NURFADILLAH AS’AD
C105212001
PROGRAM SPESIALIS
FAKULTAS KEDOKTERAN
ILMU KESEHATAN ANAK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perkembangan
1. Definisi Perkembangan
proses perubahan progresif yang bersifat kualitatif fungsional dan terjadi pada
yang lebih kompleks dalam pola teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari
sel tubuh, jaringan, organ, dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa
Periode penting dalam perkembangan anak adalah pada saat anak berusia
di bawah lima tahun. Masa tersebut merupakan pertumbuhan dasar yang akan
karena tumbuh kembang fisik, mental, dan psikososial berlangsung sangat cepat
Perkembangan khusus pada anak usia 0-5 tahun memiliki ciri- ciri yaitu
[5]:
3. Prinsip-prinsip Perkembangan
Proses perkembangan yang terjadi khususnya pada anak usia 0-5 tahun
sendirinya, sesuai dengan pontensi yang ada dalam diri mereka. Belajar adalah
Pola perkembangan pada setiap anak terdapat persamaan. Oleh karena itu,
a. Faktor Internal
yang berbeda dengan anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Indonesia. Hal
2) Keluarga
Anak yang dilahirkan dari keluarga yang memiliki postur tinggi, pendek,
3) Usia
Perkembangan anak paling optimal ada pada masa awal kehidupan anak,
5) Genetik
Genetik merupakan potensi bawaan anak yang akan menjadi ciri khasnya.
6) Kelainan kromosom
b. Faktor Eksternal
1) Faktor prenatal
a) Gizi
b) Mekanis
c) Toksin/zat kimia
Beberapa obat-obatan seperti Aminopterin atau Thalidomid dapat
d) Endokrin
adrenal.
e) Radiasi
kelainan kongenital mata serta kelainan jantung. Hal tersebut tentu dapat
f) Infeksi
g) Kelainan imunologi
janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah merah
i) Psikologi ibu
2) Faktor persalinan
3) Faktor pascapersalinan
a) Gizi
yang optimal.
Lingkungan yang sering disebut milieu adalah tempat anak hidup yang
d) Psikologis
perkembangannya.
e) Endokrin
f) Sosioekonomi
g) Lingkungan pengasuhan
h) Stimulasi
sosialisasi anak, serta keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap
kegiatan anak.
B. Stimulasi Perkembangan
dasar anak usia 0-6 tahun agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal
tumbuh kembang atau bahkan gangguan secara menetap. Stimulasi pada anak
dapat dilakukan oleh orang tua, pengasuh, keluarga atau orang-orang yang berada
di sekitar anak. Stimulasi yang diberikan dapat berupa verbal, auditori, visual,
taktil, dan lain-lain. Kasih sayang yang diberikan oleh orang tua menjadi hal
memberikan dampak optimal apabila diberikan pada masa peka dan disesuaikan
dalam segala aspek tumbuh kembang [7]. Usia 0-5 tahun merupakan saat yang
baik bagi anak untuk menerika stimulasi. Ibu maupun pengasuh anak perlu
aspek yaitu kemampuan motorik kasar, motorik halus, bahasa dan psikososial.
e. Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai dengan usia anak
f. Gunakan alat bantu atau permainan yang aman dan sederhana yang ada di
sekitar anak
a. Motorik Kasar
b. Motorik Halus
c. Bahasa
d. Personal sosial
C. Status gizi
1. Pengertian gizi
2. Manfaat Gizi
3. Penilaian Gizi
a. Secara langsung
Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi 4 penilaian yaitu :
1) Antropometri
tingkat umur dan tingkat gizi. Beberapa indeks antrometri yang sering
digunakan yaitu :
2) Klinis
Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai
yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini
dapat dilihat pada jaringan kulit, mata, rambut, dan mukosa oral atau
dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu digunakan
pemeriksaan fisik yaitu tanda (sign) dan gejala (symptom) atau riwayat
penyakit.
