BIMBINGAN KELOMPOK SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018
A Komponen Layanan Dasar
B Bidang Layanan Pribadi C Topik / Tema Layanan Meningkatkan dan Menumbuhkan Kepercayaan diri D Fungsi Layanan Pemahaman dan Penerapan E Tujuan Umum Peserta didik mampu menjadi pribadi yang memiliki kepercayaan diri F Tujuan Khusus 1. Siswa mampu menjelaskan kepercayaan diri (C2) 2. Siswa mampu menunjukkan bahwa dirinya merupakan pribadi yang memiliki kepercayaan diri (A5) 3. Siswa mampu menerapkan cara-cara untuk meningkatkan kepercayaan dirinya (P3) G Sasaran Layanan Siswa kelas X MIA 10 H Materi Layanan 1. Pengertian percaya diri 2. Ciri-ciri pribadi yang percaya diri 3. Cara meningkatkan dan menumbuhkan rasa perecaya diri I Waktu 1 Kali Pertemuan x 40 Menit J Sumber Materi 1. Mujaini. 2017. Cara Menumbuhkan Rasa Percaya Diri. Diakses pada 20 Maret 2019 di https://www.kompasiana.com 2. Syafii, Kika. 2013. 9 Ciri Orang Percaya Diri. Diakses pada 20 Maret 2019 di http://www.kikasyafii.com K Metode/Teknik Ceramah/ekspositori, Curah pendapat dan tanya jawab L Media / Alat LCD, Power Point, Laptop, Lembar Kerja M Pelaksanaan 1. Tahap Awal/Pendahuluan a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdo’a 2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, presensi siswa) 3. Menyampaikan tujuan, tujuankhusus yang akandicapai b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan langkah-langkah tanggung jawab peserta didik kegiatan 2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan melakukan kegiatan selama 45 menit pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik. c. Mengarahkan Guru BK/Konselor memberikan penjelasan tentang kegiatan topik yang akan dibicarakan (konsolidasi) d. Tahap peralihan Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta (Transisi) didik melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti 1. TahapInti a. Kegiatan 1. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, peserta didik video) 2. Melakukan Brainstorming/curah pendapat b. Kegiatan Guru 1. Menayangkan media slide power point yang BK/Konselor berhubungan dengan materi layanan 2. Mengajak peserta didik untuk brainstorming / curah pendapat 3. Memberikan ice breaking untuk membangkitkan semangat 4. Melakukan tanya jawab 3. Tahap Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan 2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan 3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut 4. Guru BK/Konselor menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam N Evaluasi 1. Evaluasi Proses Melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi : 1. Melakukan refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan. 2. Mengamati sikap peserta didik dalam mengikuti kegiatan 3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya 4. Mengamati cara peserta didik memberikan penjelasan terhadappertanyaan guru BK 2. Evaluasi Hasil Evaluasi hasil diantaranya dengan : 1. Understanding ( pengetahuan/pemahaman baru) Tes tertulis 2. Comfortable (sikap / perasaan positif) Observasi dan penilaian diri 3. Actian ( tindakan / ketrampilan) Tes tertulis (tugas tertulis). LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Uraianmateri 2. Lembarkerjasiswa (Jika ada) Surakarta, September 2017 Mengetahui Koordinator BK Praktikan
Rian R H, M.Pd Dina Lestantiyana
MATERI PERCAYA DIRI
A. Pengertian Percaya Diri
Percaya diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya. dimana ia merasa memiliki kompetensi, yakin, mampu dan percaya bahwa dia bisa karena didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan yang realistik terhadap diri sendiri. Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya. Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87), percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karena itu sering menutup diri. Percaya diri dapat diartikan bahwa suatu kepercayaan akan kemampuan sendiri yang memadai dan menyadari kemampuan yang dimiliki dapat di manfaatkan secara tepat. Psikolog W.H.Miskell di tahun 1939 telah mendefinisikan arti percaya diri dalam bukunya yang bertuliskan " Percaya diri adalah kepercayaan akan kemampuan sendiri yang memadai dan menyadari kemampuan yang dimiliki, serta dapat memanfaatkannya secara tepat." Tak lain halnya psikolog ultra kondang maslow yang berkata "Percaya diri merupakan modal dasar untuk pengembangan aktualitas diri. Dengan percaya diri orang akan mampu mengenal dan memahami diri sendiri. Sementara itu, kurangnya percaya diri akan menghambat pengembangan potensi diri. Jadi orang yang kurang percaya diri akan menjadi