Anda di halaman 1dari 45

UPAYA PENYEMBUHAN PENDERITA GANGGUAN MENTAL PADA USIA

REMAJA

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Mengikuti Ujian Sekolah Tahun


Pelajaran 2023/2024

Oleh

DESSY MOLIANA NUPU

NO INDUK :

KELAS : XII MIPA 4

SMA NEGERI 6 KUPANG

2024
LEMBAR PENGESAHAN

Guru Pembimbing Wali Kelas

Veronika Dongi, S.Pd Rosmindo Panjaitan S.Pd


NIP: NIP:

2
.KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat karunia dan rahmat-Nya, penulis dapat
menyelesaikan karya ilmiah berjudul “Upaya Penyembuhan Penderita
Gangguan Mental pada Usia Remaja”. Karya ilmiah ini adalah salah
satu syarat mengikuti ujian sekolah.

Adapun tujuan dari penyusunan karya ilmiah ini adalah untuk


mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan tentang materi
yang disajikan.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada


seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam proses pembuatan
karya ilmiah ini. Khususnya kepada ibu Veronika Dongi. yang telah
memberi pengarahan dan dorongan dalam proses penyusunan karya
ilmiah ini.

Semoga dengan adanya karya ilmiah ini, dapat memberikan sedikit


pemahaman tentang Mental Illness atau gangguan kesehatan mental
agar memberi dampak positif serta bermanfaat bagi banyak pihak.

3
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ....................................i

DAFTAR ISI ...................................ii

DAFTAR TABEL ................................ iii

A. Tabel 1.1

B. Tabel 1.2

C. Tabel 1.3

DAFTAR GAMBAR

A. Gambar 1.1

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….....1

A. Latar Belakang Masalah

B. Perumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

BAB II TELAAH KEPUSTAKAAN

A. Defenisi Gangguan Mental

B. Penyebab Gangguan Mental

c. Jenis – Jenis Gangguan Mental

ci. D Gejala – Gejala Gangguan Mental

BAB III METODE PENELITIAN

A………………………………………………………….

4
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN .……………………

A. Proses Penelitian……………………………………………….

B. Hasil Penelitian………………………………………………...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………….…….…………………

A. Simpulan………………………………………………………..

B. Saran……………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………....

LAMPIRAN……………………………………………………………………..

5
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gangguan mental atau penyakit kejiwaan adalah kondisi kesehatan


yang memengaruhi pemikiran, perasaan, perilaku suasana hati atau
kombinasi diantaranya. Yang paling mudah merasakan gangguan mental
emosional adalah remaja

makna gangguan mental disini bukan berarti penyakit orang gila.


Gangguan kesehatan mental juga bisa terjadi pada siapa saja. Namun,
masalah kesehatan mental merupakan beban utama penyakit bagi remaja
ternyata, anak-anak pada usia remaja juga memiliki kemungkinan
mengalami gangguan mental masalah Kesehatan mental yang umum
terjadi pada remaja adalah depresi dan kecemasan.

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan adanya upaya penyembuhan


bagi para penderita gangguan mental. Oleh karena itu, penulis membuat
karya ilmiah dengan judul “Upaya Penyembuhan Penderita Gangguan
Mental pada Usia Remaja”. Mengacu pada hukum tentang kesehatan
jiwa, yaitu UUD No. 3, Tahun 1966 Bab 2 Pasal tentang Pemeliharaan
Kesehatan Jiwa sebagai berikut:

Dalam bidang kesehatan jiwa usaha-usaha Pemerintah meliputi:

1. Memelihara kesehatan jiwa dalam pertumbuhan dan


perkembangan anak-anak.

2. Menggunakan keseimbangan jiwa dengan menyesuaikan


penempatan tenaga selaras dengan bakat dan kemampuannya.

3. Perbaikan tempat kerja dan suasana kerja dalam perusahaan dan


sebagainya sesuai dengan ilmu kesehatan jiwa.

6
4. Mempertinggi taraf kesehatan jiwa seseorang dalam hubungannya
dengan keluarga dan masyarakat.

5. Usaha-usaha lain yang dianggap perlu oleh Menteri Kesehatan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, maka


penulis membahas beberapa pokok pemasalahan perihal upaya
penyembuhan penderita gangguan jiwa pada usia dini dalam pengajuan
usulan penelitian sebagai berikut:

1. Mengapa anak usia remaja juga memiliki kemungkinan


mengalami gangguan jiwa?

2. Bagaimana menghadapi remaja yang mengalami gangguan


jiwa?

3. Bagaimana upaya mengatasi gangguan jiwa pada usia


remaja?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan adanya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan


tentang gangguan jiwa pada usia remaja.

2. Untuk mengetahui upaya mengatasi gangguan jiwa pada


usia remaja.

7
B.Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan akan diperoleh hasil yang


mampu memberikan banyak manfaat bagi pembaca. Adapun manfaatnya
sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber

informasi di bidang yang berkaitan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi keluarga dapat dijadikan sebagai solusi tentang bagaimana

menghadapi penderita dan memecahkan permasalahan akibat

dari gangguan jiwa.

b. Bagi penderita dapat dijadikan sebagai upaya untuk mengatasi

gangguan jiwa yang dialami.

8
BAB II

TELAAH KEPUSTAKAAN

A. Definisi Gangguan Mental

Gangguan mental atau penyakit kejiwaan adalah pola perilaku


yang secara klinis terkait dengan distress (penderitaan) dan menimbulkan
disabilitas pada satu atau lebih fungsi kehidupan manusia. Fungsi jiwa
yang terganggu meliputi fungsi biologis, psikologis, sosial, dan spiritual.

Secara umum, gangguan fungsi jiwa yang dialami seorang individu


dapat terlihat dari penampilan, komunikasi, proses berpikir, interaksi, dan
aktifitasnya sehari-hari. Gangguan jiwa ditandai oleh terganggunya emosi,
proses berpikir, perilaku, dan persepsi (penangkapan panca indera).

Gangguan jiwa menurut Depkes RI (2000) adalah suatu perubahan


pada fungsi jiwa yang menimbulkan penderitaan pada individu dan atau
hambatan dalam melaksanakan peran sosial.

Seseorang bisa dikatakan jiwanya sehat jika ia mampu menikmati


hidup, punya keseimbangan antara aktivitas kehidupannya, mampu
menangani masalah secara sehat, serta berperilaku normal dan wajar,
sesuai dengan tempat atau budaya dimana dia berada. Orang yang
jiwanya sehat juga mampu mengekspresikan emosinya dengan baik dan
mampu beradaptasi dengan lingkungannya.

