Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MATA KULIAH BIMBINGAN DI SD

“MASALAH SISWA SD DAN SOLUSINYA”

Disusun Oleh :

1. Feby Mellan Dinia (18010644146)


2. Fatima Asyha Az Zarah (18010644178)
3. Indah Rahmadhani (18010644196)
4. Yoga Dhamantara (18010644197)

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

TAHUN 2018-2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah Bimbingan di SD. kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan serta
kesalahan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
makalah ini, agar makalah ini nantinya akan menjadi makalah yang lebih baik lagi. kami juga
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen mata kuliah
Bimbingan di SD kami yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini.

Demikian, apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat terima kasih.

Surabaya, 7 September 2019

2
DAFTAR ISI

Halaman depan................................................................................................................... I

Kata Pengantar....................................................................................................................2

Daftar Isi.............................................................................................................................3

BAB I (Pendahuluan)

A. Latar Belakang............................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
C. Tujuan Penelitian............................................................................................................4

BAB II (Pembahasan)

A. Pengertian Masalah.......................................................................................................5

B.Permasalahan Anak Sekolah Dasar.............................................................................5-9

C. Solusi Permasalahan.....................................................................................................10

BAB III (Penutup)

A. Kesimpulan..................................................................................................................11

B. Saran............................................................................................................................11

Daftar Pustaka..................................................................................................................12

3
Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Peserta didik pada umumnya tentu perlu mendapat suatu bimbingan selain dari
orang tua yaitu pihak sekolah guna membentuk karakter peserta didik. Namun antara
satu individu satu dengan individu lain tentu memiliki bermacam-macam karakteristik
masing-masing. Memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan individu
lain.
Oleh karena itu proses perkembangan yang dialami masing-masing peserta
didik berbeda-beda dalam keadaan fisik, intelektual , kemampuan, dan bahasanya.
Pendidik hendaknya harus mampu memahami perbedaan – perbedaan karakter
masing-masing anak didiknya .
Pembelajaran hendaknya memperhatikan perbedaan-perbedaan individual
anak, sehingga pembelajaran benar-benar dapat merubah kondisi anak dari yang tidak
tahu menjadi tahu,dari yang tidak bisa menjadi bisa dan dari yang berperilaku kurang
baik menjadi baik .Kondisi tersebut, selama ini sedikit kurang diperhatikan oleh
pendidik, jadi kadang banyak peserta didik yang kurang memperhatikan dengan apa
yang telah di ajarkan guru . Ini menimbulkan masalah dan perlu adanya solusi.
Terdapat beberapa factkr yang mempengaruhi perkembangan psikologis dan
motorik peserta didik, diantaranya faktor dalam diri individu dan factor dalam luar
diri individu .
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengertian masalah?
2. Apa saja permasalahan yang dialami anak SD?
3. Bagaimana solusi untuk mengatasi permasalahan yang dialami anak SD?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian masalah.
2. Untuk mengetahui permasalahan yang dialami anak SD.
3. Untuk mengetahui solusi untuk mengatasi permasalahan yang dialami anak SD.

4
Bab 2
Pembahasan
A. Pengertian masalah
Banyak ahli mengemukakan pengertian dari masalah. Ada yang melihat
masalah sebagai ketidaksesuaian antara harapan dan kenyatan, ada yang
melihatnya sebagai tidak terpenuhinya kebutuhan seseorang, dan ada pula yang
mengartiakannya sebagai suatu hal yang tidak mengenakkan. Prayitno (1985)
mengemukakan bahwa masalah adalah sesuatu yang tidak disukai adanya,
menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri dan atau orang lain, dan ingin atau perlu
dihilangkan. Kriteria masalah menurut pandangan anak antara lain :

1. Masalah terjadi karena belum bisa memahami diri sendiri antara potensi dan
harapan.
2. Masalah terjadi karena tidak dapat mengatasi sendiri.
3. Membutuhkan bantuan orang lain.

B. Permasalahan yang Dialami anak Sekolah Dasar


Permasalahan anak sekolah dasar memiliki beragam macam. Yaitu sebagai
berikut:

