Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUBANG

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SATUAN PENDIDIKAN FORMAL
SMP NEGERI 1 PAMANUKAN
JL Eyang Tirtapraja No 81 Pamanukan (0260) 551037
Subang 41254

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KELOMPOK
SMP NEGERI 1 PAMANUKAN
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2023-2024

A Komponen Layanan Layanan Dasar

B Bidang Layanan Pribadi

C Fungsi Layanan Pemahaman dan Pengembangan

D Tujuan Umum 1. Peserta didik dapat melakukan cara-cara


meningkatkan rasa percaya diri
E Tujuan Khusus 1. Peserta didik dapat menjelaskan pentingnya rasa
percaya diri (C2)
2. Peserta didik dapat menguraikan ciri-ciri orang
yang percaya diri (C4)
3. Peserta didik dapat menyimpulkan manfaat rasa
percaya diri (C5)
F Topik Layanan Meningkatkan Rasa Percaya Diri

G Sasaran Layanan Kelas VIII H

H Metode dan Teknik Diskusi dan simulasi

I Waktu 1 x 40 menit

J Media dan Alat Alat: Kertas HVS , lapetop, infocus, sound dan alat
tulis

K Tanggal Pelaksanaan 19 Juli 2023

L Sumber Bacaan 1. Pelatihan Teknik-Teknik Bimbingan Kelompok


Menggunakan Latihan Kelompok, Nandang Rusmana
(2008), PPB.FIP UPI Bandung.

M Materi Layanan 1. Pandangan peserta didik mengenai dirinya


2. Hakikat kepercayaan diri
3. Proses terbentuknya kepercayaan diri
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri
N Uraian Kegiatan
1. Tahap Awal

a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK menyapa dan menciptakan suasana saling


mengenal, hangat dan rileks kepada anggota
kelompok.
2. Guru BK menerima secara terbuka dan
mengucapkan terima kasih atas kesedian anggota
kelompok yang telah hadir dalam kegiatan
bimbingan kelompok.
3. Berdoa sebelum kegiatan di mulai.
4. Guru BK membina hubungan baik dengan peserta
didik serta membuat suasana kegiatan menjadi
lebih semangat dengan diawali ice breaking
(mencairkan kebekuan di kelas).
5. Guru BK menyampaikan tentang menjelaskan
pengertian, tujuan, manfaat dan menjelaskan asas-
asas bimbingan kelompok.
b. Penjelasan tentang langkah- 1. Peserta didik menyepakati kontrak layanan
langkah kegiatan bimbingan kelompok yang akan dilaksanakan yaitu
(pembentukan kelompok) selama 1X40 menit.
2. Peserta didik menerima informasi langkah-langkah
kegiatan inti yang akan dilaksanakan dari guru BK
yaitu kegiatan diskusi kelompok, dan simulasi.
3. Peserta didik memahami peran, tugas, dan
tanggung jawab guru BK serta dirinya sebagai
anggota kelompok dalam kegiatan melalui
penjelasan dari guru BK
c. Mengarahkan kegiatan 1. Peserta didik duduk di kursi masing-masing
(konsolidasi) 2. Guru BK mengajak peserta didik untuk berbagi
pengalaman terhadap topik yang akan dibicarakan
(apersepsi)

d. Tahap Peralihan (transisi) Apakah kalian sudah siap mengikuti kegiatan hari ini?

1). Guru BK menanyakan kepada 1. Peserta didik difasilitasi untuk memberikan


anggota kelompok yang belum pertanyaan tentang apapun yang belum mereka pahami
mengerti dan memberikan sebelum masuk ke tahap inti
penjelasannya (Storming)
2. Peserta didik menyimak jawaban dari guru BK
mengenai pertanyaan yang disampaikan dan menerima
penjelasan kembali tentang tugas dan tanggung jawab
peserta didik dalam melakukan kegiatan.
2). Guru BK menyiapkan 1. Peserta didik bersama guru BK menyepakati aturan-
anggota kelomok untuk aturan yang harus diikuti bersama salama kegiatan
melakukan komitmen tentang berlangsung.
kegiatan yang akan dilakukannya
(Norming) 2. Peserta didik diingatkan kembali oleh Guru BK
mengenai tugasnya dalam kegiatan yaitu untuk
bersikap aktif, terlibat, jujur dan bekerjasama selama
layanan berlangsung.

3. Peserta didik menyatakan diri untuk bersiap masuk


ke tahap inti.

