Anda di halaman 1dari 9

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

LAYANAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021/2022
A Komponen Layanan Dasar
B Bidang Layanan Pribadi
C Topik / Tema Layanan Meningkatkan rasa Percaya Diri
D Fungsi Layanan Pengembangan dan pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli mampu meningkatkan rasa percaya diri
dengan baik untuk mencapai tujuan hidupnya
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami Pentingnya rasa
percaya diri
2. Peserta didik/konseli dapat memahami ciri-ciri dan
manfaat orang yang mempunyai rasa percaya diri
3. Peserta didik/konseli dapat mengetahui akibat dari
kurangnya rasa percaya diri
4. Peserta didik/konseli dapat memahami proses
pembentukan rasa percaya diri
5. Peserta didik/konseli dapat memahami membangun rasa
percaya diri
G Sasaran Layanan Kelas IX
H Materi Layanan 1. Pengertian dan pentingnya rasa percaya diri
2. Ciri-ciri dan manfaat orang yang mempunyai rasa
percaya diri
3. Akibat tidak percaya diri
4. Proses pembentukan rasa percaya diri
5. Membangun rasa percaya diri pada peserta didik
I Waktu 2 x 45 menit
J Sumber Materi • Surya, Hendra. 2005. Percaya Diri Itu Penting. Jakarta:Elex
Media Komputindo.
• Pondok Pesantren Putri Al-Hasanah Darunnajah. 2017.
Percaya Diri Dalam Menghadapi Kehidupan. Diakses pada 25
April 2022, dari https://darunnajah.com/percaya-diri/.
• Fitria, Neneng. 2021. Membangun Rasa Percaya Diri pada
Peserta Didik. Diakses pada tangal 25 April 2022, dari
https://radarsemarang.jawapos.com/artikel/untukmu-
guruku/2021/07/14/membangun-rasa-percaya-diri-pada-
peserta-didik/.
• Azzahra. 2019. Akibat atau Kerugian Tidak Percaya Diri.
Diakses pada tanggal 25 April 2022, dari
https://www.penuliscilik.com/akibat-atau-kerugian-tidak-
percaya-diri/.
• Bimbingan Konseling. 2020. Pengertian Rasa Percaya Diri dan
Manfaatnya. Diakses pada tanggal 25 April 2022, dari
https://www.bimbingankonseling.web.id/2020/03/percaya-
diri.html
K Metode/Teknik Problem Solving
L Media / Alat Laptop/HP, aplikasi Zoom, PPT, materi diskusi
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal /Pendahuluan
1. Pembukaan (salam)
a. Pernyataan Tujuan 2. Konselor menyapa peserta didik dengan menanyakan
kabar dan mempresensi siswa.
3. Konselor kegiatan hari ini beserta tujuannya.
4. Ice breaking
1. Konselor menjelaskan kegiatan hari ini.
2. Konselor membagi menjadi beberapa kelompok.
b. Penjelasan tentang 3. Konselor memberikan atau menceritakan kasus real yang
langkah-langkah berkaitan dengan materi.
kegiatan 4. Konselor mempersilahkan siswa untuk berdiskusi
5. Konselor memimpin jalannya kegiatan dari awal hingga
selesai kegiatan diskusi.
c. Mengarahkan kegiatan Memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
(konsolidasi) dilaksanakan.
1. Konselor menanyakan kesiapan peserta didik di kelas
d. Tahap peralihan untuk mengikuti kegiatan.
( Transisi) 2. Jika siswa sudah siap, konselor langsung melanjutkan ke
tahap inti.
2. Tahap Inti
1. Peserta didik menyimak materi yang diberikan oleh
konselor
2. Peserta didik memerhatikan kasus yang diberikan oleh
konselor
a. Kegiatan peserta
3. Peserta didik berdiskusi dengan kelompok yang sudah
didik
ditentukan untuk memecahkan masalah tersebut.
4. Peserta didik menyampaikan hasil diskusinya.
5. Peserta didik dari kelompok lain dapat memberikan saran
atau kritik kepada kelompok yang presentasi.
1. Konselor menayangkan PPT tentang “Percaya Diri”.
2. Konselor menjelaskan mengenai materi tersebut
b. Kegiatan Guru 3. Konselor memberikan kasus yang digunakan untuk
BK/Konselor diskusi pada setiap kelompok.
4. Konselor meminta siswa untuk menyampaikan pendapat
dari setiap kelompok.
3. Tahap Penutup 1. Konselor memberitahukan bahwa kegiatan akan berakhir.
2. Konselor menyimpulkan hasil kegiatan hari ini.
3. Konselor meminta siswa menyampaikan pesan dan kesan
selama mengikuti kegiatan hari ini.
4. Konselor mengakhiri kegiatan dengan mengucapkan
salam.
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses 1. Mengamati sejauh mana antusiasme peserta didik dalam
mengikuti kegiatan.
2. Mengamati siswa yang aktif dalam menyampaikan
pendapat maupun bertanya.
3. Kesesuaian program.
4. Keterlaksanaan program.
5. Kehadiran siswa.
2. Evaluasi Hasil 1. Mengetahui sejauhmana pemahaman siswa terhadap
materi yang telah disampaikan.
2. Menyampaikan manfaat yang telah diperoleh dari meteri
yang telah disampaikan.

