Disusun oleh:
Dian Nihayah
Jl. Lio Balandongan Sirnagalih, Jl. Begeg No.74, Cikondang, Kec. Citamiang,
Kota Sukabumi, Jawa Barat 43161
2020/2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah swt yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji atas kehadirat Allah swt, yang telah
melimpahkan rahmat dan inayah-nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Strategi Belajar Mengajar dengan judul Gaya Belajar dan
Multiple Intelligences.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada pihak yang telah
berkonstribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.
17 April 2021
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
1. Gaya Belajar.........................................................................................3
A. Pengertian Gaya Belajar.................................................................3
B. Macam-macam Gaya Belajar.........................................................3
C. Ciri-ciri Gaya Belajar.....................................................................5
2. Multiple Intelligences...........................................................................6
A. Pengertian Multiple Intelligences......................................................6
B. Jenis Kecerdasan Berdasarkan Teori Multiple Intelligences.............7
C. Ciri-ciri Multiple Intelligences..........................................................10
3. Hubungan Gaya Belajar dan Multiple Intelligences.............................12
A. Simpulan...............................................................................................13
B. Saran.....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................14
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan komponen yang paling penting adalah adanya
peserta didik. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada
jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Dan guru hadir sebagai tenaga
pendidik yang memungkinkan tumbuh kembangnya kemampuan peserta didik.
Idealnya pendidikan yang diberikan pendidik terhadap peserta didik dapat
membantu menuju kedewasaannya namun fakta di lapangan banyak faktor yang
memengaruhi perkembangan peserta didik. Salah satu faktornya ialah karena
perbedaan individual peserta didik dalam menyerap proses pembelajaran. Dalam
kegiatan pembelajaran sudah pasti terdapat kurikulum, pengajar, pembelajaran
dan peserta didik semua komponen tersebut bertujuan untuk kelangsungan masa
depan peserta, oleh sebab itu pendidik dituntut memakai berbagai model
pembelajaran yang memudahkan peserta didik. Sedangkan kecerdasan merupakan
salah satu faktor utama yang menentukan sukses dan gagalnya peserta didik. Ada
banyak kecerdasan yang dimiliki setiap orang. Teori ini juga menekankan
pentingnya “model” atau teladan yang sudah berhasil mengembangkan salah satu
kecerdasan hingga puncak.( Howard Gardner : 2003 ).
Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Gaya Belajar?
1
2
Tujuan Penulisan
1.Untuk mengetahui pengertian dari Gaya Belajar
1. Gaya Belajar
A. Pengertian Gaya Belajar
Menurut Adi w. Gunawan, tipe gaya belajar adalah cara yang lebih kita
sukai dalam melakukan kegiatan berfikir, memproses dan mengerti suatu
informasi. (Adi W. Gunawan, 20003). Sedangkan menurut Bobbi Depoter dan
Mike Henarcki "gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana ia
menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi.” (Bobbi De Porter
dan Mike Henarcki : 2005 ; hl. 139)
Menurut Bobbi DePorter & Mike Henarcki secara umum gaya belajar
manusia dibedakan ke dalam tiga kelompok besar, yaitu gaya belajar visual, gaya
belajar auditorial dan gaya belajar kinestetik.
4
Menurut Bobby DePorter & Mike Henarcki yang dikutip oleh sukadi,
berdasarkan arti katanya, gaya belajar visual adalah gaya belajar dengan cara
melihat, mengamati, memandang, dan sejenisnya. Kekuatan gaya belajar ini
terletak pada indera penglihatan. Bagi orang yang memiliki gaya belajar ini, mata
adalah alat yang paling peka untuk menangkap setiap gejala atau stimulus
(rangsangan) belajar.
Gaya belajar visual adalah gaya belajar dengan cara melihat sehingga mata
sangat memegang peranan penting. Gaya belajar secara visual dilakukan
seseorang untuk memperoleh informasi seperti melihat gambar, diagram, peta,
poster, grafik, dan sebagainya. Bisa juga dengan melihat data teks seperti tulisan
dan huruf. (Nini Subini : 2012 ; hl. 118)
5
merasakan benda yang halus. (Sukadi, Progressive Learning, Learning by Spirit ;
hl. 100)
Individu yang bertipe ini, mudah mempelajari bahan yang berupa tulisan-tulisan,
gerakan-gerakan, dan sulit mempelajari bahan yang berupa suara atau penglihatan.
(Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono : 2008 ; hml. 85) Selain itu, belajar secara
kinestetik berhubungan dengan praktik atau pengalaman belajar secara langsung.