B. Penyebab Gangguan Jiwa

Gangguan jiwa disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah


faktor organobiologi, seperti faktor genetik, ketidakseimbangan neurokimia
dalam otak. Faktor psikologis, seperti mood yang labil, cemas berlebihan,
dan gangguan persepsi yang ditangkap panca indera kita (halusinasi).
Faktor lingkungan atau sosial, baik di lingkungan rumah maupun sekolah.

9
Faktor Organobiologi terdiri dari :

1. Nerokimia

2. Nerofisiologi

3. Neroanatomi

4. Tingkat kematangan dan perkembangan organik

5. Faktor-faktor prenatal dan perinatal

Faktor Psikologis terdiri dari :

1. Interaksi ibu-anak

2. Interaksi ayah-anak : peranan ayah

3. Sibling rivalry ( persaingan antara saudara)

4. Hubungan dalam keluarga, teman, dan masyarakat.

5. Kehilangan objek yang dicintai

6. Konsep diri : pengertian identitas diri dan peran diri yang tidak
menentu.

7. Tingkat perkembangan emosi

8. Pola adaptasi dan pembelaan sebagai reaksi terhadap bahaya


: mekanisme pertahanan diri yang tidak efektif

9. Adanya trauma pada suatu kejadian

10. Pola asuh patogenik (sumber gangguan penyesuaian diri pada


anak), antara lain:

a) Melindungi anak secara berlebihan karena


memanjakannya.

b) Melindungi anak secara berlebihan karena sikap


berkuasa

10
c) Rejected child (penolakan)

d) Menentukan norma-norma etika dan moral yang


terlalu tinggi

e) Disiplin yang terlalu keras

f) Disiplin yang bertentangan

g) Perselisihan antara ayah dan ibu

h) Perceraian

i) Nilai-nilai yang buruk (tidak bermoral)

j) Perfeksionisme

k) Ayah dan atau ibu mengalami gangguan jiwa (psikotik


atau non-psikotik)

Faktor Lingkungan (Sosial) terdiri dari :

1. Tingkat ekonomi

2. Lingkungan tempat tinggal

3. Masalah kelompok minoritas yang meliputi


prasangka, fasilitas kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan
yang tidak memadai.

4. Pengaruh rasial dan keagamaan

5. Nilai-nilai moral

C. Jenis-jenis Gangguan Jiwa

Jenis-jenis gangguan jiwa yang berpotensi diderita oleh remaja antara


lain, depresi, kecemasan (Anxiety Disorder), gangguan pemusatan
perhatian (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), anak pemberontak
(Oppositional Defiant Disorder), Gangguan mood (Bipolar Disorder)

11
1. Depresi

Depresi adalah gangguan patologis terhadap mood mempunyai


karakteristik berupa bermacam-macam perasaan, sikap dan kepercayaan
bahwa seseorang hidup menyendiri, pesimis, putus asa,
ketidakberdayaan, harga diri rendah, bersalah, harapan yang negatif dan
takut pada bahaya yang akan datang. Depresi juga dapat diartikan
sebagai salah satu bentuk gangguan kejiwaan pada alam perasaan yang
ditandai dengan kemurungan, keleluasaan, ketiadaan gairah hidup,
perasaan tidak berguna, putus asa dan lain sebagainya (Hawari, 1997).
Individu yang menderita suasana perasaan (mood) yang depresi biasanya
akan kehilangan minat dan kegembiraan, dan berkurangnya energi yang
menuju keadaan mudah lelah dan berkurangnya aktifitas (Depkes, 1993).
Depresi dianggap normal terhadap banyak stress kehidupan dan
abnormal hanya jika ia tidak sebanding dengan peristiwa penyebabnya
dan terus berlangsung sampai titik dimana sebagian besar orang mulai
pulih (Atkinson, 2000). Depresi akan lebih mudah disembuhkan jika lebih
cepat ditangani. Penanganan pada penderita depresi mencakup
psikoterapi, obat-obatan, dan pencegahan pada saat gejala-gejala mulai
timbul.

2. Kecemasan (Anxiety Disorder)

Kecemasan adalah suatu keadaan seseorang merasa khawatir dan


takut sebagai bentuk reaksi dari ancaman yang tidak spesifik (Rawlins
1993). Penyebab adanya gangguan ini belum diketahui secara pasti
namun, para peneliti menduga bahwa gangguan ini disebabkan oleh
beberapa faktor, yaitu

a) Adanya aktivitas berlebihan dari bagian otak yang


mengendalikan emosi dan tingkah laku.

b) Senyawa serotonin dan noradrenalin yang tidak


seimbang dalam otak.

12
c) Pernah mengalami trauma, misalnya kekerasan
dalam rumah tangga serta perundungan.

d) Menggunakan obat terlarang dan mengonsumsi


minum minuman beralkohol.

Menurut Sundeen (1995) mengidentifikasi rentang respon


kecemasan ke dalam empat tingkatan yang meliputi, kecemasan ringan,
sedang, berat dan kecemasan panik. Penanganan pada penderita
gangguan kecemasan adalah melalui obat-obatan dan terapi psikologis
seperti CBT (Cognitive Behavioral Therapy).

3. Gangguan Pemusatan Perhatian (Attention Deficit Hyperactivity


Disorder)

ADHD adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas


motorik anak-anak dan remaja hingga menyebabkan aktivitas mereka
yang tidak lazim dan cenderung berlebihan. ADHD diperkirakan
mempengaruhi sekitar 6-7% orang berusia kurang dari atau sama dengan
18 tahun.

Berbagai keluhan dialami penderita ADHD seperti, berperilaku


tampak canggung, sering mengalami kecelakaan, perilaku berubah-ubah,
gerakan konstan atau monoton, lebih ribut dibandingkan anak-anak
lainnya, kurang konsentrasi, tidak bisa diam, mudah marah, nafsu makan
buruk, koordinasi mata dan tangan tidak baik, suka menyakiti diri sendiri,
dan gangguan tidur. Penyebabnya belum diketahui, namun diyakini ada
keterkaitannya dengan interaksi antara faktor genetik dan lingkungan.
Diantaranya adalah :

a) Lingkungan/psikososial

b) Konflik keluarga.

c) Sosial ekonomi keluarga yang tidak memadai.

d) Jumlah keluarga yang terlalu banyak.

13
e) Orang tua terkena kasus kriminal.

f) Orang tua dengan gangguan jiwa (psikopat).

g) Anak yang diasuh di penitipan anak.

h) Riwayat kehamilan dengan eklampsia, perdarahan antepartum,


fetal distress, bayi lahir dengan berat badan lahir rendah, ibu
merokok saat hamil, dan alkohol.

Tiga gejala utama yang tampak pada perilaku seorang anak yaitu
inatensi, hiperaktif, dan impulsif.

Inatensi : Kurangnya kemampuan untuk memusatkan perhatian misalnya


jarang menyelesaikan perintah sampai tuntas, mainan sering tertinggal,
sering membuat kesalahan, mudah beralih perhatian (terutama oleh
rangsang suara).

