Anda di halaman 1dari 46

Form 03 – POS 8.3.5.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


RPP

A. Identitas Sekolah
Sekolah : SMK Tunas Harapan Pati
Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/Semester : X Semua Kompetensi Keahlian/Semester 1
Materi Pokok : Pawarta
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit (4 x pertemuan)

B. Kompetensi Inti :
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi:


KD KD
3.3 Menelaah teks pawarta. 4.3 Menanggapi, menulis, dan menyajikan
teks pawarta.
Indikator Pencapaian Kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3.1Peserta didik mampu 4.3.1 Peserta didik mampu menanggapi teks
mengidentifikasi perangan pawarta. pawarta lisan maupun tulisan
3.3.1 Peserta didik mampu 4.3.2 Peserta didik mampu menulis teks
mengidentifikasi pokok-pokok isi pawarta sesuai dengan unggah-ungguh
pawarta. bahasa jawa.
3.3.2 Peserta didik mampu 4.3.3 Peserta didik mampu menyajikan teks
mengidentifikasi unsur-unsur pawarta lisan maupun tulisan sesuai
pembangun pawarta. dengan unggah-ungguh bahasa jawa.

D. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke : 8
1. Selama dan setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat mengidentifikasi perangan
pawarta lisan maupun tulisan
2. Setelah berdiskusi dan mengisi LKPD, peserta didik dapat mengidentifikasi perangan
pawarta lisan maupun tulisan sesuai dengan unggah-ungguh bahasa jawa.

Pertemuan ke : 9
1. Selama dan setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat mengidentifikasi pokok-pokok
isi pawarta lisan maupun tulisan sesuai dengan unggah-ungguh bahasa jawa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat mengidentifikasi unsur-unsur
pembangun pawarta lisan maupun tulisan sesuai dengan unggah-ungguh bahasa jawa
3. Setelah berdiskusi dan mengisi LKPD, peserta didik dapat menemukan konsep dalam
mengidentifikasi pokok-pokok isi dan mengidentifikasi unsur-unsur pembangun teks pawarta.
Pertemuan ke : 10
1. Selama dan setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat menanggapi teks pawarta
lisan maupun tulisan
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat menulis teks pawarta sesuai
dengan unggah-ungguh bahasa jawa.
3. Setelah berdiskusi dan mengisi LKPD, peserta didik dapat menemukan konsep dalam
menanggapi dan menulis teks pawarta sesuai dengan unggah-ungguh bahasa jawa.

Pertemuan ke : 11
1. Selama dan setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat menyajikan teks pawarta
secara lisan maupun tulisan sesuai dengan unggah-ungguh bahasa jawa.

E. Materi Pembelajaran
Pertemuan Ke : 8
1. Definisi pawarta
2. Tayangan pawarta
3. Teks pawarta

Pertemuan Ke : 9
1. Tayangan pawarta
2. Teks pawarta

Pertemuan Ke : 10
1. Tayangan pawarta
2. Teks pawarta

Pertemuan Ke : 11
1. Teks pawarta

Sains Teknologi
1) Faktual : Miturut Kamus Besar Bahasa 1) Menggunakan media rekam untuk
Indonesia Edisi 3 (2003:140) sing membuat video pawarta
diarani berita (basa Jawane pawarta) 2) Menggunakan aliran listrik dalam
yakuwi crita utawa karangan bab proses pembuatan video
kedadeyan utawa kahanan, prastawa 3) Menggunakan Microsoft Word untuk
sing isih anget, anyar, gres lan merak menulis teks pawarta
ati.
2) Konseptual : unsur-unsur dalam
pawarta adalah 5W+1H
3) Prosedural :
a) Prosedur mengidentifikasi perangan,
pokok-pokok isi dan pembangun
pawarta.
b) Prosedur membuat rekaman pawarta
4) Metakognitif
Membuat video pawarta
Enjiniring Matematika
1) Merancang prosedur cara membuat 1) Menghitung biaya yang dibutuhkan
rekaman pawarta. untuk membuat video pawarta

F. Metode Pembelajaran:
1. Pendekatan : STEM
2. Model : Discovery learning (Pertemuan 8)
Problem Based learning (Pertemuan 9 dan 10)
Project Based learning (Pertemuan 11)
3. Metode : Diskusi, Demonstrasi, Tanya Jawab, Penugasan, Problem solving,
Presentasi, dan Praktik.

G. Alat dan Sumber belajar


1. Media
a. Slide (power point)pawarta
b. Lembar Kerja Peserta didik
c. Lembar pengamatan
2. Alat/Bahan
a. Alat Peraga
1) Laptop
2) LCD
b. Bahan Belajar
1) Gambar dan tayangan pawarta.
3. Sumber Belajar :
a. Buku Prigel Basa Jawa Kagem SMA/SMK/MA kelas X terbitan Erlangga
b. Buku-buku lain yang relevan
c. Sumber lain yang relevan dan disesuaikan dengan kondisi setempat.
d. http://helda-blog.blogspot.com/2013/03/pawarta-basa-jawa.html
e. http://marlitapramuharti.blogspot.com/2012/01/pawarta-bahasa-jawa-dari-radio.html

H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Alokasi
Langkah – langkah
Ke waktu
8 A. Kegiatan Pendahuluan : 10 menit
Komunikasi
1. Mengawali pembelajaran dengan berdoa (Meminta seorang
peserta didik untuk memimpin doa).
2. Guru memberi salam, dilanjutkan dengan presensi, dan
menanyakan kesiapan peserta didik untuk mengikuti proses
belajar mengajar.
3. Meminta peserta didik untuk membereskan buku yang tidak
Pertemuan Alokasi
Langkah – langkah
Ke waktu
terpakai dalam pembelajaran Bahasa Jawa
4. menyiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan,
misalnya buku peserta didik dan alat tulis dan menatanya dengan
rapi di atas meja masing-masing
5. Meminta peserta didik untuk menanyakan kesulitan mengenai
materi sebelumnya dan /atau pekerjaan rumah.
6. Meminta peserta didik untuk memberi tanggapan terhadap
kesulitan yang muncul.
7. Memberikan penguatan terhadap jawaban peserta didik untuk
menyelesaikan masalah tersebut, apabila tidak ada peserta didik
yang memberikan jawaban yang benar.
Apersepsi
1. Guru memberikan gambaran tentang pentingnya memahami isi
dari pawarta yang berkaitandengan masalah sehari-hari (misal :
tentang kebudayaan yang berkembang di masyarakat)
2. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir
kritis, peserta didik diajak mengamati pawarta yang berkaitan
dengan kebudayaan.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
yaitu mengidentifikasi perangan pawarta.

B. Kegiatan Inti
1. Fase 1 : Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan) 70 menit
a. Peserta didik membuat kelompok dengan masing-masing
kelompok beranggotakan 4 orang.
b. Peserta didik menyaksikan contoh video pawarta.
c. Peserta didik diarahkan untuk memberikan pendapatnya
tentang pawarta tersebut.
2. Fase 2 : Problem Statment (Pernyataan/ identifikasi masalah)
a. Guru meminta peserta didik membuka buku Prigel Basa Jawa
halaman 33.
b. Peserta didik diminta mengamati pawarta berjudul Tari : Tari
Dadi Perangan Urip lan Kabudayan.
c. Kelompok peserta didik diberikan Lembar Kerja Peserta
Didik.
d. Peserta didik mengekplorasi pengetahuan dan informasi yang
diperlukan untuk mengidentifikasi perangan pawarta.
e. Peserta didik merencanakan strategi yang akan dipilih untuk
menyelasaikan masalah dengan bertanya pada guru bila
menemui kesulitan, dan menalar informasi dan pengetahuan
yang diperlukan untuk memcahkan masalah.
3. Fase 3 : Data Collection (Pengumpulan data)
a. Peserta didik berdiskusi dengan teman kelompoknya
mencoba memilih strategi yang tepat untuk mengidentifikasi
perangan pawarta.
b. Peserta didik mengerjakan LKPD untuk mengidentifikasi
perangan pawarta berjudul Tari : Tari Dadi Perangan Urip
Pertemuan Alokasi
Langkah – langkah
Ke waktu
lan Kabudayan.
4. Fase 4 : Data processing (Pengolahan data)
a. Peserta didik mengidentifikasi perangan pawarta berjudul
Tari : Tari Dadi Perangan Urip lan Kabudayan.
b. Peserta didik mencoba menyimpulkan hasil pekerjaannya
melalui LKPD yang telah dikerjakan.
5. Fase 5 : Verification (Pembuktian)
a. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
dan memperhatikan tanggapan dari kelompok lain atau
alternatif penyelesaian dari kelompok lain.
b. Guru memotivasi peserta didik untuk terlibat aktif dalam
pembelajaran dengan memberikan penguatan positif.
6. Fase 6 : Generalization (Menarik kesimpulan)
a. Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil identifikasi
perangan pawarta yang terkandung dalam pawarta berjudul
Tari : Tari Dadi Perangan Urip lan Kabudayan.
b. Hasil identifikasi yang telah disimpulkan bersama-sama
dalam kelas kemudian dikaitkan kembali dengan kehidupan
sehari-hari.
c. Peserta didik bersama dengan guru melakukan generalisasi
terhadap pemecahan masalah berdasarkan hasil diskusi untuk
menyelesaikan masalah yang diberikan.
d. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok.
e. Guru memberikan soal untuk dikerjakan oleh masing-masing
peserta didik dalam waktu 10 menit (Tes tertulis).

C. Kegiatan Penutup 10 menit


1. Peserta didik diminta menyimpulkan pawarta berjudul Tari :
Tari Dadi Perangan Urip lan Kabudayan.
2. Dengan bantuan presentasi komputer, guru menayangkan apa
yang telah dipelajari dan disimpulkan mengenai pawarta
berjudul Tari : Tari Dadi Perangan Urip lan Kabudayan.
3. Guru memberikan tugas terstruktur ( PR).
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan
untuk lebih mendalami pawarta berjudul Tari : Tari Dadi
Perangan Urip lan Kabudayan.
5. Guru memberikan tugas remedial bagi yang belum mencapai
KKM dan tugas pengayaan bagi yang telah mencapai KKM.
6. Mengarahkan peserta didik untuk mengechek kebersihan tempat
duduknya dalam diskusi kelompok.
7. Mempersilahkan peserta didik untuk merapikan pakaian setelah
kegiatan diskusi selesai.
8. Memperingatkan peserta didik untuk mengumpulkan tugas
dengan tepat waktu.
9. Guru menginformasikan materi pembelajaran berikutnya yaitu
mengidentifikasi pokok-pokok isi dan unsur-unsur pembangun
pawarta lisan maupun tulisan sesuai dengan unggah-ungguh
Pertemuan Alokasi
Langkah – langkah
Ke waktu
bahasa jawa.
Pertemuan Alokasi
Langkah – langkah
Ke waktu
9 A. Kegiatan Pendahuluan : 10 Menit
Komunikasi
1. Mengawali pembelajaran dengan berdoa (Meminta seorang
peserta didik untuk memimpin doa)
2. Meminta peserta didik untuk membereskan buku yang tidak
terpakai dalam pembelajaran Bahasa Jawa.
3. Menyiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan,
misalnya buku peserta didik dan alat tulis dan menatanya
dengan rapi di atas meja masing-masing (rapi)
4. Meminta peserta didik untuk menanyakan kesulitan mengenai
materi sebelumnya dan /atau pekerjaan rumah
5. Meminta peserta didik untuk memberi tanggapan terhadap
kesulitan yang muncul
6. Memberikan penguatan terhadap jawaban peserta didik atau
memberikan scaffolding untuk menyelesaikan masalah tersebut,
apabila tidak ada peserta didik yang memberikan jawaban yang
benar.

