Oleh:
IKE EVILIA NOVIANTARI
150070300011031
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
MEMBUAT KERAJINAN TOPLES HIAS DARI KAIN FLANEL
UNTUK PASIEN RETARDASI MENTAL
DI DESA BANTUR KECAMATAN BANTUR
Diajukan Untuk Memenuhi Kompetensi Praktek Profesi Departemen CMHN
Oleh :
IKE EVILIA NOVIANTARI
150070300011031
Telah diperiksa kelengkapannya pada :
Hari
Tanggal
Perseptor Klinik
Perseptor Akademik
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk holistic dipengaruhi oleh lingkungan dari
dalam dan lingkungan dari luar dirinya baik itu lingkungan keluarga,
kelompok dan komunitas. Dalam berhubungan dengan lingkungan, manusia
harus mengembangkan strategi koping yang efektif agar dapat beradaptasi.
Hubungan interpersonal yang dikembangkan dapat menghasilkan perubahan
individu
diantaranya
perubahan
nilai
budaya,
perubahan
system
Tujuan
Tujuan umum TAK membuat kerajinan toples hias dengan bahan kain flanel
yaitu peserta dapat meningkatkan kemauan dalam melakukan aktivitas dan
merangsang kembali kemampuan motorik halus. Tujuan khususnya adalah :
1. Peserta mampu memperkenalkan diri
2. Peserta mampu membuat toples hias dengan bahan kain flanel
3. Peserta mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan
TAK yang telah dilakukan.
1.3
Manfaat
1.3.1 Manfaat Bagi Klien
Sebagai cara untuk meningkatkan kemampuan klien dengan agar
mempunyai kemauan dalam melakukan aktivitas dan merangsang
kembali kemampuan klien.
1.3.2 Manfaat Bagi Terapis
Sebagai upaya untuk memberikan asuhan keperawatan jiwa secara
holistic
Sebagai terapi modalitas yang dapat dipilih untuk mengoptimalkan
strategi
pelaksanaan
dalam
implementasi
rencana
tindakan
keperawatan klien
1.3.3 Manfaat Bagi Institusi Pendidkan
Sebagai informasi untuk pihak akademisi, pengelola dan sebagai bahan
kepustakaan, khususnya bagi mahasiswa ilmu keperawatan sebagai
aplikasi dari pelayanan Mental Health Nurse yang optimal pada klien.
1.3.4 Manfaat Bagi Ponkesdes Bantur
Sebagai masukan dalam implementasi asuhan keperawatan yang
holistic pada pasien sehingga diharapkan keberhasilan terapi yang
optimal.
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. PENGERTIAN
Retardasi mental adalah suatu keadaan dimanan seseorang memiliki
kemampuan mental yang tidak mencukupi (WHO). Retardasi Mental adalah
kelainan fungsi intelektual yang subnormal terjadi pada masa perkembangan
dan berhubungan dengan satu atau lebih gangguan dari
a. Maturasi
b. Proses belajar
c. Penyesuaian diri secara social
2.
ETIOLOGI
Kelainan ini dapat digolongkan menjadi :
a.
Penyebab Organik
1). Faktor prenatal :
Sindrom Fragile X
Abrupsio plasenta
Diabetes maternal
Kelahiran premature
b.
Cedera kepala
Infeksi
Gangguan degeneratif
4.
PATOFISIOLOGI
Retardasi mental merujuk pada keterbatasan nyata fungsi hidup seharihari. Retardasi mental ini termasuk kelemahan atau ketidakmampuan kognitif
yang muncul pada masa kanak-kanak ( sebelum usia 18 tahun ) yang ditandai
dengan fungsi kecerdasan di bawah normal ( IQ 70 sampai 75 atau kurang )
dan disertai keterbatasan-keterbatasan lain pada sedikitnya dua area fungsi
CLINICAL PATHWAY
Retardasi Mental
Ketidakmampuan kognitif
(IQ <70-75)
Gangguan pertumbuhan
dan perkembangan
Gangguan komunikasi
6.
