Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH DAERAH KOTA CIMAHI

DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 11 CIMAHI
Cimenteng Cipageran Telp. 022-86600105
Kota Cimahi Jl. Kol Matsuri 40511

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KELOMPOK
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022/2023

A Komponen Layanan Layanan Dasar


B Bidang Layanan Pribadi
C Fungsi Layanan Pemahaman
D Tujuan Tujuan Umum:
Menerima keadaan diri secara positif. (7)
Tujuan Khusus:
1. Peserta didik mampu menyimpulkan bahwa penting memiliki
rasa percaya diri (C4)
2. Peserta didik mampu membangun rasa percaya diri (C6)
E Topik Memiliki Rasa Percaya Diri
F Sasaran Layanan Kelas IX B (6 orang peserta didik)
G Stategi/Metode/Teknik Strategi: Discovery
Metode: Diskusi Kelompok
Teknik : Expressive Writing
H Waktu 1x40 menit
I Media/Alat Media : -
Alat : Buku Tulis, Pulpen, Spidol
J Tanggal Pelaksanaan 20 Oktober 2022
K Sumber Bacaan Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling
untuk SMP-MTs kelas 8, Yogyakarta, Paramitra Publishing
Wang, Erick. dkk. (2020). Expressive writing for your soul. Online:
https://usd.ac.id/pusat/p2tkp/expressive-writing-for-your-soul/
L Uraian Kegiatan
Tahap Uraian Kegiatan
1. Tahap Awal
a. Pernyataan 1. Guru bimbingan dan konseling mengucapkan salam dan
Tujuan memepersilahkan salah satu peserta didik memimpin berdoa
berdasarkan kepercayaan masing-masing
2. Guru bimbingan dan konseling menanyakan kabar, mengecek
kehadiran siswa, juga membuka dengan ice breaking berupa
permainan pagi, siang, malam.
3. Guru bimbingan dan konseling menyampaikan tujuan khusus
yang akan dicapai terkait topik ‘Memiliki rasa percaya diri’.
b. Penjelasan Guru bimbingan dan konseling menjelaskan Langkah langkah
tentang Langkah kegiatan, tugas, dan tanggungjawab peserta didik
Langkah kegiatan 1. Recognition/initial write
kelompok Peserta menulis bebas kata-kata, frase atau mengungkapkan hal
(Pembentukan yang muncul dalam pikiran tanpa perencanaan dan arahan.
kelompok) 2. Examination/ Writing Exercise
Peserta didik menulis dengan topik ‘Memiliki rasa percaya diri’
10-15 menit.
3. Juxtaposition/Feedback
Peserta didik membaca kembali tulisannya, didiskusikan dengan
kelompok apabila bersedia.
4. Aplication to the self
Peserta didik dibantu guru bimbingan dan konseling
menggabungkan apa yang didapat selama sesi menulis dan
diskusi sehingga didapatkan hal-hal yang perlu diperbaiki dan
dipertahankan terkait dengan membangun rasa percaya diri.
c. Mengarahkan Guru bimbingan dan konseling memberikan penjelasan tentang
kegiatan topik ‘Memiliki rasa percaya diri’.
(konsolidasi)
d. Tahap Peralihan
(transisi)
Guru bimbingan dan a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menanyakan
konseling atau kesiapan kelompok dalam melaksanakan tugas terkait topik
konselor menanyakan ‘Memiliki rasa percaya diri’
kalau kalau ada siswa b. Guru bimbingan dan konseling atau konselor memberi
yang belum mengerti kesempatan bertanya kepada setiap anggota kelompok tentang
dan memberikan kegiatan layanan topik ‘Memiliki rasa percaya diri’ yang belum
penjelasannya mereka pahami
(Storming) c. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menjelaskan
kembali secara singkat tentang tugas dan tanggung jawab
peserta dalam melakukan kegiatan terkait topik ‘Memiliki rasa
percaya diri’
Guru bimbingan dan a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menanyakan
konseling atau kesiapan para peserta untuk melaksanakan tugas menulis
konselor menyiapkan terkait topik ‘Memiliki rasa percaya diri’
siswa untuk melakukan b. Setelah semua peserta menyatakan siap, kemudian guru
komitmen tentang bimbingan dan konseling atau konselor memulai masuk ke
kegiatan (Norming) tahap kerja
2. Tahap Inti
Proses/kegiatan yang 1. Recognition/initial write
dialami peserta didik Guru bimbingan dan konseling membuka kegiatan dengan
dalam suatu kegiatan mempersilahkan semua anggota kelompok menulis bebas kata-
bimbingan kata, frase atau mengungkapkan hal lain yang muncul dalam
berdasarkan teknik pikiran tanpa perencanaan dan arahan. Tujuan: untuk
tertentu membuka imajinasi, memfokuskan pikiran, relaksasi dan
(Eksperientasi) menghilangkan ketakutan yang dimiliki peserta didik.
2. Examination/ Writing Exercise
Guru bimbingan dan konseling memberikan instruksi untuk
seluruh anggota kelompok menulis dengan tema ‘Ketika saya
tidak percaya diri’ dengan waktu 10-15 menit. Tujuan: Menggali
pemikiran peserta didik mengenai rasa percaya diri .