Apersepsi
1. Guru memberikan gambaran tentang pentingnya
mengidentifikasi pokok-pokok isi dan unsur-unsur pembangun
pawarta lisan maupun tulisan sesuai dengan unggah-ungguh
bahasa jawa.
2. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan
berpikir kritis, peserta didik diajak memecahkan masalah yang
berkaitan dengan mengidentifikasi pokok-pokok isi dan unsur-
unsur pembangun pawarta lisan maupun tulisan sesuai dengan
unggah-ungguh bahasa jawa.
3. Guru memberi motivasi kepada peserta didik secara
kontekstual manfaat dan aplikasi dari mengidentifikasi pokok-
pokok isi dan unsur-unsur pembangun pawarta lisan maupun
tulisan sesuai dengan unggah-ungguh bahasa jawa.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
yaitu mengidentifikasi pokok-pokok isi dan unsur-unsur
pembangun pawarta lisan maupun tulisan sesuai dengan
unggah-ungguh bahasa jawa.

B. Kegiatan Inti 70 menit


1. Fase 1 : Identify Problem
a. Guru mengajukan permasalahan dengan bantuan IT (power
point). (contoh teks pawarta)
b. Peserta didik mengamati (membaca) teks pawarta dan
memahami masalah secara individu dan mengajukan hal-hal
yang belum dipahami terkait masalah yang disajikan.
c. Jika ada peserta didik yang mengalami masalah, guru
Pertemuan Alokasi
Langkah – langkah
Ke waktu
mempersilakan peserta didik lain untuk memberikan
tanggapan. Bila diperlukan, guru memberikan bantuan secara
klasikal.
d. Guru meminta peserta didik menuliskan informasi yang
terdapat dari masalah tersebut secara teliti dengan
menggunakan bahasa sendiri.
2. Fase 2 : Define Goal
a. Peserta didik membentuk kelompok heterogen (dari sisi
kemampuan, gender, maupun agama) sesuai pembagian
kelompok yang telah direncanakan oleh guru.
b. Guru membagikan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
yang berisikan masalah dan langkah-langkah pemecahan
masalah
c. Peserta didik berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah
dalam Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
d. Guru berkeliling mencermati peserta didik bekerja,
mencermati dan menemukan berbagai kesulitan yang dialami
peserta didik, serta memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami.
e. Guru memberi bantuan berkaitan kesulitan yang dialami
peserta didik secara individu, kelompok, atau klasikal.
f. Mendorong peserta didik agar bekerja sama dalam kelompok.
3. Fase 3 : Explore Possible Strategy
a. Peserta didik menyelesaikan masalah yaitu mengidentifikasi
pokok-pokok isi dan unsur-unsur pembangun pawarta lisan
maupun tulisan sesuai dengan unggah-ungguh bahasa jawa.
b. Guru meminta peserta didik berdiskusi untuk menanggapi teks
pawarta lisan maupun tulisan sesuai dengan unggah-ungguh
bahasa jawa.
4. Fase 4 : Anticipate and Act
a. Peserta didik menyiapkan laporan hasil diskusi kelompok
secara rapi, rinci, dan sistematis.
b. Guru berkeliling mencermati peserta didik bekerja menyusun
laporan hasil diskusi, dan memberi bantuan, bila diperlukan.
c. Peserta didik menentukan perwakilan kelompok secara
musyawarah untuk menyajikan (mempresentasikan) laporan
di depan kelas.
d. Guru meminta semua kelompok bermusyawarah untuk
menentukan satu kelompok yang mempresentasikan
(mengkomunikasikan) hasil diskusinya di depan kelas secara
runtun, sistematis, santun, dan hemat waktu.
e. Perwakilan kelompok yang ditunjuk, mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya
f. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik dari
kelompok penyaji untuk memberikan penjelasan tambahan
dengan baik.
g. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik dari
kelompok lain untuk memberikan tanggapan terhadap hasil
Pertemuan Alokasi
Langkah – langkah
Ke waktu
diskusi kelompok penyaji dengan sopan.

5. Fase 5 : Look Back and Learn


a. Peserta didik mengevaluasi jawaban kelompok penyaji serta
masukan dari peserta didik yang lain dan membuat
kesepakatan, bila jawaban yang disampaikan peserta didik
sudah benar.
b. Selanjutnya, dengan tanya jawab, peserta didik
mengidentifikasi pokok-pokok isi dan unsur-unsur
pembangun pawarta lisan maupun tulisan sesuai dengan
unggah-ungguh bahasa jawa.
c. Dengan memperhatikan penyelesaian dari masalah, Guru
mengarahkan peserta didik untuk dapat mengidentifikasi
pokok-pokok isi dan unsur-unsur pembangun pawarta lisan
maupun tulisan sesuai dengan unggah-ungguh bahasa jawa.
d. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok
e. Guru memberikan soal untuk dikerjakan oleh masing-masing
peserta didik dalam waktu 10 menit (Tes tertulis).
10 menit
C. Kegiatan Penutup
1. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan tentang
menanggapi teks pawartalisan maupun tulisan sesuai dengan
unggah-ungguh bahasa jawa.
2. Guru memberikan tugas terstruktur (PR)
3. Guru dapat melakukan kegiatan pengayaan bagi peserta didik
yang telah mencapai ketuntasan. Sebaliknya, guru dapat
memberikan remidi bagi peserta didik yang belum mencapai
ketuntasan.
4. Guru menyampaikan manfaat dan nilai-nilai yang bisa diambil
materi tersebut bagi kehidupan
5. Informasi rencana pembelajaran yang akan datang yaitu
menanggapi dan menulis teks pawarta lisan maupun tulisan
sesuai dengan unggah-ungguh bahasa jawa.
6. Mengarahkan peserta didik untuk mengecek kebersihan tempat
duduknya dalam diskusi kelompok.
7. Mempersilahkan peserta didik untuk merapikan pakaian setelah
kegiatan diskusi selesai.
8. Memperingatkan peserta didik untuk mengumpulkan tugas
dengan tepat waktu.
9. Menutup pelajaran dengan salam
Pertemuan Alokasi
Langkah – langkah
Ke waktu
10 A. Kegiatan Pendahuluan : 10 Menit
Komunikasi
1. Mengawali pembelajaran dengan berdoa (Meminta seorang
peserta didik untuk memimpin doa).
2. Guru memberi salam, dilanjutkan dengan presensi, dan
menanyakan kesiapan peserta didik untuk mengikuti proses
Pertemuan Alokasi
Langkah – langkah
Ke waktu
belajar mengajar.
3. Meminta peserta didik untuk membereskan buku yang tidak
terpakai dalam pembelajaran Bahasa Jawa, menyiapkan
perlengkapan dan peralatan yang diperlukan, misalnya buku
peserta didik dan alat tulis dan menatanya dengan rapi di atas
meja masing-masing
4. Meminta peserta didik untuk menanyakan kesulitan mengenai
materi sebelumnya dan /atau pekerjaan rumah
5. Meminta peserta didik untuk memberi tanggapan terhadap
kesulitan yang muncul.
6. Memberikan penguatan terhadap jawaban peserta didik untuk
menyelesaikan masalah tersebut, apabila tidak ada peserta
didik yang memberikan jawaban yang benar.
Apersepsi
1. Guru memberikan gambaran tentang pentingnya memahami
cara menanggapi teks dan menulis teks pawarta sesuai dengan
unggah-ungguh bahasa jawa.
2. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan
berpikir kritis, peserta didik diajak mengamati berbagai
tayangan pawarta.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
yaitu peserta didik mampu menanggapi dan menulis teks
pawarta sesuai dengan unggah-ungguh bahasa jawa.

B. Kegiatan Inti 70 menit


1. Fase 1 : Identify Problem
a. Guru mengajukan permasalahan dengan bantuan IT (power
point). (contoh draft teks pawarta)
b. Peserta didik mengamati (membaca) dan mengidentifikasi
masalah yang disajikan.
c. Jika ada peserta didik yang mengalami masalah, guru
mempersilakan peserta didik lain untuk memberikan
tanggapan. Bila diperlukan, guru memberikan bantuan
secara klasikal.
d. Guru meminta peserta didik menuliskan informasi yang
terdapat dari masalah tersebut secara teliti dengan
menggunakan bahasa sendiri.
2. Fase 2 : Define Goal
a. Guru membagikan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
yang berisi draft teks pawarta.
b. Guru berkeliling, mencermati dan menemukan berbagai
kesulitan yang dialami peserta didik, serta memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya hal-hal
yang belum dipahami.
c. Guru memberi bantuan berkaitan kesulitan yang dialami
peserta didik secara individu, kelompok, atau klasikal.
d. Peserta didik berkolaborasi untuk Peserta didik berkolaborasi
Pertemuan Alokasi
Langkah – langkah
Ke waktu
untuk menulis sebuah teks pawarta utuh yang mengandung unsur-
unsur pembangun pawarta
3. Fase 3 : Explore Possible Strategy
a. Peserta didik mengekplorasi pengetahuan dan informasi
yang diperlukan untuk menulis teks pawarta.
b. Peserta didik diminta menyusun sebuah teks pawarta utuh
yang mengandung unsur-unsur pembangun pawarta.
4. Fase 4 : Anticipate and Act
a. Peserta didik menyiapkan hasil pekerjaannya secara rapi,
rinci, dan sistematis.
b. Guru berkeliling mencermati peserta didik bekerja
menyusun laporan hasil pekerjaan, dan memberi bantuan,
bila diperlukan.
c. Guru meminta peserta didik menentukan perwakilan secara
musyawarah untuk menyajikan (mempresentasikan) hasul
pekerjaan di depan kelas.
5. Fase 5 : Look Back and Learn
a. Perwakilan peserta didik mempresentasikan hasil
pekerjaanya di depan kelas.
b. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik lain untuk
memberikan tanggapan terhadap hasil pekerjaan penyaji
dengan sopan.
c. Guru melibatkan peserta didik mengevaluasi jawaban
penyaji serta masukan dari peserta didik yang lain dan
membuat kesepakatan, bila jawaban yang disampaikan
peserta didik sudah benar.
d. Guru mengumpulkan semua hasil pekerjaan peserta didik.
e. Guru memberikan soal untuk dikerjakan oleh masing-
masing peserta didik dalam waktu 10 menit (Tes tertulis).

C. Kegiatan Penutup
10 menit
1. Dengan bantuan presentasi komputer, guru menayangkan apa
yang telah dipelajari dan disimpulkan mengenai materi yang
telah dipelajari hari ini.
2. Guru memberikan tugas terstruktur ( PR).
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan
untuk lebih mendalami tentang menanggapi dan menulis teks
pawarta sesuai dengan unggah-ungguh bahasa jawa.
4. Guru memberikan tugas remedial bagi yang belum mencapai
KKM dan tugas pengayaan bagi yang telah mencapai KKM.
5. Mengarahkan peserta didik untuk mengecek kebersihan tempat
duduknya dalam diskusi kelompok.
6. Mempersilahkan peserta didik untuk merapikan pakaian setelah
kegiatan diskusi selesai.
7. Memperingatkan peserta didik untuk mengumpulkan tugas
dengan tepat waktu.
8. Guru menginformasikan materi pembelajaran berikutnya yaitu
Pertemuan Alokasi
Langkah – langkah
Ke waktu
menyajikan teks pawarta dalam bentuk video sesuai dengan
unggah-ungguh bahasa jawa.
Pertemuan Alokasi
Langkah – langkah
Ke waktu
11 A. Kegiatan Pendahuluan : 10 Menit
Komunikasi
1. Mengawali pembelajaran dengan berdoa (Meminta seorang
peserta didik untuk memimpin doa).
2. Guru memberi salam, dilanjutkan dengan presensi, dan
menanyakan kesiapan peserta didik untuk mengikuti proses
belajar mengajar.
3. Meminta peserta didik untuk membereskan buku yang tidak
terpakai dalam pembelajaran Bahasa Jawa, menyiapkan
perlengkapan dan peralatan yang diperlukan, misalnya buku
peserta didik dan alat tulis dan menatanya dengan rapi di atas
meja masing-masing.
4. Meminta peserta didik untuk menanyakan kesulitan mengenai
materi sebelumnya dan /atau pekerjaan rumah
5. Meminta peserta didik untuk memberi tanggapan terhadap
kesulitan yang muncul.
6. Memberikan penguatan terhadap jawaban peserta didik untuk
menyelesaikan masalah tersebut, apabila tidak ada peserta
didik yang memberikan jawaban yang benar.
Apersepsi
1. Guru memberikan gambaran tentang pentingnya memahami
menyajikan teks pawarta lisan maupun tulisan sesuai dengan
unggah-ungguh bahasa jawa.
2. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan
berpikir kritis, peserta didik diajak mengamati berbagai teks
pawarta.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
yaitu peserta didik mampu menyajikan teks pawarta dalam
bentuk video sesuai dengan unggah-ungguh bahasa jawa.
4. Guru menyampaikan metode yang akan digunakan (Metode
Project Based Learning) dalam kegiatan pembelajaran yaitu
akan diberikan suatu proyek yang harus diselesaikan secara
kelompok melalui praktik dengan penyelesaian meliputi tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap penilaian.
5. Peserta didik diarahkan untuk melakukan pembelajaran diluar
kelas (taman sekolah dan sekitarnya)

