M Pelaksanaan
.
1. Tahap Awal/ Pendahuluan
a. Pernyataan 1. Guru BK/konselor membuka dengan memberi salam dan berdoa
tujuan 2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar,
pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menympaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai
b. Kegiatan 1. Memberikan konsep dari materi yang akan diberikan kepada peserta
Guru BK/ didik
Konselor 2. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok
3. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
4. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
5. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
6. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
N. Evaluasi
1. Evaluasi Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan
Proses proses yang terjadi :
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rasa percaya diri tidak muncul begitu saja pada diri seseorang, tetapi terdapat
proses tertentu di dalam pribadinya sehingga terjadilah pembentukan rasa
percaya diri, yang mana prosesnya tidak secara instan melainkan melalui proses
panjang yang berlangsung sejak dini. Terbentuknya rasa percaya diri dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
a) Faktor internal
1) Konsep diri
Menurut Anthony (1992) Terbentuknya kepercayaan diri pada diri
seseorang diawali dengan perkembangan konsep diri yang diperoleh dari
pergaulan dalam suatu kelompok. Hasil interaksi yang terjadi akan
menghasilkan konsep diri.
2) Harga diri
Konsep diri yang positif akan membentuk harga diri yang positif pula.
Harga diri adalah penilaian yang dilakukan terhadap diri sendiri. Santoso
berpendapat bahwa tingkat harga diri seseorang akan mempengaruhi
tingkat kepercayaan diri seseorang.
3) Kondisi fisik
Perubahan kondisi fisik juga berpengaruh pada kepercayaan diri. Keadaan
fisik seperti kegemukan, cacat anggota tubuh atau rusaknya salah satu
indera merupakan kekurangan yang jelas terlihat oleh orang lain. Akan
menimbulkan perasaan tidak berharga terhadap keadaan fisiknya, karena
seseorang akan merasakan kekurangan yang ada peda dirinya jika
dibandingkan dengan orang lain. Jadi dari hal tersebut seseorang tidak
dapat berinteraksi secara positif dan timbullah rasa minder yang
berkembang menjadi tidak percaya diri.
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
4) Pengalaman hidup
Pengalaman dapat menjadi faktor munculnya rasa percaya diri, sebaliknya
pengalaman dapat pula menjadi faktor menurunnya rasa percaya diri
seseorang. Anthony (1992) mengemukakan bahwa pengalaman masa lalu
adalah hal terpenting untuk mengembangkan kepribadian sehat.
b) Faktor eksternal
1) Pendidikan
Anthony (1992) mengungkapkan bahwa tingkat pendidikan yang rendah
cenderung membuat individu merasa dibawah kekuasaanyang lebih pandai,
sebaliknya individu yang pendidikannya lebih tinggi cenderung akan menjadi
mandiri dan tidak perlu bergantung pada individu lain. Individu tersebut akan
mampu memenuhi keperluan hidup dengan rasa percaya diri dan kekuatannya
dengan memperhatikan situasi dari sudut kenyataan.
2) Pekerjaan
Rogers mengemukakan bahwa bekerja dapat mengembangkan kreatifitas dan
kemandirian serta rasa percaya diri. Lebih lanjut dikemukakan bahwa rasa
percaya diri dapat muncul dengan melakukan pekerjaan, selain materi yang
diperoleh. Kepuasan dan rasa bangga di dapat karena mampu
mengembangkan kemampuan diri. (Kusuma,2005)
3) Lingkungan dan Pengalaman hidup
Lingkungan disini merupakan lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya
dan masyarakat. Dukungan yang baik yang diterima dari lingkungan keluarga
seperti anggota kelurgayang saling berinteraksi dengan baik akan memberi
rasa nyaman dan percaya diri yang tinggi. Begitu juga dengan lingkungan
masyarakat semakin bisa memenuhi norma dan diterima oleh masyarakat,
maka semakin lancar harga diri berkembang. Dalam teorinya Adler
menekankan pada aspek sosial dari perkembangan kelahiran dan karenannya
mengajukan kemungkinan urutan kelahiran dan signifikannya dalam
hubungan interpersonal dari kehidupan keluarga. Dalam pendapat Adler
bahwa dalam posisi urutan tersebut, apakah yang pertama atau urutan yang
terakhir mempunyai sifat yang berbeda.
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Untuk membangun percaya diri, ada banyak cara yang dapat dilakukan,
walaupun tidak mudah. Membangun rasa percaya diri tidak seperti
membalikkan telapak tangan, butuh suatu proses. Proses tersebut harus
dilakukan di kehidupan sehari-hari seperti tersenyum, tatap mata lawan bicara
anda, bangun perasaan positif dari dalam diri anda, tampilkan dengan serapi
mungkin, berdoalah dan tenangkan diri sejenak serta bicaralah perlahan dan
teratur.
