Capaian Pembelajaran Pertahun Peserta didik pada akhir fase D diharapkan memiliki kemampuan berbahasa daerah dengan santun dalam menggunakan basa rinengga/lalongèt untuk berbicara dan menyajikan gagasan sesuai unggah-ungguh basa atau onḍhâgghâ bhâsa. Peserta didik mampu memahami, mengolah, dan menginterpretasi, dan menganalisis informasi berbagai jenis teks (nonfiksi dan fiksi) audiovisual dan aural dalam bentuk monolog, dialog, gelar wicara, teks deskripsi, narasi, puisi, eksplanasi dan eksposisi (cerkak/carpan, cerita wayang/topèng ḍhâlâng, geguritan/puisi, pacelathon/ḍhâ-kanḍhâ, tembang macapat/tembhân macapat) yang beraksara latin dan /atau aksara Jawa/carakan Madhurâ. Peserta didik mampu menulis bahasa daerah berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, kreatif menggunakan huruf latin dan Aksara Jawa/carakan Madhurâ, basa rinengga/lalongèt untuk menyajikan gagasan sesuai unggah-ungguh basa/onḍhâgghâ bhâsa, ungkapan rasa simpati, empati, peduli, dan pendapat pro/kontra sesuai unggah-ungguh basa/tata krama dalam memberikan penghargaan secara tertulis dan menulis berdasarkan fakta, pengalaman, imajinasi dalam bentuk gancaran / ghâncaran dan geguritan /puisi dan tembang macapat/tembhâng Macapat. 1. ELEMEN MENYIMAK TUJUAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU (JP) Peserta didik mampu menganalisis 1.1 mengidentifikasi bagian-bagian 1.9 Peserta didik dapat mengidentifikasi 2 dan memaknai informasi berupa teks cerita pendek dan jenis bagian-bagian teks cerita pendek dan gagasan, pikiran, perasaan, kalimat jenis kalimat melalui kegiatan pandangan, arahan atau pesan 1.2 menganalisis unsur-unsur menyimak. yang tepat dari berbagai jenis teks instrinsik dan ekstrinsik pada 1.2 Peserta didik dapat menganalisis (nonfiksi dan fiksi) audiovisual dan cerita pendek unsur-unsur instrinsik dan ekstrinsik aural dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara. Peserta 1.3 mengidentifikasi jenis-jenis pada cerita pendek dengan tepat. didik mampu mengeksplorasi dan bahasa rinengga pada prosa 1.3Peserta didik dapat menjelaskan dan mengevaluasi berbagai informasi 1.4 membandingkan jenis-jenis mengidentifikasi jenis-jenis bahasa dari topik aktual yang didengar. bahasa rinengga rinengga pada prosa. 1.5 menentukan pesan moral 1.4 Peserta didik dapat menentukan geguritan pesan moral geguritan dengan 1.6 mengidentifikasi basa rinengga tepat. dalam teks geguritan 1.5 Peserta didik dapat mengidentifikasi 1.7 menyimpulkan isi dan pesan basa rinengga dalam teks geguritan moral tembang dhandhanggula dengan tepat. 1.8 mengidentifikasi penggunaan 1.6 Peserta didik dapat menyimpulkan aksara Jawa murdha dan swara isi dan pesan moral tembang dalam teks dhandhanggula dengan tepat. 1.7 Peserta didik dapat mengidentifikasi penggunaan aksara Jawa murdha dan swara dalam teks dengan teliti.
2. ELEMEN MEMBACA DAN
TUJUAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU MEMIRSA (JP) Peserta didik memahami informasi 2.1 membaca cerita pendek dengan 2.1 Peserta didik dapat membaca cerita 2 berupa gagasan, pikiran, intonasi dan ekspresi yang tepat pendek dengan intonasi dan ekspresi pandangan, arahan atau pesan 2.2 menggali dan memahami nilai- yang tepat. dari berbagai jenis teks deskripsi, nilai dalam cerita 2.2 Peserta didik dapat menggali dan narasi, puisi, eksplanasi dan 2.3 menelaah dan menganalisis memahami nilai-nilai dalam cerita jenis-jenis bahasa rinengga dengan logis. eksposisi (cerkak/carpan, cerita pada prosa 2.3 Peserta didik dapat menelaah dan wayang/topèng ḍhâlâng, 2.4 menjelaskan bagian-bagian teks menganalisis jenis-jenis bahasa geguritan/puisi, pacelathon/ḍhâ- rinengga pada prosa dengan kritis. iklan kanḍhâ, tembang kreasi dan 2.4 Peserta didik dapat menjelaskan 2.5 membaca indah geguritan macapat/tembhâng bagian-bagian teks iklan dengan 2.6 membedakan jenis-jenis macapat/laghu kreasi) yang tembang macapat tepat. beraksara latin dan /atau 2.7 menjelaskan watak dan samita 2.5 Peserta didik dapat membaca indah Aksara Jawa/carakan Madhurâ, tembang dhandhanggula geguritan dengan intonasi, ekspresi, teks visual untuk menemukan 2.8 membaca teks prosa beraksara penjiwaan yang sesuai. makna yang tersurat dan tersirat. Jawa. 2.6 Peserta didik dapat membedakan Peserta didik menginterpretasikan jenis-jenis tembang macapat informasi untuk mengungkapkan dengan tepat. simpati, kepedulian, empati atau 2.7 Peserta didik dapat menjelaskan pendapat pro dan kontra secara watak dan samita tembang dhandhanggula dengan tepat. santun (unggah-ungguh/tata 2.8 Peserta didik dapat membaca teks prosa krama) dari teks visual. Peserta beraksara Jawa sesuai dengan kaidah. didik mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai topik aktual yang dibaca dan dipirsa. 