1. Permasalahan Fisik Anak Usia Sekolah Dasar


Terdapat beberapa aspek yang perlu mendapat perhatian berkaitan dengan
kesehatan dan kebugaran anak sekolah dasar, yaitu :
a. Obesitas (kegemukan)
Kegemukan yang terjadi pada usia 6 – 11 tahun merupakan isu utama yang
terjadi pada usia sekolah dasar. Penyebab kegemukan tersebut disebabkan
karena kelebihan berat badan sebagai akibat dari kurangnya berolahraga dan
terlalu banyak makan. Tetapi masalah ini dapat diantisipasi oleh orang tua
dengan cara mengubah cara makannya, latihan olahraga secara teratur.
Obesitas ini mengakibatkan gangguan pada kesehatan seperti jantung dan
sesak nafas, kurangnya percaya diri dan berkurangnya kelincahan.
b. Gangguan Penglihatan
Gangguan pengilahatan yang sering dialami anak adalah rabun jauh. Ketika
anak mengalami rabun jauh, anak mengalami kesusahan dalam melihat apa
yang guru jelaskan di papan tulis. Ini membuat anak tidak paham materi apa
yang dijelaskan oleh guru. Hal tersebut sangat mengganggu proses belajar
mengajar.
c. Kesehatan gigi
Kesehatan gigi anak yang kurag baik sangat mengganggu peroses
pembelajaran. Anak yang mengalami sakit gigi misalnya, ia tidak akan pergi
sekolah karena ia tidak akan bisa berkonsentrasi dengan pelajaran yang
disampaikan oleh guru.
5
d. Gangguan pendengaran
Gangguan pendengaran dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya; bawaan
dari lahir, kecelakaan, akibat dari penyakit yang diderita dll.
e. Kidal
Kidal merupakan gangguan fisik berupa kelainan yang terjadi pada bagian
organ tubuh tertentu dalam pemfungsian organ tubuh yang tidak wajar semisal
menulis dengan tangan kiri. Ada beberapa penyebab dari kidal ini, antara lain
faktor bawaan dari lahir dan faktor pembisaan yang salah. Akibat dari kidal ini
adalah merasa kurang percaya diri karena diangap tidak wajar.
f. Kekurangan berat badan atau masalah gizi
Sama halnya dengan obesitas, kekurangan berat badan ataupun gizi ini juga
menyebabkan gangguan fisik pada anak. Penyebab dari kurangnya berat badan
bisa terjadi karena kekurangan asupan makanan yang dibutuhkan anak pada
saat perkembangan dan faktor keturunan. Akibat dari kekurangan berat badan
ini adalah merasa kurang percaya diri, mudah terserang penyakit.

2. Permasalahan Psikis Anak Usia Sekolah Dasar

Beberapa jenis masalah belajar yang dihadapi anak SD antara lain :

1. Keterlambatan Akademik, Keadaan murid yang diperkirakan memiliki


intelegensi yang cukup tinggi, tetapi tidak dapat memanfaatkan secara optimal
2. Sangat lambat belajar
3. Keadaan murid yang memiliki bakat akademik yang kurang memadai
4. Penguasaan materi yang lebih rendah dari yang dipersyaratkan.
5. Off task behavior, Off task behavior merupakan bentuk perilaku yang
muncul selama mengikuti proses pembelajaran tetapi tidak mendukung
kegiatan belajar. Bentuknya adalah tidak semangat mengerjakan tugas di
kelas, bicara sendiri selama mengikuti pelajaran, melanggar tata tertib sekolah,
melamun ketika mengikuti kegiatan pembelajaran.
6. Tidak ada motivasi.
Seorang siswa idealnya memiliki kemampuan dan keterampilan yang
memadai untuk melakukan proses belajarnya. Keterampilan yang dimaksud
meliputi keterampilan mengembangkan motivasi, mengelola kegiatan
belajarnya, keterampilan membaca, keterampilan menulis, keterampilan
menghafal, mengorganisasikan pengetahuan, kemampuan metakognitif,
keterampilan mengelaborasi pengetahuan, dan keterampilan memanfaatkan
sumber daya lingkungan untuk kepentingan belajarnya.

7. Gangguan keterampilan motorik. Gangguan keterampilan motorik dikenal


pula dengan sebutan gangguan koordinasi perkembangan. Anak yang
menderita gangguan motorik mengalami gangguan yang parah dalam
perkembangan koordinasi motorik yang tidak disebabkan oleh retardasi mental
6
ataupun gangguan fisik yan lain. Anak tersebut mengalami kesulitan dalam
mengikat tali sepatunya dan mengancing baju. Pada usia yang lebih besar
mereka kesulitan untuk membuat suatu bangun, bermain bola, menggambar,
dan menulis. Diagnosa gangguan keterampilan motorik ini ditegakkan apabila
gangguan tersebut mengahambat prestasi akademik dan berbagai aktivitas
sehari – hari.

9. Problem Kesulitan Menulis (Dysgraphia). Tentunya disgraphya ini berbeda


dengan tulisan tangan yang jelek. Tulisan tangan yang jelek biasanya tetap
dapat terbaca oleh penulisnya, dan juga dilakukan dalam waktu yang relatif
sama dengan yang menulis dengan bagus. Akan tetapi untuk dysgraphia, anak
membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menulis.
10. Discalculia. Anak yang mengalami problem dyscalculia merupakan anak
yang memiliki masalah pada kemampuan menghitung. Anak tersebut tentunya
belum tentu anak yang bodoh dalam hal yang lain, hanya saja ia mengalami
masalah dengan kemampuan menghitungnya.