B. Kegiatan Inti
1. Fase 1 : Reflection 70 menit
a. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dengan
tiap kelompok terdiri dari 5 orang.
b. Masing-masing kelompok diberikan LKPD berisi petunjuk
pengerjaan proyek.
Pertemuan Alokasi
Langkah – langkah
Ke waktu
c. Setiap kelompok selanjutnya diarahkan untuk mengamati
LKPD berisi petunjuk pengerjaan proyek membuat rekaman
video pawarta.
d. Guru memberi kesempatan peserta didik untuk bertanya
mengenai rancangan hal-hal yang harus dilakukan dan
teknik untuk menyelesaikan proyek, apabila ada yang tidak
dimengerti.
e. Peserta didik menetapkan rencana kegiatan sesuai dengan
sistematika proyek pada rubrik penilaian.

2. Fase 2 : Research
a. Peserta didik mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan proyek melalui buku, kamus, maupun
internet.
b. Peserta didik secara berkelompok mendiskusikan
penyelesaian proyek, menyiapkan peralatan yang
dibutuhkan dalam pembuatan video pawarta.
3. Fase 3 : Discovery
a. Peserta didik secara berkelompok mencari spot terbaik di
areal sekolah yang akan dijadikan background video
pawarta.
4. Fase 4 : Application
Peserta didik secara berkelompok membuat video pawarta.
5. Fase 5 : Communication
a. Peserta didik menyiapkan laporan hasil praktik menyajikan
(membaca) pawarta secara rapi, rinci, dan sistematis.
b. Perwakilan peserta didik mempresentasikan hasil
pekerjaanya di depan kelas.
c. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik lain untuk
memberikan tanggapan terhadap hasil pekerjaan penyaji
dengan sopan.
d. Guru melibatkan peserta didik mengevaluasi jawaban
penyaji serta masukan dari peserta didik yang lain dan
membuat kesepakatan, bila jawaban yang disampaikan
peserta didik sudah benar.
e. Guru memberikan deadline waktu pengumpulan tugas
proyek.

C. Kegiatan Penutup
1. Dengan bantuan presentasi komputer, guru menayangkan apa 10 menit
yang telah dipelajari dan disimpulkan mengenai materi yang
telah dipelajari hari ini.
2. Guru memberikan tugas terstruktur ( PR).
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan
untuk lebih mendalami cara menyajikanteks pawartalisan
maupun tulisan sesuai dengan unggah-ungguh bahasa jawa.
4. Guru memberikan tugas remedial bagi yang belum mencapai
KKM dan tugas pengayaan bagi yang telah mencapai KKM.
Pertemuan Alokasi
Langkah – langkah
Ke waktu
5. Mengarahkan peserta didik untuk mengechek kebersihan
tempat duduknya dalam diskusi kelompok. (resik)
6. Mempersilahkan peserta didik untuk merapikan pakaian
setelah kegiatan diskusi selesai.(rawat)
7. Memperingatkan peserta didik untuk mengumpulkan tugas
dengan tepat waktu. (rajin)
8. Guru menginformasikan materi pembelajaran berikutnya yaitu
deskripsi rumah tradisional jawa dan memberikan tugas baca.

I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar :


Pertemuan 8
1. Penilaian proses :
a. Teknik penilaian : Pengamatan dan tes tertulis
b. Penilaian Proses :
NO Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1 Sikap Pengamatan Selama proses
a. Taat dalam menjalankan ajaran agama (Lembar observasi Pembelajaran dan
b. Tekun sikap, Lembar saat diskusi
c. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok Penilaian Diri ,
lembar penilaian
d. Bertanggung jawab
antar teman,
e. Toleran terhadap teman Penilaian Jurnal)
f. Kreatif dalam menyelesaikan
permasalahan
g. Jujur
h. Cermat dalam menyelesaikan
permasalahan
i. Santun dalam bertindak
j. Responsif
Proaktif
2 Pengetahuan Pengamatan, tugas Selama proses
a. Tes kemampuan kognitif dengan diskusi, dan tes Pembelajaran dan
tertulis essay saat diskusi
menjawab soal-soal uraian tentang
mengidentifikasi perangan pawarta lisan
maupun tulisan sesuai dengan unggah-
ungguh bahasa jawa.
3 Keterampilan Tugas, Observasi Penyelesaian
a. Membuat paparan dan menganalisis dan portopolio tugas (individu
maupun
tentang mengidentifikasi perangan
kelompok) dan
pawarta lisan maupun tulisan sesuai pada saat diskusi,
UH
dengan unggah-ungguh bahasa jawa.
b. Mengamati pelaksanaan diskusi dengan
menggunakan lembar observasi yang
memuat isi diskusi dan sikap saat
diskusi.
c. Mengumpulkan data (gambar, berita,
artikel) tentang menelaah teks pawarta.

2. Hasil Belajar :
Instrumen Penilaian : Tes Tertulis
Wacanen pawarta ing ngisor iki, banjur wangsulana pitakon ing ngisor!

Nuwun, Sugeng siyang para kadang sutresna giyaran Radio Pop FM ing pundi
kemawon ingkang nembe leyeh-leyeh sinambi midhangetaken giyaran punika,
pepanggihan malih kaliyan kula ing adicara Pawarta Pop, pawarta ingkang wigati ing
dinten Slasa Kliwon, surya kaping tiga likur, wulan Januari, warsa 2013.
Kawuningana bilih KA Prambanan Ekspres saking kitha Solo tumuju Kitha
Jogjakarta nemoni kacilakan. Gerbongipun ngguling ing tlatah Kalasan, Kabupaten
Sleman kala wau sonten tabuh gangsal kirang saprosekawan menit. Prastawa punika
njalari cacah puluhan penumpang nandang tatu. Ngantas pawarta punika kagiyaraken,
paraga saking Polri saha TNI taksih nindakaken evakuasi korban. Tiyang-tiyang ingkang
nandang tatu cacahipun wonten tigang dasa tiga tiyang. Para panandang kalawau
dipunbekta wonten ing RS Panti Rini, dene ingkang kalih dasa tiyang wonten ing RS
Bhayangkara.
KA Prameks utawi Prambanan Ekspress bidhal saking stasiun Solo Jebres tabuh
sekawan kirang saprosekawan menit. Sasampunipun lumampah dumugi Dhusun Krajan,
Tirtamartani, Kalasan, Sleman, saperangan gerbong ngguling. Tio, salah satunggaling
korban ingkang nandang tatu wonten ing RS Panti Rini, mratelakake bilih saderengipun
kacilakan kadadosan, para penumpang kreta kraos wonten keanehan tumprap
mlampahipun kreta. Kreta dipunraos mbandul utawi goyang ngiwa nengen saengga
njalari para penumpang ajrih. Wusananipun ngguling. Rodha kreta medal saking ril
saengga tigang gerbong lajeng ambruk utawi ngguling manengen. Penumpang ingkang
nandang tatu kalawau, inggih punika penumpang ingkang lenggah, dene ingkang
jumeneng taksih saged gondelan. Makaten criyasipun Tio.
Kepala Humas PT. KAI Daop VI Solo, Eko Budiyanta noraeni bilih wekdal Prameks
mlampah tumuju Jogja, penumpangipun kebak sanget. Pak Eko ugi ngendikan bilih kreta
nembe kemawon bakda dipuntliti saderengipun bidhal. Kahananipun mesin saha roda ugi
sanesipun sae, saengga kacilakan punika boten dipunkangaja. Ewamakaten, PT. KAI
badhe naliti sebab-sebabipun kacilakan wonten Kalasan punika.
Makaten menggah pawarta ingkang wigatas dinten punika. Kula ngaturaken sugeng
siyang, sugeng midhangetaken adicara salajengipun. Mugi rahayu ing sami pinanggih.
Nuwun.

Wangsulana pitakon iki sawise nyemak pawarta!


1. Apa isi utawa wose pawarta kang nembe koksemak?
2. Pira cacahe kurban tatu kacilakan kreta Prameks ing Kalasan?
3. Jam pira KA. Prameks budhal saka Solo, lan jam pira kadadeyan gerbong ngguling?
4. Apa kang njalari gerbong KA Prameks bisa ngguling?
5. Sapa kang isih bisa ngandarake crita ngguling KA Prameks?
6. Kepriye ceritane nganti KA Prameks bisa ngguling?
Kunci Jawaban
1. KA Prambanan Ekspres saking kitha Solo tumuju Kitha Jogjakarta nemoni
kacilakan
2. Tiyang-tiyang ingkang nandang tatu cacahipun wonten tigang dasa tiga tiyang.
3. KA Prameks utawi Prambanan Ekspress bidhal saking stasiun Solo Jebres tabuh
sekawan kirang saprosekawan menit, kacilakaan KA Prambanan Ekspres tabuh
gangsal kirang saprosekawan menit.
4. Kreta dipunraos mbandul utawi goyang ngiwa nengen saengga njalari para
penumpang ajrih
5. Tio
6. saderengipun kacilakan kadadosan, para penumpang kreta kraos wonten keanehan
tumprap mlampahipun kreta. Kreta dipunraos mbandul utawi goyang ngiwa nengen
saengga njalari para penumpang ajrih. Wusananipun ngguling. Rodha kreta medal
saking ril saengga tigang gerbong lajeng ambruk utawi ngguling manengen.
Penumpang ingkang nandang tatu kalawau, inggih punika penumpang ingkang
lenggah, dene ingkang jumeneng taksih saged gondelan.