Hiperaktif : Perilaku yang tidak bisa diam, seperti banyak bicara, tidak
dapat tenang/diam (mempunyai kebutuhan untuk selalu bergerak), sering
membuat gaduh suasana, selalu memegang apa yang dilihat, sulit untuk
duduk diam, lebih gelisah dan impulsif dibandingkan dengan mereka yang
seusia, suka teriak-teriak.

Impulsif : Kesulitan untuk menunda respon (dorongan untuk


mengatakan/melakukan sesuatu yang tidak sabar) seperti sering
mengambil mainan teman dengan paksa, tidak sabaran, reaktif, sering
bertindak tanpa dipikir dahulu.

Gejala-gejala lainnya yaitu sikap menentang, cemas, dan memiliki


masalah sosial. Penanganan penderita gangguan kecemasan adalah
melalui konseling, terapi perilaku, dan obat-obatan.

4. Anak Pemberontak (Oppositional Defiant Disorder)

ODD (Oppositional Defiant Disorder) adalah perilaku anak suka


melawan ditandai dengan anak yang memiliki kecenderungan untuk terus-

14
menerus marah-marah atau berdebat. Merupakan hal wajar jika anak
menunjukkan perilaku melawan di tiap perkembangannya. Tetapi, pada
ODD tampak gejala konsisten seperti:

a.i.a) Gigih

a.i.b) Berlangsung selama sekurang-kurangnya enam bulan

a.i.c) Jelas mengganggu keluarga dan lingkungan rumah


atau sekolah

Berikut ini adalah perilaku yang terkait dengan ODD:

a.i.a) Negatif

a.i.b) Ketidaktaatan

a.i.c) Permusuhan diarahkan kepada figur otoritas

Perilaku ODD menunjukkan gejala-gejala yang konsisten seperti berikut:

a.i.a)Sering marah-marah

a.i.b)Argumentatif pada orang dewasa

a.i.c)Penolakan untuk mematuhi permintaan atau


peraturan

a.i.d)Secara sengaja membuat jengkel orang lain

a.i.e)Menyalahkan orang lain atas kesalahan atau


kenakalan

a.i.f) Bertindak sensitif dan mudah jengkel

a.i.g)Kemarahan dan kebencian

a.i.h)Pendendam

a.i.i) Agresif terhadap teman sebaya

a.i.j) Kesulitan mempertahankan persahabatan

15
a.i.k)Masalah akademik

Pengobatan gangguan pemberontak oposisi dan kemungkinan


melibatkan terapi obat untuk mengobati kondisi kesehatan mental yang
terkait. Orang tua, tidak perlu melakukannya sendiri dalam mencoba untuk
mengelola anak dengan gangguan pemberontak oposisi. Dokter, konselor
dan ahli perkembangan anak dapat membantu mempelajari strategi
khusus untuk mengatasi ODD (medlineplus dan mayoclinic).

5. Gangguan Mood (Bipolar Disorder)

Bipolar disorder atau yang juga dikenal sebagai gangguan bipolar


adalah suatu kondisi mental yang menyebabkan terjadinya perubahan
mood yang ekstrem. Hal ini membuat orang yang memiliki gangguan ini
dapat berubah perasaan secara tiba-tiba dari sangat bahagia (mania)
menjadi sangat sedih (depresi). Sering kali, di antara perubahan
keduanya, pasien tetap mengalami kondisi mood yang normal.Saat pasien
merasa sedih, ia akan merasa tertekan, kehilangan harapan, dan bahkan
dapat kehilangan keinginan untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Tetapi
saat merasa senang, pasien akan merasa sangat bersemangat dan penuh
gairah. Perubahan mood tersebut dapat terjadi beberapa kali dalam
setahun.

Kondisi jiwa ini dapat menyebabkan rusaknya hubungan pribadi,


rendahnya motivasi dan produktivitas di tempat kerja, dan yang lebih
buruk lagi dapat menyebabkan perasaan ingin melakukan bunuh diri. Oleh
karena itu, orang-orang dengan bipolar disorder sangat disarankan untuk
menghubungi bantuan medis saat mengalami perubahan mood yang
signifikan.

Berikut merupakan ciri-ciri orang yang mengalami bipolar:

a) Merasa terlalu bahagia dan bersemangat.

b) Sangat sensitif.

16
c) Mudah tersinggung.

d) Banyak makan.

e) Tidak terasa mengantuk karena merasa sangat berenergi

f) Bersikap gegabah dan melakukan kegiatan-kegiatan yang berisiko.

g) Berbicara dengan sangat cepat dan mengubah topik pembicaraan


dari satu topik ke yang lainnya.

h) Mengalami penurunan kemampuan untuk melakukan penilaian


atau pembuatan suatu keputusan.

i) Anda bisa juga dapat melihat hal-hal aneh dan mendengar suara-
suara misterius.

Sedangkan, Dalam fase depresi ada beberapa tanda dan gejala


gangguan mental ini adalah:

a) Merasa sangat bersedih dan kehilangan harapan pada jangka


waktu yang panjang.

b) Kehilangan ketertarikan dalam melakukan kegiatan sehari-hari.

c) Nafsu makan menurun

d) Merasa ngantuk dan malas.

e) Merasa terlalu sadar diri dan minder.

f) Sulit berkonsentrasi.

g) Memiliki pemikiran untuk bunuh diri.

Ada berbagai faktor yang menyebabkan seseorang menderita


gangguan bipolar, yaitu:

a) Faktor biologis

b) Faktor genetik

17
c) Faktor psikososial

Penanganan bagi penderita gangguan bipolar yaitu dengan melakukan


psikoterapi intensif, mengikuti terapi kognitif perilakuan (CBT), melakukan
terapi keluarga, berkumpul dengan teman-teman dengan rutin atau ikut
terapi kelompok.

D. Gejala-gejala Gangguan Jiwa

1. Menarik diri atau mengasingkan diri (withdrawn). Tidak mau


bergaul atau kontak dengan orang lain, suka melamun (day
dreaming).

2. Tidak ada atau kehilangan kehendak (avalition), tidak ada inisiatif,


tidak ada upaya/usaha, tidak ada spontanitas, monoton, serta tidak
ingin apa-apa dan serba malas dan selalu terlihat sedih.

3. Kontak emosional amat miskin, sukar diajak bicara, pendiam.

4. Sulit dalam berpikir abstrak.

5. Merasa depresi, sedih atau stress tingkat tinggi secara terus-


menerus.

6. Kesulitan untuk melakukan pekerjaan atau tugas sehari-hari


walaupun pekerjaan tersebut telah dijalani selama bertahun-tahun.