seseorang yang pesimis dalam menghadapi tantangan, takut dan ragu-ragu untuk menyampaikan gagasan, serta bimbang dalam menentukan pilihan dan sering membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain". Percaya diri dapat berlaku dalam semua aspek kehidupan, seperti bersosialisasi, bisnis, berpolitik, berkarir dan lain sebagainya. B. Ciri-ciri Pribadi yang Percaya Diri Berikut ini merupakan ciri-ciri dari pribadi yang memiliki kepercayaan diri, yaitu : 1. Berani mengambil sikap dan tidak takut salah. Orang sombong cenderung mengambil posisi untuk kemudian memberitakan kesombongan, dan selalu mengabaikan perbedaan pendapat atau sudut pandang orang lain. Orang seperti ini juga menggunakan pikirannya untuk membenarkan semua kesombongan atau ketidakbisaannya sendiri dengan menyatakan sikap tidak bisa menerima kesalahan. Perilaku-perilaku ini bukanlah tanda kepercayaan diri. Sebab orang yang benar-benar yakin akan dirinya sendiri tidak keberatan terbukti salah. Mencari tahu apa yang benar adalah jauh lebih penting daripada menjadi benar. Dan ketika mereka salah, mereka tetap bisa menerima kenyataannya. Orang yang benar-benar percaya diri menyadari bahwa dirinya tidak mempunyai semua jawaban dan bisa juga salah. 2. Lebih banyak mendengar dibanding Bicara. Membual adalah satu topeng atas ketidakbisaan. Orang yang percaya diri lebih banyak tenang dan sederhana. Mereka sudah tahu apa yang mereka pikirkan, dan mereka ingin tahu juga apa yang Anda pikirkan. Orang percaya diri akan mengeluarkan pertanyaan terbuka dan memberikan kebebasan orang lain untuk menjadi dewasa, lebih bijaksana dan mawas diri. Orang-orang seperti ini memberikan kenyamanan dengan memberikan pertanyaan yang membuat Anda senang untuk menjawab. Orang percaya diri mampu menempatkan situasi orang lain ke dalam dirinya, bagaimana kiranya bila situasi itu menjadi situasinya. Orang percaya diri menyadari bahwa mereka tahu banyak, tetapi mereka berharap bisa menjadi tahu lebih banyak, dan mereka tahu satu- satunya cara untuk belajar lebih banyak adalah dengan mendengarkan. 3. Memberi cahaya pada orang lain. Orang yang percaya diri bisa melakukan sebagian besar pekerjaannya, mampu pula mengatasi kendala utama dalam permasalahannya. Sesekali akan terlihat menjadi sebuah individu yang berbeda, apalagi saat sedang menjadi sebuah bagian dari kerja tim. Orang percaya diri akan banyak memberi solusi. Kepercayaan diri akan membawa diri tidak peduli atas kebanggaan atau kemuliaan (setidaknya mereka tidak menunjukkan hal itu) puja-puji orang lain atas pencapaian atas apa yang diraihnya. Baginya, cukup tahu dan mencoba menjadi lebih baik lagi. Karena validasi dari orang lain tidak dibutuhkannya, validasi sejati berasal dari dalam diri sendiri. Oleh karenanya orang-orang yang benar-benar percaya diri akan berdiri kembali dan merayakan keberhasilan mereka melalui orang lain. Berdiri kembali dan membiarkan orang lain lebih bersinar, ini juga bisa menjadi dorongan kepercayaan diri yang membantu orang lain untuk benar-benar percaya diri juga. 4. Bebas meminta bantuan. Banyak orang merasa meminta bantuan adalah tanda kelemahan, tersirat dalam permintaan adalah kurangnya pengetahuan, keterampilan, atau pengalaman. Orang yang percaya diri berani untuk mengakui kelemahan. Mereka bisa dengan ringan meminta orang lain untuk membantu. Ini juga salah satu ciri orang yang hebat, bisa ringan meminta bantuan dan ringan membantu orang lain. 5. Berpikir, “Mengapa?” Banyak orang merasa mereka harus menunggu contohnya untuk dipekerjakan, yang akan dipilih, untuk dipilih. Tetapi tidak dengan orang yang penuh percaya diri, mereka tahu bahwa akses hampir universal. Mereka dapat terhubung dengan hampir semua orang melalui media sosial. Mereka tahu bahwa mereka dapat menarik dana mereka sendiri, menciptakan produk-produk mereka sendiri, membangun hubungan dan jaringan mereka sendiri, memilih jalan mereka sendiri – mereka dapat memilih untuk mengikuti kursus apa pun yang mereka inginkan. Dan perlahan, tanpa menarik perhatian, orang-orang seperti ini pergi keluar dan melakukannya. 6. Tidak bertumpu pada orang lain. Secara umum, orang-orang yang suka bergosip, yang ingin berbicara buruk tentang orang lain, melakukannya karena mereka berharap dengan perbandingan untuk membuat diri mereka terlihat lebih baik. Perbandingan, orang yang benar-benar percaya diri membuat orang lain adalah seseorang yang akan diharapkan menjadi sesuatu di suatu hari. 7. Tidak takut untuk terlihat bodoh Orang yang percaya diri tidak takut untuk terlihat bodoh. Entah dengan cara berpakaian ataupun dengan cara berpikirnya. Mereka tidak keberatan untuk berada dalam situasi apapun. 