2. Tahap Inti

a. Proses/kegiatan yang dialami 1. Peserta didik duduk di tempatnya masing-masing.


anggota kelompok dalam 2. Peserta didik menonton video yang ditayangkan
suatu kegiatan bimbingan oleh guru BK
berdasarkan teknis tertentu
3. Guru BK meminta peserta didik untuk
(Eksperientasi)
meceritakan pengalaman negative yang pernah
dihadapi
4. Guru BK meminta peserta didik untuk
menceritakan situasi yang membuat mereka
merasa tidak percaya diri
5. Peserta didik melalui arahan guru BK
menyebutkan n kekuatan dan kelebihan dirinya.
6. Peserta didik bersama Guru BK menyimpulkan
materi yang dibahas.

b. Pengungkapan perasaan, a. Guru BK mengidentifikasi antusiasme peserta didik


pemikiran dan pengalaman dengan pertanyaan sebagai berikut:
tentang apa yang terjadi
dalam kegiatan bimbingan 1. Bagaimana aktifitas diskusi kelompok kemudian
(refleksi) melakukan simulasi tadi yang dirasakan paling
menyenangkan dan berkesan?

2. Bagian mana dari aktifitas diskusi kelompok dan


simulasi tadi yang paling sulit?

3. Bagian mana cara mensiasati


tantanganmenceritaka pengalaman megatif yang
pernah dialami dan menuliskan pikiran negative
kemudian merubahnya menjadi po\ikiran yang positif?

b. Refleksi Analisis

Guru BK mengajak peserta didik untuk


menganalisis:

1. Kesulitan apa saja yang ditemui dalam kegiatan


diskusi kelompok
2. Bagaimana langkah yang dilakukan agar dapat
menjawab pertanyaan dengan baik.
3. Apakah kamu bangga dengan hasil kerjamu?

c. Refleksi Generalisasi

Guru BK meminta peserta didik untuk menjawab


pertanyaan dalam rangka mengetahui tingkat
pemahaman peserta didik terkait topik “Rasa
Percaya Diri ” meliputi:
1. Peserta didik diminta untuk mempelajari hasil
dari kegiatan diskusi kelompok dan simulasi
yang bisa membantumengubah pikiran negative
tentang dirinya menjadi pikiran yang positif.
2. Peserta didik diminta untuk menyebutkan hal
positif apa yang ada dalam dirimu?.

3. Tahap Pengakhiran (Terminasi)

Menutup kegiatan dan rencana 1. Guru BK memberikan penguatan terhadap aspek-


tindak lanjut aspek yang ditemukan oleh anggota kelompok.
2. Guru BK menanyakan kepada peserta didik siapa
yang ingin bertanya.
3. Peserta didik mengisi evaluasi kegiatan bimbingan
kelompok.
4. Peserta didik dengan dibimbing Guru BK
merangkum proses dan hasil yang dicapai.
5. Peserta didik diwakilkan oelh anggota kelompok
menyampaikan pesan, kesan dan harapan.
6. Peserta didik diwakili oleh KM mengakhiri
kegiatan dan berdoa.
O Evaluasi

1. Evaluasi Proses Evaluasi ini dilakukan oleh Guru BK selama kegiatan


bimbingan kelompok, seperti:
1. Peserta didik terlihat aktif daam mengikuti
kegiatan bimbingan kelompok.
2. Peserta didik terlibat dalam dinamika kelompok.
3. Peserta didik melakukan langkah-langkah yang
harus dilakukan dalam kegiatan.
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikut bimbingan kelompok antara
lain :
1. Mengajukan pertanyaan untuk mengungkap
pengalaman peserta didik dalam bimbingan
kelompok.
2. Mengamati perubahan perilaku peserta didik
setelah bimbingan kelompok.

Mengetahui Pamanukan, 19 Juni 20223


KepalaSekolah Guru Bimbingan dan Konseling

Drs. SUKARDI Prisda Tanti Aulia, S.Psi


NIP.19660111 199903 1 001 NIP 19921016 202221 2 017

MATERI RASA PERCAYA DIRI


A. Hakikat Kepercayaan Diri
1. Pengertian Kepercayaan Diri
Kepercayaan diri (self confidence) adalah salah satu aspek kepribadian yang sangat
penting dalam diri seseorang. Dengan memiliki kepercayaan diri, seseorang akan menyadari
bahwa di satu sisi ia memiliki potensi sedangkan di sisi lain memiliki kelemahan (Margaretha
Rini, 2010). Maksudnya, dengan memiliki rasa percaya diri, di satu sisi seseorang sangat percaya
pada potensi yang ada dalam dirinya dan berkeyakinan akan mampu mengaktualisasikan segala
potensi yang ada dalam dirinya tersebut, di sisi lain ia akan sangat menyadari keterbatasan dan
kelemahannya sebagai manusia, sehingga mungkin saja melakukan berbagai kesalahan dan
kekhilafan, tetapi akan selalu berjuang mengoreksinya agar semakin lebih baik.

