mempengaruhi
perkembangan gerak, mengoptimalkan motor dan sensor
motor integration (Yulianasari 2019).
• Massage
Massage adalah suatu sentuhan yang diberikan pada
jaringan lunak. Massage pada anak berfungsi untuk
membantu relaksasi baik lokal maupun general, daerah yang
dimassage secara reflex akan terjadi dilatasi pembuluh darah,
dimana sirkulasi darah akan meningkat.
• Blocking
Untuk mengsinkrinisasi Oudio visual dengan cara
mengurangi ransangan dari luar
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI
KETERANGAN UMUM PENDERITA
Nama : An. N
Umur : 5 tahun, 7 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : -
Alamat : Banyu urip :-
 
DATA DATA MEDIS RUMAH SAKIT
(Diagnosis medis, catatan klinis, medika mentosa, hasil lab, foto ronsen, dll)
  -
ANAMNESIS

Keluhan Utama :
• Hyperactiv
• Susah Mendengar Perintah

Riwayat Penyakit Sekarang :

 Prenatal

Dimasa kehamilan Ibu sulit untuk makan, dan sering muntah-muntah.

 Perinatal

Anak lahir premature, maju 3 minggu dari hari perkiraan lahir, persalinan

dengan SC, anak tidak menangis saat lahir dan dirawat di ICU satu minggu.
 Post natal

Diusia sebulan anak sudah bisa tengkurap, ngesot, diusia 18 bulan anak

sudah berjalan. 6 bulan yang lalu ibu melihat anak tertlalu aktif dan saat

berbicara tidak jelas perkata kemudian ibu membawa anak ke dokter di

RS.Un, dilakukan tes psikologi dan didiagnosa ASD, kemuadia anak dinawa

terapi ke Klinik Intan Fisioterapi Anak. Anak sudah melakuakn terpapi selama

sebulan.
Pemeriksaan Sistemik Khusus :
Muskuloskeletal :
 Inspeksi
Statis :
 Terlentang
Punggung Simetris
 Tengkurap
Punggung Simetris
 Berdiri
Punggung Simetris
 Duduk
Punggung Simetris 

Dinamis :

o Anak Telalu Hiperaktif

Palpasi :

• Hipotonus
Pengukuran Khusus :

Pemeriksaan reflek

- Hand Graps :-

- Babinsky :-

- Moro :-

- Rooting : -

- Sucking : -

- Tonic neck :- :

- Steeping : -

- Withdrawal reflex : +
Sensorimotor

- Penglihatan : Hipersensitif

- Pendengaran : Respon lambat

- Penciuman : Hipersensitif

- Pengecapan : Hipersensitif

- Peraba : Hipersensitif

- Otot sendi : Hipo tonus

- Keseimbangan : Baik
Pemeriksaan M-CHAT
DIAGNOSIS FISIOTERAPI

1. Impairment (Body Structure & Body Function)


- Gangguan sensor motor reflek
- Hipotonus pada ABA dan ABG

2. Functional Limitation
- Belum biasa mengkoneksikan kontak mata dengan baik
- Hiperaktif

3. Participation Restriction
- Belum bias diberi perintah oleh orang sekitar
- Belum bias bergaul dengan teman seusianya
PROGRAM FISIOTERAPI

1. Tujuan Jangka Pendek

- Meningkatkan focus kontak mata

- Menutunkan Hiperaktif dan emosi

- Meningkatkan hipotonus

2. Tujuan Jangka Panjang

- Bisa bermain, beriteraksi dengan teman sebayanya dan

lingkungannya.
TEKNOLOGI INTERVENSI FISIOTERAPI

1. Brain Gym

2. Neuro Senso (NS)

3. Massage

4. Bedong block
Evaluasi M-CHAT T1
Evaluasi M-CHAT T6
Kesimpulan
Setelah dilakukan Asessment fisioterapi anak mengalami
gangguan Seonsor motor reflek, hipotonus, dan hiperaktif
sehingga dilakukan tindakan fisioterapi. Dari enam kali terapi
anak belum ada peningkatan yang signifikan, dan sampai saat ini
masih dilakakan tindakan fisioterapi.
DAFTAR PUSTAKA

Arifadhi Tiara, dkk. 2019. Pengaruh Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Anak


Kondisi Autisme Dengan Modalitas Play Exercise (Perceptual Motor
Program) Dan Hidroterapi (Balance And Coordination) Di YPAC Surakarta.
Jurnal PENA Vol.33 No.2 Edisi September 2019
 
Manalu A.P. (2013). Faktor-Faktor Penyebab Penyakit Autisme Anak Di Bina Autis
Mandiri Palembang. Universitas Muhammadiyah Palembang
 
Mudjito. 2014. Deteksi Dini, Diagnosa Gangguan Spectrum Autisme dan
Penanganan dalam Keluarga. Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan
layanan Khusus Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
 
Puspaningrum, Christine. 2010. Pusat terapi anak autis. Yogyakarta
 
Yuwono, J., 2012. Memahami Anak Autistik Kajian Teoritik dan Empirik. Bandung:
ALFABETA
 
Zilk, et al., 2016. Motor Skills of Children With Autistic Spectrum Disorder. ERPA 2015.

Anda mungkin juga menyukai