7. Cemas pada hal-hal biasa yang bagi orang normal tidak perlu
ditakuti atau dicemaskan.

8. Memiliki emosi atau perasaan yang mudah berubah-ubah.

9. Terjadi perubahan pola makan yang tidak seperti biasanya.

10. Pola tidur terjadi perubahan tidak seperti biasa.

11. Kekacauan alam pikir yaitu yang dapat dilihat dari isi
pembicaraannya, misalnya bicaranya kacau sehingga tidak dapat
diikuti jalan pikirannya.

18
12. Gaduh, gelisah, tidak dapat diam, mondar-mandir, agresif, bicara
dengan semangat dan gembira berlebihan.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian Kualitatif

1. Pengertian

Metode penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang


bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis . Proses dan
makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.
Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus
penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori ini
juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar
penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Terdapat
perbedaan mendasar antara peran landasan teori dalam penelitian
kuantitatif dengan penelitian kualitatif.
Dalam penelitian kualitatif, penelitian berangkat dari teori menuju
data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang
digunakan; sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari
data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir
dengan suatu “teori”.
Penelitian kualitatif jauh lebih subjektif daripada penelitian atau
survei kuantitatif dan menggunakan metode sangat berbeda dari
mengumpulkan informasi, terutama individu, dalam menggunakan
wawancara secara mendalam dan grup fokus. Sifat dari jenis penelitian ini
adalah penelitian dan penjelajahan terbuka berakhir dilakukan dalam
jumlah relatif kelompok kecil yang diwawancarai secara mendalam.

19
2. Ciri-ciri

Ciri-ciri penelitian kualitatif adalah sebagai berikut :


a. Menggunakan lingkungan alamiah untuk sumber data
Sumber data yang digunakan berupa lingkungan alamiah.
Kajian utamanya adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi
pada situasi dan kondisi sosial.
b. Mempunyai sifat deskriptif analitik
Data yang didapatkan disusun di lokasi penelitian. Hasil
analisis data tersebut berupa pemaparan berkenaan dengan
situasi yang sedang diteliti, disajikan dalam bentuk uraian
narasi. Pemaparan data dengan menjawab pertanyaan dari
rumusan masalah yang telah ditetapkan.
c. Menekankan pada proses, bukan hasil
Data dan informasi yang dibutuhkan bersangkut paut pada
pertanyaan untuk mengungkapkan proses, bukan hasil dari
kegiatan.
d. Bersifat induktif
Peneliti mempelajari proses penemuan yang terjadi dengan
mencatat, menganalisis, melaporkan, dan menarik
kesimpulan dari hasil penelitian.
e. Mengutamakan makna
Makna yang diungkapkan berkisar pada persepsi orang
dengan hal yang diteliti.

3. Metode

Berikut ini adalah metode-metode dari penelitian kualitatif

a. Penelitian fenomenologi
Bersifat induktif, pendekatan yang dilakukan bersifat
deskriptif.
Tujuan menjelaskan pengalaman seseorang dalam
kehidupannya, termasuk interaksi dengan orang lain.

20
b. Penelitian teori grounded
Penelitian grounded merupakan teknik penelitian induktif
(Strauss and Sayles, 1967)
c. Penelitian etnograf
Memaparkan kisah kehidupan orang-orang dalam rangka
menjelaskan fenomena budaya tersebut.
d. Penelitian historis
Penelitian yang dimaksudkan untuk merekonstruksi masa
lalu secara objektif, sistematis, dan akurat.
e. Penelitian kasus
Penelitian ini dimaksudkan untuk mempelajari secara
intensif mengenai latar belakang terjadinya suatu proses.
f. Inquiry filosofi
Penelitian ini melibatkan penggunaan mekanisme analisis
inteluktual guna memperjelas makna, membuat nilai-nilai
menjadi nyata, mengidentifikasi etika, serta studi tentang
hakikat pengetahuan.
g. Teori kritik sosial
Dipandu dengan teori kritik sosial, peneliti mendapatkan
pemahaman tentang cara seseorang berkounikasi serta
bagaimana ia mengembangkan makna-makna simbolis dari
masyarakat.

21
BAB IV

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Profil Objek Peneliian


Nama Jenis Kelamin
Nazwa Aulia Perempuan
Kanaya Azzahra Perempuan
Syifa Nurazizah Perempuan
Nasya Zahra Perempuan
Alifa Perempuan
Nizar Rasendriya Laki-laki
Dicky Mohammad Saputra Laki-laki
Saskiani Fatimah Putri Perempuan
Merdiana Perempuan
Septia Sandra Perempuan
Almira Shofia Perempuan
Putri Aira Perempuan
Fina Atalia Putri Perempuan
Fahriza Bani Laki-laki
Rifky Arief Saputra Laki-laki
Nabil Akbar Sofyan Laki-laki
Salsabila Putri Perempuan
Diana Perempuan
Fidella Annisa Perempuan
Kayla Almira Perempuan
Tabel 4.1

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan

22
Dalam penelitian ini, penulis menyajikan tiga pembahasan, yaitu
alasan mengapa anak usia remaja juga memiliki kemungkinan mengalami
gangguan jiwa. Kedua, bagaimana menghadapi remaja yang mengalami
gangguan jiwa. Dan yang terakhir, bagaimana upaya mengatasi gangguan
jiwa pada usia remaja. Dengan demikian, dalam rangka meningkatkan
dan mengembangkan pengetahuan tentang gangguan jiwa pada usia
remaja dan mengetahui upaya mengatasi gangguan jiwa pada usia
remaja.
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa mayoritas orang-
orang berpendapat bahwa gangguan jiwa pada remaja disebabkan oleh
banyaknya masalah dari beberapa faktor, seperti faktor psikologis, faktor
biologis, faktor genetik, dan faktor lingkungan. Masalah-masalah dari
beberapa faktor tersebut menimbulkan tekanan pada jiwa seseorang, dan
berakhir menjadi gangguan jiwa.
Dalam menghadapi remaja yang mengalami gangguan jiwa, perlu
adanya beberapa tindakan, yaitu :
1. Menghargai dan memahami keadaan penderita
2. Memberi perhatian khusus
3. Memberi kasih sayang dan dukungan
4. Mendengarkan cerita dari penderita dan berempati terhadap
penderita
Berikut ini adalah upaya mengatasi gangguan jiwa pada remaja,
yaitu :
1. Bagi penderita
a. Lebih terbuka pada orang-orang sekitar
b. Menerima kekurangan pada diri sendiri
c. Lebih mencintai diri sendiri
d. Berusaha untuk mengubah diri kearah yang lebih baik
e. Self control atau menahan diri untuk tidak melarikan
diri ke hal-hal yang negatif.
f. Perbanyak lakukan kegiatan yang positif.

