Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.2 (2021.1)

Nama Mahasiswa : MUHAMMAD AMIRUL WILDAN

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 857083788

Tanggal Lahir : 21 Juli 1999

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4101 / Keterampilan Berbahasa Indonesia SD

Kode/Nama Program Studi : PGSD S1

Kode/Nama UPBJJ : 21/Jakarta

Hari/Tanggal UAS THE : Sabtu, 03 Juli 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS
TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : MUHAMMAD AMIRUL WILDAN


NIM : 857083788
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4101 / Keterampilan Berbahasa Indonesia SD
Fakultas : FKIP
Program Studi : PGSD S1
UPBJJ-UT : 21/Jakarta

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Jakarta, 03 Juli 2021

Yang Membuat Pernyataan

MUHAMMAD AMIRUL WILDAN


1. Pembelajaran membaca tanpa buku terdiri atas 5 putaran sebagai berikut.
 Putaran I, terdiri atas langkah – langkah :
a. Masa orientasi, yaitu masa perkenalan,yaitu perkenalan siswa dengan guru,siswa dengan
siswa, serta siswa dengan lingkungannya.
b. Merekam bahasa anak, dengan cara mengingat dalam hati bahasa-bahasa yang dipahami
atau dipercakapkan siswa.
c. Meneliti hasil rekaman, yang dipakai guru untuk bahan pembelajaran
d. Menyusun cerita untuk mendidik sikap anak agar mengetahui tugas-tugasnya sebagai
seorang pelajar.

 Putaran II, mengadakan analisis dan sintesis 5 kalimat dasar, menjadi 5 kalimat dasar
dengan susunan baru.
Contoh :
Ini budi ini budi
Ini ibu budi ini adik budi
Ini bapak budi ini kakak budi
Ini adik budi ini ibu budi
Ini kakak budi ini bapak budi

 Putaran III, yaitu menganalisis kalimat menjadi kata, kemudian mensintesiskan kata
menjadi kalimat
Contoh:
Ini budi kalimat dasar
ini budi analisis
ini budi sintesis

 Putaran IV, yaitu menganalisis kalimat menjadi kata, kata menjadi suku kata, kemudian
mensintesiskan suku kata menjadi kata, kata menjadi kalimat
Contoh:
ini budi
ini budi
i ni bu di
ini budi
ini budi

 Putaran V, yaitu menganalisis kalimat menjadi kata, kata menjadi suku kata, suku kata
menjadi huruf, kemudian mensintesiskan huruf menjadi suku kata,suku kata menjadi
kata,dan kata menjadi kalimat.
Contoh:
Ini budi
ini budi
i ni bu di
i n i b u d i
i ni bu di
ini budi
ini budi

2. Tujuan pembelajaran menyimak dibagi menjadi dua bagian, pertama menyimak umum dan menyimak
kritis
a. Menyimak umum:
 Mengingat rincian-rincian penting secara tepat mengenai ilmu pengetahuan khusus
 Mengingat urutan-urutan sederhana atau kata-kata dan gagasan.
 Mengikuti pengarahan-pengarahan lisan.
 Memparafrase suatu pesan lisan sebagai suatu pemahaman melalui penerjemahan.
 Mengikuti suatu urutan (a) pengembangan plot, (b) pengembangan watak/pelaku cerita,
dan (c) argumentasi pembicara.
b. Menyimak secara kritis:
 Membedakan fakta dari khayalan menurut kriteria tertentu.
 Menentukan validitas dan ketepatan gagasan utama, aegumen-argumen, dan hipotesis.
 Membedakan pertanyaan-pertanyaan yang didukung dengan bukti-bukti yang tepat dari
opini dan penilaian serta mengevaluasinya.
 Memeriksa, membandingkan, dan mengkontraskan gagasan dan menyimpulkan
pembicaraan, misalnya mengenaiketetapan dan kessuaian suatu deskripsi.
 Mengevaluasi kesalahan-kesalahan, seperti analogi yang salah dan gagal dalam
menyajikan contoh.

3. Persiapan-persiapan yang perlu dilakukan oleh seseorang sebelum berbicara adalah menganalisis
tujuan, menemukan kata kunci, memahami suasana teks, penggunaan bahasa tubuh, dan pemilihan
metode. Kelima hal tersebut akan dijelaskan berikut ini.