KRITERIA DIAGNOSTIK
-
Fungsi intelektual yang secara signifikan berada dibawah rata-rata . IQ kirakira 70 atau kurang ( untuk bayi penilaian klinis dari fungsi fungsi intelektual
dibawah rata2 ).
sarana-sarana
masyarakat
pengarahan
diri,
ketrampilan
Retardasi
mental
dengan
keperahan
yang
terdapat dugaan kuat adanya retardasi mental tetapi emintelligence orang tsb tidak
dapat diuji dengan test Standar.
7. KOMPLIKASI
Serebral palcy
Gangguan kejang
Gangguan kejiwaan
Gangguan konsentrasi /hiperaktif
Defisit komunikasi
Konstipasi
8.
PENATALAKSANAAN MEDIS
Berikut ini adalah obat-obat yang dapat digunakan :
konsentrasi/gangguan hyperaktif.
o
10. Pencegahan :
Meningkatkan perkembangan otak yang sehat dan penyediaan pengasuhan
perawatan prenatal
12. INTERVENSI
a. Kaji factor penyebab gangguan perkembangan anak
b. Indentifikasi
dan
gunakan
sumber
pendidikan
untuk
memfasilitasi
j.
kelompok ada pada konstribusi dari setiap anggota dan pimpinan dalam
mencapai
tujuannya.
Kelompok
berfungsi
sebagai
tempat
berbagai
pengalaman dan saling membantu satu sama lain, untuk menemukan cara
menyelesaikan masalah. Kelompok merupakan laboratorium tempat untuk
mencoba dan menemukan hubungan interpersonal yang baik, serta
mengembangkan perilaku yang adaptif. Anggota kelompok merasa dimiliki,
diakui, dan dihargai eksistensinya oleh anggota kelompok yang lain.
c. Jenis terapi kelompok
1. Terapi Kelompok
Terapi kelompok adalah metode pengobatan ketika klien ditemui
dalam rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi
persyaratan tertentu. Focus terapi kelompok adalah adalah membuat
sadar diri (self-awareness), peningkatan hubungan interpersonal,
membuat perubahan atau ketiganya.
2. Kelompok terapeutik
Kelompok terapeutik membantu mengatasi stress emosi, penyakit
fisik krisis, tumbuh kembang, atau penyesuaian social, misalnya,
kelompok wanita hamil yang akan menjadi ibu, individu yang
kehilangan dan penyakit terminal. Banyak kelompok terapeutik yang
dikembangkan menjadi self-help-group. Tujuan dari kelompok ini
adalah sebagai berikut :
a) Mencegah masalah kesehatan
b) Mendidik dan mengembangkan potensi anggota kelompok
c) Mengingatkan kualitas kelompok. Antara anggota kelompok
saling membantu dalam menyelesaikan masalah
3. Terapi Aktivitas Kelompok
TAK adalah manual, rekreasi dan teknik kreatif untuk
menfasilitasi seseorang serta meningkatkan respon social dan harga
diri. Aktivitas yang digunakan sebagai terapi didalam kelompok yaitu
membaca puisi, eni, music, menari, dan literature. Terapi aktivitas
kelompok dibagi menjadi empat yaitu terapi aktivitas kelompok
stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori,
terapi aktivitas kelompok stimulasi realita.
Terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif/persepsi melatih
mempersiapkan stimulus yang disediakan atau stimulus yang pernah
sensori
klien.