(Nini Subini : 2012 ; hl. 119)
e. Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran
mereka
c. Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, birama, dan warna suara
6
f. Lebih suka musik daripada seni
2. Multiple Intelligences
7
menghasilkan produk dalam suatu setting yang bermacam-macam jam dan dalam
situasi yang nyata.
Jadi kesuksesan seseorang tidak hanya dapat diukur dari IQ yang tinggi,
Tetapi bagaimana seseorang dapat memecahkan persoalan yang dihadapi dengan
kemampuan atau kecerdasan yang dimilikinya dan dapat menerapkan kecerdasan
tersebut untuk menghasilkan sesuatu dalam situasi yang nyata.
8
Termasuk dalam kecerdasan ini adalah kepekaan pada pola logika untuk
menganalisa kasus atau permasalahan, dan melakukan perhitungan matematis.
(Thomas Amstrong : 2002 ; hl. 20)
4) Kecerdasan Kinestetik-Jasmani
(Bodily-Kinestehetic Intelligence) Kemampuan manusia untuk
menggerakkan alat-alat tubuh dengan fungsinya, bahkan mampu mengolah
gerakan tubuh yang menarik, merupakan kemampuan yang dihasilkan oleh
kecerdasan gerak tubuh. Kecerdasan gerak tubuh ini dibutuhkan manusia dalam
kegiatan sehari-hari, baik untuk berolahraga, bekerja, santai, dan lain-lain. Secara
khusus mereka yang berprofesi sebagai atlet, penari, pemain akrobat, ahli bedah,
dan sebagainya, adalah orang-orang yang mampu mengembangkan gerak tubuh
secara optimal menjadi suatu gerakan yang dinamis dan bisa dinikmati. (Sri
Widayati dan Utami Widijati : 2008 ; hl.170-171). Kecerdasan kinestetik juga
diartikan sebagai keterampilan menggunakan tangan untuk menciptakan atau
mengubah sesuatu menjadi karya (misalnya perajin, pematung, ahli mekanik,
dokter bedah).
9
nada, baik yang bersifat alami atau buatan manusia atau kemampuan menangani
bentuk-bentuk musikal, dengan cara mempersepsi (misalnya penikmat musik),
membedakan (misalnya kritikus musik), mengubah (misalnya komposer) dan
mengekspresikan (misalnya penyanyi) (Adi W. Gunawan : 2006 ; hl.235).
Sedangkan menurut Prasetyo dan Andriyani Musical Intelligence adalah kapasitas
seseorang untuk mengenal suara dan menyusun komposisi irama dan nada.
(Justinus Reza Prasetyo dan Yeny Andriani : 2009 ; hl.2) Penyanyi, pencipta lagu,
pemusik, komposer, guru vokal atau musik, dan sebagainya merupakan orang-
orang yang memiliki kecerdasan musical.
10
Kecerdasan Naturalis/Naturalist Intelligence yaitu keahlian mengenali
dan mengategorikan spesies flora dan fauna di lingkungan sekitar. Tokoh pada
intelegensi ini misalnya adalah Charles Darwin. Kecerdasan ini meliputi kepekaan
pada fenomena alam misalnya gunung-gunung, awan dan bagi mereka yang
dibesarkan di lingkungan perkotaan mempunyai kemampuan membedakan benda
tak hidup seperti mobil, sepatu karet. Menurut Prasetyo dan Andriyani,
kecerdasan naturalis adalah kapasitas untuk mengenali dan mengelompokkan fitur
tertentu di lingkungan fisik sekitarnya, seperti binatang, tumbuhan dan kondisi
cuaca. (Justinus Reza Prasetyo dan Yeny Andriani : 2009 ; hl. 85)
11
d) Membuat bentuk, patung dan desain tiga dimensi lainnya
e) Menciptakan dan interpretasi grafik
f) Dapat membayangkan secara detil benda-benda
g) Melukis, membuat sketsa
4) Ciri-ciri mereka yang memiliki kecerdasan kinestetik:
a) Mengekspresikan dalam mimik atau gaya
b) Kuat dan terampil dalam motorik halus
c) Koordinasi tangan dan mata
d) Motorik kasar dan daya tahan
e) Mudah memanipulasikan benda-benda (dengan tangannya)
f) Membuat gerak-gerik yang anggun
g) Pandai menggunakan bahasa tubuh
5) Ciri-ciri mereka yang memiliki kecerdasan musikal:
a) Menyusun/mengarang melodi dan lirik
b) Mudah mengenal ritme
c) Belajar dan mengingat dengan irama, lirik
d) Menyukai mendengarkan dan mengapresiasi musik
e) Memainkan instrumen musik
f) Mampu membaca musik (not balok, dll)
g) Memahami struktur musik
6) Ciri-ciri mereka yang memiliki kecerdasan interpersonal:
