Anda di halaman 1dari 14

PERAN GURU BK TERHADAP SISWA GANGGUAN MENTAL DI SEKOLAH

Diajukan untuk salah satu tugas mata kuliah Penulisan Karya Ilmiah

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hj. Arifah A. Riyanto, M.Pd

Disusun Oleh :

Cica Setia Hati (19010285)

Marsha Rizka Putri (19010296)

Wanda Nur Istiqomah (19010308)

Kelas A4

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SILIWANGI

2020
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan illahi rabbi, atas berkat rahmat
dan karunia-Nya kami dapat membuat makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Makalah
ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Penulisan Karya Ilmiah. Kami
berterimakasih kepada ibu Prof. Dr. Hj. Arifah A. Riyanto, M.Pd selaku dosen pengampu
mata kuliah Penulisan Karya Ilmiah. Kami juga berterimakasih kepada pihak-pihak yang
membantu dalam penulisan makalah ini.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 5

BAB II PEMBAHASAN 6
A. Kesehatan Mental Di Sekolah 6
B. Peran Guru BK Terhadap siswa Gangguan Mental 10

BAB III PENUTUP 13


Simpulan 13

DAFTAR PUSTAKA 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Guru BK merupakan fasilitator bagi peserta didik untuk mengembangkan potensi
yang ada pada peserta didik baik kepribadianya, sosialnya, kariernya dan
pengetahuannya. Namun permasalahan yang terjadi pada peserta didik milenial ini
adalah banyaknya gangguan mental pada peserta didik seperti kecanduan game
online, sosial media, narsistik dan rokok. Permasalahan seperti ini sudah menjadi hal
yang umum bagi peserta didik mengingat perkembangan teknologi sangatlah cepat,
sehingga mempengaruhi mental pada peserta didik dan kurangnya kesadaran dalam
penggunaannya.
Disinilah perlunya peran dari guru BK untuk mengurangi dan mencegah
terjadinya gangguan mental pada peserta didik di sekolah. Peran Guru BK ini
membuat program-program yang dapat menambah potensi peserta didik dan
mencegah dari gangguan mental. Tentu bukan hanya guru BK saja tapi guru mata
pelajaran lainpun harus ikut dalam peran ini. Guru BK berkolaborasi dengan Guru
Mapel lain dalam program-program yang dibuat baik dalam pembelajaran atau diluar
pembelajaran. Guru BK pun perlu berkolaborasi dengan orangtua dari peserta didik
agar selaras program yang dengan keadaan peserta didik di rumah.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan gangguan mental di sekolah?
2. Apa penyebab adanya gangguan mental di sekolah yang terjadi pada peserta
didik?
3. Bagaimana pengaruh dari gangguan mental di sekolah?
4. Bagaiman peran Guru BK terhadap gangguan mental di sekolah?
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Memaparkan dan mengetahui yang dimaksud dengan gangguan mental di
sekolah.

4
2. Memaparkan dan mengetahui penyebab adanya gangguan mental di sekolah
yang terjadi pada peserta didik.
3. Memaparkan dan mengetahui pengaruh dari gangguan mental di sekolah.
4. Memaparkan dan mengetahui peran Guru BK terhadap gangguan mental di
sekolah.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kesehatan Mental Di Sekolah

Dewasa ini sering muncul perikaku yang aneh atau tidak sesuai dengan
norma yang ditampilkan para siswa, diantarannya seperti cara berpakaian
yang tidak sesuai dengan peraturan, gaya bicara yang aneh aneh, gaya rambut
yang acak acakan, serta berbagai bentuk kenakalan yang cenderung kepada
bentuk pelanggaran kriminal. Semua sikap terseut memiliki kecenderungan
kepada penyakit Gangguan Kesehatan Mental di Sekolah yang dapat dilihat
dengan nyata yakni sebagai berikut.
1. Masalah kesulitan belajar
Salah satu segi dari kesulitan belajar merupakan gejala gangguan
kesehatan mental di sekolah, baik sebagai sebab maupun akibat. Dikatakan
sebagai salah satu segi karena kesulitan belajar dapat juga dilihat dari segi
lain. Sebagai masalah kesehatan gangguan kesehatan mental di sekolah,
kesulitan belajar merupakan salah satu gejalanya.

