SMA N 1 PAKEM
TAHUN AJARAN 2022/ 2023
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi self-concept seseorang selain pola asuh orang tua,
diantaranya:
1. Kegagalan
Disadari atau tidak, kegagalan yang terjadi secara terus menerus akan memberikan pertanyaan
besar pada kemampuan diri sendiri yang berujung pada anggapan lemah dan tidak berguna.
2. Depresi
Ketika seseorang dilanda depresi, ia akan cenderung memikirkan hal yang negatif.
3. Overthinking
Bersikap overthinking sangatlah tidak baik karena bisa mengarah ke pikiran yang buruk,
terlebih pada penilaian diri sendiri. Seseorang cenderung menilai diri sendiri ke arah yang
negatif sehingga berpikir terlalu berlebihan harus segera dihentikan.
Self concept yang sehat dan positif akan menimbulkan manfaat untuk diri sendiri.
Berikut adalah manfaat yang didapatkan dengan memiliki self concept yang sehat dan positif,
di antaranya:
Dalam membentuk konsep diri, ada beberapa komponen yang harus dimiliki agar terbentuk
konsep diri yang utuh, 3 komponen ini terdiri dari diri ideal (self ideal), citra diri (self image),
dan harga diri (self esteem). Akan kita bahas satu persatu dari 3 komponen tersebut.
1. Diri Ideal (self ideal)
Dimaksud dengan diri ideal adalah sosok seseorang yang dinilai sempurna dan dikagumi serta
didambakan yang ingin ditiru untuk menjadi model diri yang ideal bagi individu. Diri ideal
ini menentukan seberapa besar arah, perkembangan diri, dan pertumbuhan karakter serta
kepribadian. Diri ideal ini jika kita tidak berhati-hati dalam memilih atau membentuknya
secara sadar, akan membuat kita langsung menetapkan seseorang untuk menjadi contoh diri
yang ideal. Contohnya seseorang yang memiliki latar belakang budaya yang lembut ternyata
memilih contoh yang ideal yaitu bintang rock atau bintang filem yang notabene memiliki
bentuk budaya yang berbeda.
2. Citra diri (self image)
Citra diri adalah cara kita melihat diri kita sendiri dan menilai tentang diri kita sendiri pada
saat itu. Citra diri adalah “cermin diri”. Bila kita melihat diri sendiri di dalam cermin sebagai
orang yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi, tenang, dan mampu belajar baik, maka
setiap kali kita belajar, kita akan merasa percaya diri, tenang serta mampu. Jika selalu berfikir
secara positif maka kita akan selalu bersikap positif pula dalam setiap aspek kehidupan..
3. Harga diri (self esteem)
Harga diri didefinisikan seberapa tinggi kita menghargai atau suka terhadap diri anda sendiri.
Semakin tinggi rasa menyukai diri sendiri, penerimaan diri, dan rasa hormat pada diri sendiri
sebagai seseorang yang berharga dan bermakna, maka semakin tinggi harga diri seseorang.
Selain itu semakin merasa sebagai seseorang yang bernilai, maka akan semakin bersikap positif
dan merasa bahagia.
Harga diri seseorang sngatlah berpengaruh pada semangat, antusiasme, dan motivasi diri.
Harga diri seseorang adalah sangat menentukan prestasi dan keberhasilan dalam setiap proses
kehidupan. Orang dengan harga diri yang tinggi memiliki kekuatan pribadi yang luar biasa
besar dan akan bisa berhasil melakukan apa saja dalam hidupnya.