Pedoman Penskoran :
1. Soal no 1 nilai diberikan dengan penjabaran setiap sebagai berikut :
a. Tidak terjawab/salah sempurna skor 0
b. Sebagian kecil terjawab benar skor 1-15
c. Terjawab dengan benar sebagian skor 16-30
d. Jawaban benar kurang sempurna skor 31-40
e. Jawaban sempurna skor 41-50
2. Soal no 2 nilai diberikan dengan penjabaran setiap sebagai berikut :
a. Tidak terjawab/salah sempurna skor 0
b. Sebagian kecil terjawab benar skor 1-15
c. Terjawab dengan benar sebagian skor 16-30
d. Jawaban benar kurang sempurna skor 31-40
e. Jawaban sempurna skor 41-50
3. Soal no 3 nilai diberikan dengan penjabaran setiap sebagai berikut :
a. Tidak terjawab/salah sempurna skor 0
b. Sebagian kecil terjawab benar skor 1-15
c. Terjawab dengan benar sebagian skor 16-30
d. Jawaban benar kurang sempurna skor 31-40
e. Jawaban sempurna skor 41-50
4. Soal no 4 nilai diberikan dengan penjabaran setiap sebagai berikut :
a. Tidak terjawab/salah sempurna skor 0
b. Sebagian kecil terjawab benar skor 1-15
c. Terjawab dengan benar sebagian skor 16-30
d. Jawaban benar kurang sempurna skor 31-40
e. Jawaban sempurna skor 41-50
5. Soal no 5 nilai diberikan dengan penjabaran setiap sebagai berikut :
a. Tidak terjawab/salah sempurna skor 0
b. Sebagian kecil terjawab benar skor 1-15
c. Terjawab dengan benar sebagian skor16-30
d. Jawaban benar kurang sempurna skor 31-40
e. Jawaban sempurna skor 41-50
6. Soal no 6 nilai diberikan dengan penjabaran setiap sebagai berikut :
a. Tidak terjawab/salah sempurna skor 0
b. Sebagian kecil terjawab benar skor 1-15
c. Terjawab dengan benar sebagian skor 16-30
d. Jawaban benar kurang sempurna skor 31-40
e. Jawaban sempurna skor 41-50

Nilai akhir : merupakan penjumlahan perolehan nilai pada semua nomor soal dibagi tiga

Pertemuan 9
1. Penilaian proses :
a. Teknik penilaian : Pengamatan dan tes tertulis
b. Penilaian Proses :
NO Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1 Sikap Pengamatan Selama proses
a. Taat dalam menjalankan ajaran agama (Lembar Pembelajaran dan
b. Tekun observasi sikap, saat diskusi
c. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok Lembar Penilaian
Diri , lembar
d. Bertanggung jawab
penilaian antar
e. Toleran terhadap teman teman, Penilaian
f. Kreatif dalam menyelesaikan Jurnal)
permasalahan
g. Jujur
h. Cermat dalam menyelesaikan
permasalahan
i. Santun dalam bertindak
j. Responsif
k. Proaktif
2 Pengetahuan Pengamatan, Selama proses
a. Tes kemampuan kognitif dengan tugas diskusi, dan Pembelajaran dan
menjawab soal-soal uraian tentang tes tertulis essay saat diskusi
mengidentifikasi pokok-pokok isi dan
mengidentifikasi unsur-unsur pembangun
teks pawarta sesuai dengan unggah-
ungguh bahasa jawa.
b.
3 Keterampilan Pengamatan Pada saat
a. Membuat paparan dan analisis tentang (praktik, project penyelesaian
mengidentifikasi pokok-pokok isi dan dan portofolio) tugas dan diskusi
mengidentifikasi unsur-unsur pembangun
teks pawarta sesuai dengan unggah-
ungguh bahasa jawa.
b. Mengamati pelaksanaan diskusi dengan
menggunakan lembar observasi yang
memuat isi diskusi dan sikap saat
diskusi.
a. Mengumpulkan data (gambar, berita,
artikel) identifikasi pokok-pokok isi dan
identifikasi unsur-unsur pembangun teks
pawarta sesuai dengan unggah-ungguh
bahasa jawa.
2. Hasil Belajar :
Instrumen Penilaian : Tes Tertulis

Kapal Rudal Anyar Saka Batam

Sasuwene taun 2011 iki kita disugokake pawarta kang ngerarapu lan
mbombongke ati sing ana gegayutane karo upayaning negara iki gawe para wadya
balancing republik iki dadi gagah. Anggaran walanja kanggo bayangkaraning republik,
utamane walanja alutsista diglontorake kanti gedhe-gedhean. Pamarentah liwat palulusan
saka DPR wis netepke ardana angkane Rp 150 trilyun kanggo modernisasi pasanjatan
TNI.
Donge kita bisa mangerteni lan ngregeni perjuangane wadya balaning negeri sing
wajar banget yen nganggo alutsista modern, ora mung didandani ana ing upacara
pengetan lan utawa unjuk dhiri. Salah sawijining pawarta kang gawe bungahing ati yaiku
rampunge Kapal Cepat Rudal sing digawe dening putra-putri Indonesia ing Jakarta.
Kapal kang apeparab KCR-40 Clurit iki digawe kanthi bahan-bahan dasar saka Indonesia
mesthine sinambut kanthi mbombonging lan remen ing ati. Saengga kita bisa terus
tancep gas kanggo ngembangke industri pertahanan mandiri. Mula kuwi ora prelu ngemis
lan ngarep welas asihing negara liya, apamaneh yen ngengeti dene industri pertahanan
kuwi dhewe mujudake bidang kang sensitif.
Kapal iki nggunakake bahan baja alumunium sing diegarake industry perkapalan
ing Batam kanggo Indonesia lan jagad internasional. Kapal iki bakal dijangkepi karo
system persenjataan modern arupa sensor pengendari senjata modern, Meriem kaliber 30
mm 6 laras minangka Sistem Persenjataan Tertutup sarta peluru kendali.
Anane kapal sing nduwe sistem pendorongan handal iki diangkah bisa mbiyantu
nglaksanakake tugas-tugas TNI AL lan uga bisa dadi tambahan kakuwatan ing tapel
wates. Kadekna kita saiki ngarep ora ana malih negara tangga sing wani unjuk gigi
ngelewati tapel watese Indonesia yen ora gelem babak belur. Saiki wancine Angkatan
Laut ngantukake semboyan sing unine Jalesveva Jayamahe, Neng Segara Kita Digdaya.

Sawise nyemak pawarta, wangsulana pitakonan ing ngisar iki kanthi menehi
katrangan ing kolom kang wis sumadya!
No Aspek Katrangan

1 Ana kadadeyan apa?

2 Kapan kadadeyane?

Ana ngendi
3
kadadeyane?

Kadadeyan kuwi
4
amarga apa?

Sapa kang ana ing


5
kadadeyan kuwi?

6 Kepriye kadadeyane?
Kunci Jawaban
No Aspek Katrangan
Rampunge Kapal Cepat Rudal sing digawe dening
1 Ana kadadeyan apa?
putra-putri Indonesia dhewe yaiku KCR-40 Clurit
2 Kapan kadadeyane? Taun 2011
Ana ngendi
3 Jakarta
kadadeyane?
Kapal kang apeparab KCR-40 Clurit iki digawe kanthi
bahan-bahan dasar saka Indonesia mesthine sinambut
Kadadeyan kuwi
4 kanthi mbombonging lan remen ing ati. Saengga kita
amarga apa?
bisa terus tancep gas kanggo ngembangke industri
pertahanan mandiri.
Sapa kang ana ing
5 DPR, TNI
kadadeyan kuwi?
Pamarentah liwat palulusan saka DPR wis netepke
ardana angkane Rp 150 trilyun kanggo modernisasi
6 Kepriye kadadeyane?
pasanjatan TNI hasile putra-putri Indonesia sanggup
gawe Kapal Cepat Rudal dhewe.

Pertemuan 10
1. Penilaian Proses :
a. Teknik penilaian : Pengamatan dan tes tertulis
b. Penilaian Proses :
NO Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1 Sikap Pengamatan Selama proses
a. Taat dalam menjalankan ajaran agama (Lembar Pembelajaran dan
b. Tekun observasi sikap, saat diskusi
c. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok Lembar Penilaian
Diri , lembar
d. Bertanggung jawab
penilaian antar
e. Toleran terhadap teman teman, Penilaian
f. Kreatif dalam menyelesaikan Jurnal)
permasalahan
g. Jujur
h. Cermat dalam menyelesaikan
permasalahan
i. Santun dalam bertindak
j. Responsif
k. Proaktif
2 Pengetahuan Pengamatan, Selama proses
a. Tes kemampuan kognitif dengan tugas diskusi, dan Pembelajaran dan
tes tertulis essay saat diskusi
menjawab soal-soal uraian tentang
menanggapi dan menulis teks pawarta
sesuai dengan unggah-ungguh bahasa
jawa.
3 Keterampilan Pengamatan Pada saat
a. menanggapi dan menulis teks pawarta (praktik, project penyelesaian
secara lisan/tulisan sesuai dengan dan portofolio) tugas dan diskusi
unggah-ungguh bahasa jawa.
b. Mengumpulkan hasil karya teks
pawarta secara lisan/tulisan sesuai
dengan unggah-ungguh bahasa jawa.

2. Hasil Belajar :
Instrumen Penilaian : Tes Tertulis
1. Gawenen teks pawarta kanthi tema Pendhidhikan!

Kunci Jawaban
1. Kebijaksanaan guru
Pedoman Penskoran :
No Aspek yang dinilai 0-25
1. Penentuan judul
2. Penentuan diksi dalam proses pembuatan teks
pawarta
3. Langkah-langkah pengerjaan teks pawarta
4. Proses penyelesaian teks pawarta

Rubrik Penilaian Proyek


No Aspek yang dinilai Rubrik

1. Rasa ingin tahu  menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, aktif
dalam dalam kegiatan kelompok
 menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu
antusias, dan baru terlibat aktif dalam kegiatan
kelompok ketika disuruh
 tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan, sulit
terlibat aktif dalam kegiatan kelompok walaupun telah
didorong untuk terlibat
2. Ketelitian dan kehati-  mengamati hasil eksplorasi sesuai prosedur, hati-hati
hatian dalam dalam melakukan eksplorasi
melakukan eksplorasi  mengamati hasil eksplorasi sesuai prosedur, kurang
hati-hati dalam melakukan eksplorasi
 mengamati hasil percobaan tidak sesuai prosedur,
kurang hati-hati dalam melakukan eksplorasi
3. Ketekunan dan  tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil terbaik
tanggungjawab dalam yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu.
belajar dan bekerja baik  berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas,
secara individu maupun namun belum menunjukkan upaya terbaiknya
berkelompok  tidak berupaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas, dan tugasnya tidak selesai
4. Keterampilan  aktif dalam tanya jawab, dapat mengemukaan gagasan
berkomunikasi pada atau ide, menghargai pendapat peserta didik lain
saat belajar  aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukaan
gagasan atau ide, menghargai pendapat peserta didik
lain
 aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukaan
gagasan atau ide, kurang menghargai pendapat peserta
didik lain
Rubrik untuk menilai hasil kerja/karya peserta didik:
Tingkat Kualitas
No Kriteria
0-25 26-50 51-75 76-100
Penentuan judul Pemilihan judul Pemilihan judul Pemilihan judul Pemilihan
dibuat dengan dibuat dengan dibuat dengan judul dengan
cara menjiplak cara meniru tema cara cara mandiri
1.
tema yang sudah yang sudah ada memodifikasi
ada tema yang
sudah ada
Penentuan diksi Penentuan diksi Penentuan diksi Penentuan diksi Penentuan
dalam proses dalam proses dalam proses dalam proses diksi dalam
pembuatan teks pembuatan teks pembuatan teks pembuatan proses
pawarta pawarta pawarta teks pawarta pembuatan
dilakukan dilakukan dengan dilakukan teks pawarta
2.
dengan cara cara meniru diksi dengan cara dilakukan
menjipak diksi yang ada dalam memodifikasi dengan
yang ada dalam contoh teks diksi yang ada mandiri
contoh teks pawarta dalam contoh
pawarta teks pawarta
Langkah- Pengerjaan Pengerjaan Pengerjaan Pengerjaan
langkah dilakukan dilakukan dengan dilakukan dilakukan
pengerjaan teks dengan bantuan bantuan teman secara mandiri secara
pawarta teman dan guru mandiri
3.
dengan
urutan
langkah
yang tepat
Proses Pengerjaan Pengerjaan Pengerjaan Pengerjaan
penyelesaian dilakukan dilakukan dengan dilakukan dilakukan
teks pawarta dengan bantuan bantuan teman secara mandiri secara
teman dan guru mandiri
4.
dengan
urutan
langkah
yang tepat
Kriteria Penilaian
skor yang didapat
Nilai   100
skor total
Pertemuan 11
1. Penilaian proses :
a. Teknik penilaian : Pengamatan dan tes tertulis
b. Penilaian Proses :
Waktu
NO Aspek yang dinilai Teknik Penilaian
Penilaian
1 Sikap Pengamatan Selama proses
a. Taat dalam menjalankan ajaran agama (Lembar observasi Pembelajaran
b. Tekun sikap, Lembar dan saat
c. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok Penilaian Diri , diskusi
d. Bertanggung jawab lembar penilaian
e. Toleran terhadap teman antar teman,
f. Kreatif dalam menyelesaikan Penilaian Jurnal)
permasalahan
g. Jujur
h. Cermat dalam menyelesaikan
permasalahan
i. Santun dalam bertindak
j. Responsif
k. Proaktif
2 Pengetahuan Pengamatan, tugas Selama proses
a. Tes kemampuan kognitif dengan diskusi, dan tes Pembelajaran
menjawab soal-soal uraian tentang tertulis essay dan saat
menyajikan teks pawarta lisan maupun diskusi
tulisan sesuai dengan unggah-ungguh
bahasa jawa.
b. Menjelaskan materi pembelajaran tentang
menyajikan teks pawartalisan maupun
tulisan sesuai dengan unggah-ungguh
bahasa jawa.
3 Keterampilan Pengamatan Pada saat
a. Membuat video pawarta sesuai dengan (praktik, project dan penyelesaian
unggah-ungguh bahasa jawa. portofolio) tugas dan
b. Mengamati pelaksanaan diskusi dengan diskusi
menggunakan lembar observasi yang
memuat isi diskusi
c. Mengumpulkan data (gambar, berita,
artikel dan/ video) penyajian teks pawarta
lisan maupun tulisan sesuai dengan
unggah-ungguh bahasa jawa.