3. ELEMEN BERBICARA DAN TUJUAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU MEMPRESENTASIKAN (JP) Peserta didik mampu 3.1 menceritakan kembali cerita 3.1 Peserta didik dapat menceritakan 2 menyampaikan gagasan, pikiran, pendek yang dibaca kembali cerita pendek yang dibaca pandangan, arahan atau pesan 3.2 melakukan wawancara dengan teknik yang disukai. untuk tujuan pengajuan usul, menggunakan ragam bahasa 3.2 Peserta didik dapat melakukan pemecahan masalah, dan yang sesuai wawancara menggunakan ragam pemberian solusi secara lisan 3.3 memvisualisasikan iklan dengan bahasa yang sesuai. dalam bentuk monolog dan dialog logis, kritis, dan kreatif sesuai media yang dipilih 3.3 Peserta didik dapat dengan tata krama. Peserta didik 3.4 menyimpulkan pesan moral memvisualisasikan iklan dengan mampu menggunakan dan tembang dhandhanggula media yang dipilih. memaknai kosakata baru yang 3.5 melagukan tembang 3.4 Peserta didik dapat menyimpulkan menggunakan basa rinengga/ dhandhanggula sesuai titi laras pesan moral tembang dhandhnggula lalongèt untuk berbicara dan dengan tepat. menyajikan gagasan sesuai 3.5 Peserta didik dapat melagukan unggah-ungguh basa atau tembang dhandhanggula sesuai titi onḍhâgghâ bhâsa. Peserta didik laras. mampu berdiskusi secara aktif, kontributif, efektif, dan santun. Peserta didik mampu menuturkan dan menyajikan ungkapan simpati, empati, peduli, dan penghargaan dalam bentuk teks informatif dan fiksi melalui teks multimoda. Peserta didik mampu mengungkapkan dan mempresentasikan berbagai topik aktual secara kritis.
4. ELEMEN MENULIS TUJUAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU
(JP) Peserta didik mampu menulis 4.1 menulis paragraf menerapkan 4.1 Peserta didik dapat menulis paragraf 2 gagasan, pikiran, pandangan, bahasa rinengga menerapkan bahasa rinengga arahan atau pesan tertulis untuk 4.2 menyusun pedoman wawancara dengan baik. berbagai tujuan secara logis, kritis, menggunakan ragam bahasa 4.2 Peserta didik dapat menyusun dan kreatif menggunakan huruf latin yang sesuai pedoman wawancara menggunakan dan Aksara Jawa/Carakan Madhurâ. 4.3 melaporkan hasil wawancara ragam bahasa yang santun. Peserta didik mampu berupa prosa 4.3 Peserta didik dapat melaporkan hasil menyampaikan ungkapan rasa 4.4 menulis kalimat lamba dan wawancara berupa prosa dengan simpati, empati, peduli, dan camboran logis. pendapat pro/kontra sesuai 4.5 menulis geguritan menerapkan 4.4 Peserta didik dapat menulis kalimat unggah-ungguh basa/tata krama basa rinengga lamba dan camboran dengan kreatif. 4.6 menulis paragraf menerapkan 4.5 Peserta didik dapat menulis geguritan dalam memberikan penghargaan aksara murdha dan swara menerapkan basa rinengga dengan secara tertulis dalam teks kreatif. multimoda. Peserta didik mampu 4.6 Peserta didik dapat menulis paragraf menulis dan mengembangkan menerapkan aksara murdha dan kosakata baru dengan swara sesuai dengan kaidah penulisan menggunakan basa aksara Jawa. rinengga/lalongèt untuk menyajikan gagasan sesuai unggah-ungguh basa/onḍhâgghâ bhâsa. Peserta didik mampu menulis berdasarkan fakta, pengalaman, imajinasi secara indah dan menarik dalam bentuk gancaran/ghâncaran, geguritan /puisi serta tembang macapat/tembhâng macapat menggunakan kosa kata secara kreatif. Bahasa daerah memiliki peran dan fungsi sebagai sarana komunikasi antar anggota Rasional masyarakat sekaligus sebagai sebuah identitas daerah. Bahasa, sastra, seni dan budaya daerah memuat nilai- nilai kearifan lokal yang perlu dilestarikan dan dikembangkan melalui pendidikan formal di sekolah. Pembelajaran bahasa daerah dapat dieksplorasi melalui keterampilan berbahasa, bersastra, dan serta berpikir sebagai fondasi kemampuan literasi. Kemampuan literasi perlu dikembangkan dalam pembelajaran bahasa daerah melalui kemampuan menyimak, membaca dan memirsa, menulis, berbicara dan mempresentasikan dalam berbagai tujuan dengan memanfaatkan bahasa, sastra, dan budaya daerah. Berbagai tipe teks terdapat alur pikir, struktur, dan khas teks yang dapat digunakan dalam mengoptimalkan kemampuan penggunaan bahasa daerah dalam berbagai situasi dan sebagai sarana belajar sepanjang hayat. Perkiraan Jumlah Jam 36 minggu (72 JP) Cerita pendek Gancaran Geguritan Kata/Frasa Kunci Basa rinengga Wawancara Tembang macapat Aksara jawa; murdha, swara Iklan Peserta didik menjadi pribadi yang 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, 2) Profil Pelajar Pancasila berkebinekaan global, 3) bergotong-royong, 4) mandiri, 5) bernalar kritis serta 6) kreatif Cerita pendek: suatu karya sastra dalam bentuk tulisan yang mengisahkan tentang sebuah cerita fiksi lalu dikemas Glosarium secara pendek, jelas dan ringkas. Basa rinengga: bahasa yang dihias agar lebih menarik dan indah;