Malang, 25 April 2022

Mengetahui,
Guru Pamong Praktikkan

Dr. Arbin Janu Setiyowati, S.Pd, M.Pd Intan Ayu Sabila


NIP: - NIM : 210111600035
Lampiran 1:

PERCAYA DIRI

1. Definisi dan Pentingnya Rasa Percaya Diri


Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam
kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta
memiliki pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud,
mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya.
Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87),
percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi
keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Orang yang
tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya,
karena itu sering menutup diri.
Menurut Spencer (2003) percaya diri adalah keyakinan pada kemampuan dan
penilaian diri atau citra sendiri, termasuk atas kemampuan dirinya yang diwujudkan
dalam lingkungan yang semakin menantang serta percaya pada keputusan dan
pendapatnya untuk mengatasi kegagalan secara konstruktif.

2. Ciri – ciri Orang yang Mempunyai Rasa Percaya Diri


Apa yang membedakan orang antara yang mempunyai rasa percaya diri dan tidak?
Ternyata ada banyak hal yang membedakan mereka antara lain:
a. Berani Tampil Beda
Orang yang PD adalah seseorang yang hampir pasti memahami dirinya sendiri. Ia
mengerti kebutuhan dirinya, mengerti keterbatasannya, sehingga jadilah ia
seorang yang berani tampil beda, tentunya dalam hal positif.
b. Berani Menerima Tantangan
Bukankah ketika kita belum mencoba, kita belum tahu persis kapankah kesiapan
kita? Berani menerima tantangan berarti berani untuk belajar sesuatu yang baru.
c. Asertif
Asertif berarti tegas, punya pendapat, serta berani berkata tidak. Seseorang yang
PD tentu bersikap tegas, sebab ia berilmu ia tahu kapan saat untuk berkata “ya”
dan kapan saat untuk berkata “tidak”.
d. Mandiri
Seorang yang PD adalah seorang yang mandiri. Ia percaya pada kemampuan dan
kekuatan dirinya dalam mengatasi permasalahan.
e. Selalu bereaksi Positif dalam Menghadapi Masalah
Reaksi positif ini misalnya dengan tetap tegar, sabar, dan tabah dalam menghadapi
permasalahan hidup.
3. Manfaat Rasa Percaya Diri
a. Menjadi pribadi yang tahan banting, tidak mudah terpengaruh oleh orang lain.
b. Mampu mengatasi keadaan dengan baik.
c. Mengetahui kemampuan diri sendiri, sehingga mengerjakan sesuatu secara efektif
dan efisien.
d. Memandang semua hal secara optimis.
e. Kualitas kepribadian akan meningkat
f. Mampu mengontrol emosi dengan baik.
g. Hidup akan lebih sistematis.

4. Akibat Tidak Percaya Diri


Berikut ini aku sebutkan akibat bersikap tidak percaya diri, yaitu:
a. Akan sulit bergaul, karena kebanyakan minder
b. Cepat menyerah atau mudah putus asa
c. Akan banyak penyesalan dalam hidupnya
d. Sering mengulangi kesalahan yang tidak perlu
e. Dalam melakukan sesuatu akan setengah-setengah sehingga hasilnya tidak
maksimal
f. Terlalu sensitif
g. Terlalu perfeksionis
h. Tidak memiliki keputusan

5. Proses Pembentukan Rasa Percaya Diri


Rasa Percaya Diri tidak muncul begitu saja pada diri seseorang. Ada proses tertentu
dalam pribadi seseorang sehingga terjadilah pembentukan rasa percaya diri. Secara garis
besar, terbentuknya rasa percaya yang kuat terjadi melalui proses sebagai berikut:
a. Terbentuknya kepribadian yang baik sesuai dengan proses perkembangan yang
melahirkan kelebihan – kelebihan tertentu.
b. Pemahaman seseorang terhadap kelebihan–kelebihan yang dimilikinya dan
melahirkan keyakinan kuat untuk bisa berbuat segala sesuatu dengan
memanfaatkan kelebihan tersebut.
c. Pemahaman dan reaksi positif seseorang terhadap kelemahan–kelemahan yang
dimilikinya agar tidak menimbulkan rasa rendah diri atau kesulitan menyesuaikan
diri.
d. Pengalaman di dalam menjalani berbagai aspek kehidupan dengan menggunakan
segala kelebihan yang ada pada dirinya.

