Anda di halaman 1dari 13

SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA JAWA

A. DESKRIPSI MATA PELAJARAN


Bahasa jawa merupakan, bahasa yang digunakan oleh mayorits orang, khususnya
mereka yang asli berasal dari suku jawa. Bahasa jawa dijadikan sebagai mulok
dalam pembelajaran di sekolah dasar ( SD ). Dengan adanya mata pelajaran
bahasa jawa disekolah-sekolah diharapkan bahasa yang telah ada sejak zaman
dahulu sampai sekarang akan tetap selalu eksis, tidak mengalami pergeseran
tatanan bahasa. Meski semakin derasnya arus globalisasi. Guru sebagai fasilitator
sekaligus pemonitoring peserta didik harus lebih gencar dan sekratif mungkin
menyalurkan materi-materi bahsa jawa, seperti tembang macapat, pewayangan,
ragam krama, dan sebagainya guna menghandle agar anak-anak bisa menyukai
dan mencintai bahasa daerahnya sendiri. Menurut hemat saya, jika dalam sekolah
dasar mereka sudah terbiasa menggunakan bahasa derahnya masing-masing,
khususnya bahasa jawa maka bukan tidak mungkin proses regenerasi akan
berjalan sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh suatu lembaga pendidikan
selama ini, yakni bukan saja membuat bangga satu sekolah melainkan semua yang
menjadi orang berpendidikan akan merasa bangga ketika kearifan budaya lokal
dikembangkan dan dilestarikan.
B. SASARAN
Sasaran dari mata pelajaran ini adalah siswa-siswi sekolah dasar kelas VI
C. ALOKASI WAKTU

2 jam pelajaran x 35 menit

D. MATERI PELAJARAN
Nilai-nilai luhur dalam cerita Gatotkaca Gugur
E. KOMPETENSI INTI
Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, logis,
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak,

TUGAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAERAH – SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA JAWA 1


sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia
F. KOMPETENSI DASAR
4.2 Menanggapi nilai-nilai luhur yang terdapat dalam cerita wayang “Gatotkaca
Gugur”
G. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Peserta didik diharapkan dapat memahami isi cerita Gatotkaca Gugur
 Peserta didik diharapkan dapat mengambili nilai-nilai luhur yang terkandung
dari certia Gatotkaca Gugur
H. PENGANTAR
Sebagai peserta didik yang sedang belajar memahami nilai-nilai luhur yang
terkandung dalam cerita Gatotkaca Gugur diharapkan dari kisah Gatotkaca,
dapat mengambil nilai-nilai baik bernuansa positif yang dapat meningkatkan
nilai karakter dalam diri peserta didikk.
I. SINOPSIS
Pada pembelajaran awal ini guru menerangkan tentang tokoh pewayangan dalam
Perang Baratuyuda, namun akan lebih dispesifikasikan kepada tokoh Gatotkaca
yang mana Gatotkaca adalah seorang putra dari Raden Werkudara. Setelah itu
peserta didik membaca dan menulis poin-poin penting yang ada pada cerita
Gatotkaca Gugur baik secara individu maupun kelompok sebagai stimulus
pertama. Jika pesreta didik merespon dengan baik dan antusias maka tahapan
selanjutnya adalah menentukan nilai-nilai apa sajakah yang terkandung dalam
cerita Gatotkaca Gugur dengan menggunakan ragam krama ( krama alus/inggil,
andhaap ataupun dengan menggunakan ngoko). Lanjut dalam tahapan terkahir
yakni menanggapi nili-nilai luhur yang terkadung dalam cerita Gatotkaca Gugur
diikuti dengan melibatkan siswa dengan beridiskusi kelompok, presentasi
individu atau pun kelompok dan mengevaluasi semuanya pada bagian akhir.
J. SETTING
Di dalam ruang kelas VI

TUGAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAERAH – SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA JAWA 2