Artinya, anak yang mengalami gangguan gangguan kesehatan mental di


sekolah seperti adanya pertentangan batin, konflik dengaan orang
tua, dan rasa rendah diri akan menimbulkan gangguan kesehatan pada
gangguan kesehatan mental di sekolah. (Baca juga mengenai karakteristik
mental yang sehat
2. Masalah kenakalan remaja
Masalah kenakalan anak anak, khususnnya kenakalan remaja sudah
merupakan masalah yang besar dalam dunia pendidikan, khususnya di kota
kota besar. Timbulnnya masalah kenakalan anak sekolah ini tidak dapat
terlepaskan, artinya sekolah memiliki tanggung jawab yang cukup
besar. Anak yang melakukan gejala kenakalan dapat diperkirakan mengalami
gangguan gangguan kesehatan mental di sekolah
3. Masalah disiplin

6
Anak yang bergangguan kesehatan mental di sekolah sehat akan
menunjukkan adanya disiplin secara sadar terhadap aturan yang
diberikan sekolah. Sebaliknya pelanggaran disiplin yang dilakukan anak, bisa
merupakan adanya gejala gangguan gangguan kesehatan mental di sekolah.
Gejala pelanggaran disiplin seperti datang terlambat, berbuat seenaknya,
mencuri, mencontek, dan sebagainya dapat terjadi bukan karena anak tidak
tahu aturan disiplin, tetapi gejala itu dilakukan sebagai protes terhadap
ketidakseimbangan gangguan kesehatan mental di sekolahnya.
4. Masalah sikap
Di sekolah sering nampak adanya gejala ganngguan gangguan
kesehatan mental di sekolah yang cukup kuat seperti dalam bentuk bersikap
dingin, murung, selalu cemas, pesimis yang berlebihan, bertingkah laku
histeris, gejala pemakaian narkotika, sering pingsan, acuh, mudah
tersinggung, dan sebagainya.
5. Masalah dalam pembelajaran
 Gangguan kesehatan mental di sekolah berupa Depresi

 Sindrom Ujian Nasional (UN)

 Gangguan kesehatan mental di sekolah berupa kecemasan

 Attention Deficit Hyperctivity Diorder (ADHD) (Baca juga mengenai


 Gangguan kesehatan mental di sekolah berupa sikap yang mengganggu

 Gangguan kesehatan mental di sekolah berupa perkembangan pervasive

 Gangguan kesehatan mental di sekolah berupa makan

 Gangguan kesehatan mental di sekolah berupa eliminasi

 Gangguan kesehatan mental di sekolah berupa belajar dan komunikasi

 Gangguan kesehatan mental di sekolah berupa afeksi (suasana hati)

 Skizofrenia

 Gangguan kesehatan mental di sekolah berupa Tic

6. Perubahan mood

7
Yakni yang berlangsung lama Perubahan mood yang berlangsung lebih
dari dua minggu adalah indikator kuat adanya gangguan gangguan kesehatan
mental di sekolah pada individu. Perubahan mood ini bisa bervariasi mulai dari
hiperaktif sampai terlalu melankolis tanpa alasan yang kuat. Menurut The
National Institute of Gangguan kesehatan mental di sekolah Health, sikap
“sangat gembira” atau mania dan perasaan “down” atau depresi bisa menjadi
tanda adanya gejala gangguan bipolar. Tetapi, sikap hiperaktif pada individu
yang tidak diikuti dengan gejala lesu setelahnya adalah karateristik normal
pada individu.

7. Cemas dan takut berlebihan


Takut dan khawatir adalah hal yang wajar dialami individu usia dini.
Normal saja mereka merasa takut pada gelap, membayangkan sosok monster,
atau takut berpisah dengan orangtua. Untuk individu usia sekolah, cemas
sebelum tampil di sekolah atau takut tak diterima teman temannya, adalah
respon yang sehat. Namun, berhati hatilah jika rasa takut yang dialami
individu sudah berlebihan sehingga mengganggu aktivitas mereka. Mungkin
sudah saatnya melakukan intervensi.

8. Perubahan sikap ekstrem


Mulai membangkang juga adalah fase yang akan dilalui dalam tahap
perkembangan emosional individu untuk menuju kemandiriannya. Tetapi
ada sikap pembangkangan yang sangat ekstrem yang disebut dengan OOD.
Biasanya gangguan ini dimulai saat individu berusia 8 tahun atau sebelum
masuk usia remaja. Salah satu contoh sikap tersebut adalah membeli beberapa
games tanpa ada minat untuk memainkannya. Gangguan gangguan kesehatan
mental di sekolah yang erat kaitannya dengan perubahan sikap adalah
ADHD, kecemasan, depresi, atau gangguan bipolar.