2. Hasil Belajar :
Instrumen Penilaian : Tes Tertulis
Wangsulana pitakon ing ngisor iki!
1. Gawea video pawarta kanthi tema bebas, kumpulake lumantar file!

Kunci Jawaban
1. Kebijaksanaan guru
Pedoman Penskoran :
No Aspek yang dinilai 0-20
1. Mimik wajah

2. Gesture

3. Blocking

4. Materi

5 Kelancara berbicara
N
Jumlah
N
Nilai akhir : merupakan penjumlahan perolehan skor pada item skor

Pati, 14 Juli 2019

Mengetahui
Koordinator Normada Guru Mapel Bahasa Jawa

Wahyu Ning Dewi K. R. S.Pd Dika Agung Marlianto, S. Pd


RANCANGAN PENILAIAN PRAKTIK/ KINERJA

Satuan Pendidikan : SMK TUNAS HARAPAN PATI


Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/ Semester : X Semua Kompetensi Keahlian/1
Kompetensi dasar : 3.3 Menelaah teks pawarta.
4.3 Menanggapi, menulis, dan menyajikan teks pawarta secara
lisan/tulisan.

Indikator : 3.3.1 Peserta didik mampu mengidentifikasi perangan pawarta.


3.3.2 Peserta didik mampu mengidentifikasi pokok-pokok isi pawarta.
3.3.2Peserta didik mampu mengidentifikasi unsur-unsur pembangun
pawarta.
4.3.1 Peserta didik mampu menanggapi teks pawarta lisan maupun
tulisan
4.3.2Peserta didik mampu menulis teks pawarta sesuai dengan unggah-
ungguh bahasa jawa.
4.3.3Peserta didik mampu menyajikan teks pawarta lisan maupun
tulisan sesuai dengan unggah-ungguh bahasa jawa.

Materi : Definisi pawarta


Tayangan pawarta
Teks pawarta

Penilaian Praktik dilakukan dengan melihat hasil diskusi peserta didik selama
pembelajaran secara Individu/ Kelompok

Rubrik Penilaian Praktik


Kriteria Skor
Jawaban menunjukkan pengetahuan bahasa jawa mendasar yang berhubungan 4
dengan tugas ini.

Ciri-ciri:
 Semua jawaban benar tetapi ada cara yang tidak sesuai atau ada satu jawaban
salah. Sedikit kesalahan tata tulis dapat diterima

Jawaban menunjukkan pengetahuan bahasa jawa mendasar yang berhubungan 3


dengan tugas ini.

Ciri-ciri:
 Semua jawaban benar tetapi ada cara yang tidak sesuai atau ada satu jawaban
salah. Sedikit kesalahan tata tulis dapat diterima, atau
 Salah satu bagian atau kedua-duanya dijawab salah, Sedikit kesalahan tata tulis
dapat diterima, atau
 Sebagian dijawab benar, tetapi bagian sebagian salah atau tidak dijawab tetapi
metode yang digunakan sesuai.

Jawaban menunjukkan keterbatasan atau kurangnya pengetahuan bahasa jawa 2


yang berhubungan dengan masalah ini.
Kriteria Skor

Ciri-ciri:
 Dua bagian pertanyaan dijawab salah atau tidak selesai dikerjakan tetapi satu
pertanyaan dijawab dengan tepat menggunakan prosedur yang benar

Jawaban hanya menunjukkan sedikit atau sama sekali tidak ada pengetahuan 1
bahasa jawa yang berhubungan dengan masalah ini.

Ciri-ciri:
 Semua jawaban salah, atau
 Jawaban benar tetapi tidak ada bukti bahwa jawaban diperoleh melalui
prosedur yang benar.

Tidak ada jawaban atau lembar kerja kosong 0

Berdasarkan rubrik yang sudah dibuat dapat dinilai tugas unjuk kerja yang dikerjakan peserta
didik. Skor yang diperoleh masih harus diubah ke dalam skala angka yang ditetapkan. (Misal
dalam bentuk 0 – 100).

Skor Perolehan
Kriteria Bobot Nilai
0 1 2 3 4
Pendekatan pemecahan masalah
 Sistematika pemecahan masalah X 16
4
 Bentuk penyelesaian masalah X 16

Ketepatan metode
 Ketepatan pengunaan metode X 16
4
 Kebenaran jawaban yang
diperoleh X 16
Gambar
 Ketepatan gambar sebagai X 8
interpretasi masalah
2
 Kesesuaian gambar dalam X 8
pemecahan masalah
 Kerapian dan penyajian X 8
Penjelasan
 Kejelasan uraian jawaban X 6
 Pemahaman terhadap aspek X 1,5 6
hubungan

Nilai yang diperoleh 100


RANCANGAN PENILAIAN PROYEK

Satuan Pendidikan : SMK TUNAS HARAPAN PATI


Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/ Semester : X Semua Kompetensi Keahlian/1
Kompetensi dasar : 3.3 Menelaah teks pawarta.
4.4 Menanggapi, menulis, dan menyajikan teks pawarta secara
lisan/tulisan.
Indikator : 3.3.1 Peserta didik mampu mengidentifikasi perangan pawarta.
3.3.2 Peserta didik mampu mengidentifikasi pokok-pokok isi pawarta.
3.3.2 Peserta didik mampu mengidentifikasi unsur-unsur pembangun
pawarta.
4.3.1 Peserta didik mampu menanggapi teks pawarta lisan maupun
tulisan
4.3.2 Peserta didik mampu menulis teks pawarta sesuai dengan
unggah-ungguh bahasa jawa.
4.3.3 Peserta didik mampu menyajikan teks pawarta lisan maupun
tulisan sesuai dengan unggah-ungguh bahasa jawa.

Materi : Definisi pawarta


Tayangan pawarta
Teks pawarta

Tugas Proyek :

Gawea video pawarta saka teks pawarta sing wis kokgawe!

Skor
No Aspek
1 2 3 4
1 Perencanaan :
a. Persiapan
b. Rumusan judul

2 Pelaksanaan :
a. Sistematika pelaksanaan
b. Keakuratan sumber data/informasi
c. Kuantitas sumber data
d. Analisis data
e. Penarikan kesimpulan

3 Laporan proyek :
a. Performans
b. Presentasi dan penguasaan

Total skor
RUBRIK PENYELESAIAN PENILAIAN PROYEK

Kriteria Skor
Menunjukkan pemahaman yang sangat sesuai terhadap penerapan konsep
pembuatan video pawarta
Video pawarta yang dibuat benar sesuai dengan susunan
Menggunakan langkah-langkah yang sesuai 4
Kesimpulannya benar
Menunjukkan pemahaman yang sesuai terhadap penerapan konsep pembuatan
video pawarta
Vidoe pawarta yang dibuat sebagian besar benar sesuai dengan susunan 3
Menggunakan langkah-langkah yang sesuai
Kesimpulannya benar
Menunjukkan pemahaman yang sesuai sebagian terhadap penerapan
pembuatan video pawarta
Video pawarta yang dibuat kurang benar
Menggunakan langkah-langkah yang kurang sesuai 2
Kesimpulannya kurang benar
Menunjukkan pemahaman yang tidak sesuai terhadap penerapan konsep
pembuatan video pawarta
Video pawarta yang dibuat tidak benar atau tidak cocok
Menggunakan langkah-langkah yang tidak sesuai 1
Kesimpulannya tidak benar
PENILAIAN PENUGASAN

Satuan Pendidikan : SMK TUNAS HARAPAN PATI


Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/ Semester : X Semua Kompetensi Keahlian/1
Kompetensi dasar : 3.3 Menelaah teks pawarta.
1.3 Menanggapi, menulis, dan menyajikan teks pawarta secara
lisan/tulisan.
Indikator : 3.3.1 Peserta didik mampu mengidentifikasi perangan pawarta.
3.3.2 Peserta didik mampu mengidentifikasi pokok-pokok isi pawarta.
3.3.2Peserta didik mampu mengidentifikasi unsur-unsur pembangun
pawarta.
4.3.1 Peserta didik mampu menanggapi teks pawarta lisan maupun
tulisan
4.3.2Peserta didik mampu menulis teks pawarta sesuai dengan unggah-
ungguh bahasa jawa.
4.3.3Peserta didik mampu menyajikan teks pawarta lisan maupun
tulisan sesuai dengan unggah-ungguh bahasa jawa.

Materi : Definisi pawarta


Tayangan pawarta
Teks pawarta
Tugas
Nuwun, Sugeng siyang para kadang sutresna giyaran Radio Pop FM ing pundi kemawon
ingkang nembe leyeh-leyeh sinambi midhangetaken giyaran punika, pepanggihan malih kaliyan
kula ing adicara Pawarta Pop, pawarta ingkang wigati ing dinten Slasa Kliwon, surya kaping tiga
likur, wulan Januari, warsa 2013.
Kawuningana bilih KA Prambanan Ekspres saking kitha Solo tumuju Kitha Jogjakarta
nemoni kacilakan.Gerbongipun ngguling ing tlatah Kalasan, Kabupaten Sleman kala wau sonten
tabuh gangsal kirang saprosekawan menit.Prastawa punika njalari cacah puluhan penumpang
nandang tatu.Ngantas pawarta punika kagiyaraken, paraga saking Polri saha TNI taksih
nindakaken evakuasi korban. Tiyang-tiyang ingkang nandang tatu cacahipun wonten tigang dasa
tiga tiyang. Para panandang kalawau dipunbekta wonten ing RS Panti Rini, dene ingkang kalih
dasa tiyang wonten ing RS Bhayangkara.
KA Prameks utawi Prambanan Ekspress bidhal saking stasiun Solo Jebres tabuh sekawan
kirang saprosekawan menit.Sasampunipun lumampah dumugi Dhusun Krajan, Tirtamartani,
Kalasan, Sleman, saperangan gerbong ngguling. Tio, salah satunggaling korban ingkang nandang
tatu wonten ing RS Panti Rini, mratelakake bilih saderengipun kacilakan kadadosan, para
penumpang kreta kraos wonten keanehan tumprap mlampahipun kreta. Kreta dipunraos mbandul
utawi goyang ngiwa nengen saengga njalari para penumpang ajrih.Wusananipun ngguling.Rodha
kreta medal saking ril saengga tigang gerbong lajeng ambruk utawi ngguling
manengen.Penumpang ingkang nandang tatu kalawau, inggih punika penumpang ingkang
lenggah, dene ingkang jumeneng taksih saged gondelan.Makaten criyasipun Tio.
Kepala Humas PT. KAI Daop VI Solo, Eko Budiyanta noraeni bilih wekdal Prameks
mlampah tumuju Jogja, penumpangipun kebak sanget. Pak Eko ugi ngendikan bilih kreta nembe
kemawon bakda dipuntliti saderengipun bidhal.Kahananipun mesin saha roda ugi sanesipun sae,
saengga kacilakan punika boten dipunkangaja. Ewamakaten, PT. KAI badhe naliti sebab-
sebabipun kacilakan wonten Kalasan punika.
Makaten menggah pawarta ingkang wigatas dinten punika.Kula ngaturaken sugeng
siyang, sugeng midhangetaken adicara salajengipun. Mugi rahayu ing sami pinanggih. Nuwun.