3) Biokimia
Jaringan tubuh yang digunakan antara lain: darah, urine, tinja, hati dan
akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala
klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kimia faal lebih banyak
4) Biofisik
Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi
tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang
2) Status vital
umur, angka kematian dan kesakitan akibat penyebab tertentu dan data
3) Faktor Ekologi
Kerangka Konsep
Stimulasi:
Motorik kasar
Status gizi Motorik halus
pada anak Bahasa
Personal sosial
Perkembangan
anak
Variabel Independen
Variabel Antara
Variabel Dependen
Hipotesis
A. Rancangan penelitian
Penelitian ini menggunakan cross-sectional adalah jenis penelitian yang
menggunakan waktu pengukuran/observasi data variabel independen dan
dependen hanya satu kali pada satu saat. Antara variabel independen (status gizi
pada anak usia 1-3 tahun) dengan variabel dependen melalui pengujian hipotesis
yang telah dirumuskan untuk mengetahui kejadian berdasarkan data yang telah
dikumpulkan
B. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Wahidin sudirohusido
Makassar
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.
Populasi dalam penelitian ini berjumlah 385.
Sampel adalah bagian dari populasi yang dapat dipergunakan sebagai
subjek penelitian melalui sampling . Teknik sampling yang digunakan adalah
Purposive Sampling suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel
diantara populasi sesuai yang ditentukan oleh peneliti. Responden yang dipilih
memiliki kriteria sebagai berikut:
Kriteria inklusi dan kriteria eksklusi
1. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Anak usia 1-3 tahun yang ada di Rumah Sakit Wahidin sudirohusido
Makassar
b) Bersedia menjadi subjek penelitian
2. Kriteria ekslusi
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:
a) Anak yang memiliki sakit fisik maupun cacat bawaan
b) Tidak hadir atau pindah tempat tinggal
D. Variabel Penelitian
1. Identifikasi variabel
a) Variabel independen
Variabel bebas pada penelitian ini adalah status gizi pada anak usia 1-3
tahun.
b) Variabel dependen
Variabel terikat pada penelitian ini adalah perkembangan motorik kasar,
motorik halus, personal sosial, dan bahasa pada anak usia 1- 3 tahun
2. Defenisi Operasional Dan Kriteria Objektif
a) Status gizi adalah penilain status gizi yang diukur dari berat badan, tinggi
badan dengan menggunakan alat ukur antropometri WHO 2007.
Kriteria objektif:
Berdasarkan indikator BB/U
- Gizi Buruk : < - 3 SD
- Gizi Kurang : > -3 SD sampai dengan < -2 SD
- Gizi Baik : > -2 SD sampai dengan < 2 SD
- Gizi Lebih : > 2 SD
Berdasarkan indikator TB/U
- Sangat Pendek: Z-score <-3.0
- Pendek : Z-score >3.0 s/d Z-score <-2.0
- Normal : Z-score >-2.0
b) Perkembangan anak usia 1-3 tahun
Perkembangan anak merupakan masa terbaik berkembangannya
kemampuan fungsi tubuh dan dapat diperkirakan lingkungan memiliki
pengaruh paling besar terhadap perkembangan individu. Perkembangan
balita terdiri aspek motorik kasar, motorik halus, personal sosial serta
bahasa yang dinilai berdasarkan Denver II.
E. Proses pengumpulan data dan Instrumen penelitian
1. Proses pengumpulan data
Pengumpulan data adalah suatu pendekatan kepada subjek dan
pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian
(Nursalam, 2014). Penelitian ini menggunakan antropometri dan tes skrining
berupa DDSTII/ Denver II. Peneliti memilih responden kemudian melakukan
informed consent dan dilanjutkan dengan penilaian perkembangan dengan
melakukan skrining berdasarkan usia dan melakukan kunjungan rumah
responden.
2. Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk pengumpulan
data, dimana peneliti mendapat keterangan atau informasi secara lisan dari
seseorang sasaran penelitian (responden) atau bercakap-cakap berhadapan
muka dengan orang tersebut (face to face). Wawancara sebagai pembantu
utama dari metode observasi. Wawancara pada penelitian ini digunakan untuk
menggali informasi yang dibutuhkan peneliti mengenai keadaan anak yang
ditujukan pada orang tua ataupun pengasuh anak
3. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
berupa timbangan berat badan menggunakan seca portabel (timbangan injak)
dan sedangkan tinggi badan menggunakan microtoise, dan penilaian status
gizi menggunakan aplikasi software who anthro. Sedangan perkembangan
menggunkan Denver II yang merupakan data primer. Instrumen tersebut telah
baku diberlakukan untuk mengukur perkembangan anak maka dalam
penelitian ini tidak perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
F. Pengolahan Data dan Analisa Data
1. Rancangan Pengolahan data
a. Editing
Pada penelitian ini setelah data terkumpul dilanjutkan dengan kegiatan
editing yaitu dengan memeriksa setiap lembaran skrining Denver II
mengenai kebenaran data yang sesuai dengan variabel, serta pemeriksaan
terhadap ukuran/dimensi dan dijelaskan data serta pembuktiaanya.
