Anda di halaman 1dari 6

BHJ 4(1) Mei 2020

BALI HEALTH JOURNAL


ISSN 2599-1280 (Online); ISSN 2599-2449 (Print)
http://ejournal.unbi.ac.id/index.php/BHJ

PENINGKATKAN KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANAK DOWN


SYNDROME MELALUI PEMBERIAN
DYNAMIC NEUROMUSCULAR STABILIZATION (DNS)

Ni Luh Putu Gita Karunia Saraswati1, Merinda Ulfa2


1
Program Studi Sarjana Fisioterapi dan Profesi Fisioterapi, Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana
2
Program Studi Fisioterapi, STIKES Telogorejo Semarang

ABSTRAK

Latar belakang: Anak down syndrome mengalami berbagai problematika fisik motorik secara konginetal terkait dengan
keadaan tubuhnya seperti hipotonus, hypermobile sendi, dan keterlambatan neurodevelopmental. Problematika ini jika
kurang diperhatikan dengan stimulasi yang tepat, maka akan menimbulkan problematika perkembangan fisik motorik seperti
gangguan keseimbangan dinamis dimana anak down syndrome kesulitan dalam mempertahankan postur tubuh saat
melakukan berbagai aktifitas fungsional. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak latihan dynamic
neuromuscular stabilization terhadap peningkatkan keseimbangan dinamis pada anak down syndrome usia 7-15 tahun.
Metode: Metode penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan one group pre-test dan post-test design. Latihan
dilakukan 3 kali seminggu selama 6 minggu. Sample penelitian berjumlah 12 orang. Alat ukur keseimbangan dinamis dengan
sixteen balance test. Analisis data diperoleh dengan analisis deskriptif dan uji normalitas dengan shapiro wilk test, kelompok
perlakuan sebelum dan sesudah perlakuan diuji dengan paired sample t-test. Hasil: Hasil analisis menunjukkan bahwa
latihan dynamic neuromuscular stabilization meningkatkan keseimbangan dinamis sebesar 33,33% dari rerata sebelum
48,5±5,428 menjadi 72,75±4,413 (p<0,05). Simpulan: Simpulan penelitian adalah dynamic neuromuscular stabilization
dapat meningkatkan keseimbangan dinamis pada anak down syndrome usia 7-15 tahun.

Kata kunci: Dynamic neuromuscular stabilization, keseimbangan dinamis, down syndrome.

ABSTRACT

Background: Children with Down syndrome experience various physical motor problems related to conditions such as
hypotonus, joint hypermobile, and neurodevelopmental delays. This problem if not considering proper stimulation, it will
cause motor physical development problems such as dynamic balance disorders while children with Down Syndrome have
difficulty maintaining posture when performing various functional activities. Purpose: This study aims to look at the effects
of dynamic neuromuscular stabilization exercises on improving dynamic balance in children with Down syndrome aged 7-15
years. Method: This research method is experimental with one group pre-test and post-test design. The exercise is done 3
times a week for 6 weeks. The research sample consisted of 12 people. Dynamic balance measuring instrument with a
sixteen balance test. Data analysis was obtained by descriptive analysis and normality test with Shapiro Wilk test, treatment
groups before and after treatment were tested with paired sample t-test. Result: The analysis showed that dynamic
neuromuscular stabilization exercises improved dynamic balance by 33.33% from the mean before 48.5 ± 5.428 to 72.75 ±
4.413 (p <0.05). Conclusion: The analysis showed that dynamic neuromuscular stabilization exercises improved dynamic
balance by 33.33% from the mean before 48.5 ± 5.428 to 72.75 ± 4.413 (p <0.05)

Keyword: Dynamic neuromuscular stabilization(DNS), dinamic balance, down syndrome.