Adapun Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konsep diri seseorang, antara lain:
a. Pola asuh orang tua
Peran orang tua sangat berpengaruh pada pembentukan diri seseorang, sikap orang tua yang
suka memukul, mengabaikan, kurang memperhatikan, melecehkan, menghina, tidak pernah
memuji, suka marah-marah, dan lain sebagainya – dianggap sebagai hukuman akibat
kekurangan, kesalahan, atau kebodohan seorang anak. Jadi, anak menilai dirnya berdasarkan
apa yang ia alami dan ia dapatkan dari lingkungan. Jika lingkungan memberikan sikap baik
dan positif, maka anak akan cukup merasa berharga, namun jika ia mendapat bahwa dirinya
selalu salah di mata orangtuanya maka ia merasa dirinya bodoh. Salahnya pola asuh atau
pendidikan ketika masih kecil, akan berakibat pada rusaknya konsep diri pada anak.
b. Kegagalan
Setiap orang pasti pernah merasakan kegagalan dalam proses kehidupannya, kegagalan yang
sering dialami, sering membuat diri kita bertanya “mampukah saya?” dan kita pun
memberikan kesimpulan terhadap diri kita sendiri bahwa penyebabnya adalah kelemahan
diri. Kegagalan membuat seseorang merasa dirinya tidak berguna.
c. Depresi
Kondisi fisik maupun fisikis yang tidak sehat pasti mempengaruhi pembentukan konsep diri.
Orang yang sedang mengalami depresi akan mempunyai pemikiran yang cenderung negatif
dalam memandang dan merespon segala sesuatu, termasuk menilai dirinya sendiri. Segala
situasi atau stimulus yang netral akan dipersepsi secara negatif. Ia sulit melihat dirinya
“mampu”, ia juga mudah tersinggung dan mudah “termakan” oleh ucapan orang lain.
d. Kritik internal
Manusia sebagai mahluk social tentunya tak kan pernah lepas dari interaksi dengan manusia
lainnya, terkadang manusia lainnya menjadi penilai akan sebuah perbuatan manusia lainnya.
Sikap dalam menyikapi kritik orang lain tentunya harus dapat dikendalikan sebagai koreksi
diri sendiri. Mengkritik diri sendiri memang dibutuhkan untuk menyadarkan seseorang akan
perbuatan yang telah dilakukan. Kritik terhadap diri sendiri berfungsi sebagai rambu-rambu
dalam bertindak dan berperilaku agar keberadaan kita diterima oleh masyarakat dan dapat
beradaptasi dengan baik.
Dengan beberapa faktor diatas dan macam konsep diri di atas, setiap orang tentunya akan
memiliki konsep diri yang berbeda-beda, karena faktor-faktor yang didapat oleh seorang
individu pasti beragam. Yang harus kita pahami, apapun faktor yang mempengaruhi
pembentukan konsep diri yang timbul pada diri kita hendaklah mengarah pada konsep diri
yang positif, tetapi ketika memang ternyata konsep diri yang terbentuk adalah konsep diri
negative maka kita harus berusaha dengan sadar untuk merubah konsep diri tersebut agar
dapat melalui setiap proses kehidupan dengan maksimal guna mencapai kebahagiaan.
Kita sering tidak menyadari bahwa persolan bertambah rumit dengan berpikir yang tidak-
tidak terhadap suatu keadaan atau terhadap diri kita sendiri. Merasa “bodoh”, “malas”, “nanti
pasti hasilnya akan sama saja”, ataupun pikiran-pikiran negatif lainnya yang memicu diri kita
untuk tidak melakukan sesuatu yang sebenarnya “BISA” kita lakukan. Namun, dengan
sifatnya yang dinamis, konsep diri dapat dirubah ke arah yang positif. Bagaimana caranya?
Berikut ada beberapa langkah yang perlu diambil untuk memiliki konsep diri yang positif,
antara lain:
1. Bersikap obyektif dalam mengenali diri sendiri
Hal pertama yang harus dilakukan adalah kenalilah diri sendiri dengan baik. Dengan
mengenal diri sendiri maka seseorang akan tahu kemampuan seseorang itu sendiri untuk
melihat kekuatan dan kelemahan yang ada pada dirinya. Lihatlah talenta, bakat, dan potensi
diri yang dimiliki serta carilah cara dan kesempatan untuk mengembangkannya. Dan yang
tidak kalah penting, jangan abaikan pengalaman positif ataupun keberhasilan sekecil apapun
yang pernah dicapai. Serta harus berani menerima kritik dan saran dari orang lain. bila perlu,
Anda sendiri yang menanyakan kepada orang lain “bagaimana saya”, karena tidak menutup
kemungkinan kita sendiri tidak mengetahui dimana kelemahan dan kekuatan diri kita sendiri.
