Anda di halaman 1dari 7

URGENSI PELAYANAN INFORMASI DALAM BK

BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN


KOMUNIKASI DI ERA GLOBAL
Sandi Mustopa1 , Marsha Rizka Putri2 , Reza Bastian Putra3
123
Jurusan Bimbingan dan Konseling, FIP
Institute Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Siliwangi
1
sandimustopa00@gmail.com, 2 marsha17rizka@gmail.com, 3 rezabastianputra8@gmail.com

Abstract
Information service media for guidance and counseling at this time become the needful thing.
As long as we on globalization era, everyone are demand to include in online networking and we are
have to understand to technology. In a row of the time, technology become sophisticated, so then
Information service media for guidance and counseling must be sophisticated too and should be easy
to access for everyone especially for them who need guidance and counseling indeed. Remembering
that information service media for guidance and counseling must be sophisticated and easy to access
for everyone, then student at school must be included to get impact from that. Because of that,
information service media for guidance and counseling should be applying at school. Presenting that
easier access and sophisticated technology for information service media for guidance and
counseling, then at this time that technology will be always upgraded over and over again and
become better and better again.
Keywords : Guidance and Counseling, Information Services, Information And Communication
Technology

Abstrak
Media layanan informasi bagi Bimbingan dan Konseling saat ini menjadi hal yang sangat
dibutuhkan karena di era global saat ini semua orang dituntut untuk berada dalam jaringan daring atau
online yang mengharuskan setiap orang memahami apa yang dinamakan teknologi, dengan seiring
berjalannya waktu dan teknologi yang menjadi semakin canggih maka pelayanan informasi dalam
Bimbingan dan Konseling pun menjadi hal yang wajib untuk mengikuti arus perkembangan zaman,
sehingga layanan informasi Bimbingan dan Konseling pun harus memiliki media yang canggih dan
mudah untuk diakses untuk semua orang terutama bagi mereka yang membutuhkan layanan
Bimbingan dan Konseling. Mengingat media pelayanan informasi saat ini yang mengharuskan untuk
semakin canggih dan mudah diakses semua orang, maka pelajar di sekolah pun terkena dampaknya.
Oleh karena itu, layanan informasi kini hadir dalam pemberian informasi untuk siswa di sekolah.
Dengan hadirnya media layanan informasi dalam Bimbingan dan Konseling yang mudah diakses dan
canggih berkat teknologi yang mumpuni, maka saat ini pelayanan informasi menjadi berkembang
seiring berjalannya waktu karena teknologi yang akan selalu di upgrade terus menerus untuk menajdi
yang lebih baik lagi.
Kata Kunci: Bimbingan Dan Konseling, Pelayanan Informasi, Teknologi Informasi Dan Komunikasi
How to Cite: Mustopa-1, Sandi-1., Putri-2, M. Rizka-2., & Putra-3, R. Bastian-3. (2020).
Urgensi Pelayanan Informasi dalam BK Berbasi Teknologi Informasi dan Komunikasi di Era
Global.
PENDAHULUAN
Makna Konseling menurut the American Counseling Association (ACA) (dalam
Gladding, 2012), konseling adalah penerapan prinsip-prinsip kesehatan mental,
perkembangan psikologis atau manusia, melalui intervensi kognitif, afektif, perilaku, atau
sistemik, dan strategi yang mencanangkan kesejahteraan, pertumbuhan pribadi, atau
perkembangan karir, dan juga patologi. Definisi ini dikemukakan untuk mencoba dan
memenuhi kebutuhan berbagai tipe dan gaya konseling yang dipraktekkan oleh anggota
ACA. Unsur-unsur definisi tersebut sangat penting untuk difahami
Menurut Tambuwal (2010), Bimbingan adalah proses membantu seseorang yang
dilaksanakan secara langsung, dalam bentuk kegiatan memberikan pemahaman,
pengelolahan, pengarahan, dan terfokus pada pengembangan; sedangkan Konseling dapat
