Anda di halaman 1dari 9

INFORMASI UMUM

1. Identitas
Satuan pendidikan : SMA 1 Ciawigebang
Fase/Kelas : Fase E/X
Tema : Teks Anekdot / Mengungkapkan Kritik lewat Senyuan:
Subtema : Menciptakan kembali teks anekdot dalam berbagai
bentuk
Pembelajaran ke- :2
Alokasi waktu : 2 Jam 45 Menit

2. Capaian Pembelajaran
Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran,pandangan, arahan atau pesan
tertulis untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif dalam bentuk teks
informasional dan/atau fiksi. Peserta didik mampu menulis teks eksposisi hasil
penelitian dan teks fungsional dunia kerja. Peserta didik mampu
mengalihwahanakan satu teks ke teks lainnya untuk tujuan ekonomi kreatif.
Peserta didik mampu menerbitkan hasil tulisan di media cetak maupun digital.

3. Kompetensi Awal:
Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan
berbicara. Memahami pula teknik berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga
telah memahami konsep teks narasi, kemampuan menyampaikan pendapat,
kritik, dan solusi.

4. Profil Pelajar Pancasila


Mandiri : Pelajar memiliki prakarsa dalam mengembangkan dirinya.
Bernalar kritis : pelajar mampu mempertimbangkan berdasarkan aspek dan
data untuk memecahkan masalah.
Bergotong royong : Pelajar mampu melakukan kolaborasi, memiliki
kepedulian yang tinggi, dan berbagi dengan sesama.
Kreatif : Pelajar mampu menghasilkan gagasan, karya dan tindakan
yang orisinil, memiliki keluwesan berpikir dalam mencari
alternative solusi permasalahan.

5. Sarana dan Prasarana : Laptop, internet, kertas kerja, LKPD.

1. Target peserta Didik : Peserta didik yang menjadi target yaitu :


 Peserta didik regular / tipikal : umum, tidak ada kesulitan dalam
mencerna danmemahamimateri ajar.
 Peserta didik dengan kesulitan belajar : memiliki gaya belajar
terbatas hanya satu gaya.
 Peserta didik dengan gaya belajar yang berbeda : audiotory, visual,
kinestetik.
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi : mencerna dan
memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan
berfikir tingkat tinggi (HOTS), dan memiliki kemampuan memimpin

5. Model Pembelajaran Yang Digunakan: kelompok


2. KOMPONEN INTI
1. Tujuan pembelajaran:
Peserta didik yang menjadi target yaitu :
 Peserta didik regular / tipikal : umum, tidak ada kesulitan dalam
mencerna danmemahamimateri ajar.
 Peserta didik dengan kesulitan belajar : memiliki gaya belajar
terbatas hanya satu gaya.
 Peserta didik dengan gaya belajar yang berbeda : audiotory, visual,
kinestetik.
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi : mencerna dan
memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan
berfikir tingkat tinggi (HOTS), dan memiliki kemampuan memimpin
3. assesmen:tertulis
2. Pemahaman Bermakna:
Kemampuan memahami teks anekdot akan berkontribusi dalam
mengembangkan kemampuan dalam menilai berbagai informasi baik lisan
maupun tulisan. Melatih untuk kritis dan kreatif dalam mengkritik suatu
permasalahan dalam kehidupan nyata dengan cara yang unik dan lebih baik.
Selain itu, dapat pula dijadikan sebagai bahan hiburan, sebagai analogi atau
contoh dalam menjelaskan sesuatu sebagai penarik perhatian.

3. Pertanyaan Pemantik:
1. Apakah kalian pernah melihat tayangan stand Up Comedi?
2. Apakah menurut Kalian seorang stand up Comedi itu hanya melucu saja?
3. Mengapa kemampuan melucu seperti stand up itu sangat diminati?

C. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan 1. Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan 15’


Awal menyampaikan penilaian hasil pembelajaran
2. Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter
yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2)
mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar
kelulusan dalam satuan pendidikan.