K. PROPERTY
 Buku-buku yang membahas tentang cerita Perang Baratayuda
 Kawaruh Bahasa Jawa (KBJ)
 Alat tulis
 Guru sebagai fasilitator dan pembimbing
 Kamus Bahasa Jawa
 Papan tulis
 Kertas origami
 Bangku dan meja yang disusun sedemikian rupa guna menunjang jalannya
proses pembelajaran secara baik dan kondusif.
 LCD Proyektor (jika memungkinkan)
 Speaker sound (jika memungkinkan)
L. METODE PEMBELAJARAN
Metode yang digigunakan diantaranya: Ceramah, Tanya jawab, diskusi
kelompok, presentasi, mengutamakan keterlibatan dan keaktifan dari tiap-tiap
peserta didik, meresum dan mengevaluasi semua materi dari awal sampai akhir
serta pemberian tugas sebagi stimulus dan mengtahui tingkat pemahaman sisiwa
secara tidak langsung.
M. PENILAIAN
 Prosedur penilaian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.
 Melalui tes tulis, membaca, mengungkapkan isi teks, loyalitas dalam
kelompok.

TUGAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAERAH – SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA JAWA 3


NASKAH 1 : KEGIATAN AWAL

a. Sebelum guru memasuki ruang kelas, guru meminta anak-anak untuk berbaris
menjadi dua kelompok. Bisa laki-laki dengan laki-laki dan perempuan dengan
perempuan, lalu guru meminta ketua kelas untuk menyiapkan barisan. Yang
barisannya paling rapi dan teratur maka barisan tersebut yang akan memasuki
ruang kelas terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk melatih kedisiplinan siswa
atau siswi. Dengan guru terllibat langsung diharapkan siswa menerapkan
kegiatan ini secara baik dan benar.
b. Setelah semuanya peserta didik memasuki kelas, guru meminta siswa/siswi
untuk membaca doa, baik doa sebelum belajar maupun doa kepada kedua orang
tua. Hal ini bertujuan agar pelajaran yang akan dijalani dapat mendatangkan
manfaat serta mengajarkan siswa seputar nilai-nilai religiusitas.
c. Selesai berdoa, guru mengucapkan salam dan peserta didik menjawab salam dari
bapak/ibu guru.
d. Guru melakukan absensi, guna mengetahui tingkat kehadiran siswa.
e. Setelah mengabsen peserta didik, guru memulai jalannya proses pembelajaran.

“Mula-mula guru menanyakan kabar dari seluruh peserta didik, kumudian guru
menanyakan kepada siswa, ada yang tahu tentang perang baratayuda yang
melibatkan Raden Gatotkaca?” Guru meminta peserta didik untuk menyebutkan
siapa Ayah dan Ibu dari Raden Gatotkaca, mengapa terjadi perang Baratayuda
dan dilanjutkan dengan menanyakan peristiwa gugurnya Raden Gatotkaca. Lalu
Guru menuliskan asal muasal tokoh perang baratayuda.

Sesungguhnya sejak awal genderang perang Bharata Yudha telah ditabuh


ketika Kurawa dan Pandawa belum lahir. Persaingan Kurawa dengan Pandawa
dimulai dari persaingan ibu-ibu mereka yaitu Dewi Gendari dan Dewi
Kuntitalibrata mendapatkan Pandudewanata sebagai penerus tahta Astina.
Pandudewanata menjadi penerus karena kedua saudaranya cacat, pertama
kakaknya yaitu Raden Drestarata terlahir buta dan adiknya Raden Yamawidura

TUGAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAERAH – SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA JAWA 4


pincang. Saat itu Dewi Gendari yang dinikahkan dengan Drestarata merasa
kecewa harus mendapatkan suami yang tidak sempurna. Dalam dendamnya
Gendari menginginkan anak-anak yang lahir dari rahimnya akan mampu
mengalahkan anak-anak Kunti dan Pandudewanata. Setelah anak-anaknya
lahir, selalu ditanamkan bahwa mereka harus mampu mengungguli Pandawa.
Pada bawah sadar para Kurawa ditanamkan mind set bahwa Pandawa adalah
lawan mereka.