Korespondensi: Riwayat Artikel:
Ni Luh Putu Gita Karunia Saraswati Diterima 25 September 2019
Email: gitakaruniasaraswati@gmail.com Disetujui 4 Februari 2020
Dipublikasikan 20 Mei 2020
Saraswati & Ulfa Bali Health Journal
4(1) Mei 2020

PENDAHULUAN gangguan keseimbangan yang


menghambat perkembangan kognitif,
Proses tumbuh kembang persepsi gerakan dan proprioseptif.
merupakan fase yang pasti dilalui oleh Dalam hal ini sangat membatasi dan
setiap anak, proses tumbuh kembang mempengaruhi kualitas hidup down
dimulai sejak dari dalam kandungan, syndrome yang menyebabkan
bayi, dan balita. Setiap tahapan proses terhambatnya banyak aktivitas hidup
tumbuh kembang anak mempunyai ciri sehari-hari, memberikan keterbatasan
khas tersendiri disetiap fasenya, sehingga dalam melakukan pekerjaan fisik dan
jika terjadi masalah pada salah satu peningkatan ketergantungan pada orang
tahapan tumbuh kembang tersebut, maka lain.[1]
akan berdampak pada tahapan Prevalensi angka kejadian down
pertumbuhan dan perkembangan syndrome di seluruh dunia diperkirakan
selanjutnya. Tidak semua anak mencapai 8 juta jiwa dengan frekuensi
mengalami proses tumbuh kembang tinggi terjadi pada anak down syndrome
secara normal, pada beberapa kondisi yang lahir dari ibu usia tua.[2]
misalnya anak berkebutuhan khusus Berdasarkan data hasil Riset Kesehatan
proses tumbuh kembang anak mengalami Dasar (RIKESDAS) tahun 2013
gangguan sehingga diperlukan menyatakan bahwa penderita down
penanganan secara khusus. Problematika syndrome di Indonesia mengalami
kesehatan pada anak berkebutuhan peningkatan sebanyak 1%, dari semula
khusus ada yang dibawa sejak lahir atau berjumlah 0,12% pada tahun 2010
kongenital contohnya pada kasus down menjadi 0,13% pada tahun 2013.
syndrome. Sedangkan di Amerika berdasarkan data
Anak down syndrome mengalami dari pusat pencegahan dan kontrol
berbagai problematika fisik motorik penyakit menaksir 1 dari 700 kelahiran
secara konginetal terkait dengan keadaan hidup di Amerika menderita down
tubuhnya seperti hipotonus, hypermobile syndrome.[3]
sendi, dan keterlambatan Pada penelitian Miftah[4]
neurodevelopmental. Problematika ini mengatakan bahwa 73% dari anak-anak
jika kurang diperhatikan dengan stimulasi down syndrome baru mampu berdiri pada
yang tepat, maka akan menimbulkan usia 24 bulan, dan 40% bisa berjalan
permasalahan perkembangan motorik pada usia 24 bulan. Pada penelitian
selanjutnya misalnya keseimbangan Ulrich et al.[5] mengemukakan bayi
tubuh. Down syndrome merupakan dengan down syndrome mulai berdiri
bentuk genetik dan gangguan rata-rata sekitar 1 tahun dibandingkan
perkembangan intelektual yang paling bayi yang normal. Permasalahan yang
sering diidentifikasi dengan kelainan terjadi pada anak down syndrome salah
kromosom 21. Kromosom tersebut satunya gangguan keseimbangan yang
terbentuk akibat kegagalan sepasang menghambat perkembangan kognitif,
kromosom ketika saling memisahkan diri persepsi gerakan dan propioseptif. Pada
pada saat terjadi pembelahan. Sebagian anak yang berusia 7-15 tahun cenderung
besar anak dengan down syndrome telah memiliki proses tingkat kematangan
mengalami penurunan kekuatan dan dalam kemampuan motorik yang
tonus otot (hypotone), mobilitas sendi melibatkan keseimbangan, koordinasi
berlebihan atau hypermobile pada dan kelincahan yang baik. Oleh karena
persendian dan kekurangan itu, keseimbangan dinamis sangat
neurodevelopmental, motorik, dan dibutuhkan pada usia 7-15 tahun untuk
kognitif. Permasalahan yang terjadi pada menunjang kematangan pada otak
anak down syndrome salah satunya melalui proses perkembangan aktivitas