Wangsulana pitakon iki sawise nyemak pawarta!


1. Apa isi utawa wose pawarta kang nembe koksemak?
2. Pira cacahe kurban tatu kacilakan kreta Prameks ing Kalasan?
3. Jam pira KA. Prameks budhal saka Solo, lan jam pira kadadeyan gerbong ngguling?
4. Apa kang njalari gerbong KA Prameks bisa ngguling?
5. Sapa kang isih bisa ngandarake crita ngguling KA Prameks?
6. Kepriye ceritane nganti KA Prameks bisa ngguling?
Rubrik Penilaian
Kriteria Skor
 Produk (hasil kerja) sesuai dengan konsep dan prinsip bahasa jawa 4
 Kerja kreatif
 Produk (hasil kerja) asli
 Diselesaikan tepat waktu
 Kerapian sangat baik
 Produk (hasil kerja) sesuai dengan konsep dan prinsip bahasa jawa 3
 Kerja kurang kreatif
 Produk (hasil kerja) asli
 Diselesaikan tidak tepat waktu
 Kerapian cukup baik
 Produk (hasil kerja) kurang sesuai dengan konsep dan prinsip bahasa jawa 2
 Kerja tidak kreatif
 Produk (hasil kerja) asli
 Diselesaikan tidak tepat waktu
 kerapian kurang baik
 Produk (hasil kerja) sesuai dengan konsep dan prinsip bahasa jawa 1
 Kerja tidak kreatif
 Produk (hasil kerja) tidak asli
 Diselesaikan tidak tepat waktu
 Kerapian tidak baik
 Tidak ada laporan hasil kerja yang dapat disajikan di depan kelas
Tidak melakukan tugas produk 0

Rubrik Tugas
Kelompok
No. Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Kesesuaian dengan konsep dan
prinsip bahasa jawa
2 Kreativitaas
3 Keaslian produk
4 Ketepatan waktu
5 Kerapian
RANCANGAN PENILAIAN PORTOFOLIO

Sekolah : SMK TUNAS HARAPAN PATI


Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/ Semester : X/1
Kompetensi Dasar : 3.3 Menelaah teks pawarta.
4.3 Menanggapi, menulis, dan menyajikan teks pawarta secara
lisan/tulisan.
Materi : Teks pawarta
Tugas :

Buatlah portofolio hasil karya dalam satu topik yaitu Seni Rupa 2 Dimensi
Karya yang dapat dijadikan Portofolio adalah:
1. Hasil Tes Tertulis
2. Hasil Penugasan Remidial/Pengayaan
3. Hasil Kerja LKS
4. Hasil Kerja Penugasan
5. Laporan Tugas Proyek
6. Laporan Penilaian Diri
7. Laporan Penilaian antar Teman
8. Jurnal

Daftar Dokumen Portofolio:


Tanggal Catatan Guru
No Kegiatan Judul Karya Skor
penyelesaian (Umpan balik)
1. Menelaah teks pawarta. …. …

2. Menanggapi, menulis, dan


menyajikan teks pawarta secara
lisan/tulisan.
3.
dst

Rubrik Penilaian
Kriteria Skor
 Produk (hasil kerja) sangat sesuai dengan rencana pembelajaran topik 4
menelaah teks pawarta.
 Kerja kreatif
 Produk (hasil kerja) asli
 Diselesaikan tepat waktu
 Kerapian sangat baik
 Produk (hasil kerja) sesuai dengan rencana pembelajaran topik menelaah teks 3
pawarta.
 Kerja kurang kreatif
 Produk (hasil kerja) asli
 Diselesaikan tidak tepat waktu
 Kerapian cukup baik
 Produk (hasil kerja) kurang sesuai dengan rencana pembelajaran menelaah 2
Kriteria Skor
teks pawarta.
 Kerja tidak kreatif
 Produk (hasil kerja) asli
 Diselesaikan tidak tepat waktu
 kerapian kurang baik
 Produk (hasil kerja) tidak sesuai dengan rencana pembelajaran topik menelaah 1
teks pawarta.
 Kerja tidak kreatif
 Produk (hasil kerja) tidak asli
 Diselesaikan tidak tepat waktu
 Kerapian tidak baik
 Tidak ada laporan hasil kerja yang dapat disajikan di depan kelas
Tidak memiliki dokumen hasil kerja 0
Nilai
LEMBAR KERJA DISKUSI 3.3.1
PAWARTA

Kelompok : ..............................................................
Anggota : 1. ......................................................... ( ) (Ketua)
2. .......................................................... ( ) (Sekretaris)
3. .......................................................... ( )
4. .......................................................... ( )
5. .......................................................... ( )

Hari, tanggal : ..............................................................


Kelas/Prodi : ..............................................................
Wacanen pawarta“Tari : Tari Dadi Perangan Urip lan Kabudayan” kang ana ing buku
Prigel Basa Jawa kaca 33, banjur wangsulana pitakon ing ngisor iki!

1. Ana kedadeyan apa ing pawarta kuwi?


2. Kapan kedadeyane?
3. Ana ing ngendi kedadeyane pawarta kuwi?
4. Apa kang njalari ana kedadeyan kuwi?
5. Sapa kang ana ing kadadeyan kuwi?
6. Kepriye kadadeyane?

Wangsulan
Nilai
LEMBAR KERJA DISKUSI 3.3.2
PAWARTA

Kelompok : ..............................................................
Anggota : 1. ......................................................... ( ) (Ketua)
2. .......................................................... ( ) (Sekretaris)
3. .......................................................... ( )
4. .......................................................... ( )
5. .......................................................... ( )

Hari, tanggal : ..............................................................


Kelas/Prodi : ..............................................................
Wacanen pawarta“Tari Lenggeran” kang ana ing buku Prigel Basa Jawa kaca 34, banjur
wangsulana pitakon ing ngisor iki!

1. Ana kedadeyan apa ing pawarta kuwi?


2. Kapan kedadeyane?
3. Ana ing ngendi kedadeyane pawarta kuwi?
4. Apa kang njalari ana kedadeyan kuwi?
5. Sapa kang ana ing kadadeyan kuwi?
6. Kepriye kadadeyane?

Wangsulan
Nilai
LEMBAR KERJA DISKUSI 4.3.1
PAWARTA

Kelompok : ..............................................................
Anggota : 1. ......................................................... ( ) (Ketua)
2. .......................................................... ( ) (Sekretaris)
3. .......................................................... ( )
4. .......................................................... ( )
5. .......................................................... ( )

Hari, tanggal : ..............................................................


Kelas/Prodi : ..............................................................
Kembangna cengkorongan utawa kerangka ing ingisor iki dadi pawarta kang utuh!
Kerangka :
1. What : pengetan Hardiknas taun 2006
2. When : 2 Mei 2006
3. Who : Mendiknas, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA.
4. Where : Gedung Kementrian Pendhihikan Nasional, Jakarta
5. Why : landhesan hukum jrone nyelenggarakake reformasi pembangunan
pendhidhikan, kita wis nduweni UU nomer 2 taun 2003 ngenani Sistem
Pendidikan Nasional lan maneka kebijakan operasional kang diperlokake,
kalebu PP nomer 19 taun 2005 ngenani Standar Nasional Pendidikan. Pengetan
Hardiknas taun 2006 minangka motor pembangunan peradaban bangsa
Indonesia, saengga dadi bangsa kang anduweni budaya, cerdas, lan bisa
lelumban ing donya internasional.
6. How : Renstra Pendhidhikan taun 2005-2006 wis ditetepake telung sasaran
pembangunan pendhidhikan nasional, yaiku njembarake pendhidhikan,
ningkatake mutu lan relevansi pendhidhikan, lan ningkatake tata pamrentahan,
akuntabilitas, sarta pencitraan publik. Seliyane kuwi, kita uga kudu ngantisipasi
arah pembangunan merga nyadari manawa bangsa Indonesia isih ngadhepi
maneka persoalan “kehidupan berbangsa dan bernegara”, kalebu jrone bidang
pendhidhikan.
Nilai
LEMBAR KERJA DISKUSI 4.3.2
PAWARTA

Kelompok : ..............................................................
Anggota : 1. ......................................................... ( ) (Ketua)
2. .......................................................... ( ) (Sekretaris)
3. .......................................................... ( )
4. .......................................................... ( )
5. .......................................................... ( )

Hari, tanggal : ..............................................................


Kelas/Prodi : ..............................................................

Golekana pawarta basa jawa ing internet, majalah utawa koran, trus gawenen kliping,
banjur golekana 5W+1 H saka pawarta kuwi!
Nama : ..........................................
Kelas : ..........................................
No : ..........................................
Sekolah : ..........................................
Hari, tgl. : ..........................................

SOAL UJI KOMPETENSI 3.3


Semaken pawarta ing ngisor iki!

Adhedhasar asil panaliten lan pemeriksaan sawetara wektu Waduk Gembong Pati isih bisa
dinyatakna normal. Senajan mengkana sedulur jajaran pemerintahan desa lan kecamatan dijaluk
kudu tetep waspada lan ati-ati yen saupama ana kadadeyan apa-apa.
Waduk Gembong pancen umure wis ana 105 taun. Nanging saka asil panaliten lan
pemeriksaan kondisine isih dinyatakna aman. Pernyataan iki disampekna nalika acara
sosialisasi ”Rencana Tindak Darurat Waduk Gembong” kang dilaksanakna ora sawetara suwe
sasi Desember kepungkur dening Kementrian Pekerjaan Umum Direktarat Jendral Sumber
Daya Air Satuan Kerja Direktarat Sungai dan Pantai. Dhek wingi esuk ning ruang pertemuan
Joyakusuma Sekda Pati. Kegiatan sosialisasi kang ditekani Bupati Pati Haryanta uga turut teka
camat lan instansi-instansi kang wilayahe diileni Waduk Gembong. Sajroning sambutane
Bupati Pati Haryanta nanggepi apik laporan iki. Nanging pihake tetep wanti-wanti supaya
pemerintahan desa nganti kecamatan kudu aweh sosialisasi supaya masyarakat luwih paham lan
tanggap yen saupama sawayah-wayah ana masalah.
Ngenani sosialisasi kang dilaksanakna iki dikarepake dadi tindak lanjut saka kegiyatan
sosialisasi serupa kang dilaksanakna ing sasi Juli kae.
Saka Pati, Sandi Asmaradana, Simpang Lima TV
Sawise nyemak pawarta, wangsulana pitakonan ing ngisar iki kanthi menehi katrangan ing
kolom kang wis sumadya!

No Aspek Katrangan

1 Ana kadadeyan apa?

2 Kapan kadadeyane?

Ana ngendi
3
kadadeyane?

Kadadeyan kuwi
4
amarga apa?

Sapa kang ana ing


5
kadadeyan kuwi?

6 Kepriye kadadeyane?
Nama : ..........................................
Kelas : ..........................................
No : ..........................................
Sekolah : ..........................................
Hari, tgl. : ..........................................

