Anda di halaman 1dari 10

MOTIVASI MAHASISWA AKTIF DALAM HAL BERTANYA

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

Dosen Pengampu:

Yudi Ardiansyah, M.Pd.

Di Susun:

IMAM TONTOWI

1920.01.2109

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL HUDA SUBANG

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya Kami panjatkan menyusun tugas makalasah yang berjudul
“MOTIVASI MAHASISWA AKTIF DALAM HAL BERTANYA”.

Pada dasarnya karya ilmiah ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia di STAI MIFTAHUL HUDA SUBANG.

Terima kasih kepada Bapak Yudi Ardiansyah, M.Pd. selaku Dosen Mata
kuliah Bahasa Indonesia yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi
lancarnya tugas ini

Demikian tugas ini disusun semoga Bermanfaat, agar dapat memenuhi


tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.

Subang, 08 Januari 2020

Penyusun
i
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Perguruan Tinggi merupakan jenjang berikutnya setelah Sekolah
Menengah Atas, dimana Kita dihadapi dengan situasi yang berbeda ketika
di Sekolah Menengah Atas dengan Perguruan Tinggi. Alasan Saya
meneliti Mahasiswa/i Pendidikan Agama Islam adalah untuk mengetahui
seberapa besar potensi dalam berdiskusi yang terlaksana di kelas, dan
alasan memilih kelas Karyawan adalah untuk mengukur seberapa besar
potensi dibandingkan dengan kelas Reguler. Mahasiswa ketika berdiskusi
Sering sekali masalah ketika ingin mengajukan atau memberikan
pertanyaan kepada Guru atau bahkan Teman kelas. Oleh karena itu Saya
mencoba membuka pandangan Teman Saya untuk berbicara, membuka
pandangan ialah membuka pemikiran-pemikiran supaya tidak ada lagi
dalam benak seseorang untuk not confident (tidak percaya diri), Padahal
Gus Dur (Presiden ke-empat) pernah mengutip dari Filsuf Yunani Plato
bahwa “Pertanyaan adalah separuh kebenaran”. Alasan Saya untuk
pengambilan judul yaitu ingin memberikan warna yang berbeda ketika
bediskusi sedang berlangsung, lalu muncul-lah judul MOTIVASI
MAHASISWA AKTIF DALAM HAL BERTANYA.
2. Rumusan Masalah
A. Bagaimana menemukan hal untuk bertanya?
B. Bagaimana Cara menemukan Percaya Diri (Self Confident)
3. Tujuan
A. Menemukan suatu hal untuk bertanya.
B. Mengetahui bahwa Percaya Dir muncul dengan sendirinya.
4. Manfaat
A. Mahasiswa mudah untuk bertanya.
B. Mahasiswa memiliki rasa Percaya Diri (Self Confident).

1
BAB II

KAJIAN TOERITIS

A. Menemukan hal untuk bertanya


Bertanya merupakan suatu tindakan yang dimana seseorang tidak
mengetahui segala sesuatu dan untuk mengetahuinya tindakan yang tepat
adalah dengan bertanya. Lalu, apakah Kita bisa mengetahui jawaban
dalam benak Kita kalau tidak bertanya? jelas Tidak, Kita harus memiliki
kemampuan terlebih dahulu. Apa saja kemampuan yang harus Kita miliki
untuk bertanya
Berikut adalah kemampuan yang harus Kita miliki untuk bertanya:
1) Percaya Diri;
Percaya akan kemampuan diri sendiri dalam segala penilaian.
2) Merangkai kata untuk bertanya;
Tindakan yang harus Kita lakukan sebelum bertanya.
3) Berpikir;
Berkembangnya suatu ide.
4) Bicara dengan Lugas; dan
Berbicara yang pokok atau tidak berbelit-belit
5) Bicara dengan tegas dan tenang.
Berbicara dengan Jelas agar No tulen Mudah memahami.