20
Peningkatan Keseimbangan Dinamis Bali Health Journal
4(1) Mei 2020

gerak dalam mempertahankan gerakan stabilitas postural dengan core


yang dinamis.[6] stabilitization training selama 6 minggu
Keseimbangan diperlukan dapat meningkatkan keseimbangan
manusia untuk melakukan tindakan yang dinamis pada siswa dengan retardasi
dibutuhkan pada saat bergerak. mental.[9]
Berdasarkan penelitian terdahulu hampir
semua anak down syndrome yang
mengalami gangguan keseimbangan METODE
dikarenakan kelainan konginetal yang
mereka miliki. Keseimbangan yang tidak Rancangan penelitian yang
baik yang terjadi pada awal dilakukan pada penelitian ini adalah
perkembangan akan mengakibatkan penelitian eksperimental dengan
keterlambatan dalam perkembangan rancangan penelitian pre dan post test
kemampuan motorik. Permasalahan control group design, dengan terdapat 1
perkembangan motorik selanjutnya akan kelompok perlakuan, yaitu kelompok
timbul jika dibiarkan.[6] perlakuan dengan dynamic
Peran fisioterapi sedini mungkin neuromuscular stabilization (DNS).
dan fokus pada keseimbangan, kontrol Keseimbangan dinamis pada penelitian
gerakan dan koordinasi untuk mencapai ini diukur dengan sixteen balance test.
tahap perkembangan. Untuk Penelitian dilaksanakan di
memaksimalkan gerak yang ada guna Yayasan Pradnyagama Denpasar.
meningkatkan kualitas hidup dan Pelaksanaan waktu penelitian di bulan
mengurangi permasalahan yang terjadi Januari-Februari 2018. Intervensi
pada down syndrome dengan tingkat diberikan tiga kali seminggu selama
stabilisasi yang baik maka pemberian enam minggu. Populasi penelitian yaitu
penanganan fisioterapis bisa dilakukan semua anak down syndrome di Yayasan
dalam bentuk latihan dynamic Pradnyagama Denpasar yang berusia 7-
neuromuscular stabilization (DNS). DNS 15 tahun yang telah memenuhi kriteria
bertujuan untuk mengaktifkan integrated inklusi dan ekslusi Jumlah sampel yang
spinal stabilizing system dan masuk kriteria inklusi sebanyak 12
mengembalikan regulasi intraabdominal sampel dengan teknik simple random
pressure (IAP) yang ideal untuk sampling.
mengoptimalkan efisiensi gerakan dan Sampel pada penelitian dilakukan
untuk mencegah beban sendi yang dengan menggunakan teknik
berlebihan. Latihan yang digunakan pengambilan sampel simple random
adalah posisi perkembangan bayi usia 3- sampling. Sampel yang dipilih adalah
12 bulan pada tingkatan kontrol motorik sample yang telah memenuhi kriteria
subkortikal pada central nervous system, inklusi dan ekslusi. Kriteria inklusi
di mana pada tingkat ini terjadi proses sampel pada penelitian in adalah anak
kematangan stabilitas postural.[7] down syndrome berusia 7-15 tahun, anak
Latihan DNS yang digunakan memiliki IMT normal, mampu mengikuti
adalah posisi perkembangan bayi usia 3- instruksi dari peneliti dan orang tua
12 bulan pada tingkatan kontrol motorik secara sukarela mengijinkan anaknya
subkortikal pada central nervous system, menjadi subjek penelitian dengan
dimana pada tingkat ini terjadi proses menandatangani informed consent
kematangan stabilitas postural.[8] Pada Alat-alat yang digunakan untuk
penelitian terdahulu, pemberian latiha pengambilan data dalam penelitian ini
adalah timbangan dengan merk ozon dan ukuran besar, stopwatch,Lembar
saturmeter untuk memperoleh data pemeriksaan sample, kamera untuk
Indeks Massa Tubuh (IMT), Efamatch mendokumentasikan hasil penelitian, dan

