Anda di halaman 1dari 6

GLOBAL DEVELOPMNTAL DELAY

DOSEN:

Mata Kuliah:
pediatri
Disusun oleh:
Yupita
wanhaqiqi
Syifa Ihsani Azla
Tribina Marsella br Tarigan

PROGRAM STUDI D3/S1 FISIOTERAPI


MAHASISWA STIKES SITI HAJAR
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SITI HAJAR
TAHUN AJARAN 2022/2023
Bab 1
1.definisi
Tumbuh kembang merupakan proses yang berkesinambungan yang terjadi sejak konsepsi
dan terus berlangsung sampai dewasa. Dalam proses mencapai dewasa inilah anak harus
melalui berbagai tahap tumbuh kembang. Tercapainya tumbuh kembang optimal tergantung
pada potensi biologik. Tingkat tercapainya potensi biologik seseorang merupakan hasil
interaksi antara faktor genetik dan lingkungan biologis, fisik dan psikososial. Proses yang
unik dan hasil akhir yang berbeda - beda memberikan ciri tersendiri pada setiap anak.
Kelainan neurologis pada anak-anak menjadi perhatian utama untuk orang tua, petugas
kesehatan dan pemerintah di seluruh dunia. Hal ini disebabkan sifat dan kecenderungan
kronis mereka menyebabkan cacat dan kehilangan potensi bagi anak
Keterlambatan perkembangan (Delay Development) adalah ketertinggalan secara
signifikan pada fisik, meliputi aktifitas duduk, merangkak, jongkok, berdiri, dan berjalan.
Seorang pasien dengan kondisi Delay Development akan tertunda dalam perkembangan
tumbuh kembang dan perkembangan kemampuannya
Definisi Global Developmental Delay lainnya ialah kegagalan untuk mencapai
perkembangan dalam rentang usia yang diharapkan. Secara khusus, ini mengacu pada
keterlambatan perkembangan yang nyata dalam dua atau lebih domain perkembangan pada
anak- anak berusia 5 tahun atau lebih muda. Domain perkembangan ini mencakup
ketrampilan motorik kasar serta halus, bahasa dan bicara, kognitif, sosial- pribadi, dan
aktivitas sehari-hari kesimpulan bahwa Global Developmental Delay adalah keterlambatan
perkembangan yang terjadi pada anak usia di bawah 5 tahun
Berbagai faktor yang sangat menentukan prognosis atau hasil akhir dari anak-anak yang
mengalami keterlambatan perkembangan. Jika terdeteksi terlambat,peluang untuk intervensi
awal hilang,yang dapat berakibat buruk di kemudian hari seperti kesulitan belajar,masalah
perilaku dan gangguan fungsi. Identifikasi awal yang efektif dan intervensi dini yang tepat
waktu dapat secara positif mengubah prognosis buruk yang telah dijelaskan.Pada anak
dengan Delay Development dibagi menjadi beberapa tahapan keterlambatan perkembangan
diantaranya adalah tahap perkembangan fisik, perkembangan motorik kasar dan halus,
perkembangan kognitif, perkembangan personal sosial dan perkembangan bicara dan
bahasaPada penderita Delayed Development yakni terdapat hypotonus. Hypotonus adalah
penurunan massa otot dan biasanya terjadi suatu peningkatan mobilitas sendi. Tonus otot
menurun disebabkan karena oleh menurunnya impuls dari otak ke otot melalui saraf perifer.
Akibatnya mengalami kesulitan dalam beraktifitas dan melakukan kemampuan fungsional
3.Etiologi
Delay Development memiliki kemungkinan penyebab yang beraneka ragam.
Keterlambatan perkembangan dapat terjadi pada otak anak saat otak terbentuk pada masa
gestasi. Penyebab yang mungkin antara lain: lahir premature, kelainan genetik dan herediter,
infeksi, tetapi seringkali penyebab Delay development tidak dapat ditentukan. Secara umum,
perjalanan penyakit Delay Development tidak memburuk seiring dengan waktu pertumbuhan
anak
4.Patofisiologi
Keterlambatan perkembangan motorik anak diartikan sebagai keterlambatan
perkembangandari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh dan perkembangan
tersebut erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik anak. Perkembangan
pengendalian gerak tubuh meliputi kegiatan yang terkoordinasi atara susunan saraf, otot, otak
dan spinal cord. Keterlambatan perkembangan gerakan motorik anak dapat di bagi menjadi
dua yaitu : motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar adalah aspek yang berhubungan
dengan pergerakan dan sikap tubuh dan biasanya memerlukan tenaga, karena dilakukan oleh
otot-otot tubuh yang besar. Contohnya menegakkan kepala, tengkurap, merangkak, berjalan,
berlari dan sebagainya
beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya Delay Development antara lain
a) Faktor internal
1) Faktor keturunan : : keterlambatan tumbuh kembang dapat merupakan faktir
keturunan. Pada keluarga tersebut perkembangan motorik rata-rata lambat
2) Faktor kondisi pasien : posisi anak dalam keluarga dapat mempengaruhi faktor
kondisi anak. Hal ini dapat dilihat pada anak pertama tunggal dalam aspek perkembangan
secara umum kemampuan intelektual lebih menonjol dan cepat berkembang karena sering
berinteraksi. Akan tetapi dalam perkembangan motoriknya terkadang terhambatan karena
tidak ada stimulasi yang biasanya dilakukan saudara kandungnya.
b) Faktor eksternal
1) Pengetahuan ibu : pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang penting
untuk tumbuh kembang anak. Karena dengan pendidikan yang baik, orang tua dapat
menerima segala informasi dari luar. Terutama tentang cara pengasuhan anak yang baik
bagaimana, menjaga kesehatan anak, dan mendidiknya.
2) Kelahiran : anak lahir secara premature dikatakan memiliki kesiapan yang buruk
dalam tumbuh kembangnya, di bandingkan dengan anak normal.
3) Gizi : makanan memegang penting dalam tumbuh kembang anak. Kebutuhan anak
berbeda dari orang dewasa, karena makanan bagi anak adalah kebutuhan untuk aktivitas
sehari-hari juga untuk pertumbuhan.
4) Toksin atau zat kimia : Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap
zat - zat teratogen. Misalnya obat-obatan seperti thalidomide, phenitoin, methadion, obat-
obat anti kanker, dan lain sebagainya dapat menyebabkan kelainan bawaan. Demikian pula
dengan ibu hamil yang perokok berat/peminum alkohol kronis sering melahirkan bayi berat
badan lahir rendah, lahir mati, cacat, atau retardasi mental. Beberapa obat-obatan seperti
aminopterin, thalidomid dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti palatoskisis.
5) Status sosial ekonomi : Faktor-faktor sosial dan ekonomi seperti lingkungan sosial,
tingkat pendapatan, pekerjaan, dan ketahanan pangan dalam keluarga merupakan faktor yang
berpengaruh besar pada penentuan derajat kesehatan seseorang.Dalam masalah gizi buruk
misalnya, masyarakat dengan tingkat ekonomi dan berpendapatan rendah biasanya lebih
rentan menderita gizi buruk.Hal tersebut bisa terjadi karena orang dengan tingkat ekonomi
rendah sulit untuk mendapatkan makanan dengan nilai gizi yang bisa dibilang layak.
6) Stimulasi : Stimulasi merupakan hal yang penting dalam tumbuh kembang anak.
Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang
dibandingkan dengan anak yang kurang/tidak mendapat stimulasi.
7) Psikologis : Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang tidak
dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan, akan mengalami
hambatan di dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
Ada begitu banyak juga penyebab anak terdiagnosis GDD. Penyebab ini juga dapat
mempengaruhi GDD yaitu dapat dibagi menjadi 4, yaitu :
a) Prenatal
Beberapa penyebab GDD yang terjadi pada saat kehamilan adalah genetik, kurangnya
nutrisi saat masa kehamilan, infeksi (misalnya rubella,
toksoplasma,cytomegalovirus),sindrom alkohol serta penyalahgunaan zat yang dikonsumsi
ibu ketika hamil
b. Perinatal
Adanya riwayat kelahiran dengan berat badan sangat rendah, bayi lahir dengan
prematurium yang ekstrim, infeksi (contohnya ensefalitis virus herpes simpleks atau radang
tococcus meningitis) serta terkena racun (contohnya timbal) dapat menyebabkan seorang
anak menderita GDD
c. Postnatal
Infeksi yang terjadi setelah bayi lahir seperti meningitis,ensefalitis,kemudian terjadinya
kerusakan pada susunan saraf pusat, psikososial (deviprasi, kemiskinan), serta malnutrisi juga
turut andil menjadi penyebab terjadinya GDD
d. Penyebab tidak diketahui
Penyebab yang tidak diketahui atau diklasifikasi ini terjadi jika pada seluruh komponen
yang telah disebutkan tadi tidak terjadi pada anak Keterlambatan perkembangan motorik
anak diartikan sebagai keterlambatan perkembangan dari unsur kematangan dan
pengendalian gerak tubuh dan perkembangan tersebut erat kaitannya dengan perkembangan
pusat motorik anak.