b. Pengkodean (coding)
Proses memberikan kode pada lembaran skrining Denver II untuk
membedakan responden dan ukuran-ukuran yang diperoleh dari unit analisis
sesuai dengan rancangan awal.
c. Tabulasi data
Mengelompokkan data ke dalam suatu tabel menurut sifat-sifat yang
dimiliki sesuai dengan tujuan penelitian pada SPSS Versi 21.
d. Cleaning
Pengecekan kembali data yang sudah diproses apakah ada kesalahan,
ketidaklengkapan, dan kemudian dilakukan koreksi.
2. Analisa data
a. Analisis univariat
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proporsi
masing-masing kategori beresiko dari variabel dependen dan masing-masing
variabel dependen. Di samping itu perlu diperhatikan apakah ada data yang
relative homogeny apabila salah satu kategori dari variable independen
bernilai <15%
b. Analisis bivariat
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui signifikan
hubungan antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen
dengan menggunakan uji statistik yang digunakan adalah uji Spearman pada
tingkat kepercayaan 95% (α=0,05) yaitu untuk menganalisis dua variabel
yang saling berkaitan, antara hubungan status gizi dengan perkembangan
motorik kasar, motorik halus, personal sosial, dan bahasa. Kekuatan
hubungan dua variabel dinilai berdasarkan effect size menggunakan uji
cramers V
Uji analisis pada penelitian ini menggunakan program SPSS dengan taraf
signifikansi atau batas kepercayaan adalah 0,05. Kemudian pengambilan
keputusan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Jika nilai signifikansi atau probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka
hipotesis penelitian diterima.
2) Jika nilai signifikansi atau probabilitas lebih besar dari 0,05 maka
hipotesis penelitian ditolak.
Daftar Pustaka
1. Menu E, Exchange F. 2016. Advancing early childhood development: from
science to scale.
2. Black R, Alderman H, Bhutta Z, Gillespie S, Haddad L, Horton S. 2013.
Executive summary of the Lancet Maternal and Child Nutrition Series. Matern
Child Nutr.
3. Black RE, Allen LH, Bhutta ZA, Caulfield LE, De Onis M, Ezzati M, et al.
2008. Maternal and child undernutrition: global and regional exposures and
health consequences. The lancet.
4. Black RE, Victora CG, Walker SP, Bhutta ZA, Christian P, De Onis M, et al.
2013. Maternal and child undernutrition and overweight in low-income and
middle-income countries. The lancet.
5. Clark, David C.; Cifelli, Christopher J.; Pikosky, Matthew A.
2020. Growth and Development of Preschool Children (12 - 60 Months):
A Review of the Effect of Dairy Intake. Nutrients, 12(11),
3556–. doi:10.3390/nu12113556
6. Ethiopia CS, Macro OR. 2016. Ethiopia demographic and health survey.
Addis Ababa: Central Statistical Agency.
7. Kemenkes. 2018. Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2018.
Jakarta: Kementerian Republik Indonesia.
8. Dinas Kesehatan Kota Makassar. 2019.
http://dinkeskotamakassar.com/index.php/2017-02-09-09-30-56
9. Saputro, H., Fazrin, I., & Yalestyarini, E. A. 2020. The Correlation Between
Stimulation, Nutritional Status and Child Development. Jurnal Ners, Special
Issues, 96-100.
10. Jimoh, Adenike Oluwayemisi; Anyiam, Jane Oowo; Yakubu, Alhassan Mela
2017. Relationship between child development and nutritional status of under-
five Nigerian children. South African Journal of Clinical Nutrition, (), 1–5.