Isi Teks Gatotkaca Gugur

GATOTKACA GUGUR

Gugure gatotkaca dadi kabar nyanengake kanggo kurawa. Para prajurit


sorak-sorak mbanggakake senopatine. Korawa yakin bakal menang ing
perang iki. Beda kanggo para pandawa, para pandawa padha nelangsa,
werkudara ora percaya yen gatotkaca mati.

Sang ibu arimbi uga ora kuat nahan emosi lan kesedihane. Arimbi
mbakar awake dhewek, wis dadi tekade yen anak kang paling ditresnani mati
diik sadurunge Arimbi, Arimbi bakal mbakar awake dhewek. Keluarga
pandhawa kelangan gatotkaca lan arimbi sekaligus. Nanging gatotkaca uwis
dhuweni putra kanggonersake werkudara. Sesuke jasade gototkaca lan arimbi
di upakarti miturut

Srikresna uwis bisa nenangake werkudara lan pandhawa liyane.


Nanging perang tetep kudu dirampungake. Ing kitab pronaparwa utawa kitab
kepitu mahabarata ing babagan gatotkaca badhaparwa dikisahake kematiane
gatotkaca. Ing kitab iku dicritakake gatotkaca gugur ing perang akbar
kurukhsetra (batarayuda) ing dina kaping 14.

TUGAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAERAH – SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA JAWA 5


Gatotkaca ingkang taksih ketrunane buta, nduweni kekuatan ingkang
luar biasa ing wayang wengi. Nalika iku perang setenane kudu dirampungakr
amarga wayahe wis wengi. Nanging gatotkaca tetep nerusake perang nglawan
kurawa, saya wengi kakuwatane gototkaca saya nambah. Akeh para prajurit
kurawa mati ing tangane, salah sijine kurawa yaiku Alambusa maju nglawan
gatotkaca. Gatotkaca nggawa Alambusa mabur dhuwur, banjur dibantingake
marang lemah. Alambusa ingkang mateni sepupune gatotkaca yaiku Irawan
(putrane Arjuna) banjur mati.

Ndeleng kaganasane gatotkaca. Ndadikake Doryodana ora tenang lan


maksa Karna upaya ngalahake Gatotkaca ngganggo gaman pusaka
indrasastra saka dewa indra kang jenenge Vasavi sakti utawa kontawijaya
danu. Satenane karna ora gelem ngnakake gaman iku amarga gaman mau
namung bisa dienggo sepisan lan karna arep nggnakake gaman iku kanggo
nglawan arjuna. Nanging amarga doryodana maksa, karna banjur ngontalake
gamanae lan kena dadane gototkaca.

Gatotokaca ngerti menawa ajale wis cedak, nanging gatotkaca taksih


mikirake kepriye carane kanggo mateni putra korawa. Gatotkaca banjur
ngedekake ukuran awake lan nibakake ing ewuhan prajurit kurawa. Akeh
prajurit kurawa mati amarga kena awake gatotkaca.

Amargo kematian iki kaluarga pandhawa dadi nelangsa, nanging beda


kanggo kresna. Kresna seneng amarga karna wis ora duwe gaman kanggo
mateni arjuna.

TUGAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAERAH – SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA JAWA 6