Kepercayaan diri merupakan sesuatu yang penting untuk dimiliki oleh setiap orang.
Kepercayaan diri sangat diperlukan, baik oleh seorang anak maupun orang tua, secara individual
maupun kelompok (Ghufron dan Risnawati, 2012).

Ghufron dan Risnawati (2012) pernah mencatat beberapa pengertian kepercayaan diri
menurut beberapa pakar psikologi. Beberapa diantaranya, Willis (1985) mengartikan
kepercayaan diri sebagai keyakinan seseorang bahwa ia memiliki kemampuan untuk
menanggulangi suatu masalah dengan baik, dan dia juga yakin kalau mampu memberikan
sesuatu yang menyenangkan bagi orang lain.

Anthony (1992) mengartikan kepercayaan diri sebagai sikap dalam diri seseorang yang
dapat menerima kenyataan, dapat mengembangkan kesadaran diri, berpikir positif, memiliki
kemandirian, dan mempunyai kemampuan untuk memiliki serta mencapai segala sesuatu yang
diinginkannya.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri adalah sikap
mental seseorang dalam menilai diri maupun objek di sekitarnya, sehingga orang tersebut
mempunyai keyakinan akan kemampuan dirinya untuk dapat melakukan sesuatu sesuai dengan
kemampuanya. Dengan kata lain, kepercayaan diri adalah keyakinan pada diri subyek sebagai
karakteristik pribadi yang di dalamnya terdapat keyakinan akan kemampuan diri, optimis,
objektif, bertanggungjawab, rasional dan realistis.

2. Proses Terbentuknya Rasa Percaya Diri


Kepercayaan diri yang melekat pada diri individu bukan bawaan sejak lahir melainkan
hasil proses belajar melalui interaksi dengan lingkungannya. Dengan demikian kepercayaan diri
adalah hasil proses panjang, tidak didapat secara instan (Lusi, 2010). Setiap orang sering
berhadapan dengan rangsangan dari luar, baik yang disadari maupun tidak disadari sehingga
setiap orang akan merespon dan mempersepsikanya.

Individu menjadi pribadi yang percaya diri atau tidak, sangat tergantung dari individu
tersebut. Individu yang memiliki rasa percaya diri memiliki kemampuaan untuk menjawab
tantangan yang ada di lingkungannya. Ketika individu berhasil mengatasi permasalahannya
sangat mungkin dia akan percaya diri, tetapi sebaliknya kegagalan dalam menyelesaikan
permasalahannya akan membuatnya tidak percaya diri (Iswidharmanjaya, 2004 dalam Rini,
2010).

Hakim (2005) menjelaskan, terbentuknya rasa percaya diri yang sangat kuat terjadi
melalui beberapa proses. Pertama, terbentuknya kepribadian yang baik sesuai proses
perkembangan yang melahirkan kelebihan-kelebihan tertentu. Kedua, pemahaman seseorang
terhadap kelebihan-kelebihan yang dimilikinya sehingga melahirkan keyakinan yang kuat bahwa
ia bisa berbuat segala sesuatu dengan memanfaatkan kelebihan-kelebihan tersebut. Ketiga,
pemahaman dan reaksi positif seseorang terhadap kelemahan-kelemahan yang dimilikinya
sehingga tidak menimbulkan rasa rendah diri atau rasa sulit untuk menyesuaikan diri. Keempat,
pengalaman dalam menjalankan berbagai aspek kehidupan dengan menggunakan segala
kelebihan yang ada pada dirinya. Kekurangan dalam salah satu proses tersebut, menjadikan
seseorang mengalami hambatan untuk mendapatkan rasa percaya diri.

Sebagai contoh individu-individu yang mengalami hambatan-hambatan dalam


perkembangannya ketika bersosialisasi akan mengakibatkan individu tersebut cenderung tertutup
dan rendah diri, yang bila dibiarkan terus akan mengakibatkan kurang percaya diri.

3. Ciri-ciri Orang yang Percaya Diri

Lie (2006) menyebutkan beberapa ciri individu yang mempunyai kepercayaan diri, yaitu
yakin kepada diri sendiri, tidak tergantung pada orang lain, dan tidak ragu- ragu, merasa dirinya
berharga, tetapi tidak menyombongkan diri dan memiliki keberaniaan untuk bertindak.