2. Hargailah diri sendiri
“Tidak ada orang lain yang lebih menghargai diri kita selain diri kita sendiri”. Kita harus dapat
melihat kebaikan yang ada pada diri sendiri dan mampu memandang hal-hal baik dan positif
terhadap diri kita.
3. Jangan memusuhi diri sendiri
“Peperangan terbesar dan paling melelahkan adalah peperangan yang terjadi dalam diri
sendiri.” Sikap memusuhi diri sendiri secara berlebihan merupakan pertanda bahwa ada
permusuhan dan peperangan antara harapan ideal dengan kenyataan diri sejati (real self).
Akibatnya, akan timbul kelelahan mental dan rasa frustasi yang dalam.
4. Berpikir positif dan rasional
“We are what we think. All that we are arises with our thoughts. With our thoughts, we make
the world” (the budda). Jadi, semua itu banyak tergantung pada cara kita memandang segala
sesuatu, baik itu persoalan maupun terhadap seseorang. Jika kita merasa diri kita “bodoh”,
“tidak bisa”, ya itulah diri kita. So? Kendalikan pikiran kita jika pikiran itu mulai menyesatkan
jiwa dan raga. “I Can Do It”.
Lampiran 2. Video Edukatif
https://www.youtube.com/watch?v=x2V2f-ouTv0
1. ………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………………
1. ………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………………
Bagaimana kamu membangun/ menumbuhkan konsep diri positif pada diri kamu?
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
PENILAIAN PROSES
LEMBAR REFLEKSI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
A. Identitas
Kelas :
Topik Layanan :
Tanggal Layanan :
B. Petunjuk Pengisian
1. Berilah tanda centang (√) pada kolom pilihan di bawah ini sesuai dengan apa
yang terjadi selama proses layanan bimbingan klasikal: Sangat Sesuai (SS);
Sesuai (S); Tidak Sesuai (TS); Sangat Tidak Sesuai (STS).
2. Pernyataan nomor 1-4 diisi sesuai dengan jumlah konseli yang aktif selama
proses layanan.
Keterangan ;
STS : Siswa aktif 0-25% S : Siswa aktif 51-75%
TS : Siswa aktif 26-50% SS : Siswa aktif 76-100%
PILIHAN
NO PERNYATAAN
STS TS S SS
1. Peserta didik aktif dalam mengikuti layanan
bimbingan kelompok
2. Peserta didik berani menyampaikan gagasan/
ide terkait layanan yang diberikan
3. Peserta didik aktif bertanya dan menjawab
pertanyaan saat layanan diberikan
4. Peserta didik menunjukkan Kerjasama
selama proses layanan bimbingan kelompok
Observer
……………….
EVALUASI HASIL
Pernyataan di bawah ini berisi tentang hasil yang anda peroleh setelah mengikuti layanan
bimbingan kelompok. Bacalah dengan cermat setiap pertanyaan tersebut. Berikan jawaban
dengan cara memberi tanda cek (V) pada salah satu jawaban yang paling sesuai
SS : Sangat Sesuai (5) KS : Kurang Sesuai (2)
S : Sesuai (4) STS : Sangat Tidak Sesuai (1)
CS : Cukup Sesuai (3)
Jawabab anda tidak menuntut jawaban benar dan salah. Jawablah semua pernyataan secara
sungguh sungguh dan jujur sesuai diri anda. Hasil dari instrument ini tidak mempengaruhi
nilai pelajaran di sekolah, namun bermanfaat sebagai pertimbangan pemberian layanan
berikutnya, Atas bantuan dan kerjasamanya diucapkan terimakasih.
Kriteria Hasil
74 – 100 Sangat Aktif
68 – 73 Aktif
52 – 67 Cukup Aktif
36 – 51 Kurang Aktif
20 – 35 Sangat Kurang Aktif ………………………………….