KEGIATAN INTI

Dalam kegiatan inti, guru menjelaskan isi teks dalam cerita Gatotkaca Gugur
menngunakan ragam warna untuk menentukan nilai-nilai luhur yang terkandug
dalam cerita Gatotkaca Gugur. Adapun isi teks dalam cerita Gatotkaca Gugur,
diantaranya sebagai berikut :
a. Mengenai kelahiran Gatotkaca, yang menerangkan bahwa tali pusarnya
tidak di potong, lantas Arjuna turut prihatin dengan keadaan yang menimpa
keponakannyannya, lalu ia betapa di suatu Gunung, di saat yang sama pula
ada Adipati Karna yang sedang betapa. Kemudian turunlah Batara Narada
yang ingin memberikan pusaka, namun pada saat memberikan pusaka yang
bernama konta wijaya terjadi kesalahan karena kemiripan diantara keduanya
sehingga membuat batara Narada bingung. Akhirnya terjadi persaingan
sengit antara Arjuna dan Adipati Karna, hasilnya adipati tetap membawa
pusaka konta wijaya dan arjuna membawa sarung pusaka konta wijaya.
Akhirnya tali pusar milik Gatotkaca dapat terpotong dengan menggunakan
sarung pusaka Konta Wijaya, namun ada satu orang yang mengetahui, yakni
penasihat perang, bahwa Gatotkaca tidak akan hidup lama sebab ia akan
mati ditangan pemegang pusaka Konta Wijaya.
b. Pada akhirnya saat astina terdesak karena serangan kurawa yang bertubi-
tubi membuat Gatotkaca ingin bertarung, walaupun pada akhirnya ia tahu
bahwa ajalnya akan datang. Dan gatotkaca pun sudah mengetahui hal
tersebut dari penasihat perangnya. Ia merelakan dirinya terbunuh oleh
pusaka, jikalau memang menyelematkan astina dari tangan kurawa. Hal
apapun yang akan terjadi padanya akan diterimanya meskipun nyawanya
akan menjadi taruhan namun ia telah berpesan kepada penasihat perang
untuk menjaga istri dan anak-anaknya. Gatotkaca ikut berperang dan ia
membesarkan tubuhnya sehingga menjadi kekuatan yang maksimal,
robohkanlah badannya kepada pasuka kurawa dengan berkurangnya jumlah
pasukan kurawa membuat adipati ingin melucurkan senjata pusaka.

TUGAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAERAH – SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA JAWA 7


Terlepaslah pusaka itu dan menghujam tubuh Gatotkaca, seketika itu
Gatotkaca ambruk dan meninggal. Peristiwa meninggalnya Gatotkaca turut
mengundang kesedihan luar biasa dikubu pandhawa bahkan ibunya Arimbi,
rela mengorbankan dirinya untuk anaknya yakni bunuh diri. Peristiwa ini
membuat hati para pandhawa semakin sedih karena kehilangan dua orang
terkasih namun bagi kurawa hal ini akan sangat menuntungkan. Terlebih
penasihat perang merasa bangga karena senjata pusaka milik kurawa takkan
ada lagi, sehingga peperangan akan dapat dihentikan.
c. Ada tiga kiasan Adiguna Adigung Adigang, nanging Gatotkaca kuwi
nduweni sifat sing becik utawa apik, maksudnya kiasan satunggal kuwi
Adiguna iku menyombongkan kekuatan utawa keprigalane dhewek nangnig
Gatotkaca mboten sombong, kiasan Kalih kuwi Adigung iku nyombongake
keperkasaan utawa keberanian, Gatotkaca kuwi bisa anti kena gaman
(senjata) kecuali gaman pusaka konta wijaya nanging tetep apik utawa
becik sifate, tetep njaga pandhawa lan kiasan terakhir kuwi Adigang,
maksud kiasan kuwi yaiku menyombongkan keperkasaan lan keberanian
d. Nah guru mengajak siswa untuk menanggapi nilai pertama yang dapat di
ambil, guru memberikan kesempatan bagi siswa yang ingin menyampiakan
pendapatnya mengenai tiga kiasan tersebut.
e. Lalu Guru memberikan pencerahan yakni tirulah sifat Gatotkaca yang tidak
memiliki sifat seperti 3 kiasan yang telah di paparkan, karena akibatnya
akan fatal ketika kita memiliki sifat yang tidak baik. Sebaiknya dalam
kehidupan, jangan kau kedepankan tiga tabiat tersebut, berlakulah sabar,
cermat, dan hati-hati. Perhatikan segala tingkah laku, waspadai segala
perilaku orang lain.
f. Selanjutnya ketiga perumpamaan itu tidak baik untuk kalian tiru, kalau kau
tiru akibatnya akan buruk. Ciri-ciri pemuda adalah tidak dapat menyimpan
rahasia , senang bia banyak yang menyanjung yang akhirnya
menjerumuskan. Gatotkaca tidak menyukai sanjungan melainkan dia rela
berkorban untuk Astina, ia telah mengetahui bahwa ia akan meninggal di

TUGAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAERAH – SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA JAWA 8


peperangan jika gaman pusaka Konta Wijaya tertancap ditubuhnya. Namun
ia tetap bersikukuh melawan para Kurawa walaupun harus mengorbankan
dirinya sendiri.
g. Nilai kedua yang bisa kita ambil adalah rela berkorban untuk orang banyak
merupakan hal yang terpuji sebab dalam suatu wilayah misalnya saja Jawa
Tengah pada masa kerajaan Islam, ia tidak ingin penjajah terus menjajah
maka diadakanlah perlawanan hebat yang menggunakan taktik gerilya yang
dicetus oleh Jendral Sudirman dampak dari strategi tersebut, pasukan
penjajah dapat dipukul mundur walaupun pada akhirnya Jenderal Soedirman
meninggal. Sama halnya seperti Gatotkaca ia rela berkorban demi
keselamatan pendawa, ia memancing ketakutan, kepanikan Adipati Karna
sebab pasukan kurawa mulai berkurang jumlahnya, sehingga ia melepaskan
pusaka konta wijaya dan menghunuskan ke tubuh Gatotkaca. Dalam sektika
itu juga Gatotkaca meninggal.
h. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanggapi nilai
tersebut yang diutarakan menggunakan pemahaman bahasanya.
i. Dari nilai kedua dapat kita petik sebuah nilai positif yang di contohkan oleh
Gatotkaca yang memiliki nilai luhur yakni rela berkorban untuk kepentingan
bersama. Dibalik semua itu Gatotkaca tidak ingin menyombongkan dirinya
yang meninggal karena berkorban, melainkan bangga karena bisa berkorban
demi Astina sehingga Pandhawa tidak jatuh korban.
j. Nah, anak-anak kita telah mengetahui nilai-nilai luhur yang terdapat dalam
cerita Gatotkaca, Jangan kau bersikap seperti layaknya kurawa karena pasti
akan mencadi catatan dalam hati sanak saudara. Mereka tidak akan percaya
lagi kepadamu. Sebaiknya contohlah sifat yang baik dari Gatotkaca sebagai
pedoman hidup dan dari sifat yang baik akan melahirkan sesuatu yang baik
dan bahkan akan menjadi percontohan untuk setiap orang termasuk dirimu
sendiri. “Bagaimana kalau kita belajar untuk menemukan kata-kata sulit dan
menanggapi nilai-nilai luhur menurut pendapat kalian dengan menggunakan
ragam krama ( krama alus/inggil, andhaap ataupun dengan menggunakan

TUGAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAERAH – SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA JAWA 9


ngoko) yang akan dibahas dalam kelompok kecil yang anggotanya terdapat
5 orang.”
Tahap selanjutnya adalah menjelaskan kepada anak-anak langkah
merubah isi teks dari bahasa Indonesia ke dalam ragam krama umumnya
merubah bahasa Indonesia ke dalam bahasa jawa sama dengan merubah dari
bahasa Indonesia ke bahasa inggris yang membedakan hanya kalimat-
kalimatnya saja. Nah, untuk mempermudah anak-anak dalam merubah dari
teks cerita ke dalam format bahasa Indonesia ada baiknya kita mengajarkan
kepada mereka dari kata per kata. Apabila kita artikan sekaligus maka anak-
anak akan kebingungan dan susuah untuk mengingat dan menghafal. Seperti
contoh “gaman” artinya senjata, “tresna” artinya cinta.