23
g. Lebih banyak menenangkan diri dengan selalu
berpikir positif.

2. Bagi keluarga
4.a. Ajak penderita untuk berkonsultasi ke psikolog.
4.b. Mengajak penderita untuk bersosialisasi lebih
baik lagi.
4.c. Memberikan ketenangan pada penderita
dengan mengajarkan hal-hal tentang keagamaan

3. Bagi masyarakat
a. Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya
menjaga kesehatan mental.

4. Bagi pemerintah
a. Memberikan edukasi dan penyuluhan tentang
pentingnya menjaga kesehatan mental.

24
KUESIONER MENGIDENTIFIKASI UPAYA PENYEMBUHAN
GANGGUAN JIWA PADA REMAJA

Nama : Kanaya Putri

1. Bagaimana pendapatmu tentang mental illness?


Mental illness disebabkan karena seseorang tidak berani
menunjukkan diri. Ada pengaruh dari faktor lingkungan.
2. Menurutmu, solusi apa yang paling ampuh untuk mengatasi mental
illness?
Lebih percaya diri, jangan terlalu mempedulikan pendapat orang.
3. Atau apakah kamu juga mengalami gejala-gejala dibawah ini?
No Pernyataan SS S K J TP
1 Mengalami stress X
2 Tidak mau bersosialisasi X
3 Sering merasa takut atau X
cemas
4 Merasa sangat marah X

25
5 Sulit berkonsentrasi X
6 Merasa kebingungan X
7 Mengalami perubahan pola X
tidur
8 Mengalami perubahan pola X
makan
9 Mengalami putus asa X
berlebihan
10 Mengalami perubahan X
mood
Tabel 4.2
Keterangan :
SS : Sangat Sering J : Jarang
S : Sering TP : Tidak Pernah
K : Kadang
KUESIONER MENGIDENTIFIKASI UPAYA PENYEMBUHAN
GANGGUAN JIWA PADA REMAJA

Nama : Syifa Nurazizah

1. Bagaimana pendapatmu tentang mental illness?


Gangguan mental disebabkan karena banyak tekanan dan
masalah.
2. Menurutmu, solusi apa yang paling ampuh untuk mengatasi mental
illness?
Lebih banyak berbaur dan merubah diri.
3. Atau apakah kamu juga mengalami gejala-gejala dibawah ini?

No Pernyataan SS S K J TP
1 Mengalami stress X
2 Tidak mau bersosialisasi X
3 Sering merasa takut atau X
cemas
4 Merasa sangat marah X
5 Sulit berkonsentrasi X
6 Merasa kebingungan X
7 Mengalami perubahan pola X
tidur
8 Mengalami perubahan pola X

26
makan
9 Mengalami putus asa X
berlebihan
10 Mengalami perubahan X
mood
Tabel 4.4
Keterangan :
SS : Sangat Sering J : Jarang
S : Sering TP : Tidak Pernah
K : Kadang
KUESIONER MENGIDENTIFIKASI UPAYA PENYEMBUHAN
GANGGUAN JIWA PADA REMAJA

Nama : Nasya Zahra

1. Bagaimana pendapatmu tentang mental illness?


Mental illness merupakan suatu gangguan mental yang membuat
penderitanya tersiksa.
2. Menurutmu, solusi apa yang paling ampuh untuk mengatasi mental
illness?
Sering berikan semangat walaupun sedikit. Karena penderita lebih
membutuhkan dukungan daripada nasehat. Ketika penderita
bercerita, jangan beri respon toxic positivity seperti “Kamu kurang
bersyukur.”, Tapi beri respon empati seperti “Ada kalanya sesuatu
terjadi tidak seperti yang kita harapkan, tapi yakinlah sesudah ini
pasti akan ada hal yang baik.”.
3. Atau apakah kamu juga mengalami gejala-gejala dibawah ini?
No Pernyataan SS S K J TP
1 Mengalami stress X
2 Tidak mau bersosialisasi X
3 Sering merasa takut atau X
cemas
4 Merasa sangat marah X
5 Sulit berkonsentrasi X
6 Merasa kebingungan X

27
7 Mengalami perubahan pola X
tidur
8 Mengalami perubahan pola X
makan
9 Mengalami putus asa X
berlebihan
10 Mengalami perubahan mood X
Tabel 4.5
KUESIONER MENGIDENTIFIKASI UPAYA PENYEMBUHAN
GANGGUAN JIWA PADA REMAJA

Nama : Alifa

1. Bagaimana pendapatmu tentang mental illness?


Mental illness adalah gangguan mental yang membuat seseorang
menjadi kurang percaya diri atau introvert.
2. Menurutmu, solusi apa yang paling ampuh untuk mengatasi mental
illness?
Penderita harus lebih terbuka atau lebih sering mengobrol pada
seseorang atau teman dekat.
3. Atau apakah kamu juga mengalami gejala-gejala dibawah ini?
No Pernyataan SS S K J TP
1 Mengalami stress X
2 Tidak mau bersosialisasi X
3 Sering merasa takut atau X
cemas
4 Merasa sangat marah X
5 Sulit berkonsentrasi X
6 Merasa kebingungan X
7 Mengalami perubahan pola X
tidur
8 Mengalami perubahan pola X
makan
9 Mengalami putus asa X
berlebihan
10 Mengalami perubahan X
mood
Tabel 4.6

28
Keterangan :
SS : Sangat Sering K : Kadang TP : Tidak Pernah
S : Sering J : Jarang
KUESIONER MENGIDENTIFIKASI UPAYA PENYEMBUHAN
GANGGUAN JIWA PADA REMAJA

Nama : Nizar Rasendriya

1. Bagaimana pendapatmu tentang mental illness?


Mental illness disebabkan oleh banyaknya permasalahan, mental
illness bisa disebabkan oleh banyaknya penggunaan obat-obatan
terlarang.
2. Menurutmu, solusi apa yang paling ampuh untuk mengatasi mental
illness?
Jangan melarikan diri pada hal-hal negatif, perbanyaklah lakukan
hal-hal positif.
3. Atau apakah kamu juga mengalami gejala-gejala dibawah ini?
No Pernyataan SS S K J TP
1 Mengalami stress X
2 Tidak mau bersosialisasi X
3 Sering merasa takut atau X
cemas
4 Merasa sangat marah X
5 Sulit berkonsentrasi X
6 Merasa kebingungan X
7 Mengalami perubahan pola X
tidur
8 Mengalami perubahan pola X
makan
9 Mengalami putus asa X
berlebihan
10 Mengalami perubahan X
mood
Tabel 4.7
Keterangan :
SS : Sangat Sering K : Kadang TP : Tidak Pernah
S : Sering J : Jarang