dilihat sebagai proses penanganan masalah individu yang dibantu oleh seorang profesional
yaitu konselor secara sukarela untuk mengubah perilakunya, mengklarifikasinya sikap, ide-
ide dan tujuannya sehingga masalahnya mungkin terpecahkan. Menurut Dorcas (2015)
bimbingan adalah kombinasi layanan, sedangkan konseling adalah salah satu layanan di
bawah bimbingan.
Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari sistem pendidikan
Nasional yang mengacu pada pencapaian tujuan pendidikan Nasional, dan sejalan dengan
tujuan bimbingan dan konseling sebagai ilmu. Menurut Covey (1989) mengajarkan dalam
buku-bukunya bahwa untuk memulai sesuatu, biasakan memulainya dari akhir dalam
pemikiran (begin with the end in mind).
Menurut (Kartadinata, 2007) Bimbingan diartikan sebagai proses bantuan kepada
individu untuk perkembangan optimum individu untuk memilih dan mengambil keputusan
atas tanggung jawab sendiri, perkembangan optimum adalah perkembangan yang sesuai
dengan potensi dan system nilai yang dianut.Konseling adalah proses bantuan yang dalam
sejumlah literature dipandang sebagai jantung bimbingan (counseling is the heart of
guidance) kafrena bantuan konseling lebih langsung bersentuhan dengan masalah individu
secara individual dan kelompok.
Hadirnya teknologi informasi dan komunikasi membuka era baru dalam profesi
konseling (Zeng, 2010). Kondisi ini merupakan tantangan tersendiri bagi para guru
bimbingan dan konseling ( BK)/konselor untuk dapat berperan serta dan dapat menguasai
berbagai keterampilan didalamnya. Sering kali permasalahan-permasalahan yang dihadapi
siswa/remaja berawal dari dunia online, (Csiernik, 2006) menyatakan bahwa teknologi
informasi juga dapat secara sosial mengisolasi dan telah menyebabkan masalah sosial baru
khususnya di kalang anak-anak dan remaja. Tidak hanya itu, konselor juga dapat mengalami
masalah di lapangan berawal dari dunia online. Lebih lanjut dunia online dapat dijadikan
sarana dalam membantu guru bk/konselor untuk meng-update pengetahuannya guna
membaantu menjalankan tugas, sepeti mencari referensi, diskusi dan sebagainya.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat berdampak pada semua
bidang termasuk bidang pendidikan (Wardiana, 2002). Bimbingan dan konseling perlu
memperhatikan perkembangan teknologi informasi untuk bisa memberikan layanan
bimbingan dan konseling yang menarik bagi peserta didik, karena teknologi informasi
menjadi salah satu sarana bagi terlaksananya layanan bimbingan dan konseling (Dinar
Mahdalena Leksana; Mungin Eddy Wibowo; Imam Tadjri, 2013)
Pelayanan ini dilakukan konselor dalam upaya membantu mengentaskan dan
menangani permasalahan klien. Gibson (2008) menyebutkan pelayanan ini dilakukan oleh
konselor untuk memberikan kenyamanan bantuan yang dibutuhkan kon seli ketika
menghadapi suatu masalah dan tidak mu ngkin dilakukan secara face to face(Gibson: 2008).
Oleh karena itu, dalam artikel ini kami mengangkat Urgensi Pelayanan Informasi
Dalam Bk Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di Era Global meliputi fungsi,
peran dan tujuan. Diharapkan artikel ini dapat memberi pengetahuan dan wawasan kepada
guru bk/konselor yang nanti ya dapat diaplikasikan untuk menjalankan tugasnya dalam
mengentaskan permasalahan yang dihadapi oleh konseli.

METODE
Metodologi penulisan dalam karya ilmiah ini menggunakan penulisan berbasis studi
literatur/studi pustaka yang dilakukan dengan mengkaji dan menganalisis berbagai teori hasil
riset melalui literatur mulai dari buku, website internet, jurnal.
Serangkaian pembahasan mengenai urgensi pelayanan informasi dalam BK berbasis
teknologi informasi dan komunikasi ini mengacu pada bagaimana keadaan yang terkini atau
terjadi saat ini dengan menilai dari perspektif kecanggihan teknologi saat ini.