9. Perubahan fisik, berat badan naik atau turun drastis


Diperkirakan 80 persen orang yang mengalami gangguan gangguan
kesehatan mental di sekolah mengalami obesitas atau kegemukan. Perubahan

8
fisik yang mendadak yang tidak terkait dengan pubertas bisa menjadi
indikator individu menderita gangguan. Demikian pula halnya jika individu
tampak tidak nafsu makan, bisa menjadi gejala depresi. Perubahan fisik yang
disebabkan oleh penggunaan alkohol atau obat terlarang juga merupakan
gejala depresi pada individu. Para pakar menyebutkan, risiko individu
menderita depresi lebih besar jika salah satu atau kedua orang tua juga
menderita depresi.

10. Kurang konsentrasi


Individu yang sangat sulit berkonsentrasi juga perlu dicurigai
mengalami gangguan gangguan kesehatan mental di sekolah. Tapi orangtua
juga perlu membedakan individu yang memang ingin menonton TV
ketimbang mengerjakan PR, dengan individu yang tidak mampu fokus pada
acara favoritnya di TV. Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi pada tugas
sederhana adalah gejala dari ADHD atau depresi. Kurang fokus juga bisa
disebabkan karena pikiran mereka terpusat pada rasa malu, bersalah, atau
kematian. Kurang konsentrasi pada individu akan tampak nyata pengaruhnya
pada nilai akademik atau pergaulannya.

11.Histeria
Sebenarnya tidak ada dasar fisik atau organis, tetapi si penderita sakit mental
betul betul merasa sakit kadang kadang dapat berupa kelumpuhan. Seperti
gangguan gangguan kesehatan mental di sekolah lainnya, perasaan tertekan,
gelisah, cemas dan sebagainya. Gejala gejala tersebut dapat terlihat seperti gejala
fisik atau gejala gangguan kesehatan mental di sekolah.

12. Selalu merasa lelah


Lesu yang sangat. Sering pula disebut penyakit payah, meskipun
sebenarnya fisiknya tak terdapat penyakit apapun. Ia sangat sensitif terhadap
cahaya, suara. Detik jam kadang kadang menyebabkan tidak dapat tidur, kepala
pusing, selalu gelisah, merasa mempunyai berbagai penyakit, dan takut akan mati.

9
Menginginkan belas kasihan dari orang lain sehingga mengganggu kegiatan
belajar di sekolah.

B. Peran Guru BK Terhadap siswa Gangguan Mental

Tujuan BK dalam sebuah institusi pendidikan bukan sekedar tenaga


pegawai atau pajangan saja. Tapi untuk bertindak dan memberikan penyuluhan,
pengawasan, bimbingan, dan konselling bagi para siswa. Berikut ini akan
disampaikan contoh peranan BK dalam kesehatan mental di sekolah :

1. Memberikan Bimbingan dan Penyuluhan Siswa


Setiap siswa memiliki karakter yang berbeda, dalam bidang pelajaran,
emosi, jasmani, dan sebagainya. Salah satu contoh peranan BK dalam
menangani masalah siswa yang memiliki kesulitan belajar, maka guru BK
harus mampu memberikan dukungan, konselling dan juga solusi siwa
menghadapi masalah tersebut dengan bijak.

Bimbingan ini bertujuan mengatasi masalah kegiatan belajar di dalam


atau luar sekolah seperti bimbingan cara belajar, dan hal yang berkaitan dengan
cara, proses, prosedur dalam belajar siswa. Cara dan kiat pendekatan kognitif
dalam bimbingan konseling dan penjelasannya.
2. Membantu Siswa Dalam Perkembangan Emosi
Peranan BK dalam kesehatan mental lainnya adalah dengan menbantu
siswa mendidik dalam perkembangan emosi dan perasaannya. Contoh masalah
pribadi siswa yang terbawa dalam proses belajar mengajar di sekolah, yang
dapat merusak perkembangan emosinya. Seorang guru BK harus bisa
mencermati juga mengakomodasi hal itu tidak terjadi dan memberikan
bimbingan perasaan ke arah yang positif. Berikut metode dan cara mengajari
anak mengelola emosi yang baik dan benar.

3. Bimbingan Dalam Mengatasi Masalah Pribadi

10
Beberapa contoh masalah pribadi siswa sering menimbulkan konflik
dan juga masalah, misalnya antara intelektual dan emosi, bakat dan aspirasi
lingkungan, antar kehendak, antar situasi. Inilah peranan BK dalam kesehetan
mental yang harus mampu menyeimbangi konflik tersebut menjadi solusi
yang bersahabat.Karakter siswa yang beragam mau tidak mau guru BK
mampu menjadi teladan dan juga advisor dalam masalah yang terjadi pada
siswa. Salah satu unsur kekuatan pribadi secara psikis.