Dengan demikian Kita bisa dengan mudah untuk bertanya karena


sudah memiliki modal itu. Langkah selanjutnya yaitu meningkatkan
kemampuan Kita untuk bertanya agar berbobot. Tentunya Kita harus
mengetahui juga apa saja langkah-langkah untuk bertanya,

Langkah-langkah meningkatkan kemampuan bertanya:

1) Eksplorasi Informasi;
Di sini mereka dapat menggali informasi dari buku teks atau
buku sumber lain sebagai bahan perbandingan

2
3
2) Memberi Fokus;
Dosen memberikan fokus sebagai titik sentral pertanyaan dan
diskusi Mahasiswa.
3) Diskusi dan mencatat hasil diskusi; dan
mahasiswa harus menguraikan dan mendiskusikan sebanyak
yang mereka mampu dan menuliskannya dengan jelas.
4) Produksi Pertnyaan;
berdasarkan catatan berupa pernyataan atau pertanyaan itu
dibuatlah pertanyaan-pertanyaan yang diinginkan.
5) Menyeleksi Pertanyaan; dan
Pertanyaan-pertanyaan yang telah ditulis ulang dari
pernyataan kemudian diseleksi oleh Mahasiswa untuk
mendapatkan pertanyaan yang bermutu.
6) Refleksi.
Mahasiswa kemudian merefleksi semua langkah-langkah
yang mereka lakukan dalam berlatih membuat pertanyaan.

Dengan demikian kemampuan Kita dalam meningkatkan


kemampuan bertanya semakin berkembang, dalam menjalani Langkah-
langkah berikut tidaklah mudah melainkan step by step (langkah demi
langkah).

B. Percaya Diri (Self Confident)


1) Pengertian Percaya Diri
Percaya Diri (Self Confident) adalah meyakinkan pada kemampuan
dan penilaian (judgement) diri sendiri dalam melakukan tugas dan
memilih pendekatan yang efektif. Hal ini termasuk kepercayaan atas
kemampuannya menghadapi lingkungan yang semakin menantang dan
kepercayaan atas keputusan atau pendapatnya. Sedangkan kepercayaan
diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya
untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun
terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya.
4
2) Ciri-ciri Individu yang Percaya Diri

Hakim (2004:5-6) menyebutkan beberapa ciri atau karakteristik


individu yang memiliki rasa percaya diri yang proposional diantaranya:

a) Selalu mearasa tenang disaat mengerjakan sesuatu


b) Mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai
c) Mampu menetralisasi ketegangan yang muncul di dalam
berbagai situasi
d) Mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi di berbagai
situasi
e) Memiliki kondisi mental da fisik yang cukup menunjang
penampilannya.
f) Memiliki kecerdasan yang cukup
g) Memiliki tingkat pendidikan formal yang cukup
h) Memiliki keahlian dan keterampilan lain yang menunjang
kehidupannya, misalnya keterampilan berbahasa asing.
i) Memiliki kemampuan bersosialisasi
j) Memiliki latar belakang pendidikan keluarga yang baik
k) Memiliki pengalaman hidup yang menempa mentalnya
menjadi kuat dan tahan di dalam menghadapi berbagai cobaan
hidup.
l) Selalu bereaksi positif di dalam menghadapi berbagai
masalah, misalnya dengan tetap tegar, sabar dan tabah dalam
mengahdapi persoalan hidup yang berat justru semakin
memperkuat rasa percaya diri seseorang.

Dengan ciri-ciri tersebut Kita akan lebih mudah memahami


sesorang yang memiliki rasa percaya diri dan apabila Kita sudah
menemuka ciri-ciri tersebut Kita harus mempelajari seseorang untuk
menjadi motivasi Kita dalam bertanya, dan bertanya itu tidak sulit apabila
Kita sudah memotivasi diri sendiri untuk bertanya.
5

3) Proses Pembentukan Rasa Percaya Diri


Proses terbentuknya rasa percaya dirin menurut Hakim (2002 : 6)
secara garis besar sebagai berikut:

a) Terbentuknya kepribadian yang baik sesuai dengan proses


perkembangan yang melahirkan kelebihan-kelebihan tertentu
b) Pemahaman seorang terhadap kelebihan-kelebihan yang
dimilikinya dan melahirkan keyakinan kuat untuk bisa berbuat
segala sesuatu dengan memanfaatkan kelebihan-kelebihannya.
c) Pemahaman dan reaksi positif seseorang terhadap
kelemahan-kelemahan yang dimilikinya agar tidak menimbulkan
rasa rendah diri atau sulit menyesuaikan diri.
d) Pengalaman di dalam menjalani berbagai aspek kehidupan
dengan menggunakan segala kelebihan yang ada pada dirinya.

Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang saling terkait


yang bersama-sama mengubah masukan menjadi keluaran. Pelaksanaan ini
dapat dilakukan oleh manusia, alam, atau mesin dengan menggunakan
berbagai sumber daya. Dengan melakukan proses di atas Kita bisa
menemukan Rasa Percaya Diri (Self Confident).

Anda mungkin juga menyukai