21
Saraswati & Ulfa Bali Health Journal
4(1) Mei 2020

perangkat lunak komputer untuk


menyimpan dan mengolah data.
Tahapan yang dilakukan dalam Uji Beda Keseimbangan Dinamis
menganalisa data yaitu Statistik Skor rerata peningkatan
Deskriptif Statistik deskriptif untuk keseimbangan dinamis antara sebelum
menganalisis umur, jenis kelamin, Uji perlakuan 19,3±3,49 dan sesudah
normalitas dengan Saphiro Wilk test, Uji perlakuan 32,9±2,90 dan nilai p pada
Homogenitas dengan Levene’s test, dan kedua kelompok adalah 0,001 (p<0,05).
Uji Hipotesis menggunakan Paired t-test.
Kedua uji ini adalah test parametric Tabel 2. Hasil Uji Beda Keseimbangan Dinamis
Kelompok Rerata Rerata Nilai p
karena data berdistribusi normal.
Data Sebelum Sesudah
Pelatihan Pelatihan
HASIL Rerata±SB Nilai P Rerata±SB
DNS 19,3±3,49 0,636 32,9±2,90
Deskripsi Karakteristik Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah anak
down syndrome yang terbagi menjadi dua PEMBAHASAN
kelompok yang terdiri dari 12 anak pada
masing-masing kelompok. Deskripsi Penelitian dilakukan pada anak
data berupa karakteristik subjek down syndrome yang memiliki umur 7-
penelitian yaitu jenis kelamin, umur dan 15 tahun, karena usia tersebut pada anak-
nilai IMT. anak down syndrome angka kejadian
terjadinya defisit respon postural
Tabel 1. Karakteristik Subjek Penelitian mengakibatkan kontrol keseimbangan
Karakteristik Kategori Frekuensi Presentase yang lambat paling banyak terjadi pada
(%)
Laki-Laki 3 25% usia 7-15 tahun. Masalah keseimbangan
Jenis ini terjadi bukan karena hipotonia tetapi
Perempuan 9 75%
Kelamin
Total 12 100% dari gangguan dalam mekanisme postural
7-10 8 67%
Umur (Th) 11-15 4 33%
tingkat yang lebih tinggi. Pada penelitian
Total 12 100% lain yang dilakukan pada anak down
IMT (Kg/M2)
Normal 12 100% syndrome menyatakan bahwa
Total 12 100% kemampuan motorik berada pada
kategori sedang, dengan kemampuan
Pada Tabel 1 diatas menunjukkan yang diteliti meliputi kelincahan,
bahwa pada Kelompok 1 memiliki koordinasi mata dan tangan,
jumlah laki-laki 3 anak (25%) dan keseimbangan dan kecepatan.[10]
perempuan 9 anak (75%). Distribusi Pemberian latihan dengan pendekatan
umur menunjukkan jumlah sampel yang DNS dapat meningkatkan keseimbangan
memiliki rentang usia 7-10 tahun dinamis pada anak-anak. Latihan ini
berjumlah 8 anak (67%) dan rentang usia bertujuan untuk mengajarkan anak-anak
11-15 tahun terdiri dari 4 anak (33%). dalam mengintegrasikan pola pernapasan
Populasi penelitian ini adalah anak down dan stabilitas yang optimal pada aktivitas
syndrome di Yayasan Pradnyagama sehari-hari dan kegiatan olahraga.
Denpasar yang berusia 7-15 tahun. Stabilitas yang optimal memungkinkan
Penelitian dilakukan di ruang kelas terapi antisipasi penyesuain postural untuk
pada bulan Januari 2018 sampai bulan mempertahankan center of gravity (COG
Februari 2018. Hasil penelitian ) tetap berada pada base of support
didapatkan 12 responden yang memenuhi (BOS) selama melakukan tugas dinamis.
persyaratan dan bersedia sebagai subjek Program pelatihan stabilitas inti
penelitian. mengarahkan untuk sikuensis aktivitas