HASIL DAN DISKUSI

Layanan Informasi
Secara umum, layanan informasi sama halnya dengan layanan orientasi, ialah
bermaksud untuk memberikan pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan
tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau untuk
menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki. Layanan orientasi dan
informasi merupakan perwujudan dari fungsi pemahaman pelayanan bimbingan dan
konseling. Selain itu akan dapat menunjang pelaksanaan fungsi-fungsi bimbingan dan
konseling lainnya dalam kaitan antara bahan-bahan orientasi dan informasi itu dengan
permasalahan individu. (Prayitno, 2008: 260)
Menurut Prayitno, ada tiga alasan utama mengapa pemberian informasi perlu
diselenggarakan. Diantaranya ialah:
1. Informasi dapat membantu memecahkan masalah yang dihadapi.
2. Informasi dapat membantu dalam menentukan arah hidup.
3. Setiap individu adalah unik, keunikan itu akan menghasilkan keputusan dan
tindakan yang berbeda-beda, sehingga dapat menciptakan kondisi baru.
Dengan ketigaalasan itu, layanan informasi merupakan kebutuhan yang amat tinggi
tingkatannya. Lebih-lebih apabila diingat bahwa “masa depan adalah abad informasi”, maka
barang siapa yang tidak memperoleh informasi, maka ia akan tertinggal dan akan kehilangan
masa depan.
Jadi, layanan informasi itu adalah sebuah bentuk pelayanan yang digunkan dalam
ranah Bimbingan dan Konseling untuk memberikan pemahaman kepada konseli dalam
memecahkan masalah, menentukan arah hidup dan menentukan keputusan.

Gambaran Umum Penyebab Perlunya Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Layanan BK


Saat ini, segala aspek kehidupan telah mampu berkembang dengan pesatnya,
perkembangan tersebut beriringan pula dengan perkembangan masyarakat dari masyarakat
yang tradisional menjadi masyarakat moderen, kemudian secara otomatis perkembangan
tersebut menuntut masyarakat menuju kearah globalisasi. Penyebab utama yang paling terasa
pada perubahan tersebut adalah pada aspek Teknologi Informasi, contoh paling sederhana
tentang hal ini adalah bila pada masyarakat yang masih tradisional dahulu dalam pencapaian
informasi dari jarak jauh memerlukan waktu yang begitu lamanya, karena saat itu masih
menggunakan cara pengiriman pesan masih sederhana yaitu surat-menyurat, kemudian
berkembang menjadi faksimile kemudian telepon dan sekarang pada tingkat yang lebih
moderen telah muncul telepon genggam dalam beragam jenis dan fitur-fitur canggih yang
mendominasinya.
Apabila diingat bahwa “masa depan adalah abad informasi”,maka barang siapa tidak
memperoleh informasi,maka ia akan tertinggal dan akan kehilangan masa depan. Pelayanan
informasi yaitu pemberian informasi tentang berbagai hal yang dipandang bermanfaat bagi
peserta didik,melalui komunikasi langsung maupun tidak langsung (melalui media cetak
maupun elektronik,seperti : buku,brosur,laeflet,majah dan internet.
Dengan kemudahan-kemudahan seperti yang dikatakan diatas, maka Bimbingna dan
Konseling (BK) juga terdekan dampaknya. mengapa BK perlu memanfaatkan teknologi
indormasi dan komunikasi ini? Alasannya karena mengikuti perkembangan zaman dan
memberikan kemudahan untuk memberikan informasi dengan memanfaatkan teknologi
komunikasi. Terlebih di era global seperti saat ini, tidak mungkin jika tidak menggunakan
teknologi. Bimbingan dan konseling saat ini mulai merambah kedunia teknologi seperti
misalnya saat ini ada beberapa kegiatan konseling yang dilakukan oleh para guru BK atau
konselor sekolah menggunakan aplikasi maupun website untuk melakukan konseling
tersebut.

Peranan dan Fungsi serta Pemanfataan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam BK
Menurut Wardiana (Lindra, 2012:16) “Teknologi informasi bisa digunakan untuk
mengolah data dan manipulasi data dan memanipulasi data. Teknologi informasi memiliki
manfaat dan peranan dalam BK”. Peranan teknologi informasi dalam BK sebagai media
canggih yang akan mempermudah jalannya suatu pelayanan BK, sebagai cara untuk
meningkatkan keterampilan dan kreatifitas guru BK/konselor sekolah dalam menyajikan
layanan BK yang dinamis sehingga peserta didik tidak merasa jenuh dan mengganggap BK
ketinggalan zaman.
Peranan dan fungsi teknologi informasi di dalam BK adalah sebagai berikut:
1) Publikasi; Teknologi informasi dimanfaatkan sebagai sarana pengenalan kepada
masyarakat luas dan juga sebagai pemberi informasi mengenai BK,
2) Pelayanan dan bantuan; berdasarkan fungsi ini BK dilakukan dengan format jarak
jauh dengan bantuan teknologi informasi,
3) Pendidikan; di dalam informasi yang diberikan melalui teknologi informasi
mengandung unsur pendidikannya.