Kegiatan 1. Guru menyampaikan materi terkait pentingnya mencari 65’


Inti informasi faktual sebagai dasar dalam menyampaikan kritik
yang dimulai dengan mengidentifikasi fakta dan opini yang
terdapat pada teks anekdot.
2. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok asal yang terdiri
dari tiga anggota. Setiap siswa dalam kelompok mendapat tiga
nomor yang berbeda: 1, 2, dan 3.
3. Siswa membuat kelompok ahli yang terdiri dari siswa dengan
nomor yang sama.
4. Kelompok 1 mengidentifikasi informasi yang terdapat pada
komik “Ponsel Mencandu”, kelompok 2 mengidentifikasi
informasi pada teks berita “Pasien Lupa Orang Tua karena
Kecanduan Ponsel”, dan kelompok 3 menelaah informasi
pada berita “Pasien Anak Kecanduan Ponsel Bertambah di RS
Jiwa Solo”.
5. Siswa kembali ke kelompok asal dan mendiskusikan
informasi yang mereka dapatkan dari tiga teks tersebut
menggunakan tabel 2.3 pada buku siswa.
6. Secara bergiliran, perwakilan kelompok menyampaikan hasil
diskusinya.
7. Siswa mendapatkan tanggapan dari siswa lain.
8. Siswa dan guru menyimpulkan jawaban dan mengaitkannya
dengan materi yang disampaikan di awal.
9. Siswa diberi apresiasi oleh guru terkait latihan yang sudah
dikerjakan.
10. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau
menyampaikan pendapat.

Penutup 1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini. 10’


2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru
untuk mengetahui ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan
dan motivasi tetap semangat belajar dan diakhiri dengan berdoa.

E. Refleksi Peserta Didik dan Pendidik

PESERTA DIDIK PENDIDIK


1. Seberapakah kalian menyukai materi ini? 1. Momen terbaik apa yang saya rasakan
2. Apa yang kalian rasakan setelah melewati KBM ketika melakukan kegiatan ini?
ini? 2. Apa saja yang tidak berjalan dengan
3. baik saat saya melakukan kegiatan?
Apa yang kalian dapat kembangkan untuk
memperdalam materi ini? 3. Mengapa? Bagaimana saya dapat
memodifikasi kegiatan pembelajaran
agar cocok dengan karakteristik Peserta
didik saya?
F. LAMPIRAN
1. LKPD

Menciptakan Teks Anekdot Dalam Berbagai Bentuk

Pengertian
Teks anekdot merupakan teks atau wacana yang bermuatan humor untuk menyindir,
bersenda gurau atau mengkritik secara tidak langsung segala macam kepincangan atau
ketidakberesan yang tengah terjadi di kalangan masyarakat penciptanya.
Contoh Teks Anekdot

Unsur Teks Anekdot


 Teks anekdot bersifat lucu dan menghibur.
 Teks anekdot ditujukan untuk mengkritik atau menyindir.
 Teks anekdot bisa berdasarkan kejadian nyata atau sebenarnya, tetapi juga bisa
sepenuhnya hasil rekaan (imajinasi).
 Teks anekdot biasanya menceritakan kejadian mengenai orang terkenal atau orang
penting, tetapi juga bisa mengenai kejadian sehari-hari di sekitar kita.
 Teks anekdot memiliki pesan berupa kritik atau sindiran.
Struktur Teks Anekdot
 Abstrak, bagian pendahuluan teks anekdot yang memberikan gambaran umum
mengenai cerita singkat tersebut.
 Orientasi, bagian teks anekdot yang memberikan gambaran mengenai latar
belakang alasan cerita singkat tersebut terjadi, yang menjadi penyebab utama
terjadinya krisis. Pada bagian ini, cerita mengarah pada krisis, konflik, atau
peristiwa utama yang terjadi pada tokoh-tokoh di dalam cerita.
 Krisis, bagian teks anekdot yang mengungkapkan pokok masalah atau inti
masalah dalam cerita singkat tersebut. Pada bagian dalam teks anekdot inilah
yang mengandung humor atau kekonyolan yang mengundang tawa pembaca atau
pendengar cerita singkat tersebut.
 Reaksi, bagian teks anekdot yang mengungkapkan penyelesaian masalah dalam
cerita teks anekdot. Reaksi ini dapat berupa sikap menertawakan atau mencela.
 Koda, bagian penutup teks anekdot, yang dapat dapat berbentuk komentar,
persetujuan, ataupun penjelasan dari cerita tersebut. Keberadaan koda dalam teks
anekdot merupakan opsional, jadi bisa ada ataupun tidak ada.
Kaidah Bahasa Teks Anekdot
 Teks anekdot mengandung kata atau frasa yang menyatakan peristiwa masa lalu,
misalnya “kemarin”, “beberapa saat yang lalu”, “tahun lalu”, “dua tahun yang
lalu”, dan lain sebagainya.
 Teks anekdot mengandung kalimat retoris, misalnya “Bagaimana bisa aku
mengabaikan kamu?”. “Apakah kamu tidak memiliki hati nurani?”, atau “Mana
mungkin aku melakukan itu?”.
 Teks anekdot menggunakan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu,
misalnya ”setelah”, “sementara”, “sesudah”, “sejak”, “tatkala”, “apabila”, “bila”,
“hingga”, dan lain sebagainya.
 Teks anekdot mengandung kata kerja aksi, misalnya “memakan”, “mengambil”,
“menaiki”, “mencemari”, “membaca”, dan lain sebagainya.
 Teks anekdot mengandung kalimat perintah, misalnya “Tolong ambilkan berkas
itu!”, “Tolong tutup pintunya!”, “Cepat kemari!”, dan lain sebagainya.
 Teks anekdot mengandung kalimat seru, misalnya “Cantiknya gadis itu!”, “Bejat
sekali koruptor itu!”, “Wah banyak sekali uangmu!”, dan lain sebagainya.
2. Pengayaan Dan Remedial

