Anda di halaman 1dari 11

Hasil Survei Identifikasi Alat dan Fasilitas Penjas Disabilitas

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Alat dan Fasilitas Disabilitas

Dosen Pengampu: Dr. Suherman Slamet, M.Pd.

Disusun oleh :
Dzaki Siraaj Dien Muhammad (1904372)
Agung Gunawan (1904145)
Ustum AL Arif Billah (1902880)

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN


PRODI PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2022
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kita ucapkan kepada Allah SWT, karena atas rahmadNya sehingga kita
diberi kesehatan dan kemudahan untuk menyelesaikan makalah ini Teori Belajar dan
Pembelajaran dengan baik.
Sholawat dan salam tetap terlimpahkan kepada nabi kita Muhammad SAW, karena beliaulah
kita bisa menikmati kerjayaan serta ilmu sampai detik ini.
Tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Alat dan
fasilitas penjas Disabilitas dan Pembelajaran Bapak Dr. Suherman Slamet, M.Pd. yang sudah
mendidik dan membimbing kami. Serta teman-teman yang sudah bekerja sama dalam
menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya calon-calon pendidik
agar memiliki pengetahuan mengenai tipe-tipe dari calon anak didiknya kelak. Serta kita bisa
saling menghargai makhluk ciptaan Allah walau mereka memiliki kekurangan baik psikis
maupun psikologis.
DAFTAR ISI
Cover.........................................................................................................................
Kata pengantar........................................................................................................
Daftar isi...................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................
1.3 Tujuan.........................................................................................................
1.4 Manfaat......................................................................................................
BAB II. PEMBAHASAN
1.5 Tuna Grahita...............................................................................................
BAB III. PENUTUP
1.6 Kesimpulan.................................................................................................
1.7 Saran...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sekolah Luar Biasa (SLB) merupakan lembaga pendidikan formal yang diperuntukkan untuk
anak-anak yang mempunyai kebutuhan khusus atau penyandang cacat. Berbicara tentang
SLB, pasti tidak luput dari keberadaan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). ABK adalah anak
yang mempunyai indeks perkembangan yang berbeda dengan anak yang tumbuh normal.
Grafik tersebut bisa naik dan turun. Ada beberapa kategori ABK diantaranya Tunagrahita,
Tunawicara, Tunarungu, Tunalaras, Tunanetra, Tunadaksa, Anak berkesulitan belajar, dan
anak yang terlampau pintar.
Dalam makalah ini, kami akan membahas mengenai penyandang cacat yang ada di Cirebon,
tepatnya di Sekolah Luar Biasa C Pancaran kasih yang berada di Jalan Perjuangan Kota
Cirebon. Disini banyak sekali mengani anak yang berkebutuhan khusus, tetapi khusus nya
terhadap anak yang berkebutuhan khusus Tunagrahita.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Dalam makalah kali ini, kami akan membahas mengenai.
1. Apa itu Tuna Grahita dan bagaimana cara pembelajarannya ?
1.3 TUJUAN
Dalam penyusunan makalah ini bertujuan agar para pembaca mengetahui :.
1. Cara pembelajaran dalam Tuna Grahita.
1.4 MANFAAT
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
1. Menambah rasa syukur kita kepada Allah SWT, karena telah menciptakan kita tanpa
kekurangan suatu apapun.
2. Kita bisa lebih menghargai adanya Anak Berkebutuhan Khusus (AKB) dengan cara
tidak mengucilkannya dan mengolok-oloknya.

BAB II
PEMBAHASAN

1.5 TUNA GRAHITA


Tuna Grahita/Cacat Ganda adalah kelainan dalam pertumbuhan dan perkembangan pada
mental intelektual sejak bayi / dalam kandungan atau masa bayi dan anak-anak yang
disebabkan oleh faktor organik biologis maupun faktor fungsional, adakalanya disertai
dengan cacat fisik.
Ciri ciri Tuna Grahita antara lain :
1. Kecerdasan sangat terbatas.
2. Ketidakmampuan sosial yaitu tidak mampu mengurus diri sendiri, sehingga selalu
memerlukan bantuan orang lain.
3. Keterbatasan minat.
4. Daya ingat lemah.
5. Emosi sangat labil.
6. Apatis, acuh tak acuh terhadap sekitarnya.
7. Kelainan badaniah khusus jenis mongoloid badan bungkuk, tampak tidak sehat, muka
datar, telinga kecil, badan terlalu kecil, kepala terlalu besar, mulut melongo, mata sipit.

Tuna grahita memiliki kategori yang berbeda-beda, yaitu :


a. Debil, yaitu cacat mental ringan. Penyandang cacat yang termasuk kategori debil masih
mampu latih dan mampu didik.
b. Embisil, yaitu cacat mental sedang. Penyandang cacat yang termasuk kategori embisil
masih mampu latih.
c. Idiot, yaitu cacat mental berat. Penyandang cacat yang termasuk kategori ini tidak
dapat dilatih maupun dididik, karena tingkat kecerdasan (IQ) yang dimiliki sangat rendah,
sehingga hanya mampu rawat.
Cara pembelajaran penyandang tuna grahita adalah tergantung dari kategori yang mereka
sandang, dan guru atau pendidik penyandang tuna ini harus ekstra sabar karena mereka
mempunyai keterbatasan mental dan kecerdasan yang kurang dibadingkan dengan anak-anak
yang lainnya.

BAB III
PENUTUP
1.6 Kesimpulan
Dari hasil observasi tersebut dapat disimpulkan bahwa anak-anak yang berkebutuhan khusus
(ABK) tidak selalu menjadi yang paling akhir diantara anak-anak pada umumnya yang
normal. Bahkan mereka mempunyai semangat yang sangat luar biasa untuk menuntut ilmu.
Selain itu, toleransi dan saling menghargai diantara mereka tercipta sangat bagus, tidak
memandang siapa dia sekarang.
Jangan disalahkan dan jangan di kucilkan keberadaan mereka, karena mereka juga sama-
sama makhluk ciptaan Allah SWT yang patut kita sayangi dan hargai keberadaannya.
Walaupun mereka mempunyai kekurangan baik fisik ataupun psikologis, tetapi mereka juga
mampu berprestasi. Contohnya pada anak yang tuna netra, dia mampu berprestasi di ajang
Olimpiade MIPA tingkat nasional.
Maka kita sebagai manusia normal, wajib bersyukur atas apa yang telah kita miliki selama
ini. Dan janganlah hanya menyalahkan dan mengeluh saja, kita juga harus bisa bercermin
dari mereka. Mereka yang kekurangan saja masih bisa berkarya, dan kita yang di anugerahi
kelengkapan fisik dan kecerdasan otak jangan sampai terkalahkan sama mereka.
1.7 saran
Kami menyarankan kepada para pembaca khususnya tenaga pendidik, agar selalu sabar
dalam mengajar dan menghadapi mereka. Serta bagi mahasiswa khususnya mahasiswa
jurusan keguruan, agar mengetahui bagaimana proses dan teknik mengajar yang diterapkan
dalam Sekolah Luar Biasa (SLB).
DAFTAR PUSTAKA
https://made688.wordpress.com/pengertian-tuna-grahita/
https://www.academia.edu/5269460/makalah_tuna_netra
http://beredukasi.blogspot.com/2013/09/pengertian-dan-karekteristik-tuna-daksa.html
http://anandapriadmajha.blogspot.com/2013/05/pengertian-anak-tuna-laras.html
http://si-ikhbar.blogspot.com/2012/11/tuna-wicara.html

DOKUMENTAS

Anda mungkin juga menyukai