3. Juxtaposition/Feedback
a. Guru bimbingan konseling mempersilahkan peserta didik
untuk membaca kembali tulisannya.
b. Guru bimbingan dan konseling menanyakan kepada setiap
anggota kelompok bagaiaman perasaan peserta didik saat
menulis dan membacanya kembali
c. Guru bimbingan dan konseling mempersilahkan setiap
anggota kelompok untuk membacakan atau menceritakan
tulisannya mengenai ‘Memiliki rasa percaya diri’
d. Guru bimbingan dan konseling mengarahkan setiap anggota
kelompok untuk berdiskusi mengenai ‘mengapa penting
memiliki rasa percaya diri?’ dan ‘apa yang bisa dilakukan
untuk mengatasi rasa tidak percaya diri yang dimiliki?’ .
Tujuan: Peserta didik memperoleh kesadaran baru dan
menginspirasi perilaku, sikap, atau nilai yang baru terkait topik
‘Memiliki rasa percaya diri’, serta memiliki pemahaman yang
lebih dalam mengenai dirinya.
4. Aplication to the self
Guru bimbingan dan konseling mengarahkan peserta didik
menggabungkan apa yang didapat selama sesi menulis dan
diskusi sehingga didapatkan hal-hal yang perlu diperbaiki dan
dipertahankan terkait dengan membangun rasa percaya diri.
Tujuan: Mendorong peserta didik mengaplikasikan
pengetahuan baru,
Pengungkapan 1. Refleksi Identifikasi.
perasaan, pemikiran Guru bimbingan dan konseling mengidentifikasi respon anggota
dan pengalaman kelompok melalui pertanyaan yang mengungkap pengalaman
tentang apa yang peserta tentang apa yang terjadi pada saat mengikuti kegiatan
terjadi dalam kegiatan (What Happened).
bimbingan (refleksi) a. Apa peserta didik mampu memahami langkah-langkah
kegiatan yang akan dilaksanakan?
b. Apa peserta didik mampu menulis mengenai topik yang telah
ditentukan ‘Memiliki rasa percaya diri’?
c. Apa peserta didik mampu membaca/menceritakan hal yang
telah dituliskannya?
d. Apa ada ketidaknyamanan yang peserta didik rasakan ketika
menulis dan berdiskusi terkait topik ‘memiliki rasa percaya
diri’?
e. Apa peserta didik dapat terlibat aktif dalam diskusi kelompok
mengenai ‘Memiliki rasa percaya diri’?
2. Refleksi Analisis
Guru bimbingan dan konseling mengajak konseli untuk
menganalisis dan memikirkan (think) sebab sebab mengapa
mereka menunjukkan perilaku tertentu dan apa yang akan
dilakukan selanjutnya (so what).
a. Apa yang membuat peserta didik mampu atau belum mampu
memahami langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan?
b. Apa yang membuat peserta didik mampu atau belum mampu
menulis mengenai topik yang telah ditentukan ‘Memiliki rasa
percaya diri’?
c. Apa yang membuat peserta didik mampu atau belum mampu
membaca/menceritakan hal yang telah dituliskannya?
d. Apa yang membuat peserta didik nyaman atau tidak nyaman
ketika menulis dan berdiskusi terkait topik ‘memiliki rasa
percaya diri’?
e. Apa yang membuat peserta didik mampu atau belum mampu
terlibat aktif dalam diskusi kelompok mengenai topik
‘Memiliki rasa percaya diri’?
3. Refleksi Generalisasi
guru bimbingan dan konseling mengajak peserta membuat
rencana tindakan untuk memperbaiki perilaku yang dianggap
sebagai kelemahan dirinya (Plan).
a. Rencana apa yang akan dilakukan terkait topik ‘Memiliki rasa
percaya diri’?
b. Kapan rencana tersebut akan dimulai?
c. Langkah terdekat yang akan dilakukan?
3. Tahap Pengakhiran
(Terminasi)
Menutup kegiatan dan a. Guru bimbingan dan konseling memberikan penguatan terhadap
tindak hal -hal yang ditemukan melalui menulis dan berdiskusi mengenai
lanjut topik ‘Memiliki rasa percaya diri’
b. Guru bimbingan dan konseling mengarahkan peserta didik
merencanakan tindak lanjut, yaitu mengembangkan rasa percaya
diri
c. Guru bimbingan dan konseling mengajak peserta didik untuk
menyimpulkan hasil kegiatan terkait topik ‘Memiliki rasa percaya
diri’
d. Guru bimbingan dan konseling mempersilahkan peserta didik
untuk memimpin doa sesuai dengan kepercayaan masing masing
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Evaluasi dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling dengan
melihat proses yang terjadi dalam kegiatan bimbingan kelompok,
meliputi :
a. Guru bimbingan dan konseling terlibat dalam menumbuhkan
antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan.
b. Guru bimbingan dan konseling membangun dinamika kelompok
c. Guru bimbingan dan konseling memberikan penguatan dalam
didik membuat langkah yang akan dilakukannya
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikut bimbingan kelompok antara lain :
Peserta didik mengisi instrumen terkait pemahaman terkait topik
‘Memiliki rasa percaya diri’.