Pertama, menganalisis tujuan dalam berbicara dapat dirumuskan sebagai proses transfer
pengetahuan secara akurat, menumbuhkan minat, mendorong perubahan berperilaku dan merangsang
imajinasi/kreativitas. Sebelum berbicara, kita harus dapat menentukan tujuan apa yang akan
ditekankan, sehingga audiens dapat menerimanya dengan baik. Jika tujuan tersebut merupakan ajakan
perubahan berperilaku, maka pembicara harus memberikan gagasan dan ide-ide untuk memperkuat
perubahan tersebut.

Kedua, menentukan kata kunci artinya pembicara menentukan kata kunci secara detail dengan
cara menggarisbawahi setiap kata penting. Kata-kata penting yang dipilih harus disesuaikan dengan
tujuan yang ingin disampaikan. Teknik untuk dapat mengambil inti/penggalan teks adalah dengan
mengidentifikasi tiga kata yang mewakili ringkasan isinya. Cara ini dapat meningkatkan keakuratan
penafsiran, tetapi memerlukan kerja keras untuk berpikir tentang makna dasar dibalik kata-kata kunci.

Ketiga, pemahaman suasana teks dapat membantu penafsiran dengan tepat. Pemahaman suasana
teks seperti riang, sopan, serius, kagum, dan humor harus dimiliki oleh seorang pembicara. Masalah
umum bagi seseorang yang belum berpengalaman berbicara adalah belum mampu menentukan tempat
pergantian suasana hati. Apabila pergantian suasana tidak tepat, akan mengakibatkan penafsiran yang
berbeda.

Keempat, penggunaan bahasa tubuh (gesture) ketika berbicara akan membantu penyampaian
pesan secara jelas kepada audiens. Gesture berkaitan erat dengan nilai rasa, perasaan pikiran, dan
pemaknaan sesuatu. Oleh karena itu, saat berbicara gesture harus diperhatikan sesuai dengan proporsi
dan kebermanfaatannya. Hindarkan gerakan tubuh yang kurang mendukung terciptanya suasana
dalam berbicara.

Kelima, pemilihan strategi berbicara dapat dibedakan berdasarkan ada dan tidaknya teks.
Strategi-strategi tersebut adalah sebagai berikut.
1) Impromptu (spontan). Artinya pembicara tidak ada persiapan untuk bicara,jadi sifatnya
spontan.
2) Hafalan. Artinya sebelum bicara pembicara telah mempersiapkan naskah pidatonya, kemudian
menghafalkannya kata demi kata.
3) Naskah. Artinya ketika bicara pembicara membacakan naskah/teks yang telah disusunnya.
4) Ekstemporan (tanpa teks). Artinya pembicara hanya membawa catatan-catatan penting yang
akan disampaikan ketika dipanggung.

4. Hal yang perlu diperhatikan penulis ialah pembatasan topik. Pembatasan topik sekurang-kurangnya
dapat membantu penulis atau pengarang dalam berbagai hal berikut ini :
 Memungkinkan penulis penuh dengan keyakinan dan kepercayaan bahwa topik tersebut benar-
benar diketahuinya.
 Memungkinkan penulis mengadakan penelitian dengan intensif mengenai masalahnya.

Cara membatasi sebuah topik dapat dilakukan dengan cara :


 Tetapkanlah topik dalam kedudukan sentral.
 Ajukan pertanyaan apakah topik tersebut masih dapat dirinci?
 Tetapkanlah yang mana subtopik yang akan dipilih.
 Ajukanlah pertanyaan apakah subtopik yang dipilih masih dapat dirinci lebih lanjut.
 Lakukan proses diatas secara terus-menerus hingga mendapatkan sebuah Tema.

Jika telah mendapatkan topik yang sesuai apalagi yang perlu dicari?. Dalam sebuah karya tulis,
pemilihan judul juga perlu diperhatikan. berikut syarat-syarat judul yang baik :
 Original dan asli.
 Relevan.
 Provokatif.
 Singkat.

Anda mungkin juga menyukai