Hakim (2005) menyebutkan beberapa ciri individu yang memiliki kepercayaan diri tinggi,
antara lain selalu bersikap tenang dalam mengerjakan sesuatu, mempunyai potensi dan
kemampuan yang memadai, dan mampu menetralisir ketegangan yang muncul dalam berbagai
situasi, memiliki kondisi mental dan fisik yang cukup menunjang penampilannya, memiliki
kecerdasan yang cukup, memiliki tingkat pendidikan formal yang memadai, serta memiliki
keahlian atau ketrampilan yang menunjang kehidupannya, tetap tegar, sabar dan tabah
menghadapi persoalan dan tantangan hidup.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri


Ghufron dan Risnawati (2012) menegaskan bahwa kepercayaan diri individu sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

a. Konsep diri
Menurut Antony (dalam Ghufron dan Risnawati, 2012) terbentuknya kepercayaan diri
pada seseorang diawali dengan perkembangan konsep diri yang diperolehnya melalui
pergaulan dalam suatu kelompok. Hasil interaksi yang terjadi akan menghasilkan konsep
diri.
b. Harga diri
Konsep diri yang positif akan membentuk harga diri yang positif. Harga diri adalah
penilaian yang dilakukan terhadap diri sendiri. Tingkat harga diri seseorang akan
mempengaruhi tingkat kepercayaan seseorang.
c. Pengalaman
Pengalaman masa lalu dapat menjadi faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri. Ketika
seseorang sering mengalami kegagalan, sering kalah dalam persaingan.
d. Pendidikan
Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan diri
seseorang. Tingkat pendidikan yang rendah akan menjadikan seseorang tersebut,
tergantung dan berada di bawah kekuasaan orang lain yang lebih pandai dari dirinya.
Sebaliknya orang yang mempunyai pendidikan tinggi, akan memiliki tingkat kepercayaan
diri yang lebih dibandingkan dengan orang yang memiliki pendidikan yang rendah.

LEMBAR EVALUASI KEGIATAN BIMBINGAN KELOMPOK


Penilaian Hasil Bimbingan Kelompok

Petunjuk Pengisian
1. Tuliskan Identitas Anda pada tempat yang sudah disediakan.
2. Berilah tanda cek (√) pada alternatif jawaban yang sesuai dengan keadan Anda setelah mengikuti la
yanan bimbingan kelompok dengan keterangan skor sebagai berikut :
Skor 4 : Sangat Sesuai
Skor 3 : Sesuai
Skor 2 : Kurang Sesuai
Skor 1 : Tidak Sesuai

Nama Siswa :……………………….


Kelas / No Absen : ………………………
Hari, Tanggal : ………………………
Topik Layanan : ………………………

SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Saya menjadi lebih paham mengenai materi yang
disampaikan mengenai meningkatkan rasa percaya
diri
2 Saya memahami dengan baik tujuan yang diharap
kan dari materi yang disampaikan, yaitu agar kita
bisa menjadi lebih percaya diri
3 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan
informasi dari materi meningkatkan rasa oercaya
diri
4 Saya akan berusaha untuk lebih berani tampil
didepan umum
5 Saya akan lebih memanfaatkan kelebihan yang
saya miliki
6 Saya mampu mengendalikan diri jika sedang
gugup ketika diminta maju kedepan oleh guru
7 Saya akan lebih percaya diri dalam kehidupan
sehari-hari
8 Saya yakin dapat memanfatkan kelebihan saya
9 Saya dapat mengatahui apa saja yang menjadi
kekeuatan dan kelemahan saya
CATATAN
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.............................................................................

Keterangan :
Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 9 = 9, dan skor tertinggi adalah 4 x 9 = 36
Kategori hasil :
Sangat baik = 32 – 36
Baik = 27 – 31
Cukup = 22 - 26
Kurang = --- - 21

Pamanukan………..2023

Konseli

ANGKET
EVALUASI PROSES LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK
MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI
Nama :…………………………
Kelas :…………………………
Hari/Tgl. Pelaksanaan:…………………………

Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom sesuai dengan apa
yang terjadi dalam proses kegiatan Layanan Bimbingan Kelompok yang dilakukan!
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup Baik
1 = Kurang Baik

No Pernyataan Nilai
1 Peserta didik terlibat aktif dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal 1 2 3 4
2 Peserta didik antusias dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal
3 Peserta didik memperhatikan guru dalam penyampaian materi layanan
bimbingan klasikal
4 Peserta didik antusias dalam penyampaian pendapat dan bertanya
dalam layanan bimbingan klasikal
5 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan
6 Peserta didik saling menghargai dalam mengikuti layanan bimbingan
klasikal
7 Peserta didik mampu bekerjasama dengan baik dalam kegiatan diskusi
8 Peserta didik antusias dalam mengikuti materi layanan BK
JUMLAH SKOR
Keterangan :
Skor minimal 1 x 8 = 8 Skor maksimal 4 x 8 = 32 Kriteria hasil :
28 – 32 Sangat Baik
23 – 27 Baik
18 – 22 Cukup
0 - 17 Kurang
Pamanukan………..2023
Guru BK

Prisda Tanti Aulia, S.Psi


NIP.19921018 202221 2 017

Anda mungkin juga menyukai