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Instrumen evaluasi proses dan hasil
Cimahi, 20 September 2022
Guru BK

Ghaida Nurul Afifah S.Pd


NIP. 199405142020122001
Lampiran 1. Uraian Materi

MEMILIKI RASA PERCAYA DIRI

1.Pentingnya Rasa Percaya Diri


Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam
kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta
memiliki pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud,
mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya.
Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87),
percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi
keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Orang yang
tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya,
karena itu sering menutup diri.
Menurut Spencer (2003 ) percaya diri adalah keyakinan pada kemampuan dan
penilaian diri atau citra sendiri, termasuk atas kemampuan dirinya yang diwujudkan
dalam lingkungan yang semakin menantang serta percaya pada keputusan dan
pendapatnya utnuk mengatasi kegagalan secara konstruktif.

Ciri – ciri Orang yang Mempunyai Rasa Percaya Diri


Apa yang membedakan orang antara yang mempunyai rasa percaya diri dan tidak?
Ternyata ada banyak hal yang membedakan mereka antara lain:
a. Berani Tampil Beda
Orang yang PD adalah sesorang yang hampir pasti memahami dirinya sendiri. Ia
mengerti kebutuhan dirinya, mengerti keterbatasannya, sehingga jadilah ia seorang
yang berani tampil beda, tentunya dalam hal positif.
b. Berani Menerima Tantangan
Bukankah ketika kita belum mencoba, kita belum tahu persis kapankah kesiapan
kita? Berani menerima tantangan berarti berani untuk belajar sesuatu yang baru. 
c. Asertif
Asertif berarti tegas, punya pendapat, serta berani berkata tidak. Seseorang yang PD
tentu bersikap tegas, sebab ia berilmu ia tahu kapan saat untuk berkata “ya” dan
kapan saat untuk berkata “tidak”. 
d. Mandiri
Seorang yang PD adalah seorang yang mandiri. Ia percaya pada kemampuan dan
kekuatan dirinya dalam emngatasi permasalahan. 
e. Selalu bereaksi Positif dalam Menghadapi Masalah
Reaksi positif ini misalnya dengan tetap tegar, sabar, dan tabah dalam menghadapi
permasalahan hidup. 