D. PETUNJUK BELAJAR
Bagi Siswa :
Siswa akan diminta membentuk kelompok yang terdiri dari 5 sampai 6
anggota. Setelah siswa bergabung dengan kelompok masing-masing guru BK
akan memberikan lembar diskusi yang berisikan kasus yang akan didiskusikan
oleh kelompok dengan tujuan memecahkan masalah tersebut. Setelah selesai
diskusi kelompok akan mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Selesai
presentasi akan ada diskusi dengan guru BK mengenai hasil presentasi tersebut.
Bagi Guru BK :
Guru BK menjelaskan terlebih dahulu apa itu kepercayaan diri. Lalu guru BK
akan membagikan lembar diskusi yang berisi kasus kepada masing-masing
kelompok. Setelah kelompok selesai berdiskusi dan presentasi aka nada diskusi
lagi mengenai hasil presentasi tadi agar pemahaman lebih mendalam.
E. KOMPETENSI
Siswa/peserta didik dapat memahami dan mempelajari apa itu sikap percaya
diri atau kepercayaan diri, apa saja faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri,
apa pentingnya dalam kehidupan sosial atau keseharian mereka, dan siswa/peserta
didik dapat mempelajari cara membangun dan mempertahankan sikap percaya diri
mereka.
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
F. LEMBAR KERJA
1. Bacalah kasus di bawah ini ! Setelah membaca kasus jawablah pertanyaan-
pertanyaan di bawah mengenai kasus ini!
“Hai, nama aku Sonya. Nama kamu siapa?” tanya murid baru tersebut
sambil mengulurkan tangannya ke Dara.
Sonya heran melihat sikap Dara, namun ia tak mau ambil hati karena
menurutnya mungkin Dara sedang kedatangan tamu bulanan atau moodnya
sedang buruk.
Seiring berjalannya hari Sonya masih terheran dengan sikap Dara, namun ia
terus mencoba berteman dengan Dara. Karena Sonya tahu bahwa terdapat
alasan dengan sikap dingin Dara.
**
“Males Nya, sama yang lain aja” jawab Dara dengan nada ketus.
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
“Ngga mau, sama kamu aja yuk. Ayolah Ra kita nggak pernah ke kantin
bareng sejak aku disini” ucap Sonya sambil menarik tangan Dara.
**
“Nya, Ra duduk sini aja masih kosong” ucap Fara dengan melambaikan
tangan.
Dara mulai terlihat takut dan gugup karena harus duduk disana.
“Ayo Ra disitu aja ya, tinggal situ doang yang kosong” Sonya menarik Dara
untuk duduk bersama Farad an kawan-kawan.
Mereka asyik bercerita dan bercanda, namun Dara hanya mendengarkan dan
sedikit tersenyum.
“Eh Nya Instagram kamu apa? Followan yuk hehe kan lumayan nambah
followers” kata Fani.
“Kamu juga dong Ra ayo followan ih” ucap Fani sambil mengguncang
tangan Dara.
“Iya ih sini apaan Instagram kamu, kita sekelas dari lama tapi nggak
followan”
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
“Hehe yaudah deh nih @gistadara” ucap Dara sambil sedikit tersenyum
senang.
“Ih cantik banget Ra, ini kamu belajar make up sendiri? Pangling banget
aku.” kata Kana terlihat antusias dengan foto-foto Dara di Instagram.
“Kapan-kapan ajarin dong Ra, aku sering banget acara tapi harus dimake
up-in orang, kan mending make up sendiri hemat uang juga” kata Fara
sambil memegang tangan Dara.
“Eh iya ayo kapan-kapan kita belajar make up bareng Dara, di rumah aku
deh ntar, gimana?” girang Sonya.
“Oke deh kita cari waktu ya” ucap Dara senang karena akhirnya sekarang ia
memiliki teman dan tidak merasa malu atau takut lagi karena teman-
temannya ternyata baik, selama ini ia merasa minder karena ia tidak percaya
diri dengan teman-temannya. Dara merasa paling buruk diantara teman-
temannya, ia tidak seperti yang ada di foto instagramnya yang sangat cantik.
Tapi ternyata teman-temannya sangat baik dan mau menerimanya, Dara
hanya takut tidak diterima oleh teman-temannya.
**SELESAI**
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Kelompok :
Nama anggota :
Jelaskan penyebab
timbulnya masalah tersebut!
Kesimpulan