29
KUESIONER MENGIDENTIFIKASI UPAYA PENYEMBUHAN
GANGGUAN JIWA PADA REMAJA

Nama : Dicky Mohammad Saputra

1. Bagaimana pendapatmu tentang mental illness?


Menurut saya, mental illness disebabkan oleh stress, banyaknya
permasalahan, maupun dari keluarga ataupun dari pihak luar.
2. Menurutmu, solusi apa yang paling ampuh untuk mengatasi mental
illness?
Jangan banyak pikiran, luangkan waktu menyenangkan untuk
keluarga dan sahabat, refreshing.
3. Atau apakah kamu juga mengalami gejala-gejala dibawah ini?
No Pernyataan SS S K J TP
1 Mengalami stress X
2 Tidak mau bersosialisasi X
3 Sering merasa takut atau X
cemas
4 Merasa sangat marah X
5 Sulit berkonsentrasi X
6 Merasa kebingungan X
7 Mengalami perubahan pola X
tidur
8 Mengalami perubahan pola X
makan
9 Mengalami putus asa X
berlebihan
10 Mengalami perubahan X
mood
Tabel 4.8
Keterangan :
SS : Sangat Sering K : Kadang TP : Tidak Pernah
S : Sering J : Jarang
KUESIONER MENGIDENTIFIKASI UPAYA PENYEMBUHAN
GANGGUAN JIWA PADA REMAJA

Nama : Saskiani Fatimah Putri

30
1. Bagaimana pendapatmu tentang mental illness?
Mental illness disebabkan karena banyaknya masalah, hingga
membuat jiwa seseorang tertekan.
2. Menurutmu, solusi apa yang paling ampuh untuk mengatasi mental
illness?
Penderita harus banyak menghibur diri.
3. Atau apakah kamu juga mengalami gejala-gejala dibawah ini?
No Pernyataan SS S K J TP
1 Mengalami stress X
2 Tidak mau bersosialisasi X
3 Sering merasa takut atau X
cemas
4 Merasa sangat marah X
5 Sulit berkonsentrasi X
6 Merasa kebingungan X
7 Mengalami perubahan pola X
tidur
8 Mengalami perubahan pola X
makan
9 Mengalami putus asa X
berlebihan
10 Mengalami perubahan X
mood
Tabel 4.9
Keterangan :
SS : Sangat Sering K : Kadang TP : Tidak Pernah
S : Sering J : Jarang
KUESIONER MENGIDENTIFIKASI UPAYA PENYEMBUHAN
GANGGUAN JIWA PADA REMAJA

Nama : Merdiana

1. Bagaimana pendapatmu tentang mental illness?


Mental illness bisa jadi karena banyak masalah dan depresi. Ciri-
ciri banyak melamun.

31
2. Menurutmu, solusi apa yang paling ampuh untuk mengatasi mental
illness?
Bagi penderita, sebaiknya jangan terlalu memikirkan masalah. Bagi
keluarga, sebaiknya lebih memperhatikan.
3. Atau apakah kamu juga mengalami gejala-gejala dibawah ini?
No Pernyataan SS S K J TP
1 Mengalami stress X
2 Tidak mau bersosialisasi X
3 Sering merasa takut atau X
cemas
4 Merasa sangat marah X
5 Sulit berkonsentrasi X
6 Merasa kebingungan X
7 Mengalami perubahan pola X
tidur
8 Mengalami perubahan pola X
makan
9 Mengalami putus asa X
berlebihan
10 Mengalami perubahan X
mood
Tabel 4.10
Keterangan :
SS : Sangat Sering K : Kadang TP : Tidak Pernah
S : Sering J : Jarang
KUESIONER MENGIDENTIFIKASI UPAYA PENYEMBUHAN
GANGGUAN JIWA PADA REMAJA

Nama : Septia Sandra

1. Bagaimana pendapatmu tentang mental illness?


Disebabkan oleh stress, karena banyak tugas.
2. Menurutmu, solusi apa yang paling ampuh untuk mengatasi mental
illness?
Have fun, masalah jangan terlalu dipikirkan.
3. Atau apakah kamu juga mengalami gejala-gejala dibawah ini?
No Pernyataan SS S K J TP
1 Mengalami stress X

32
2 Tidak mau bersosialisasi X
3 Sering merasa takut atau X
cemas
4 Merasa sangat marah X
5 Sulit berkonsentrasi X
6 Merasa kebingungan X
7 Mengalami perubahan pola X
tidur
8 Mengalami perubahan pola X
makan
9 Mengalami putus asa X
berlebihan
10 Mengalami perubahan X
mood
Tabel 4.11
Keterangan :
SS : Sangat Sering K : Kadang TP : Tidak Pernah
S : Sering J : Jarang

KUESIONER MENGIDENTIFIKASI UPAYA PENYEMBUHAN


GANGGUAN JIWA PADA REMAJA

Nama : Almira Shofia

1. Bagaimana pendapatmu tentang mental illness?


Disebabkan karena banyaknya pikiran, masalah keluarga, masalah
ekonomi yang menyebabkan tekanan yang berlanjut ke gangguan
mental.
2. Menurutmu, solusi apa yang paling ampuh untuk mengatasi mental
illness?
Lebih dihibur oleh keluarga agar tidak berlarut-larut dalam masalah,
dan diberi masukan agar bisa menghadapi masalah.
3. Atau apakah kamu juga mengalami gejala-gejala dibawah ini?
No Pernyataan SS S K J TP
1 Mengalami stress X
2 Tidak mau bersosialisasi X
3 Sering merasa takut atau X

33
cemas
4 Merasa sangat marah X
5 Sulit berkonsentrasi X
6 Merasa kebingungan X
7 Mengalami perubahan pola X
tidur
8 Mengalami perubahan pola X
makan
9 Mengalami putus asa X
berlebihan
10 Mengalami perubahan X
mood
Tabel 4.12
Keterangan :
SS : Sangat Sering K : Kadang TP : Tidak Pernah
S : Sering J : Jarang
KUESIONER MENGIDENTIFIKASI UPAYA PENYEMBUHAN
GANGGUAN JIWA PADA REMAJA

Nama : Putri Aira

1. Bagaimana pendapatmu tentang mental illness?


Menurut saya, mental illness adalah gangguan pada mental yang
disebabkan karena banyaknya masalah yang membuat stress.
2. Menurutmu, solusi apa yang paling ampuh untuk mengatasi mental
illness?
Penderita harus lebih diperhatikan oleh keluarga, teman-teman,
dan orang-orang sekitar.
3. Atau apakah kamu juga mengalami gejala-gejala dibawah ini?
No Pernyataan SS S K J TP
1 Mengalami stress X
2 Tidak mau bersosialisasi X
3 Sering merasa takut atau X
cemas
4 Merasa sangat marah X
5 Sulit berkonsentrasi X
6 Merasa kebingungan X
7 Mengalami perubahan pola X
tidur