Manfaat Rasa Percaya Diri


a. Menjadi pribadi yang tahan banting, tidak mudah terpengaruh oleh orang lain.
b. Mampu mengatasi keadaan dengan baik.
c. Mengetahui kemampuan diri sendiri, sehingga mengerjakan sesuatu secara efektif
dan efisien.
d. Memandang semua hal secara optimis.
e. Kualitas kepribadian akan meningkat
f. Mampu mengontrol emosi dengan baik.
g. Hidup akan lebih sistematis.
3. Membangun Rasa Percaya Diri
Rasa Percaya Diri sangat diperlukan setiap orang. Tanpa rasa percaya diri, seseorang
akan merasa kikuk, serba salah, dan tidak dapat melakukan sesuatu secara maksimal.
Berikut ini ada tujuh (7) pilar untuk membangun rasa percaya diri yang dikutip dari buku
Sukses Membangun rasa Percaya Diri karya Wishnubroto Widarso, antara lain:
a. Sadar bahwa kita adalah ciptaan Tuhan yang dikaruniai hak dasar yang sama yaitu,
hak untuk hidup, hak untuk merdeka, dan hak untuk mencari kebahagiaan kita
sendiri.
b. Hidup Mandiri, dalam arti mempunyai pikiran sendiri, mempunyai minat dan hobi
sendiri, dan berani secara terbuka menyatakan pendapat/pikiran sendiri, serta
melakukan apapun yang menjadi minat dan hobi, sejauh itu tidak merugikan orang
lain.
c. Menemukan keunggulan/kelebihan diri dan kemudian mengembangkannya dengan
sungguh – sungguh.
d. Menimba ilmu dan mengumpulkan pengetahuan umum sebanyak yang mampu
dilakukan.
e. Berfikir realistis bahwa setiap manusia pasti punya keunggulan/kelebihan disamping
kelemahan/kekurangan.
f. Berfikir asertif, tulus mengakui hak orang lain, tetapi pada saat yang sama mampu
menegakkan haknya sendiri.
g. Menggunakan bahasa non verbal (bahasa tubuh) dengan tepat, misalnya memndang
wajah dan mata lawan bicara kita dalam kurun waktu yang relative lama (bukan
seperti pAndangan sekilas saja), berdiri tegak dengan kaki lurus dan berat badan
ditumpukan pada kedua kaki (tidak condong ke salah satu sisi); duduk dengan
punggung tegak pada sAndaran kursi (tidak duduk membungkuk atau meringkuk);
bahu di tarik ke belakang supaya lurus; kepala tegak tetapi tidak mendongak;
artikulasi (pengucapan kata) juga jelas. Bahasa nonverbal ini seharusnya memang
muncul secara alamiah, tetapi bukan berarti tidak dapat dipelajari. Kita dapat belajar
dan berlatih menggunakan bahasa nonverbal tertentu sebagai salah satu cara
membangun rasa percaya diri kita.
Dari uraian singkat di atas, tentunya Anda sudah paham mengenai apa dan bagaimana
rasa percaya diri itu. Andapun memahami betapa pentingnya memiliki rasa percaya diri.
Nah, sudahkah Anda termasuk orang yang percaya diri alias PD? Kalau belum, mulailah dari
sekarang. Tak ada kata terlambat untuk belajar dan memperbaiki diri.
Lampiran 2. Instrumen Evaluasi Proses dan Hasil

FORMAT EVALUASI PROSES


LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

Nama :
Kelas :

Petunjuk :
Beri tanda centang pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian Anda dengan keterangan
skor:
Skor 4 : sangat baik
Skor 3 : baik
Skor 2 : cukup baik
Skor 1 : kurang baik
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan bimbingan
kelompok dengan topik “Memiliki rasa Percaya diri”.
2 Peserta didik antusias dalam mengikuti kegiatan
bimbingan kelompok dengan topik “Memiliki rasa
Percaya diri”.
3 Peserta didik mengemukakan pendapatnya dalam
mengikuti kegiatan bimbingan kelompok dengan topik
“Memiliki rasa Percaya diri”.
4 Peserta didik menunjukkan sikap saling menghargai
5 Peserta didik saling mengeluarkan pendapat dalam
kegiatan bimbingan kelompok dengan topik “Memiliki
rasa Percaya diri”.
6 Peserta didik berargumentasi mempertahankan pendapat
masing-masing dalam kegiatan bimbingan kelompok
dengan topik “Memiliki rasa Percaya diri”.
7 Layanan bimbingan kelompok dengan topik “Memiliki
rasa Percaya diri” terselenggara dengan menyenangkan
8 Layanan bimbingan kelompok dengan topik “Memiliki
rasa Percaya diri” terselenggara sesuai alokasi waktu
Total Skor
Total Skor Keseluruhan
Keterangan hasil:
1. Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 8 = 8, dan skor tertinggi adalah 4 x 8 = 32
2. Kategori hasil :
- Sangat baik : 28 – 32
- Baik : 23 – 27
- Cukup : 22 – 26
- Kurang : ≤ 21
FORMAT EVALUASI HASIL
LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

Nama :
Kelas :

Petunjuk :
Beri tanda centang pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian Anda dengan keterangan
skor 1 (minimal) hingga 4 (maksimal).
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Saya memperoleh informasi yang bermanfaat mengenai
topik “Memiliki rasa Percaya diri”.
2 Saya memahami tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan
bimbingan kelompok dengan topik “Memiliki rasa
Percaya diri”.
3 Saya mampu menyimpulkan bahwa penting memiliki rasa
percaya diri dalam kegiatan bimbingan kelompok dengan
topik “Memiliki rasa Percaya diri”.
4 Saya mampu membangun rasa percaya diri dalam
kegiatan bimbingan kelompok dengan topik “Memiliki
rasa Percaya diri”.
5 Saya meyakini diri saya akan lebih baik jika memiliki
rasa percaya diri
6 Saya mampu mengembangkan rasa percaya diri, setelah
mengikuti kegiatan bimbingan kelompok dengan topik
“Memiliki rasa Percaya diri”.
Total Skor
Total Skor Keseluruhan

Keterangan hasil:
1. Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 6 = 6, dan skor tertinggi adalah 4 x 6 = 24
2. Kategori hasil:
- Sangat baik : 21 – 24
- Baik : 17 – 20
- Cukup : 13 – 16
- Kurang : ≤ 12

Anda mungkin juga menyukai