4. Membantu Siswa Dalam Kehidupan Sosial


Adapun tujuan bimbingan sosial bagi para siswa yaitu agar siswa
mampu menyesuaikan diri dengan kehidupan berkelompok, sehingga
terciptanya suasana dan situasi belajar mengajar yang kondusif juga efektif.

Menurut pakar Abu Ahmadi bimbingan sosial dimaksudkan untuk


siswa memperoleh kelompok belajar dan bermain, persahabatan dan kelompok
sosial yang sesuai dan yang akan membantu dalam menyelesaikan masalah
tertentu, baik diluar dan didalam lingkungan sekolah. Inilah tahap
perkembangan psikososial pada remaja yang wajib diketahui.
5. Mengarahkan Siswa Pada Pergaulan Yang Sehat
Peranan BK dalam kesehatan mental lainnya adalah mampu
memberikan pengarahan serta bimbingan kepada siswa dalam mencapai
kehidupan pergaulan yang sehat dan juga bermartabat. Hal ini bertujuan agar
siswa tidak terjerumus pada pergaulan bebas, seks bebas, narkoba, tawuran dan
keburukan pergaulan lainnya.

Karena hal ini dapat menjerumuskan siswa pada kondisi pendidikan


serta masa depan suram. Sebab itu guru BK menjadi sarana dan mediasi dalam
mengatasi persoalan tersebut. Berikut ini kiat dan juga cara remaja
menghindari narkoba yang perlu diketahui.
6. Membantu Siswa Dengan Kesehatan Jasmani
Peran lain seorang guru BK bagi siswa yaitu memberikan rasa aman,
nyaman, juga tenang bagi siswa. Secara mental dan jasmani siswa akan siap

11
belajar dan menerima pelajaran dengan semangat saat guru pembimbing
mampu memahami dan masuk pada karakter siswa di sekolah.

Dengan demikian hubungan antara guru, siswa dan sekolah menjadi harmonis dan
kerjasama keduanya menjadikan murid tidak sungkan bercerita tentang masalah
yang dihadapinya. Contoh kegiatan dan peran psikologi dalam aktivitas
olahraga paling lengkap

12
BAB III
KESIMPULAN

Dewasa ini sering muncul perikaku yang aneh atau tidak sesuai dengan
norma yang ditampilkan para siswa, diantarannya seperti cara berpakaian
yang tidak sesuai dengan peraturan, gaya bicara yang aneh aneh, gaya rambut
yang acak acakan, serta berbagai bentuk kenakalan yang cenderung kepada
bentuk pelanggaran kriminal. Semua sikap terseut memiliki kecenderungan
kepada penyakit Gangguan Kesehatan Mental di Sekolah yang dapat dilihat
dengan nyata yakni sebagai berikut.
1. Masalah kesulitan belajar.
2. Masalah kenakalan remaja.
3. Masalah disiplin.
4. Masalah sikap.
5. Masalah dalam pembelajaran.
6. Perubahan mood
7. Cemas berlebihan.
8. Perubahan sikap ekstrem.
9. Perubahan fisik ekstrem.
10. Kurang konsentrasi
11. Histeria
12. Selalu merasa lelah
Tujuan BK dalam sebuah institusi pendidikan bukan sekedar tenaga
pegawai atau pajangan saja. Tapi untuk bertindak dan memberikan penyuluhan,
pengawasan, bimbingan, dan konselling bagi para siswa. Berikut ini akan
disampaikan contoh peranan BK dalam kesehatan mental di sekolah :
1. Memberikan Bimbingan dan Penyuluhan Siswa.
2. Membantu Siswa Dalam Perkembangan Emosi.
3. Bimbingan Dalam Mengatasi Masalah Pribadi.
4. Membantu Siswa Dalam Kehidupan Sosial.
5. Mengarahkan Siswa Pada Pergaulan Yang Sehat.
6. Membantu Siswa Dengan Kesehatan Jasmani.

13
DAFTAR PUSTAKA

Suharyanto, A. (2018). 12 Gangguan Kesehatan Mental Disekolah

Sabarani, R. (2018). 6 Peranan BK dalam Kesehatan Mental Siswa Didik.

14

Anda mungkin juga menyukai