8. Memahami kesalahan Keramaian, cenderung membentuk banyak opini. Opini yang bisa menjadi palsu bisa menjadi benar. Setiap pribadi juga bisa mengembang biakkan kepalsuan, keyakinan, ketulusan dan kejujurannya masing- masing. Orang yang memiliki kepercayaan diri, mereka mampu mengakui kesalahan mereka. Mereka tidak keberatan melayani banyak hal, tidak pula keberatan menjadi sumber tawa bagi orang lain maupun untuk dirinya sendiri. C. Cara Menumbuhkan Kepercayaan Diri 1. Rileks Bersikap rileks jangan terlalu formal, jika terlalu formal maka akan menyempitkan pemikiran dan akan membuat kaku suasana. Dengan bersikap rileks, apa yang sedang dihadapi ataupun dikerjakan akan berjalan dengan suasana santai dan tenang tanpa ketegangan. 2. Lupakan standar yang ditetapkan orang lain Lakukanlah sesuatu sesaui dengan standar yang kita miliki, jangan mengikuti standar orang lain. Orang lain memiliki nilai yang berbeda, dan sekeras apa pun mencoba, kita tidak pernah bisa memuaskan semua orang. Jangan khawatir jika orang-orang menyebut kita gendut, kurus, pemalas, membosankan, pelit, konyol, ataupun sebutan lainya. Bertahanlah pada standar yang kita miliki, bukan pada standar yang dimiliki oleh orang lain. Setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kita kecil tapi lincah dan cerdas, gendut tapi pintar, membosankan tapi kreatif dan lain sebagainya. 3. Memperbaiki penampilan Perbaikilah penampilan, memang yang sebenarnya dilihat oleh orang lain untuk pengenalan lebih lanjut adalah sikap dan kepribadian diri, tapi penampilan juga perlu untuk ditunjukkan yang lebih baik agar orang bisa tertarik melihat penampilan kita. Jagalah penampilan yang menarik bukan norak dan berlebihan, potonglah rambut sesuai dengan selera tapi tidak aneh, pakailah baju yang pas dan pakailah atribut lain sewajarnya saja. 4. Memperbaiki diri Perbaikilah diri kita, baik dari segi kepribadian, sikap, karakter dan lain sebagainya. Demikian pula menggali bakat, skill dan kemampuan agar menjadi manusia yang hebat. Dengan perbaikan tersebut seseorang akan menjadi pribadi yang lebih baik lagi, selain itu akan menumbuhan rasa percaya diri. 5. Selalu Berpikir Positif Dengan berpikir positif kita akan melakukan sesuatu tanpa beban pikiran, akan tumbuh rasa percaya diri. Oleh karena itu hilangkanlah pemikiran-pemikiran negatif yang ada pada diri. Kembangkan pikiran- pikiran positif yang akan mempengaruhi tindakan untuk menjadi pribadi lebih baik lagi. 6. Setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan Janganlah minder jika melihat orang lain mempunyai kelebihan, karena dibalik kelebihannya dia pasti mempunyai kekurangan. Begitupun sebaliknya jangan minder dengan kekurangan anda karena dibalik itu anda mempunyai kelebihan. Lakukan saja apa yang bisa anda lakukan dan kerjakan yang terbaik. 7. Coba dan lakukan Coba saja apa yang ingin anda lakukan, dan lakukan apa yang mesti anda lakukan. Siapa tahu anda mendapatkan apa yang anda inginkan. Jika gagal berarti anda adalah orang yang berani untuk mencoba, berbeda dari orang lain yang hanya menjadi penonton. Lakukan yang terbaik menurut anda, selama itu memang pekerjaan yang baik maka anda tidak perlu khawatirkan apapun, tindakan yang baik tidak akan membahayakan siapapun termasuk diri anda sendiri. 8. Tempatkanlah malu pada tempatnya Jangan salah dalam menempatkan malu pada tempatnya, jika mencuri tidak merasa malu, jika melanggar aturan dikatakan hebat, tapi jika melakukan kebaikan kita merasa malu seperti membuka bisnis dan berbuat kebaikan yang lainnya. Jika tidak bisa menempatkan malu pada tempatnya maka kita akan minder dalam melakukan hal-hal yang baik. 9. Menjadi diri sendiri Setiap orang sudah diberikan oleh Tuhan kebaikan dan kelebihan, tidak perlu minder dengan kekurangan diri. Jadilah diri sendiri dengan melakukan yang terbaik, karena orang lain belum tentu lebih baik dari kita. Kita yang tahu apa yang terbaik untuk kita, oleh karena itu lakukan yang terbaik dan perbaiki diri serta mengembangkan diri untuk menjadi lebih baik. 10. Tonjolkan kelebihan Untuk meningkatkan kepercayaan diri maka tonjolkan kelebihan yang dimiliki, karena dengan demikian, kita akan percaya dengan kemampuan diri sendiri. Tidak merasa minder karena kita juga mempunyai kelebihan seperti orang lain yang mempunyai kelebihan. Selain cara diatas ada beberapa cara lainnya, diantaranya adalah berteman dengan orang yang percaya diri, bebas berpikir dan berekspresi, belajar dari kesalahan dan bersyukur dengan apa yang kita Miliki.