a) Mengasuh dan mendidik orang lain
b) Berkomunikasi dan berinteraksi
c) Beremphati dan bersimpati
d) Memimpin dan mengorganisasikan kelompok
e) Menyelesaikan dan menjadi mediator konflik
f) Menghormati pendapat dan hak orang lain
g) Melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang
12
h) Sensitif atau peka pada minat dan motif orang lain
7) Ciri-ciri mereka yang memiliki kecerdasan intrapersonal:
a) Mengontrol perasaan
b) Mengetahui dan mengelola minat dan perasaan
c) Mengetahui kekuatan dan kelemahan diri
d) Memotivasi diri
e) Mematok tujuan diri yang realistis
f) Memahami konflik dan motivasi diri
8) Ciri-ciri mereka yang memiliki kecerdasan naturalis:
a) Menyukai tumbuhan dan hewan
b) Mengklasifikasi flora dan fauna
c) Mengoleksi flora dan fauna
d) Menemukan dan mengidentifikasikan pola dalam alam
e) Menjaga lingkungan
f) Mengenali berbagai spesies
g) Memahami ketergantungan lingkungan
h) Melatih dan menjinakkan hewan
13
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Gaya belajar adalah variasi cara yang dimiliki seseorang untuk
mengakumulasi serta mengasimilasi informasi. Pada dasarnya, gaya belajar
adalah metode yang terbaik memungkinkan dalam mengumpulkan dan
menggunakan pengetahuan secara spesifik. Kebanyakan ahli setuju bahwa ada
3 macam dasar gaya belajar (Visual, auditorial dan kinestetik) gaya belajar
visual adalah gaya belajar dengan cara melihat, mengamati, memandang, dan
sejenisnya. Kekuatan gaya belajar ini terletak pada indera penglihatan. Gaya
belajar auditorial adalah dengan cara mendengar. Gaya belajar kinestetik
adalah gaya belajar dengan cara bergerak, bekerja, dan menyentuh. Multiple
Intelligences, Gardner menggunakan label "multiple" atau majemuk Karena
luasnya makna kecerdasan yang tidak hanya terbatas pada angka-angka IQ
saja, multiple intelligences diantaranya (Kecerdasan Linguistik, Kecerdasan
Logis-Matematis, Kecerdasan Spasial, Kecerdasan Kinestetik-Jasmani,
Kecerdasan Musical, Kecerdasan Antarpribadi, Kecerdasan Intrapribadi
(Intrapersonal Intelligence, Kecerdasan Naturalis) Adapun semua macam-
macam tersebut memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda.
B. SARAN
14
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Widodo S. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2008.
Amstrong, Thomas. Setiap Anak Cerdas: Panduan Membantu Anak. Belajar
dengan Memanfaatkan Multiple Intelligence-nya. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama. 2002.
Anonim, Seven Kinds of Smarts: Menemukan dan Meningkatkan Kecerdasan
Anda Berdasarkan Teori Multiple Intelligence, terj. T. Hermaya.
Jakarta: Gramedia. 2002.
DePorter, Bobbi, dan Mike Henarcki. Quantum Learning: Membiasakan Belajar
Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa. 2005
Eka, Emir. Hubungan Gaya Belajar dengan Multiple Intelligences Siswa
Berprestasi Kelas IV dan V SD/MI di Kota Malang. Skripsi UIN
Maulana Malik Ibrahim. 2016
Gunawan, Adi W., Genius Learning Strategy Petunjuk Praktis untuk Menerapkan
Accelerated Learning. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2006
Howard Gardner, Multiple Intelligences: Kecerdasan Majemuk dalam Teori dan
Praktek, Artikel, 2003
https://putripusparamadhani.wordpress.com/2017/12/14/materi-4-gaya-belajar-
dan-multiple-intelligence/ diakses pada tanggal 20 April 2021.
Nasution. Asas-asas Kurikulum. Bandung: Jemmars. 1998.
Nini Subini, Mengatasi Kesulitan Belajar pada Anak (Yogjakarta: Javalitera,
2012)
Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Memengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka
Cipta. 2010
Sukadi, Progressive Learning, Learning by Spirit (Bandung: MQS Publishing)
Thobroni, Muhammad dan Arif Mustofa. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media. 2011.
Widayati, Sri dan Utami Widijati. Mengoptimalkan 9 Zona Kecerdasan
Majemuk Anak. Yogyakarta: Luna Publisher. 2008
15