34
8 Mengalami perubahan pola X
makan
9 Mengalami putus asa X
berlebihan
10 Mengalami perubahan X
mood
Tabel 4.13
Keterangan :
SS : Sangat Sering K : Kadang TP : Tidak Pernah
S : Sering J : Jarang
KUESIONER MENGIDENTIFIKASI UPAYA PENYEMBUHAN
GANGGUAN JIWA PADA REMAJA

Nama : Fina Atalia Putri

1. Bagaimana pendapatmu tentang mental illness?


Mental illness disebabkan oleh banyak faktor, yakni faktor
lingkungan, faktor gen, dan lain sebagainya.
2. Menurutmu, solusi apa yang paling ampuh untuk mengatasi mental
illness?
Perlu adanya pengembangan di bidang edukasi tentang mental
illness, sebab di masyarakat kita pengetahuan tentang mental
illness masih kurang dan kesadaran tentang pentingnya kesehatan
mental masih kurang. Cara tepat untuk menangani mental illness
yaitu memperbanyak kegiatan positif seperti, kegiatan fisik, kontrol
diri, dan sharing dengan orang-orang terdekat.
3. Atau apakah kamu juga mengalami gejala-gejala dibawah ini?
No Pernyataan SS S K J TP
1 Mengalami stress X
2 Tidak mau bersosialisasi X
3 Sering merasa takut atau cemas X

4 Merasa sangat marah X


5 Sulit berkonsentrasi X
6 Merasa kebingungan X

35
7 Mengalami perubahan pola tidur X

8 Mengalami perubahan pola X


makan
9 Mengalami putus asa berlebihan X

10 Mengalami perubahan mood X


Tabel 4.14
KUESIONER MENGIDENTIFIKASI UPAYA PENYEMBUHAN
GANGGUAN JIWA PADA REMAJA

Nama : Fahriza Bani

1. Bagaimana pendapatmu tentang mental illness?


Mental illness adalah sesuatu yang harus ditindaklanjuti, jika tidak,
penderita akan lebih tidak stabil saat beranjak dewasa.
2. Menurutmu, solusi apa yang paling ampuh untuk mengatasi mental
illness?
Ajak ke mall, lebih bersosialisasi, ajarkan apa itu kasih sayang,
ajarkan cara sholat dengan baik dan benar.
3. Atau apakah kamu juga mengalami gejala-gejala dibawah ini?
No Pernyataan SS S K J TP
1 Mengalami stress X
2 Tidak mau bersosialisasi X
3 Sering merasa takut atau X
cemas
4 Merasa sangat marah X
5 Sulit berkonsentrasi X
6 Merasa kebingungan X
7 Mengalami perubahan pola X
tidur
8 Mengalami perubahan pola X
makan
9 Mengalami putus asa X
berlebihan
10 Mengalami perubahan X
mood
Tabel 4.15

36
KUESIONER MENGIDENTIFIKASI UPAYA PENYEMBUHAN
GANGGUAN JIWA PADA REMAJA

Nama : Rifky Arief Saputra

1. Bagaimana pendapatmu tentang mental illness?


Mental illness atau gangguan mental disebabkan oleh banyak
faktor, misalnya faktor biologis, faktor lingkungan, dan faktor
keturunan.
2. Menurutmu, solusi apa yang paling ampuh untuk mengatasi mental
illness?
Penderita harus lebih terbuka pada orang-orang terdekatnya, dan
perbanyak konsultasi terkait gangguan yang diderita.
3. Atau apakah kamu juga mengalami gejala-gejala dibawah ini?
No Pernyataan SS S K J TP
1 Mengalami stress X
2 Tidak mau bersosialisasi X
3 Sering merasa takut atau X
cemas
4 Merasa sangat marah X
5 Sulit berkonsentrasi X
6 Merasa kebingungan X
7 Mengalami perubahan pola X
tidur
8 Mengalami perubahan pola X
makan
9 Mengalami putus asa X
berlebihan
10 Mengalami perubahan X
mood
Tabel 4.16
Keterangan :
SS : Sangat Sering K : Kadang TP : Tidak Pernah
S : Sering J : Jarang

37
KUESIONER MENGIDENTIFIKASI UPAYA PENYEMBUHAN
GANGGUAN JIWA PADA REMAJA

Nama : Nabil Akbar Sofyan

1. Bagaimana pendapatmu tentang mental illness?


Mental illness adalah gangguan mental yang disebabkan oleh
adanya tekanan kejiwaan.
2. Menurutmu, solusi apa yang paling ampuh untuk mengatasi mental
illness?
Perbanyak kegiatan fisik, seperti olahraga. Konsultasi ke dokter
kejiwaan, dan lakukan terapi psikologis.
3. Atau apakah kamu juga mengalami gejala-gejala dibawah ini?
No Pernyataan SS S K J TP
1 Mengalami stress X
2 Tidak mau bersosialisasi X
3 Sering merasa takut atau X
cemas
4 Merasa sangat marah X
5 Sulit berkonsentrasi X
6 Merasa kebingungan X
7 Mengalami perubahan pola X
tidur
8 Mengalami perubahan pola X
makan
9 Mengalami putus asa X
berlebihan
10 Mengalami perubahan X
mood
Tabel 4.17
Keterangan :
SS : Sangat Sering K : Kadang TP : Tidak Pernah
S : Sering J : Jarang
KUESIONER MENGIDENTIFIKASI UPAYA PENYEMBUHAN
GANGGUAN JIWA PADA REMAJA

Nama : Salsabila Putri

38
1. Bagaimana pendapatmu tentang mental illness?
Mental illness adalah gangguan pada kesehatan jiwa. Hal ini dipicu
oleh adanya stress dan depresi yang mengakibatkan penderita
menjadi antisosial.
2. Menurutmu, solusi apa yang paling ampuh untuk mengatasi mental
illness?
Penderita harus lebih diperhatikan. Apa yang ia ceritakan harus
didengar. Hargai mereka dan pahami keadaannya. Memberi kasih
sayang dan dukungan agar mereka merasa aman.
3. Atau apakah kamu juga mengalami gejala-gejala dibawah ini?
No Pernyataan SS S K J TP
1 Mengalami stress X
2 Tidak mau bersosialisasi X
3 Sering merasa takut atau X
cemas
4 Merasa sangat marah X
5 Sulit berkonsentrasi X
6 Merasa kebingungan X
7 Mengalami perubahan pola X
tidur
8 Mengalami perubahan pola X
makan
9 Mengalami putus asa X
berlebihan
10 Mengalami perubahan X
mood
Tabel 4.18
KUESIONER MENGIDENTIFIKASI UPAYA PENYEMBUHAN
GANGGUAN JIWA PADA REMAJA

Nama : Diana

1. Bagaimana pendapatmu tentang mental illness?


Mental illness disebabkan oleh banyaknya permasalahan dalam
hidup, menyebabkan seseorang kehilangan akal sehatnya.