5.Gambaran klinis/masalah
Pada anak dengan global developmental delay, yang terhambat adalah inisiasi,
perencanaan, eksekusi, serta koordinasi gerak. Kemudian manifestasi klinis yang sering
tampak adalah hipotonia otot yang disertai dengan joint laxity (sendi bergerak melebihi ruang
geraknya yang normal) Anak- anak dengan global developmental delay memiliki ciri-ciri
kemampuan motorik yang sama dengan anak yang mengalami gejala vastibulopathy
(gangguan pada telinga bagian dalam dimana sensori vestibular berada) ciri-cirinya seperti
sering jatuh, tonus otot rendah serta kesulitan membaca Terganggunya fungsi vestibular akan
berakibat pada terlambatnya perkembangan motorik kasar anak. Dan keterlambatan motorik
kasar bisa berakibat pada terlambatnya kemampuan berbicara dan bahasa.

Daftar pustaka
1) Soetjiningsih. 2013. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC
2) Mbonda, E. 2013,
3) Mahendra & Susanti. 2014. Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Development
Delay (DD) dengan Metode Play Exercise.
4) Wong dalam Apriyani. 2013. Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Delay
Development Di Yayasan Pendidikan Anak Cacat Surakarta,
http.www.eprints.ums.ac.id/26873/12/Naskah_Publikasi.pdf
5) . Paulsen & Waschke, 2013. Sobotta.
6) Gunarsa dalam Apriyani. 2013. Penatalaksanaan Fisioterapi Pada kondisi Delay
Development Di Yayasan Pendidikan Anak Cacat Surakarta,
https://www.eprints.ums.ac.id/26873/12/Naskah_Publikasi.pdf.
7) file:///C:/Users/HP/Downloads/delay%202.pdf

8) file:///C:/Users/HP/Downloads/dlay%201.htm

Anda mungkin juga menyukai