Dosen Pengampu:
Drs. Nelson Sinaga, M.Pd.
Disusun Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
permasalahan dalam belajar yang dibimbing oleh Pak Drs. Nelson Sinaga, M.Pd.
belajar. Penulis menuliskannya dengan mengambil dari beberapa sumber baik dari
buku maupun dari internet dan membuat gagasan dari beberapa sumber yang ada
tersebut.
Penulis berterima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu penulis
dalam penyelesaian makalah ini. Hingga tersusun makalah yang sampai dihadapan
Penulis juga menyadari bahwa makalah yang penulis tulis ini masih banyak
saran atau kritik yang membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik.
Kelompok 7
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR..........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................
C. TUJUAN....................................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis -Jenis Masalah Belajar......................................................................................
B. Faktor-faktor Penyebab Timbulnya Masalah Belajar.........................................
C. Cara Pengungkapan Masalah Belajar...................................................................
D. Upaya Pengentasan Masalah Belajar....................................................................
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran.........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu kenyataan yang perlu disadari oleh guru-guru adalah bahwa murid-murid yang
dihadapi di kelas tidak sama satu dengan yang lainnya. Murid menpunyai perbedaan
dalam banyak hal seperti : berbeda kemampuan, bakat, minat yang mereka miliki,
berbeda dalam ketajaman melihat dan mendengar serta berbeda latar belakang
kehidupannya. Oleh sebab itu guru tidak boleh menyamaratakan atau beranggapan bahwa
semua anak mempunyai kemampuan dan kecepatan belajar yang sama, sehingga dalam
waktu yang sama semua murid diangap akan dapat menyelesaikan isi pelajaran yang
sama. Kenyataannya di dalam kelas selalu ada murid yang cepat dalam belajar, ada yang
sedang atau normal dan ada murid yang lamban dalam mengikuti pelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Jenis-jenis masalah belajar dan pembelajaran.
2. Faktor-faktor penyebab masalah belajar dan pembelajaran.
3. Cara mengungkapkan masalah belajar.
4. Upaya pengentasan masalah belajar dan pembelajaran.
5. Bentuk layanan yang diberikan.
C. Tujuan Penulisan
1. Agar guru mengetahui jenis masalah belajar pada siswa.
2. Agar guru mengetahui apa saja penyebab dari masalah belajar dan pembelajaran.
3. Agar guru mengetahui cara mengungkapkan masalah belajar.
4. Agar guru mengetahui bagaimana upaya pengentasan masalah belajar dan
pembelajaran.
5. Agar mengetahui layanan apa yang digunakan terhadap masalah yang dialami
siswa.
BAB II
PEMBAHASAN
b. Faktor Psikologis
Intelegensi
Intelegensi besar pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar. Murid yang
menpunyai intelegensi tinggi akan lebih mudah dalam atau lebih berhasil
dibandingkan dengan murid-murid yang intelegensinya rendah. Sebab murid
yang berintelegensi rendah akan mengalami kesulitan dalam memahami
pelajaran yang diberikan guru.
Bakat
Bakat akan dapat mempengaruhi seseorang dalam belajar atau dapat
mendatangkan kesulitan misalnya bila bahan yang dipelajari oleh murid tidak
sesuai dengan bakatnya. Misalnya murid yang tidak berbakat menari akan
mengalami kesulitan dalam belajar menari walaupun tari itu mudah
gerakkannya.
Motivasi
Motivasi erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai dalam
belajar. Bila murid tidak mempunyai motivasi dalam belajar tentu prestasi
belajar bisa menurun.
Perhatian
Perhatian menurut Ghazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi dan semata-
mata tertuju kepada suatu objek. Agar siswa dapat belajar dengan baik,
usahakanlah bahan pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara
mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan hobi atau bakat siswa.
Minat
Hilgard memberi rumusan tentang minat, yaitu “Minat adalah kecenderungan
yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan”. Minat
besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari
tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa kurang atau tidak bersemangat
dalam belajar.
Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang,
dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru.
Kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus
menerus, untuk itu diperlukan latihan dan pelajaran.