Setelah Anda mempelajari materi teks anekdot. Buatlah Bentuk teks anekdot sebagai
berikut
1. Bentuklah beberapa kelompok di kelas!
2. Buatlah teks anekdot dalam bentuk poster dan karikatur ! Dikumpulkan minggu
depan!

Penilaian

Rubrik Penilaian Sikap


N ASPEK YANG DI AMATI 4 3 2 1
O
1 Selalu menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
2 Lebih memilih kata,istilah, atau ungkapan bahasa Indonesia dalam
mengekspresikan gagasan berbahasa Indonesia baik lisan maupun tulis
3 Menunjukkan perilaku tidak menjiplak pada kegiatan menganalisis
4 Menunjukkan rasa peduli dengan mengajukan pertanyaan- pertanyaan
kritis terhadap masalah-masalah yang dikemukakan
5 Menggunakan kata-kata yang tidak menyinggung perasaan orang lain
saat menyampaikan pendapat
6 Selalu tepat waktu dalam menyelesaikan tugas

Skor pemerolehan
Nilai : x 100
Skor Maksimal
Rubrik Penilaian Poster dan karikatur

No. Aspek Kreteria Nilai


Penilaian Nilai 4 Nilai 3 Nilai 2 Nilai 1
1 Kesesuaian Isi sesuai Isi cukup sesuai Isi kurang Isi tidak sesuai
dengan tema dengan tema sesuai
dengan tema yang diangkat yang diangkat dengan dengan tema yang
tema yang diangkat
diangkat
2 Desain/gamb Gambar dan Gambar dan Gambar dan Gambar dan warna
ar warna warna cukup warna kurang tidak menarik dan
dan warna menarik dan menarik dan menarik dan bermakna serta
bermakna bermakna bermakna proporsional
serta serta serta
proporsional proporsional proporsional
3 Isi teks Singkat, Singkat, Singkat, Singkat,
informatif, informatif, dan informatif, informatif,
dan bertendens dan dan
bertendens (sebagian/atau bertendens bertendens
selusuh (sebagian/atau (sebagian/atau
komponen selusuh selusuh
bernilai cukup) komponen komponen
bernilai tidak
kurang) terpenuhi)