Dalam mengajari anak-anak isi teks cerita Gatotkaca Gugur


dengan menggunakan ragam krama bisa menggunakan beberapa metode,
misal dengan menggunakan metode inquiry (kelompok), agar pembelajaran
menjadi lebih mengena maka kita sebagai guru harus bisa pula mengetahui
karakter dari tiap-tiap peserta didik. Hal ini bertujuan agar penerapan mata
pelajaran mengena dan tidak ada unsur diskriminasi.

a) Setelah itu guru membagi kelompok kepada siswa yang beranggotakan lima
orang. Dengan memakai teknik, Guru memberikan kertas origami dengan
posisi terbalik, yang mana tujuan pembagian warna menggunakan teknik
warna ini ialah untuk menarik minat siswa sehingga pembelajaran
berdasarkan kelompok telah dipilih oleh guru. Masing-masing dari siswa
mencocokkan kertas warna yang diberikan oleh Guru, dan guru
menginstruksikan untuk merubah tempat duduk dengan posisi membentuk
huruf U.
b) Guru memberikan tugas kelompok kepada peserta didik dan guru
membagikan lembar kerja siswa kepada tiap-tiap kelompok.

1
TUGAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAERAH – SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA JAWA
0
c) Langkah kerja dimulai dengan memberi nama kelompok dan anggotanya
pada lembar kerja siswa masing – masing.
d) Guru membagi teks cerita Gugur Gatotkaca pada tiap-tiap kelompok.
e) Sebelum masing-masing kelompok mulai bekerja, guru memberikan
beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti setiap anggota harus bisa
bekerja sama dalam kelompok, menyumbangkan pendapatnya pada
kelompoknya, memperhatikan informasi yang disampaikan teman,
menghargai pendapat teman, bersedia menerima tugas dan membantu
menyelesaikan tugas. (strategi pembelajaran kooperatif).
f) Pada saat masing-masing kelompok melakukan pekerjaannya, guru
berkeliling memberikan bimbingan pada kelompok dan individu.
g) Siswa secara berkelompok membuat deskripsi tentang nilai-nilai luhur yang
terkandung dalam teks cerita Gatotkaca Gugur menggunakan ragam Krama
( krama alus/inggil, andhaap ataupun dengan menggunakan ngoko).
h) Siswa diminta untuk mempresentasikankan hasil kerja kelompoknya
didepan kelas, dengan perwakilan masing – masing kelompok
i) Kelompok lain memberikan tanggapan terhadap hasil deskripsian siswa dan
memberikan tepuk tangan pada setiap kelompok yang maju.
j) Guru dan siswa secara bersama-sama menyimpulkan dari hasil kerja
kelompok siswa.

1
TUGAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAERAH – SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA JAWA
1
KEGITAN PENUTUP

Guru dapat meresum dan mengevaluasi dari seluruh proses pembelajaran yang
telah dilakukan, dengan cara melakukan proses brainstorming dengan peserta didik
guna menambah kejelasan dan mengurangi tingkat kebingungan dari masing-masing
individu. Lalu dari semuanya guru dapat mengambil titik temu dari isi teks cerita
Gatotkaca Gugur yang telah dilakukan.
Selain itu guru dapat pula meminta siswa untuk merangkum semua materi yang
telah dipelajari menurut tingkat pengetahuan dan pemahaman tiap siswa, hal ini
bertujuan untuk melatih ketiga aspek, yakni kognitif, afektif dan psikomotorik. Guru
meminta siswa mengemasi dan memasukan barang-barangnya dan berdoa bersama
sebagai penutup dari kegiatan pembelajaran untuk hari ini.
Semoga skenario pembelajaran ini dapat diterapkan ketika pembelajaran materi
ini sedang berlangsung. Amin 

1
TUGAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAERAH – SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA JAWA
2
1
TUGAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAERAH – SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA JAWA
3

Anda mungkin juga menyukai