Kesiapan
Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi. Kesediaan itu
muncul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan,
karena kematangan merupakan kesiapan untuk melaksanakan kecakapan.
c. Faktor Kelelahan
Kelelahan pada seseorang sulit untuk dipisahkan. Kelelahan dibedakan menjadi
dua macam yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis).
Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul
kecenderungan untuk mengembangkan tubuh. Kelelahan rohani dapat dilihat
dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk
menghasilkan sesuatu hilang dan sulit untuk berkonsentrasi.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar dapat dikelompokkan menjadi
tiga faktor, yaitu :
a. Faktor Keluarga
Cara orang tua mendidik
Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruh nya terhadap belajar anaknya.
Orangtua yang kurang atau tidak memperhatikan pendidikan anaknya
menyebabkan anak tidak atau kurang berhasil dalam belajarnya.
Relasi antar anggota keluarga
Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah relasi antara orangtua dan
anaknya. Selain itu relasi anak dengan saudaranya pun turut mempengaruhi
belajar anak. Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh pengertian dan
kasih sayang disertai dengan bimbingan dan hukuman untuk mensukseskan
belajar anak.
Suasana rumah
Suasana rumah merupakan situasi atau kejadian yang sering terjadi didalam
keluarga dimana anak berada dan belajar. Suasana rumah yang gaduh atau ramai
serta semrawut tidak akan memberikan ketenangan kepada anak untuk belajar.
Keadaan ekonomi keluarga
Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang
sedang belajar harus terpenuhi kebutuhan pokoknya. Walaupun tidak dapat
dipungkiri tentang adanya kemungkinan anak yang serba kekurangan dan selalu
menderita akibat ekonomi keluarganya yang lemah, tetapi hal ini merupakan
cambuk bagi siswa untuk belajar lebih giat agar sukses belajar.
Pengertian orangtua
Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orangtua. Bila anak sedang belajar,
jangan diganggu dengan tugas-tugas dirumah. Kadang-kadang anak mengalami
lemah semangat, dan orangtua wajib memberi pengertian dan mendorongnya
serta membantu siswa menghadapi kesulitan yang dialami siswa.
Latar belakang budaya
Tingkat pendidikan atau kebiasaan didalam keluarga mempengaruhi sikap anak
dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan yang baik agar
mendorong semangat untuk belajar.
b. Faktor Sekolah
Metode belajar
Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui didalam belajar
mengajar. Guru yang biasa mengajar dengan metode ceramah saja, akan
menyebabkan siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif dan hanya mencatat saja.
Guru yang progresif berani mencoba metode baru yang dapat membantu
meningkatkan kegiatan belajar mengajar dan meningkatkan motivasi siswa untuk
belajar.
Kurikulum
Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang menyajikan bahan pelajaran
dan diberikan kepada siswa agar siswa menerima, baik, guru harus mempunyai
perencanaan yang mendetail agar dapat melayani siswa menguasai dan
mengembangkan bahan pelajaran. Untuk dapat mendalami siswa dengan belajar
secara individual.
Relasi guru dengan siswa
Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa secara akrab, menyebabkan proses
belajar mengajar kurang lancar dan siswa merasa jauh dari guru serta segan
berpartisipasi secara aktif dalam belajar.
Relasi siswa dengan siswa
Menciptakan relasi yang baik antar siswa adalah suatu hal yang perlu, sebab akan
dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa.
Disiplin sekolah
Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam sekolah
dan belajar. Seluruh staff sekolah yang mengikuti tata tertib dan bekerja dengan
disiplin membuat siswa menjadi disiplin dan juga memberi pengaruh yang positif
terhadap belajarnya.
Alat pelajaran
Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat pelajaran
yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk
menerima bahan yang diajarkan.
c. Faktor Masyarakat
Kegiatan siswa dalam masyarakat
Perlunya membatasi kegiatan siswa dalam masyarakat agar jangan sampai
mengganggu belajar siswa.
Media massa
Media massa adalah media yang berpengaruh terhadap pembelajaran siswa. Jadi,
perlu kiranya siswa mendapatkan bimbingan dan kontrol yang cukup bijaksana
dari pihak orangtua, pendidik, sekolah dan masyarakat.