22
Peningkatan Keseimbangan Dinamis Bali Health Journal
4(1) Mei 2020

antisipasi penyesuaian postural dan mengaktifkan pola gerak optimal yang


mengurangi gangguan awal dari COG. dibutuhkan untuk koaktivasi stabilisator.
Kontraksi dari core stability muscle Latihan DNS mengacu pada
sebelum permulaan gerakan adalah reaksi kemampuan untuk melibatkan pola gerak
postural awal dari sistem neuromuskuler. yang ideal atau mendekati ideal dari
Gerakan yang disengaja pada nervous system yang berdasarkan pada
ektremitas atas didahului oleh terjadinya kode genetik. Tujuan untuk mencapai
gerakan postural di ekstremitas bawah koordinasi otot yang optimal dengan
(pelvic, hip dan trunk) yang berkontribusi menempatkan anak pada beberapa posisi
untuk keseluruhan pengaturan dinamis perkembangan dengan menyediakan
dari keseimbangan dan menghambat dukungan pada sendi dan segmen dalam
terjadinya gangguan postural.[9] Aktivasi posisi terpusat. Dengan demikian dapat
yang proporsional pada otot-otot meningkatkan fungsi stabilitas dan
stabilisator sendi selama melakukan respirasi dengan mengajarkan bagaimana
gerakan sangatlah penting karena aktivasi cara mengintegrasikan pola pernapasan
yang tidak proporsional dapat dan stabilitas yang optimal dalam
mengakibatkan gangguan dalam tubuh meningkatkan keseimbangan pada
yang bisa mempengaruhi postur dan aktivitas sehari-hari.
gerakan yang dihasilkan oleh
.[7]
ektremitas Jika hal ini terjadi secara SIMPULAN
terus menerus, dapat mengakibatkan
gerakan motorik menjadi tidak optimal Problematika fisik yang dibawa
dan menetap pada susunan saraf pusat anak down syndrome secara konginetal
sehingga respon motorik yang dihasilkan mengakibatkan anak down syndrome
untuk mempertahankan keseimbangan mengalami beberapa keterlambatan
dinamis menjadi terganggu. Pada tumbuh kembang salah satunya adalah
penelitian Ahmadi et al.[9] bahwa keseimbangan dinamis tubuh. Gangguan
pemberian latihan stabilitas postural keseimbangan dinamis harus ditangani
dengan core stability exercise selama 6 sedini mungkin karena keseimbangan
minggu pada pelajar yang mengalami dinamis sangat diperlukan dalam
retardasi mental telah terbukti dapat melakukan berbagai aktifitas fungsional
meningkatkan keseimbangan dinamis sehari-hari. Salah satu pendekatan
sebesar 11,88%. intervensi fisioterapi yang dapat
Efek latihan DNS untuk diterapkan adalah dynamic
mengaktifkan Integrated Spinal neuromuscular stabilization (DNS).
Stabilizing System (ISSS) dan Latihan ini bertujuan untuk mengajarkan
mengembalikan regulasi Intra Abdominal anak-anak dalam mengintegrasikan pola
Pressure (IAP) yang ideal untuk pernapasan dan stabilitas yang optimal
mengoptimalkan efisiensi gerakan dan pada aktivitas sehari-hari dan kegiatan
untuk mencegah overloading sendi. olahraga. Stabilitas yang optimal
Selain itu teraktivasinya otot core yang memungkinkan antisipasi penyesuain
berfungsi sebagai otot stabilisator akan postural untuk mempertahankan COG
membuat global muscle menjadi rileks, tetap berada pada BOS selama
dengan demikian didapatkan pula melakukan tugas dinamis. Dengan
stabilitas dan posisi yang baik dalam penelitian yang dilakukan sebanyak 3 kali
keadaan netral). Target utama dari seminggu selama 6 minggu ini
metode DNS ini adalah otak yang mana didapatkan hasil yang dapat
harus diberikan stimulasi yang tepat dan membuktikan bahwa latihan DNS dapat
dikondisikan agar dapat secara otomatis meningkatkan keseimbangan dinamis
pada anak down syndrome. SARAN