Menurut Van Dijk (Utama, 2003:5) Mengemukakan bahwa ada 4 aspek dalam
pemanfaatan teknologi informasi, aspek-aspek tersebut adalah:
a. Usage Time Usage time, adalah aspek waktu dalam pemanfaatan teknologi informasi.
Namun fakta menunjukkan beberapa orang yang memiliki komputer di rumah sangat
jarang dan bahkan sama sekali tidak pernah menyentuhnya. Artinya, teknologi belum
dimanfaatkan secara optimal dari segi waktu. Seharusnya teknologi mampu
membantu mempermudah dalam semua bidang termasuk guru BK/konselor di
sekolah. Pemanfaatan teknologi harus menjadi sebuah kebutuhan oleh guru
BK/konselor di sekolah.
b. Usage Applications: Number and Diversity, adalah aspek pemanfaatan aplikasi
teknologi informasi baik dari segi jumlah aplikasi maupun keragaman aplikasi.
Sebagai guru BK/konselor yang yang dibekali ilmupengetahuan seharusnya sudah
memiliki pengalaman dalam menggunakan teknologi informasi dengan berbagai
keragaman aplikasi. Penggunaan aplikasi yang beragam juga akan mempermudah
guru BK/konselor dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.
Salah satunya dengan memanfatkan aplikasi yang beragam guru BK/konselor akan
banyak mendapatkan informasi untuk memperkaya wawasan, pengetahuan, nilai dan
sikapnya. Selanjutnya dengan keragaman aplikasi guru BK/konselor akan lebih
produktif dan kreatif dalam pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.
c. Penggunaan perangkat akses terhadap internet, memberikan pengaruh yang kuat
terhadap aspek lainnya seperti usage time dan usage application. Guru BK/konselor
yang menggunakan koneksi internet mempunyai keuntungan yang lebih besar dalam
mengakses informasi. Mereka lebih sedikit terhalang oleh biaya waktu koneksi dan
mereka menggunakan lebih banyak aplikasi serta dengan durasi yang lebih panjang.
Dengan menggunakan perangkat akses terhadap internet akan mempermudah guru
BK/konselor untuk mencari informasi tanpa batas.
d. More or Less Active or Creative Use, adalah aspek penggunaan internet secara pasif,
atau aktif dan inovatif. Van Dijk mengungkapkan penggunaan internet secara aktif
dan kreatif adalah suatu tawaran konten internet oleh pengguna sendiri dimana hal ini
masih merupakan fenomena yang bersifat minoritas meskipun terlepas dari
keberadaan web yang menjanjikan serta kemunculan perspektif media yang
menjanjikan (Van Dijk 2008). Web memberikan peluang pemanfaatan internet secara
lebih luas dimana hal tersebut memungkinkan pengguna internet untuk aktif dan
kreatif untuk menggunakannya. Artinya banyak hal yang bisa dilakukan oleh guru
BK/konselor untuk menjadikan kegiatannya lebih produktif, kreatif dan inovatif.

Jadi, peranan dan fungsi dalam BK selaras dengan pemanfaatan teknologi


informasiitu sendiri. Dalam hal ini akan mempermudah guru BK atau konselor dalam
pelaksanaan memberikan media layanan informasi berbasis TIK kepada konselinya.

Tujuan Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam BK


Pada umumnya bimbingan dan konseling dengan memanfaakan TI memiliki tujuan
umum bimbingan dan konseling yaitu membantu siswa/ peserta didik memperoleh kehidupan
yang membahagiakan serta berkembangnya potensi secara optima melalui layanan bimbingan
dan konsleing. Namun, secara lebih spesifik bimbingan dan konseling mmemiliki tujuan
sebagai berikut:
1. Untuk mempermudah konselor dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling
kepada peserta didik. Kemudahan akses dan penyimpanan serta pengolahan data yang
didapat melalui penggunaan TI menjadi alasan utama mudahnya konselor dalam
memberikan layanan bagi peserta didik.
2. Memberikan alat bantu baik bagi siswa maupun konselor dalam upaya melakukan
investigasi tentang minat, bakat, serta pilihan – pilihan karir, statistik pekerjaan dan
pendidikan yang dibutuhkan untuk memperoleh capaian karir tertentu serta mengintai
kesempatan yang bisa didapat.
3. Membantu siswa dalam mencapai kesadaran diri, melakukan eksplorasi diri, memecahkan
masalah – masalah pribadi serta sosial dan mengembangkan keterampilan dalam
mengambil keputusan dalam setiap masalah yang dihadapi.
4. Untuk meningkatkan minat atau daya tarik siswa terhadap pelayanan bimbingan dan
konseling yang diselenggarakan oleh konselor. Melalui perangkat multimedia yang
disajikan oleh konselor siswa akan tertarik untuk memahami materi layanan yang tentunya
penting bagi perkembangannya dalam menjalani kehidupan secara mandiri.
5. Mempermudah akses siswa dalam memperoleh layanan bimbingan dan konsleling serta
berbagai macam sumber informasi yang penting bagi pengenbangan diri siswa.