3.Masalah emosional
1. Kebrutalan atau kebringasan

Kebrutalan atau kebringasan anak nampak pada perilakunya, mereka


menunjukkan suatu perbuatan yang sering kali memerlukan bantuan orang
lain. Misalnya, berkelahi, berbohong, mencuri, dan merusak. Bentuk – bentuk
tindakan tersebut merupakan ekspresi yang keluar dari emosional yang
terganggu. Sekalipun demikian pada umumnya anak – anak berusaha
merubahnya dan menutupi perilaku mereka dengan mengemukakan alasan
untuk dapat dipercaya oleh orang lain. Misal menutupi kebohongannya dengan
maksud menghindari hukuman karena perbuatannya. Akan tetapi ketika anak
telah berusia lebih dari 6 atau 7 tahun sekalipun mereka tetap membuat cerita
yang bohong, mereka merasa sadar dan tidak aman perasaannya. Oleh karena
itu dia membuat cerita yang muluk – muluk agar orang lain percaya
kepadanya, dapat pula mereka lakukan berbuat bohong tersebut karena untuk
menyenangkan orang tuanya.

2. Attention-Devicite Hyperactivity Disorder (Hiperaktif)

Menurut Santrock, hiperaktif mempunyai ciri kelainan berupa suatu rentang


perhatian yang pendek, perhatian mudah beralih, dan tingkat kegiatan fisik
yang tinggi. Singkatnya, anak – anak ini tidak menaruh perhatian dan
memiliki kesulitan memusatkan perhatian pada apa yang sedang
dilakukannya. Hiperaktif disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
a) Faktor keturunan
Faktor keturunan pada tempramen perlu diperhatikan, dengan tingkat aktifitas
7
sebagai suatu aspek tempramen yang membedakan seorang anak dari anak lain

dari perkembangan diri.


b) Faktor kerusakan janin prakelahiran Bahaya prakelahiran dapat juga
menyebabkan perilaku hiperaktif, semisal minuman alkohol yang dikonsumsi
secara berlebihan oleh perempuan selama hamil berkaitan dengan lemahnya
perhatian dan pemusatan perhatian anak mereka pada usia 4 tahun
c) Faktor makanan
Berkaitan dengan makanan, defisiensi vitamin dapat juga menyebabkan
masalah – masalah pemusatan perhatian anak hiperaktif. Kekurangan vitamin
B adalah faktor khusus. Konsumsi kafein dan gula dapat juga menyebabkan si
anak kurang dapat memusatkan perhatian.

4.Masalah stress pada anak


Stres adalah respon individu terhadap keadaan – keadaan dan peristiwa –
peristiwa, yang disebut stressor yang mengancam dan mengurangi
kemampuan mereka dalam menhadapi stress – stress tersebut.

Faktor – faktor kognitif didalam stress, menurut Lazarus (dalam santrock 302)
yakin bahwa stress anak – anak bergantung pada bagaimana mereka secara
kognitif menilai dan menginterpretasikan peristiwa – peristiwa. Penilaian
kognitif adalah istilah yang digunakan Lazarus untuk menjelaskan interpretasi
individu atas peristiwa – peristiwa didalam hidup mereka sebagai sesuatu yang
membahayakan, mengancam atau menentang (penilaian primer) dan faktor –
faktor yang menentukan apakah mereka memiliki sarana dan kemampuan
untuk dapat secara efektif menghadapai peristiwa itu (penilaian sekunder).

Salah satu penyebab dari stress yaitu peristiwa – peristiwa yang dialami dalam
kehidupan seperti perceraian, kematian orang tua, percekcokan sehari – hari
dan hidup dalam kemiskinan. Kemiskinan menyebabkan stress yang luar biasa
pada anak – anak dan keluarganya. kemiskinan berkaitan dengan peristiwa –
peristiwa yang berbahaya dan tidak terkendalikan dalam kehidupan anak –
anak. misalnya, anak miskin lebih banyak mengalami kejahatan dan kekerasan
dibandingkan anak kelas menengah.

Pengaruh sosial budaya yang dapat menyebabkan stress pada anak adalah
akulturasi. Akulturasi mengacu pada perubahan kebudayaan yang berasal dari
kontak langsung yang terus menerus antara dua kelompok kebudayaan yang
berbeda. stress akulturatif mengacu pada akibat akibat negative dari
akulturasi.

Salah satu perisai pelindung yang penting bagi anak – anak untuk melawan
stress adalah adanya suatu relasi dasar, yang saling percaya dan bersifat jangka
8
panjang dengan sekurang – kurangnya satu orang dewasa. jaringan dukungan
keluarga yang sudah ada juga penting.