23
Saraswati & Ulfa Bali Health Journal
4(1) Mei 2020

5. Ulrich, A.D., Ulrich, B.D., Angulo,


Dynamic neuromuscular K. M.R., Yun, J. 2001. Treadmill
stabilization (DNS) dapat dijadikan Training of
alternative latihan pada anak-anak down Infants With Down Syndrome:
syndrome karena mudah dilakukan Evidence-Based Developmental
dengan peralatan yang minim. Tidak Outcomes. Journal American
hanya pada anak down syndrome, latihan Academy of Pediatrics.
DNS juga dapat diterapkan pada 6. Cronin, G.W., Rine, R.M. 2010.
masyarakat umum. Jenis-jenis Pediatric Vestibular Disorders
getakannya dapat disesuikan dengan Recognition, Evaluation and
kondisi masing-masing. Selain Treatment. Vestibular Disorders
pemeriksaan yang telah dilakukan, Association. Available from:
sebaiknya peneliti yang akan datang juga www.vestibular.org
melakukan pemeriksaan yang spesifik 7. Frank, C., Kobesova, A. and Kolar,
pada kondisi kualitas stabilitas sampel P. 2013. Dynamic Neuromuscular
penelitian dan menghindari bias pada Stabilization & Sports
penelitian. Rehabilization. The International
Journal of Sports Physical Therapy,
8.
DAFTAR RUJUKAN 8. Huston, M. and Ward, A. 2015.
Oxford Textbook of Musculoskeletal
1. Masgutova, S., Sadowska, L., Medicine. Second Edition. United
Kowalewska, J., Masgutov, D., State: Oxford University Press.
Akhmatova, N., Filipowski, H. 2015. 9. Ahmadi, R., Hasan, D., dan Hosin,
Use of a Neurosensorimotor Reflex B.A. 2012. The effect of 6 weeks
Integration Program to Improve core stabilization training program
Reflex Patterns of Children with on the balance in mentally retarded
Down Syndrome. Journal of students. International Journal of
Neurology and Neuroscience. 6 (4) : Sport Studies. 2 (10), 496-501.
59 10. Christianthi, P.R.M. 2017. Latihan
2. Wang, S., Qiao, F., Feng, L. 2008. Berjalan Di Atas Papan Titian
Polymorphisms in genes involved in Meningkatkan Keseimbangan
folate metabolism as maternal risk Berdiri Pada Anak Down Syndrome
factors for Down syndrome in China. Di Yayasan Mentari Fajar Jimbaran
Journal China: Zhejiang University Badung. Universitas Dhyana Pura
Science. 11. Kisner, C., Colby, L. A. 2011.
3. Sherman S.L., Allen E.G., Bean Therapeutic Exercise 6th
L.H., Freeman S.B., 2007. Foundations and Techniques. Ohio :
Epidemiology of Down Syndrome. School of Allied Medical Professions
Mental retardation and Ohio State University.
developmental disabilities research 12. Faigenbum, A.D., Bagley, J., Boise,
reviews. 13 (3). S., Farrel, A., Bates, N. and Myer,
4. Miftah. 2013. Hasil Observasi G.D.
Kondisi dan Perkembangan Anak 2015. Dynamic Balance in Children:
Down Syndrome. Templete Awesome Performance Comparison Between
Inc. Available from: Two Testing Devices. Athletic
URL:http://mismif28.blogspot.com/ Training & Sport Health Care, 7 (4).
2013/02/hasil-observasikondisi-
dan.html

24

Anda mungkin juga menyukai