6. Membangun Rasa Percaya Diri


Rasa Percaya Diri sangat diperlukan setiap orang. Tanpa rasa percaya diri, seseorang
akan merasa kikuk, serba salah, dan tidak dapat melakukan sesuatu secara maksimal.
Berikut ini ada tujuh (7) pilar untuk membangun rasa percaya diri yang dikutip dari buku
Sukses Membangun rasa Percaya Diri karya Wishnubroto Widarso, antara lain:
a. Sadar bahwa kita adalah ciptaan Tuhan yang dikaruniai hak dasar yang sama
yaitu, hak untuk hidup, hak untuk merdeka, dan hak untuk mencari kebahagiaan
kita sendiri.
b. Hidup Mandiri, dalam arti mempunyai pikiran sendiri, mempunyai minat dan hobi
sendiri, dan berani secara terbuka menyatakan pendapat/pikiran sendiri, serta
melakukan apapun yang menjadi minat dan hobi, sejauh itu tidak merugikan orang
lain.
c. Menemukan keunggulan/kelebihan diri dan kemudian mengembangkannya
dengan sungguh – sungguh.
d. Menimba ilmu dan mengumpulkan pengetahuan umum sebanyak yang mampu
dilakukan.
e. Berfikir realistis bahwa setiap manusia pasti punya keunggulan/kelebihan
disamping kelemahan/kekurangan.
f. Berfikir asertif, tulus mengakui hak orang lain, tetapi pada saat yang sama mampu
menegakkan haknya sendiri.
g. Menggunakan bahasa non verbal (bahasa tubuh) dengan tepat, misalnya
memandang wajah dan mata lawan bicara kita dalam kurun waktu yang relative
lama (bukan seperti pandangan sekilas saja), berdiri tegak dengan kaki lurus dan
berat badan ditumpukan pada kedua kaki (tidak condong ke salah satu sisi); duduk
dengan punggung tegak pada sAndaran kursi (tidak duduk membungkuk atau
meringkuk); bahu di tarik ke belakang supaya lurus; kepala tegak tetapi tidak
mendongak; artikulasi (pengucapan kata) juga jelas. Bahasa nonverbal ini
seharusnya memang muncul secara alamiah, tetapi bukan berarti tidak dapat
dipelajari. Kita dapat belajar dan berlatih menggunakan bahasa nonverbal tertentu
sebagai salah satu cara membangun rasa percaya diri kita.
Lampiran 2:
TOPIK DISKUSI
Konselor menceritakan kasus yang ada di lingkungan sekolah yang bersangkutan
dengan kepercayaan diri. Perilaku seperti malu berpendapat, tidak mau bertanya ketika tidak
mengerti, malu untuk tampil di depan umum, membandingkan diri dengan orang lain, atau
sebagainya. Konselor akan mengajak siswa untuk merefleksikan dirinya masing-masing,
apakah mereka sudah percaya diri atau belum.
Konselor akan membagi kelas menjadi beberapa kelompok. Setelah terbagi konselor
akan menjelaskan mengenai pengertian percaya diri, ciri-ciri orang yang percaya diri,
bagaimana proses pembentukan rasa percaya diri itu sendiri, dan membangun rasa percaya
diri. Jika sudah konselor akan menyuruh setiap kelompok berdiskusi mengenai materi dan
mencari jalan keluar dari permasalahan kasus yang telah dipaparkan.
Setelah diskusi kecil selesai, konselor membuat diskusi besar dan kelompok pertama
sampai terahir mempresentasikan hasil diskusinya dan didengarkan oleh semua anggota
kelompok besar.
Lampiran 3:

LEMBAR REFLEKSI DIRI SISWA

IDENTITAS SISWA

Nama :……………………………………………………………….
Kelas : ……………………………………………………………….
NIS/Absen : ……………………………………………………………….

REFLEKSI DIRI

1. Menurut kalian apa itu rasa percaya diri?


……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………
2. Apakah kalian sudah merasa percaya diri saat ini? Jika iya Berikan alasannya dan jika
belum beri alasannya juga!
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………
3. Apa yang membuat Anda kurang percaya diri?
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………

4. Hal merugikan apa saja yang kamu dapat karena tidak percaya diri?
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………
5. Setelah menerima materi percaya diri apa yang akan kalian lakukan untuk
menumbuhkan rasa percaya diri itu?
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………

KELOMPOK 8
Fidela Yasmine Sabita 210111600057
Intan Ayu Sabila 210111600035
Ken Zulfa Nafisa Ula 210111600063
Nafylays N.K.R 210111600100
Nurul Afifah Irawan 210111600080

Anda mungkin juga menyukai