Teman bergaul
Pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat masuk dalam jiwa siswa daripada
yang diduga. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka perlulah diusahakan
agar siswa memiliki teman bergaul yang baik dan pembinaan pergaulan yang
baik serta pengawasan dari orangtua dan pendidik yang bijaksana.
Bentuk kehidupan masyarakat
Kehidupan masyarakat disekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa.
Siswa terpengaruh kedalam hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang
disekitarnya, sehingga akan berbuat seperti itu. Pengaruh tersebut dapat
mendorong semangat siswa untuk belajar lebih giat lagi.
f. Tindak lanjut
Kegiatan tindak lanjut dapat berupa :
a. melaksanakan bantuan berupa pemberian pengajaran perbaikan pada bidang studi
yang mengalami kesulitan
b. Membagi tugas dan peranan pada orang-orang tertentu seperti guru bidang studi,
guru pembimbing.
c. Senantiasa mencek kemajuan siswa yang diberi bantuan
d. Mereveral siswa yang menurut perkiraan tidak bisa dibantu oleh guru studi atau guru
pembimbing.
Guru bidang studi, guru pembimbing dan staf sekolah lainnya berkewajiban membantu siswa
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Prosedur-prosedur yang dapat dilakukan menurut
Prayitno (1994) adalah :
a. Memperjelas tujuan-tujuan belajar, siswa akan didorong untuk lebih giat belajar
apabila ia mengetahui tujuan-tujuan atau sasaran yang hendak dicapai
b. Menyesuaikan pengajaran dengan bakat, kemampuan dan minat siswa
c. Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, merangsang dan
menyenangkan
d. Memberikan hadiah ( penguatan dan hukuman bila perlu)
e. Menciptakan suasana hubungan yang hangat dan dinamis antara guru dan murid,
serta antara murid dengan murid
f. Menghindari tekanan-tekanan dan suasana yang tidak menentu ( seperti suasana yang
menakutkan, mengecewakan, membingungkan, menjeng-kelkan)
g. Melengkapi sumber dan peralatan mengajar
4. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik
Setiap siswa diharapkan menerapkan sikap dan kebiasaan yang belajar yang
efektif. Tetapi masih ada siswa yang yang mengamalkan sikap dan ke-biasaan
belajar yang tidak diharapkan dan tidak efektif. Bila siswa tidak memiliki sikap
dan kebiasaan belajar yang baik maka dikhwatirkan siswa tersebut tidak akan
mencapai hasil belajar yang baik. Prestasi belajar yang baik itu diperoleh melalui
usaha atau bahkan kerja keras
5. Layanan konseling individual
Konseling dimaksud sebagai pelayanan khusus dalam hubungan langsung tatap
muka antara konselor dan klien. Dalam hubungan tata muka ini klien dapat
menyampaikan masalah-masalah yang dirasakan pada konselor dan masalah itu
bisa dicermati dan diupayakan pengentasannya melalui pembahasan dengan
konselor.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kenyataan didalam kelas selalu ada murid yang cepat didalam belajar, ada yang sedang
atau normal dan ada murid yang lambat dalam belajar. Murid yang lambat dalam belajar
sering mengalami masalah atau kesulitan dalam memahami atau menguasai materi
pelajaran yang diberikan guru. Kesulitan belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi
dalam proses belajar yang ditandai oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk
Hambatan-hambatan itu bisa ada yang disadari dan mungkin juga tidak disadari oleh yang
mengalami, dan hambatan itu dapat bersifat psikologis, sosiologis dan fisiologis dalam
keseluruhan proses belajar. Orang yang mengalami kesulitan belajar akan mengalami
B. Saran
dan kondisi para siswa nya, sebab ini akan berdampak pada masalah siswa dalam belajar.
Bukan hanya itu saja, seorang pendidik juga harus mengetahui bagaimana mengatasi
masalah yang dialami oleh siswa disebabkan oleh berbagai faktor yaitu internal dan
eksternal.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun Bahan Ajar Belajar dan Pembelajaran. 2009. Bahan Ajar Balajar