Dosen Pengampu:
Di Susun Oleh:
MASTUROH
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya Kami panjatkan menyusun tugas makalah yang berjudul
“KONSEP DASAR”.
Pada dasarnya makalah ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata
kuliah ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS di STIT AL-AMIN INDRAMAYU.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ........................................................................................ 6
B. Saran .................................................................................................. 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah anak berkebutuhan khusus oleh sebagian orang dianggap
sebagai padanan kata dari istilah anak berkelaianan atau anak penyandang
cacat. Anggapan seperti ini tentu saja tidak tepat, sebab pengertian anak
berkebutuhan khusus mengandung makna yang lebih luas, yaitu anak-anak
yang memiliki hambatan perkembangan dan hambatan belajar termasuk di
dalamnya anak-anak penyandang cacat. Mereka memerlukan layanan yang
bersifat khusus dalam pendidikan, agar hambatan belajarnya dapat
dihilangkan sehingga kebutuhannya dapat dipenuhi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Pengalaman traumatis dapat menjadi hambatan dalam belajar karena
mengganggu emosional siswa. Pengalaman traumatis seperti itu
bersifat sementara tetapi apabila anak ini tidak memperoleh intervensi
yang tepat bisa jadi akan menjadi permanent. Anak seperti ini
memerlukan layanan pendidikan kebutuhan khusus, yaitu pendidikan
yang disesuaikan dengan hambatan yang dialaminya tetapi anak ini
tidak perlu dilayani di sekolah khusus. Di sekolah biasa banyak sekali
anak-anak yang mempunyai kebutuhan khusus yang bersifat temporer,
dan oleh karena itu mereka memerlukan pendidikan yang disesuaikan
yang disebut pendidikan kebutuhan khusus.
3
emosi maupun social ditengah masyarakat. Anak berkebutuhan khusus
baik yang mengalami kecacatan fisik maupun gangguan intelektual bisa jadi
akan terus bertambah Lahirnya anak-anak berkebutuhan khusus ini tak lepas
dari berbagai persoalan. Mulai dari makin buruknya kualitas lingkungan
hidup, kurang sehatnya gaya hidup masyarakat hingga pola-pola makan yang
tidak tepat. Terutama pada ibu hamil, melahirkan dan pada masa pengasuhan
anak. Peran ibu sangat penting untuk mempersiapkan lahirnya generasi muda
yang sehat dan tidak mengalami gangguan fisik maupun intelektual. Salah
satu caranya adalah menyiapkan masa pra kehamilan, intervensi khusus
selama kehamilan berlangsung dan pola pengasuhan yang benar pada anak
hingga usia diatas balita. Selain perencanaan kehamilan yang matang,
mengenali gejala gangguan tumbuh kembang pada anak sejak dini juga akan
memungkinkan ABK bisa mengesplorasi kemampuan dan bakatnya secara
optimal. Kuncinya bagaimana orangtua mengenalinya sejak awal lalu
memberikan terapi penanganan yang tepat.
4
2. Infeksi
Infeksi (baik secara langsung ataupun tidak langsung) yang
menyerang bayi sebelum / sesudah lahir juga dapat menyebabkan
kelainan.
3. Keracunan
Keracunan yang dimaksud dapat secara langsung pada anak,
maupun lewat perantara ibu ketika mengandung.
4. Trauma
Merupakan cedera yang terjadi pada anak sehingga menyebabkan
perubahan struktur rangka, ataupun cedera yang terjadi ketika proses
persalinan.
5. Kekurangan Gizi
Kurangnya asupan gizi pada bayi dalam kandungan maupun sesudah
lahir, sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Sehingga jika asupan
yang diberika tidak sesuai atau takarannya kurang, dapat menyebabkan
kelainan.
D. Dampak dan Akibat Kelainan
1. Dampak Fisiologis
5
2. Dampak Psikologis
3. Dampak Sosiologis
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Anak Berkebutuhan Khusus adalah anak yang mengalami
pertumbuhan dan perkembangan menyimpang dari kriteria normal
baik secara fisik, psikis, emosi, dan perilaku, sehingga dalam
mengembangkan potensinya memerlukan perlakuan dan
pendidikan khusus.
2. Jumlah anak berkebutuhan khusus (ABK) di Indonesia dari tahun
ke tahun terus meningkat. Mengingat makin mudahnya kita
menemukan anak-anak dengan gangguan tumbuh kembang baik
secara fisik, intelektual, emosi maupun social ditengah masyarakat
Karena di samping takdir bisa juga karena ada faktor-faktor
tertentu yang menjadi penyebabnya.
3. Banyak faktor penyebab terjadinya anak berkebutuhan khusus
menjadi tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, dan lain-lain.
Banyak para pakar telah mendapatkan faktor-faktor penyebab
terjadinya hambatan/kelainan sehingga dapat di bagi menjadi tiga
fase yaitu: masa pre natal, natal dan post natal.
4. Dampak-dampak
- Dampak Fisiologis
- Dampak Psikologis
- Dampak Sosiologis
7
5. Hak-hak
8
DAFTAR PUSTAKA
http://nurhajiyah.blogspot.com/2015/06/makalah-anak-berkebutuhan-khusus.html