39
2. Menurutmu, solusi apa yang paling ampuh untuk mengatasi mental
illness?
Sebaiknya, kita lebih memperhatikan mereka, jangan pernah
mengejek mereka karena itu membuat mereka semakin stress.
3. Atau apakah kamu juga mengalami gejala-gejala dibawah ini?
No Pernyataan SS S K J TP
1 Mengalami stress X
2 Tidak mau bersosialisasi X
3 Sering merasa takut atau X
cemas
4 Merasa sangat marah X
5 Sulit berkonsentrasi X
6 Merasa kebingungan X
7 Mengalami perubahan pola X
tidur
8 Mengalami perubahan pola X
makan
9 Mengalami putus asa X
berlebihan
10 Mengalami perubahan X
mood
Tabel 4.19
Keterangan :
SS : Sangat Sering K : Kadang TP : Tidak Pernah
S : Sering J : Jarang
KUESIONER MENGIDENTIFIKASI UPAYA PENYEMBUHAN
GANGGUAN JIWA PADA REMAJA

Nama : Fidella Annisa

1. Bagaimana pendapatmu tentang mental illness?


Mental illness adalah hal yang sangat merugikan, karena membuat
penderitanya menjadi kurang percaya diri.
2. Menurutmu, solusi apa yang paling ampuh untuk mengatasi mental
illness?
Seharusnya, penderita gangguan jiwa lebih membuka diri pada
orang-orang terdekatnya. Untuk keluarganya, sebaiknya mereka

40
lebih menyayangi penderita agar penderita tidak merasa harus
berjuang sendiri.
3. Atau apakah kamu juga mengalami gejala-gejala dibawah ini?
No Pernyataan SS S K J TP
1 Mengalami stress X
2 Tidak mau bersosialisasi X
3 Sering merasa takut atau X
cemas
4 Merasa sangat marah X
5 Sulit berkonsentrasi X
6 Merasa kebingungan X
7 Mengalami perubahan pola X
tidur
8 Mengalami pola makan X
9 Mengalami putus asa X
berlebihan
10 Mengalami perubahan X
mood
Tabel 4.20
Keterangan :
SS : Sangat Sering K : Kadang TP : Tidak Pernah
S : Sering J : Jarang
KUESIONER MENGIDENTIFIKASI UPAYA PENYEMBUHAN
GANGGUAN JIWA PADA REMAJA

Nama : Kayla Almira

1. Bagaimana pendapatmu tentang mental illness?


Mental illness disebabkan karena penderita banyak mengalami
masalah, sehingga ia tertekan, berakhir dengan adanya
keputusasaan.
2. Menurutmu, solusi apa yang paling ampuh untuk mengatasi mental
illness?
Ajak penderita untuk berkonsultasi ke psikolog, dukung mereka,
beri mereka kasih sayang yang cukup, terutama dari keluarga.
3. Atau apakah kamu juga mengalami gejala-gejala dibawah ini?
No Pernyataan SS S K J TP

41
1 Mengalami stress X
2 Tidak mau bersosialisasi X
3 Sering merasa takut atau X
cemas
4 Merasa sangat marah X
5 Sulit berkonsentrasi X
6 Merasa kebingungan X
7 Mengalami perubahan pola X
tidur
8 Mengalami perubahan pola X
makan
9 Mengalami putus asa X
berlebihan
10 Mengalami perubahan X
mood
Tabel 4.21
Keterangan :
SS : Sangat Sering K : Kadang TP : Tidak Pernah
S : Sering J : Jarang
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah diperoleh, penulis menarik
kesimpulan bahwa gangguan jiwa bisa menyerang siapa saja.
Tanpa ada batasan usia. Termasuk pada remaja.
Gangguan jiwa pada remaja disebabkan oleh banyaknya
masalah dari beberapa faktor, seperti faktor psikologis, faktor
biologis, faktor genetik, dan faktor lingkungan. Masalah-masalah
dari beberapa faktor tersebut menimbulkan tekanan pada jiwa
seseorang, dan berakhir menjadi gangguan jiwa.
Agar terhindar dari gangguan jiwa, kita harus senantiasa
menjaga fungsi-fungsi kesehatan jiwa seperti, fungsi biologis,
psikologis, sosial, dan spiritual yang merupakan hal-hal yang
mempengaruhi kesehatan jiwa.

B. Saran

42
Agar terhindar dari gangguan jiwa, kita harus senantiasa
menjaga fungsi-fungsi kesehatan jiwa seperti, fungsi biologis,
psikologis, sosial, dan spiritual yang merupakan hal-hal yang
mempengaruhi kesehatan jiwa. Caranya adalah dengan
memperbanyak kegiatan positif, lebih mencintai diri sendiri, dan
selalu berpikir positif.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Gangguan_jiwa

https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/penyakit-mental/

https://hellosehat.com/penyakit/depresi/

https://id.wikipedia.org/wiki/Depresi_(psikologi)

https://id.wikipedia.org/wiki/Gangguan_kecemasan

https://hellosehat.com/penyakit/anxiety-disorder-gangguan-kecemasan/

https://health.detik.com/penyakit/d-1245639/anak-melawan-odd

https://hellosehat.com/hidup-sehat/psikologi/4-hal-yang-perlu-anda-tahu-
tentang-bipolar-disorder/

https://id.wikihow.com/Menangani-Gangguan-Bipolar-Secara-Alami

https://bukubiruku.com/metode-penelitian-kualitatif/

43
RIWAYAT HIDUP

Nama saya Aprilia Sekarwati. Nama panggilan saya April. Saya


lahir di Bandung pada 19 April 2002. Saya beragama Islam. Saat ini, saya
tinggal di Jl. Babakan Cianjur No. 04/05/06 Kel. Campaka, Kec. Andir,
Bandung.
Saya anak ketiga dari pasangan Soemarno dan Heni Nuraeni
Anisah Soemarno. Anak ketiga dari tiga bersaudara.
Saat sekolah dasar, saya bersekolah di SDN Cibeureum VIII
Bandung. Lalu melanjutkan pendidikan di SMPN 47 Bandung. Sekarang

44
saya mengenyam pendidikan di SMAN 9 Bandung sebagai siswa kelas XI
IPA 6.
Hobi saya adalah bernyanyi, mendengarkan musik, dan mencoba
hal-hal baru. Cita-cita saya adalah menjadi pengusaha di bidang agraria,
atau seorang penerjemah bahasa.
Untuk kuliah, saya bercita-cita berkuliah di Universitas Padjajaran
atau Universitas Indonesia.

45

Anda mungkin juga menyukai