SOAL PENGAYAAN 3.3


Wacanen pawarta ing ngisor iki kanthi permati!
KAPAL PATROLI NJEBLUG

Para pamiyarsa, ngaturaken wilujeng ing dalu menika. Pinanggih malih kaliyan kita, Farah
Nadia Karima kaliyan Marlita Pramuharti ing pawartabasa Jawi ing dalu punika. Pawarta
kagiyaraken lumantar Radhio Emo Lumpat Programa 4 Boyolali. Kapal patroli duweke kantor
Bea Cukai Belawan, Medan kanthi nomer lambung BC-15001 njeblug ing pesisir Labu,Deli
Serdang, Jemuah (15/7) bengi. 7 saka 9 petugas sing lagi ngayahi jejibahan patroli tiwas padha
sakala.
Sawantara jam candhake, nalika salah sijine anak buwah kapal nedya nguripake genset kanggo
mbacutake patroli, ujug-ujug kapal kasebut njeblug banjur kerem menyang dhasaring segara.
Direktur Jendral Bea Cukai, Agung Kuswandono masthekake, njebluge kapal patroli mau murni
merga kacilakan wektu gensete arep diuripake. Agung nambahake, para petugas sing dadi
korban kuwi pinuju nindakake patroli rutin kanggo ngawekani penyelundupan barang liwat jalur
segara.
Para pamiyarsa, mekaten pawarta basa Jawi ingkang saget kita aturaken ing dalu punika, mugi
wilujeng ingkang sami pinanggih. Nuwun
(Panjebar Semangat Edisi 31 tanggal 30 Juli 2011)

Sawise nyemak pawarta, wangsulana pitakonan ing ngisar iki kanthi menehi katrangan ing
kolom kang wis sumadya!

No Aspek Katrangan

1 Ana kadadeyan apa?

2 Kapan kadadeyane?

Ana ngendi
3
kadadeyane?

Kadadeyan kuwi
4
amarga apa?

Sapa kang ana ing


5
kadadeyan kuwi?

6 Kepriye kadadeyane?
Nama : ..........................................
Kelas : ..........................................
No : ..........................................
Sekolah : ..........................................
Hari, tgl. : ..........................................

SOAL REMIDIAL 3.3


Wacanen pawarta ing ngisor iki kanthi permati!

Gedhong cagar budaya Bale Pemuda ing Jl. Gubernur Surya Surabaya kobong, dina
Selasa 21 September 2012 wingi. Miturut paseksene wong-wong kang kebeneran ana ing kiwa
tengene lokasi, geni kang asale saka mburi gedhong iku wiwit murub watara jam 17.00. Kanthi
cepet geni ngobar wuwungan ing Bale Pemuda sarta mbesmi tilas kios wartel. Wali Kota
Sirabaya, Tri Rismaharini, kang mertinjo menyang lokasi kobongan melu gupuh. Apa maneh
merga dalan gedhe sangarepe gedhong iku macet motar kloneng pemadham kebakaran rekasa
nyedhaki papan panggonan kobongan. Tujune geni enggal bisa dikuwasani dening petugas
saengga jam 19.00 wis sirep. Nadyan ora nganti ludhes, nanging nganti 70% wewangunan
kang madeg ing taun 1902 lan asring digunakake kanggo pameran lukisan uga resepsi iku
rusak. Kapolrestabes Surabaya, Kombes Coki Manurung, nduga menawa penyebabe kobongan
merga pletikan geni saka listrik kang konslet.

Wangsulana pitakon ing ngisor iki adhedhasar pawarta ing dhuwur!


1. Apa tegese gedhong cagar budaya?

2. Apa sebabe gedhong cagar budaya Bale Pemuda kobong?

3. Jam pira geni wiwit ngobong wuwungan gedhong lan jam pira geno sirep?

4. Ing ngendi papan dununge gedhong cagar budaya Bale Pemuda Surabaya?

5. Ing jaman biyen, gedhong kuwi kanggo parepatan para pemudha berjowang njaluk
kamardikan marang kolonialis, ning saiki kanggo apa gedhong kuwi?
Nama : ..........................................
Kelas : ..........................................
No : ..........................................
Sekolah : ..........................................
Hari, tgl. : ..........................................

SOAL TUGAS TERSTRUKTUR 3.3.1


Nuwun, Sugeng siyang para kadang sutresna giyaran Radio Pop FM ing pundi kemawon
ingkang nembe leyeh-leyeh sinambi midhangetaken giyaran punika, pepanggihan malih kaliyan
kula ing adicara Pawarta Pop, pawarta ingkang wigati ing dinten Slasa Kliwon, surya kaping
tiga likur, wulan Januari, warsa 2013.
Kawuningana bilih KA Prambanan Ekspres saking kitha Solo tumuju Kitha Jogjakarta
nemoni kacilakan. Gerbongipun ngguling ing tlatah Kalasan, Kabupaten Sleman kala wau
sonten tabuh gangsal kirang saprosekawan menit. Prastawa punika njalari cacah puluhan
penumpang nandang tatu. Ngantas pawarta punika kagiyaraken, paraga saking Polri saha TNI
taksih nindakaken evakuasi korban. Tiyang-tiyang ingkang nandang tatu cacahipun wonten
tigang dasa tiga tiyang. Para panandang kalawau dipunbekta wonten ing RS Panti Rini, dene
ingkang kalih dasa tiyang wonten ing RS Bhayangkara.
KA Prameks utawi Prambanan Ekspress bidhal saking stasiun Solo Jebres tabuh sekawan
kirang saprosekawan menit. Sasampunipun lumampah dumugi Dhusun Krajan, Tirtamartani,
Kalasan, Sleman, saperangan gerbong ngguling. Tio, salah satunggaling korban ingkang
nandang tatu wonten ing RS Panti Rini, mratelakake bilih saderengipun kacilakan kadadosan,
para penumpang kreta kraos wonten keanehan tumprap mlampahipun kreta. Kreta dipunraos
mbandul utawi goyang ngiwa nengen saengga njalari para penumpang ajrih. Wusananipun
ngguling. Rodha kreta medal saking ril saengga tigang gerbong lajeng ambruk utawi ngguling
manengen. Penumpang ingkang nandang tatu kalawau, inggih punika penumpang ingkang
lenggah, dene ingkang jumeneng taksih saged gondelan. Makaten criyasipun Tio.
Kepala Humas PT. KAI Daop VI Solo, Eko Budiyanta noraeni bilih wekdal Prameks
mlampah tumuju Jogja, penumpangipun kebak sanget. Pak Eko ugi ngendikan bilih kreta nembe
kemawon bakda dipuntliti saderengipun bidhal. Kahananipun mesin saha roda ugi sanesipun sae,
saengga kacilakan punika boten dipunkangaja. Ewamakaten, PT. KAI badhe naliti sebab-
sebabipun kacilakan wonten Kalasan punika.
Makaten menggah pawarta ingkang wigatas dinten punika. Kula ngaturaken sugeng
siyang, sugeng midhangetaken adicara salajengipun. Mugi rahayu ing sami pinanggih. Nuwun.

Wangsulana pitakon iki sawise nyemak pawarta!


1. Apa isi utawa wose pawarta kang nembe koksemak?
2. Pira cacahe kurban tatu kacilakan kreta Prameks ing Kalasan?
3. Jam pira KA. Prameks budhal saka Solo, lan jam pira kadadeyan gerbong ngguling?
4. Apa kang njalari gerbong KA Prameks bisa ngguling?
5. Sapa kang isih bisa ngandarake crita ngguling KA Prameks?
6. Kepriye ceritane nganti KA Prameks bisa ngguling?
Nama : ..........................................
Kelas : ..........................................
No : ..........................................
Sekolah : ..........................................
Hari, tgl. : ..........................................

SOAL TUGAS TERSTRUKTUR 3.3.2


Semaken pawarta ing ngisor iki!

Kapal Rudal Anyar Saka Batam

Sasuwene taun 2011 iki kita disugokake pawarta kang ngerarapu lan mbombongke ati
sing ana gegayutane karo upayaning negara iki gawe para wadya balancing republik iki dadi
gagah. Anggaran walanja kanggo bayangkaraning republik, utamane walanja alutsista
diglontorake kanti gedhe-gedhean. Pamarentah liwat palulusan saka DPR wis netepke ardana
angkane Rp 150 trilyun kanggo modernisasi pasanjatan TNI.
Donge kita bisa mangerteni lan ngregeni perjuangane wadya balaning negeri sing wajar
banget yen nganggo alutsista modern, ora mung didandani ana ing upacara pengetan lan utawa
unjuk dhiri. Salah sawijining pawarta kang gawe bungahing ati yaiku rampunge Kapal Cepat
Rudal sing digawe dening putra-putri Indonesia ing Jakarta. Kapal kang apeparab KCR-40 Clurit
iki digawe kanthi bahan-bahan dasar saka Indonesia mesthine sinambut kanthi mbombonging
lan remen ing ati. Saengga kita bisa terus tancep gas kanggo ngembangke industri pertahanan
mandiri. Mula kuwi ora prelu ngemis lan ngarep welas asihing negara liya, apamaneh yen
ngengeti dene industri pertahanan kuwi dhewe mujudake bidang kang sensitif.
Kapal iki nggunakake bahan baja alumunium sing diegarake industry perkapalan ing
Batam kanggo Indonesia lan jagad internasional. Kapal iki bakal dijangkepi karo system
persenjataan modern arupa sensor pengendari senjata modern, Meriem kaliber 30 mm 6 laras
minangka Sistem Persenjataan Tertutup sarta peluru kendali.
Anane kapal sing nduwe sistem pendorongan handal iki diangkah bisa mbiyantu
nglaksanakake tugas-tugas TNI AL lan uga bisa dadi tambahan kakuwatan ing tapel wates.
Kadekna kita saiki ngarep ora ana malih negara tangga sing wani unjuk gigi ngelewati tapel
watese Indonesia yen ora gelem babak belur. Saiki wancine Angkatan Laut ngantukake
semboyan sing unine Jalesveva Jayamahe, Neng Segara Kita Digdaya.

Sawise nyemak pawarta, wangsulana pitakonan ing ngisar iki kanthi menehi katrangan ing
kolom kang wis sumadya!
No Aspek Katrangan
1 Ana kadadeyan apa?

2 Kapan kadadeyane?
Ana ngendi
3
kadadeyane?
Kadadeyan kuwi
4
amarga apa?

Sapa kang ana ing


5
kadadeyan kuwi?

6 Kepriye kadadeyane?
Nama : ..........................................
Kelas : ..........................................
No : ..........................................
Sekolah : ..........................................
Hari, tgl. : ..........................................

SOAL UJI KOMPETENSI 4.3.1


Golekana pawarta basa jawa ing internet, majalah utawa koran, trus gawenen kliping,
banjur golekana 5W+1 H saka pawarta kuwi!
Nama : ..........................................
Kelas : ..........................................
No : ..........................................
Sekolah : ..........................................
Hari, tgl. : ..........................................

SOAL TUGAS TERSTRUKTUR 4.3.1


Gawenen teks pawarta kanthi tema Pendhidhikan!

SOAL TUGAS TERSTRUKTUR 4.3.2


1. Gawea video pawarta kanthi tema bebas, kumpulake lumantar file! Wektune 2 minggu!
Lampiran 1
A. Pawarta

Miturut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3 (2003:140) sing diarani berita (basa
Jawane pawarta) yakuwi crita utawa karangan bab kedadeyan utawa kahanan, prastawa sing isih
anget, anyar, gres lan merak ati.