TAK
orientasi
realita
melatih
klien
DAFTAR PUSTAKA
Betz and Sowden,2002,Buku Saku Keperawatan Pediatri,Penerbit EGC Jakarta
Gordon
et.al,2001,Nursing
Diagnoses
Definition
2002,Philadelpia USA
Nelson,1994,Ilmu Kesehatan Anak Jilid I,EGC Jakarta
&
Classification
2001-
BAB III
PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI
3.1 KARAKTERISTIK KLIEN DAN PROSES SELEKSI
Karakteristik Klien
a. Klien yang tidak memiliki gangguan fisik
b. Klien yang mudah mendengarkan dan mempraktekkannya
c. Klien dengan Retardasi Mental
d. Klien yang mudah diajak berinteraksi
Proses Seleksi
a. Mengobservasi klien dengan retardasi mental
b. Mengumpulkan keluarga klien yang termasuk dari karakteristik masalah
retardasi mental untuk mengikuti TAK
3.2 TUGAS DAN WEWENANG
1. Tugas Leader dan Co-leader
- Memimpin acara : menjelaskan tujuan dan hasil yang diharapkan
- Menjjelaskan peraturan dan membuat kontak dengan klien
- Memberikan motivasi kepada klien
- Mengarahkan acara dalam pencapaian tujuan
- Memberikan reinforcemen positif terhadap klien
2. Tugas fasilitator
- Ikut serta dalam kegiatan kelompok
- Memastikan lingkungan dan situasi aman dan kondusif bagi klien
- Menghindarkan klien dari distraksi selama kegiatan berlangsung
- Memberikan stimulus/motivasi pada klien lain untuk berpartisipasi aktif
- Memberikan reinforcemen terhadap keberhasilan klien lainnya
- Membantu melakukan evaluasi hasil
3. Tugas Klien
- Mengikuti seluruh kegiatan
- Berperan aktif dalam kegiatan
- Mengikuti proses evaluasi
3.3 PERATURAN KEGIATAN
1. Klien diharapkan mengikuti seluruh acara dari awal hingga akhir
2. Klien dilarang meninggalkan ruangan bila acara belum
selesai
dilaksanakan
3. Klien yang tidak mematuhi peraturan akan diberi sanksi: peringatan lisan
3.4 TEKNIK PELAKSANAAN
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI SENSORI
Tema
Sasaran
Hari/ tanggal
Waktu
Tempat
Terapis:
A.
B.
C.
D.
E.
: Ike Evilia N.
: Berna Detha M.
: Dhea Agni A.
Tujuan
Klien dapat membuat Membuat Kerajinan toples hias Dari Kain Flanel
Klien dapat menentukan kesesuaian warna pada toples hias.
Klien dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat klien lain.
Sasaran
1. Kooperatif
2. Tidak terpasang restrain
Nama Klien
Setting
Terapis dan klien duduk bersama dalam satu lingkaran
Ruangan nyaman dan tenang
MAP
K
F
F
K
Keterangan :
L : Leader
O : Observer
F : Fasilitator
K : Klien
F. Alat
Kain Flanel
Lem
Gunting
Bunga kecil
Pita renda
Bolpoin
G. Metode
Dinamika kelompok
Diskusi dan tanya jawab
H. Langkah-Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Membuat kontrak dengan klien tentang TAK
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien.
b. Evaluasi/validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini.
2) Menanyakan masalah yang dirasakan.
3) Menanyakan penerapan TAK yang lalu.
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu membaca cerita dan menentukan
isi cerita.
2) Menjelaskan aturan main berikut:
- Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta
izin kepada terapis.
- Lama kegiatan 45 ment.
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap Kerja
a. Potong kain flanel sesuai keinginan. Hias kain flanel berbentuk pola
yang diinginkan.
b. Gabung kain flanel sisi depan dan sisi belakang dengan benang
c. Lalu isi kain flanel dengan dakron
d. Lem hiasan kain flanel dengan bolpoin.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
1. Menganjurkan klien untuk melatih kemampuan membuat kreasi
gantungan kunci serta mendiskusikannya pada orang lain.
2. Membuat jadwal membuat kreasi gantungan kunci.
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang.
2. Menyepakati waktu dan tempat.
2.
klien lain.
Mengikuti kegiatan sampai selesai.
Nama Klien
Petunjuk:
1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda (+) jika
ditemukan pada klien atau (-) jika tidak ditemukan.
Dokumentasikan kemampuan yang dinilai klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh catatan: klien mengikuti TAK stimulasi Sensori, klien
mampu menghasilkan kreasi jepit rambut dan memberi tanggapan terhadap
pendapat klien lain serta mengikuti sampai selesai, anjurkan klien membuat kreasi
jepit rambut (buat jadwal).
Perseptor Klinik
NIP. 198009142005022001