Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Alat dan Fasilitas Disabilitas
Disusun oleh :
Dzaki Siraaj Dien Muhammad (1904372)
Agung Gunawan (1904145)
Ustum AL Arif Billah (1902880)
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
1.6 Kesimpulan
Dari hasil observasi tersebut dapat disimpulkan bahwa anak-anak yang berkebutuhan khusus
(ABK) tidak selalu menjadi yang paling akhir diantara anak-anak pada umumnya yang
normal. Bahkan mereka mempunyai semangat yang sangat luar biasa untuk menuntut ilmu.
Selain itu, toleransi dan saling menghargai diantara mereka tercipta sangat bagus, tidak
memandang siapa dia sekarang.
Jangan disalahkan dan jangan di kucilkan keberadaan mereka, karena mereka juga sama-
sama makhluk ciptaan Allah SWT yang patut kita sayangi dan hargai keberadaannya.
Walaupun mereka mempunyai kekurangan baik fisik ataupun psikologis, tetapi mereka juga
mampu berprestasi. Contohnya pada anak yang tuna netra, dia mampu berprestasi di ajang
Olimpiade MIPA tingkat nasional.
Maka kita sebagai manusia normal, wajib bersyukur atas apa yang telah kita miliki selama
ini. Dan janganlah hanya menyalahkan dan mengeluh saja, kita juga harus bisa bercermin
dari mereka. Mereka yang kekurangan saja masih bisa berkarya, dan kita yang di anugerahi
kelengkapan fisik dan kecerdasan otak jangan sampai terkalahkan sama mereka.
1.7 saran
Kami menyarankan kepada para pembaca khususnya tenaga pendidik, agar selalu sabar
dalam mengajar dan menghadapi mereka. Serta bagi mahasiswa khususnya mahasiswa
jurusan keguruan, agar mengetahui bagaimana proses dan teknik mengajar yang diterapkan
dalam Sekolah Luar Biasa (SLB).
DAFTAR PUSTAKA
https://made688.wordpress.com/pengertian-tuna-grahita/
https://www.academia.edu/5269460/makalah_tuna_netra
http://beredukasi.blogspot.com/2013/09/pengertian-dan-karekteristik-tuna-daksa.html
http://anandapriadmajha.blogspot.com/2013/05/pengertian-anak-tuna-laras.html
http://si-ikhbar.blogspot.com/2012/11/tuna-wicara.html
DOKUMENTAS