Tujuan-tujuan diatas akan tercapai jika saja sistem serta manajemen instansi
pendidikan memberikan dukungan penuh bagi para konselor di lapangan denga memberikan
sarana dan pra-sarana yang dibutuhkan. Selain itu, peningkatan kompetensi sumber daya
manusia BK (Konselor) terutama yang berkaitan dalam penggunaan alat berteknologi tinggi
baik software maupun hardware juga sangat dibutuhkan.

KESIMPULAN
Dalam pelayanan informasi berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi ini
tentunya dapat diterapkan di masa globaliasi sekarang. Bukan tanpa alasan masa kini kita
hidup berdampingan dengan teknologi dan itu perlu kita manfaatkan dalam memberikan
pelayanan dalam bidang bimbingan dan koseling.
Pelayanan Informasi dalam Binbngan dan Konseling dapat berkembangan di masa
kini. Konselor sudah seharusnya memanfaatkan dan melihat kebutuhan yang dialami oleh
konseli. Dan dengan cara layanan informasi berbasis TIK ini, ini bisa jadi jalan untuk
menjembatani kebutuhan-kebutuhan konselor dan konseli.

UCAPAN TERIMA KASIH


Dalam pembuatan artikel ini kami mau ucapkan Terima kasih kepada Allah sang
Maha Pencipta, Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Berkat rahmatnya, artikel ini bisa kami
susun dengan baik. kepada bapak Ardian Renata Manuardi, M. Pd. Selaku dosen pengampu
yang mengarahkan kami dalam pembuatan artikel ini. dan tidak lupa terima kasih kepada
Jurusan Bimbingan dan Konseling IKIP Siliwangi yang telah mengadakan kegiatan
SEMNAS BK 2020, oleh karena itu timbul pembuatan artikel ini. semoga artikel ini
bermanfaat bagi penulis dan pembaca,
REFERENSI

Sumarwiyah, S., & Zamroni, E. (2017). Pemanfaatan Tekonologi Informasi (TI) Dalam
Layanan Bimbingan Dan Konseling Sebagai Representasi Berkembangnya
Budaya Profesional Konselor Dalam Melayani Siswa. Jurnal Bimbingan Dan
Konseling Ar-Rahman, 2(1).

Walimsyah. (2016). Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Bimbingan


dan Konseling. Tersedia Online. Diakes 14/11/2020
http://walimsyah.blogspot.com/2016/05/pemanfaatan-teknologi-informasi-
dan.html

Effendi, M. (2013). Pengembangan Media Blog Dalam Layanan Informasi Bimbingan dan
Konseling. Jurnal BK UNESA, 1(1)

Habsy, B. A. (2017). Filosofi ilmu bimbingan dan konseling Indonesia. JP (Jurnal


Pendidikan): Teori dan Praktik, 2(1), 1-11.

Lestari, I. (2015). Pengembangan Layanan Informasi Teknik Symbolic Model Dalam


Membantu Mengembangkan Kemandirian Belajaranak Usia Sekolah Dasar.
Jurnal Konseling GUSJIGANG, 1(1).

Ifdil, I., & Ardi, Z. (2013). Konseling online sebagai salah satu bentuk pelayanan e-
konseling. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 1(1), 15-22.

Triyono, T., & Febriani, R. D. (2018). Pentingnya Pemanfaatan Teknologi Informasi oleh
Guru Bimbingan dan Konseling. JUANG: Jurnal Wahana Konseling, 1(2), 74-
83.

Anda mungkin juga menyukai