Skor pemerolehan
Nilai : x 100
Skor Maksimal

3. Bahan bacaan pendidik dan peserta didik

A. Pengertian Teks Anekdot


Supaya mengetahui lebih dalam tentang teks anekdot, maka kamu perlu mengetahui
pengertian teks anekdot. Teks anekdot adalah sebuah cerita atau kisah yang mengandung sifat
lucu. Meskipun teks anekdot berisi cerita lucu, tetapi teks anekdot juga bisa memiliki banyak
maksud yang biasanya digunakan untuk menyampaikan kritik. Banyak yang menganggap
bahwa teks anekdot merupakan cerita yang berisi rangkaian beberapa kalimat lucu. Namun,
kriteria teks anekdot bukan hanya lucu, tetapi bisa menyampaikan maksud penulis.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks anekdot dapat diartikan sebagai
sebuah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan. Selain itu, teks anekdot
biasanya juga membahas orang penting atau terkenal dan tentunya berdasarkan kejadian yang
sebenarnya.
B. Ciri-Ciri Teks Anekdot
1. Mampu menghibur dan membuat tertawa, hal ini berarti teks anekdot memuat beragam
kisah lucu atau humor.
2. Memiliki sifat menggelitik, hal ini berarti teks anekdot dapat membuat setiap orang yang
membacanya akan merasa terhibur dengan kisah lucu yang terdapat di dalam teks. Setiap
cerita lucu itu bisa membuat pembaca merasa terhibur.
3. Memiliki sifat menyindir, dalam beberapa kisah teks anekdot ditemukan banyak yang
dipakai sebagai media untuk menyindir sesuatu, baik itu orang maupun kelompok.
4. Bisa jadi mengenai orang penting, karena tidak aturan yang ketat untuk membuat teks
anekdot, hal ini menjadikan teks ini biasa digunakan untuk membahas orang-orang penting.
5. Memiliki tujuan tertentu, tidak seperti teks yang lain, teks anekdot lebih fleksibel untuk
dibentuk sesuai keinginan dari penulis. Dengan begitu, penulis memiliki sudut pandang yang
lebih luas dan bisa menghasilkan teks anekdot dengan maksimal.
6. Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng, orang yang hendak menulis
membuat sebuah cerita lain yang sebenarnya berhubungan dengan kehidupan saat ini.
7. Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan
realistis.

C. Tujuan Teks Anekdot


1. Membangktikan tawa pembaca
2. Sebagai sarana hiburan
3. Sebagai saran untuk mengkritik

D. Struktur Teks Anekdot


1. Abstrak
Bagian pertama dari teks anekdot adalah abstrak. Bagian ini terdapat di bagian awal paragraf,
yang mana biasanya digunakan untuk memberikan gambaran awal kepada pembaca
mengenai keseluruhan isi cerita.
2. Orientasi
Bagian kedua dari teks anekdot adalah orientasi. Berbeda dengan abstrak yang memberikan
gambaran awal, orientasi biasanya berisi awal kejadian sebuah cerita. Orientasi juga bisa
disebut sebagai bagian untuk menjelaskan latar belakang dari sebuah peristiwa utama yang
terjadi.
3. Krisis
Bagian ketiga dari teks anekdot adalah krisis. Setelah pembaca mengetahui awal cerita dari
teks anekdot, krisis akan menjadi bagian dari cerita yang bertugas untuk memberikan
penjelasan mengenai masalah utama dari teks.
4. Reaksi
Bagian keempat dari teks anekdot adalah reaksi. Reaksi sendiri merupakan bagian yang
digunakan untuk melengkapi suatu cerita. Reaksi biasanya digunakan untuk menyelesaikan
masalah dalam sebuah cerita teks anekdot.
5. Koda
Bagian terakhir dari teks anekdot yaitu koda. Setelah keseluruhan cerita sudah tersampaikan,
koda dapat digunakan sebagai penutup sekaligus pemberian pesan dari penulis cerita teks
anekdot.

E. Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot


Berikut ini adalah kaidah kebahasaan teks anekdot yang perlu diketahui, diantaranya yaitu:
1. Menggunakan kata keterangan waktu lampau.
2. Menggunakan kata penghubung.
3. Menggunakan kata kerja.
4. Menggambarkan urutan peristiwa berdasarkan waktu.
5. Menggunakan jenis pertanyaan retoris, yaitu kalimat pertanyaan yang tidak mengharuskan
untuk dijawab.

F. Cara Membuat Teks Anekdot


1. Pilihlah topik atau tema yang akan dibahas dalam teks anekdot.
2. Tentukan tokoh yang ada di dalam teks anekdot.
3. Pilih atau tentukan suatu peristiwa yang akan dijadikan sebagai latar belakang.
4. Membuat rangkaian perisitiwa dalam bentuk alur teks anekdot.
5. Susun kerangkan teks anekdot dan kembangkan agar menjadi suatu cerita yang memiliki
satu kesatuan.
6 Teks anekdot disunting atau dicek kembali apa yang kurang dan apa yang akan
ditambahkan.
4. Glosarium

5. Daftar Pustaka
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru
Cerdas Cergas Berbahasa dan bersastra Indonesia. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Pembukuan Badan Penelitian dan Pengembangan
dan Perbukuan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset
dan Teknologi.

Kuningan……………………2022

Mengetahui Guru Mata Pelajaran


Kepala Sekolah SMAN 1 Jalaksana

H.NANANG WARSA , M.Pd EUIS MULYANI, S.Pd, M.M


NIP : 196708219910101001 NIP : 19710201 199503 2 001

Anda mungkin juga menyukai