4. Permasalahan sosial anak


Perkembangan social merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan social.
dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap
norma – norma kelompok dan tradisi. Anak dilahirkan belum bersifat social dalam
arti dia belum memiliki kemampuan untuk bergaul dengan orang lain. Untuk
mencapai kematangan social anak harus belajar tentang cara – cara menyesuaikan
diri dengan orang lain. Kemampuan ini diperoleh anak melalui berbagai
kesempatan atau pengalaman bergaul dengan orang – orang dilingkungannya, baik
orang tua, saudara, teman sebaya atau orang dewasa lainnya. Apabila
perkembangan social tidak teralaksana secara baik maka akan mengakibatkan
permasalahan social yang dihadapi oleh anak.
Macam – macam permasalahan sosial yang dihadapai anak usia dasar

a. Pembangkangan
Yaitu suatu bentuk tingkah laku melawan. tingkah laku ini terjadi sebagai
reaksi terhadap penereapan disiplin atau tuntuan orang tua atau lingkungan
yang tidak sesuai dengan anak.

b. Agresi
Yaitu perilaku menyerang balik secara fisik (non verbal) maupun kata – kata
(verbal). agresi ini merupakan salah satu bentuk reaksi terhadap frustasi (rasa
kecewa karena tidak terpenuhi kebutuhan atau keinginannya) yang
dialaminya. Agresi ini mewujud dalam perilaku menyerang seperti memukul,
mencubuit, menendang, dan mencaci maki.

c. Bertengkar
Bertengkar atau berselisih terjadi apabila seorang anak merasa tersinggung
atau terganggu oleh sikap dan perilaku anak lain.

d. Persaingan
Yaitu keinginan untuk melebihi orang lain dan selalu didorong oleh orang
lain.

C. Solusi untuk menangani permasalahan anak SD


Sebagai guru hal yang harus dilakukan adalah :
1. Menunjukkan sikap ramah pada anak
2. Memberi bimbingan dan tuntunan dengan sabar
3. Tidak deskriminasi
4. Pengembangan sikap untuk anak (peserta didik)

9
5. Memberi motivasi dan dorongan untuk berani dan bersemangat dalam
menerima pelajaran tanpa harus dibebani rasa takut
6. Memberi spirit untuk tidak selalu malas dalam berpikir
7. Menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi peserta didik
8. Pengidentifikasian kesulitan siswa (memberikan soal latihan untuk
mengetahui pemahaman siswa
9. Memberikan latihan-latihan untuk meningkatkan keterampilan belajar

10
BAB 3
Penutup
A. Kesimpulan
Permasalahan anak Sekolah Dasar antara lain masalah fisik, psikis, emosional dan
sosial. Permasalahan fisik meliputi obesitas (kegemukan), gangguan penglihatan,
Kesehatan gigi, gangguan pendengaran, kidal, kekurangan gizi, dan lain-lain.
Permasalahan psikis meliputi keterlambatan akademik, sangat lambat belajar, murid
yang memiliki bakat akademik yang kurang memadai, penguasaan materi yang
rendah, off task behavior, tidak memiliki motivasi belajar, gangguan keterampilan
motorik, kesulitan menullis, stress, rasa malu dan lain-lain. Permasalahan emosional
antara lain kebrutalan atau kebringasan, hiperaktif. Lalu permasalahan sosial antara
lain pembangkangan, agresi, bertengkar, persaingan, dan lain-lain. Solusi dari
permasalahan tersebut yaitu sebagai guru kita harus memahami bahwa setiap anak
dilahirkan dengan kondisi yang berbeda-beda. Yang dilakukan guru yaitu

1. Menunjukkan sikap ramah pada anak


2. Memberi bimbingan dan tuntunan dengan sabar
3. Tidak deskriminasi
4. Pengembangan sikap untuk anak (peserta didik)
5. Memberi motivasi dan dorongan untuk berani dan bersemangat dalam
menerima pelajaran tanpa harus dibebani rasa takut
6. Memberi spirit untuk tidak selalu malas dalam berpikir
7. Menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi peserta didik
8. Pengidentifikasian kesulitan siswa (memberikan soal latihan untuk
mengetahui pemahaman siswa
9. Memberikan latihan-latihan untuk meningkatkan keterampilan belajar

11
DAFTAR PUSTAKA
1. http://kuliah-oti.blogspot.com/2015/11/permasalahan-dan-upaya-penanganan.html
2. https://occiie23.wordpress.com/2012/07/05/masalah-masalah-dalam-belajar-dan-
penanggulangannya-3/
3. http://yosipratiwi.blogspot.com/2013/01/makalah-identifikasi-masalah-siswa-sd.html

12

Anda mungkin juga menyukai