Unsur-unsur sing lazim ana sajroning pawarta biyasa dikenal istilah 5W+1H, yaiku:
1. What (apa sing kadadeyan)
2. When (kapan kedadeyane)
3. Where (nang ndi kadadeyane prastawa kuwi)
4. Why (kena apa nganthi kedadeyan prastawa kuwi)
5. Who (sapa sing nglakoni prastawa kuwi)
6. How (kepriye kedadeyane prastawa kuwi)

Manungsa warganing bebrayan mesthi ora bisa uwal saka manungsa liyane. Ing saben
dinane mesthi mbutuhake informasi. Informasi utawa kabar bisa katemokake saka medhia
elektronik kayata radhio, televise, internet lsp., utawa saka medhia ora elektronik kayata
kalawarti, ariwarti, lan buku. Ngandharake kabar utawa informasi marang wong liya kuwi ora
gampang, apa maneh ngandharake ing ngarepe wong akeh, bisa-bisa apa kanga rep dikabarake
malah salah kedadeyan.
Supaya apa kang arep dikabarake marang wong liya ora salah kedadeyan, kang kudu
digatekake yaiku :
 Sumber informasi kudu cetha
 Kudu ngerti isine
 Informasine kudu anyar, actual lan bisa dipercaya
 Kanggo sapa kabar mau
 Kabar mau ora kena ditambah-tambahi utawa dikurangi
 Tujuane menehi kabar marang wong liya
 Paedahe informasi mau kanggo wong liya

Maca seru utawa maca nyaring nduweni ancas supaya bisa mangerteni tembung-tembung
kanthi bener. Maca pawarta kaya kang dilakokake panggiyar (penyiar), kagolong jenikang
maca kanggo wong liya. Mula pamacane pawarta kudu cetha, supaya isine pawarta katampa
wutuh kanggone kang ngrungokake lan ora dadi kleru ing panampa. Mula saka kuwi, ana
babagan kang kudu dinggatekake pamaca pawarta yaiku :
1. Pamaca pawarta kudu nguwasani isine pawarata kanga rep diwaca. Sadurunge maca,
pamaca pawarta kudu wis maca naskah luwih dhisik lan naliti menawa ana kang kleru.
2. Pelafalan utawa kedale fonem, konsonan utawa vocal kudu cetha supaya ora dadi samar
karepe amarga anane tembung-tembung kang arep padha pangucapane
3. Unjal ambegan utawa jeda kudu pener.Semana uga karo dawa lan cendhake jeda.Biasane
pamaca pawarata migunakake tandha ( / ) kanggo mandheg sedela,tandha ( // ) kanggo
mandheg suwe, tandha ( - ) kanggo pungkasan baris kang ora kena mandheg.
4. Wirama utawa dhuwur cendhek swara selang-seling supaya gampang dibedakake antarane
bagian kang penting lan ora penting
5. Anggone maca ora kena cepet banget utawa rendhet banget. Tempo kang cepet banget
ngangelke anggone nampa, suwalike menawa rendhet banget bakal mbosenake kang
ngrungokake.
6. Bantere swara cukup, saengga cetha ditampa.
7. Menawa maca pawarta, sikep /solah bawa pamaca kudu katan wajar, ora kaku, utawa ora
sakarepe dhewe. Pandeleng ora kena mung katuju marang naskah. Iku sabenere pamaca
pawarata ing TV migunakake teleprompter, yaiku alat kang mirip TV kang isine teks
pawarata. Alat iki diselehake ing ngisor kamera saengga pamaca pawarta kaya-kaya mung
delengi kamera lan katan apal teks pawarta.

B. Kaprigelan kang kudu dilatih nalika maos pawarta!

1. Gladhen swara/vokal
Teknik vokal/ pelafalan/ pengucapan kang pas, nemtakake kualitas swara kang
diasilake sajroning maca teks. Vokal kang pas bisa nggawe pamireng/pamiyarsa bisa
paham apa kang diwaosake.
Gegayutan karo bab vokal, yakuwi artikulasi (owah-owahan rongga/saluran lan
ruang/panggonan ana saluran swara kanggo ngasilake swara), lan artikulatar (perangan
saka piranti kanggo nywara). Kanggo bisa ngudalake aksara kanthi trep kudu bisa
nggatekake artikulasi lan artikulatar kanthi trep.
Tuladha:
/a/ : wujude tutuk bunder, perangan mburi ilat diangkat lan ilat diundurake saadoh-adohe
karo lengkung sikil untu.
/i/ : wujud tutuk rata, pucuk lan mburi ilat diunggahake, posisi ilat cedhak karo lengkung
sikil untu
/u/ : wujud tutuk bunder lan rada mengarep maju, perangan mburi ilat diangkat
/o/ : wujud tutuk bunder lan rada mengarep, perangan buri ilat diangkat, posisi ilat cedhak
lengkung sikil untu.
2. Gladhen ngatur intanasi
Saben pamaos kudu bisa ngatur intanasi supaya swara enak dirungokake lan gampang
dimangerteni. Apik lan orane swara kang gegayutan karo intanasi yakuwi banter lan aluse
swara, dhuwur lan endheke swara, cepet lan orane anggone maca.
3. Gladhen ngatur dawa cendhake ambegan
Pamaos nalika maos pawarta kudu nganggo swara saka wetwng, ora saka dhadha.
Swara kang metu saka dhadha biasane ora sampurna lan kurang ana purbawane, ora
mantep.Swara kang metu saka wetengmujudake kesan ana purbawane lan mantep.

C. Nulis Pawarta

Nulis wacana kuwi ora gampang, mesthine kudu eling wacana kang kepriye kang
dikarepake. Mula iku miturut jenikang wacana iku ana narasi, deskrepsi, eksposisi,
argumentasi lan persuasi.
Wacana eksposisi tegese wacana kanggo mbeberake anane analisis proses kanthi cara
narasi. Miturut KBBI (2009:290) eksposisi tegese uraian/ paparan kang nduweni ancas
mbeberake maksud lan tujuan. Wacana eksposisi yaiku salah sawijining wacana kang
mbudidaya ngandharake pokok pikiran kang bisa njembarake wawasan utawa pangertene
kang maca. Supaya luwih cetha biasane digenepi nganggo grafik, utawa gambar. Wujud
tulisan uga kangkat, akurat, lan padat.
Wacana eksposisi adate digunakake kanggo mbabarake kawruh utawa ilmu, definisi,
pangerten, cak-cakan sawijining kegiyatan, methode, cara lan proses dumadi sawijining
kedadeyan utawa bab, tuladhane wacana eksposisi yaiku pawarta kang ana ing koran lan
cara-cara nggawe barang tertemtu kayata ng gawe sabuk saka kulit, tas kulit, carane nggawe
tahu, lan sapanunggalale. Ana sajroning nulis wacana eksposisi penulis kudu nduweni kawruh
bab pola pengembangan paragraf.

Pola pengembangan paragraf kang bisa dienggo ing wacana eksposisi:

1. Proses
Pengembangan proses arep padha karo pengembangan kranalogis. Bedhane
pengembangan kranalogis mentingke bab urutaning wektu, dene pengembangan proses
mentinorae oeah-owahan kang dumadi saka owah-owahan siji tumuju owah-owahan
candhake.

Tuladha:
Mendhem Ari-Ari
Mendhem ari-ari iku salah sijining upacara kelairan kang umum diadani malah uga
ana ing dhaerah-dhaerah (suku-suku liya). Ari-ari iku bagian penghubung antaraning ibu
lan bayi nalika bayi isih ana ing njero gua garba (kandungan). Istilah liya kanggo ari-ari
yaiku aruman utawa embing-embing (mbimbing). Wong Jawa percaya yen ari-ari sejatine
salah sijine sedulur papat utawa sedulur kembar si bayi mulane ari-ari kudu dirawat lan
dijaga. Saupama anggone mendhem ari-ari iku diwenehi lampu (senthir) kanggo
penerangan. Sentrir kuwi mujudake simbol ”pepadhang” kanggo bayi. Senthir diurubake
nganti 35 dina (selapan). Sadurunge dipendhem, ari-ari dikumbah nganti resik banjur
dilebokake ana ing kendhi utawa bathok klapa. Sadurunge ari-ari dilebokake alas kendhi
diwenehi godhong senthe banjur kendhine ditutup nganggo lemper kang isih anyar lan
dibungkus nganggo kain mori. Kendhi banjur digendhong, dipayungi, digawa mara ing
papan penguburan. Panggonan ngubur kendhi kudu ana ing sisih tengen lawang utawa
omah. Kang mendhem kendhi kudu bapak kandhung bayi.

2. Contah /Tuladha
Yaiku gagasan kang nduweni sipat umum kadangkala merlokake bukti-bukti utawa conta
konkrit, conta kang nyata, amrih bisa dimangerteni dening pamaos.

Tuladha:
Dhele kang arep digawe tempe kudu dikumbah nganti resik, jalaran yen ora resik bisa
babar/ora bisa dadi tempe. Kedhele kang isih reged/ora bersih ora bisa gawe matenge
tempe amarga tempe ora bisa ”bereaksi” kanthi sempurna. Dadi kedhele mau wurung dadi
tempa. Saliyane kuwi, kedhele kang isih reged, bisa njalari tempe dadi ireng.
3. Sebab akibat
Pengembangan paragraf jinis iki migunakake penalaran sebab akibat. Urutane bisa
kawiwitan saka sebab tumuju akibat utawa sewalike. Gagasan pokoke bisa ana ing sebab
utawa akibat.
Tuladha:
Yen ditilik saka kahanan kang sejatine, sajake akeh warga Surabaya kang mbuwang
sampah sembarangan. Kamangka sampah kasebut bisa mbuntani saluran banyu. Akibate,
ing sadhengah panggonan tuwuh banjir. Tuladhane kaya kang dumadi ing pungkasan
wulan iki.

4. Mbandinorae/ perbandingan
Ana sajroning iki diwedharake rong bab kang beda utawa luwih kanggo nyengkuyung
gagasan pokok.
Tuladha:
Tuku pitik jaman saiki kudu ngati-ngati, amarga akeh pitik utawa sata iwen kang kena
flu burung. Antaraning pitik sehat lan pitik kang nandang lelara bisa dibedakake. Pitik
sehat kuwi pitik kang trengginas, ora lemes. Saka cucuke ora metu ilere tur rupane seger
abang ora alum. Saka brutune ora mbanyu utawa nelek tur rupane ora ireng/ pucet ning
abang seger. Dene pitik kang nandang lelarakuwi pitik kang lemes, ora nduwe daya. Saka
pucuk lan brutune metu iler/banyu, lan rupane alum.

5. Analogi
Tegese analogi yaiku medharake bab-bab kang padha loro utawa luwih.

Tuladha:
Anak kuwi kembang ing kauripan. Anak kuwi wewangian ana sajroning bebrayan/
rumah tangga. Anak kuwi kang bisa nyegah bubrahe balesomah. Anak uga tambaking
gegayuhan sajroning rekasaning ngaurip. Upamane ana saling babak antaraning urip
bebojoan, yen ngelingi anak kang isish suci, bisa dadi lereming ati kang panas. Anak
pancen kembange balesomah.

Carane nulis wacana eksposisi yaiku :


a. Nemtakake underane perkara uatawa tema
b. Nemtakake tujuwan
c. Ngumpulake data saka maneka sumber
d. Nyusun cengkorongan utawa kerangka kang cocog karo tema kang dipilih
e. Ngrembakake cengkorongan utawa kerangka dadi wacana eksposisi.

D. Tuladha wacana eksposisi.

Tibane pesawat kang duweni kapasitas 266 penumpang airbus A300-600 minangka
prastawa kang kaping pindho tumrap American Airlines, sawetara pirang detik anggone lepas
landas saka bandara udara internasional O’Hare Chicago. Dumadakan mesin sisih kiwa uwal
saka panggonan. Pilot kang ora bisa ngendalekake pesawat jalaran ”keseimbangan” pesawat
dumadakan owah kanthi pratandha tibane mesin abote 5 tan. Pesawat tiba ing papan parkiran
kendaraan udakara 31 detik sawise tibane mesin. Ana 271 penumpang lan awak tewas sanalika.
Kacilakan liyane ngenani tibane mesin uga kadadeyan dening pesawat kargo El-Al duweke flag
carier Israel, 4 Oktaber 1992. Mesun nomer papat utawa kang paling buri elare pesawat sisih
tengen, jalaran fuse-pin (baut mesin) cacah loro uwal. Mesin nomer telu uga dumadakan ilang
lan pilot kang ora bisa ngendalekake mesin, nabrak gedung bertingkat ing Amsterdam, Belanda.
Awak pesawat cacahe papat lan 47 kang manggon ana ing gedhung tiwas sanalika.

Anda mungkin juga menyukai